SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
KESELAMATAN LINGKUNGAN KERJA 3 
1
2 
Pemadaman 
Kebakaran 
INSPEKSI 
P3K 
ALAT 
PELINDUNG 
PERNAFASAN 
PERATURAN 
ALAT 
PELINDUNG 
DIRI 
Kesehatan 
Lingkungan 
Kerja 
GAS 
DETECTION 
KESELAMATAN 
KERJA 
K3
3 
Industrial Hygiene 
Pengertian: 
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan 
mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit 
secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja 
melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk 
dasar tindakan korektif. 
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan 
masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya 
akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad 
kesehatan setinggi-tingginya
4 
Kesehatan Kerja 
Spesialisasi ilmu kesehatan /kedokteran beserta 
prakteknya yang bertujuan agar pekerja /masyarakat 
pekerja memperoleh derajad kesehatan yang 
setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial 
dengan usaha preventif dan kuratif terhadap 
penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan 
faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta 
penyakit umum.
5 
Perbedaan 
Kesehatan Kerja Higiene Perusahaan 
Sasaran: Manusia Lingkungan Kerja 
Sifat : Medis Teknis 
Tujuan Hiperkes : 
Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
6 
Konsepsi Higiene Perusahaan 
• Pengenalan Lingkungan 
• Penilaian Lingkungan 
• Pengendalian Lingkungan
7 
Pengenalan Lingkungan 
Mengenali dan memahami tahap-tahap kegiatan 
proses pelaksanaan pekerjaan atau proses 
produksi (kahan baku, aktivitas proses kegiatan 
atau proseskerja , flow diagram dan kondisi 
operasi). 
Tujuan : mengetahui secara kualitatif dari 
tahapan/rangkaian kegiatan yang secara potensial 
dapat membahayakan .
8 
Pengenalan Lingkungan 
Manfaat : 
1. Secara kualitatif segera diketahui potensi 
bahaya di lingkungan kerja 
Potensi Bahaya meliputi : 
- Bahaya Fisik 
- Bahaya Kimia 
- Bahaya Biologi 
- Bahaya Psikososial
9 
Penilaian Lingkungan 
• Faktor bahaya yang telah dikenali secara 
kualitatif perlu dinilai secara kuantitatif 
dengan cara pengukuran, pengambilan 
sampel, dan analisis laboratorium. 
Tujuan : mengetahui tingkat bahaya 
atau kadar faktor bahaya . 
Hasilnya dibandingkan dengan Nilai Ambang 
Batas (NAB)
10 
Manfaat Penilaian Lingkungan 
1. Sebagai dasar untuk mendeteksi kondisi 
lingkungan kerja apakah berada dalam keadaan 
yang secara potensial membahayakan atau tidak 
2. Sebagai data dasar untuk merencanakan alat atau 
metode pencegahan dan penanggulangan faktor 
bahaya lingkungan. 
3. Sebagai kelengkapan untuk mengkorelasikan 
sesuatu kasus atau keluhan dengan pemaparan 
terhadap faktor bahaya lingkungan 
4. Dokumentasi ditaatinya peraturan Kesehatan dan 
Keselamatan Kerja (K3)
11 
Tujuan Umum Penilaian Lingkungan 
1. Engineering Surveillance : pengetesan 
peralatan atau mesin pengontrol untuk 
penanggulangan dan pencegahan bahaya. 
2. Epidemiologi dan penilaian kesehatan yang 
diarahkan pada pengaruh pemaparan 
seseorang tenaga kerja terhadap faktor 
bahaya tertentu.
12 
Pengendalian Lingkungan 
Pengendalian lingkungan dilakukan dengan 
pemasangan atau penerapan alat-alat tertentu 
sehingga tingkat bahaya dapat dikendalikan 
sampai mencapai batas agar tenaga kerja 
masih dapat mentoleransi tanpa terjadinya 
kelainan.
13 
Hazard : Potensi Bahaya 
• Kondisi atau aktivitas atau perubahan 
keadaan yang mempunyai potensi 
adanya kecelakaan, kesakitan atau 
kerusakan bangunan dan lingkungan. 
• Semua keadaan yang mempunyai potensi 
penyebab kerusakan pada orang, fasilitas, 
hak milik, ekonomi, atau lingkungan
Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja 
• Usaha untuk mengetahui, mengenal dan 
memperkirakan adanya bahaya pada 
suatu sistem (peralatan, unit kerja, 
prosedur). 
14
Perlunya identifikasi bahaya 
• Merupakan alat pemeriksa bahwa 
pengendalian bahaya telah diterapkan 
dengan baik 
• Laporan identifikasi bahaya akan 
memberikan landasan dalam 
pengembangan Standard Operating 
Procedure (SOP) 
15
Kegunaan Identifikasi Bahaya 
• Mengetahui bahaya-bahaya yang ada di 
tempat kerja 
• Mengetahui potensi bahaya dan akibatnya 
• Menunjukkan bahaya-bahaya tertentu 
telah diberikan perlindungan 
• Untuk analisis lebih lanjut 
16
17 
Risk : Risiko 
• Merupakan keadaan yang tak 
diinginkan atau konsekuensi negatif 
dari suatu kejadian 
• Ukuran kebolehjadian dan 
konsekuensi/akibat dari semua 
