SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
ASAM JASMONAT
(Jasmonic Acid)
Sejarah Penemuan JA
• JA pertama sekali diisolasi dari jamur Lasiodiplodia theobromae sebagai
penghambat pertumbuhan tanaman
• Deteksi dan identifikasi bentuk bebas JA dari tumbuhan hijau, pertama
sekali ditemukan pada bagian pericarp biji kacang kara (Vicia faba – atau
disebut juga faba bean, broad bean)
• Buah kacang kara yang belum matang, mengandung campuran (-) JA dan
bentuk stereoisomer (+)-7-iso-jasmonic acid (+7-iso-JA) dalam
perbandingan 65:35%
• Jasmonat yg aktif, paling penting : methyl esters of jasmonates (JAMe),
pertama sekali terdeteksi sbg pemberi aroma pada bunga Jasminum
grandiflorum
Asam Jasmonat dan derivatnya, senyawa signaling yang merupakan
senyawa turunan lemak
Terlibat dalam regulasi sejumlah proses metabolism pada tumbuhan
seperti:
• pertumbuhan vegetatif
• Perkembangan reproduktif
• Fotosintesis
• Respon terhadap cekaman biotik dan abiotic
Dibandingkan dgn 5 (lima) ZPT lainnya, Jasmonic Acid (JA) relatif baru
ditemukan
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
Pada Plastida (α-linolenic acid
menjadi oxo-phytodienoic acid
(OPDA)
• α-linolenic acid (a C-18
polyunsaturated acid) dilepas
dari plasma membrane,
melibatkan enzim:
• 1,3-lipoxygenase (LOX)
• allene oxide synthase (AOS),
and
• allene oxide cyclase (AOC)
Pada Peroksisom
• OPDA (dari plastid), dikonversi
menjadi (+)-7-iso-jasmonic acid,
melibatkan proses reduksi oksidasi
(redoks).
BIOSINTESIS Asam Jasmonat (JA)
Pada Cytosol
• (+)-7-iso-JA berikatan dengan
isoleusine, membentuk jasmonyl
isoleucine (JA-Ile).
• JA-Ile terbukti aktif secara fisiologis
Biosintesis JA
dipengaruhi cahaya
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
Faktor yang tentukan JA pada jaringan tumbuhan
• Ketersediaan substrat
• feedback loop yang mempengaruhi ekspresi gen untuk biosintesis JA
• Distribusi enzim pada sel dan jaringan yang terlibat pada biosintesis JA
• Regulasi post-translasi senyawa JA
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
FUNGSI FISIOLOGIS JA
Hormon JA terlibat dalam proses:
1. Perkembangan trichome (bulu-bulu halus pada tumbuhan), terkait mekanisme
ketahanan tumbuhan (plant defense mechanisms)
2. Pembentukan serat pada kapas
3. Perkembangan bunga dengan karakter sterilitas bunga jantan (male sterility)
4. Biosisntesis senyawa alkaloid
5. Memacu proses senescence
6. Biosintesis senyawa protein pelindung (defense proteins)
FUNGSI FISIOLOGIS JA
Hormon JA terlibat dalam proses:
7. Memicu biosintesis protein pelindung yg akan mengganggu sistem
pencernaan hewan herbivora (plant defense mechanisms), seperti
 sintesis of α-amylase inhibitors in legumes;
 produksi lectins (senyawa karbo-protein) yg akan mengganggu penyerapan sari
makanan pada dinding usus herbivore
 cysteine proteases yang mengganggu membran pada jaringan epitel pada sistem
pencernaan serangga
 proteinase inhibitors (pada bbrp tan leguminosa dan tomat) menghentikan aktivitas
enzim proteolitik seperti trypsin and chymotrypsin
 Biosintesis Systemin bersamaan dgn akumulasi JA pada tumbuhan, terbukti
menginduksi terbentuk inhibitor enzim proteinase
PGR YANG BARU DITEMUKAN
(Recently Discovered PGR)
1.Salicylic Acid
2.Nitric Oxide
3.Indolamines (Serotonin dan Melatonin)
4.Strigolactones
5.Polyamines
6.Peptide Signaling Molecules
7.Karrikins (a new class of PGR in Smoke)
1. Salicylic acid
Pengantar:
1. PGR berbentuk senyawa phenolic ini berperan dalam regulasi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Regulasi respon terhadap cekaman biotik dan abiotik
3. Tanaman seperti willow tree (Salix sp.) dan poplar (Populus sp.) telah
digunakan sejak abad ke-4 SM sebagai penghilang rasa sakit pada
tubuh manusia
4. Baru pada abad ke-19 salicylic acid (SA) dan senyawa terkait seperti
methyl salicylate, saligenin, senyawa glikosidanya berhasil diisolasi
dari kulit kayu pohon willow dan berfungsi analgesic (penghilang
rasa sakit)
5. SA sintetis pertama dibuat pada tahun 1858 di Jerman
Poplar tree (Populus sp)
Willow tree (Salix sp.)
1. Salicylic acid
Pengantar:
6. Tetapi karena rasa yang pahit dan dapat menimbulkan iritasi pada
lambung, SA menjadi tidak banyak digunakan
7. Kemudian perusahaan farmasi Bayer and Co memproduksi derifat SA
yaitu acetyl salicylic acid dengan nama dagang Aspirin yg kemudian
digunakan sbg analgesic yang terkenal
8. Belakangan, diketahui bahwa SA (chemical name: 2-
hydroxybenzenecarboxylic acid), yang ditemukan pada berbagai
jenis tanaman dan berperan dlm pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, serta peran dalam resistensi terhadap penyakit/perlukaan
jaringan.
