2. KONSEP ANALISIS RISIKO
• Bahaya (hazard)
Sesuatu yang berpotensi membahayakan atau merugikan. Bahaya
adalah agen risiko, dapat merupakan agen kimiawi, fisik, biologis
4. KONSEP ANALISIS RISIKO
• Risiko
peluang atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang
merugikan dan
luasnya dampak yang ditimbulkan sebagai konsekuensi dari
peristiwa
tersebut
potensi, peluang atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan, dampak buruk yang mungkin terjadi terhadap manusia,
hewan, kesehatan atau lingkungan
8. KONSEP ANALISIS RISIKO
Analisa Risiko
suatu proses menyeluruh yang mencakup identifikasi bahaya, penilaian
risiko, manajemen risiko dan komunikasi risiko
10. KONSEP ANALISIS RISIKO
Tujuan analisis risiko
Menilai risiko dan
dampak yang terjadi
Membantu evaluasi
dan menentukan
prioritas
pengendalian
penyakit
Membandingkan
strategi yang telah
dilakukan dengan
standar pengendalian
penyakit
11. PENILAIAN RISIKO
• suatu proses yang terstruktur dan sistematis untuk
menentukan kemungkinan terjadinya suatu kejadian
dan kemungkinan besarnya konsekuensi yang timbul
setelah terjadinya paparan.
Merupakan
• untuk menentukan konsekuensi dan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian yang berdampak terhadap
kesehatan dunia, maupun berdampak secara nasional,
maupun sub nasional.
Tujuan
12. PENILAIAN RISIKO
Penilaian pelepasan
• Menggambarkan
perjalanan produk/
hewan/ manusia
yang
memungkinkan
terlepasnya agen
patogen ke
lingkungan
Penilaian paparan
• menggambarkan
tentang
kemungkinan agen
patogen yang
terlepas (release)
dapat menginfeksi
hewan/manusia
Perkiraan dampak
• penilaian dampak
menggambarkan
akibat apa yang
terjadi bila terjadi
pemaparan agen
patogen terhadap
hewan/manusia
Estimasi risiko
• menggambarkan
perkiraan akibat
yang ditimbulkan
serta konsekuensi
apabila agen
patogen terpapar /
terekspose
terhadap
hewan/manusia
14. PENILAIAN BAHAYA
(HAZARD ASSESSMENT)
• merupakan identifikasi potensi bahaya yang mengakibatkan
timbulnya suatu kejadian yang berdampak terhadap kesehatan
masyarakat, diantaranya bahaya biologi, bahan kimia, fisik, dan
radio nuklir.
• Penilaian bahaya termasuk :
• Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan suatu
kejadian.
• Review informasi mengenai potensi bahaya tersebut
(karakterisasi bahaya)
• Menentukan prioritas bahaya, apabila terdapat lebih dari satu
bahaya yang mengakibatkan kejadaian tersebut (sama
dengan diagnosis differensial pada klinis medis).
15. PENILAIAN BAHAYA
(HAZARD ASSESSMENT)
• Penilaian bahaya dimuali dengan jenis bahaya yang
diketahui.
• Beberapa kasus, penilaian bahaya suatu kejadian harus
dimulai dengan list beberapa kemungkinan bahaya yang
menyebabkan kejadian berdasarkan gambaran kejadian
tersebut (gambaran klinis dan epidemiologi), besaran
masalah penyakit (burden of diseases) suatu komunitas,
jenis dan distribusi bahaya yang ada (contoh : jumlah dan
lokasi penggunaan bahan kimia dan produksi kimia).
16. PENILAIAN BAHAYA
(HAZARD ASSESSMENT)
• Kemungkinan bahaya dapat ditentukan berdasarkan :
• Gambaran klinis dan perjalanan penyakit pada hewan
dan manusia.
• Waktu kejadian dan kecepatan dinamika kejadian
tersebut.
• Area geografi dan tempat kejadian
• Populasi atau orang yang terkena dampak kejadian
tersebut.
17. PENILAIAN PAPARAN
(EXPOSURE ASSESSMEN)
• Penilaian paparan merupakan evaluasi terhadap
paparan individu atau populasi terhadap biaya
• Hasil penilaian paparan merupakan estimasi :
• Jumlah orang / kelompok yang terpapar.
• Jumlah kelompok orang/ individu yang rentan
terpapar terhadap bahaya yang dicurigai (contoh :
dapat terpapar karena tidak mempunyai kekebalan
terhadap bahaya tersebut).
18. PENILAIAN PAPARAN
(EXPOSURE ASSESSMEN)
Informasi yang dibutuhkan untuk menjawab penilaian paparan antara lain :
• Jalur penularan (contoh penularan antar manusia melalui droplet atau
kontak langsung, penularan dari hewan ke manusia).
Usia berisiko, Jenis kelamin, Pekerjaan, Jalur distrubusi hewan penular,
Haji/umrah/perjalanan internasional ? Penerbangan langsung dari negara
terjangkit ?
• Dose-response (jumlah paparan) contoh : virus load suatu infeksi, jumlah
dosis toxin dan bahan kimia yang terpapar.
• Periode inkubasi
• Case fatality rate (rasio jumlah kematian kasus)
• Estimasi potensi penularan
• Status vaksinasi suatu populasi
• Status imunitas.