aktivitas atau kondisi bahaya. 
• Secara kuantitatif resiko adalah 
berupa hasil kali antara kejadian dan 
besarnya potensi kerugian
18 
PPootteennssii BBaahhaayyaa UUttaammaa 
1. Bahaya Psikososial 
2. Bahaya Fisika 
3. Bahaya Kimia 
4. Bahaya Biologi 
5. Bahaya Ergonomi 
6. Bahaya Prosedur Kerja
19 
Potensi Bahaya Psikososial 
• Psychosocial/Cultural Hazard : 
potensi bahaya yang merupakan 
konsekuensi pilihan hidup dan 
kelakuan yang berisiko, seperti : 
– Merokok 
– Kebiasaan minum minuman 
beralkohol 
– Mengendarai mobil, sepeda motor 
– AIDS
20 
Potensi Bahaya Fisik 
• Bencana alam : tsunami, tornado, gempa bumi 
• Setiap benda atau proses yg secara langsung atau 
perlahan bisa mencederai fisik orang ataupun 
bagiannya : 
. Alat / Mesin yang tidak dilindungi 
. Lantai licin 
. Penerangan tidak memadai 
. Panas / Dingin 
. Radiasi / Ionisasi ( Chernobyl ) 
. Bising, suara > Nilai Ambang Batas (NAB) 
. Getaran / Vibrasi  kompresor, hand road cuter
21 
Potensi Bahaya Kimia 
Setiap bahan kimia yg mampu 
menyebabkan cidera, sakit ,kematian atau 
perubahan perilaku, kanker. 
Potensi bahaya kimia, di antaranya : 
. Kebutaan 
. Gangguan peyakit dalam 
(silicosis, asbestosis, kanker darah, 
keracunan dan penyakit pernapasan 
. Gangguan kulit ( luka bakar , iritasi ) 
. Penurunan daya ingat
22 
Potensi bahaya biologi 
• Setiap unsur kehidupan ( biologi ) seperti debu 
organik, jamur, serangga, semut, kutu, protozoa, 
bakteri, virus atau enzim dan juga ULAR yang dapat 
menimbulkan reaksi alergi, luka ataupun penyakit 
terhadap tubuh manusia. 
• Mudah menyebar di daerah yang berpenduduk 
padat dan kawasan kumuh 
• Kontaminasi makanan dan air, karena kurangnya 
sanitasi maupun pendidikan masyarakat
23 
Potensi bahaya Ergonomis 
• Setiap tempat kerja atau kegiatan yg bisa 
menyebabkan / menimbulkan tekanan jiwa atau 
perlakuan yang tidak 
pantas terhadap bagian tubuh seseorang. 
– Desain lokasi / tata ruang kerja yang buruk 
– Penanganan material terlalu berlebihan 
– Desain peralatan dan alat kerja yang buruk 
– Beban tanggung jawab yang berlebihan 
– Ketidak-serasian jam kerja dengan istirahat 
– Pekerjaan yg mengharuskan perpindahan bolak-balik 
– Pengaturan shift yang jelek
Potensi Bahaya prosedur kerja 
• Setiap jalan pintas (penerabasan) atau 
penyimpangan peraturan dan prosedur kerja, 
seperti tidak mengikuti langkah demi langkah 
operasi 
– Melompati langkah-langkah prosedur yg ditetapkan 
– Penanganan listrik tanpa penyegelan terlebih dahulu 
– Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi 
– Tidak mengenakan Personal Protective Equipment 
(PPE) 
– Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja 
24
25 
Manajemen Risiko 
IDENTIFIKASI BAHAYA 
KAJIAN RISIKO 
PENGENDALIAN 
KOMUNIKASI RESIKO 
MONITORING KINERJA
26 
Tindakan Pengendalian Bahaya 
1. Eliminasi Bahaya 
2. Subsitusi 
3. Reduksi (Pengurangan tingkat bahaya) 
4. Redesain 
5. Pemisahan / Isolasi 
6. Administratif 
7. Penyediaan Alat Keselamatan 
8. Penyediaan Alat Peringatan 
9. Penyediaan Prosedur Keselamatan 
10.Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
27 
BAHAYA BAHAN KIMIA 
• Bahaya bahan kimia terhadap 
kesehatan dapat terasa dalam 
jangka pendek maupun jangka 
panjang 
• Derajad bahaya bahan kimia 
tergantung : 
– Sifat fisika 
– Toksisitas 
– Bagaimana penggunaan 
– Lingkungannya.
28 
TOKSIKOLOGI 
• Toksikologi : ilmu tentang racun 
• Toksik : racun 
• Toksikologi industri : mempelajari bahan 
beracun yang ada di industri / di tempat 
kerja, mengetahui usaha pencegahan, 
sehingga bekerja dengan selamat
29 
Tipe keracunan 
• Akut : 
• waktu singkat, 
• dosis tinggi 
• efek langsung terasa 
• Kronis : 
• waktu kontak lama, 
• dosis rendah 
• efek terasa pada waktu yang lama
30 
Tipe bahan-bahan beracun 
• Chemical toxicant 
• Bahan-bahan kimia 
• Biological toxicant 
• Makhluk hidup 
• Bacterial toxicant 
• bakteri 
• Botanical toxicant 
• Tumbuh-tumbuhan
31 
Dosis respons 
• Hubungan dosis-respons 
• LD (Lethal Dose) 
• ED (Effective Dose) 
• TD (Toxic Dose) 
• Tingkat racun  LD50 
[dosis menyebabkan 50% hewan 
percobaan mati]  mg/kg.bb
32 
Bahan Beracun 
• Tingkatan racun (toxic) ditentukan oleh LD50 
(Lethal Dose 50) 
Tingkat LD50(mg/kg bb) 
– Amat sangat beracun <=1 
– Sangat beracun 1-50 
– Beracun 51-500 
– Agak beracun 501-5.000 
– Praktis Tak beracun 5.001-15.000 
– Relatif Tak berbahaya >15.000
33 
Contoh 
beberapa bahan kimia 
beracun • SENYAWA 
