SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
Penilaian Risiko Bersama dengan
Menggunakan JRA OT
Drh Gunawan Setiaji MS
Rabu / 1 Januari 2023
Orientasi Joint Risk Assessment
Menggunakan Joint Risk Assessment Operational Tools (JRA-OT)
Tahapan JRA
Modul 1: Mempersiapkan JRA
Langkah 1: Membentuk dan mempertemukan Komite Pengarah JRA tingkat nasional
Langkah 2: Menentukan Penanggung Jawab JRA
Langkah 3: Membentuk dan mempertemukan Tim Teknis JRA
Langkah 4: Membentuk dan mempertemukan Kelompok Pemangku Kepentingan JRA
Modul 2: Pembingkaian Risiko dalam JRA
(Dilaksanakan oleh Komite Pengarah JRA)
Langkah 5: Pembingkaian Risiko
Modul 3: Pelaksanaan JRA
(Dilaksanakan oleh Tim Teknis JRA)
Langkah 6: Mengidentifikasi jalur risiko dan membuat diagramnya
Langkah 7: Merumuskan dan mendokumentasikan pertanyaan penilaian risiko
Langkah 8: Menentukan karakteristik risiko
Modul 4: Penggunaan Hasil Keluaran JRA
Langkah 9: Mengidentifikasi pilihan dalam pengelolaan risiko dan pesan komunikasi
Langkah 10: Mendokumentasikan penilaian
Merah : wajib
Abu-abu: pilihan
3
LANGKAH-LANGKAH PROSES JRA YANG DIREKOMENDASIKAN
Identifikasi risk pathway
Urutan secara logis dari sumber hazard menginfeksi hewan
lalu menyebar ke hewan meningfeksi manusia dan menyebar ke
hewan
Masuk ke Provinsi
Menginfeksi
hewan
Menyebar di
hewan
Menginfeksi
manusia
Menyebar di
manusia
Menyebar
kembali ke
hewan
Seperti apa
peluang dan
dampak dari...
Jumlah/tingk
at kejadian
Populasi
sasaran
Lokasi geografis Hasil Sumber
bahaya
Sumber paparan Kerangka
waktu
Seperti apa
peluang dan
dampak dari...
Paling tidak
satu
Pekerja unggas
(manusia)
Di pasar unggas
hidup
Terpapar Virus flu
burung H5N1
(Tidak ada,
sumber apapun)
Selama musim
influenza
tinggi
berikutnya
Apa kemungkinan
dan dampak
dari...
Peningkatan
jumlah
Anak-anak Di dalam negeri Kematian Virus flu
burung H5N1
(Tidak ada,
sumber apapun)
Selama wabah
H5N1
Seperti apa
peluang dan
dampak dari...
Paling tidak
satu
Konsumen/pem
beli
Di provinsi A Ada dengan
penyakit klinis
Virus flu
burung H5N1
Di pasar unggas
hidup X
Dalam 12 bulan
ke depan
Seperti apa
peluang dan
dampak dari...
(Tidak ada,
apa saja)
Pasar unggas
hidup (tidak
selalu berupa
pertanyaan
antarmuka)
Di provinsi
perbatasan
Penyebaran Virus flu
burung H5N1
(Tidak ada,
sumber apapun)
Selama musim
Tahun Baru
Imlek yang
akan datang
LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO
6
Karakterisasi Risiko dilakukan untuk Setiap Pertanyaan
Penilaian Risiko
1. Meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia
2. Mengidentifikasi kesenjangan/ ketidatersediaan informasi
3. Memperkirakan kemungkinan, memperkirakan dampak serta
memberikan ketidakpastian yang sesuai untuk tiap pertanyaan
penilaian risiko
4. Memperkirakan risiko dengan plot pada matriks risiko
5. Menginterpretasikan secara teknis
LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO
Untuk setiap satu pertanyaan penilaian risiko
• Periksa alur risiko (risk pathway)
• Estimasi penilaian kemungkinan (likelihood), dampak
(impact) dan ketidakpastian (uncertainty)
• Catat justifikasi atau alasan informasi dalam penilaian
• Penting !! Apabila informasi terbatas, lakukan estimasi
penilaian kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu
tetapkan ketidakpastian tinggi
LANGKAH 8.1. MENINJAU DAN
MEMPERTIMBANGKAN INFORMASI YANG TERSEDIA
8
● Sebelum pertemuan, Ketua JRA akan meminta tim Teknis untuk
membawa dan mengumpulkan seluruh informasi yang relevan
○ Artikel ilmiah
○ Laporan Tahunan/Laporan Kegiatan (grey document)
○ Bila tidak tersedia informasi tentang hazard atau kejadian yang sedang dinilai,
gunakan informasi mengenai hazard atau kejadian yang mirip
■ misalnya di awal outbreak Coronavirus di Wuhan dimana informasi tentang coronavirus
yang baru hampir tidak ada, para ahli menggunakan informasi SARS dan MERS karena
sama-sama coronavirus
● Tim Teknis meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia
● Dapat menggunakan pendapat ahli (expert opinion)
● Menggunakan informasi kejadian kasus yang serupa
● Membuat asumsi
Apabila data yang minimal, Tim Teknis :
• lebih mengandalkan pendapat ahli
• membuat asumsi yang masuk akal, contoh :
• kasus/kematian pada manusia terkait secara epidemiologis dengan pajanan (exposures) terhadap
hewan yang terinfeksi, meskipun tidak ada bukti lapangan yang tersedia;
• Praktik penyembelihan unggas mayoritas sama di provinsi A dan Provinsi B
• sekitar +1 % (980.000 liter) produksi susu, dikonsumsi tanpa dimasak (non-pasteurisasi), susu
mentah dijual secara online.
• Pola pemeliharaan sapi bersifat tradisional dengan 1-4 ekor sapi, dan belum menerapkan cara yang
baik (good farming practice) dan kendang berdekatan dengan rumah,
• menggunakan informasi tentang kejadian yang sama di negara lain
o Di Pakistan, kasus zoonotic-TB terdeteksi di peternak dan pekerja RPH (Khattak et al., 2016)
• sumber informasi dari daerah lain atau pathogen yang sama (publikasi)
o 21,8% (44/202) sapi perah positif tuberkulinasi di Kab Bogor dan 1 peternak positif (Daulay MU,
2020)
Ketika hazard tertentu terbatas (misalnya penyakit tidak pernah terjadi
di negara atau provinsi), masukan atau keahlian dari akademisi, lembaga
penelitian atau pakar internasional dibutuhkan untuk karakteristik risiko
a) Introduksi manusia dari negara terjangkit
b) Introduksi hewan dari negara terjangkit
c) Situasi Monkeypox di Indonesia
d) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada
manusia
e) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada hewan
f) Surveilans deteksi kasus introduksi
g) Populasi hewan kesayangan
h) Populasi satwa liar
i) Populasi manusia di DKI Jakarta yang memilliki anjing
j) Populasi Berisiko tinggi yang memiliki anjing
Contoh Estimasi kemungkinan/likelihood JRA monkeypox
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian
1. Informasi kesehatan manusia
• Jumlah kasus manusia dan sub-populasi yang terkena dampak
• Usia, jenis kelamin, periode penularan
• Tanda-tanda klinis, tingkat kematian (case fatality rate) dan
tingkat keparahan kasus, pada populasi berisiko
• Riwayat perjalanan, pengobatan’
• Penularan cluster dengan potensi penularan dari manusia ke
manusia
• Kasus serupa di negara/daerah (baru dan historis).
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian
2. Informasi kesehatan hewan
• Profil dan sistem produksi hewan yang relevan dengan paparan
manusia;
• Informasi value chain (rantai pasar), lalu-lintas hewan
• Keberadaan reservoir
• Pengendalian dan pencegahan
3. Informasi umum dan interface
• Hewan dan manusia dapat berinteraksi, sehingga membentuk rute
penularan penyakit
• Sumber paparan manusia yang potensial (manusia, hewan, lingkungan)
