SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
1
III. PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT)
III. PENILAIAN RISIKO
(RISK ASSESSMENT)
APA ITU PENILAIAN RISIKO?
• Evaluasi dari kemungkinan dan dampak
biologik dan ekonomi dari masuk,
berkembang, dan menyebarnya suatu
bahaya ke dalam wilayah suatu negara
pengimpor.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
PEMAHAMAN LEBIH JELAS
TENTANG PENILAIAN RISIKO
yaitu:
• evaluasi terhadap kemungkinan (likelihood) daripada
- cara masuknya (entry)
- cara berkembangnya (establishment)
- cara menyebarnya (spread) suatu penyakit
dan
• dampak potensial yang dapat ditimbulkannya
- biologik (biological)
- lingkungan(environmental)
- ekonomi (economic)
PENILAIAN RISIKO
• Terdiri dari:
– Penilaian pemasukan (Entry/release assessment)
– Penilaian pendedahan (Exposure assessment)
– Penilaian dampak (Consequence assessment)
▪ Biologik
▪ Ekonomi
– Estimasi risiko (Risk estimation)
Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code (2018)
Penilaian Pemasukan
Penilaian Pendedahan
Penilaian Dampak
Estimasi Risiko
Bagaimana penyakit tersebut dapat masuk
ke negara kita?
─ Apa jenis komoditi yg diperdagangkan?
─ Apa komoditi tersebut membawa penyakit?
─ Bagaimana prevalensi penyakit?
─ Apakah ada program pengendalian?
Jika penyakit masuk ke negara kita,
bagaimana hewan rentan dapat terdedah?
- Media pembawa penyakit
- Metode transpor
- Populasi berisiko/rentan
- Cara penularan
Jika penyakit sudah muncul, apa dampak
yang ditimbulkan?
- Biaya-biaya pengendalian wabah,
depopulasi, kompensasi
Estimasi Risiko = Penilaian Pemasukan x
Penilaian Pendedahan x Penilaian Dampak
Batas negara
PENILAIAN RISIKO
• Fleksibel terhadap kompleksitas situasi kehidupan nyata.
• Tidak ada metoda tunggal yang diaplikasikan untuk semua kasus.
• Baik metoda penilaian risiko kualitatif dan penilaian risiko
kuantitatif adalah sah (valid).
• Terdokumentasi baik dan tereferensi terhadap informasi ilmiah
terkini, termasuk pendapat ahli (expert opinion), dan dapat dirubah
apabila tambahan informasi tersedia.
• Transparan dan konsisten dalam metoda-metoda penilaian risiko.
• Mencakup ketidakpastian (uncertainties), asumsi yang dibuat, dan
efek dari hal ini terhadap estimasi risiko final.
• Risiko meningkat dengan meningkatnya volume komoditi yang
diimpor.
KRITERIA PENILAIAN RISIKO
• Luas (comprehensive)
• Logik (logically sound)
• Praktis (practical)
• Kondusif untuk belajar (conducive to learning)
• Terbuka untuk evaluasi (open to evaluation)
Tools for decision making
(Alat bagi pengambilan keputusan)
INPUT PENILAIAN RISIKO
• Faktor biologik (biological factors)
• Faktor negara (country factors)
• Faktor komoditi (commodity factors)
• Faktor pendedahan (exposure factors)
• Faktor reduksi risiko (risk reduction factors)
PENILAIAN RISIKO: LANGKAH-
LANGKAH UNTUK SETIAP BAHAYA
1. Penilaian Pemasukan (Entry assessment)
2. Penilaian Pendedahan (Exposure assessment)
3. Penilaian Dampak (Consequence assessment)
4. Estimasi risiko (Risk estimation)
1. PENILAIAN PEMASUKAN
• Proses yang menggambarkan alur biologik
(biological pathway) yang diperlukan oleh suatu
kegiatan importasi untuk mengintroduksi suatu
agen patogen ke suatu lingkungan tertentu, dan
memperkirakan probabilitas, dapat secara
kualitatif atau kuantitatif, sehingga proses yang
komplit terjadi.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
PENILAIAN PEMASUKAN:
MODEL ALUR/SKENARIO
• Gambarkan model alur atau skenario yang diperlukan
untuk suatu kegiatan importasi untuk terjadinya
introduksi bahaya ke negara anda.
• Estimasi probabilitas dari proses komplit yang terjadi,
baik secara kualitatif atau kuantitatif.
• Jenis input yang dibutuhkan:
- Faktor biologik
- Faktor negara
- Faktor komoditi
PENILAIAN PEMASUKAN:
FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIK
• Spesies, umur, jenis: Itik Muscovy peka terhadap penyakit
Derzsy’s, tetapi spesies lain tidak.
• Cara penularan: Avian mycoplasmosis dan salmonellosis
keduanya ditularkan secara vertical.
• Infektivitas, virulensi, stabilitas: Chlamydia psittaci
memerlukan sel-sel hospes hidup (bukan daging)
• Predileksi agen patogen: Replikasi virus LPAI di dalam
jaringan pernafasan, bukan daging.
• Vaksinasi: Vaksinasi mencegah replikasi virus HPAI dalam
otot rangka.
• Insidensi atau prevalensi: Diinginkan yang didasarkan atas
survei.
• Evaluasi Siskeswannas: Kualitas informasi merefleksikan
standar Siskeswannas.
• Zona atau kompartemen bebas penyakit: Apabila diakui
maka impor merepresentasikan risiko yang lebih rendah.
• Praktik-praktik budidaya: seperti penelusuran (traceability)
untuk memastikan tidak ada pendedahan terhadap tepung
daging dan tulang (meat and bone meal).
PENILAIAN PEMASUKAN:
FAKTOR-FAKTOR NEGARA
• Volume komoditi yang diimpor: Risiko meningkat dengan
volume perdagangan.
• Kemudahan kontaminasi: GMP dan HACCP meminimalkan
kontaminasi pada saat panen untuk S. Gallinarum-Pullorum.
• Efek pengolahan: pH daging turun bersamaan dengan
rigor mortis cenderung menginaktivas virus PMK dalam
daging.
• Efek penyimpanan dan transportasi: Pembekuan akan
menginaktivasi virus penyakit Aujeszky’s, leptospira,
hydatids, Porcine cysticercosis.
PENILAIAN PEMASUKAN:
FAKTOR-FAKTOR KOMODITI
PENILAIAN PEMASUKAN –