• Gliserol 
• Ethanol 
• Ethilen glikol 
• Asam akrilat 
• Hidroquinon 
• Akrilamida 
• Akrilonitril 
• Nikotin 
• Dioxin 
• Botulinus toxin 
• LD 50 (mg/kg bb) 
• 25.200 
• 10.300 
• 8.500 
• 2.600 
• 320 
• 170 
• 93 
• 1 
• 0,001 
• 0,00001
34 
Faktor-faktor yang 
berpengaruh 
• Sifat fisika-kimia bahan 
• Kondisi kontak badan 
• Keadaan personil 
• Kondisi lingkungan
35 
Sifat fisika-kimia 
• Jenis dan komposisi 
• Fase/wujud 
• Sifat fisika 
• Kemurnian 
• Stabilitas bahan 
• Reaktivitas bahan
36 
Kondisi kontak badan 
• Konsentrasi, kuantitas 
• Tipe kontak 
• Kulit (skin absorpstion) 
• Mulut (oral- gastro intestinal) 
• Terhirup (inhalation) 
• Lama kontak 
• Akut 
• Kronik
37 
Jalan masuk 
• Pernafasan  paling banyak 
• Pencernaan 
• Kulit  absorpsi (penyerapan) : 
• lebih sering, 
• secara kontak 
• Mengendap di permukaan kulit 
 Selaput lendir : agak kurang, 
lewat selaput lendir hidung, mulut, mata
38 
Keadaan personal 
• Status genetika 
• Status immonologi (kekebalan tubuh) 
• Status nutrisional 
• Status hormonal 
• Umur  berat badan 
• Jenis kelamin 
• Tipe tubuh 
• Kesehatan 
• Penyakit yang diderita
39 
Kondisi lingkungan 
• Bagaimana bahan kimia terbawa 
• Melalui udara, air, tanah, makanan, minuman 
• Adanya bahan kimia lain 
• Efek antagonisme, efek sinergisme 
• Suhu dan tekanan udara 
• Volatilitas, ada tidaknya ventilasi 
• Peralatan perlindungan keselamatan 
• Metode penanganan bahan kimia 
• Fasilitas kesehatan 
• Training personil
40 
Mekanisme keracunan 
• Absorpsi  Distribusi 
 Eliminasi 
 Ekskresi 
TOKSIK 
ORGAN TARGET
41 
Target tissue – ORGAN 
• Paru-paru 
• Liver 
• Susunan syaraf pusat (CNS) 
• Ginjal 
• Kulit 
• Darah
42 
Monitoring 
• Gejala keracunan 
• Gejala non spesifik 
• Pusing, mual, muntah, gemetar, lemah badan 
• Berkunang-kunang, sukar tidur, nafsu makan 
berkurang, sukar berkonsentrasi 
• Gejala spesifik 
• Sesak nafas, sakit perut, diare, kejang-kejang, 
gangguan mental, kelumpuhan, nyeri otot, koma, 
pingsan
43 
Nilai Ambang Batas (NAB) 
Bekerja 8 jam/hr, 40 jam/minggu tidak menimbulkan efek 
PERLU PENGUKURAN KADAR DI UDARA 
•PEL : Permissible Exposure Limit 
•MAC : Maximum Allowable Concentration 
•TLV : Treshold Limit Value 
•STEL : Short-Term Exposure Limit 
 jangka pendek (15 mnt, 1 jam, …..) 
•Ceiling : NAB untuk jangka pendek (15 mnt,….)
44 
Kegunaan NAB 
• Standard untuk perbandingan 
• Pedoman perencanaan proses produksi dan 
perencanaan teknologi pengendalian 
• Substitusi bahan yang kurang berbahaya 
• Membantu menentukan gangguan kesehatan, 
timbulnya penyakit, hambatan efisiensi kerja
45 
hematotoxicity 
• Pengaruh pada darah 
• Hypoxia : suplai oksigen kurang 
• CO, HbCO = 200 kali HbO 
• Nitrit, nitrat, amina aromatis 
• Cytotoxic hypoxia : interferensi pada 
metabolisme 
• CN-, HS- 
• Blood disorder
46 
hepatotoxicity 
• Liver : organ pertama penerima bahan 
terabsorpsi 
• Sensitif terhadap bahan kimia terabsorpsi 
• Beberapa logam berat merupakan racun 
bagi liver
47 
nephrotoxicity 
• Ginjal : berfungsi menyaring kotoran 
• Bahan toksik bagi ginjal 
– Logam berat : Kadmium (Cd), air raksa (Hg), 
timbal (Pb), warangan – senyawa Arsen (As), 
krom (Cr) 
– Solven organik : Karbon tetraklorida, 
khloroform
48 
neurotoxicity 
• Bahan pengacau dan perangsang sistem syaraf 
• Blocking agent : botulinum toxin 
• Depolarizing agent : DDT 
• Stimulan : caffein, tannin 
• Anoxia : sel syaraf rusak 
• Kekurangan oksigen 
• Laju alir darah menurun 
• Oksigen blocking : ion sianida (CN-), ion hidrogen sulfida 
(HS-), dinitrofenol
49 
dermatotoxicity 
• Bahan kimia penyebab iritasi, alergi kulit 
• Penyebab iritasi : 
• Bekerja dalam kondisi basah/berair 
• Bahan pencuci : sabun, solven, deterjen 
• Basa dan asam 
• Minyak 
• Solven 
• Pengoksidasi 
• Bahan pereduksi
50 
pulmonotoxicity 
• Keracunan pada paru-paru dan 
pernafasan akibat uap bahan kimia, dan 
debu 
• Pneumoconosis 
• Silikosis, asbestosis, akibat debu batu bara 
• Reactive airway diseases 
• Byssionosis 
• Asma : debu kayu 
• Allergi alveolitis
51 
carcinogenic 
• Beberapa bahan kimia merupakan pemicu 
terjadinya kanker 
• Mekanisme : 
• Step 1 : Inisiasi 
• Step 2 : Promosi 
KLAS : 
A : Bahan kimia penyebab kanker 
B : Probably carcinogen 
C : Possibly carcinogen 
D : Tidak menyebabkan kanker
52 
Mutagenic 
• Bahan kimia penyebab perubahan genetik 
• Beberapa bahan kimia : 
– Logam berat 
– Pestisida dan halogan 
– Solven organik

