SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
MANAJEMEN
RESIKO
(RISK MANAGEMENT)
 Definisi manajemen risiko
 Definisi bahaya, risiko, penilaian risiko, analisa risiko
 Jenis-jenis bahaya & metode identifikasi bahaya
 Metode analisa risiko (matrik risiko)
 Prinsip dalam pengendalian risiko di tempat kerja
MANAJEMEN RISIKO
HAZARD (BAHAYA)
sumber atau keadaan yang berpotensi terhadap
terjadinya kerugian dalam bentuk cidera atau
penyakit akibat kerja, kerusakan harta benda,
kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
keduanya
 Kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang
berbahaya atau paparan dan keparahan dari cidera atau sakit
yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Probability/Likelihood/Frequency/Kemungkinan dan
Severity/Consequences/Keparahan/Impact
 Risiko = Likelihood x Consequences
 Risiko = Probability x Impact
 Risiko = Frequency x Severity
 Risiko = Kemungkinan x Keparahan
 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
Risiko/Risk
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan
besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan
dari akibat/consequences suatu risiko
Analisa Risiko/Risk Analysis
Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya
terhadap tingkat/besaran/level risiko yang telah ditetapkan
Penilaian Risiko/Risk
Assessment
Penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan akitivitas dalam kegiatan
identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan
dan pemantauan serta review risiko
Manajemen Risiko
REFERENSI
PP No. 50 Tahun 2012
PP No. 50 Tahun 2012
REFERENSI
PP No. 50 Tahun 2012
REFERENSI
SIAPA YANG MELAKUKAN PENILAIAN
RISIKO ?
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ahli K3 di perusahaanybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan:
– Memahami peraturan-peraturanK3
– Memiliki keahlian di bidang K3
INTEGRATED RISK MANAGEMENT
REGULATORY
RISK
INTEGRATED
RISK
MANAGEMENT
FINANCIAL
RISK
MARKET
RISK
PROJECT
RISK
OPERATION
RISK
INTEGRATED RISK MANAGEMENT
Manajemen
Risiko
K3
Lingkungan
Properti
Finansial
Bisnis
Regulasi
Sosial
Teknologi Bencana
Alam
NATURAL RISK
Natural perils
• Typhoon
• Earthquake
• Flood
• Ice Storms
• Volcanoes
• Tsunami
HSE Risk
• Kegiatan perusahaan mengandung risiko yang yang
berkaitan dengan K3 dan Lingkungan seperti
kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan
kerusakan.
• Risiko K3 dan Lingkungan dapat terjadi baik dari
internal maupun eksternal operasi perusahaan.
BENCANA INDUSTRI
KEMATIAN : 28 ORANG (HARI LIBUR)
KERUSAKAN : US $ 232 JUTA
KONTAMINASI RADIUS 4 KM2
KERUGIAN : US $ 1 JUTA
KEMATIAN : 500 ORANG
KERUSAKAN : US $ 20 JUTA
KEMATIAN : 4000 ORANG
KERUGIAN : US $ 500 JUTA
KEMATIAN : 31 ORANG (LANGSUNG)
KONTAMINASI RADIOKATIF (>US $ 2000 JUTA
KEMATIAN : 167 ORANG
KERUSAKAN : US $ 1 MILYAR
DAMPAK LINGKUNGAN
KERUGIAN : >US $ 1 MILYAR
KEMATIAN : 23 ORANG
KERUSAKAN : US $ 750 JUTA
INSIDEN KERUGIAN
SUMBER : - Guidelines for Technical Management of Chemical Process Safety, CCPS, 1989, hal 3
- Safety Cases, Butterworths, 1989, hal 6.
1. FLIXBOROUGH, UK 1974
LEDAKAN AWAN UAP (CYCLOHEXANE)
2. SEVESO, ITALIA - 1976
BOCORAN BAHAN BERACUN (DIOXIN)
3. MEXICO CITY, MEXICO - 1984
LEDAKAN LPG (BLEVE)
4. BHOPAL, INDIA - 1984
BOCORAN MIC (METHYL ISOCYANATE)
5. CHERNOBYL, EX USSR - 1986
BOCORAN RADIASI NUKLIR / KEBAKARAN
6. PIPER ALPHA, SCOTLAND - 1988
KEBAKARAN & LEDAKAN
7. VALDES, ALASKA - 1989
PENCEMARAN MINYAK (EXXON)
8. HOUSTON, USA - 1989
LEDAKAN POLYETHYLENE (PHILIPS 66)
• Kebakaran Tanki Cilacap (1995)
• Kecelakaan/kebakaran kapal Tampomas
• Kebakaran Pertokoan Ramayana
• Kebakaran Gedung Sarinah
• Kebakaran Gedung Bank Indonesia
• Kecelakaan Jembatan Layang Grogol
• Kecelakaan Kereta Api di Bintaro
• Kecelakaan kabel PLN Selat Madura
• Ledakan reaktor di LNG Bontang
• Kecelakaan KA Cirebon
• Ledakan Pabrik Kimia PT Petrowida-Gresik
• Lapindo Brantas Sidoardjo
Kecelakaan di Indonesia
Some Recent Major Losses
• March 05 : BP Refinery – Texas
• Losses : 15 dead, 70-100 injured,
property damage still unknown
• Vapour cloud explosion
Occupancy – Raw Materials
Gas Pipeline Supply (31/07/04)
– Recent failure in Belgium
– 15 dead, 120 injured
– Significant Third-party
exposure damage
BHOPAL
(SAFETY CASE)
TERJADI PADA 3 DESEMBER 1984 DI PABRIK PESTISIDA UNION CARBIDE (UCIL) DI
BHOPAL INDIA.
AIR YANG MASUK TANKI PENYIMPAN METHYL ISOCYANATE (MIC)
MENYEBABKAN TERJADINYA REAKSI EKSOTERMIS.
KARENA SARANA KESELAMATAN YANG ADA DALAM KEADAAN TIDAK
BERFUNGSI SEMUA, MAKA UAP MIC MERAMBAT KELUAR BATAS PABRIK DAN
BERGERAK KEDAERAH PEMUKIMAN DI SELATAN PABRIK.
MIC INI SANGAT REAKTIF TERHADAP AIR, SEHINGGA SAAT BERSENTUHAN DENGAN
MATA, HIDUNG DAN PARU-PARU DAPAT MENGAKIBATKAN SELAPUT LENDIR
TERBAKAR.
KEJADIAN INI TELAH MENELAN KORBAN JIWA SEKITAR 4000 ORANG
DAN MENCIDERAI HAMPIR 500.000 ORANG.
UNION CARBIDE MEMBAYAR GANTI RUGI SEKITAR US$ 470 JUTA.
CHERNOBYL – RUSIA 1986
Reaktor Nuklir meledak
31 meninggal, ribuan terkena radiasi
Piper Alpha- 1988
Anjungan lepas pantai di laut
utara
Bocoran gas dan meledak
167 orang meninggal
LPG Mexico
Mexico city, ledakan Depot LPG,tahun 1984
300 meninggal kerugian $ 20 juta
Why Safety Risk Management
• Risk Management merupakan inti atau sasaran utama dari
setiap program K3 dalam perusahaan.
• Risk Management merupakan persyaratan dalam sistem
manajemen K3
– SMK3
– ISO 45001
– OSHA
– ILO dll
Manfaat Risk Management
• Pemenuhan perundangan
• Mencegah kerugian finansial
