SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ENVIRONMENTAL RISK
ASSESSMENT
(Penilaian Risiko Lingkungan)
Environmental Health
TL – AKATIRTA
2018
• Risiko lingkungan merupakan risiko terhadap
kesehatan manusia yg disebabkan oleh faktor
lingkungan (fisik, hayati, sosial-ekonomi-
budaya)
• Risiko (umum)= kemungkinan dari beberapa
kondisi yg tdk menyenangkan
• Risiko (terbatas) = gambaran kemungkinan
bahwa seseorang yg sehat tetapi terpapar
beberapa faktor risiko dapat menderita suatu
penyakit.
Model Penilaian Risiko
• Risk Assessment, tergantung pada exposure
assessment & toxicity assessment
• Salah satu model penilaian risiko adalah
Retrospective exposure assessment :
pemaparan yg langsung berhubungan dg
konsentrasi bhn pencemar di tempat tsb
(cemaran udara dihubungkan dg pemaparan
inhalasi pddk kota)
• Exposure assessment yg terbaik adalah
berdasarkan relevansi dan perhitungan dari
konsentrasi bahan di lingkungan, serta
beberapa aspek paparan antara lain rute
paparan.
• Penilaian paparan pada manusia : metode,
penghitungan konsentrasi/dosis, dan model
• Menjadi dasar dalam penetapan standart
kualitas / nilai ambang batas pencemar.
1. UU No. 4 / 1982 jo UU No. 23/1997 : Pengelolaan
lingkungan hidup
2. PP No.27/1999 : AMDAL
3. Kepmen KLH No. : Kep.02/Men KLH/1988 : Pedoman
penetapan Baku Mutu Lingkungan.
1. Polutan mempunyai kadar < NAB / BML, apa
artinya?
2. Pada th.1980 di USA terdapat kematian 2,1 juta
dan 460.000 nya disebabkan Cancer. Apa artinya?
kaitkan dengan NAB Zat pencemar penyebab Ca.
BASE LINE RISK ASSESSMENT
(ASAS-DASAR PENILAIAN RISIKO)
Dasar-dasar penilaian risiko (Risk Assessment Guidance for
Superfund Volume I, EPA), mencakup unsur-unsur :
 Data collection and evaluation
 Exposure assessment
 Toxicity assessment
 Risk characterization
Tahapan dalam penilaian risiko (The National Academy of
Science, 1983, USA), terdiri dari :
1. Hazard identification : suatu proses utk menentukan
bahan kimia yg berpengaruh thd kesehatan manusia,
misalnya kanker dan cacat lahir. (efek thd kesmas atau
data hasil percobaan pd binatang).
2. Dose-response assessment : suatu proses utk
menentukan hub dosis agent dg efek thd manusia
3. Exposure assessment
Mengidentifikasi dan menghitung jml populasiyg terpapar
serta lamanya agent tsb bekerja. Mengidentifikasi : faktor
umur, status kesehatan, riwayat pekerjaan, dan
memperkirakan adanya efek sinergistik pada pemaparan
bahan toksik.
4. Risk characterization
Merupakan gabungan dari ketiga tahap di atas yg
menghasilkan perkiraan adanya masalah kesehatan
masyarakat
Data collection & Evaluation
Koleksi Data, perlu informasi data :
1. Tipe data : identitas, konsentrasi, dan karakteristik sumber
kontaminan, serta karakteristik lingkungan.
2. Komponen data primer untuk Remerdial investigation dan
Feasibility Study : kondisi sifat lokasi, penentuan asal
limbah, penilaian risiko, dan tindakan testing.
3. Identifikasi dini dari data yang diperlukan
4. Petunjuk tujuan pemakaian datakualitatif.
Evaluasi Data, tahapanny meliputi :
1. Pengumpulan data yg akurat
2. Mengevaluasi pemakaian metode analisis
3. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dengan kode
4. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dg kekosongan
sampel
5. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dg keterbatasan
jumlah sampel
Evaluasi Data, tahapanny meliputi (lanjutan):
6. Mengevaluasi identitas komponen
7. Membandingkan potensi hubungan kontaminasi dengan
lokasi
8. Menghubungkan set data untuk dipakai dalam penilaian