19. PENILAIAN PAPARAN
(EXPOSURE ASSESSMEN)
• Menentukan besarnya paparan
• Contoh: inhalasi / konsumsi logam berat, contohnya timbal (Lead), jumlah bakteri salmonela yang
terkonsumsi, takaran isotop radionuklir yang terpapar.
Jumlah paparan
• Pada penyakit infeksi, lamanya paparan terhadap penyakit dapat terjadi (contoh campak), diantara kontak
dekat (contoh SARS), dan jejaring sosial (contoh transmisi melalui kegiatan seksual), risiko paparan yang
berhubungan dengan okupasi / pekerjaan (contohnya hepatitis B, Rift Valley Fever, Q fever) dan pada orang
yang melakukan perjalanan (contoh : malaria).
Lama waktu pajanan/paparan
• Informasi mengenai spesies hewan, distribusi dan kepadatan hewan dan daerah jelajah hewan tersebut.
Penilaian paparan akan memberikan informasi estimasi kemungkinan wilayah yang rentan tertular penyakit
tersebut.
Informasi ttg vector dan hewan pembawa penyakit
20. PENILAIAN DAMPAK
• Penilaian dampak adalah penggambaran dari suatu konsekuensi
potensial dari kemungkinan terjadinya penularan tertentu dari
agen patogen dan kemungkinan-kemungkinan kerugian yang
akan diderita. Perkiraan konsekuensi ini dapat bersifat kualitatif
maupun kuantitatif.
• Contoh konsekuensi yang mungkin terjadi yang dapat
diperkirakan dan dinilai antara lain :
1. Konsekuensi langsung, berupa : infeksi hewan, penyakit dan
turunnya produksi dan konsekuensi terhadap gangguan
kesehatan masyarakat
2. Konsekuensi tidak langsung, berupa : biaya surveilans dan
pengendalian, biaya kompensasi, kerugian perdagangan
yang potensial dan konsekuensi yang merugikan terhadap
lingkungan
21. PERKIRAAN RISIKO
(RISK ESTIMATION)
• Perkiraan risiko terdiri dari hasil penggabungan hasil penilaian
pelepasan/pembebasan, penilaian paparan/penularan dan
penilaian konsekuensi/dampak, untuk mendapatkan suatu
rumusan secara keseluruhan besarnya risiko, yang berkaitan
dengan adanya risiko bahaya yang teridentifikasi yang mungkin
terjadi.
• Perkiraan risiko mempertimbangkan semua alur risiko dari suatu
bahaya yang teridentifikasi yang mungkin terjadi yang
merupakan akibat yang tidak diharapkan.
•
22. Gambar 5. Flow chart Penilaian
Dampak (Kementan, 2019)
Untuk melakukan estimasi risiko, digunakan
serangkaian pilihan dalam bentuk flow chart. Dalam
flow chart ini jawaban YA menunjukkan risiko tinggi
dan TIDAK menunjukkan tingkat risiko rendah dan
semakin banyak jawaban YA maka tingkat risiko
semakin besar. Tingkat risiko yang terakhir
menentukan langkah-langkah yang diambil.
23. Gambar 6. Flow chart Kemungkinan Transmisi (Kementan,
2019)
25. DAFTAR PUSTAKA
• Anonymous. 2019. Pedoman Penilaian Risiko Cepat. http://wiki.isikhnas.com/images/6/68/Pedoman_pelatihan_penilaian_risiko_ cepat.pdf. [Diakses 10 Maret
2019]
•
• Anonymous. Pedoman Teknis Tim Penilaian Risiko Secara Cepat.
http://wiki.isikhnas.com/images/d/d0/Pedoman_Penilaian_Risiko_Cepat_Wabah_Penyakit_Luar_Negeri.pdf. [Diakses 10 Maret 2019]
•
• [GHI ] Global Health Institute. 2016. Global Health Institute and One Health SMART Training. 26 September – 2 October 2016. Nha Trang. Viet Nam
•
• Idris Syafrison, Pengantar Analisis Risiko. 2014. Pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner. Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara. Bogor
•
• [Kementan] Kementerian Pertanian. 2019. Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru untuk Petugas Lapang Tiga Sektor dengan
Pendekatan One Health.
• Modul Pelatihan. Kerjasama Kemenetrian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, FAO dan USAID. Jakarta
•
• [Kemenko PMK] Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2018. Pedoman Koordinasi Lintas Sektor Menghadapi Kejadian Luar
Biasa (KLB/Wabah
• Zoonosis dan Penyaklit Infeksi Emerging (PIE). Jakarta.
• [GHI ] Global Health Institute. 2016. Global Health Institute and One Health SMART Training. Tanggal 26 September – 2 October 2016. Nha Trang. Viet Nam
•
• [Kemenko PMK] Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2018. Pedoman Koordinasi Lintas Sektor Menghadapi Kejadian Luar
Biasa (KLB/Wabah
• Zoonosis dan Penyaklit Infeksi Emerging (PIE). Jakarta.
• [OIE] Office International des Epizooties. 2011. Terrestrial Animal Health Code. Volume 1. Twintieth Edition. Paris
• Tri Satya Putri Hutabara. Analisa Risiko Kesehatan Hewan. 2000. Pelatihan HACCP dan Analisa Risiko. Balai Karantina Hewan Soekarno-Hatta. Jakarta.
26. A N A L I S I S R I S I K O = K E R J A T I M
TERIMA KASIH