Jalur biosintesis SA
 Jalur trans-cinnamic acid (tCA), dimana tCA disintesis dari
senyawa phenylalanine dgn bantuan enzim phenylalanine
ammonium lyase (PAL), menjadi Benzoic Acid (BA) sebelum
dikonversi menjadi SA
 Jalur chorismate, yang mengkonversi asam korismat menjadi
asam iso-korismat sebelum menjadi SA
Perhatikan diagram pada slide berikut
LINTASAN BIOSINTESIS SA
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
Fungsi Fisiologis SA
1. Senescence (penuaan)
 Memperlambat penuaan pada bunga potong (penambahan aspirin pada
larutan akan merubah acetyl-SA menjadi SA yang dapat menghambat produksi
etilen)
 Pada daun Arabidopsis sp terjadi penurunan [] klorofil seiring proses penuaan
(senescence)
2. Regulasi Termogenesis
 Beberapa jenis tumbuhan mengeluarkan panas pada proses respirasi, melalui
penbelokan aliran electron pada mitokondria.
 Contoh, tanaman voodoo lily (Sauromatum sp), pada biagian bunganya lebih
hangat (suhu meningkat) disbanding udara sekitarnya, yang menyebabkan
lepasnya amina dan senyawa lain yang berfungsi attractant bagi serangga
polinator
Bunga voodoo lily yang mengalami termogenesis
Fungsi Fisiologis SA
3. Systemic Disease Resistance
 SA ikut berperan dalam ketahanan sistemik terhadap infeksi pathogen
penyebab penyakit pada tanaman.
 Percobaan aplikasi SA pada daun tanaman tembakau (yg rentan thd TMV-
tobacco mosaic virus) terbukti menginduksi pembentukan protein yg terkait
ketahanan yaitu phatogenesis-related (PR) protein.
 Terjadi peningkatan kandungan SA endogen dan peningkatan ekspresi gen PR
protein pada tanaman tembakau yg resisten thd penyakit TMV
 Pada tanaman tembakau yang rentan (susceptible) terhadap TMV tdk terjadi
peningkatan kandungan SA dan ekspresi gen PR protein
 Percobaan di atas membuktikan peran SA dalam peningkatan resistensi
sistemik terhadap penyakit
Fungsi Fisiologis SA
4. Induksi Pembungaan
 SA telah terbukti mampu menginduksi pembungaan pada beberapa
tumbuhan seperti mata lele/swollen duckweed (Lemna gibba), great
duckweed (Spirodela polyrhiza), dan Wolffia microscopica
 Induksi pembungaan terjadi ketika tumbuhan duckweed dan wolffia
tersebut (yang merupakan tumbuhan hari panjang) ditanam pada
kondisi hari pendek dengan fotoperiodesitas yang singkat
Swollen duckweed
(Lemna gibba)
Great duckweed
(Spirodela polyrhiza)
Wolffia (Wolffia microscopica)
2. Nitric Oxide (NO)
 Signalling molecule yang pertama dideteksi pada hewan mamalia dengan fungsi fisiologis
seperti relaksasi otot, apoptosis(programmed cell death), regulasi imunitas, dan komunikasi
system syaraf (neural communication).
 Peran NO dlm relaksasi otot telah mendapat penghargaan hadiah Nobel dalam bidang
Fisiologi dan Kedokteran th 1998
 Meskipun NO adalah senyawa kimia berbahaya di atmosfir ataupun tubuh manusia, tetapi
bermanfaat dalam dosis rendah dan terkendali.
 pada tumbuhan, peran NO sebagai signaling molecule pada berbagai fungsi fisiologis mulai
dari perkecambahan biji sampai pembungaan, pematangan buah, dan penuaan beberapa
organ tumbuhan.
 Pada cekaman lingkungan (biotik dan abiotik) terjadi peningkatan NO pada tumbuhan
Sifat Fisikokimia NO
 Berbentuk gas radikal bebas, sangat mudah terdifusi, dapat larut dalam fase hidrofilik dan
hidrofobik
 Sehingga mudah berpindah d dalam sitoplasma, dan dapat bebas berdifusi melalu plasma
membrane
 Waktu paruh NO hanya 3-5 detik (sangat singkat)
 NO bersifat sangat reaktif dengan keberadaan O2 di atmosfir dan segera bereaksi dengan
anion superoksida (O2
-) membentuk ion peroxynitrit (ONOO-) yang tdk stabil dan dapat
merusak dinding sel
 Pada kondisi anaerob, NO bias bereaksi dengan hemoglobin tumbuhan membentuk NO3
 Tergantung [ ] NO endogen, bias bersifat toksik atau protektif
BIOSINTESIS NO PADA TUMBUHAN
 Diduga ada 3 (tiga) rute biosintesis NO pada tumbuhan, yaitu:
 Lintasan yang bergantung pada L-arginine (pada plastid dan mitokondria)
 Lintasan yang bergantung pada nitrit (pada kloroplas)
 Produksi NO non-enzimatik (pada apoplas)
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
FUNGSI FISIOLOGIS NO PADA TUMBUHAN
1. Induksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 Tan tomat (40-80 ppm, [ ] tinggi) NO menghambat pertumbuhan
 Tan selada /lettuce (0-20 ppm) meningkatkan pertumbuhan
 NO berlebih di atmosfir karena polusi pabrik dapat mengganggu fotosintesis melalui
pengurangan transport elektron dan pengurangan sintesis ATP pada kloroplas
 Pd tan kentang, lettuce, dan Arabidopsis, aplikasi NO dapat menghambat pertumbuhan
hipokotil, menstimulasi proses de-etiolasi, dan meningkatkan kadar klorofil
FUNGSI FISIOLOGIS NO PADA TUMBUHAN
2. Pada kacang kapri (pea) aplikasi NO dapat menghambat sintesis etilen sehingga
menunda senescence
3. Penambahan NO pada cairan dalam vas, memperpanjang waktu hidup bunga
potong
4. NO dapat memevah dormansi dan menstimulasi perkecambahan biji tanaman
tertentu (lettuce, bunga matahari, tomat)
INTERAKSI NO DAN FITOHORMON
1. NO dapat memodifikasi factor transkripsi (TP) dan protein (P) yang terlibat dalam
metabolism fitohormon, transport, atau signaling
2. NO dapat memodifikasi protein yang terlibat pada proses produksi, distribusi, dan
signaling hormone tumbuhan pada fase post-translational
3. NO atau RNS (reactive nitrogen species) dapat juga bereaksi langsung dengan
hormone tertentu pada tumbuhan sehingga dapat merubah aktifitasnya.