risiko
9. Mengusahakan jumlah bahan kimia yang diperlukan
Exposure Assessment
Meliputi cara estimasi dari potensi, frekuensi, deviasi, dan
perjalanan suatu paparan polutan pd manusia,yg terpenting
meliputi :
1. Mengestimasi paparan maksimumdi lingk dg pemakaian
lahan di masa yg akan datang
2. Mengetahui estimasi paparan yg sudah ada
3. Estimasi paparan di masa yad,dipakai dasar utk
pengelolaan bagi pengambil keputusan
Unsur-unsur yg diperlukan untuk penilaian paparan adalah :
1. Analisis kontaminasi
2. Identifikasi penduduk terpapar
3. Identifikasi perjalanan penting dari pemaparan
4. Estimasi konsentrasi pada titik paparan
5. Monitor data lingk dan prediksi bahan kimia
6. Estimasi kontaminan yg masuk ke dalam jalur masuk ke
tubuh.
Proses analisis paparan meliputi tiga tahap yaitu :
1. Aturan dari sifat paparan (characteristic exposure
setting)
2. Identifikasi jalur paparan (identify exposure pathways)
3. Jumlah paparan (quantitye xposure)
Toxicity Assessment
Penilaian toksisitas dilakukan dengan cara :
1. Mengumpulkan informasi toksisitas secara kualitatif
dan kuantitatif
2. Mengidentifikasi periode paparan untuk menilai
toksisitas
3. Menghitung nilai toksisitas untukefek non karsinogenik
4. Menghitung nilai toksisitas utuk efek karsinogeik
5. Ringkasan informasi toksisitas.
Risk Characterization
Merupakan kumpulan dari beberapa kegiatan yg
meliputi:
1. Review hasil akhirpengeluaran dari toksisitas dan
analisis paparan
2. Mengkuantifikasi risiko dari bahan kimia tertentu
3. Mengkuantifikasi risk dari bahan kimia gabungan
4. Membsndingkan risiko saat perjalanan paparan
5. Menentukan dan mempersentasikan ketidaktentuan
6. Mempertimbangkan lokal spesifik dari studi pada
manusia
METODE MEMPERKIRAKAN RISIKO
LINGKUNGAN
1. Perkiraan Langsung
2. Perkiraan Tidak Langsung
PERKIRAAN LANGSUNG
Besarnya resiko merupakan fungsi
dari besarnya probabilitas
(kementakan) dengan konsekuensi
tertentu.
Rumus  R = f(p.K)
R = Risiko; p =probabilitas;
K = Konsekuensi; f = faktor
 Dalam peristiwa yg berkaitan dg kesling, probabilitas
utk terjadinya kematian lbh kecil dari probabilitas
timbulnya penyakit kronis.
 Contoh :
1. Kecelakaan PLTN Chernobyl
Meninggal langsung = 32 org; yg menderita
kanker  kematian = 25.000 org.
2. Kecelakaan / kebocoran Zat beracun di BOPAL
Meninggal langsung = 2.000 org;
Menderita penyakit kronis = puluhan ribu org
 Harga p, dpt dihitung jika tersedia data statistik yg
cukup.
PERKIRAAN TIDAK LANGSUNG
Contoh penentuan resiko lingkungan :
 Seorang pekerja dengan berat badan 60 kg terpapar
karsinogen. Paparan tjd 5 hari perminggu, 50 minggu per
tahun dan terjadi selama 20 tahun. Pekerja diasumsikan
menghisap bahan beracun selama 2 jam setiap hari
sebanyak 1,5 M3/jam, dan 6 jam per hari sebanyak
1M3/jam. Faktor potensi dari bahan karsinogen adalah
0.02 mg/kg/hari. Faktor absorbsi =80%. Rata-rata
bahan karsinogen di udara = 0.05 mg/M3
 Hitunglah Daily Intake Rate = ?
 Hitunglah Chronic Daily Intake (CDI) =?
 Berapa risiko menderita kanker bagi pekerja tersebut =?
 Daily Intake Rate / Total udara yg dihisap =
(1.5 m3/jam x 2 jam) + (1m3/jam x 6 jam) = 9 m3/hari
Total dosis = 9 m3/hari x 5 hari/mgg x 50 mgg/tahun x 20 th
x 0,05 mg/m3 x 0,8 = 1.800 mg/20 th.
 Chronic Daily Intake (CDI) =
1.800 𝑚𝑔
60 𝑘𝑔 𝑥 70 𝑡ℎ 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡ℎ
= 0.00117mg/kg/hari
 Risiko menderita kanker =
0.00117 mg/kg/harix 0.02 mg/kg/hari = 2.32 x 10-5
( 23 kemungkinan terjadi kanker dalam 1 juta)
Week 05   environmental risk assessment

