SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
GAMBARAN UMUM ASFIKSIA
Asfiksia adalah gangguan pertukaran udara pernapasan yang menyebabkan hipoksia dan
hiperkapnia
Penyebab Asfiksia
1. Asfiksia Wajar
Disebabkan oleh penyakit tertentu misalnya difteri, kanker laring, laringitis, asma,
pneumonia, rupture varises esofagus, dan lain – lain
2. Asfiksia Mekanik
Intraluminar
 Choking
 Sumbatan makanan
 Gagging
 Aspirasi
 Tenggelam
Ekstraluminar
 Cekik (manual strangulation)
 Jerat (strangulation by ligature)
 Gantung (hanging)
 Bekap (smothering)
3. Asfiksia Traumatik
Disebabkan oleh kompresi pada dada, misalnya saat tabrakan atau tertimpa benda berat
4. Keracunan
Karbon monoksida, sianida, barbiturat, dan lain – lain
Stadium Asfiksia
1. Fase Dispnea
 Disebabkan oleh rangsangan medulla oblongata karena hipoksia – hiperkapnia
 Napas cepat dan dalam, menggunakan otot bantu napas
 Takikardia, tekanan darah meningkat
 Sianosis pada wajah dan tangan
2. Fase Konvulsi
 Kejang klonik kemudian tonik dan akhirnya terjadi opistotonus
 Feses, urine, dan sperma keluar karena kontraksi otot polos
 Pupil midriasis, bradikardia, tekanan darah menurun
3. Fase Apnea
 Napas lemah karena depresi pusat pernapasan
 Kesadaran menurun
 Relaksasi otot sphincter
4. Fase Akhir
 Henti napas karena paralisis pusat pernapasan
 Jantung masih berdenyut beberapa saat
Tanda Umum
1. Pemeriksaan Luar
 Sianosis pada bibir, ujung jari, dan kuku karena deoksiHb meningkat
 Bintik pendarahan (Tardieu’s spot) pada konjunctiva bulbi dan palpebrae karena
kerusakan sel endotel kapiler
 Bercak pendarahan (spotting) karena kerusaan sel endotel prekapiler
 Busa halus pada hidung dan mulut
 Edema dan stasis karena permeabilitas kapiler meningkat
2. Pemeriksaan Dalam
 Darah berwarna lebih gelap dan encer
 Busa halus di dalam saluran napas
 Bendungan darah di organ dalam  Organ menjadi lebih berat dan gelap
 Petechiae pada pericardium, pleura visceralis, duramater, dan lain – lain
 Edema paru, fraktur laring, pendarahan laring, fraktur os hyoid
PEMBEKAPAKAN (SMOTHERING)
Pembekapan adalah penutupan lubang hidung dan mulut oleh benda padat lunak seperti
bantal, kain, karet ban, kertas, dan lain – lain
Hasil Pemeriksaan
 Tanda umum asfiksia
 Tanda kekerasan dan perlawanan : Memar pada wajah, goresan kuku, laserasi
 Jika menggunakan benda lunak, maka tidak akan menimbulkan bekas
 Sisa – sisa benda sekitar : Tanah, pasir, lumpur, rumput, kapas, tepung
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
 Biasanya pada pasien gangguan jiwa atau tahanan
 Menggunakan gulungan kasur, bantal, pakaian yang menutupi wajah
2. Pembunuhan
Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam
pengaruh minuman keras atau obat
3. Kecelakaan
 Bayi : Hidung dan mulut tertutup oleh bantal, selimut, atau mamae
 Anak – anak : Wajah tertutup kantong plastik, terperangkap pada ruang sempit
 Dewasa : Tertimbun oleh pasir, tanah, kapas, gandum
GAGGING DAN CHOKING
Gagging dan choking adalah obstruksi saluran napas oleh benda asing
 Gagging : Obstruksi di orofaring
 Choking : Laringofaring
Hasil Pemeriksaan
 Tanda umum asfiksia
 Benda asing pada orofaring atau laringofaring
 Tanda kekerasan oleh benda asing, memar di sekitar dan di dalam mulut
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
Sangat jarang karena terdapat refleks batuk dan muntah
2. Pembunuhan
Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam
pengaruh minuman keras atau obat
3. Kecelakaan
 Bolus death : Makanan masuk ke saluran napas saat tertawa atau menangis
 Regurgitasi makanan ke saluran napas
CEKIK (MANUAL STRANGULATION)
Cekik adalah penekanan leher dengan tangan
Mekanisme Kematian
 Asfiksia karena obstruksi saluran napas
 Refleks vagal (henti jantung) karena rangsangan pada sinus caroticus
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
 Tanda umum asfiksia dan strangulasi
 Luka lecet : Berbentuk linear, irregular, atau semilunar karena kuku jari
 Luka memar, bekas tekanan telapak tangan dan jari
Tanda umum strangulasi
 Kongesti di atas tempat strangulasi karena kompresi v. jugularis