More Related Content

What's hot

SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptK3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
 
Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Inoy Trisnaini
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
Penyuluhan etika batuk erizal azmi
Penyuluhan etika batuk   erizal azmiPenyuluhan etika batuk   erizal azmi
Penyuluhan etika batuk erizal azmiWahyudi Aprillian
 
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja Fajar Ilham Rosi
 
Laporan kecelakaan kerja
Laporan kecelakaan kerjaLaporan kecelakaan kerja
Laporan kecelakaan kerjaFarizAmalanda
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 

What's hot (20)

Manajemen k3
Manajemen k3Manajemen k3
Manajemen k3
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
hazard di tempat kerja
hazard di tempat kerjahazard di tempat kerja
hazard di tempat kerja
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerjaKecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptK3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
 
Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
Penyuluhan etika batuk erizal azmi
Penyuluhan etika batuk   erizal azmiPenyuluhan etika batuk   erizal azmi
Penyuluhan etika batuk erizal azmi
 
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja
 
Laporan kecelakaan kerja
Laporan kecelakaan kerjaLaporan kecelakaan kerja
Laporan kecelakaan kerja
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 

Viewers also liked

Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industriWinarso Arso
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara ardini 15 sept ...
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara   ardini 15 sept ...Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara   ardini 15 sept ...
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara ardini 15 sept ...Ardini Raksanagara
 
Cng operation safety feature
Cng operation safety featureCng operation safety feature
Cng operation safety featureDanu Jaya Wiguna
 
05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baik05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baikWinarso Arso
 
6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasanWinarso Arso
 
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaMakalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaDunia Ilmu
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerjaWinarso Arso
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundanganWinarso Arso
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]Winarso Arso
 

Viewers also liked (20)

Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraKesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara ardini 15 sept ...
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara   ardini 15 sept ...Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara   ardini 15 sept ...
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja-Ardini Raksanagara ardini 15 sept ...
 