More Related Content

What's hot

Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Joy Irman
 
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014Fadel Muhammad Garishah
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanFKMAP13
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisataaprinias
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Sanitasi bandara
Sanitasi bandaraSanitasi bandara
Sanitasi bandaraSiti Aisyah
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industriWinarso Arso
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debuAyux Bovanded
 

What's hot (20)

Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
 
sanitasi salon
sanitasi  salonsanitasi  salon
sanitasi salon
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Sanitasi bandara
Sanitasi bandaraSanitasi bandara
Sanitasi bandara
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
 

Similar to Week 05 environmental risk assessment

Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungansunarto bin sudi
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIANKAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIANRepository Ipb
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerjaWinarso Arso
 
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPenyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPahruddin1
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxdavidclinton15
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industrimurdiyah
 
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALribe20101
 
RPS TOKSIKOLOGI lingkungan dan industri
RPS  TOKSIKOLOGI lingkungan dan industriRPS  TOKSIKOLOGI lingkungan dan industri
RPS TOKSIKOLOGI lingkungan dan industrissuser97a23f
 
materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxdini890779
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risikoAnggita Dewi
 
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfBrown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfmulifatunnisa
 
Management Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxManagement Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxGintarWardoyo
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 

Similar to Week 05 environmental risk assessment (20)

Kesehatan lingkungan dan masyarakat
Kesehatan lingkungan dan masyarakat Kesehatan lingkungan dan masyarakat
Kesehatan lingkungan dan masyarakat
 
Kesehatan lingkungan dan masyarakat
Kesehatan lingkungan dan masyarakatKesehatan lingkungan dan masyarakat
Kesehatan lingkungan dan masyarakat
 
Week 06.a adkl
Week 06.a   adklWeek 06.a   adkl
Week 06.a adkl
 
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkunganWeek 02   pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
Week 02 pendekatan epidemiologis dalam kesehatan lingkungan
 
Adkl ehia
Adkl ehiaAdkl ehia
Adkl ehia
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptxPRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
 
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIANKAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPenyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
 
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptxManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
ManRisk Fasyankes KAK3RS (1).pptx
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
 
RPS TOKSIKOLOGI lingkungan dan industri
RPS  TOKSIKOLOGI lingkungan dan industriRPS  TOKSIKOLOGI lingkungan dan industri
RPS TOKSIKOLOGI lingkungan dan industri
 
materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptx
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfBrown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
 
Management Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptxManagement Resiko RS.pptx
Management Resiko RS.pptx
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptxICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
 

More from sunarto bin sudi

Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungansunarto bin sudi
 
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
Week 14    penerapan keslingk pada bencanaWeek 14    penerapan keslingk pada bencana
Week 14 penerapan keslingk pada bencanasunarto bin sudi
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasisunarto bin sudi
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggusunarto bin sudi
 
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumWeek 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumsunarto bin sudi
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)sunarto bin sudi
 
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kankerWeek 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kankersunarto bin sudi
 
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padatsunarto bin sudi
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minumsunarto bin sudi
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdalsunarto bin sudi
 
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatanWeek 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatansunarto bin sudi
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03   konsep hubungan manusia dengan lingkunganWeek 03   konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungansunarto bin sudi
 
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01   pengantar ilmu kesehatan lingkunganWeek 01   pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungansunarto bin sudi
 

More from sunarto bin sudi (15)

Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungan
 
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
Week 14    penerapan keslingk pada bencanaWeek 14    penerapan keslingk pada bencana
Week 14 penerapan keslingk pada bencana
 
Week 13 pengamanan dampak radiasi
Week 13   pengamanan dampak radiasiWeek 13   pengamanan dampak radiasi
Week 13 pengamanan dampak radiasi
 
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang penggangguWeek 12   pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
Week 12 pengendalian vektor penyakit dan binatang pengganggu
 
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umumWeek 11  sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
Week 11 sanitasi industri, perkantoran, dan tempat-tempat umum
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
 
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kankerWeek 08.a   dioksin senyawa b3 penyebab kanker
Week 08.a dioksin senyawa b3 penyebab kanker
 
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padatWeek 08   pengelolaan sampah &amp; limbah padat
Week 08 pengelolaan sampah &amp; limbah padat
 
Week 07 penyehatan air minum
Week 07  penyehatan air minumWeek 07  penyehatan air minum
Week 07 penyehatan air minum
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdal
 
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatanWeek 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
Week 04.a dampak logam berat bagi kesehatan
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03   konsep hubungan manusia dengan lingkunganWeek 03   konsep hubungan manusia dengan lingkungan
Week 03 konsep hubungan manusia dengan lingkungan
 