• Meningkatkan nilai saham
• Menekan gangguan bisnis
• Memelihara kelangsungan usaha
Calculated Risk
0% RISK
100% SAFE
100% RISK
0% SAFE
Risk Taker
Safe Player
CALCULATED RISK
How Manage Safety Risk??
• Risiko dapat dihindarkan atau dikelola dengan
menerapkan risk management dan program
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik
• Safety bertujuan untuk mencegah dan
mengurangi risiko dari setiap kegiatan operasi
perusahaan
PROSES
PEMBUATAN SAFETY
RISK MANAGEMENT
Establish the context
Identify risks
Analyse risks
Evaluate risks
Treat risks
Assess risks
Risk Management Process AS/NZS 4360
Establish the context
• Strategic context - The organisational context
•The risk management context - Develops criteria
•Decide the structure
Identify risks
• What can happen?
•How can it happen?
Evaluate Risk
• Compare againts criteria
• Set risk priorities
Accept
Risk?
TREAT Risk
1. Identify treatment option 4. Prepare treatment plan
2. evaluate treatment options 5. Implement Plan
3. select treatment options
Analyse Risk
yes
no
Assess risk
Determined Likelihood Determined Consequences
Estimate level of risks
Determine existing control
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
Risk Management Process
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• Establish the strategic context
•Relationship between organization and its environment
•Organization’s strengths, weakness, opportunities and threats
•Financial, operational, competitive, political
•Internal, external stake holder
•Establish the organizational context
•Establish the risk management context
•Develops risk criteria
•Define the structure
Risk Management Process
Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu
melakukan beberapa persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
Standar dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen risiko & komunikasi
daftar bahaya dan risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian
PERSIAPAN
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• Identify risk source (hazard)
•Identify risk to be manage
•What can happen
•How and why it can happen
•Possible cause
•scenarios
•Tools and techniques
Risk Management Process
Identifikasi Sumber Risiko/Bahaya
• Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui
adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material,
atau kegiatan kerja.
• Identifikasi Bahaya merupakan landasan dari langkah pencegahan kecelakaan
yang disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsaf act) dan kondisi tidak
aman (unsafe condition)
• Merupakan bagian dari Risk Assessment atau Risk Management Process.
· Menentukan prioritas dalam penanganan K3.
Jenis Bahaya
 Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards)
 Bahaya Physis (Physical Hazards)
 Bahaya Mekanis (Mechanical Hazards)
 Bahaya Listrik (Electrical Hazards)
 Bahaya Biologi (Biological Hazards)
 Bahaya Statis (Statical Hazards)
 Bahaya Ergonomis ( Ergonomic Hazards)
 Bahaya Psikologi ( Psychology Hazards)
 Dan lain-lain
BAHAYA
HAZARDS
KIMIAWI
FISIS
LISTRIK
MEKANIS
BIOLOGIS
FIRE
TOXIC
POLUSI
SHORT
CIRCUIT
FIRE
ELECTRIC
SHOCK
FAUNA
STRESS
GETARAN
TEKANAN
RADIASI
SUHU
BISING
FLORA
MESIN
ALAT
ANGKUT
BEJANA
TEKAN
PSYCHOLOGY
ERGONOMI
BEBAN
KERJA
IRITASI
Jenis Bahaya
• Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa atau
unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik berupa
unsur murni maupun dalam bentuk ikatan dengan bahan lainnya.
• Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas 3
aspek yaitu
• Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards),
• sifat mudah menyala (flamability)
• sifat reaktifnya (reactivity)
• NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap klasifikasi suatu
sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan indeks Health Hazards = 0
berarti tidak berbahaya dan aman bagi manusia, sedangkan bahan
dengan indeks 4 sangat berbahaya.
Bahaya Kimia
• Bahaya Mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dari pergerakan peralatan
atau mesin seperti gerakan berputar, berayun, gesekan, menumbuk dan lain-
lain.
• Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin dan peralatan mekanik
yang menggunakan berbagai jenis tenaga penggerak seperti penggerak uap,
angin (pneumatik), listrik atau air.
• Diakibatkan energi kinetik yang terdapat dalam suatu sistem atau alat misalnya
tabung bertekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya overpressure dan
peledakan.
Bahaya Mekanik
• Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan bagi kegiatan manusia
pada saat ini, namun dilain pihak listrik juga merupakan sumber potensi bahaya yang
dapat menimbulkan kecelakaan.
• Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara lain:
- Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock)
- Bahaya hubungan singkat (Short circuit)
- Bahaya petir
- Listrik Statis
Bahaya Listrik
BAHAYA LISTRIK
 Hubungan singkat (short circuit)
 Kebakaran (fire & explosion)
 Sengatan Listrik (Electric Shock)
 Electric Static
 Petir (lightning)
• Bahaya Statik yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda atau
peralatan kerja yang tidak bergerak atau bersifat statik seperti
bangunan, lantai, jalan, tangga, konstruksi pipa, bords dan lain-
lain.
• Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi lingkungan kerja yang
tidak baik, seperti terjatuh dari lantai yang tinggi karena tidak
adanya pagar pengaman, kondisi jalan yang berlubang atau tidak