Kesehatan Lingkungan Sosial
Kesehatan Lingkungan SosialKesehatan Lingkungan Sosial
Kesehatan Lingkungan Sosial
 
Cng operation safety feature
Cng operation safety featureCng operation safety feature
Cng operation safety feature
 
05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baik05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baik
 
01 kdt
01 kdt01 kdt
01 kdt
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
4. gas detector
4. gas detector4. gas detector
4. gas detector
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan
 
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar SiswaMakalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Makalah Geografi Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan
 
14. hazop
14. hazop14. hazop
14. hazop
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran
 
budaya sistem kerja
budaya sistem kerjabudaya sistem kerja
budaya sistem kerja
 
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]
7. pertolongan pertama pada kecelakaan [p3 k]
 
Inspeksi
InspeksiInspeksi
Inspeksi
 
15. permit system
15. permit system15. permit system
15. permit system
 

Similar to 3. kesehatan lingkungan kerja

3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...joe251
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanFarida Sihotang
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.pptFaisal Rahman
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxWildanAlbaq1
 
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxManajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxcyrillaoktaviananda1
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industririkwan12
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptsandirustandi8
 
Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,murdiyah
 
Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppthsegsbclub
 
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturPengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturDiki Falyana
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxdavidclinton15
 
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptxSebaSeba27
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptxdini890779
 

Similar to 3. kesehatan lingkungan kerja (20)

3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
Suatu keadaan/kondisi/peralatan/ metode/ material yang dapat mengakibatkan (b...
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
1. Prinsip Dasar K3-REV.ppt
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
 
sanitasi DAN k3rs
sanitasi DAN k3rs sanitasi DAN k3rs
sanitasi DAN k3rs
 
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptxManajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
Manajemen Resiko (Metode Check List, JSA).pptx
 
Materi k3 hygiene industri
Materi k3   hygiene industriMateri k3   hygiene industri
Materi k3 hygiene industri
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,
 
DASAR K3.pptx
DASAR K3.pptxDASAR K3.pptx
DASAR K3.pptx
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).pptDasar K3.ppt(rev).ppt
Dasar K3.ppt(rev).ppt
 
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturPengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
 
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx
03. Dasar-dasar K3 Rev.pptx
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
355568888-Analisis-Dampak-Kesehatan-Lingkungan-Adkl.pptx
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 

More from Winarso Arso

Marikitabelajartentangislam
MarikitabelajartentangislamMarikitabelajartentangislam
MarikitabelajartentangislamWinarso Arso
 
Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]Winarso Arso
 
11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa 11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa Winarso Arso
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
13. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k313. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k3Winarso Arso
 
11. statistik & pelaporan kecelakaan
11. statistik & pelaporan kecelakaan11. statistik & pelaporan kecelakaan
11. statistik & pelaporan kecelakaanWinarso Arso
 
9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksiWinarso Arso
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diriWinarso Arso
 

More from Winarso Arso (20)

08 mengapakah
08 mengapakah08 mengapakah
08 mengapakah
 
07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah
 
06 pendahuluan
06 pendahuluan06 pendahuluan
06 pendahuluan
 
04 kt pengantar
04 kt pengantar04 kt pengantar
04 kt pengantar
 
03 ttg pengarang
03 ttg pengarang03 ttg pengarang
03 ttg pengarang
 
02 kpd pembaca
02 kpd pembaca02 kpd pembaca
02 kpd pembaca
 
Tubuh kita
Tubuh kitaTubuh kita
Tubuh kita
 
Mengagumkan
MengagumkanMengagumkan
Mengagumkan
 
Marikitabelajartentangislam
MarikitabelajartentangislamMarikitabelajartentangislam
Marikitabelajartentangislam
 
Islam budha
Islam budhaIslam budha
Islam budha
 
Desain di alam[1]
Desain di alam[1]Desain di alam[1]
Desain di alam[1]
 
Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]
 
11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa 11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa
 
16. permit sistem
16. permit sistem16. permit sistem
16. permit sistem
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
 
14. hazops
14. hazops14. hazops
14. hazops
 
13. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k313. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k3
 
11. statistik & pelaporan kecelakaan
11. statistik & pelaporan kecelakaan11. statistik & pelaporan kecelakaan
11. statistik & pelaporan kecelakaan
 