• Lingkungan yang terkontaminasi;
• Introduksi atau relokasi spesies satwa liar untuk konservasi
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian
4. Pathogen/Hazard
• Perubahan pada virus (antigenisitas, genetik, atau kejadian
reassortment)
• Penularan ke dan di antara manusia (R0)
• Rute penularan pada hewan
• kekebalan populasi (hewan dan manusia)
• Ketersediaan vaksinasi pada hewan
• Shedding
5. Konteks
• Tipe investigasi , - Konsekuensi ekonomi dan sosial
• Surveilans - budaya
• Kapasitas rumah sakit - perilaku dalam mendapatkan pengobatan
LANGKAH 8.2. MENGIDENTIFIKASI
KESENJANGAN INFORMASI
14
● Dapat dilakukan bersamaan (secara paralel) dengan langkah 8.1
dimana informasi-informasi diidentifikasi
● Seluruh kesenjangan perlu diidentifikasi dan dicatat.
● Tim teknis mengidentifikasi dan mencatat dengan jelas seluruh
informasi kunci yang belum ada atau kurang lengkap pada laporan JRA.
● Jika memungkinkan, data yang kurang kemudian harus dikumpulkan
sebelum pengulangan penilaian risiko berikutnya.
● Penilaian risiko dapat dilakukan kembali setelah informasi relevan
tersedia.
Jontoh Justifikasi kemungkinan JRA monkeypox
Faktor risiko Data Sumber data
Introduksi manusia
dari negara
terjangkit
• Risiko importasi monkeypox pada manusia secara global termasuk rendah
(estimate risk<0.05)
• Pintu masuk kedatangan PPLN tertinggi di Bandara Soetta
• Jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia, China
• Jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi (Singapura 19 kasus,
Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5 kasus , Malaysia 0 kasus -
per 2 Oktober) selama bulan Januari-Oktober 2022
• Perubahan kasus per-Minggu Western Pacific Region mengalami
peningkatan
Jurnal: Ryo
Kinoshita, et
al, 2022
Pusdatin-
Kemenkes RI
BPS
Sit Rep
WHO
Introduksi hewan
dari negara
terjangkit
• Pemasukan Anjing terbanyak berasal dari Negara Rusia 44 ekor, Korea
Selatan 35 ekor, Filipina 17 ekor dan Ukraina 17 ekor
• Pemasukan hewan lain dari Thailand (7.120 mice, 3.486 mouse), Australia
(Rodensia 750 ekor) pada Periode Oktober 2021-Oktober 2022
Kementerian
Pertanian
Populasi hewan
kesayangan
• Populasi anjing dipelihara di rumah : 10.536 (7.058 KK -13 %)
• Populasi anjing di shelter : 1600 ekor
Dinas KPKP
DKI Jakarta
Populasi satwa liar • Non Human Primate: 244 ekor
• Musang: 780 ekor
BKSDA DKI
Jakarta
Justifikasi kemungkinan
Faktor –factor risiko Data Sumber data
Populasi manusia di DKI
Jakarta
• Populasi manusia 10.644.776 , dengan kepadatan 16.704
jiwa/km².
BPS
Populasi Berisiko tinggi • Wanita Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139
(0.13%), Waria: 1,048 (0.01%)
Dinkes DKI Jakarta
Surveilans deteksi kasus
introduksi
• Mengaktifkan Surveilans berbasis Faskes Kemenkes RI
Dinkes DKI Jakarta
Surat Edaran
Kemenkes
Kewaspadaan dini
Monkeypox
Tindakan pengendalian untuk
mitigasi risiko introduksi pada
manusia
• Penemuan Kasus di Wilayah
• Peningkatan sosialisasi terhadap kelompok kunci pada
komunitas ODHIV & IMS dapat meningkatan jumlah
penemuan
• Manajemen Kesehatan Masyarakat
Pedoman dan SE
Kemenkes RI
Dinkes DKI Jakarta
Tindakan pengendalian untuk
mitigasi risiko introduksi pada
hewan
• Pelaporan dari pemilik hewan
• Analisa risiko
SE
Kementerian
Pertanian
KLHK
LANGKAH 8.3.1 MEMPERKIRAKAN
KEMUNGKINAN
17
Apa kemungkinan situasi yang dijelaskan dalam pertanyaan penilaian
risiko tersebut akan terjadi?
Perkiraan
Kemungkinan
Kriteria
Tinggi Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan besar akan terjadi.
Sedang Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan akan terjadi.
Rendah Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan tidak terjadi.
Dapat diabaikan Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko hampir
pasti tidak terjadi, tetapi dapat terjadi dalam situasi luar biasa.
Tabel Kriteria Kemungkinan Kualitatif
8.3. Memperkirakan Kemungkinan, Dampak, Serta Memberikan Ketidakpastian Yang
Sesuai Untuk Tiap Pertanyaan Penilaian Risiko
8.3.1. Deskripsi Perkiraan Kemungkinan (Likelihood) Secara Kualitatif
Kemungkinan Deskripsi
Tinggi *sangat mungkin terjadi
Sedang Kemungkinan setidaknya ada satu anjing di Provinsi DKI Jakarta
terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak (langsung dan tidak
langsung) dengan manusia yang terinfeksi dalam waktu 1 tahun ke
depan kemungkinan terjadi
Rendah *kecil kemungkinan terjadi
Dapat diabaikan *sangat tidak mungkin terjadi tetapi bisa terjadi dalam keadaan luar
biasa
LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN
Seberapa yakin kita bahwa perkiraan kemungkinan untuk pertanyaan
penilaian risiko adalah benar?
• Ditetapkan terpisah ketidakpastian untuk kemungkinan berdasarkan
pertanyaan penilaian risiko
Penetapan berdasarkan pada:
● Kuantitas informasi yang tersedia
● Kualitas dan sumber informasi yang tersedia
● Pendapat ahli atas Tim Teknis JRA
1. Data kelompok berisiko tinggi (WPS, LSL, waria) yang memiliki
hewan peliharaan (anjing, kucing, rodensia)
2. Data populasi anjing yang diperoleh berdasarkan survei hanya
sebanyak 2% (54.460 KK) dari total KK yang ada di DKI Jakarta
3. Data kennel di DKI Jakarta tidak tersedia
LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN
TABEL KRITERIA KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian Kriteria
Ketidakpastian sangat
tinggi
Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan;
hasil berdasarkan dari spekulasi semata;
Ketidakpastian tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil
berdasar pada perkiraan secara ilmiah;
Ketidakpastian
menengah
Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data
dan informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada
konsensus terbatas;
Ketidakpastian rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan
kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus
para ahli;
Ketidakpastian sangat
rendah
Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya;
hasil tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
Seberapa burukkah jika situasi yang dideskripsikan pada pertanyaan penilaian
risiko tersebut terjadi?
• Penilaian JRA berdasarkan dampak pada tingkat populasi, lokal, nasional, atau
internasional bukan pada tingkat individu
• Dampak secara individu terkait tingkat keparahan dan
▪ Merupakan dampak
▪ langsung (penularan antar manusia, timbul wabah, timbul pandemi?)
▪ tidak langsung (dan seringkali saling terkait): kesehatan, sistem kesehatan,
ekonomi, sosial, lingkungan dan politis
▪ Jenis dampak yang manakah?
▪ Pilih/prioritaskan jenis dampak yang paling relevan dengan cakupan kerangka
nasional
LANGKAH 8.3.3. MEMPERKIRAKAN
DAMPAK
TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi
dampak
Kriteria
Parah (Severe) ● Berpotensi pandemi pada populasi manusia (berdampak pada kelompok risiko tinggi yang besar), dan / berdampak pada populasi hewan
(domestik atau satwa liar) dengan kematian yang tinggi, adanya kerugian produksi hewan ternak pada tingkat nasional atau internasional.
● Gangguan yang parah pada pelayanan dan aktivitas masyarakat normal.
● Ancaman terhadap keamanan pangan dan atau keamanan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan mata
pencaharian masyarakat pada tingkat nasional.
● Ancaman terhadap perdagangan nasional dan internasional, larangan import, menurunnya harga pasokan (daging, telur, dll).
● Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan biaya yang cukup signifikan dari pemangku
kepentingan.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Sedang
(Moderat)
● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah dengan kematian yang signifikan pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan /
atau populasi hewan (domestik/satwa liar).
● Kemungkinan merupakan ancaman bagi keamanan pangan dan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan
mata pencaharian masyarakat pada tingkat regional.
● Ancaman terutama pada perdagangan pada tingkat nasional dan dapat berdampak pula pada tingkat internasional untuk produk khusus tertentu
pada wilayah tertentu (contoh flu burung).
● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan biaya yang cukup besar.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Kecil (Minor) ● Kasus pada manusia yang dilaporkan jarang (pada kelompok berisiko yang kecil), dengan kematian yang jarang, dan laporan kasus pada hewan
yang rendah (domestic/ satwa liar), dengan kematian yang rendah.
● Dampak pada wilayah kecil (Tingkat regional atau lebih rendah lagi)
● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/ wilayah tertentu dengan biaya medium/ sedang- rendah.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Negligible/
dapat diabaikan
● Tidak terdapat laporan aksus pada manusia dan tidak ada atau sedikit laporan kasus pada hewan pada lokasi terbatas (domestic/ satwa liar).
● Tidak ada ancaman pada keamanan pangan atau ekonomi
● Beberapa pengendalian spesifik perlu dilakukan pada tingkat sub-regional atau tingkat yang lebih rendah dan bersifat lokal dengan biaya yang
kecil.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Criteria to estimate impact if situation
described in the risk assessment
question occurs
• Seperti yang dilakukan untuk perkiraan kemungkinan
LANGKAH 8.3.4. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK DAMPAK
Ketidakpastian Kriteria
Sangat tinggi Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan; hasil
berdasarkan dari spekulasi semata;
Tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil
berdasar pada perkiraan secara ilmiah;
Sedang Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data dan
informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada consensus
terbatas;
Rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan
kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus para
ahli;
Sangat rendah Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya; hasil
tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi dampak
(Impact)
Kriteria
Parah (Severe) • Kejadian infeksi Monkeypox pada anjing akan memiliki konsekuensi NEGATIF substansial pada
kesehatan dan kesejahteraan hewan/ satwa
• Peningkatan kasus monkeypox pada manusia dapat meningkatkan probabilitas penularan dari
manusia ke hewan (spill back), dan dikhawatirkan menular ke satwa liar/rodensia,
pengendalian monkey pox di satwa liar akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan dapat
menimbulkan oubreak yang berulang pada manusia sehingga eradikasi monkeypox melalui
vaksinasi pada manusia saja tidak cukup
• Terjadi penularan hewan peliharaan ke rodensia (tikus) dan satwa liar (non-human primate)
• Terjadi kematian 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat dengan hewan
• Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam komunitas (transmisi komunitas)
• Terjadi pembatasan mobilitas antar daerah dan atau negara
• Ancaman terhadap larangan lalu-lintas hewan
• Gangguan yang parah pada aktivitas masyarakat normal (terjadi kepanikan di masyarakat)
• Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan
biaya yang cukup signifikan dari pemangku kepentingan.
• Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah dengan kematian yang signifikan pada populasi
manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan (domestik/satwa
8.3.3. MEMPERKIRAKAN DAMPAK
Estimasi dampak
(Impact)
Kriteria
Sedang/ moderat ● Terjadinya tindakan yang berdampak pada kesejahteraan hewan (menelantarkan hewan)
● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat
dengan hewan
● Terjadi penularan anjing ke hewan peliharan lain (berbeda spesies)
● Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam cluster
● Gangguan aktivitas pada kelompok risiko tinggi
● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan
biaya yang cukup besar
● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau
medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan (domestik/satwa liar)
TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi
dampak
(Impact)
Kriteria
Kecil (Minor) ● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox tidak ada kontak erat dengan
hewan
● Terjadi penularan dari manusia ke manusia secara sporadik
● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/wilayah tertentu dengan biaya
medium/sedang- rendah.
● Kasus dilaporkan pada satu wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau
medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan
• Terjadi penularan hewan peliharaan di spesies yang sama
• Terjadi kasus konfirmasi pada hewan peliharaan
Justifikasi Dampak
Perkiraan Dampak Data Sumber data
Kasus dan kematian
pada manusia
1 Jan- 2 Oktober 2022
Jumlah Kasus secara global per 68.900, jumlah kematian 25,
tren mengalami penurunan, kenaikan/peak bulan Agustus
Jumlah Kasus di Asia Tenggara 23, jumlah kematian 1 (India)
Jumlah Kasus di Indonesia 1 konfirmasi bulan Agustus
WHO 2022
Kemenkes 2022
Dinkes DKI
Jakarta
Kasus dan kematian
pada anjing
Jumlah Kasus global 2 ekor ( 1 Greyhound di Prancis dan 1
di Brasil) dimiliki pasien monkeypox
Tidak ada laporan kematian pada anjing
Jurnal : Seang et
al, 2022
http://outbreak
newstoday.com/
Tingkat penyebaran
pada manusia
R0: 1.29 lebih rendah dari SARS-CoV-2
Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS-
CoV-2
Prediksi model :
Contact tracing dan surveillans, isolasi kasus simptomatis
dan ring vaksinasi akan