ada penutup, tenggelam di sungai atau jalan berlumpur dan faktor
lainnya.
Bahaya Statik
BAHAYA FISIK
 Temperatur
 Suara/Bising
 Tekanan Udara
 Getaran
 Radiasi
• Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya yang berasal
dari unsur biologi yang terdapat di lingkungan kerja dan
dapat mengakibatkan cedera pada manusia.
• Bahaya ini dapat berasal dari flora atau fauna di
lingkungan kerja seperti mikrobiologik, tumbuhan
beracun atau berduri dan binatang berbisa atau buas.
Bahaya Biologi
Sumber Bahaya
• Pelaksana pekerjaan (Manusia)
• Peralatan yang digunakan
• Prosedur pekerjaan
• Lingkungan Tempat Kerja
• Energi yang terlibat
 Tradisional – Tunggu sampai kecelakaan terjadi
 Belajar dari pengalaman orang lain
 Prediksi Bahaya sebelum ada kejadian
Teknik Identifikasi Bahaya
Teknik Tradisionil
• Menunggu sampai ada kecelakaan baru
melakukan penyelidikan mencari faktor
penyebab.
• Bersifat pasif
• Kerugian telah terjadi baru ada tindakan
• Tidak efektif
Belajar dari Kecelakaan
• Belajar dari pengalaman yang menimpa orang
lain baru mengambil tindakan pencegahan.
• Tidak efektif, karena tidak semua kejadian dan
kondisi ada referensinya.
• Terlambat karena kecelakaan telah terjadi
walaupun menimpa orang lain.
Teknik Proaktif
• Mencari penyebab kecelakaan sebelum terjadi
• Lebih befektif karena kecelakaan dapat dicegah
sebelum kejadian.
• Bersifat proaktif dan lebih murah
• Bersifat terencana dan terarah menuju perbaikan
berkesinambungan
Teknik Pro-aktif
• Checklist
• Preliminary Hazards Analysis
• What If
• Fault tree Analysis
• Event Tree Analysis
• Hazops
• Failure Mode and Effect Analysis
• Layer of Protection Analysis (LOPA)
• dll
Checklist merupakan daftar pertanyaan yang dibuat untuk memastikan bahwa
secara standard atau persyaratan minimum telah terpenuhi sehingga risiko dari
bahaya yang ada dapat dikurangi.
Pertanyaan dalam checklist dibuat dengan melihat persyaratan standard, code
practices atau expect judgment untuk terciptanya desain atau operasi yang aman.
Kelebihan :
Checklist ini merupakan identifikasi yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula,
yang penting standard dan code practices tersedia.
Kelemahan :
Karena ini hanya daftar pertanyaan maka hasil identifikasinya bahayanya tidak
mendalam.
Checklist
No.
Pertanyaan Ya/tidak
1. Apakah kondisi lantai dalam bersih dan tidak
licin?
2. Apakah penerangan cukup dan kondisi baik
3. Apakah jalan-jalan aman dan tidak terhalang
4. Apakah ventilasi mencukupi dan terpelihara?
5. Apakah semua peralatan listrik dalam kondisi
baik dan aman?
6. Apakah alat pemadam tersedia dan kondisi
baik?
7. Apakah semua alat kantor dalam kondisi baik
dan aman
Checklist
• Fault Tree Analysis atau analisis pohon kegagalan merupakan metode analisis
yang sifatnya deduktif, dimulai dengan perumusan kejadian yang tidak
diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran sebagai kejadian puncak (top
event). Selanjutnya disususn suatu pohon logika ke arah bawah untuk
menyatakan semua rangkaian penyebab dari kejadian.
• Dalam identifikasi ini dimulai dengan membuat kejadian (event) yang tidak
diinginkan sebagai kejadian puncak (top event). Dari top event ini diuraikan
apa saja yang dapat menyebabkan top event itu terjadi, bila diperlukan semua
kondisi ada baru dapat terjadi maka digunakan pintu dan (and gate) tapi bila
ada salah satu bisa terjadi maka digunakan pintu atau (or gate).
Fault tree analysis
Kelebihan :
• Dari FTA ini kita akan tahu apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan
suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Hasilnya sangat sistematik
sehingga kita dapat dengan mudah hal apa yang perlu dihindari agar
kecelakan tidak terjadi.
Kelemahan :
• Tidak semua semua kejadian dapat dibuat FTA dengan baik atau secara
detail, karena keterbatasan pengetahuan. Untuk kejadian yang
diakibatkan adanya reaksi kimia mungkin akan mudah menggunakan FTA
ini.
Fault tree analysis
• Adalah suatu teknik identifikasi bahaya secara sistematis terhadap
suatu kegiatan dengan menggunakan kata dasar What if…
• Teknik identifikasi yang sederhana dan bermanfaat karena
memiliki beberapa kelebihan :
• Sangat efektif diaplikasikan pada berbagai kegiatan seperti
industri, jasa, penerbangan, angkutan, konstruksi dan lain-lain.
• Sebagai tahap awal untuk melaksanakan analisa secara
mendalam menggunakan teknik-teknik lainnya
What - If Analysis
 Teknik analisa What If dilaksanakan melalui pemeriksaan secara sistematis terhadap
suatu unit proses atau operasi dengan mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan
kata “ What if…..?”, “What if the raw material is the wrong concentration….?
 Lingkup pemeriksaan dapat mencakup bangunan, sistem pembangkit tenaga, bahan
baku, produk, tangki, pabrik dan setersusnya
 Agar hasil analisanya lengkap, maka dibutuhkan tim yang paham akan unit proses
/operasi yang dianalisa.
What - If Analysis
What - If Analysis
LEMBAR KERJA ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN
Aanalisa “What If”
• Hazard and operability study merupakan teknik identifikasi bahaya dengan
mempelajari atau mengamati bahaya bahaya yang mungkin terjadi bila suatu
kondisi atau kriteria operasi tidak sesuai dengan yang seharusnya, atau untuk
identifikasi penyimpangan dari tujuan rancangan proses. Dalam metoda ini
digunakan kata kunci yaitu
No, more, less, as well as, part of, reverse, other than
• Dengan diawali kata kunci tersebut dibuat prakiraan kondisi yang mungkin bisa
