SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Dampak
Bioteknologi di
Bidang Pertanian
Kiky Mey Putranty
Presented by
Disampaikan pada Matakuliah Bioteknologi Pertanian
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar
Bahasan
Dampak positif Bioteknologi di Bidang
Pertanian
Dampak negatif Bioteknologi di Bidang
Pertanian
Kebijakan Internasional dan sistem
standard untuk kemanan pangan
Metode untuk Menghasilkan
Tanaman Transgenik
Dampak Positif
Bioteknologi di Bidang
Pertanian
Berikut adalah beberapa manfaat teknik rekayasa genetika dalam bioteknologi
pertanian:
Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Bioteknologi membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan meningkatkan
kualitas tanaman seperti resisten penyakit dan meningkatkan toleransi terhadap
lingkungan yang kering. Peneliti dapat memilih gen untuk ketahanan terhadap penyakit
dari spesies lain dan memindahkan ke dalam tanaman target yang akan direkayasa.
Mengingkatkan Perlindungan Tanaman
Hal ini menyediakan solusi yang efektif terhadap
permasalahan hamanyang menyerang tanaman
seperti jagung, kapas, dan kentang telah berhasil
direkayasa genetiknya untuk menghasilkan protein
yang dapat membunuh serangga yang menjadi
hama
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Meningkatkan Nilai Gizi
Bioteknologi dapat menjadi pilihan baru untuk meningkatkan nilai gizi, rasa
dan tekstur dari makanan.
Salah satu contoh tanaman transgenik yang berkembang adalah kedelai
dengan kandungan protein yang tinggi, kentang dengan kandungan
nutrisi yang lebih selain mengandung pati dan kacang-kacangan dengan
asam amino essensial yang lebih banyak.
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Rasa yang lebih baik
Rasa dapat diubah dengan meningkatkan
aktivitas dari enzim tanaman yang mengubah
senyawa aroma menjadi senyawa yang
mempengarugi rasa. Salah satu contoh adalah
melon transgenik dengan rasa yang lebih manis
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Buah yang lebih segar
Dengan rekayasa genetika dapat menghasilkan
buah yang tahan lama kesegarannya. sehingga
ketika sampai ditangan konsumen, nutrisi buah
nasih utuh dan tidak rusak
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Toleran Herbisida
Herbisida umumnya merupakan senyawa kmia yang
digunakan untuk mengontrol tanaman hama. Peneliti
menyadari bahwa jika tanaman secra genetik di
rekayasa untuk dapat resisten terhadap herbisida ,
manajemen pengontrolan tanaman hama akan lebih
mudah dan lebih aman dibandingkan menggunakan
senyawa kimia.
Dampak Positif
Bioteknologi di Bidang
Pertanian
Tahan Virus
Bayak tanaman yang terinfeksi penyakit dikarenakan
virus, yang biasanya menyebar melalui isekta
(seperti aphids) dari satu tanaman ke tanaman yang
lain dalam satu lahan yang sama. Insektisida sering
hanya berdampak kecil pada penyebaran penyakit
yang disebabkan oleh virus ini. Sehingga teknik
rekayasa dapat menjadi solusi
Dampak Positif
Bioteknologi di Bidang
Pertanian
Menghambat pemasakan buah
Penghambatan pemasakan buah menarik bagi
produsen karena hal ini memungkinkan ada lebih
banyak waktu untuk pengiriman dari ladang
petani ke distributor maupun konsumen, dan
meningkatkan shelf life dari buah tersebut.
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Ketika rekayasa genetika menghasilkan tanaman yang tidak
tergantung dgn penggunaan pestisida, kita telah mengurangi residu
pestisida di alam, kita mengurangi residu pestisida yang terlarut dlm air
tanah, dan meminimalisir petani terpapar senyawa berbahaya yg
terkandung dlm pestisida
Membantu meningkatkan kondisi kesehatan di negara berkembang
Manfaat bagi lingkungan
Manfaat bagi Negara Berkembang
Dampak Positif Bioteknologi
di Bidang Pertanian
Pertumbuhan tanaman panenan di negara industri dan negara