menurunkan kasus sekunder 85 % dan outbreak 75 %
Jurnal :
Bisanzio, et al
2022
Heng Li. Et al
2022
Justifikasi dampak langsung
Perkiraan Dampak Data Sumber data
Pengobatan dan
ketersediaan
vaksin pada
manusia
Pengobatan secara simptomatis dan supportif
Vaksin tersedia secara global, namun di Indonesia
belum direkomendasikan untuk dilakukan
vaksinasi
WHO
Pengobatan dan
ketersediaan
vaksin pada
hewan
Vaksin tidak ada, pengobatan secara supportif
dengan antivirus dan multivitamin
Jurnal
Justifikasi dampak tidak langsung
Perkiraan Dampak Data Sumber data
Dampak terkait
ekonomi
Ancaman terutama pembatasan perjalanan/travel
dari daerah endemis atau daerah wabah ke daerah
bebas sehingga berpengaruh terhadap pariwisata
Jurnal
LANGKAH 8.4. MEMPERKIRAKAN RISIKO
DENGAN PLOT PADA MATRIKS RISIKO
● Dilakukan untuk tiap pertanyaan penilaian risiko
● Memfasilitasi ketertautan penilaian risiko dengan
opsi potensial manajemen risiko
● Perkiraan individual (kemungkinan dan dampak)
tidak dikombinasikan
Keterangan:
• Merah: menerapkan upaya mitigasi
risiko tambahan disamping yang
sudah ada; meningkatkan
surveilans
• Kuning: meninjau dan
menyesuaikan upaya mitigasi
risiko; surveilans ditingkatkan
(kegiatan surveilans tertarget atau
menautkan kegiatan surveilans
saat ini)
• Hijau: mempertahankan upaya
mitigasi risiko saat ini; surveilans
seperti biasa
Interpretasi :
Kemungkinan risiko dan dampak setidaknya 1 anjing di DKI
Jakarta yang terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak
(langsung dan tidak langsung) dengan manusia yang terinfeksi
dalam waktu 1 tahun ke depan adalah SEDANG dengan
dampak yang ditimbulkannya adalah KECIL
Penilaian risiko dilakukan dengan ketidakpastian RENDAH
Interpretasi Teknis
• Kemungkinan= SEDANG
• Dampak = KECIL
• Ketidakpastian = RENDAH
Estimasi kemungkinan SEDANG berdasarkan pada:
• risiko importasi Monkeypox pada manusia secara global termasuk
untuk negara Indonesia termasuk rendah (estimate risk<0.05),
• jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia,
China, jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi
(Singapura 19 kasus, Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5
kasus , Malaysia 0 kasus - per 2 Oktober) selama bulan Januari-
Oktober 2022,
• Populasi anjing dipelihara di rumah sekitar10.536 (7.058 KK ) dan
populasi anjing di shelter : 1600 ekor,
• populasi Berisiko tinggi Monkeypox pada manusia meliputi Wanita
Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139 (0.13%), Waria: 1,048
(0.01%),
• sampai saat ini satu warga negara Indonesia terkonfirmasi
menderita Monkeypox.
Estimasi dampak KECIL penularan virus Monkeypox pada anjing didasarkan pada
• jumlah kasus di Regional Asia Tenggara sebanyak 23 kasus, dengan kematian 1
orang (India), Reproduction number Monkeypox sekitar 1.29 (95% CI: 1.26, 1.33) lebih
rendah dari SARS-CoV-2
• Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS-CoV-2, Penyebaran saat
ini didominasi oleh virus Monkeypox clade II (West Afrika) CFR 3.6, tidak lebih virulen
dibanding Clade I (Congo Basin) CFR: 10.6,
• Sumber utama penularan Monkeypox melalui kontak seksual sebanyak 72% (17.049).
• Jumlah Kasus Monkeypox secara global pada anjing sebanyak 2 ekor (1 Greyhound di
Prancis dan 1 di Brasil) dimiliki pasien Monkeypox dan tidak ada laporan kematian
pada anjing,
• pada manusia pengobatan secara simtomatis dan suportif, vaksin tersedia secara
global, namun di Indonesia belum direkomendasikan untuk dilakukan vaksinasi
Berkaitan dengan pengelolaan risiko maka Komite Pengarah dapat mengkaji dan menyesuaikan
langkah mitigasi yang sudah ada seperti meningkatkan surveilans di manusia dan hewan secara
terarah, memperbaharui pedoman/panduan dan meningkatkan komunikasi risiko yang terarah dan
terpadu.
Pertanyaan
Pernyataan manakan yang benar ?
Dengan informasi yang terbatas dan kurang :
A. Lakukan kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu tetapkan
ketidakpastian tinggi
B. Putuskan dampak dan kemungkinan sedang, karena bukti tidak cukup
Terima kasih
LANGKAH 9. PILIHAN MANAJEMEN RISIKO
DAN PESAN KOMUNIKASI
1. Diidentifikasi oleh Tim Teknis JRA bersama dengan kelompok
pemangku kebijakan
2. Akan diusulkan oleh Tim Teknis untuk kemudian diputuskan oleh
Komite Pengarah
39
INFORMASI YANG KURANG
• Merupakan keterbatasan data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses
penilaian risiko
• Meskipun ada informasi yang kurang, penilaian risiko bersama tetap dapat
dilakukan
• Semakin banyak informasi yang kurang, maka tingkat ketidakpastian (uncertainty)
semakin tinggi
TEMPLATE PILIHAN MANAJEMEN RISIKO
40
No Kegiatan
Manajemen
Risiko
Penanggung Jawab
(Lembaga
Pemerintahan/Institusi)
Waktu
Pelaksanaan
Sumber
Anggaran
1
2
3
4
5
TEMPLATE PILIHAN PESAN KOMUNIKASI
41
No Kegiatan
Komunikasi
Risiko
Penanggung Jawab
(Lembaga
Pemerintahan/Institusi)
Waktu
Pelaksanaan
Sumber
Anggaran
1
2
3
4
5
LANGKAH 10.
MENDOKUMENTASIKAN JRA
42
• Laporan penilaian risiko bersama yang
disusun oleh Tim Teknis untuk
disampaikan kepada Komite Pengarah
• Tujuannya:
1.sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan komite pengarah and
dapat disampaikan kepada pihak lain
yang berkepentingan
2.dokumentasi dalam membuat
estimasi perkembangan risiko pada
penilaian risiko selanjutnya
berdasarkan kriteria yang sama,
khususnya apabila terjadi perubahan
anggota tim JRA
Pertanyaan
Benar atau Salah
Tim teknis JRA mengusulkan pilihan manajemen risiko dan pesan
kunci yang berkaitan dengan interface manusia-hewan-lingkungan
terhadap kejadian atau ancaman yang dilakukan penilaian
Benar
Salah
Surveilans
dan Berbagi
Informasi
Mekanisme
Koordinasi
Multisktoral
Penilaian
Risiko
Bersama
(JRA)
Perencanaan
Strategis dan
Kesiapsiagaan
Darurat
Investigasi
dan Respon
Terkoordinasi
Pengurangan
Risiko,
Komunikasi
Risiko dan
Pelibatan
Masyarakat
Pembangun-
an Angkatan
Kerja
Koordinasi Multisektoral
(MCM)
dalam pembangunan
Surveilans dan Berbagi
Informasi (SIS)
dalam pembangunan
Penilaian Risiko Bersama
(JRA) dalam percontohan
Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health:
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara (Panduan Zoonosis Tripartite/TZG)
Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health:
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara
Tools Operasional
Lokakarya
teknis JRA,
Oktober 2017,
Roma
Surveilans
dan Berbagi
Informasi
Mekanisme
Koordinasi
Multisektoral
Penilaian
Risiko
Bersama
(JRA)
Perencanaan
Strategis dan
Kesiapsiagaan
Darurat
Investigasi
dan Respon
Terkoordinasi
Penurunan
Risiko,
Komunikasi
Risiko dan
Pelibatan
Masyarakat
Pembangun-
an Angkatan
Kerja
46
Negara-negara Percontohan JRA 2018-2021
Pertanyaan?