4. Contoh: efek sinergistik antara auksin dan NO telah terdeteksi dalam regulasi
diferensiasi akar, respon gravitropisme, pembentukan bintil akar, dan
embryogenesis.
NO dan CEKAMAN LINGKUNGAN
1. Cekaman abiotik (suhu rendah atau tinggi, salinitas, dan kekeringan dapat
meningkatnya terbentuknya reactive oxygen species (ROS) yang secara oksidatif dapat
merusak lintasan metabolism dan signaling
1. Interaksi ROS dan NO dapat berupa gangguan fungsi antioksidan pada waktu mengalami cekaman,
modulasi formulasi superoksida, dan penghambatan peroksidasi lipid.
2. Cekaman biotik. Gangguan oleh patogen dapat menginduksi reaksi hipersensitif
(HR) yang menandakan awal proses pertahanan.
1. Aplikasi NO pada kotiledon kedelai memicu biosintesis phytoalexins (yang biasanya diproduksi dalam
merespon serangan patogen)
3. Indolamines (Serotonin dan Melatonin)
• Dua senyawa penting indoleamines, serotonin (5-hydroxytryptamine) dan melatonin (N-
acetyl-5-methoxytryptamine), berfungsi sbg neurotransmitters pada hewan, juga dilaporkan
punya peran penting dalam regulasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
• Punya fungsi biologis yang beragam seperti pembungaan, morfogenesis tunas dan akar,
apoptosis, dan induksi mekanisme ketahanan yang berhubungan dengan cekaman
• Terdeteksi pada berbagai bagian tanaman seperti daun, akar, buah, dan biji pada berbagai
konsentrasi, mulai dari picogram (10-12) hingga microgram (10-6)
Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and
Metabolism
Senyawa precursor serotonin dan melatonin adalah
tryptophan
Biosintesis serotonin dan
melatonin
Peran Fisiologis Serotonin dan Melatonin
1. Root development and shoot morphogenesis
• Terlibat dalam stimulasi pollen germination, growth regulation, plant morphogenesis,
flowering, and terdeteksi pada eksudat dari cairan xylem akar
• Pada Arabidopsis thaliana, aplikasi serotonin eksogen (10–160 μM) menstimulasi
perkembangan akar lateral
• Serotonin and melatonin terbukti berpengaruh positif pada somatic embryogenesis
pada Coffea canephora
Peran Fisiologis Serotonin dan Melatonin
2. Respon ketahanan tanaman
• Pada tanaman padi: serangan penyakit menyebabkan peningkatan kandungan serotonin
pada daun dan menumpuk di dinding sell (sebagai proteksi melalui penguatan dinding
sel)
• Tanaman Datura yg mengalami cold stress terbukti meningkatkan [ ] serotonin
• Beberapa bahan makanan seperti nenas, kekacangan, susu, dan plum kaya akan
serotonin.
• Triptofan dapat meningkatkan mood melalui peningkatan kandungan serotonin pada
otak manusia
Strigolactones (SLs)
 Merupakan derivative carotenoid
 Pertama sekali ditemukan sbg stimulator pada perkecambahan
biji gulma parasite seperti as Striga, Orobanche, dan Phelipanche
spp.
 Saat ini telah >15 jenis SLs yang berhasil diidentifikasi dari
berbagai species tumbuhan
 SLs yang terbentuk secara alami adalah strigol, orobanchol, and
sorgomol.
 SL sintetis yang sering digunakan adalah GR24
Peran Fisiologis SLs
 Pengaturan bentuk tajuk tumbuhan (bersama auksin dapat menghambat atau
menstimulasi bentuk tajuk)
 Pengaturan pertumbuhan akar (SLs lebih banyak ditemukan di akar tumbuhan)
 Terbukti menghambat pertumbuhan akar adventif pada Arabidopsis dan kacang
buncis
Polyamines
 pertama sekali ditemukan pada tahun 1678 oleh Anton van Leeuwenhoek, dan dinamakan
“spermine.”