TAHAP INI DAPAT DIHENTIKAN
• Jika kecenderungan untuk mengintrodusir
bahaya dalam komoditas dapat diabaikan,
maka suatu penilaian risiko dapat diakhiri
atau disimpulkan pada tahap ini.
2. PENILAIAN PENDEDAHAN
• Proses yang menggambarkan alur biologik
(biological pathway) yang diperlukan untuk
terdedahnya hewan dan manusia di negara
pengimpor terhadap bahaya (agen patogen) yang
dikeluarkan dari suatu sumber risiko tertentu, dan
memperkirakan probabilitas pendedahan terjadi,
dapat secara kualitatif atau kuantitatif.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
PENILAIAN PENDEDAHAN:
MODEL ALUR/SKENARIO
• Gambarkan model alur atau skenario yang diperlukan
untuk pendedahan hewan dan manusia di negara
pengimpor terhadap bahaya yang disebabkan oleh
suatu importasi.
• Estimasi probabilitas pendedahan terjadi baik secara
kualitatif atau kuantitatif.
(jumlah, waktu, frekuensi, durasi pendedahan, rute
pendedahan, dan jumlah, spesies dan karakteristik-
karakteristik lain dari populasi hewan dan manusia yang
terdedah).
PENILAIAN PENDEDAHAN:
FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIK
• Properti agen patogen
• Infektivitas/virulensi agen patogen
• Kepekaan hewan/manusia yang terdedah
• Hasil infeksi
PENILAIAN PENDEDAHAN:
FAKTOR-FAKTOR NEGARA
• Keberadaan vektor
- Unggas air liar
• Demografi manusia/hewan
- Campuran populasi manusia/babi/unggas
• Lingkungan
• Pola pemeliharaan
- Pengelolaan bebas berkeliaran – unggas/babi
- Perusahaan yang non-integrasi – skala kecil
• Praktek budaya
- Pasar becek
- Hewan yang dipelihara bebas
PENILAIAN PENDEDAHAN:
FAKTOR-FAKTOR KOMODITI
• Volume perdagangan
- Risiko meningkat sesuai volume
• Tujuan penggunaan
- Produk yang tidak diolah
- Makanan manusia
• Pola pembuangan limbah
- Sisa-sisa untuk babi, ayam di belakang rumah
• Sampah yang tidak dikelola dengan baik
PENILAIAN PENDEDAHAN –
TAHAP INI DAPAT DIHENTIKAN
• Jika penilaian pendedahan menggambarkan
tidak ada risiko nyata, penilaian risiko dapat
dihentikan atau disimpulkan pada tahap ini.
SKEMA PENILAIAN PENGELUARAN
DAN PENDEDAHAN
Penilaian
pemasukan
Masuknya agen
patogen ke
dalam tubuh hewan
atau produk hewan
Perbatasan
(border)
Terdedahnya
hewan peka
akibat hewan/
produk hewan impor
Penilaian
pendedahan
3. PENILAIAN DAMPAK
• Proses yang menggambarkan hubungan antara
pendedahan terhadap suatu agen patogen dan
dampak dari pendedahan tersebut. Suatu proses
kausal harus ada dimana pendedahan menghasilkan
dampak yang buruk bagi kesehatan atau lingkungan,
dan pada gilirannya dapat menyebabkan dampak
sosio-ekonomi. Penilaian dampak menggambarkan
dampak terhadap suatu pendedahan tertentu dan
memperkirakan probabilitas itu terjadi.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
PENILAIAN DAMPAK:
SKENARIO KUALITATIF/KUANTITATIF
• Gambarkan skenario dampak potensial dari suatu
pendedahan dan perkirakan probabilitas dampak
tersebut terjadi baik secara kualitatif atau kuantitatif.
• Skenario Tahapan ini menilai kecenderungan bahaya
berkembang dan menyebar, kemudian memperkirakan
dampak biologik, lingkungan dan ekonomi.
• Hal ini mungkin sulit di suatu negara/zona dimana
bahaya tersebut tidak pernah ada.
• Harus merupakan hubungan sebab akibat antara
pendedahan dan konsekuensi.
DAMPAK POTENSIAL
• Dampak potensial dapat ‘langsung’ atau ‘tidak
langsung’.
• Dampak yang tidak berhubungan langsung
dengan suatu bahaya, contoh: dampak
persaingan barang impor yang murah tidak
dapat dipertimbangkan.
PENILAIAN DAMPAK:
DAMPAK LANGSUNG
• Terhadap hewan
- Morbiditas dan mortalitas
- Kehilangan produksi
- Unggas kesayangan, kampung dan komersial
• Terhadap kesehatan manusia
• Terhadap lingkungan
- Lingkungan fisik, contoh: efek samping dari
tindakan pengendalian
- Terhadap biodiversitas, spesies lokal yang
dilindungi (endangered native species).
PENILAIAN DAMPAK:
DAMPAK TIDAK LANGSUNG
• Ekonomi
- Biaya pengendalian/pemberantasan
- Biaya program kompensasi
- Biaya surveilans/monitoring
- Dampak domestik (perubahan permintaan konsumen,
dampak pada industri terkait)
- Kerugian perdagangan (sanksi, kehilangan pasar,
tambahan biaya untuk memenuhi pasar yang ada).
• Lingkungan
- Pengurangan turis/pariwisata
- Kehilangan kenyamanan sosial.
PERKIRAAN DAMPAK
• Dampak langsung dan tidak langsung dapat
diperkirakan pada empat tingkat:
- Peternakan/desa, kabupaten, propinsi dan nasional.
• Pada setiap tingkat, besaran dampak dapat
dijelaskan secara kualitatif:
- Sangat tinggi
- Tinggi
- Moderat
- Rendah
- Sangat rendah
- Esktrim rendah.
PENILAIAN DAMPAK- TAHAP INI
DAPAT DIHENTIKAN
• Suatu analisis risiko dapat diakhiri disini:
- Apabila tidak ada dampak signifikan yang
berhasil diidentifikasi
atau
- Kecenderungan setiap dampak yang berhasil
diidentifikasi dapat diabaikan.
4. ESTIMASI RISIKO
• Proses yang mengintegrasikan hasil dari penilaian
pemasukan, penilaian pendedahan dan penilaian
dampak untuk menghasilkan keseluruhan
pengukuran risiko yang dihubungkan dengan
bahaya yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
MATRIKS ESTIMASI RISIKO
• Untuk menilai risiko harus digunakan suatu metodologi resmi
yang konsisten dengan pedoman internasional, seperti matriks
estimasi risiko.
• Suatu matriks estimasi risiko digunakan untuk mengkombinasikan
kemungkinan suatu penyakit masuk, berkembang dan menyebar