More Related Content

Similar to Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf

Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Tata Naipospos
 
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003Tata Naipospos
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Tata Naipospos
 
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...Tata Naipospos
 
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...Tata Naipospos
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptssuserfaa3c91
 
Pengantar Orientasi JRA Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdf
Pengantar Orientasi JRA  Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdfPengantar Orientasi JRA  Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdf
Pengantar Orientasi JRA Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdfione210680
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risikoAnggita Dewi
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...Tata Naipospos
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Tata Naipospos
 
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...Tata Naipospos
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Tata Naipospos
 
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.AinaChristina
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Tata Naipospos
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
 

Similar to Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf (20)

Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
Pembahasan Sintesa Pengembangan Four Way Linking (4WL) - IDDS-USAID, 10 Agust...
 
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
 
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
Kerangka Kerja 'Four Way Linking' - Kemenkes-WHO Indonesia, Jakarta, 18 Desem...
 
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...
Penerapan Penilaian Risiko dan Ekonomi Dalam Pengambilan Kebijakan Pengendali...
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
Pengantar Orientasi JRA Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdf
Pengantar Orientasi JRA  Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdfPengantar Orientasi JRA  Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdf
Pengantar Orientasi JRA Salinan Pengantar Orientasi JRA.pdf
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. III - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 F...
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
 
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...
Jejaring Diagnostik Laboratorium dalam Mendeteksi HPHK Gol I - Pusat KH dan K...
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
 
8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf8. ICRA PROGRAM .pdf
8. ICRA PROGRAM .pdf
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
 
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
Roadmap Pembebasan Rabies Menuju Indonesia Bebas Rabies 2030 - PUSVETMA, Sura...
 
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 

Recently uploaded

WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangKelas Online Pra Nikah Nikah
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfHarizalJanisah
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...ssupi412
 
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdfRPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdfAsepGustiana
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...sukmawatirajalan
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.pptmumtaza6
 

Recently uploaded (6)

WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
 
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdfRPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
RPP BTQ KURIKULUM MERDEKA 202424 ASEP.pdf
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
 

