Dokumen tersebut membahas persyaratan impor kulit hewan terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) serta anthrax. Dokumen menjelaskan prosedur inaktivasi virus PMK dan spora anthrax dalam kulit, serta rekomendasi Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) untuk impor kulit yang telah melalui proses penyamakan tertentu tanpa sertifikat kesehatan.
1. Persyaratan importasi
kulit hewan terkait
PMK dan Anthrax
Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan
Zoom - Pembahasan kuesioner negara dan unit
usaha untuk importasi produk ternak dari luar
negeri ke Indonesia
Jakarta, 28-29 Desember 2020
3. Rekomendasi impor kulit (OIE)
Artikel 8.8.27.
Rekomendasi importasi dari negara terinfeksi PMK
Untuk wol, rambut (hair), bulu kasar (bristles), kulit mentah (raw
hide) dan kulit (skin) dari hewan yang peka PMK
• Otoritas Veteriner memerlukan sertifikat veteriner
internasional yang menyatakan bahwa:
1. produk-produk ini telah diproses untuk memastikan
destruksi virus PMK sesuai dengan salah satu prosedur
dalam Artikel 8.8.32., 8.8.33. dan 8.8.34.*;
2. tindakan pencegahan yang diperlukan diambil setelah
pengumpulan atau pemrosesan untuk menghindari kontak
dengan sumber potensial virus PMK.
* Artikel 8.8.32. (wol dan rambut), 8.8.33. (bulu kasar) dan 8.8.34. (kulit)
4. Prosedur inaktivasi virus PMK (OIE)
Artikel 8.8.34.
Prosedur inaktivasi virus PMK dalam kulit mentah (raw
hide) dan kulit (skin)
Untuk inaktivasi virus PMK yang ada dalam kulit
mentah (raw hide) dan kulit (skin) untuk penggunaan
industri, prosedur berikut harus digunakan:
• perlakuan setidaknya 28 hari dengan garam
(NaCl) yang mengandung 2% natrium karbonat
(Na2CO3).
5. Otorisasi impor tanpa Batasan (OIE)
Artikel 8.8.27.
Rekomendasi importasi dari negara terinfeksi PMK
• Otoritas Veteriner harus mengotorisasi, tanpa batasan,
impor atau transit melalui wilayahnya:
- kulit (hide) dan kulit (skin) yang semi-proses:
✓ kulit kapur (limed skin),
✓ kulit asam (pickled pelts), dan
✓ kulit (leather) semi-olahan seperti kulit wet blue
dan kulit kras (crust),
- asalkan terhadap produk-produk ini telah dilakukan
proses kimia dan mekanik yang biasa digunakan
dalam industri penyamakan.
6. Arti: ‘Hide’ atau ‘skin’
• Kulit (hide) atau kulit (skin) adalah kulit hewan yang telah
disamak atau dikeringkan untuk digunakan manusia.
• Istilah ‘hide’ berlaku untuk semua kulit (leather), dengan
atau tanpa bulu hewan di permukaannya.
• Istilah ‘hide’ kadang-kadang termasuk bulu (furs), yang
dipanen dari berbagai spesies dengan bulu halus.
7. Perbedaan ‘hide’ dan ‘skin’
• Ada perbedaan antara ‘skin’ dan ‘hide’ di negara-negara
berbahasa Inggris.
• Tidak selalu jelas kapan kedua istilah tersebut harus
digunakan.
• Para ahli merujuk pada semua kulit kecil sebagai ‘skin’,
tetapi juga semua kulit hewan berkuku. Kulit babi juga
disebut sebagai ‘skin’ dan kulit hewan muda.
• Hanya kulit hewan dengan tinggi gumba lebih dari satu
meter yang disebut ‘hides’. Tidak jelas dengan kanguru.
Dengan berjalan tegak gumba tinggi, tetapi fisik kulit tidak
selalu sangat besar, bergantung pada jenis hewannya.