 ditemukan pada semua organisme hidup, prokaryotes dan eukaryotes
 ikut berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
 dipercaya ikut berperan dalam berbagai proses fisiologis pada tingkat seluler seperti:
pembelahan dan pemanjangan sel, pengaturan kromatin, replikasi dan transkripsi DNA, sintesis
protein, dan regulasi pergerakan ion
 pada tumbuhan: regulasi organogenesis, embryogenesis, perkembangan bunga dan buah, dan
senescence
 membantu dlam mekanisme ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik
BIOSINTESIS: berasal dari asam amino arginine dan inisiasinya terjadi pada kloroplas
PERAN FISIOLOGIS POLYAMINES: beragam proses fisiologis seperti pada gambar berikut
Peptide Signaling Molecules
1. Sejumlah tumbuhan seringkali mengalami perlukaan (disengaja oleh manusia ataupun oleh
hewan herbivore)
2. Perlukaan tsb menyebakan kerusakan sel-sel sekitarnya dan menjadi rentan terhadap
serangan patogen penyebab penyakit
3. Jaringan tumbuhan yang terluka tersebut akan menstimulasi produksi reactive oxygen
species (ROS) yang selanjutnya akan menginduksi respon ketahanan dan ekspresi genetik
untuk terjadinya biosintesis lignin dan polyphenol
4. Lignin dan senyawa serupa (seperti polimer hidrofobik) akan menutupi luka sehingga
melindungi dari serangan mikroorganisme patogen
5. Sedangkan polifenol akan menyebabkan terjadinya “pencoklatan” pada jaringan yang terluka
(seperti kita mengupas kulit buah apel, akan terjadi pancoklatan).
Peptide Signaling Molecules (…ctnd…)
6. Semua proses akibat perlukaan yang menyebabkan “aktivasi ekspresi gen” untuk melindungi
jaringan yang tidak terluka dan menimbulkan “efek imun” disebut dengan “respon sistemik”
7. Respon sistemik menyebabkan terjadinya “sistemik resisten” melalui “long distance
transport” dari molekul tertentu yang disebut dengan “signal peptides”
8. Senyawa signal peptide yang pertama sekali teridentifikasi adalah systemin
SYSTEMIN
1. Signaling molecule yang pertama sekali ditemukan adalah systemin (ditemukan oleh
Clarence E. Ryan, tahun 1970 dari tanaman tomat) dan dinamakan systemin (Tom Sys)
2. Percobaan dilakukan pada tanaman tomat yang sehat dengan menyiramkan media
tumbuh dengan cairan yang mengandung daun yang terluka, akibatnya terjadi induksi
terbentuknya senyawa proteinase inhibitor (Tom Sys) pada tanaman tomat yang sehat
3. TomSys adalah senyawa dengan 18 asam amino, yang juga terbukti terlibat dalam
pembentukan asam jasmonat (jasmonic acid-JA). JA dipercaya sebagai senyawa signaling
utama yang merespon perlukaan
4. Systemin aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah, sekitar beberapa femtomole (10-15
mole) per tumbuhan
5. TomSys bergerak melalui phloem ke bagian yang tidak terluka dlm waktu sangat singkat (1-2
jam setelah perlukaan)
Ilustrasi bergeraknya TomSys (sebagai respon pertahanan) dari bagian daun yang terluka ke bagian lain tanaman
tomat
Ilustrasi proses induksi respon pertahanan tumbuhan melalui pembentukan dan translokasi systemin
KARRIKINS, (a new class of “PGR” in Smoke)
Sebenarnya bukan PGR karena tdk diproduksi tumb
a) Termasuk dalam kelompok senyawa butanolida, berasal dari hasil pembakaran yang dapat
menstimulasi perkecambahan pada sejumlah species tumbuhan
b) Coba anda ingat-ingat: areal yang pernah terbakar dan beberapa waktu setelahnya akan
terlihat beberapa species tumbuhan berkecambah dan tumbuh
c) Istilah “karrikin” berasal dari kata “karrik”, Bahasa suku Aborigine, suku Noongar di wilayah
Barat Australia. Karrik berarti “asap”
d) Fenomena yang sering terjadi setelah kebakaran hutan (bush fire) (setiap tahun) di Australia,
diikuti dengan perkecambahan biji-biji dorman di dalam tanah setelah turun hujan. Artinya
senyawa karrikin akan aktif setelah berikatan dengan molekul air. Bahkan di hutan, species
tertentu membutuhkan beberapa siklus kebakaran dan hujan sebelum bijinya mampu
berkecambah
e) Asap cair (smoke water) terkadang digunakan utk menstimulasi perkecambahan biji
tanaman hortikultura
Ilustrasi senyawa-senyawa yang masuk dalam kelompok karrikins
Tumbuhan yang sensitif terhadap Karrikin
a) Respon terhadap karrikin ditemukan pada spectrum luas jenis tumbuhan
b) Banyak jenis gulma, dan beberapa tanaman hortikultura (seperti lettuce dan tomat) terbukti
menunjukkan respon perkecambahan setalah terekspose senyawa karrikin
c) Karrikin juga telah dilaporkan mengakibatkan meningkatnya kebugaran pertumbuhan (vigor)
pada bibit tanaman jagung dan Arabidopsis.
d) Biji tumb mengambil karrikin dan mengkonversi menjadi senyawa aktif dan berinteraksi
dengan protein KAI2 yang dapat menstimulasi perkecambahan (Gambar slide berikut)
Ilustrasi proses induksi perkecambahan biji oleh senyawa karrikin
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman

More Related Content

Similar to hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
wiro12
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
Farida Aryanti
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
Repository Ipb
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Nurhidayah Yusuf
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Feisal Rachman Soedibja
 

Similar to hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman (20)

antimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptxantimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptx
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri R...
Ppt  Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri R...Ppt  Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri R...
Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri R...