Salinan Penilaian Risiko Bersama_UGM_review (3).pdf

  • 1. Penilaian Risiko Bersama dengan Menggunakan JRA OT Drh Gunawan Setiaji MS Rabu / 1 Januari 2023 Orientasi Joint Risk Assessment Menggunakan Joint Risk Assessment Operational Tools (JRA-OT)
  • 2. Tahapan JRA Modul 1: Mempersiapkan JRA Langkah 1: Membentuk dan mempertemukan Komite Pengarah JRA tingkat nasional Langkah 2: Menentukan Penanggung Jawab JRA Langkah 3: Membentuk dan mempertemukan Tim Teknis JRA Langkah 4: Membentuk dan mempertemukan Kelompok Pemangku Kepentingan JRA Modul 2: Pembingkaian Risiko dalam JRA (Dilaksanakan oleh Komite Pengarah JRA) Langkah 5: Pembingkaian Risiko Modul 3: Pelaksanaan JRA (Dilaksanakan oleh Tim Teknis JRA) Langkah 6: Mengidentifikasi jalur risiko dan membuat diagramnya Langkah 7: Merumuskan dan mendokumentasikan pertanyaan penilaian risiko Langkah 8: Menentukan karakteristik risiko Modul 4: Penggunaan Hasil Keluaran JRA Langkah 9: Mengidentifikasi pilihan dalam pengelolaan risiko dan pesan komunikasi Langkah 10: Mendokumentasikan penilaian Merah : wajib Abu-abu: pilihan
  • 3. 3 LANGKAH-LANGKAH PROSES JRA YANG DIREKOMENDASIKAN
  • 4. Identifikasi risk pathway Urutan secara logis dari sumber hazard menginfeksi hewan lalu menyebar ke hewan meningfeksi manusia dan menyebar ke hewan Masuk ke Provinsi Menginfeksi hewan Menyebar di hewan Menginfeksi manusia Menyebar di manusia Menyebar kembali ke hewan
  • 5. Seperti apa peluang dan dampak dari... Jumlah/tingk at kejadian Populasi sasaran Lokasi geografis Hasil Sumber bahaya Sumber paparan Kerangka waktu Seperti apa peluang dan dampak dari... Paling tidak satu Pekerja unggas (manusia) Di pasar unggas hidup Terpapar Virus flu burung H5N1 (Tidak ada, sumber apapun) Selama musim influenza tinggi berikutnya Apa kemungkinan dan dampak dari... Peningkatan jumlah Anak-anak Di dalam negeri Kematian Virus flu burung H5N1 (Tidak ada, sumber apapun) Selama wabah H5N1 Seperti apa peluang dan dampak dari... Paling tidak satu Konsumen/pem beli Di provinsi A Ada dengan penyakit klinis Virus flu burung H5N1 Di pasar unggas hidup X Dalam 12 bulan ke depan Seperti apa peluang dan dampak dari... (Tidak ada, apa saja) Pasar unggas hidup (tidak selalu berupa pertanyaan antarmuka) Di provinsi perbatasan Penyebaran Virus flu burung H5N1 (Tidak ada, sumber apapun) Selama musim Tahun Baru Imlek yang akan datang
  • 6. LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO 6 Karakterisasi Risiko dilakukan untuk Setiap Pertanyaan Penilaian Risiko 1. Meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia 2. Mengidentifikasi kesenjangan/ ketidatersediaan informasi 3. Memperkirakan kemungkinan, memperkirakan dampak serta memberikan ketidakpastian yang sesuai untuk tiap pertanyaan penilaian risiko 4. Memperkirakan risiko dengan plot pada matriks risiko 5. Menginterpretasikan secara teknis
  • 7. LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO Untuk setiap satu pertanyaan penilaian risiko • Periksa alur risiko (risk pathway) • Estimasi penilaian kemungkinan (likelihood), dampak (impact) dan ketidakpastian (uncertainty) • Catat justifikasi atau alasan informasi dalam penilaian • Penting !! Apabila informasi terbatas, lakukan estimasi penilaian kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu tetapkan ketidakpastian tinggi
  • 8. LANGKAH 8.1. MENINJAU DAN MEMPERTIMBANGKAN INFORMASI YANG TERSEDIA 8 ● Sebelum pertemuan, Ketua JRA akan meminta tim Teknis untuk membawa dan mengumpulkan seluruh informasi yang relevan ○ Artikel ilmiah ○ Laporan Tahunan/Laporan Kegiatan (grey document) ○ Bila tidak tersedia informasi tentang hazard atau kejadian yang sedang dinilai, gunakan informasi mengenai hazard atau kejadian yang mirip ■ misalnya di awal outbreak Coronavirus di Wuhan dimana informasi tentang coronavirus yang baru hampir tidak ada, para ahli menggunakan informasi SARS dan MERS karena sama-sama coronavirus ● Tim Teknis meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia ● Dapat menggunakan pendapat ahli (expert opinion) ● Menggunakan informasi kejadian kasus yang serupa ● Membuat asumsi
  • 9. Apabila data yang minimal, Tim Teknis : • lebih mengandalkan pendapat ahli • membuat asumsi yang masuk akal, contoh : • kasus/kematian pada manusia terkait secara epidemiologis dengan pajanan (exposures) terhadap hewan yang terinfeksi, meskipun tidak ada bukti lapangan yang tersedia; • Praktik penyembelihan unggas mayoritas sama di provinsi A dan Provinsi B • sekitar +1 % (980.000 liter) produksi susu, dikonsumsi tanpa dimasak (non-pasteurisasi), susu mentah dijual secara online. • Pola pemeliharaan sapi bersifat tradisional dengan 1-4 ekor sapi, dan belum menerapkan cara yang baik (good farming practice) dan kendang berdekatan dengan rumah, • menggunakan informasi tentang kejadian yang sama di negara lain o Di Pakistan, kasus zoonotic-TB terdeteksi di peternak dan pekerja RPH (Khattak et al., 2016) • sumber informasi dari daerah lain atau pathogen yang sama (publikasi) o 21,8% (44/202) sapi perah positif tuberkulinasi di Kab Bogor dan 1 peternak positif (Daulay MU, 2020)
  • 10. Ketika hazard tertentu terbatas (misalnya penyakit tidak pernah terjadi di negara atau provinsi), masukan atau keahlian dari akademisi, lembaga penelitian atau pakar internasional dibutuhkan untuk karakteristik risiko a) Introduksi manusia dari negara terjangkit b) Introduksi hewan dari negara terjangkit c) Situasi Monkeypox di Indonesia d) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada manusia e) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada hewan f) Surveilans deteksi kasus introduksi g) Populasi hewan kesayangan h) Populasi satwa liar i) Populasi manusia di DKI Jakarta yang memilliki anjing j) Populasi Berisiko tinggi yang memiliki anjing Contoh Estimasi kemungkinan/likelihood JRA monkeypox
  • 11. Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian 1. Informasi kesehatan manusia • Jumlah kasus manusia dan sub-populasi yang terkena dampak • Usia, jenis kelamin, periode penularan • Tanda-tanda klinis, tingkat kematian (case fatality rate) dan tingkat keparahan kasus, pada populasi berisiko • Riwayat perjalanan, pengobatan’ • Penularan cluster dengan potensi penularan dari manusia ke manusia • Kasus serupa di negara/daerah (baru dan historis).
  • 12. Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian 2. Informasi kesehatan hewan • Profil dan sistem produksi hewan yang relevan dengan paparan manusia; • Informasi value chain (rantai pasar), lalu-lintas hewan • Keberadaan reservoir • Pengendalian dan pencegahan 3. Informasi umum dan interface • Hewan dan manusia dapat berinteraksi, sehingga membentuk rute penularan penyakit • Sumber paparan manusia yang potensial (manusia, hewan, lingkungan) • Lingkungan yang terkontaminasi; • Introduksi atau relokasi spesies satwa liar untuk konservasi
  • 13. Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian 4. Pathogen/Hazard • Perubahan pada virus (antigenisitas, genetik, atau kejadian reassortment) • Penularan ke dan di antara manusia (R0) • Rute penularan pada hewan • kekebalan populasi (hewan dan manusia) • Ketersediaan vaksinasi pada hewan • Shedding 5. Konteks • Tipe investigasi , - Konsekuensi ekonomi dan sosial • Surveilans - budaya • Kapasitas rumah sakit - perilaku dalam mendapatkan pengobatan
  • 14. LANGKAH 8.2. MENGIDENTIFIKASI KESENJANGAN INFORMASI 14 ● Dapat dilakukan bersamaan (secara paralel) dengan langkah 8.1 dimana informasi-informasi diidentifikasi ● Seluruh kesenjangan perlu diidentifikasi dan dicatat. ● Tim teknis mengidentifikasi dan mencatat dengan jelas seluruh informasi kunci yang belum ada atau kurang lengkap pada laporan JRA. ● Jika memungkinkan, data yang kurang kemudian harus dikumpulkan sebelum pengulangan penilaian risiko berikutnya. ● Penilaian risiko dapat dilakukan kembali setelah informasi relevan tersedia.
  • 15. Jontoh Justifikasi kemungkinan JRA monkeypox Faktor risiko Data Sumber data Introduksi manusia dari negara terjangkit • Risiko importasi monkeypox pada manusia secara global termasuk rendah (estimate risk<0.05) • Pintu masuk kedatangan PPLN tertinggi di Bandara Soetta • Jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia, China • Jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi (Singapura 19 kasus, Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5 kasus , Malaysia 0 kasus - per 2 Oktober) selama bulan Januari-Oktober 2022 • Perubahan kasus per-Minggu Western Pacific Region mengalami peningkatan Jurnal: Ryo Kinoshita, et al, 2022 Pusdatin- Kemenkes RI BPS Sit Rep WHO Introduksi hewan dari negara terjangkit • Pemasukan Anjing terbanyak berasal dari Negara Rusia 44 ekor, Korea Selatan 35 ekor, Filipina 17 ekor dan Ukraina 17 ekor • Pemasukan hewan lain dari Thailand (7.120 mice, 3.486 mouse), Australia (Rodensia 750 ekor) pada Periode Oktober 2021-Oktober 2022 Kementerian Pertanian Populasi hewan kesayangan • Populasi anjing dipelihara di rumah : 10.536 (7.058 KK -13 %) • Populasi anjing di shelter : 1600 ekor Dinas KPKP DKI Jakarta Populasi satwa liar • Non Human Primate: 244 ekor • Musang: 780 ekor BKSDA DKI Jakarta