di negara pengimpor sebagai dampak potensial.
• Komponen risiko dikombinasikan untuk memberikan keseluruhan
estimasi risiko penyakit yang dihubungkan dengan impor hewan
atau produk hewan dan apakah risiko tersebut mencapai ALOP
yang ditentukan untuk negara pengimpor.
• Apabila risiko tidak mencapai ALOP negara pengimpor, perlu
dipertimbangkan apakah tindakan-tindakan SPS yang
ditetapkan dapat memitigasi risiko.
ESTIMASI RISIKO KUANTITTIF
Untuk penilaian kuantitatif, hasil final dapat mencakup:
• Estimasi jumlah kelompok ternak, flok, hewan atau orang
yang cenderung mengalami dampak kesehatan dari
berbagai tingkatan keparahan dari waktu ke waktu.
• Probabilitas distribusi, selang kepercayaan, dan cara-
cara lain untuk mengekspresikan ketidakpastian dalam
estimasi ini.
• Penggambaran perbedaan dari seluruh model input.
• Suatu analisis sensitivitas untuk merangking input sebagai
kontribusi terhadap perbedaan output estimasi risiko.
• Analisis ketergantungan dan korelasi antara model input.
PENILAIAN RISIKO
KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
METODA PENILAIAN RISIKO
1. Penilaian risiko kualitatif (Qualitative risk assessment)
– Berperan sangat penting dalam administrasi rutin
importasi, terutama produk hewan.
– Harus obyektif, berulang (repeatable), dan transparan
– Waktu yang diperlukan lebih sedikit, dan karenanya
lebih murah dibandingkan dengan metoda kuantitatif.
2. Penilaian risiko kuantitatif (Quantitative risk assessment)
– Metoda kualitatif selalu dilakukan terlebih dahulu
sebelum dilakukan metoda kuantitatif
– Metoda ini cenderung digunakan untuk mengklarifikasi
isu-isu yang menjadi perdebatan.
1. PENILAIAN RISIKO KUALITATIF
• Penilaian dimana output (keluaran) dari
kemungkinan hasil atau magnituda dari
dampak dinyatakan dengan istilah kualitatif
seperti tinggi, sedang, rendah atau diabaikan.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
KAPAN DILAKUKAN PENILAIAN
RISIKO KUALITATIF?
• Apabila data numerik tidak tersedia.
• Apabila mencoba untuk menghitung:
- Jumlah hanya perkiraan
- Arti atau validitasnya kurang
PENILAIAN RISIKO KUALITATIF:
SUBYEKTIF
• Tidak mungkin risiko selalu dikuantifikasi,
oleh karena pada dasarnya tidak ada
data yang memadai untuk membuat
kalkulasi yang dapat dipercaya.
- Pada dasarnya subyektif.
GARIS BESAR KERANGKA ALUR MODEL
Hewan yang
ditujukan
untuk ekspor
Terinfeksi? Terdeteksi?
Hewan
Impor
terinfeksi
Tidak
P =1 - a
Ya
P = 1 - b
Ya
P = a
Tidak
P = b
MODEL ‘ALUR MODEL’ (PATHWAY)
Pemeliharaan
&
Pengangkutan
Pemotongan
&
Pengolahan
Ditribusi
&
Penggunaan
Dampak
gangguan
kesehatan
Penilaian
pemasukan
Penilaian
pendedahan
Penilaian
dampak
Risiko
Hewan
Sakit
Negara pengekspor Negara pengimpor
RISIKO
Peternakan
terinfeksi?
Terdeteksi saat
inspeksi?
Hewan
terinfeksi?
Bertahan pada
pemrosesan?
Spesies hewan
peka terdedah?
Ya
Ya
Tdk
TDK ADA
RISIKO
SKENARIO POHON
(SCENARIO TREE)
Ya
Ya
Tdk
Tdk
Tdk
Tdk
Ya
TDK ADA
RISIKO
TDK ADA
RISIKO
TDK ADA
RISIKO
TDK ADA
RISIKO
DISKRIPSI RISIKO KUALITATIF
Probabilitas Gambaran definisi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Ekstrim rendah
Diabaikan
Kejadian sangat mungkin terjadi
Kejadian terjadi dengan probabilitas yang merata
Kejadian tidak mungkin terjadi
Kejadian sangat tidak mungkin terjadi
Kejadian ekstrim tidak akan terjadi
Kejadian dipastikan tidak akan terjadi
Sumber: Australian Biosecurity Import Risk Analysis Guidelines 2016.
MATRIKS ESTIMASI RISIKO
Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
tinggi
Tinggi Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Moderat TInggi Ekstrim
tinggi
Moderat Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Moderat TInggi Ekstrim
tinggi
Rendah Diabaikan Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Moderat TInggi
Sangat
rendah
Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Moderat
Ekstrim
rendah
Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat
rendah
Rendah
Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat
rendah
Sumber: Australian Biosecurity Import Risk Analysis Guidelines 2016.
DISKRIPSI RISIKO KUALITTIF
Probabilitas Gambaran definisi
Diabaikan
Sangat rendah
Rendah
Medium
Tinggi
Sangat tinggi
Tidak perlu dipertimbangkan; tidak signifikan
Mendekati tidak signifikan
Kurang dari rata-rata, dibawah tingkat normal
Sekitar tingkat normal atau rata-rata
Sedikit di atas tingkat normal atau rata-rata
Jauh di atas tingkat normal atau rata-rata
Sumber: Biosecurity New Zealand. Risk Analysis Procedure 2006.
MATRIKS ESTIMASI RISIKO
Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Medium Tinggi Sangat
tinggi
Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan
Sangat
rendah
Diabaikan Sangat
rendah
Sangat
rendah
Sangat
rendah
Sangat
rendah
Sangat
rendah
Rendah Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Rendah Rendah Rendah
Medium Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Medium Medium Medium
Tinggi Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Medium Tinggi TInggi
Sangat
tinggi
Diabaikan Sangat
rendah
Rendah Medium Tinggi Sangat
tinggi
Sumber: Kelly L. et al. (2018). Microbial Risk Analysis. Vol. 9. 33-37.
2. PENILAIAN RISIKO KUANTATIF
• Penilaian dimana output (keluaran) dinyatakan
dengan numerik.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF:
OBYEKTIF