9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 

3. kesehatan lingkungan kerja

  • 2. 2 Pemadaman Kebakaran INSPEKSI P3K ALAT PELINDUNG PERNAFASAN PERATURAN ALAT PELINDUNG DIRI Kesehatan Lingkungan Kerja GAS DETECTION KESELAMATAN KERJA K3
  • 3. 3 Industrial Hygiene Pengertian: Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif. Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
  • 4. 4 Kesehatan Kerja Spesialisasi ilmu kesehatan /kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja /masyarakat pekerja memperoleh derajad kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta penyakit umum.
  • 5. 5 Perbedaan Kesehatan Kerja Higiene Perusahaan Sasaran: Manusia Lingkungan Kerja Sifat : Medis Teknis Tujuan Hiperkes : Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
  • 6. 6 Konsepsi Higiene Perusahaan • Pengenalan Lingkungan • Penilaian Lingkungan • Pengendalian Lingkungan
  • 7. 7 Pengenalan Lingkungan Mengenali dan memahami tahap-tahap kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan atau proses produksi (kahan baku, aktivitas proses kegiatan atau proseskerja , flow diagram dan kondisi operasi). Tujuan : mengetahui secara kualitatif dari tahapan/rangkaian kegiatan yang secara potensial dapat membahayakan .
  • 8. 8 Pengenalan Lingkungan Manfaat : 1. Secara kualitatif segera diketahui potensi bahaya di lingkungan kerja Potensi Bahaya meliputi : - Bahaya Fisik - Bahaya Kimia - Bahaya Biologi - Bahaya Psikososial
  • 9. 9 Penilaian Lingkungan • Faktor bahaya yang telah dikenali secara kualitatif perlu dinilai secara kuantitatif dengan cara pengukuran, pengambilan sampel, dan analisis laboratorium. Tujuan : mengetahui tingkat bahaya atau kadar faktor bahaya . Hasilnya dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB)
  • 10. 10 Manfaat Penilaian Lingkungan 1. Sebagai dasar untuk mendeteksi kondisi lingkungan kerja apakah berada dalam keadaan yang secara potensial membahayakan atau tidak 2. Sebagai data dasar untuk merencanakan alat atau metode pencegahan dan penanggulangan faktor bahaya lingkungan. 3. Sebagai kelengkapan untuk mengkorelasikan sesuatu kasus atau keluhan dengan pemaparan terhadap faktor bahaya lingkungan 4. Dokumentasi ditaatinya peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
  • 11. 11 Tujuan Umum Penilaian Lingkungan 1. Engineering Surveillance : pengetesan peralatan atau mesin pengontrol untuk penanggulangan dan pencegahan bahaya. 2. Epidemiologi dan penilaian kesehatan yang diarahkan pada pengaruh pemaparan seseorang tenaga kerja terhadap faktor bahaya tertentu.
  • 12. 12 Pengendalian Lingkungan Pengendalian lingkungan dilakukan dengan pemasangan atau penerapan alat-alat tertentu sehingga tingkat bahaya dapat dikendalikan sampai mencapai batas agar tenaga kerja masih dapat mentoleransi tanpa terjadinya kelainan.
  • 13. 13 Hazard : Potensi Bahaya • Kondisi atau aktivitas atau perubahan keadaan yang mempunyai potensi adanya kecelakaan, kesakitan atau kerusakan bangunan dan lingkungan. • Semua keadaan yang mempunyai potensi penyebab kerusakan pada orang, fasilitas, hak milik, ekonomi, atau lingkungan
  • 14. Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja • Usaha untuk mengetahui, mengenal dan memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem (peralatan, unit kerja, prosedur). 14
  • 15. Perlunya identifikasi bahaya • Merupakan alat pemeriksa bahwa pengendalian bahaya telah diterapkan dengan baik • Laporan identifikasi bahaya akan memberikan landasan dalam pengembangan Standard Operating Procedure (SOP) 15
  • 16. Kegunaan Identifikasi Bahaya • Mengetahui bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja • Mengetahui potensi bahaya dan akibatnya • Menunjukkan bahaya-bahaya tertentu telah diberikan perlindungan • Untuk analisis lebih lanjut 16
  • 17. 17 Risk : Risiko • Merupakan keadaan yang tak diinginkan atau konsekuensi negatif dari suatu kejadian • Ukuran kebolehjadian dan konsekuensi/akibat dari semua aktivitas atau kondisi bahaya. • Secara kuantitatif resiko adalah berupa hasil kali antara kejadian dan besarnya potensi kerugian
  • 18. 18 PPootteennssii BBaahhaayyaa UUttaammaa 1. Bahaya Psikososial 2. Bahaya Fisika 3. Bahaya Kimia 4. Bahaya Biologi 5. Bahaya Ergonomi 6. Bahaya Prosedur Kerja