  • 16. Justifikasi kemungkinan Faktor –factor risiko Data Sumber data Populasi manusia di DKI Jakarta • Populasi manusia 10.644.776 , dengan kepadatan 16.704 jiwa/km². BPS Populasi Berisiko tinggi • Wanita Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139 (0.13%), Waria: 1,048 (0.01%) Dinkes DKI Jakarta Surveilans deteksi kasus introduksi • Mengaktifkan Surveilans berbasis Faskes Kemenkes RI Dinkes DKI Jakarta Surat Edaran Kemenkes Kewaspadaan dini Monkeypox Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada manusia • Penemuan Kasus di Wilayah • Peningkatan sosialisasi terhadap kelompok kunci pada komunitas ODHIV & IMS dapat meningkatan jumlah penemuan • Manajemen Kesehatan Masyarakat Pedoman dan SE Kemenkes RI Dinkes DKI Jakarta Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada hewan • Pelaporan dari pemilik hewan • Analisa risiko SE Kementerian Pertanian KLHK
  • 17. LANGKAH 8.3.1 MEMPERKIRAKAN KEMUNGKINAN 17 Apa kemungkinan situasi yang dijelaskan dalam pertanyaan penilaian risiko tersebut akan terjadi? Perkiraan Kemungkinan Kriteria Tinggi Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko kemungkinan besar akan terjadi. Sedang Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko kemungkinan akan terjadi. Rendah Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko kemungkinan tidak terjadi. Dapat diabaikan Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko hampir pasti tidak terjadi, tetapi dapat terjadi dalam situasi luar biasa. Tabel Kriteria Kemungkinan Kualitatif
  • 18. 8.3. Memperkirakan Kemungkinan, Dampak, Serta Memberikan Ketidakpastian Yang Sesuai Untuk Tiap Pertanyaan Penilaian Risiko 8.3.1. Deskripsi Perkiraan Kemungkinan (Likelihood) Secara Kualitatif Kemungkinan Deskripsi Tinggi *sangat mungkin terjadi Sedang Kemungkinan setidaknya ada satu anjing di Provinsi DKI Jakarta terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak (langsung dan tidak langsung) dengan manusia yang terinfeksi dalam waktu 1 tahun ke depan kemungkinan terjadi Rendah *kecil kemungkinan terjadi Dapat diabaikan *sangat tidak mungkin terjadi tetapi bisa terjadi dalam keadaan luar biasa
  • 19. LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN Seberapa yakin kita bahwa perkiraan kemungkinan untuk pertanyaan penilaian risiko adalah benar? • Ditetapkan terpisah ketidakpastian untuk kemungkinan berdasarkan pertanyaan penilaian risiko Penetapan berdasarkan pada: ● Kuantitas informasi yang tersedia ● Kualitas dan sumber informasi yang tersedia ● Pendapat ahli atas Tim Teknis JRA
  • 20. 1. Data kelompok berisiko tinggi (WPS, LSL, waria) yang memiliki hewan peliharaan (anjing, kucing, rodensia) 2. Data populasi anjing yang diperoleh berdasarkan survei hanya sebanyak 2% (54.460 KK) dari total KK yang ada di DKI Jakarta 3. Data kennel di DKI Jakarta tidak tersedia LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN
  • 21. TABEL KRITERIA KETIDAKPASTIAN Ketidakpastian Kriteria Ketidakpastian sangat tinggi Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan; hasil berdasarkan dari spekulasi semata; Ketidakpastian tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil berdasar pada perkiraan secara ilmiah; Ketidakpastian menengah Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data dan informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada konsensus terbatas; Ketidakpastian rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus para ahli; Ketidakpastian sangat rendah Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya; hasil tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
  • 22. Seberapa burukkah jika situasi yang dideskripsikan pada pertanyaan penilaian risiko tersebut terjadi? • Penilaian JRA berdasarkan dampak pada tingkat populasi, lokal, nasional, atau internasional bukan pada tingkat individu • Dampak secara individu terkait tingkat keparahan dan ▪ Merupakan dampak ▪ langsung (penularan antar manusia, timbul wabah, timbul pandemi?) ▪ tidak langsung (dan seringkali saling terkait): kesehatan, sistem kesehatan, ekonomi, sosial, lingkungan dan politis ▪ Jenis dampak yang manakah? ▪ Pilih/prioritaskan jenis dampak yang paling relevan dengan cakupan kerangka nasional LANGKAH 8.3.3. MEMPERKIRAKAN DAMPAK
  • 23. TABEL KRITERIA DAMPAK Estimasi dampak Kriteria Parah (Severe) ● Berpotensi pandemi pada populasi manusia (berdampak pada kelompok risiko tinggi yang besar), dan / berdampak pada populasi hewan (domestik atau satwa liar) dengan kematian yang tinggi, adanya kerugian produksi hewan ternak pada tingkat nasional atau internasional. ● Gangguan yang parah pada pelayanan dan aktivitas masyarakat normal. ● Ancaman terhadap keamanan pangan dan atau keamanan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan mata pencaharian masyarakat pada tingkat nasional. ● Ancaman terhadap perdagangan nasional dan internasional, larangan import, menurunnya harga pasokan (daging, telur, dll). ● Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan biaya yang cukup signifikan dari pemangku kepentingan. ● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya Sedang (Moderat) ● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah dengan kematian yang signifikan pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan / atau populasi hewan (domestik/satwa liar). ● Kemungkinan merupakan ancaman bagi keamanan pangan dan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan mata pencaharian masyarakat pada tingkat regional. ● Ancaman terutama pada perdagangan pada tingkat nasional dan dapat berdampak pula pada tingkat internasional untuk produk khusus tertentu pada wilayah tertentu (contoh flu burung). ● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan biaya yang cukup besar. ● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya Kecil (Minor) ● Kasus pada manusia yang dilaporkan jarang (pada kelompok berisiko yang kecil), dengan kematian yang jarang, dan laporan kasus pada hewan yang rendah (domestic/ satwa liar), dengan kematian yang rendah. ● Dampak pada wilayah kecil (Tingkat regional atau lebih rendah lagi) ● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/ wilayah tertentu dengan biaya medium/ sedang- rendah. ● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya Negligible/ dapat diabaikan ● Tidak terdapat laporan aksus pada manusia dan tidak ada atau sedikit laporan kasus pada hewan pada lokasi terbatas (domestic/ satwa liar). ● Tidak ada ancaman pada keamanan pangan atau ekonomi ● Beberapa pengendalian spesifik perlu dilakukan pada tingkat sub-regional atau tingkat yang lebih rendah dan bersifat lokal dengan biaya yang kecil. ● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
  • 24. Criteria to estimate impact if situation described in the risk assessment question occurs
  • 25.
  • 26. • Seperti yang dilakukan untuk perkiraan kemungkinan LANGKAH 8.3.4. MENETAPKAN KETIDAKPASTIAN UNTUK DAMPAK Ketidakpastian Kriteria Sangat tinggi Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan; hasil berdasarkan dari spekulasi semata; Tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil berdasar pada perkiraan secara ilmiah; Sedang Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data dan informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada consensus terbatas; Rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus para ahli; Sangat rendah Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya; hasil tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
  • 27. TABEL KRITERIA DAMPAK Estimasi dampak (Impact) Kriteria Parah (Severe) • Kejadian infeksi Monkeypox pada anjing akan memiliki konsekuensi NEGATIF substansial pada kesehatan dan kesejahteraan hewan/ satwa • Peningkatan kasus monkeypox pada manusia dapat meningkatkan probabilitas penularan dari manusia ke hewan (spill back), dan dikhawatirkan menular ke satwa liar/rodensia, pengendalian monkey pox di satwa liar akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan dapat menimbulkan oubreak yang berulang pada manusia sehingga eradikasi monkeypox melalui vaksinasi pada manusia saja tidak cukup • Terjadi penularan hewan peliharaan ke rodensia (tikus) dan satwa liar (non-human primate) • Terjadi kematian 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat dengan hewan • Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam komunitas (transmisi komunitas) • Terjadi pembatasan mobilitas antar daerah dan atau negara • Ancaman terhadap larangan lalu-lintas hewan • Gangguan yang parah pada aktivitas masyarakat normal (terjadi kepanikan di masyarakat) • Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan biaya yang cukup signifikan dari pemangku kepentingan. • Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah dengan kematian yang signifikan pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan (domestik/satwa 8.3.3. MEMPERKIRAKAN DAMPAK