berkembang
Dampak Negatif Bioteknologi di
Bidang Pertanian
Masalah
sosial
Masalah yang
berkaitan
dengan Ekologi
dan Lingkungan
Dampak negatif yang ditimbulkan berpotensi merupakan dampak yang bersifat jangka panjang. Beberapa kelompok
pembela konsumen dan lingkungan hidup menuntut ditinggalkannya penelitian dan pengembangan rekayasa genetika.
yang mencakup beberapa masalah dan ketakutan :
Masalah yang
berkaitan
dengan
kesehatan
Masalah yang berkaitan dengan Kesehatan
Allergen dan Toksin
Resisten Antibiotik
Orang dengan allergi terhadap makanan biasanya tidak hanya bereaksi
dengan hanya satu atau beberapa jenis allergen pada satu atau dua jenis
makanan yang spesifik.
Masalah keamanan utama yang muncul sehubungan dengan teknologi
rekayasa genetika adalah risiko masuknya alergen dan racun ke dalam
makanan yang aman.
Gen resisten antibiotik adalah teknik yang memastikan bahwa suatu
pemindahan gen saat proses modifikasi genetik berhasil
Penggunaan penanda ini telah menimbulkan kekhawatiran akan munculnya
strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik.
Meningkatnya penyakit yang resisten terhadap pengobatan dengan antibiotik
umum merupakan masalah medis yang serius bagi beberapa penentang
teknologi rekayasa genetika.
Ada keyakinan di antara beberapa penentang teknologi rekayasa genetika bahwa tanaman transgenik
mungkin melakukan penyerbukan silang dengan gulma sejenis, sehingga mungkin menghasilkan
“gulma super” yang menjadi lebih sulit dikendalikan.
Masalah yang Berkaitan dengan Ekologi dan
Lingkungan
potensi pelepasan gen dan gulma super
Kekhawatiran lainnya adalah pertanyaan apakah serangga hama dapat mengembangkan resistensi
terhadap fitur perlindungan tanaman dari tanaman transgenik.
Ada kekhawatiran bahwa adopsi tanaman Bt dalam skala besar akan mengakibatkan peningkatan
resistensi populasi hama secara cepat. Serangga memiliki kapasitas luar biasa untuk beradaptasi secara
selektif tekanan, namun sampai saat ini, meskipun penanaman sudah meluas tanaman Bt, tidak ada
toleransi Bt pada serangga hama sasaran telah terdeteksi.
resisten insektisida
Hilangnya Biodeversitas
Banyak pemerhati lingkungan, termasuk petani, sangat prihatin dengan hilangnya keanekaragaman
hayati di lingkungan alam kita. Meningkatnya adopsi tanaman yang dibudidayakan secara konvensional
menimbulkan kekhawatiran serupa pada abad yang lalu, yang menyebabkan upaya ekstensif untuk
mengumpulkan dan menyimpan benih dari sebanyak mungkin varietas tanaman utama.
Masalah Sosial
Teknologi “Terminor”
Pelabelan
Kebanyakan petani di AS dan negara lain membeli benih segar setiap
musim, khususnya tanaman seperti jagung, paprika hijau, dan tomat.
Siapapun yang menanam varietas hibrida harus membeli benih baru setiap
tahunnya, karena benih dari hibrida tahun lalu yang ditanam di pertanian
tidak akan menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya.
Beberapa kelompok konsumen berpendapat bahwa makanan yang berasal
dari tanaman rekayasa genetika harus diberi label khusus. Di AS, makanan
tersebut saat ini harus diberi label hanya jika nutrisinya berbeda dari
makanan konvensional
Pada tahun 2005, dalam program internasional untuk
pengembangan masa depan Organisasi untuk Kerja Sama
dan Pembangunan Ekonomi, sebuah proyek diluncurkan:
“Prospek Pengembangan Bioekonomi pada tahun 2030”.
Prasyarat utama bagi pengembangan bioekonomi dalam
skala global adalah:
pertumbuhan populasi, pendapatan per kapita dan tingkat
pendidikan, terutama di negara-negara berkembang, di
mana, menurut perkiraan, pada tahun 2030, 97% dari 8,3
miliar penduduk dunia akan hidup;
peningkatan permintaan energi disertai dengan perlunya
tindakan untuk mengurangi efek rumah kaca;
penuaan populasi di UE, negara-negara BRIC, serta
meningkatnya kebutuhan pangan, sehingga tanaman dan