 
ENZIM DAN PERANNYA KELOMPOK 2.pptx
ENZIM DAN PERANNYA KELOMPOK 2.pptxENZIM DAN PERANNYA KELOMPOK 2.pptx
ENZIM DAN PERANNYA KELOMPOK 2.pptx
 
Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Ra...
Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Ra...Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Ra...
Ppt Botani Farmasi: 2. Enzim dan Perannya | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putri Ra...
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
PRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMPRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIM
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinhormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
ALGA
ALGAALGA
ALGA
 
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
AbdulHalim854302
 

Recently uploaded (8)

Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 

hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman

  • 2. Sejarah Penemuan JA • JA pertama sekali diisolasi dari jamur Lasiodiplodia theobromae sebagai penghambat pertumbuhan tanaman • Deteksi dan identifikasi bentuk bebas JA dari tumbuhan hijau, pertama sekali ditemukan pada bagian pericarp biji kacang kara (Vicia faba – atau disebut juga faba bean, broad bean) • Buah kacang kara yang belum matang, mengandung campuran (-) JA dan bentuk stereoisomer (+)-7-iso-jasmonic acid (+7-iso-JA) dalam perbandingan 65:35% • Jasmonat yg aktif, paling penting : methyl esters of jasmonates (JAMe), pertama sekali terdeteksi sbg pemberi aroma pada bunga Jasminum grandiflorum
  • 3. Asam Jasmonat dan derivatnya, senyawa signaling yang merupakan senyawa turunan lemak Terlibat dalam regulasi sejumlah proses metabolism pada tumbuhan seperti: • pertumbuhan vegetatif • Perkembangan reproduktif • Fotosintesis • Respon terhadap cekaman biotik dan abiotic Dibandingkan dgn 5 (lima) ZPT lainnya, Jasmonic Acid (JA) relatif baru ditemukan
  • 4. Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 5. Pada Plastida (α-linolenic acid menjadi oxo-phytodienoic acid (OPDA) • α-linolenic acid (a C-18 polyunsaturated acid) dilepas dari plasma membrane, melibatkan enzim: • 1,3-lipoxygenase (LOX) • allene oxide synthase (AOS), and • allene oxide cyclase (AOC) Pada Peroksisom • OPDA (dari plastid), dikonversi menjadi (+)-7-iso-jasmonic acid, melibatkan proses reduksi oksidasi (redoks). BIOSINTESIS Asam Jasmonat (JA) Pada Cytosol • (+)-7-iso-JA berikatan dengan isoleusine, membentuk jasmonyl isoleucine (JA-Ile). • JA-Ile terbukti aktif secara fisiologis
  • 6. Biosintesis JA dipengaruhi cahaya Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 7. Faktor yang tentukan JA pada jaringan tumbuhan • Ketersediaan substrat • feedback loop yang mempengaruhi ekspresi gen untuk biosintesis JA • Distribusi enzim pada sel dan jaringan yang terlibat pada biosintesis JA • Regulasi post-translasi senyawa JA
  • 8. Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 9. FUNGSI FISIOLOGIS JA Hormon JA terlibat dalam proses: 1. Perkembangan trichome (bulu-bulu halus pada tumbuhan), terkait mekanisme ketahanan tumbuhan (plant defense mechanisms) 2. Pembentukan serat pada kapas 3. Perkembangan bunga dengan karakter sterilitas bunga jantan (male sterility) 4. Biosisntesis senyawa alkaloid 5. Memacu proses senescence 6. Biosintesis senyawa protein pelindung (defense proteins)
  • 10. FUNGSI FISIOLOGIS JA Hormon JA terlibat dalam proses: 7. Memicu biosintesis protein pelindung yg akan mengganggu sistem pencernaan hewan herbivora (plant defense mechanisms), seperti  sintesis of α-amylase inhibitors in legumes;  produksi lectins (senyawa karbo-protein) yg akan mengganggu penyerapan sari makanan pada dinding usus herbivore  cysteine proteases yang mengganggu membran pada jaringan epitel pada sistem pencernaan serangga  proteinase inhibitors (pada bbrp tan leguminosa dan tomat) menghentikan aktivitas enzim proteolitik seperti trypsin and chymotrypsin  Biosintesis Systemin bersamaan dgn akumulasi JA pada tumbuhan, terbukti menginduksi terbentuk inhibitor enzim proteinase
  • 11. PGR YANG BARU DITEMUKAN (Recently Discovered PGR) 1.Salicylic Acid 2.Nitric Oxide 3.Indolamines (Serotonin dan Melatonin) 4.Strigolactones 5.Polyamines 6.Peptide Signaling Molecules 7.Karrikins (a new class of PGR in Smoke)
  • 12. 1. Salicylic acid Pengantar: 1. PGR berbentuk senyawa phenolic ini berperan dalam regulasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2. Regulasi respon terhadap cekaman biotik dan abiotik 3. Tanaman seperti willow tree (Salix sp.) dan poplar (Populus sp.) telah digunakan sejak abad ke-4 SM sebagai penghilang rasa sakit pada tubuh manusia 4. Baru pada abad ke-19 salicylic acid (SA) dan senyawa terkait seperti methyl salicylate, saligenin, senyawa glikosidanya berhasil diisolasi dari kulit kayu pohon willow dan berfungsi analgesic (penghilang rasa sakit) 5. SA sintetis pertama dibuat pada tahun 1858 di Jerman
  • 13. Poplar tree (Populus sp) Willow tree (Salix sp.)