• Suatu penilaian dimana output dari risiko
diekspresikan dalam bentuk numerik.
– Pada dasarnya obyektif.
• Angka dapat merepresentasikan probabilitas
terjadinya suatu peristiwa selama suatu jangka
waktu tertentu.
- Penyakit X masuk ke Indonesia dengan frekuensi satu
kali dalam setiap 1000 pengapalan produk hewan.
PROBABILITAS (KUANTITATIF)
• Numerik yang bernilai antara nol dan satu. Angka
tersebut dihubungkan dengan suatu hasil (outcome)
atau peristiwa (event) tertentu dan menggambarkan
kemungkinan timbulnya peristiwa tersebut.
• Di daerah Manggarai, Pulau Flores, probabilitas
terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,0 atau lebih
pada skala Richter dalam waktu 30 tahun ke depan
adalah 80% (Probabilitas = 0,8).
PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF:
PROSES BINOMIAL
• Berkaitan dengan probabilitas terjadinya suatu
peristiwa (PROSES BINOMIAL).
– Jika p = probabilitas terjadinya suatu penyakit, maka:
(1 - p) = probabilitas tidak terjadinya suatu penyakit.
– Jika n = jumlah importasi, maka:
(1 – p)n = probabilitas penyakit tidak pernah terjadi.
– Probabilitas (P) paling tidak terjadi satu kali penularan
penyakit = 1 - (1 – p)n.
– Apabila nilai p kecil dan n besar, maka dapat
diperkirakan P = np.
DISTRIBUSI PROBABILITAS DALAM
PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF
• Banyak distribusi probabilitas yang digunakan dalam
penilaian risiko.
• Digunakan untuk menggambarkan ketidakpastian
(uncertainty) dan keragaman (variability).
• Jenis distribusi probabiltas yang digunakan seperti:
- Binomial - Poisson
- Beta - Triangular
- Negatif binomial - Betapert
- Normal - Uniform
SATUAN RISIKO
• Risiko memiliki SATUAN.
• Satu introduksi penyakit dalam sepuluh ribu ….
- ekor hewan yang diimpor
- ton produk hewan yang diimpor
- pengapalan
- tahun perdagangan
• 1 dalam 10.000
• 1 x 10-4
Apa artinya ?
PENGUKURAN RISIKO
Risiko kematian manusia per tahun
Sepeda motor 2,4x10-4 2,4 dalam 10.000
Sepeda motor
(pejalan kaki) 4,2x10-5 4,2 dalam 100.000
Kecelakaan di rumah 1,1x10-4 1,1 dalam 10.000
Kecelakaan listrik 5,3x10-6 5,3 dalam 1.000.000
Merokok
(satu bungkus per hari) 3,6x10-3 3,6 dalam 1.000
Alkohol
(peminum ringan) 2,0x10-5 2,0 dalam 100.000
SKENARIO POHON (SCENARIO TREE)
“Sesuai skenario”
Penyakit
masuk?
Impor
berakhir?F
Tidak
Ya (1-F) Tidak (1-D)
Kejadian awal:
Hewan diekspor
dari negara X
Hewan
terinfeksi? Infeksi terdeteksi
di karantina?
D Ya
F : proporsi jumlah hewan yang tidak terinfeksi
(1-F) : proporsi jumlah hewan yang terinfeksi
D : proporsi jumlah hewan terinfeksi yang terdeteksi
(1-D) : proporsi jumlah hewan yang tidak terdeteksi
CONTOH:
PENILAIAN RISIKO
KUALITATIF
A Qualitative Risk Assessment Methodology
For Scientific Expert Panels.
Dufour B. et al., 2011.
Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
SKALA YANG DIGUNAKAN DALAM
PENILAIAN RISIKO
Skala Istilah
0 Nol
1 Hampir nol
2 Sedikit diatas nol
3 Ekstrim rendah
4 Sangat rendah
5 Rendah
6 Tidak terlalu tinggi
7 Cukup tinggi
8 Tinggi
9 Sangat tinggi
PENILAIAN RISIKO SEMI-KUANTITATIF:
PEMASUKAN DAN PENDEDAHAN
Probabilitaspendedahan
Probabilitas pemasukan
N NN M EL VL L MV
H
QH H VH
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M 2 0 1 1 1 1 2 2 2 2 2
EL 3 0 1 1 1 2 2 2 3 3 3
VL 4 0 1 1 2 2 3 3 3 4 4
L 5 0 1 2 2 3 3 4 4 5 5
NVH 6 0 1 2 2 3 4 5 5 6 6
QH 7 0 1 2 3 3 4 5 6 7 7
H 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8
VH 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
N = Null
NN = Nearly null
M = Minute
EL = Extremely low
VL = Very low
L = Low
NVH = Not very high
QH = Quite high
H = High
VH = Very high
PENILAIAN RISIKO SEMI-KUANTITATIF:
ESTIMASI RISIKO
Dampak
Probabilitas kejadian
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
N NN M EL VL L MVH CH H VH
0 N N N N N N N N N N N
1-3
NN N NN NN NN NN NN NN NN NN NN
M N NN NN NN NN NN NN NN NN M
EL N NN NN NN NN NN NN NN M EL
4-6
VL N NN NN NN M M EL EL VL VL
L N NN M M EL EL VL VL L L
NVH N M EL EL VL VL L L NVH NVH
7-9
QH N L L L NVH NVH NVH QH QH QH
H N NVH NVH NVH QH QH QH H H H
VH N QH QH QH H H H VH VH VH
SISTIM SKORING YANG DIGUNAKAN
UNTUK PENILAIAN DAMPAK
Skor Definisi
0 Diprediksi tidak ada dampak
1 Keparahan akibat dampak diprediksi rendah
2 Keparahan akibat dampak diprediksi moderat
3 Keparahan akibat dampak diprediksi tinggi
Sumber: Dufour B. et al., 2011. A Qualitative Risk Assessment Methodology
For Scientific Expert Panels. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN HEWAN
TERHADAP BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
Penyakit
Dampak
kesehatan &
ekonomi
untuk suatu
peternakan
(0-3)
Kemungkinan
penyebaran
penyakit
(0-3)
Dampak
eknomi
nasional dan
internasional
(0-3)
Dampak
untuk
kesehatan
hewan
(0-9)
PMK (Inggris, 2001) 3 3 3 9
HPAI (Perancis, 2007) 3 3 3 9
Bluetongue (Belgia, 2006) 1-2 3 3 7-8
Brucellosis (Perancis, 2008) 2 2-3 2 6-7
Bluetongue (Perancis, 2006) 0-1 1-2 3 4-6
Bovine TB (Perancis, 2008) 0-1 2 1-2 3-5
Q-fever (Perancis, 2006) 2 1-2 0 3-4
West Nile Fever (Perancis, 2008) 1-2 1 0 2-3
Rabies (Perancis, 2008) 0-1 0-1 0-1 0-3
Sumber: Dufour B. et al., 2011. A Qualitative Risk Assessment Methodology
For Scientific Expert Panels. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
LANJUT KE IV. PROSES
PENYUSUNAN ANALISIS RISIKO