hewan transgenik akan digunakan untuk memproduksinya.
Kebijakan Internasional
dan Sistem Standard
untuk Keamanan pangan
Kebijakan Internasional dan Sistem Standard
untuk Keamanan pangan
Di tingkat internasional, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bertanggung jawab untuk
mengembangkan peraturan mengenai kebersihan dan keamanan pangan. Perjanjian Sanitasi
dan Fitosanitasi (Perjanjian SPE), yang disepakati oleh anggota WTO, mencakup berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan manusia dan hewan dari penyakit yang terkait
dengan penggunaan produk makanan. Perundang-undangan UE mencerminkan
kewajibannya terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mematuhi persyaratan
Komisi Codex Alimentarius jika diperlukan
Perundang-undangan Eropa mengenai produk makanan dapat dibagi menjadi tiga
komponen utama berikut. Peraturan keamanan produk pangan yang mencakup bidang-
bidang seperti kebersihan produk pangan, bahan tambahan pangan, bahan yang
bersentuhan dengan produk pangan, jenis produk pangan baru, serta sistem pengendalian.
Kelompok hukum yang kedua berkaitan dengan informasi bagi konsumen, yang sebagian
besar disajikan pada label. Kelompok undang-undang ketiga yang menetapkan persyaratan
kualitas ditujukan untuk melindungi kualitas dan mencakup arahan “vertikal”, yaitu arahan
untuk produk susu, produk makanan, dan produk spesifik yang diproduksi di wilayah tertentu
Kebijakan Internasional dan Sistem Standard
untuk Keamanan pangan
Selama 15 tahun terakhir, pendekatan baru dan prinsip baru sistem standar keamanan
pangan internasional telah dikembangkan, yaitu:
Prinsip “dari pertanian ke meja (farm-to-table)” – sebuah pendekatan sistematis yang
mengontrol parameter keamanan pangan di semua tahap produksi – mulai dari perolehan
bahan mentah hingga konsumsi produk oleh pengguna akhir. Konsep farm-to-table adalah
sistem kendali mutu pangan dan pakan ternak terpadu yang dapat ditelusuri di semua tahap
produksi dan pengiriman pangan. Pangan yang aman adalah pangan yang tidak
menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan hewan.
Prinsip “Ketertelusuran” dalam rantai pakan ternak dan produksi pangan. “Ketertelusuran”
adalah pendekatan sistematis yang mengontrol parameter keamanan pangan di semua
tahap produksi – mulai dari perolehan bahan mentah hingga konsumsi produk oleh pengguna
akhir.
Sistem Codex Alimentarius dan HACCP merupakan mekanisme utama untuk menjamin
kualitas dan keamanan pangan di WTO.
Kebijakan Internasional dan Sistem Standard
untuk Keamanan pangan
Undang-undang Rusia di bidang keamanan pangan memiliki struktur dan parameter kuantitatif
sebagai berikut:
Di bidang pengawasan veteriner (39, 10 di antaranya adalah Undang-undang Federal).
Di bidang pengawasan fitosanitasi (36, 5 di antaranya adalah Undang-undang Federal).
Di bidang penanganan pestisida, bahan kimia pertanian, dan pengendalian benih yang aman
(25, 3 di antaranya adalah Undang-undang Federal)
Di bidang perlindungan hak konsumen dan lingkungan hidup (22, 3 di antaranya adalah
Undang-undang Federal).
Total: lebih dari 120 dokumen hukum dasar, tidak termasuk peraturan teknis dan peraturan
sanitasi.
Kebijakan Internasional dan Sistem Standard
untuk Keamanan pangan
Di Indonesiakebijakan tentang tanaman transgenik diatur dalam:
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG KEAMANAN
HAYATI PRODUK REKAYASA GENETIK
Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini mencakup pengaturan mengenai:
a. jenis dan persyaratan PRG;
b. penelitian dan pengembangan PRG;
c. pemasukan PRG dari luar negeri;
d. pengkajian, pelepasan dan peredaran, serta pemanfaatan PRG;
e. pengawasan dan pengendalian PRG;
f. kelembagaan; dan
g. pembiayaan.
Thank You
For Your Attention