terjadi, dan melihat bahaya yang akan terjadi bila kondisinya seperti itu.
• Umumnya hazop dilaksanakan pada tahap preliminary engineering ketika gambar
desain telah ada atau bila ada perubahan dari suatu plant.
Hazards & Operability Study (HazOpS)
 Mengidentifikasi semua deviasi dari maksud desain yang diharapkan
dapat bekerja, penyebabnya, dan semua bahaya serta masalah
operasi yang berkaitan dengan deviasi tersebut.
 Menentukan perlu tidaknya suatu tindakan diambil guna
mengedalikan bahaya / masalah operasi, serta bagaimana cara
mengidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mengidentifikasi kasus dimana tidak dapat segera dibuat keputusan
secara cepat, dan memutuskan informasi serta tindakan apa yang
diperlukan segera.
Tujuan :
Hazards & Operability Study (HazOpS)
Kata Pandu / Parameter HAZOPS
In addition to design intent,
something else occurs
Parameter
Flow
Pressure
Temperature
Level
Kata Pandu
No
More/Less
As well as
Part Of
Reverse
Arti
Complete negation of the
design Intent
Quantitative increase or
Decrease
Qualitative decrease (Only
part of intent is achieved)
Logical opposite of the design
intent occurs
Phase
Other than Complete substitution
Hazards & Operability Study (HazOpS)
Hazards & Operability Study (HazOpS)
Mentabulasikan jenis kegagalan dari peralatan-
peralatan termasuk dampaknya terhadap
sistem atau instalasi
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Tujuan :
Mengidentifikasi jenis kegagalan dari peralatan
tunggal dan sistem, serta akibat-akibat potensial
dari setiap jenis kegagalan pada suatu sistem atau
instalasi. Jenis analisa ini secara khusus
menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan
keandalan peralatan, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan proses.
Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
Job Safety Analysis
Metode analisa bahaya / potensi bahaya pada
setiap langkah kerja atau prosedur kerja dan
menentukan rekomendasi perbaikan atau cara
pencegahan bahaya agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan aman
Prioritas dari Job Safety Analysis
• Pekerjaan Baru
• Pekerjaan yang tidak rutin
• Potensi Keparahan
• Pernah terjadi Kecelakaan Parah/cacat
• Tingkat Kekerapan dari Kecelakaan
Job Safety Analysis-Flow Chart
Tentukan Pekerjaan
Yang akan dianalisa
Uraikan Pekerjaan Dalam
Langkah-langkah Kerja
Identifikasi bahaya pada
Setiap langkah kerja
Buat rekomendasi
Tindakan pencegahan
Komunikasi dan
Kaji ulang
Kontak dengan
Enerji tdk terkontrol
Analisa
perubahan
Strategi kontrol
Terhadap bahaya
Penyekat
Enerji
1
2
3
4
5
What are hazards in these picture ?
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• To separate the minor acceptable risks from the major risk
• Consider consequences and likelihood
• Determine existing controls
• Consequences and likelihood
• Type of analysis
• Qualitative analysis
• Semi quantitative analysis
• Quantitative analysis
Risk Management Process
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• Comparing the level of risk with established risk criteria
• Out put is a prioritized list of risks for further action
• Low risk – acceptable
• High risk - treatment
Risk Management Process
TINGKAT KEMUNGKINAN
5 4 3 2 1
5 25 20 15 10 5
4 20 16 12 8 4
3 15 12 9 6 3
2 10 8 6 4 2
1 5 4 3 2 1
TINGKAT
KEPARAHAN
Tingkat Resiko
• Tingkat resiko sangat tinggi = 25
• Tingkat resiko tinggi = 16 s/d 20
• Tingkat resiko Substansial = 8 s/d 15
• Tingkat resiko Menengah = 6 s/d 3
• Tingkat resiko diterima = 1 s/d 2
• 25 sangat tinggi : kegiatan harus dihentikan dan perlu perhatian
manajemen puncak
• 16 s/d 20 tinggi : perlu perhatian manajemen puncak dan tindakan
perbaikan segera dilakukan
• 8 s/d 15 substansial : lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan
keterlibatan manajemen puncak
• 3 s/d 6 menengah : tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan
penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada
• < 2 rendah : resiko dapat diterima
Kriteria Resiko
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
Risk Management Process
• Risk treatment involves identifying the range of options for treating risk, assessing those
options, preparing risk treatment plans and implementing
• Identifying options for risk treatment
•Avoid the risk
•Reduce likelihood of the occurrence
•Reduce the consequences
•Transfer the risk
•Retain the risk
• Assessing risk treatment options
• Preparing treatment plan
• Implementing treatment plans
CONTOH MANAJEMEN RESIKO : PROSEDUR IBPR DAN FORM IBPR
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• To monitor the effectiveness of the risk treatment plan, strategies and
the management system which is set up to control implementation
• To ensure changing circumstances do not alter risk priorities
• To ensure that management plan remains relevant
• Factor may affect the suitability or cost of the various treatment
options
Risk Management Process
Establish
The
context
Risk
Identifi
cation
Risk
Analysis
Risk
Evaluation
Risk
Treatment
Monitoring
Review
Communication
consultation
• Communication and consultation are important
• To develop communication plan for both internal and external
stakeholders
• To ensure that those responsible for implementing risk
management, and those with a vested interest understand the
basis on which decision are made and why particular action are
required
Risk Management Process
RISIKO KERJA
RISIKO KERJA