  • 28. Estimasi dampak (Impact) Kriteria Sedang/ moderat ● Terjadinya tindakan yang berdampak pada kesejahteraan hewan (menelantarkan hewan) ● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat dengan hewan ● Terjadi penularan anjing ke hewan peliharan lain (berbeda spesies) ● Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam cluster ● Gangguan aktivitas pada kelompok risiko tinggi ● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan biaya yang cukup besar ● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan (domestik/satwa liar)
  • 29. TABEL KRITERIA DAMPAK Estimasi dampak (Impact) Kriteria Kecil (Minor) ● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox tidak ada kontak erat dengan hewan ● Terjadi penularan dari manusia ke manusia secara sporadik ● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/wilayah tertentu dengan biaya medium/sedang- rendah. ● Kasus dilaporkan pada satu wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan • Terjadi penularan hewan peliharaan di spesies yang sama • Terjadi kasus konfirmasi pada hewan peliharaan
  • 30. Justifikasi Dampak Perkiraan Dampak Data Sumber data Kasus dan kematian pada manusia 1 Jan- 2 Oktober 2022 Jumlah Kasus secara global per 68.900, jumlah kematian 25, tren mengalami penurunan, kenaikan/peak bulan Agustus Jumlah Kasus di Asia Tenggara 23, jumlah kematian 1 (India) Jumlah Kasus di Indonesia 1 konfirmasi bulan Agustus WHO 2022 Kemenkes 2022 Dinkes DKI Jakarta Kasus dan kematian pada anjing Jumlah Kasus global 2 ekor ( 1 Greyhound di Prancis dan 1 di Brasil) dimiliki pasien monkeypox Tidak ada laporan kematian pada anjing Jurnal : Seang et al, 2022 http://outbreak newstoday.com/ Tingkat penyebaran pada manusia R0: 1.29 lebih rendah dari SARS-CoV-2 Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS- CoV-2 Prediksi model : Contact tracing dan surveillans, isolasi kasus simptomatis dan ring vaksinasi akan menurunkan kasus sekunder 85 % dan outbreak 75 % Jurnal : Bisanzio, et al 2022 Heng Li. Et al 2022
  • 31. Justifikasi dampak langsung Perkiraan Dampak Data Sumber data Pengobatan dan ketersediaan vaksin pada manusia Pengobatan secara simptomatis dan supportif Vaksin tersedia secara global, namun di Indonesia belum direkomendasikan untuk dilakukan vaksinasi WHO Pengobatan dan ketersediaan vaksin pada hewan Vaksin tidak ada, pengobatan secara supportif dengan antivirus dan multivitamin Jurnal
  • 32. Justifikasi dampak tidak langsung Perkiraan Dampak Data Sumber data Dampak terkait ekonomi Ancaman terutama pembatasan perjalanan/travel dari daerah endemis atau daerah wabah ke daerah bebas sehingga berpengaruh terhadap pariwisata Jurnal
  • 33. LANGKAH 8.4. MEMPERKIRAKAN RISIKO DENGAN PLOT PADA MATRIKS RISIKO ● Dilakukan untuk tiap pertanyaan penilaian risiko ● Memfasilitasi ketertautan penilaian risiko dengan opsi potensial manajemen risiko ● Perkiraan individual (kemungkinan dan dampak) tidak dikombinasikan Keterangan: • Merah: menerapkan upaya mitigasi risiko tambahan disamping yang sudah ada; meningkatkan surveilans • Kuning: meninjau dan menyesuaikan upaya mitigasi risiko; surveilans ditingkatkan (kegiatan surveilans tertarget atau menautkan kegiatan surveilans saat ini) • Hijau: mempertahankan upaya mitigasi risiko saat ini; surveilans seperti biasa
  • 34. Interpretasi : Kemungkinan risiko dan dampak setidaknya 1 anjing di DKI Jakarta yang terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak (langsung dan tidak langsung) dengan manusia yang terinfeksi dalam waktu 1 tahun ke depan adalah SEDANG dengan dampak yang ditimbulkannya adalah KECIL Penilaian risiko dilakukan dengan ketidakpastian RENDAH Interpretasi Teknis • Kemungkinan= SEDANG • Dampak = KECIL • Ketidakpastian = RENDAH
  • 35. Estimasi kemungkinan SEDANG berdasarkan pada: • risiko importasi Monkeypox pada manusia secara global termasuk untuk negara Indonesia termasuk rendah (estimate risk<0.05), • jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia, China, jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi (Singapura 19 kasus, Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5 kasus , Malaysia 0 kasus - per 2 Oktober) selama bulan Januari- Oktober 2022, • Populasi anjing dipelihara di rumah sekitar10.536 (7.058 KK ) dan populasi anjing di shelter : 1600 ekor, • populasi Berisiko tinggi Monkeypox pada manusia meliputi Wanita Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139 (0.13%), Waria: 1,048 (0.01%), • sampai saat ini satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita Monkeypox.
  • 36. Estimasi dampak KECIL penularan virus Monkeypox pada anjing didasarkan pada • jumlah kasus di Regional Asia Tenggara sebanyak 23 kasus, dengan kematian 1 orang (India), Reproduction number Monkeypox sekitar 1.29 (95% CI: 1.26, 1.33) lebih rendah dari SARS-CoV-2 • Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS-CoV-2, Penyebaran saat ini didominasi oleh virus Monkeypox clade II (West Afrika) CFR 3.6, tidak lebih virulen dibanding Clade I (Congo Basin) CFR: 10.6, • Sumber utama penularan Monkeypox melalui kontak seksual sebanyak 72% (17.049). • Jumlah Kasus Monkeypox secara global pada anjing sebanyak 2 ekor (1 Greyhound di Prancis dan 1 di Brasil) dimiliki pasien Monkeypox dan tidak ada laporan kematian pada anjing, • pada manusia pengobatan secara simtomatis dan suportif, vaksin tersedia secara global, namun di Indonesia belum direkomendasikan untuk dilakukan vaksinasi Berkaitan dengan pengelolaan risiko maka Komite Pengarah dapat mengkaji dan menyesuaikan langkah mitigasi yang sudah ada seperti meningkatkan surveilans di manusia dan hewan secara terarah, memperbaharui pedoman/panduan dan meningkatkan komunikasi risiko yang terarah dan terpadu.
  • 37. Pertanyaan Pernyataan manakan yang benar ? Dengan informasi yang terbatas dan kurang : A. Lakukan kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu tetapkan ketidakpastian tinggi B. Putuskan dampak dan kemungkinan sedang, karena bukti tidak cukup
  • 39. LANGKAH 9. PILIHAN MANAJEMEN RISIKO DAN PESAN KOMUNIKASI 1. Diidentifikasi oleh Tim Teknis JRA bersama dengan kelompok pemangku kebijakan 2. Akan diusulkan oleh Tim Teknis untuk kemudian diputuskan oleh Komite Pengarah 39 INFORMASI YANG KURANG • Merupakan keterbatasan data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses penilaian risiko • Meskipun ada informasi yang kurang, penilaian risiko bersama tetap dapat dilakukan • Semakin banyak informasi yang kurang, maka tingkat ketidakpastian (uncertainty) semakin tinggi
  • 40. TEMPLATE PILIHAN MANAJEMEN RISIKO 40 No Kegiatan Manajemen Risiko Penanggung Jawab (Lembaga Pemerintahan/Institusi) Waktu Pelaksanaan Sumber Anggaran 1 2 3 4 5
  • 41. TEMPLATE PILIHAN PESAN KOMUNIKASI 41 No Kegiatan Komunikasi Risiko Penanggung Jawab (Lembaga Pemerintahan/Institusi) Waktu Pelaksanaan Sumber Anggaran 1 2 3 4 5
  • 42. LANGKAH 10. MENDOKUMENTASIKAN JRA 42 • Laporan penilaian risiko bersama yang disusun oleh Tim Teknis untuk disampaikan kepada Komite Pengarah • Tujuannya: 1.sebagai dasar dalam pengambilan keputusan komite pengarah and dapat disampaikan kepada pihak lain yang berkepentingan 2.dokumentasi dalam membuat estimasi perkembangan risiko pada penilaian risiko selanjutnya berdasarkan kriteria yang sama, khususnya apabila terjadi perubahan anggota tim JRA
  • 43. Pertanyaan Benar atau Salah Tim teknis JRA mengusulkan pilihan manajemen risiko dan pesan kunci yang berkaitan dengan interface manusia-hewan-lingkungan terhadap kejadian atau ancaman yang dilakukan penilaian Benar Salah
  • 44. Surveilans dan Berbagi Informasi Mekanisme Koordinasi Multisktoral Penilaian Risiko Bersama (JRA) Perencanaan Strategis dan Kesiapsiagaan Darurat Investigasi dan Respon Terkoordinasi Pengurangan Risiko, Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat Pembangun- an Angkatan Kerja Koordinasi Multisektoral (MCM) dalam pembangunan Surveilans dan Berbagi Informasi (SIS) dalam pembangunan Penilaian Risiko Bersama (JRA) dalam percontohan Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health: Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di [tingkat] Negara (Panduan Zoonosis Tripartite/TZG)
  • 45. Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health: Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di [tingkat] Negara Tools Operasional Lokakarya teknis JRA, Oktober 2017, Roma Surveilans dan Berbagi Informasi Mekanisme Koordinasi Multisektoral Penilaian Risiko Bersama (JRA) Perencanaan Strategis dan Kesiapsiagaan Darurat Investigasi dan Respon Terkoordinasi Penurunan Risiko, Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat Pembangun- an Angkatan Kerja
  • 46. 46