More Related Content

Similar to Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Februari 2019

Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Tata Naipospos
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Tata Naipospos
 
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
indah784916
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Tata Naipospos
 
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Tata Naipospos
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Tata Naipospos
 

Similar to Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Februari 2019 (20)

Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
 
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
 
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxManajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
 
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdfIMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
 
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptxPRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
 
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
 
Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf
Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdfSalinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf
Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf
 
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptxICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
 
Week 05 environmental risk assessment
Week 05   environmental risk assessmentWeek 05   environmental risk assessment
Week 05 environmental risk assessment
 
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Februari 2019

  • 1. 1 III. PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT)
  • 3. APA ITU PENILAIAN RISIKO? • Evaluasi dari kemungkinan dan dampak biologik dan ekonomi dari masuk, berkembang, dan menyebarnya suatu bahaya ke dalam wilayah suatu negara pengimpor. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 4. PEMAHAMAN LEBIH JELAS TENTANG PENILAIAN RISIKO yaitu: • evaluasi terhadap kemungkinan (likelihood) daripada - cara masuknya (entry) - cara berkembangnya (establishment) - cara menyebarnya (spread) suatu penyakit dan • dampak potensial yang dapat ditimbulkannya - biologik (biological) - lingkungan(environmental) - ekonomi (economic)
  • 5. PENILAIAN RISIKO • Terdiri dari: – Penilaian pemasukan (Entry/release assessment) – Penilaian pendedahan (Exposure assessment) – Penilaian dampak (Consequence assessment) ▪ Biologik ▪ Ekonomi – Estimasi risiko (Risk estimation) Sumber: OIE Terrestrial Animal Health Code (2018)
  • 6. Penilaian Pemasukan Penilaian Pendedahan Penilaian Dampak Estimasi Risiko Bagaimana penyakit tersebut dapat masuk ke negara kita? ─ Apa jenis komoditi yg diperdagangkan? ─ Apa komoditi tersebut membawa penyakit? ─ Bagaimana prevalensi penyakit? ─ Apakah ada program pengendalian? Jika penyakit masuk ke negara kita, bagaimana hewan rentan dapat terdedah? - Media pembawa penyakit - Metode transpor - Populasi berisiko/rentan - Cara penularan Jika penyakit sudah muncul, apa dampak yang ditimbulkan? - Biaya-biaya pengendalian wabah, depopulasi, kompensasi Estimasi Risiko = Penilaian Pemasukan x Penilaian Pendedahan x Penilaian Dampak Batas negara
  • 7. PENILAIAN RISIKO • Fleksibel terhadap kompleksitas situasi kehidupan nyata. • Tidak ada metoda tunggal yang diaplikasikan untuk semua kasus. • Baik metoda penilaian risiko kualitatif dan penilaian risiko kuantitatif adalah sah (valid). • Terdokumentasi baik dan tereferensi terhadap informasi ilmiah terkini, termasuk pendapat ahli (expert opinion), dan dapat dirubah apabila tambahan informasi tersedia. • Transparan dan konsisten dalam metoda-metoda penilaian risiko. • Mencakup ketidakpastian (uncertainties), asumsi yang dibuat, dan efek dari hal ini terhadap estimasi risiko final. • Risiko meningkat dengan meningkatnya volume komoditi yang diimpor.
  • 8. KRITERIA PENILAIAN RISIKO • Luas (comprehensive) • Logik (logically sound) • Praktis (practical) • Kondusif untuk belajar (conducive to learning) • Terbuka untuk evaluasi (open to evaluation) Tools for decision making (Alat bagi pengambilan keputusan)
  • 9. INPUT PENILAIAN RISIKO • Faktor biologik (biological factors) • Faktor negara (country factors) • Faktor komoditi (commodity factors) • Faktor pendedahan (exposure factors) • Faktor reduksi risiko (risk reduction factors)
  • 10. PENILAIAN RISIKO: LANGKAH- LANGKAH UNTUK SETIAP BAHAYA 1. Penilaian Pemasukan (Entry assessment) 2. Penilaian Pendedahan (Exposure assessment) 3. Penilaian Dampak (Consequence assessment) 4. Estimasi risiko (Risk estimation)
  • 11. 1. PENILAIAN PEMASUKAN • Proses yang menggambarkan alur biologik (biological pathway) yang diperlukan oleh suatu kegiatan importasi untuk mengintroduksi suatu agen patogen ke suatu lingkungan tertentu, dan memperkirakan probabilitas, dapat secara kualitatif atau kuantitatif, sehingga proses yang komplit terjadi. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 12. PENILAIAN PEMASUKAN: MODEL ALUR/SKENARIO • Gambarkan model alur atau skenario yang diperlukan untuk suatu kegiatan importasi untuk terjadinya introduksi bahaya ke negara anda. • Estimasi probabilitas dari proses komplit yang terjadi, baik secara kualitatif atau kuantitatif. • Jenis input yang dibutuhkan: - Faktor biologik - Faktor negara - Faktor komoditi
  • 13. PENILAIAN PEMASUKAN: FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIK • Spesies, umur, jenis: Itik Muscovy peka terhadap penyakit Derzsy’s, tetapi spesies lain tidak. • Cara penularan: Avian mycoplasmosis dan salmonellosis keduanya ditularkan secara vertical. • Infektivitas, virulensi, stabilitas: Chlamydia psittaci memerlukan sel-sel hospes hidup (bukan daging) • Predileksi agen patogen: Replikasi virus LPAI di dalam jaringan pernafasan, bukan daging. • Vaksinasi: Vaksinasi mencegah replikasi virus HPAI dalam otot rangka.