More Related Content

Similar to RISIKO KERJA

Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppthsegsbclub
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfDeborahSuharjo
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptimamdiani
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptdennisjuntak
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen RisikoAl Marson
 
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxdavidclinton15
 
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdfmenerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdfAchmadDwitamaKarisma
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko Senju VII
 
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxHirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxbedjo2
 
risk_assessment.ppt
risk_assessment.pptrisk_assessment.ppt
risk_assessment.ppttheorahardjo
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxWildanAlbaq1
 
Management Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxManagement Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxGintarWardoyo
 
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppthendrasetiawan451154
 
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxKONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxlilik85
 

Similar to RISIKO KERJA (20)

Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppt
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
 
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdfmenerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
menerapkan sistem manajemen risiko k3.pdf
 
Manajemen risiko
Manajemen risiko Manajemen risiko
Manajemen risiko
 
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxHirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
 
risk_assessment.ppt
risk_assessment.pptrisk_assessment.ppt
risk_assessment.ppt
 
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptxICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
 
risk_assessment.ppt
risk_assessment.pptrisk_assessment.ppt
risk_assessment.ppt
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
DASAR K3.pptx
DASAR K3.pptxDASAR K3.pptx
DASAR K3.pptx
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
 
risk_assessment.ppt
risk_assessment.pptrisk_assessment.ppt
risk_assessment.ppt
 
Management Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxManagement Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptx
 
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt
394745419-Risk-Management-HIRADC-ppt.ppt
 
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxKONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
 

Recently uploaded

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 

Recently uploaded (10)