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01   pengantar ilmu kesehatan lingkunganWeek 01   pengantar ilmu kesehatan lingkungan
Week 01 pengantar ilmu kesehatan lingkungan
 

Week 05 environmental risk assessment

  • 1. ENVIRONMENTAL RISK ASSESSMENT (Penilaian Risiko Lingkungan) Environmental Health TL – AKATIRTA 2018
  • 2. • Risiko lingkungan merupakan risiko terhadap kesehatan manusia yg disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik, hayati, sosial-ekonomi- budaya) • Risiko (umum)= kemungkinan dari beberapa kondisi yg tdk menyenangkan • Risiko (terbatas) = gambaran kemungkinan bahwa seseorang yg sehat tetapi terpapar beberapa faktor risiko dapat menderita suatu penyakit.
  • 3. Model Penilaian Risiko • Risk Assessment, tergantung pada exposure assessment & toxicity assessment • Salah satu model penilaian risiko adalah Retrospective exposure assessment : pemaparan yg langsung berhubungan dg konsentrasi bhn pencemar di tempat tsb (cemaran udara dihubungkan dg pemaparan inhalasi pddk kota) • Exposure assessment yg terbaik adalah berdasarkan relevansi dan perhitungan dari konsentrasi bahan di lingkungan, serta beberapa aspek paparan antara lain rute paparan.
  • 4. • Penilaian paparan pada manusia : metode, penghitungan konsentrasi/dosis, dan model • Menjadi dasar dalam penetapan standart kualitas / nilai ambang batas pencemar. 1. UU No. 4 / 1982 jo UU No. 23/1997 : Pengelolaan lingkungan hidup 2. PP No.27/1999 : AMDAL 3. Kepmen KLH No. : Kep.02/Men KLH/1988 : Pedoman penetapan Baku Mutu Lingkungan. 1. Polutan mempunyai kadar < NAB / BML, apa artinya? 2. Pada th.1980 di USA terdapat kematian 2,1 juta dan 460.000 nya disebabkan Cancer. Apa artinya? kaitkan dengan NAB Zat pencemar penyebab Ca.
  • 5. BASE LINE RISK ASSESSMENT (ASAS-DASAR PENILAIAN RISIKO) Dasar-dasar penilaian risiko (Risk Assessment Guidance for Superfund Volume I, EPA), mencakup unsur-unsur :  Data collection and evaluation  Exposure assessment  Toxicity assessment  Risk characterization Tahapan dalam penilaian risiko (The National Academy of Science, 1983, USA), terdiri dari : 1. Hazard identification : suatu proses utk menentukan bahan kimia yg berpengaruh thd kesehatan manusia, misalnya kanker dan cacat lahir. (efek thd kesmas atau data hasil percobaan pd binatang). 2. Dose-response assessment : suatu proses utk menentukan hub dosis agent dg efek thd manusia
  • 6. 3. Exposure assessment Mengidentifikasi dan menghitung jml populasiyg terpapar serta lamanya agent tsb bekerja. Mengidentifikasi : faktor umur, status kesehatan, riwayat pekerjaan, dan memperkirakan adanya efek sinergistik pada pemaparan bahan toksik. 4. Risk characterization Merupakan gabungan dari ketiga tahap di atas yg menghasilkan perkiraan adanya masalah kesehatan masyarakat
  • 7. Data collection & Evaluation Koleksi Data, perlu informasi data : 1. Tipe data : identitas, konsentrasi, dan karakteristik sumber kontaminan, serta karakteristik lingkungan. 2. Komponen data primer untuk Remerdial investigation dan Feasibility Study : kondisi sifat lokasi, penentuan asal limbah, penilaian risiko, dan tindakan testing. 3. Identifikasi dini dari data yang diperlukan 4. Petunjuk tujuan pemakaian datakualitatif. Evaluasi Data, tahapanny meliputi : 1. Pengumpulan data yg akurat 2. Mengevaluasi pemakaian metode analisis 3. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dengan kode 4. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dg kekosongan sampel 5. Mengevaluasi kualitas data berhubungan dg keterbatasan jumlah sampel