  • 14. • Insidensi atau prevalensi: Diinginkan yang didasarkan atas survei. • Evaluasi Siskeswannas: Kualitas informasi merefleksikan standar Siskeswannas. • Zona atau kompartemen bebas penyakit: Apabila diakui maka impor merepresentasikan risiko yang lebih rendah. • Praktik-praktik budidaya: seperti penelusuran (traceability) untuk memastikan tidak ada pendedahan terhadap tepung daging dan tulang (meat and bone meal). PENILAIAN PEMASUKAN: FAKTOR-FAKTOR NEGARA
  • 15. • Volume komoditi yang diimpor: Risiko meningkat dengan volume perdagangan. • Kemudahan kontaminasi: GMP dan HACCP meminimalkan kontaminasi pada saat panen untuk S. Gallinarum-Pullorum. • Efek pengolahan: pH daging turun bersamaan dengan rigor mortis cenderung menginaktivas virus PMK dalam daging. • Efek penyimpanan dan transportasi: Pembekuan akan menginaktivasi virus penyakit Aujeszky’s, leptospira, hydatids, Porcine cysticercosis. PENILAIAN PEMASUKAN: FAKTOR-FAKTOR KOMODITI
  • 16. PENILAIAN PEMASUKAN – TAHAP INI DAPAT DIHENTIKAN • Jika kecenderungan untuk mengintrodusir bahaya dalam komoditas dapat diabaikan, maka suatu penilaian risiko dapat diakhiri atau disimpulkan pada tahap ini.
  • 17. 2. PENILAIAN PENDEDAHAN • Proses yang menggambarkan alur biologik (biological pathway) yang diperlukan untuk terdedahnya hewan dan manusia di negara pengimpor terhadap bahaya (agen patogen) yang dikeluarkan dari suatu sumber risiko tertentu, dan memperkirakan probabilitas pendedahan terjadi, dapat secara kualitatif atau kuantitatif. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 18. PENILAIAN PENDEDAHAN: MODEL ALUR/SKENARIO • Gambarkan model alur atau skenario yang diperlukan untuk pendedahan hewan dan manusia di negara pengimpor terhadap bahaya yang disebabkan oleh suatu importasi. • Estimasi probabilitas pendedahan terjadi baik secara kualitatif atau kuantitatif. (jumlah, waktu, frekuensi, durasi pendedahan, rute pendedahan, dan jumlah, spesies dan karakteristik- karakteristik lain dari populasi hewan dan manusia yang terdedah).
  • 19. PENILAIAN PENDEDAHAN: FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIK • Properti agen patogen • Infektivitas/virulensi agen patogen • Kepekaan hewan/manusia yang terdedah • Hasil infeksi
  • 20. PENILAIAN PENDEDAHAN: FAKTOR-FAKTOR NEGARA • Keberadaan vektor - Unggas air liar • Demografi manusia/hewan - Campuran populasi manusia/babi/unggas • Lingkungan • Pola pemeliharaan - Pengelolaan bebas berkeliaran – unggas/babi - Perusahaan yang non-integrasi – skala kecil • Praktek budaya - Pasar becek - Hewan yang dipelihara bebas
  • 21. PENILAIAN PENDEDAHAN: FAKTOR-FAKTOR KOMODITI • Volume perdagangan - Risiko meningkat sesuai volume • Tujuan penggunaan - Produk yang tidak diolah - Makanan manusia • Pola pembuangan limbah - Sisa-sisa untuk babi, ayam di belakang rumah • Sampah yang tidak dikelola dengan baik
  • 22. PENILAIAN PENDEDAHAN – TAHAP INI DAPAT DIHENTIKAN • Jika penilaian pendedahan menggambarkan tidak ada risiko nyata, penilaian risiko dapat dihentikan atau disimpulkan pada tahap ini.
  • 23. SKEMA PENILAIAN PENGELUARAN DAN PENDEDAHAN Penilaian pemasukan Masuknya agen patogen ke dalam tubuh hewan atau produk hewan Perbatasan (border) Terdedahnya hewan peka akibat hewan/ produk hewan impor Penilaian pendedahan
  • 24. 3. PENILAIAN DAMPAK • Proses yang menggambarkan hubungan antara pendedahan terhadap suatu agen patogen dan dampak dari pendedahan tersebut. Suatu proses kausal harus ada dimana pendedahan menghasilkan dampak yang buruk bagi kesehatan atau lingkungan, dan pada gilirannya dapat menyebabkan dampak sosio-ekonomi. Penilaian dampak menggambarkan dampak terhadap suatu pendedahan tertentu dan memperkirakan probabilitas itu terjadi. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 25. PENILAIAN DAMPAK: SKENARIO KUALITATIF/KUANTITATIF • Gambarkan skenario dampak potensial dari suatu pendedahan dan perkirakan probabilitas dampak tersebut terjadi baik secara kualitatif atau kuantitatif. • Skenario Tahapan ini menilai kecenderungan bahaya berkembang dan menyebar, kemudian memperkirakan dampak biologik, lingkungan dan ekonomi. • Hal ini mungkin sulit di suatu negara/zona dimana bahaya tersebut tidak pernah ada. • Harus merupakan hubungan sebab akibat antara pendedahan dan konsekuensi.
  • 26. DAMPAK POTENSIAL • Dampak potensial dapat ‘langsung’ atau ‘tidak langsung’. • Dampak yang tidak berhubungan langsung dengan suatu bahaya, contoh: dampak persaingan barang impor yang murah tidak dapat dipertimbangkan.
  • 27. PENILAIAN DAMPAK: DAMPAK LANGSUNG • Terhadap hewan - Morbiditas dan mortalitas - Kehilangan produksi - Unggas kesayangan, kampung dan komersial • Terhadap kesehatan manusia • Terhadap lingkungan - Lingkungan fisik, contoh: efek samping dari tindakan pengendalian - Terhadap biodiversitas, spesies lokal yang dilindungi (endangered native species).
  • 28. PENILAIAN DAMPAK: DAMPAK TIDAK LANGSUNG • Ekonomi - Biaya pengendalian/pemberantasan - Biaya program kompensasi - Biaya surveilans/monitoring - Dampak domestik (perubahan permintaan konsumen, dampak pada industri terkait) - Kerugian perdagangan (sanksi, kehilangan pasar, tambahan biaya untuk memenuhi pasar yang ada). • Lingkungan - Pengurangan turis/pariwisata - Kehilangan kenyamanan sosial.
  • 29. PERKIRAAN DAMPAK • Dampak langsung dan tidak langsung dapat diperkirakan pada empat tingkat: - Peternakan/desa, kabupaten, propinsi dan nasional. • Pada setiap tingkat, besaran dampak dapat dijelaskan secara kualitatif: - Sangat tinggi - Tinggi - Moderat - Rendah - Sangat rendah - Esktrim rendah.