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 

RISIKO KERJA

  • 2.  Definisi manajemen risiko  Definisi bahaya, risiko, penilaian risiko, analisa risiko  Jenis-jenis bahaya & metode identifikasi bahaya  Metode analisa risiko (matrik risiko)  Prinsip dalam pengendalian risiko di tempat kerja MANAJEMEN RISIKO
  • 3.
  • 4. HAZARD (BAHAYA) sumber atau keadaan yang berpotensi terhadap terjadinya kerugian dalam bentuk cidera atau penyakit akibat kerja, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari keduanya
  • 5.  Kombinasi dari kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang berbahaya atau paparan dan keparahan dari cidera atau sakit yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.  Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability/Likelihood/Frequency/Kemungkinan dan Severity/Consequences/Keparahan/Impact  Risiko = Likelihood x Consequences  Risiko = Probability x Impact  Risiko = Frequency x Severity  Risiko = Kemungkinan x Keparahan  Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama Risiko/Risk
  • 6. Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko Analisa Risiko/Risk Analysis Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat/besaran/level risiko yang telah ditetapkan Penilaian Risiko/Risk Assessment
  • 7. Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan akitivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko Manajemen Risiko
  • 8. REFERENSI PP No. 50 Tahun 2012
  • 9. PP No. 50 Tahun 2012 REFERENSI
  • 10. PP No. 50 Tahun 2012 REFERENSI
  • 11. SIAPA YANG MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO ? • Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ahli K3 di perusahaanybs. • Dapat dilakukan oleh pihak ketiga. • Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja. • Kualifikasi yang melakukan: – Memahami peraturan-peraturanK3 – Memiliki keahlian di bidang K3
  • 14. NATURAL RISK Natural perils • Typhoon • Earthquake • Flood • Ice Storms • Volcanoes • Tsunami
  • 15. HSE Risk • Kegiatan perusahaan mengandung risiko yang yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan seperti kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan kerusakan. • Risiko K3 dan Lingkungan dapat terjadi baik dari internal maupun eksternal operasi perusahaan.
  • 16. BENCANA INDUSTRI KEMATIAN : 28 ORANG (HARI LIBUR) KERUSAKAN : US $ 232 JUTA KONTAMINASI RADIUS 4 KM2 KERUGIAN : US $ 1 JUTA KEMATIAN : 500 ORANG KERUSAKAN : US $ 20 JUTA KEMATIAN : 4000 ORANG KERUGIAN : US $ 500 JUTA KEMATIAN : 31 ORANG (LANGSUNG) KONTAMINASI RADIOKATIF (>US $ 2000 JUTA KEMATIAN : 167 ORANG KERUSAKAN : US $ 1 MILYAR DAMPAK LINGKUNGAN KERUGIAN : >US $ 1 MILYAR KEMATIAN : 23 ORANG KERUSAKAN : US $ 750 JUTA INSIDEN KERUGIAN SUMBER : - Guidelines for Technical Management of Chemical Process Safety, CCPS, 1989, hal 3 - Safety Cases, Butterworths, 1989, hal 6. 1. FLIXBOROUGH, UK 1974 LEDAKAN AWAN UAP (CYCLOHEXANE) 2. SEVESO, ITALIA - 1976 BOCORAN BAHAN BERACUN (DIOXIN) 3. MEXICO CITY, MEXICO - 1984 LEDAKAN LPG (BLEVE) 4. BHOPAL, INDIA - 1984 BOCORAN MIC (METHYL ISOCYANATE) 5. CHERNOBYL, EX USSR - 1986 BOCORAN RADIASI NUKLIR / KEBAKARAN 6. PIPER ALPHA, SCOTLAND - 1988 KEBAKARAN & LEDAKAN 7. VALDES, ALASKA - 1989 PENCEMARAN MINYAK (EXXON) 8. HOUSTON, USA - 1989 LEDAKAN POLYETHYLENE (PHILIPS 66)
  • 17. • Kebakaran Tanki Cilacap (1995) • Kecelakaan/kebakaran kapal Tampomas • Kebakaran Pertokoan Ramayana • Kebakaran Gedung Sarinah • Kebakaran Gedung Bank Indonesia • Kecelakaan Jembatan Layang Grogol • Kecelakaan Kereta Api di Bintaro • Kecelakaan kabel PLN Selat Madura • Ledakan reaktor di LNG Bontang • Kecelakaan KA Cirebon • Ledakan Pabrik Kimia PT Petrowida-Gresik • Lapindo Brantas Sidoardjo Kecelakaan di Indonesia
  • 18. Some Recent Major Losses • March 05 : BP Refinery – Texas • Losses : 15 dead, 70-100 injured, property damage still unknown • Vapour cloud explosion
  • 19. Occupancy – Raw Materials Gas Pipeline Supply (31/07/04) – Recent failure in Belgium – 15 dead, 120 injured – Significant Third-party exposure damage
  • 20. BHOPAL (SAFETY CASE) TERJADI PADA 3 DESEMBER 1984 DI PABRIK PESTISIDA UNION CARBIDE (UCIL) DI BHOPAL INDIA. AIR YANG MASUK TANKI PENYIMPAN METHYL ISOCYANATE (MIC) MENYEBABKAN TERJADINYA REAKSI EKSOTERMIS. KARENA SARANA KESELAMATAN YANG ADA DALAM KEADAAN TIDAK BERFUNGSI SEMUA, MAKA UAP MIC MERAMBAT KELUAR BATAS PABRIK DAN BERGERAK KEDAERAH PEMUKIMAN DI SELATAN PABRIK. MIC INI SANGAT REAKTIF TERHADAP AIR, SEHINGGA SAAT BERSENTUHAN DENGAN MATA, HIDUNG DAN PARU-PARU DAPAT MENGAKIBATKAN SELAPUT LENDIR TERBAKAR. KEJADIAN INI TELAH MENELAN KORBAN JIWA SEKITAR 4000 ORANG DAN MENCIDERAI HAMPIR 500.000 ORANG. UNION CARBIDE MEMBAYAR GANTI RUGI SEKITAR US$ 470 JUTA.
  • 21. CHERNOBYL – RUSIA 1986 Reaktor Nuklir meledak 31 meninggal, ribuan terkena radiasi
  • 22. Piper Alpha- 1988 Anjungan lepas pantai di laut utara Bocoran gas dan meledak 167 orang meninggal
  • 23. LPG Mexico Mexico city, ledakan Depot LPG,tahun 1984 300 meninggal kerugian $ 20 juta
  • 24. Why Safety Risk Management • Risk Management merupakan inti atau sasaran utama dari setiap program K3 dalam perusahaan. • Risk Management merupakan persyaratan dalam sistem manajemen K3 – SMK3 – ISO 45001 – OSHA – ILO dll
  • 25. Manfaat Risk Management • Pemenuhan perundangan • Mencegah kerugian finansial • Meningkatkan nilai saham • Menekan gangguan bisnis • Memelihara kelangsungan usaha
  • 26. Calculated Risk 0% RISK 100% SAFE 100% RISK 0% SAFE Risk Taker Safe Player CALCULATED RISK
  • 27. How Manage Safety Risk?? • Risiko dapat dihindarkan atau dikelola dengan menerapkan risk management dan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik • Safety bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko dari setiap kegiatan operasi perusahaan
  • 29. Establish the context Identify risks Analyse risks Evaluate risks Treat risks Assess risks Risk Management Process AS/NZS 4360
  • 30. Establish the context • Strategic context - The organisational context •The risk management context - Develops criteria •Decide the structure Identify risks • What can happen? •How can it happen? Evaluate Risk • Compare againts criteria • Set risk priorities Accept Risk? TREAT Risk 1. Identify treatment option 4. Prepare treatment plan 2. evaluate treatment options 5. Implement Plan 3. select treatment options Analyse Risk yes no Assess risk Determined Likelihood Determined Consequences Estimate level of risks Determine existing control
  • 32. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • Establish the strategic context •Relationship between organization and its environment •Organization’s strengths, weakness, opportunities and threats •Financial, operational, competitive, political •Internal, external stake holder •Establish the organizational context •Establish the risk management context •Develops risk criteria •Define the structure Risk Management Process
  • 33. Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu melakukan beberapa persiapan antara lain; Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan) aktifitas oleh personil internal &/ eksternal fasilitas (oleh internal/eksternal) Personil yang terlibat Standar dalam penentuan kriteria risiko Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti: prosedur manajemen risiko & komunikasi daftar bahaya dan risiko (risk register) form rencana/program pengendalian PERSIAPAN