Sumber: https://www.leather-dictionary.com/index.php/Hide_-_Skin
8. Apa yang dimaksud dengan ‘skin‘?
• Kulit (skin) adalah penutup luar dari manusia dan hewan, dan
memiliki berbagai fungsi: mempengaruhi suhu tubuh; organ
indera untuk panas, dingin, sentuhan dan rasa sakit; dan
melindungi terhadap cedera, bakteri dan sinar matahari.
• Kulit mamalia terdiri dari 98% protein, lemak, air dan mineral. Ini
dibagi menjadi 3 lapisan: epidermis (sekitar 1% ketebalan),
dermis (sekitar 85%) dan hipodermis (sekitar 15%). Dermis
adalah lapisan yang digunakan dalam produksi kulit (leather).
• Semua mamalia dan ras memiliki jenis kulit berbeda. Kulit
bervariasi menurut umur, jenis kelamin, nutrisi dan iklim. Kulit
juga mengandung struktur serat kulit yang berbeda. Semua ini
harus dipertimbangkan oleh penyamakan kulit ketika memilih
bahan baku, dan dalam proses produksi, sebagai upaya untuk
menyediakan kulit yang berkualitas baik.
9. Apa yang dimaksud dengan ‘hide‘?
• Kulit (hide) adalah kulit (skin) yang disamak,yang belum
dipotong sesuai ukuran.
• Bulu hewan dapat dihilangkan atau masih ada pada kulit.
Kulit dengan bulu yang sangat lembut disebut bulu (furs).
Sumber: https://www.leather-dictionary.com/index.php/Hide_-_Skin
10. Tingkatan kulit
1. Kulit mentah garaman (wet salted hide)
2. Kulit pikel (pickled pelt) – semi proses
3. Kulit wet blue (blue hide) – semi proses
4. Kulit kras (crust leather) – kulit setengah
jadi/semi finished leather)
5. Kulit jadi (finished leather)
11. Pernyataan Global Leather
Coordinating Committee (GLCC)
“GLCC percaya bahwa persyaratan ekspor atau impor
produk hewani dan produk sampingannya yang
persyaratan ekspor atau impor produk sampingan
yang diatur oleh pemerintah nasional, termasuk
sertifikat kesehatan kulit (hide) dan kulit (skin), harus
diproduksi sesuai dengan rekomendasi dari
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan
didukung oleh sains yang logis.”
• Menurut OIE, kulit (hide) dan kulit (skin) yang telah mengalami
proses penyamakan, termasuk kulit wet blue, wet white, crust
and kulit jadi (finished leather), tidak memerlukan sertifikat
kesehatan untuk ekspor dan impor.
Sumber: International Council of Tanners
12. Perlu sertifikat kesehatan hewan?
• Tidak semua kulit (hide) dan kulit (skin) yang digunakan
dalam produksi kulit (leather) memerlukan sertifikat kesehatan
untuk diperdagangkan secara internasional.
• Kulit (hide) atau kulit (skin) hewan yang umumnya diproses
mentah atau minimal, seperti mentah, garaman atau diberi
perlakuan (cured), akan memerlukan sertifikat untuk
diperdagangkan secara internasional, sedangkan kulit (hide)
dan kulit (skin) yang telah mengalami penyamakan atau
pemrosesan lebih lanjut menjadi kulit jadi (leather) tidak.
• Ancaman penularan penyakit hewan melalui kulit (hide) atau
kulit (skin) berkurang secara signifikan atau tereliminasi
karena produk telah disamak atau diproses lebih lanjut
menjadi wet blue, wet white, crust atau kulit jadi.
15. Penularan anthrax
• Kebanyakan orang yang sakit akibat anthrax
terpapar saat bekerja dengan hewan atau produk
hewani yang terinfeksi seperti wol, kulit, atau rambut.