  • 30. PENILAIAN DAMPAK- TAHAP INI DAPAT DIHENTIKAN • Suatu analisis risiko dapat diakhiri disini: - Apabila tidak ada dampak signifikan yang berhasil diidentifikasi atau - Kecenderungan setiap dampak yang berhasil diidentifikasi dapat diabaikan.
  • 31. 4. ESTIMASI RISIKO • Proses yang mengintegrasikan hasil dari penilaian pemasukan, penilaian pendedahan dan penilaian dampak untuk menghasilkan keseluruhan pengukuran risiko yang dihubungkan dengan bahaya yang telah diidentifikasi sebelumnya. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 32. MATRIKS ESTIMASI RISIKO • Untuk menilai risiko harus digunakan suatu metodologi resmi yang konsisten dengan pedoman internasional, seperti matriks estimasi risiko. • Suatu matriks estimasi risiko digunakan untuk mengkombinasikan kemungkinan suatu penyakit masuk, berkembang dan menyebar di negara pengimpor sebagai dampak potensial. • Komponen risiko dikombinasikan untuk memberikan keseluruhan estimasi risiko penyakit yang dihubungkan dengan impor hewan atau produk hewan dan apakah risiko tersebut mencapai ALOP yang ditentukan untuk negara pengimpor. • Apabila risiko tidak mencapai ALOP negara pengimpor, perlu dipertimbangkan apakah tindakan-tindakan SPS yang ditetapkan dapat memitigasi risiko.
  • 33. ESTIMASI RISIKO KUANTITTIF Untuk penilaian kuantitatif, hasil final dapat mencakup: • Estimasi jumlah kelompok ternak, flok, hewan atau orang yang cenderung mengalami dampak kesehatan dari berbagai tingkatan keparahan dari waktu ke waktu. • Probabilitas distribusi, selang kepercayaan, dan cara- cara lain untuk mengekspresikan ketidakpastian dalam estimasi ini. • Penggambaran perbedaan dari seluruh model input. • Suatu analisis sensitivitas untuk merangking input sebagai kontribusi terhadap perbedaan output estimasi risiko. • Analisis ketergantungan dan korelasi antara model input.
  • 35. METODA PENILAIAN RISIKO 1. Penilaian risiko kualitatif (Qualitative risk assessment) – Berperan sangat penting dalam administrasi rutin importasi, terutama produk hewan. – Harus obyektif, berulang (repeatable), dan transparan – Waktu yang diperlukan lebih sedikit, dan karenanya lebih murah dibandingkan dengan metoda kuantitatif. 2. Penilaian risiko kuantitatif (Quantitative risk assessment) – Metoda kualitatif selalu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan metoda kuantitatif – Metoda ini cenderung digunakan untuk mengklarifikasi isu-isu yang menjadi perdebatan.
  • 36. 1. PENILAIAN RISIKO KUALITATIF • Penilaian dimana output (keluaran) dari kemungkinan hasil atau magnituda dari dampak dinyatakan dengan istilah kualitatif seperti tinggi, sedang, rendah atau diabaikan. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 37. KAPAN DILAKUKAN PENILAIAN RISIKO KUALITATIF? • Apabila data numerik tidak tersedia. • Apabila mencoba untuk menghitung: - Jumlah hanya perkiraan - Arti atau validitasnya kurang
  • 38. PENILAIAN RISIKO KUALITATIF: SUBYEKTIF • Tidak mungkin risiko selalu dikuantifikasi, oleh karena pada dasarnya tidak ada data yang memadai untuk membuat kalkulasi yang dapat dipercaya. - Pada dasarnya subyektif.
  • 39. GARIS BESAR KERANGKA ALUR MODEL Hewan yang ditujukan untuk ekspor Terinfeksi? Terdeteksi? Hewan Impor terinfeksi Tidak P =1 - a Ya P = 1 - b Ya P = a Tidak P = b
  • 40. MODEL ‘ALUR MODEL’ (PATHWAY) Pemeliharaan & Pengangkutan Pemotongan & Pengolahan Ditribusi & Penggunaan Dampak gangguan kesehatan Penilaian pemasukan Penilaian pendedahan Penilaian dampak Risiko Hewan Sakit Negara pengekspor Negara pengimpor
  • 41. RISIKO Peternakan terinfeksi? Terdeteksi saat inspeksi? Hewan terinfeksi? Bertahan pada pemrosesan? Spesies hewan peka terdedah? Ya Ya Tdk TDK ADA RISIKO SKENARIO POHON (SCENARIO TREE) Ya Ya Tdk Tdk Tdk Tdk Ya TDK ADA RISIKO TDK ADA RISIKO TDK ADA RISIKO TDK ADA RISIKO
  • 42. DISKRIPSI RISIKO KUALITATIF Probabilitas Gambaran definisi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Ekstrim rendah Diabaikan Kejadian sangat mungkin terjadi Kejadian terjadi dengan probabilitas yang merata Kejadian tidak mungkin terjadi Kejadian sangat tidak mungkin terjadi Kejadian ekstrim tidak akan terjadi Kejadian dipastikan tidak akan terjadi Sumber: Australian Biosecurity Import Risk Analysis Guidelines 2016.
  • 43. MATRIKS ESTIMASI RISIKO Diabaikan Sangat rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim tinggi Tinggi Diabaikan Sangat rendah Rendah Moderat TInggi Ekstrim tinggi Moderat Diabaikan Sangat rendah Rendah Moderat TInggi Ekstrim tinggi Rendah Diabaikan Diabaikan Sangat rendah Rendah Moderat TInggi Sangat rendah Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat rendah Rendah Moderat Ekstrim rendah Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat rendah Rendah Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat rendah Sumber: Australian Biosecurity Import Risk Analysis Guidelines 2016.
  • 44. DISKRIPSI RISIKO KUALITTIF Probabilitas Gambaran definisi Diabaikan Sangat rendah Rendah Medium Tinggi Sangat tinggi Tidak perlu dipertimbangkan; tidak signifikan Mendekati tidak signifikan Kurang dari rata-rata, dibawah tingkat normal Sekitar tingkat normal atau rata-rata Sedikit di atas tingkat normal atau rata-rata Jauh di atas tingkat normal atau rata-rata Sumber: Biosecurity New Zealand. Risk Analysis Procedure 2006.
  • 45. MATRIKS ESTIMASI RISIKO Diabaikan Sangat rendah Rendah Medium Tinggi Sangat tinggi Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Diabaikan Sangat rendah Diabaikan Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Rendah Diabaikan Sangat rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Medium Diabaikan Sangat rendah Rendah Medium Medium Medium Tinggi Diabaikan Sangat rendah Rendah Medium Tinggi TInggi Sangat tinggi Diabaikan Sangat rendah Rendah Medium Tinggi Sangat tinggi Sumber: Kelly L. et al. (2018). Microbial Risk Analysis. Vol. 9. 33-37.