  • 34. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • Identify risk source (hazard) •Identify risk to be manage •What can happen •How and why it can happen •Possible cause •scenarios •Tools and techniques Risk Management Process
  • 35. Identifikasi Sumber Risiko/Bahaya • Identifikasi Bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material, atau kegiatan kerja. • Identifikasi Bahaya merupakan landasan dari langkah pencegahan kecelakaan yang disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsaf act) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) • Merupakan bagian dari Risk Assessment atau Risk Management Process. · Menentukan prioritas dalam penanganan K3.
  • 36. Jenis Bahaya  Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards)  Bahaya Physis (Physical Hazards)  Bahaya Mekanis (Mechanical Hazards)  Bahaya Listrik (Electrical Hazards)  Bahaya Biologi (Biological Hazards)  Bahaya Statis (Statical Hazards)  Bahaya Ergonomis ( Ergonomic Hazards)  Bahaya Psikologi ( Psychology Hazards)  Dan lain-lain
  • 38. • Bahaya Kimia adalah jenis bahaya yang bersumber dari senyawa atau unsur kimia. Di alam terdapat ribuan jenis bahan kimia, baik berupa unsur murni maupun dalam bentuk ikatan dengan bahan lainnya. • Menurut standar NFPA setiap bahan kimia diklasifikasikan atas 3 aspek yaitu • Bahaya terhadap Kesehatan (Health Hazards), • sifat mudah menyala (flamability) • sifat reaktifnya (reactivity) • NFPA memberikan indeks dari angka 0-4 untuk setiap klasifikasi suatu sifat bahaya diatas. Untuk bahan dengan indeks Health Hazards = 0 berarti tidak berbahaya dan aman bagi manusia, sedangkan bahan dengan indeks 4 sangat berbahaya. Bahaya Kimia
  • 39. • Bahaya Mekanik yaitu potensi bahaya yang berasal dari pergerakan peralatan atau mesin seperti gerakan berputar, berayun, gesekan, menumbuk dan lain- lain. • Bahaya mekanik dapat diakibatkan penggunaan mesin dan peralatan mekanik yang menggunakan berbagai jenis tenaga penggerak seperti penggerak uap, angin (pneumatik), listrik atau air. • Diakibatkan energi kinetik yang terdapat dalam suatu sistem atau alat misalnya tabung bertekanan yang dapat mengakibatkan terjadinya overpressure dan peledakan. Bahaya Mekanik
  • 40. • Listrik merupakan sumber energi yang sangat diperlukan bagi kegiatan manusia pada saat ini, namun dilain pihak listrik juga merupakan sumber potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan. • Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh energi listrik antara lain: - Bahaya sengatan/kejutan listrik (electric shock) - Bahaya hubungan singkat (Short circuit) - Bahaya petir - Listrik Statis Bahaya Listrik
  • 41. BAHAYA LISTRIK  Hubungan singkat (short circuit)  Kebakaran (fire & explosion)  Sengatan Listrik (Electric Shock)  Electric Static  Petir (lightning)
  • 42. • Bahaya Statik yaitu bahaya yang disebabkan oleh benda atau peralatan kerja yang tidak bergerak atau bersifat statik seperti bangunan, lantai, jalan, tangga, konstruksi pipa, bords dan lain- lain. • Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi lingkungan kerja yang tidak baik, seperti terjatuh dari lantai yang tinggi karena tidak adanya pagar pengaman, kondisi jalan yang berlubang atau tidak ada penutup, tenggelam di sungai atau jalan berlumpur dan faktor lainnya. Bahaya Statik
  • 43. BAHAYA FISIK  Temperatur  Suara/Bising  Tekanan Udara  Getaran  Radiasi
  • 44. • Bahaya Biologi merupakan sumber bahaya yang berasal dari unsur biologi yang terdapat di lingkungan kerja dan dapat mengakibatkan cedera pada manusia. • Bahaya ini dapat berasal dari flora atau fauna di lingkungan kerja seperti mikrobiologik, tumbuhan beracun atau berduri dan binatang berbisa atau buas. Bahaya Biologi
  • 45. Sumber Bahaya • Pelaksana pekerjaan (Manusia) • Peralatan yang digunakan • Prosedur pekerjaan • Lingkungan Tempat Kerja • Energi yang terlibat
  • 46.  Tradisional – Tunggu sampai kecelakaan terjadi  Belajar dari pengalaman orang lain  Prediksi Bahaya sebelum ada kejadian Teknik Identifikasi Bahaya
  • 47. Teknik Tradisionil • Menunggu sampai ada kecelakaan baru melakukan penyelidikan mencari faktor penyebab. • Bersifat pasif • Kerugian telah terjadi baru ada tindakan • Tidak efektif
  • 48. Belajar dari Kecelakaan • Belajar dari pengalaman yang menimpa orang lain baru mengambil tindakan pencegahan. • Tidak efektif, karena tidak semua kejadian dan kondisi ada referensinya. • Terlambat karena kecelakaan telah terjadi walaupun menimpa orang lain.
  • 49. Teknik Proaktif • Mencari penyebab kecelakaan sebelum terjadi • Lebih befektif karena kecelakaan dapat dicegah sebelum kejadian. • Bersifat proaktif dan lebih murah • Bersifat terencana dan terarah menuju perbaikan berkesinambungan
  • 50. Teknik Pro-aktif • Checklist • Preliminary Hazards Analysis • What If • Fault tree Analysis • Event Tree Analysis • Hazops • Failure Mode and Effect Analysis • Layer of Protection Analysis (LOPA) • dll
  • 51. Checklist merupakan daftar pertanyaan yang dibuat untuk memastikan bahwa secara standard atau persyaratan minimum telah terpenuhi sehingga risiko dari bahaya yang ada dapat dikurangi. Pertanyaan dalam checklist dibuat dengan melihat persyaratan standard, code practices atau expect judgment untuk terciptanya desain atau operasi yang aman. Kelebihan : Checklist ini merupakan identifikasi yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula, yang penting standard dan code practices tersedia. Kelemahan : Karena ini hanya daftar pertanyaan maka hasil identifikasinya bahayanya tidak mendalam. Checklist
  • 52. No. Pertanyaan Ya/tidak 1. Apakah kondisi lantai dalam bersih dan tidak licin? 2. Apakah penerangan cukup dan kondisi baik 3. Apakah jalan-jalan aman dan tidak terhalang 4. Apakah ventilasi mencukupi dan terpelihara? 5. Apakah semua peralatan listrik dalam kondisi baik dan aman? 6. Apakah alat pemadam tersedia dan kondisi baik? 7. Apakah semua alat kantor dalam kondisi baik dan aman Checklist
  • 53. • Fault Tree Analysis atau analisis pohon kegagalan merupakan metode analisis yang sifatnya deduktif, dimulai dengan perumusan kejadian yang tidak diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran sebagai kejadian puncak (top event). Selanjutnya disususn suatu pohon logika ke arah bawah untuk menyatakan semua rangkaian penyebab dari kejadian. • Dalam identifikasi ini dimulai dengan membuat kejadian (event) yang tidak diinginkan sebagai kejadian puncak (top event). Dari top event ini diuraikan apa saja yang dapat menyebabkan top event itu terjadi, bila diperlukan semua kondisi ada baru dapat terjadi maka digunakan pintu dan (and gate) tapi bila ada salah satu bisa terjadi maka digunakan pintu atau (or gate). Fault tree analysis
  • 54. Kelebihan : • Dari FTA ini kita akan tahu apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Hasilnya sangat sistematik sehingga kita dapat dengan mudah hal apa yang perlu dihindari agar kecelakan tidak terjadi. Kelemahan : • Tidak semua semua kejadian dapat dibuat FTA dengan baik atau secara detail, karena keterbatasan pengetahuan. Untuk kejadian yang diakibatkan adanya reaksi kimia mungkin akan mudah menggunakan FTA ini. Fault tree analysis