• Inhalasi anthrax dapat terjadi ketika seseorang
menghirup spora yang ada di udara (aerosol) selama
pemrosesan industri bahan yang terkontaminasi,
seperti wol, kulit, atau rambut.
• Anthrax kulit (cutaneous anthrax) dapat terjadi ketika
pekerja yang menangani produk hewani yang
terkontaminasi mendapatkan spora yang masuk
melalui kulit yang tersayat atau tergores.
Sumber: U.S. Department of Health and Human Services. Centers for Disease Control and Prevention.
16. Spora anthrax
Bakteri yang dikenal
sebagai Bacillus Antharacis
memproduksi spora tidur
(tidak aktif) yang dapat
hidup di lingkungan,
seperti tanah, untuk waktu
lama, bahkan dekade.
1
Ketika spora mencapai tubuh hewan atau orang
(tempat yang kaya dengan air, gula dan nutrisi
lainnya), spora tersebut dapat “diaktivasi” dan
berubah menjadi sel-sel pertumbuhan aktif.
2
Ketika spora menjadi aktif, bakteri
dapat berkembang biak, menyebar
ke seluruh tubuh, memproduksi
toksin (racun) dan menyebabkan
penyakit yang hebat dan kematian.
3
17. Modus penularan anthrax kulit
• Infeksi anthrax kulit (cutaneous anthrax) adalah melalui
kontak dengan jaringan hewan (sapi, domba, kambing,
kuda, babi dan lainnya) yang mati karena penyakit:
- mungkin dengan gigitan lalat yang sebagian memakan
hewan tersebut;
- melalui kontak dengan rambut, wol, kulit atau produk-
produk yang terkontaminasi, seperti drum, sikat/kuas
atau permadani; atau
- melalui kontak dengan tanah yang terkait dengan
hewan terinfeksi atau tepung tulang yang
terkontaminasi yang digunakan untuk berkebun.
18. Modus penularan anthrax pernafasan
dan anthrax intestinal
• Anthrax pernafasan (pulmonary/respiratory anthrax)
dihasilkan dari menghirup spora dalam proses
industri yang berisiko – seperti penyamakan kulit dan
pemrosesan wol atau tulang – dimana spora
B. anthracis yang aerosol dapat diproduksi.
• Anthrax usus (intestinal and oropharyngeal
anthrax) muncul dari konsumsi daging yang kurang
matang yang terkontaminasi; tidak ada bukti bahwa
susu dari hewan yang terinfeksi menularkan anthrax.
19. Rekomendasi importasi kulit (OIE)
Artikel 8.1.5.
Rekomendasi importasi kulit (hide), kulit (skin) dan rambut
(hair) (dari ruminansia, kuda dan babi)
Otoritas Veteriner dari negara pengimpor harus memerlukan
sertifikat veteriner internasional yang menyatakan bahwa:
1. produk berasal dari hewan yang:
a. menunjukkan tidak ada gejala anthrax selama inspeksi
ante- dan post-mortem; dan
b. datang dari peternakan yang tidak ditempatkan di bawah
pembatasan pergerakan untuk pengendalian anthrax;
ATAU
2. rambut dari ruminansia atau kuda telah diberi perlakuan
sesuai dengan rekomendasi Artikel 8.1.11.
20. Prosedur inaktivasi B. anthracis (OIE)
Artikel 8.1.9.
Prosedur inaktivasi spora B. anthracis di kulit (skin) dan
trofi (trophies) dari satwa liar
Dalam situasi dimana kulit dan trofi dari satwa liar dapat
terkontaminasi dengan spora B. anthracis, prosedur disinfeksi
berikut direkomendasikan:
1. fumigasi dengan ethylen oksida 500 mg/liter, pada
kelembaban relatif 20–40%, pada 55°C selama 30 menit;
atau
2. fumigasi dengan formaldehida 400 mg/m³ pada
kelembaban relatif 30%, pada >15°C selama 4 jam; atau
3. iradiasi gamma dengan dosis 40 kilogray.