  • 14. 1. Salicylic acid Pengantar: 6. Tetapi karena rasa yang pahit dan dapat menimbulkan iritasi pada lambung, SA menjadi tidak banyak digunakan 7. Kemudian perusahaan farmasi Bayer and Co memproduksi derifat SA yaitu acetyl salicylic acid dengan nama dagang Aspirin yg kemudian digunakan sbg analgesic yang terkenal 8. Belakangan, diketahui bahwa SA (chemical name: 2- hydroxybenzenecarboxylic acid), yang ditemukan pada berbagai jenis tanaman dan berperan dlm pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta peran dalam resistensi terhadap penyakit/perlukaan jaringan.
  • 15. Jalur biosintesis SA  Jalur trans-cinnamic acid (tCA), dimana tCA disintesis dari senyawa phenylalanine dgn bantuan enzim phenylalanine ammonium lyase (PAL), menjadi Benzoic Acid (BA) sebelum dikonversi menjadi SA  Jalur chorismate, yang mengkonversi asam korismat menjadi asam iso-korismat sebelum menjadi SA Perhatikan diagram pada slide berikut
  • 16. LINTASAN BIOSINTESIS SA Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 17. Fungsi Fisiologis SA 1. Senescence (penuaan)  Memperlambat penuaan pada bunga potong (penambahan aspirin pada larutan akan merubah acetyl-SA menjadi SA yang dapat menghambat produksi etilen)  Pada daun Arabidopsis sp terjadi penurunan [] klorofil seiring proses penuaan (senescence) 2. Regulasi Termogenesis  Beberapa jenis tumbuhan mengeluarkan panas pada proses respirasi, melalui penbelokan aliran electron pada mitokondria.  Contoh, tanaman voodoo lily (Sauromatum sp), pada biagian bunganya lebih hangat (suhu meningkat) disbanding udara sekitarnya, yang menyebabkan lepasnya amina dan senyawa lain yang berfungsi attractant bagi serangga polinator
  • 18. Bunga voodoo lily yang mengalami termogenesis
  • 19. Fungsi Fisiologis SA 3. Systemic Disease Resistance  SA ikut berperan dalam ketahanan sistemik terhadap infeksi pathogen penyebab penyakit pada tanaman.  Percobaan aplikasi SA pada daun tanaman tembakau (yg rentan thd TMV- tobacco mosaic virus) terbukti menginduksi pembentukan protein yg terkait ketahanan yaitu phatogenesis-related (PR) protein.  Terjadi peningkatan kandungan SA endogen dan peningkatan ekspresi gen PR protein pada tanaman tembakau yg resisten thd penyakit TMV  Pada tanaman tembakau yang rentan (susceptible) terhadap TMV tdk terjadi peningkatan kandungan SA dan ekspresi gen PR protein  Percobaan di atas membuktikan peran SA dalam peningkatan resistensi sistemik terhadap penyakit
  • 20. Fungsi Fisiologis SA 4. Induksi Pembungaan  SA telah terbukti mampu menginduksi pembungaan pada beberapa tumbuhan seperti mata lele/swollen duckweed (Lemna gibba), great duckweed (Spirodela polyrhiza), dan Wolffia microscopica  Induksi pembungaan terjadi ketika tumbuhan duckweed dan wolffia tersebut (yang merupakan tumbuhan hari panjang) ditanam pada kondisi hari pendek dengan fotoperiodesitas yang singkat
  • 21. Swollen duckweed (Lemna gibba) Great duckweed (Spirodela polyrhiza) Wolffia (Wolffia microscopica)
  • 22. 2. Nitric Oxide (NO)  Signalling molecule yang pertama dideteksi pada hewan mamalia dengan fungsi fisiologis seperti relaksasi otot, apoptosis(programmed cell death), regulasi imunitas, dan komunikasi system syaraf (neural communication).  Peran NO dlm relaksasi otot telah mendapat penghargaan hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran th 1998  Meskipun NO adalah senyawa kimia berbahaya di atmosfir ataupun tubuh manusia, tetapi bermanfaat dalam dosis rendah dan terkendali.  pada tumbuhan, peran NO sebagai signaling molecule pada berbagai fungsi fisiologis mulai dari perkecambahan biji sampai pembungaan, pematangan buah, dan penuaan beberapa organ tumbuhan.  Pada cekaman lingkungan (biotik dan abiotik) terjadi peningkatan NO pada tumbuhan
  • 23. Sifat Fisikokimia NO  Berbentuk gas radikal bebas, sangat mudah terdifusi, dapat larut dalam fase hidrofilik dan hidrofobik  Sehingga mudah berpindah d dalam sitoplasma, dan dapat bebas berdifusi melalu plasma membrane  Waktu paruh NO hanya 3-5 detik (sangat singkat)  NO bersifat sangat reaktif dengan keberadaan O2 di atmosfir dan segera bereaksi dengan anion superoksida (O2 -) membentuk ion peroxynitrit (ONOO-) yang tdk stabil dan dapat merusak dinding sel  Pada kondisi anaerob, NO bias bereaksi dengan hemoglobin tumbuhan membentuk NO3  Tergantung [ ] NO endogen, bias bersifat toksik atau protektif
  • 24. BIOSINTESIS NO PADA TUMBUHAN  Diduga ada 3 (tiga) rute biosintesis NO pada tumbuhan, yaitu:  Lintasan yang bergantung pada L-arginine (pada plastid dan mitokondria)  Lintasan yang bergantung pada nitrit (pada kloroplas)  Produksi NO non-enzimatik (pada apoplas)
  • 25. Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 26. FUNGSI FISIOLOGIS NO PADA TUMBUHAN 1. Induksi pertumbuhan dan perkembangan tanaman  Tan tomat (40-80 ppm, [ ] tinggi) NO menghambat pertumbuhan  Tan selada /lettuce (0-20 ppm) meningkatkan pertumbuhan  NO berlebih di atmosfir karena polusi pabrik dapat mengganggu fotosintesis melalui pengurangan transport elektron dan pengurangan sintesis ATP pada kloroplas  Pd tan kentang, lettuce, dan Arabidopsis, aplikasi NO dapat menghambat pertumbuhan hipokotil, menstimulasi proses de-etiolasi, dan meningkatkan kadar klorofil