More Related Content

Similar to Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf

Bioteknologi.pptx
Bioteknologi.pptxBioteknologi.pptx
Bioteknologi.pptxIndahRiesqy
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxssuser04c576
 
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptx
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptxMemastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptx
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptxrullyprayoga1
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangSeptian Muna Barakati
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppteeqra
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptx
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptxbioteknologi_dampak bioteknologi.pptx
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptxMochSirojulAbidin
 
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Dani Gunawan
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologisembarangwes
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaLiana Susanti SMPN 248
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Tata Naipospos
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2maemunahmuchtar
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiFirdika Arini
 
F3. genetic pollution & liability
F3. genetic pollution & liabilityF3. genetic pollution & liability
F3. genetic pollution & liabilityWahyu Yuns
 

Similar to Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf (20)

Bioteknologi.pptx
Bioteknologi.pptxBioteknologi.pptx
Bioteknologi.pptx
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
 
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptx
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptxMemastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptx
Memastikan Produk Aman dan Halal Dari Peternakan Sampai.pptx
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidangManfaat biologi dalam berbagai bidang
Manfaat biologi dalam berbagai bidang
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
Bab bioteknologi i
Bab  bioteknologi iBab  bioteknologi i
Bab bioteknologi i
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptx
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptxbioteknologi_dampak bioteknologi.pptx
bioteknologi_dampak bioteknologi.pptx
 
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
Teknologi pertanian-di-era-bioteknologi2 ib01(1)
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
 
Bioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang panganBioteknologi dalam bidang pangan
Bioteknologi dalam bidang pangan
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
Resistensi Antimikroba pada Peternakan Unggas dan Ancamannya Terhadap Kesehat...
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
 
F3. genetic pollution & liability
F3. genetic pollution & liabilityF3. genetic pollution & liability
F3. genetic pollution & liability
 

More from ssuser4743df

introduction of biomass and source of biomass
introduction of biomass and source of biomassintroduction of biomass and source of biomass
introduction of biomass and source of biomassssuser4743df
 
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganBioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganssuser4743df
 
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxFISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxssuser4743df
 
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx
6. Tane Koji and Starter Cake.pptxssuser4743df
 
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxTekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxssuser4743df
 
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.pptssuser4743df
 
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfssuser4743df
 
7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.pptssuser4743df
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdfssuser4743df
 
4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.pptssuser4743df
 
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptChapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptssuser4743df
 
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic SelectionQTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic Selectionssuser4743df
 
Kul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfKul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfssuser4743df
 
3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.pptssuser4743df
 
5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptxssuser4743df
 
3. Fermented Food Production.pptx
3.  Fermented Food Production.pptx3.  Fermented Food Production.pptx
3. Fermented Food Production.pptxssuser4743df
 
Group 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxGroup 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxssuser4743df
 

More from ssuser4743df (20)

introduction of biomass and source of biomass
introduction of biomass and source of biomassintroduction of biomass and source of biomass
introduction of biomass and source of biomass
 
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganBioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
 
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxFISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
 
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
 
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxTekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
 
Dawadawa.pptx
Dawadawa.pptxDawadawa.pptx
Dawadawa.pptx
 
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
 
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdf
 
7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
 
4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt
 
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptChapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
 
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic SelectionQTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
 
Kul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfKul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdf
 
3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt
 
Arthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptxArthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptx
 
5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx
 
PPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptxPPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptx
 
3. Fermented Food Production.pptx
3.  Fermented Food Production.pptx3.  Fermented Food Production.pptx
3. Fermented Food Production.pptx
 
Group 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxGroup 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptx
 