  • 8. Evaluasi Data, tahapanny meliputi (lanjutan): 6. Mengevaluasi identitas komponen 7. Membandingkan potensi hubungan kontaminasi dengan lokasi 8. Menghubungkan set data untuk dipakai dalam penilaian risiko 9. Mengusahakan jumlah bahan kimia yang diperlukan Exposure Assessment Meliputi cara estimasi dari potensi, frekuensi, deviasi, dan perjalanan suatu paparan polutan pd manusia,yg terpenting meliputi : 1. Mengestimasi paparan maksimumdi lingk dg pemakaian lahan di masa yg akan datang 2. Mengetahui estimasi paparan yg sudah ada 3. Estimasi paparan di masa yad,dipakai dasar utk pengelolaan bagi pengambil keputusan
  • 9. Unsur-unsur yg diperlukan untuk penilaian paparan adalah : 1. Analisis kontaminasi 2. Identifikasi penduduk terpapar 3. Identifikasi perjalanan penting dari pemaparan 4. Estimasi konsentrasi pada titik paparan 5. Monitor data lingk dan prediksi bahan kimia 6. Estimasi kontaminan yg masuk ke dalam jalur masuk ke tubuh. Proses analisis paparan meliputi tiga tahap yaitu : 1. Aturan dari sifat paparan (characteristic exposure setting) 2. Identifikasi jalur paparan (identify exposure pathways) 3. Jumlah paparan (quantitye xposure)
  • 10. Toxicity Assessment Penilaian toksisitas dilakukan dengan cara : 1. Mengumpulkan informasi toksisitas secara kualitatif dan kuantitatif 2. Mengidentifikasi periode paparan untuk menilai toksisitas 3. Menghitung nilai toksisitas untukefek non karsinogenik 4. Menghitung nilai toksisitas utuk efek karsinogeik 5. Ringkasan informasi toksisitas. Risk Characterization Merupakan kumpulan dari beberapa kegiatan yg meliputi: 1. Review hasil akhirpengeluaran dari toksisitas dan analisis paparan 2. Mengkuantifikasi risiko dari bahan kimia tertentu 3. Mengkuantifikasi risk dari bahan kimia gabungan 4. Membsndingkan risiko saat perjalanan paparan 5. Menentukan dan mempersentasikan ketidaktentuan 6. Mempertimbangkan lokal spesifik dari studi pada manusia
  • 11. METODE MEMPERKIRAKAN RISIKO LINGKUNGAN 1. Perkiraan Langsung 2. Perkiraan Tidak Langsung
  • 12. PERKIRAAN LANGSUNG Besarnya resiko merupakan fungsi dari besarnya probabilitas (kementakan) dengan konsekuensi tertentu. Rumus  R = f(p.K) R = Risiko; p =probabilitas; K = Konsekuensi; f = faktor
  • 13.  Dalam peristiwa yg berkaitan dg kesling, probabilitas utk terjadinya kematian lbh kecil dari probabilitas timbulnya penyakit kronis.  Contoh : 1. Kecelakaan PLTN Chernobyl Meninggal langsung = 32 org; yg menderita kanker  kematian = 25.000 org. 2. Kecelakaan / kebocoran Zat beracun di BOPAL Meninggal langsung = 2.000 org; Menderita penyakit kronis = puluhan ribu org  Harga p, dpt dihitung jika tersedia data statistik yg cukup.
  • 14. PERKIRAAN TIDAK LANGSUNG Contoh penentuan resiko lingkungan :  Seorang pekerja dengan berat badan 60 kg terpapar karsinogen. Paparan tjd 5 hari perminggu, 50 minggu per tahun dan terjadi selama 20 tahun. Pekerja diasumsikan menghisap bahan beracun selama 2 jam setiap hari sebanyak 1,5 M3/jam, dan 6 jam per hari sebanyak 1M3/jam. Faktor potensi dari bahan karsinogen adalah 0.02 mg/kg/hari. Faktor absorbsi =80%. Rata-rata bahan karsinogen di udara = 0.05 mg/M3  Hitunglah Daily Intake Rate = ?  Hitunglah Chronic Daily Intake (CDI) =?  Berapa risiko menderita kanker bagi pekerja tersebut =?
  • 15.
  • 16.  Daily Intake Rate / Total udara yg dihisap = (1.5 m3/jam x 2 jam) + (1m3/jam x 6 jam) = 9 m3/hari Total dosis = 9 m3/hari x 5 hari/mgg x 50 mgg/tahun x 20 th x 0,05 mg/m3 x 0,8 = 1.800 mg/20 th.  Chronic Daily Intake (CDI) = 1.800 𝑚𝑔 60 𝑘𝑔 𝑥 70 𝑡ℎ 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡ℎ = 0.00117mg/kg/hari  Risiko menderita kanker = 0.00117 mg/kg/harix 0.02 mg/kg/hari = 2.32 x 10-5 ( 23 kemungkinan terjadi kanker dalam 1 juta)