  • 19. 19 Potensi Bahaya Psikososial • Psychosocial/Cultural Hazard : potensi bahaya yang merupakan konsekuensi pilihan hidup dan kelakuan yang berisiko, seperti : – Merokok – Kebiasaan minum minuman beralkohol – Mengendarai mobil, sepeda motor – AIDS
  • 20. 20 Potensi Bahaya Fisik • Bencana alam : tsunami, tornado, gempa bumi • Setiap benda atau proses yg secara langsung atau perlahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya : . Alat / Mesin yang tidak dilindungi . Lantai licin . Penerangan tidak memadai . Panas / Dingin . Radiasi / Ionisasi ( Chernobyl ) . Bising, suara > Nilai Ambang Batas (NAB) . Getaran / Vibrasi  kompresor, hand road cuter
  • 21. 21 Potensi Bahaya Kimia Setiap bahan kimia yg mampu menyebabkan cidera, sakit ,kematian atau perubahan perilaku, kanker. Potensi bahaya kimia, di antaranya : . Kebutaan . Gangguan peyakit dalam (silicosis, asbestosis, kanker darah, keracunan dan penyakit pernapasan . Gangguan kulit ( luka bakar , iritasi ) . Penurunan daya ingat
  • 22. 22 Potensi bahaya biologi • Setiap unsur kehidupan ( biologi ) seperti debu organik, jamur, serangga, semut, kutu, protozoa, bakteri, virus atau enzim dan juga ULAR yang dapat menimbulkan reaksi alergi, luka ataupun penyakit terhadap tubuh manusia. • Mudah menyebar di daerah yang berpenduduk padat dan kawasan kumuh • Kontaminasi makanan dan air, karena kurangnya sanitasi maupun pendidikan masyarakat
  • 23. 23 Potensi bahaya Ergonomis • Setiap tempat kerja atau kegiatan yg bisa menyebabkan / menimbulkan tekanan jiwa atau perlakuan yang tidak pantas terhadap bagian tubuh seseorang. – Desain lokasi / tata ruang kerja yang buruk – Penanganan material terlalu berlebihan – Desain peralatan dan alat kerja yang buruk – Beban tanggung jawab yang berlebihan – Ketidak-serasian jam kerja dengan istirahat – Pekerjaan yg mengharuskan perpindahan bolak-balik – Pengaturan shift yang jelek
  • 24. Potensi Bahaya prosedur kerja • Setiap jalan pintas (penerabasan) atau penyimpangan peraturan dan prosedur kerja, seperti tidak mengikuti langkah demi langkah operasi – Melompati langkah-langkah prosedur yg ditetapkan – Penanganan listrik tanpa penyegelan terlebih dahulu – Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi – Tidak mengenakan Personal Protective Equipment (PPE) – Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja 24
  • 25. 25 Manajemen Risiko IDENTIFIKASI BAHAYA KAJIAN RISIKO PENGENDALIAN KOMUNIKASI RESIKO MONITORING KINERJA
  • 26. 26 Tindakan Pengendalian Bahaya 1. Eliminasi Bahaya 2. Subsitusi 3. Reduksi (Pengurangan tingkat bahaya) 4. Redesain 5. Pemisahan / Isolasi 6. Administratif 7. Penyediaan Alat Keselamatan 8. Penyediaan Alat Peringatan 9. Penyediaan Prosedur Keselamatan 10.Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
  • 27. 27 BAHAYA BAHAN KIMIA • Bahaya bahan kimia terhadap kesehatan dapat terasa dalam jangka pendek maupun jangka panjang • Derajad bahaya bahan kimia tergantung : – Sifat fisika – Toksisitas – Bagaimana penggunaan – Lingkungannya.
  • 28. 28 TOKSIKOLOGI • Toksikologi : ilmu tentang racun • Toksik : racun • Toksikologi industri : mempelajari bahan beracun yang ada di industri / di tempat kerja, mengetahui usaha pencegahan, sehingga bekerja dengan selamat
  • 29. 29 Tipe keracunan • Akut : • waktu singkat, • dosis tinggi • efek langsung terasa • Kronis : • waktu kontak lama, • dosis rendah • efek terasa pada waktu yang lama
  • 30. 30 Tipe bahan-bahan beracun • Chemical toxicant • Bahan-bahan kimia • Biological toxicant • Makhluk hidup • Bacterial toxicant • bakteri • Botanical toxicant • Tumbuh-tumbuhan
  • 31. 31 Dosis respons • Hubungan dosis-respons • LD (Lethal Dose) • ED (Effective Dose) • TD (Toxic Dose) • Tingkat racun  LD50 [dosis menyebabkan 50% hewan percobaan mati]  mg/kg.bb
  • 32. 32 Bahan Beracun • Tingkatan racun (toxic) ditentukan oleh LD50 (Lethal Dose 50) Tingkat LD50(mg/kg bb) – Amat sangat beracun <=1 – Sangat beracun 1-50 – Beracun 51-500 – Agak beracun 501-5.000 – Praktis Tak beracun 5.001-15.000 – Relatif Tak berbahaya >15.000
  • 33. 33 Contoh beberapa bahan kimia beracun • SENYAWA • Gliserol • Ethanol • Ethilen glikol • Asam akrilat • Hidroquinon • Akrilamida • Akrilonitril • Nikotin • Dioxin • Botulinus toxin • LD 50 (mg/kg bb) • 25.200 • 10.300 • 8.500 • 2.600 • 320 • 170 • 93 • 1 • 0,001 • 0,00001