  • 55. • Adalah suatu teknik identifikasi bahaya secara sistematis terhadap suatu kegiatan dengan menggunakan kata dasar What if… • Teknik identifikasi yang sederhana dan bermanfaat karena memiliki beberapa kelebihan : • Sangat efektif diaplikasikan pada berbagai kegiatan seperti industri, jasa, penerbangan, angkutan, konstruksi dan lain-lain. • Sebagai tahap awal untuk melaksanakan analisa secara mendalam menggunakan teknik-teknik lainnya What - If Analysis
  • 56.  Teknik analisa What If dilaksanakan melalui pemeriksaan secara sistematis terhadap suatu unit proses atau operasi dengan mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan kata “ What if…..?”, “What if the raw material is the wrong concentration….?  Lingkup pemeriksaan dapat mencakup bangunan, sistem pembangkit tenaga, bahan baku, produk, tangki, pabrik dan setersusnya  Agar hasil analisanya lengkap, maka dibutuhkan tim yang paham akan unit proses /operasi yang dianalisa. What - If Analysis
  • 57. What - If Analysis LEMBAR KERJA ANALISIS & IDENTIFIKASI BAHAYA DENGAN Aanalisa “What If”
  • 58. • Hazard and operability study merupakan teknik identifikasi bahaya dengan mempelajari atau mengamati bahaya bahaya yang mungkin terjadi bila suatu kondisi atau kriteria operasi tidak sesuai dengan yang seharusnya, atau untuk identifikasi penyimpangan dari tujuan rancangan proses. Dalam metoda ini digunakan kata kunci yaitu No, more, less, as well as, part of, reverse, other than • Dengan diawali kata kunci tersebut dibuat prakiraan kondisi yang mungkin bisa terjadi, dan melihat bahaya yang akan terjadi bila kondisinya seperti itu. • Umumnya hazop dilaksanakan pada tahap preliminary engineering ketika gambar desain telah ada atau bila ada perubahan dari suatu plant. Hazards & Operability Study (HazOpS)
  • 59.  Mengidentifikasi semua deviasi dari maksud desain yang diharapkan dapat bekerja, penyebabnya, dan semua bahaya serta masalah operasi yang berkaitan dengan deviasi tersebut.  Menentukan perlu tidaknya suatu tindakan diambil guna mengedalikan bahaya / masalah operasi, serta bagaimana cara mengidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.  Mengidentifikasi kasus dimana tidak dapat segera dibuat keputusan secara cepat, dan memutuskan informasi serta tindakan apa yang diperlukan segera. Tujuan : Hazards & Operability Study (HazOpS)
  • 60. Kata Pandu / Parameter HAZOPS In addition to design intent, something else occurs Parameter Flow Pressure Temperature Level Kata Pandu No More/Less As well as Part Of Reverse Arti Complete negation of the design Intent Quantitative increase or Decrease Qualitative decrease (Only part of intent is achieved) Logical opposite of the design intent occurs Phase Other than Complete substitution Hazards & Operability Study (HazOpS)
  • 61. Hazards & Operability Study (HazOpS)
  • 62. Mentabulasikan jenis kegagalan dari peralatan- peralatan termasuk dampaknya terhadap sistem atau instalasi Failure Mode & Effect Analysis (FMEA) Tujuan : Mengidentifikasi jenis kegagalan dari peralatan tunggal dan sistem, serta akibat-akibat potensial dari setiap jenis kegagalan pada suatu sistem atau instalasi. Jenis analisa ini secara khusus menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan keandalan peralatan, sehingga dapat meningkatkan keselamatan proses.
  • 63. Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
  • 64. Job Safety Analysis Metode analisa bahaya / potensi bahaya pada setiap langkah kerja atau prosedur kerja dan menentukan rekomendasi perbaikan atau cara pencegahan bahaya agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman
  • 65. Prioritas dari Job Safety Analysis • Pekerjaan Baru • Pekerjaan yang tidak rutin • Potensi Keparahan • Pernah terjadi Kecelakaan Parah/cacat • Tingkat Kekerapan dari Kecelakaan
  • 66. Job Safety Analysis-Flow Chart Tentukan Pekerjaan Yang akan dianalisa Uraikan Pekerjaan Dalam Langkah-langkah Kerja Identifikasi bahaya pada Setiap langkah kerja Buat rekomendasi Tindakan pencegahan Komunikasi dan Kaji ulang Kontak dengan Enerji tdk terkontrol Analisa perubahan Strategi kontrol Terhadap bahaya Penyekat Enerji 1 2 3 4 5
  • 67.
  • 68.
  • 69. What are hazards in these picture ?
  • 70.
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • To separate the minor acceptable risks from the major risk • Consider consequences and likelihood • Determine existing controls • Consequences and likelihood • Type of analysis • Qualitative analysis • Semi quantitative analysis • Quantitative analysis Risk Management Process
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • Comparing the level of risk with established risk criteria • Out put is a prioritized list of risks for further action • Low risk – acceptable • High risk - treatment Risk Management Process
  • 81.
  • 82.
  • 83. TINGKAT KEMUNGKINAN 5 4 3 2 1 5 25 20 15 10 5 4 20 16 12 8 4 3 15 12 9 6 3 2 10 8 6 4 2 1 5 4 3 2 1 TINGKAT KEPARAHAN
  • 84. Tingkat Resiko • Tingkat resiko sangat tinggi = 25 • Tingkat resiko tinggi = 16 s/d 20 • Tingkat resiko Substansial = 8 s/d 15 • Tingkat resiko Menengah = 6 s/d 3 • Tingkat resiko diterima = 1 s/d 2
  • 85. • 25 sangat tinggi : kegiatan harus dihentikan dan perlu perhatian manajemen puncak • 16 s/d 20 tinggi : perlu perhatian manajemen puncak dan tindakan perbaikan segera dilakukan • 8 s/d 15 substansial : lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan keterlibatan manajemen puncak • 3 s/d 6 menengah : tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian dan penanganan cukup dilakukan dengan prosedur yang ada • < 2 rendah : resiko dapat diterima Kriteria Resiko
  • 86. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation Risk Management Process • Risk treatment involves identifying the range of options for treating risk, assessing those options, preparing risk treatment plans and implementing • Identifying options for risk treatment •Avoid the risk •Reduce likelihood of the occurrence •Reduce the consequences •Transfer the risk •Retain the risk • Assessing risk treatment options • Preparing treatment plan • Implementing treatment plans
  • 87.
  • 88.
  • 89.
  • 90.
  • 91.
  • 92. CONTOH MANAJEMEN RESIKO : PROSEDUR IBPR DAN FORM IBPR
  • 93. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • To monitor the effectiveness of the risk treatment plan, strategies and the management system which is set up to control implementation • To ensure changing circumstances do not alter risk priorities • To ensure that management plan remains relevant • Factor may affect the suitability or cost of the various treatment options Risk Management Process
  • 94.
  • 95. Establish The context Risk Identifi cation Risk Analysis Risk Evaluation Risk Treatment Monitoring Review Communication consultation • Communication and consultation are important • To develop communication plan for both internal and external stakeholders • To ensure that those responsible for implementing risk management, and those with a vested interest understand the basis on which decision are made and why particular action are required Risk Management Process