Recently uploaded

Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfAbdulHalim854302
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)ahmad0548
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbimilhamulqolbi81
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptaprilianto6
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiHadisHasyimiMiftahul
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxEkaOktaviani24
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 

Recently uploaded (8)

Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf

  • 1. Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian Kiky Mey Putranty Presented by Disampaikan pada Matakuliah Bioteknologi Pertanian Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar
  • 2. Bahasan Dampak positif Bioteknologi di Bidang Pertanian Dampak negatif Bioteknologi di Bidang Pertanian Kebijakan Internasional dan sistem standard untuk kemanan pangan
  • 4. Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian Berikut adalah beberapa manfaat teknik rekayasa genetika dalam bioteknologi pertanian: Meningkatkan Produktivitas Tanaman Bioteknologi membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan meningkatkan kualitas tanaman seperti resisten penyakit dan meningkatkan toleransi terhadap lingkungan yang kering. Peneliti dapat memilih gen untuk ketahanan terhadap penyakit dari spesies lain dan memindahkan ke dalam tanaman target yang akan direkayasa.
  • 5. Mengingkatkan Perlindungan Tanaman Hal ini menyediakan solusi yang efektif terhadap permasalahan hamanyang menyerang tanaman seperti jagung, kapas, dan kentang telah berhasil direkayasa genetiknya untuk menghasilkan protein yang dapat membunuh serangga yang menjadi hama Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 6. Meningkatkan Nilai Gizi Bioteknologi dapat menjadi pilihan baru untuk meningkatkan nilai gizi, rasa dan tekstur dari makanan. Salah satu contoh tanaman transgenik yang berkembang adalah kedelai dengan kandungan protein yang tinggi, kentang dengan kandungan nutrisi yang lebih selain mengandung pati dan kacang-kacangan dengan asam amino essensial yang lebih banyak. Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 7. Rasa yang lebih baik Rasa dapat diubah dengan meningkatkan aktivitas dari enzim tanaman yang mengubah senyawa aroma menjadi senyawa yang mempengarugi rasa. Salah satu contoh adalah melon transgenik dengan rasa yang lebih manis Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 8. Buah yang lebih segar Dengan rekayasa genetika dapat menghasilkan buah yang tahan lama kesegarannya. sehingga ketika sampai ditangan konsumen, nutrisi buah nasih utuh dan tidak rusak Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 9. Toleran Herbisida Herbisida umumnya merupakan senyawa kmia yang digunakan untuk mengontrol tanaman hama. Peneliti menyadari bahwa jika tanaman secra genetik di rekayasa untuk dapat resisten terhadap herbisida , manajemen pengontrolan tanaman hama akan lebih mudah dan lebih aman dibandingkan menggunakan senyawa kimia. Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 10. Tahan Virus Bayak tanaman yang terinfeksi penyakit dikarenakan virus, yang biasanya menyebar melalui isekta (seperti aphids) dari satu tanaman ke tanaman yang lain dalam satu lahan yang sama. Insektisida sering hanya berdampak kecil pada penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Sehingga teknik rekayasa dapat menjadi solusi Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 11. Menghambat pemasakan buah Penghambatan pemasakan buah menarik bagi produsen karena hal ini memungkinkan ada lebih banyak waktu untuk pengiriman dari ladang petani ke distributor maupun konsumen, dan meningkatkan shelf life dari buah tersebut. Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian
  • 12. Ketika rekayasa genetika menghasilkan tanaman yang tidak tergantung dgn penggunaan pestisida, kita telah mengurangi residu pestisida di alam, kita mengurangi residu pestisida yang terlarut dlm air tanah, dan meminimalisir petani terpapar senyawa berbahaya yg terkandung dlm pestisida Membantu meningkatkan kondisi kesehatan di negara berkembang Manfaat bagi lingkungan Manfaat bagi Negara Berkembang Dampak Positif Bioteknologi di Bidang Pertanian Pertumbuhan tanaman panenan di negara industri dan negara berkembang
  • 13. Dampak Negatif Bioteknologi di Bidang Pertanian Masalah sosial Masalah yang berkaitan dengan Ekologi dan Lingkungan Dampak negatif yang ditimbulkan berpotensi merupakan dampak yang bersifat jangka panjang. Beberapa kelompok pembela konsumen dan lingkungan hidup menuntut ditinggalkannya penelitian dan pengembangan rekayasa genetika. yang mencakup beberapa masalah dan ketakutan : Masalah yang berkaitan dengan kesehatan
  • 14. Masalah yang berkaitan dengan Kesehatan Allergen dan Toksin Resisten Antibiotik Orang dengan allergi terhadap makanan biasanya tidak hanya bereaksi dengan hanya satu atau beberapa jenis allergen pada satu atau dua jenis makanan yang spesifik. Masalah keamanan utama yang muncul sehubungan dengan teknologi rekayasa genetika adalah risiko masuknya alergen dan racun ke dalam makanan yang aman. Gen resisten antibiotik adalah teknik yang memastikan bahwa suatu pemindahan gen saat proses modifikasi genetik berhasil Penggunaan penanda ini telah menimbulkan kekhawatiran akan munculnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Meningkatnya penyakit yang resisten terhadap pengobatan dengan antibiotik umum merupakan masalah medis yang serius bagi beberapa penentang teknologi rekayasa genetika.
  • 15. Ada keyakinan di antara beberapa penentang teknologi rekayasa genetika bahwa tanaman transgenik mungkin melakukan penyerbukan silang dengan gulma sejenis, sehingga mungkin menghasilkan “gulma super” yang menjadi lebih sulit dikendalikan. Masalah yang Berkaitan dengan Ekologi dan Lingkungan potensi pelepasan gen dan gulma super Kekhawatiran lainnya adalah pertanyaan apakah serangga hama dapat mengembangkan resistensi terhadap fitur perlindungan tanaman dari tanaman transgenik. Ada kekhawatiran bahwa adopsi tanaman Bt dalam skala besar akan mengakibatkan peningkatan resistensi populasi hama secara cepat. Serangga memiliki kapasitas luar biasa untuk beradaptasi secara selektif tekanan, namun sampai saat ini, meskipun penanaman sudah meluas tanaman Bt, tidak ada toleransi Bt pada serangga hama sasaran telah terdeteksi. resisten insektisida Hilangnya Biodeversitas Banyak pemerhati lingkungan, termasuk petani, sangat prihatin dengan hilangnya keanekaragaman hayati di lingkungan alam kita. Meningkatnya adopsi tanaman yang dibudidayakan secara konvensional menimbulkan kekhawatiran serupa pada abad yang lalu, yang menyebabkan upaya ekstensif untuk mengumpulkan dan menyimpan benih dari sebanyak mungkin varietas tanaman utama.
  • 16. Masalah Sosial Teknologi “Terminor” Pelabelan Kebanyakan petani di AS dan negara lain membeli benih segar setiap musim, khususnya tanaman seperti jagung, paprika hijau, dan tomat. Siapapun yang menanam varietas hibrida harus membeli benih baru setiap tahunnya, karena benih dari hibrida tahun lalu yang ditanam di pertanian tidak akan menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya. Beberapa kelompok konsumen berpendapat bahwa makanan yang berasal dari tanaman rekayasa genetika harus diberi label khusus. Di AS, makanan tersebut saat ini harus diberi label hanya jika nutrisinya berbeda dari makanan konvensional
  • 17. Pada tahun 2005, dalam program internasional untuk pengembangan masa depan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, sebuah proyek diluncurkan: “Prospek Pengembangan Bioekonomi pada tahun 2030”. Prasyarat utama bagi pengembangan bioekonomi dalam skala global adalah: pertumbuhan populasi, pendapatan per kapita dan tingkat pendidikan, terutama di negara-negara berkembang, di mana, menurut perkiraan, pada tahun 2030, 97% dari 8,3 miliar penduduk dunia akan hidup; peningkatan permintaan energi disertai dengan perlunya tindakan untuk mengurangi efek rumah kaca; penuaan populasi di UE, negara-negara BRIC, serta meningkatnya kebutuhan pangan, sehingga tanaman dan hewan transgenik akan digunakan untuk memproduksinya. Kebijakan Internasional dan Sistem Standard untuk Keamanan pangan