  • 27. FUNGSI FISIOLOGIS NO PADA TUMBUHAN 2. Pada kacang kapri (pea) aplikasi NO dapat menghambat sintesis etilen sehingga menunda senescence 3. Penambahan NO pada cairan dalam vas, memperpanjang waktu hidup bunga potong 4. NO dapat memevah dormansi dan menstimulasi perkecambahan biji tanaman tertentu (lettuce, bunga matahari, tomat)
  • 28. INTERAKSI NO DAN FITOHORMON 1. NO dapat memodifikasi factor transkripsi (TP) dan protein (P) yang terlibat dalam metabolism fitohormon, transport, atau signaling 2. NO dapat memodifikasi protein yang terlibat pada proses produksi, distribusi, dan signaling hormone tumbuhan pada fase post-translational 3. NO atau RNS (reactive nitrogen species) dapat juga bereaksi langsung dengan hormone tertentu pada tumbuhan sehingga dapat merubah aktifitasnya. 4. Contoh: efek sinergistik antara auksin dan NO telah terdeteksi dalam regulasi diferensiasi akar, respon gravitropisme, pembentukan bintil akar, dan embryogenesis.
  • 29. NO dan CEKAMAN LINGKUNGAN 1. Cekaman abiotik (suhu rendah atau tinggi, salinitas, dan kekeringan dapat meningkatnya terbentuknya reactive oxygen species (ROS) yang secara oksidatif dapat merusak lintasan metabolism dan signaling 1. Interaksi ROS dan NO dapat berupa gangguan fungsi antioksidan pada waktu mengalami cekaman, modulasi formulasi superoksida, dan penghambatan peroksidasi lipid. 2. Cekaman biotik. Gangguan oleh patogen dapat menginduksi reaksi hipersensitif (HR) yang menandakan awal proses pertahanan. 1. Aplikasi NO pada kotiledon kedelai memicu biosintesis phytoalexins (yang biasanya diproduksi dalam merespon serangan patogen)
  • 30. 3. Indolamines (Serotonin dan Melatonin) • Dua senyawa penting indoleamines, serotonin (5-hydroxytryptamine) dan melatonin (N- acetyl-5-methoxytryptamine), berfungsi sbg neurotransmitters pada hewan, juga dilaporkan punya peran penting dalam regulasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. • Punya fungsi biologis yang beragam seperti pembungaan, morfogenesis tunas dan akar, apoptosis, dan induksi mekanisme ketahanan yang berhubungan dengan cekaman • Terdeteksi pada berbagai bagian tanaman seperti daun, akar, buah, dan biji pada berbagai konsentrasi, mulai dari picogram (10-12) hingga microgram (10-6)
  • 31. Sumber: Bathla and Lal, 2018, Plant Physiology, Development and Metabolism
  • 32. Senyawa precursor serotonin dan melatonin adalah tryptophan Biosintesis serotonin dan melatonin
  • 33. Peran Fisiologis Serotonin dan Melatonin 1. Root development and shoot morphogenesis • Terlibat dalam stimulasi pollen germination, growth regulation, plant morphogenesis, flowering, and terdeteksi pada eksudat dari cairan xylem akar • Pada Arabidopsis thaliana, aplikasi serotonin eksogen (10–160 μM) menstimulasi perkembangan akar lateral • Serotonin and melatonin terbukti berpengaruh positif pada somatic embryogenesis pada Coffea canephora
  • 34. Peran Fisiologis Serotonin dan Melatonin 2. Respon ketahanan tanaman • Pada tanaman padi: serangan penyakit menyebabkan peningkatan kandungan serotonin pada daun dan menumpuk di dinding sell (sebagai proteksi melalui penguatan dinding sel) • Tanaman Datura yg mengalami cold stress terbukti meningkatkan [ ] serotonin • Beberapa bahan makanan seperti nenas, kekacangan, susu, dan plum kaya akan serotonin. • Triptofan dapat meningkatkan mood melalui peningkatan kandungan serotonin pada otak manusia
  • 35. Strigolactones (SLs)  Merupakan derivative carotenoid  Pertama sekali ditemukan sbg stimulator pada perkecambahan biji gulma parasite seperti as Striga, Orobanche, dan Phelipanche spp.  Saat ini telah >15 jenis SLs yang berhasil diidentifikasi dari berbagai species tumbuhan  SLs yang terbentuk secara alami adalah strigol, orobanchol, and sorgomol.  SL sintetis yang sering digunakan adalah GR24
  • 36. Peran Fisiologis SLs  Pengaturan bentuk tajuk tumbuhan (bersama auksin dapat menghambat atau menstimulasi bentuk tajuk)  Pengaturan pertumbuhan akar (SLs lebih banyak ditemukan di akar tumbuhan)  Terbukti menghambat pertumbuhan akar adventif pada Arabidopsis dan kacang buncis
  • 37. Polyamines  pertama sekali ditemukan pada tahun 1678 oleh Anton van Leeuwenhoek, dan dinamakan “spermine.”  ditemukan pada semua organisme hidup, prokaryotes dan eukaryotes  ikut berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan  dipercaya ikut berperan dalam berbagai proses fisiologis pada tingkat seluler seperti: pembelahan dan pemanjangan sel, pengaturan kromatin, replikasi dan transkripsi DNA, sintesis protein, dan regulasi pergerakan ion  pada tumbuhan: regulasi organogenesis, embryogenesis, perkembangan bunga dan buah, dan senescence  membantu dlam mekanisme ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik
  • 38.