  • 34. 34 Faktor-faktor yang berpengaruh • Sifat fisika-kimia bahan • Kondisi kontak badan • Keadaan personil • Kondisi lingkungan
  • 35. 35 Sifat fisika-kimia • Jenis dan komposisi • Fase/wujud • Sifat fisika • Kemurnian • Stabilitas bahan • Reaktivitas bahan
  • 36. 36 Kondisi kontak badan • Konsentrasi, kuantitas • Tipe kontak • Kulit (skin absorpstion) • Mulut (oral- gastro intestinal) • Terhirup (inhalation) • Lama kontak • Akut • Kronik
  • 37. 37 Jalan masuk • Pernafasan  paling banyak • Pencernaan • Kulit  absorpsi (penyerapan) : • lebih sering, • secara kontak • Mengendap di permukaan kulit  Selaput lendir : agak kurang, lewat selaput lendir hidung, mulut, mata
  • 38. 38 Keadaan personal • Status genetika • Status immonologi (kekebalan tubuh) • Status nutrisional • Status hormonal • Umur  berat badan • Jenis kelamin • Tipe tubuh • Kesehatan • Penyakit yang diderita
  • 39. 39 Kondisi lingkungan • Bagaimana bahan kimia terbawa • Melalui udara, air, tanah, makanan, minuman • Adanya bahan kimia lain • Efek antagonisme, efek sinergisme • Suhu dan tekanan udara • Volatilitas, ada tidaknya ventilasi • Peralatan perlindungan keselamatan • Metode penanganan bahan kimia • Fasilitas kesehatan • Training personil
  • 40. 40 Mekanisme keracunan • Absorpsi  Distribusi  Eliminasi  Ekskresi TOKSIK ORGAN TARGET
  • 41. 41 Target tissue – ORGAN • Paru-paru • Liver • Susunan syaraf pusat (CNS) • Ginjal • Kulit • Darah
  • 42. 42 Monitoring • Gejala keracunan • Gejala non spesifik • Pusing, mual, muntah, gemetar, lemah badan • Berkunang-kunang, sukar tidur, nafsu makan berkurang, sukar berkonsentrasi • Gejala spesifik • Sesak nafas, sakit perut, diare, kejang-kejang, gangguan mental, kelumpuhan, nyeri otot, koma, pingsan
  • 43. 43 Nilai Ambang Batas (NAB) Bekerja 8 jam/hr, 40 jam/minggu tidak menimbulkan efek PERLU PENGUKURAN KADAR DI UDARA •PEL : Permissible Exposure Limit •MAC : Maximum Allowable Concentration •TLV : Treshold Limit Value •STEL : Short-Term Exposure Limit  jangka pendek (15 mnt, 1 jam, …..) •Ceiling : NAB untuk jangka pendek (15 mnt,….)
  • 44. 44 Kegunaan NAB • Standard untuk perbandingan • Pedoman perencanaan proses produksi dan perencanaan teknologi pengendalian • Substitusi bahan yang kurang berbahaya • Membantu menentukan gangguan kesehatan, timbulnya penyakit, hambatan efisiensi kerja
  • 45. 45 hematotoxicity • Pengaruh pada darah • Hypoxia : suplai oksigen kurang • CO, HbCO = 200 kali HbO • Nitrit, nitrat, amina aromatis • Cytotoxic hypoxia : interferensi pada metabolisme • CN-, HS- • Blood disorder
  • 46. 46 hepatotoxicity • Liver : organ pertama penerima bahan terabsorpsi • Sensitif terhadap bahan kimia terabsorpsi • Beberapa logam berat merupakan racun bagi liver
  • 47. 47 nephrotoxicity • Ginjal : berfungsi menyaring kotoran • Bahan toksik bagi ginjal – Logam berat : Kadmium (Cd), air raksa (Hg), timbal (Pb), warangan – senyawa Arsen (As), krom (Cr) – Solven organik : Karbon tetraklorida, khloroform
  • 48. 48 neurotoxicity • Bahan pengacau dan perangsang sistem syaraf • Blocking agent : botulinum toxin • Depolarizing agent : DDT • Stimulan : caffein, tannin • Anoxia : sel syaraf rusak • Kekurangan oksigen • Laju alir darah menurun • Oksigen blocking : ion sianida (CN-), ion hidrogen sulfida (HS-), dinitrofenol
  • 49. 49 dermatotoxicity • Bahan kimia penyebab iritasi, alergi kulit • Penyebab iritasi : • Bekerja dalam kondisi basah/berair • Bahan pencuci : sabun, solven, deterjen • Basa dan asam • Minyak • Solven • Pengoksidasi • Bahan pereduksi
  • 50. 50 pulmonotoxicity • Keracunan pada paru-paru dan pernafasan akibat uap bahan kimia, dan debu • Pneumoconosis • Silikosis, asbestosis, akibat debu batu bara • Reactive airway diseases • Byssionosis • Asma : debu kayu • Allergi alveolitis
  • 51. 51 carcinogenic • Beberapa bahan kimia merupakan pemicu terjadinya kanker • Mekanisme : • Step 1 : Inisiasi • Step 2 : Promosi KLAS : A : Bahan kimia penyebab kanker B : Probably carcinogen C : Possibly carcinogen D : Tidak menyebabkan kanker
  • 52. 52 Mutagenic • Bahan kimia penyebab perubahan genetik • Beberapa bahan kimia : – Logam berat – Pestisida dan halogan – Solven organik