  • 46. 2. PENILAIAN RISIKO KUANTATIF • Penilaian dimana output (keluaran) dinyatakan dengan numerik. Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal Products. Volume 1, 2010.
  • 47. PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF: OBYEKTIF • Suatu penilaian dimana output dari risiko diekspresikan dalam bentuk numerik. – Pada dasarnya obyektif. • Angka dapat merepresentasikan probabilitas terjadinya suatu peristiwa selama suatu jangka waktu tertentu. - Penyakit X masuk ke Indonesia dengan frekuensi satu kali dalam setiap 1000 pengapalan produk hewan.
  • 48. PROBABILITAS (KUANTITATIF) • Numerik yang bernilai antara nol dan satu. Angka tersebut dihubungkan dengan suatu hasil (outcome) atau peristiwa (event) tertentu dan menggambarkan kemungkinan timbulnya peristiwa tersebut. • Di daerah Manggarai, Pulau Flores, probabilitas terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,0 atau lebih pada skala Richter dalam waktu 30 tahun ke depan adalah 80% (Probabilitas = 0,8).
  • 49. PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF: PROSES BINOMIAL • Berkaitan dengan probabilitas terjadinya suatu peristiwa (PROSES BINOMIAL). – Jika p = probabilitas terjadinya suatu penyakit, maka: (1 - p) = probabilitas tidak terjadinya suatu penyakit. – Jika n = jumlah importasi, maka: (1 – p)n = probabilitas penyakit tidak pernah terjadi. – Probabilitas (P) paling tidak terjadi satu kali penularan penyakit = 1 - (1 – p)n. – Apabila nilai p kecil dan n besar, maka dapat diperkirakan P = np.
  • 50. DISTRIBUSI PROBABILITAS DALAM PENILAIAN RISIKO KUANTITATIF • Banyak distribusi probabilitas yang digunakan dalam penilaian risiko. • Digunakan untuk menggambarkan ketidakpastian (uncertainty) dan keragaman (variability). • Jenis distribusi probabiltas yang digunakan seperti: - Binomial - Poisson - Beta - Triangular - Negatif binomial - Betapert - Normal - Uniform
  • 51. SATUAN RISIKO • Risiko memiliki SATUAN. • Satu introduksi penyakit dalam sepuluh ribu …. - ekor hewan yang diimpor - ton produk hewan yang diimpor - pengapalan - tahun perdagangan • 1 dalam 10.000 • 1 x 10-4 Apa artinya ?
  • 52. PENGUKURAN RISIKO Risiko kematian manusia per tahun Sepeda motor 2,4x10-4 2,4 dalam 10.000 Sepeda motor (pejalan kaki) 4,2x10-5 4,2 dalam 100.000 Kecelakaan di rumah 1,1x10-4 1,1 dalam 10.000 Kecelakaan listrik 5,3x10-6 5,3 dalam 1.000.000 Merokok (satu bungkus per hari) 3,6x10-3 3,6 dalam 1.000 Alkohol (peminum ringan) 2,0x10-5 2,0 dalam 100.000
  • 53. SKENARIO POHON (SCENARIO TREE) “Sesuai skenario” Penyakit masuk? Impor berakhir?F Tidak Ya (1-F) Tidak (1-D) Kejadian awal: Hewan diekspor dari negara X Hewan terinfeksi? Infeksi terdeteksi di karantina? D Ya F : proporsi jumlah hewan yang tidak terinfeksi (1-F) : proporsi jumlah hewan yang terinfeksi D : proporsi jumlah hewan terinfeksi yang terdeteksi (1-D) : proporsi jumlah hewan yang tidak terdeteksi
  • 55. A Qualitative Risk Assessment Methodology For Scientific Expert Panels. Dufour B. et al., 2011. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
  • 56. SKALA YANG DIGUNAKAN DALAM PENILAIAN RISIKO Skala Istilah 0 Nol 1 Hampir nol 2 Sedikit diatas nol 3 Ekstrim rendah 4 Sangat rendah 5 Rendah 6 Tidak terlalu tinggi 7 Cukup tinggi 8 Tinggi 9 Sangat tinggi
  • 57. PENILAIAN RISIKO SEMI-KUANTITATIF: PEMASUKAN DAN PENDEDAHAN Probabilitaspendedahan Probabilitas pemasukan N NN M EL VL L MV H QH H VH 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 M 2 0 1 1 1 1 2 2 2 2 2 EL 3 0 1 1 1 2 2 2 3 3 3 VL 4 0 1 1 2 2 3 3 3 4 4 L 5 0 1 2 2 3 3 4 4 5 5 NVH 6 0 1 2 2 3 4 5 5 6 6 QH 7 0 1 2 3 3 4 5 6 7 7 H 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8 VH 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 N = Null NN = Nearly null M = Minute EL = Extremely low VL = Very low L = Low NVH = Not very high QH = Quite high H = High VH = Very high
  • 58. PENILAIAN RISIKO SEMI-KUANTITATIF: ESTIMASI RISIKO Dampak Probabilitas kejadian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 N NN M EL VL L MVH CH H VH 0 N N N N N N N N N N N 1-3 NN N NN NN NN NN NN NN NN NN NN M N NN NN NN NN NN NN NN NN M EL N NN NN NN NN NN NN NN M EL 4-6 VL N NN NN NN M M EL EL VL VL L N NN M M EL EL VL VL L L NVH N M EL EL VL VL L L NVH NVH 7-9 QH N L L L NVH NVH NVH QH QH QH H N NVH NVH NVH QH QH QH H H H VH N QH QH QH H H H VH VH VH
  • 59. SISTIM SKORING YANG DIGUNAKAN UNTUK PENILAIAN DAMPAK Skor Definisi 0 Diprediksi tidak ada dampak 1 Keparahan akibat dampak diprediksi rendah 2 Keparahan akibat dampak diprediksi moderat 3 Keparahan akibat dampak diprediksi tinggi Sumber: Dufour B. et al., 2011. A Qualitative Risk Assessment Methodology For Scientific Expert Panels. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
  • 60. PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN HEWAN TERHADAP BEBERAPA CONTOH PENYAKIT Penyakit Dampak kesehatan & ekonomi untuk suatu peternakan (0-3) Kemungkinan penyebaran penyakit (0-3) Dampak eknomi nasional dan internasional (0-3) Dampak untuk kesehatan hewan (0-9) PMK (Inggris, 2001) 3 3 3 9 HPAI (Perancis, 2007) 3 3 3 9 Bluetongue (Belgia, 2006) 1-2 3 3 7-8 Brucellosis (Perancis, 2008) 2 2-3 2 6-7 Bluetongue (Perancis, 2006) 0-1 1-2 3 4-6 Bovine TB (Perancis, 2008) 0-1 2 1-2 3-5 Q-fever (Perancis, 2006) 2 1-2 0 3-4 West Nile Fever (Perancis, 2008) 1-2 1 0 2-3 Rabies (Perancis, 2008) 0-1 0-1 0-1 0-3 Sumber: Dufour B. et al., 2011. A Qualitative Risk Assessment Methodology For Scientific Expert Panels. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 30 (3), 673-681.
  • 61. LANJUT KE IV. PROSES PENYUSUNAN ANALISIS RISIKO