  • 39. BIOSINTESIS: berasal dari asam amino arginine dan inisiasinya terjadi pada kloroplas
  • 40. PERAN FISIOLOGIS POLYAMINES: beragam proses fisiologis seperti pada gambar berikut
  • 41. Peptide Signaling Molecules 1. Sejumlah tumbuhan seringkali mengalami perlukaan (disengaja oleh manusia ataupun oleh hewan herbivore) 2. Perlukaan tsb menyebakan kerusakan sel-sel sekitarnya dan menjadi rentan terhadap serangan patogen penyebab penyakit 3. Jaringan tumbuhan yang terluka tersebut akan menstimulasi produksi reactive oxygen species (ROS) yang selanjutnya akan menginduksi respon ketahanan dan ekspresi genetik untuk terjadinya biosintesis lignin dan polyphenol 4. Lignin dan senyawa serupa (seperti polimer hidrofobik) akan menutupi luka sehingga melindungi dari serangan mikroorganisme patogen 5. Sedangkan polifenol akan menyebabkan terjadinya “pencoklatan” pada jaringan yang terluka (seperti kita mengupas kulit buah apel, akan terjadi pancoklatan).
  • 42. Peptide Signaling Molecules (…ctnd…) 6. Semua proses akibat perlukaan yang menyebabkan “aktivasi ekspresi gen” untuk melindungi jaringan yang tidak terluka dan menimbulkan “efek imun” disebut dengan “respon sistemik” 7. Respon sistemik menyebabkan terjadinya “sistemik resisten” melalui “long distance transport” dari molekul tertentu yang disebut dengan “signal peptides” 8. Senyawa signal peptide yang pertama sekali teridentifikasi adalah systemin
  • 43. SYSTEMIN 1. Signaling molecule yang pertama sekali ditemukan adalah systemin (ditemukan oleh Clarence E. Ryan, tahun 1970 dari tanaman tomat) dan dinamakan systemin (Tom Sys) 2. Percobaan dilakukan pada tanaman tomat yang sehat dengan menyiramkan media tumbuh dengan cairan yang mengandung daun yang terluka, akibatnya terjadi induksi terbentuknya senyawa proteinase inhibitor (Tom Sys) pada tanaman tomat yang sehat 3. TomSys adalah senyawa dengan 18 asam amino, yang juga terbukti terlibat dalam pembentukan asam jasmonat (jasmonic acid-JA). JA dipercaya sebagai senyawa signaling utama yang merespon perlukaan 4. Systemin aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah, sekitar beberapa femtomole (10-15 mole) per tumbuhan 5. TomSys bergerak melalui phloem ke bagian yang tidak terluka dlm waktu sangat singkat (1-2 jam setelah perlukaan)
  • 44. Ilustrasi bergeraknya TomSys (sebagai respon pertahanan) dari bagian daun yang terluka ke bagian lain tanaman tomat
  • 45. Ilustrasi proses induksi respon pertahanan tumbuhan melalui pembentukan dan translokasi systemin
  • 46. KARRIKINS, (a new class of “PGR” in Smoke) Sebenarnya bukan PGR karena tdk diproduksi tumb a) Termasuk dalam kelompok senyawa butanolida, berasal dari hasil pembakaran yang dapat menstimulasi perkecambahan pada sejumlah species tumbuhan b) Coba anda ingat-ingat: areal yang pernah terbakar dan beberapa waktu setelahnya akan terlihat beberapa species tumbuhan berkecambah dan tumbuh c) Istilah “karrikin” berasal dari kata “karrik”, Bahasa suku Aborigine, suku Noongar di wilayah Barat Australia. Karrik berarti “asap” d) Fenomena yang sering terjadi setelah kebakaran hutan (bush fire) (setiap tahun) di Australia, diikuti dengan perkecambahan biji-biji dorman di dalam tanah setelah turun hujan. Artinya senyawa karrikin akan aktif setelah berikatan dengan molekul air. Bahkan di hutan, species tertentu membutuhkan beberapa siklus kebakaran dan hujan sebelum bijinya mampu berkecambah e) Asap cair (smoke water) terkadang digunakan utk menstimulasi perkecambahan biji tanaman hortikultura
  • 47. Ilustrasi senyawa-senyawa yang masuk dalam kelompok karrikins
  • 48. Tumbuhan yang sensitif terhadap Karrikin a) Respon terhadap karrikin ditemukan pada spectrum luas jenis tumbuhan b) Banyak jenis gulma, dan beberapa tanaman hortikultura (seperti lettuce dan tomat) terbukti menunjukkan respon perkecambahan setalah terekspose senyawa karrikin c) Karrikin juga telah dilaporkan mengakibatkan meningkatnya kebugaran pertumbuhan (vigor) pada bibit tanaman jagung dan Arabidopsis. d) Biji tumb mengambil karrikin dan mengkonversi menjadi senyawa aktif dan berinteraksi dengan protein KAI2 yang dapat menstimulasi perkecambahan (Gambar slide berikut)
  • 49. Ilustrasi proses induksi perkecambahan biji oleh senyawa karrikin