  • 18. Kebijakan Internasional dan Sistem Standard untuk Keamanan pangan Di tingkat internasional, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bertanggung jawab untuk mengembangkan peraturan mengenai kebersihan dan keamanan pangan. Perjanjian Sanitasi dan Fitosanitasi (Perjanjian SPE), yang disepakati oleh anggota WTO, mencakup berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan manusia dan hewan dari penyakit yang terkait dengan penggunaan produk makanan. Perundang-undangan UE mencerminkan kewajibannya terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mematuhi persyaratan Komisi Codex Alimentarius jika diperlukan Perundang-undangan Eropa mengenai produk makanan dapat dibagi menjadi tiga komponen utama berikut. Peraturan keamanan produk pangan yang mencakup bidang- bidang seperti kebersihan produk pangan, bahan tambahan pangan, bahan yang bersentuhan dengan produk pangan, jenis produk pangan baru, serta sistem pengendalian. Kelompok hukum yang kedua berkaitan dengan informasi bagi konsumen, yang sebagian besar disajikan pada label. Kelompok undang-undang ketiga yang menetapkan persyaratan kualitas ditujukan untuk melindungi kualitas dan mencakup arahan “vertikal”, yaitu arahan untuk produk susu, produk makanan, dan produk spesifik yang diproduksi di wilayah tertentu
  • 19. Kebijakan Internasional dan Sistem Standard untuk Keamanan pangan Selama 15 tahun terakhir, pendekatan baru dan prinsip baru sistem standar keamanan pangan internasional telah dikembangkan, yaitu: Prinsip “dari pertanian ke meja (farm-to-table)” – sebuah pendekatan sistematis yang mengontrol parameter keamanan pangan di semua tahap produksi – mulai dari perolehan bahan mentah hingga konsumsi produk oleh pengguna akhir. Konsep farm-to-table adalah sistem kendali mutu pangan dan pakan ternak terpadu yang dapat ditelusuri di semua tahap produksi dan pengiriman pangan. Pangan yang aman adalah pangan yang tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan hewan. Prinsip “Ketertelusuran” dalam rantai pakan ternak dan produksi pangan. “Ketertelusuran” adalah pendekatan sistematis yang mengontrol parameter keamanan pangan di semua tahap produksi – mulai dari perolehan bahan mentah hingga konsumsi produk oleh pengguna akhir. Sistem Codex Alimentarius dan HACCP merupakan mekanisme utama untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan di WTO.
  • 20. Kebijakan Internasional dan Sistem Standard untuk Keamanan pangan Undang-undang Rusia di bidang keamanan pangan memiliki struktur dan parameter kuantitatif sebagai berikut: Di bidang pengawasan veteriner (39, 10 di antaranya adalah Undang-undang Federal). Di bidang pengawasan fitosanitasi (36, 5 di antaranya adalah Undang-undang Federal). Di bidang penanganan pestisida, bahan kimia pertanian, dan pengendalian benih yang aman (25, 3 di antaranya adalah Undang-undang Federal) Di bidang perlindungan hak konsumen dan lingkungan hidup (22, 3 di antaranya adalah Undang-undang Federal). Total: lebih dari 120 dokumen hukum dasar, tidak termasuk peraturan teknis dan peraturan sanitasi.
  • 21. Kebijakan Internasional dan Sistem Standard untuk Keamanan pangan Di Indonesiakebijakan tentang tanaman transgenik diatur dalam: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2005 TENTANG KEAMANAN HAYATI PRODUK REKAYASA GENETIK Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini mencakup pengaturan mengenai: a. jenis dan persyaratan PRG; b. penelitian dan pengembangan PRG; c. pemasukan PRG dari luar negeri; d. pengkajian, pelepasan dan peredaran, serta pemanfaatan PRG; e. pengawasan dan pengendalian PRG; f. kelembagaan; dan g. pembiayaan.
  • 22. Thank You For Your Attention