 Petechiae pada wajah, kelopak mata, dan kulit kepala
 Keluar darah berbuih dari telinga, hidung, atau mulut
2. Pemeriksaan Dalam
 Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus
 Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus
 Pendarahan internal pada laring
Cara Kematian
Hampir selalu disebabkan oleh pembunuhan
JERAT (STRANGULATION BY LIGATURE)
Jerat adalah penekanan benda asing yang melingkari dan mengikat leher seperti kabel, ikat
pinggang, kaos kaki, kain, kawat
Mekanisme Kematian
 Asfiksia
 Refleks vagal
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
 Tanda umum asfiksia dan strangulasi
 Mata menonjol dengan pupil midriasis
 Lidah membengkak dan menjulur keluar
Jejas jerat (ligature mark)
 Mendatar dan melingkari leher, tampak jelas di bagian anterior tetapi kurang jelas di
bagian posterior karena otot punggung yang tebal
 Terletak setinggi atau di bawah cartilago thyroidea
 Jika menggunakan bahan yang lebar dan lembut seperti kain, maka jejas jerat tidak
terlalu jelas. Jika menggunakan benda yang kasar seperti tali, maka tampak luka lecet di
sekitar jejas jerat
2. Pemeriksaan Dalam
 Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus
 Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus
 Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
 Dengan simpul hidup, yaitu lingkar jerat dapat diperbesar dan diperkecil
 Bahan hanya dililitkan saja dengan jumlah lilitan lebih dari satu
2. Pembunuhan
 Dengan simpul mati, yaitu lingkar jerat tidak dapat diperbesar dan diperkecil
 Tanda kekerasan dan perlawanan
3. Kecelakaan
Jarang terjadi
GANTUNG (HANGING)
Gantung adalah penekanan leher oleh benda asing dengan tenaga yang berasal dari berat
badan sendiri
Mekanisme Kematian
 Fraktur cervical  Kerusakan pons dan medulla spinalis
 Asfiksia
 Ischemia otak
 Refleks vagal
Klasifikasi
 Typical hanging : Titik gantung terletak di tengah occiput, kompresi pada a. carotis
 Atypical hanging : Titik gantung terletak di lateral sehingga leher dalamposisi sanJgat
miring, kompresi pada a. carotis dan a. vertebralis
 Complete hanging : Kedua kaki tidak menyentuh lantai
 Partial hanging : Terdapat bagian tubuh yang menyentuh lantai
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
 Bahan sempit dan keras : Obstruksi arteri  Wajah pucat, mata tidak menonjol
 Bahan lebar dan lunak : Obstruksi vena dan saluran napas  Kongesti di atas tempat
jerat, mata menonjol
 Lebam mayat terutama pada ekstremitas inferior
 Saliva menetes dari sudut mulut, urine dan feses mungkin keluar
 Penis ereksi karena bendungan darah, sperma keluar dari OUE, discharge berdarah
keluar dari vagina
Jejas jerat
 Melingkari leher dan meninggi ke arah simpul, terdapat bagian kulit yang bebas dari
jejas (gap in the skin mark)
 Kulit tampak cekung, berwarna coklat, dan kaku. Mungkin disertai luka lecet atau sedikit
pendarahan di sekitar jejas jerat
 Terletak setinggi atau di atas cartilago thyroidea
 Jika menggunakan bahan yang sempit dan keras, maka jejas jerat tampak dalam dan
jelas. Jika menggunakan bahan yang lebar dan lunak, maka jejas jerat tidak terlalu jelas
2. Pemeriksaan Dalam
 Hematoma pada leher jarang ditemukan
 Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap
 Fraktur pada cartilago thyroidea dan os hyoideus jarang ditemukan
 Rupture pada m. platysma, m. sternocleidomastoideus, dan a. carotis communis
 Simon’s bleeding : Pendarahan di bagian anterior discus intervertebralis, terutama pada
vertebrae lumbalis
Cara Kematian
Bunuh Diri Pembunuhan
Umur Remaja dan dewasa Semua umur
Jejas jerat
 Miring, sirkular, discontinous
 Terletak di atas leher
 Mendatar, sirkular, continous
 Terletak di tengah leher
Simpul
 Biasanya hanya satu
 Terletak di samping leher
 Biasanya lebih dari satu
 Terletak di depan leher
Luka lainnya  Jarang  Sering
 Mungkin luka percobaan  Biasanya tanda kekerasan dan
perlawanan
Pakaian Rapi dan baik Robek dan berantakan
Tempat kejadian
 Sepi dan tersembunyi
 Terkunci dari dalam
 Daerah sekitar tampak rapi
 Tempat gantung tinggi
 Bervariasi
 Terkunci dari luar
 Daerah sekitar tampak
berantakan
 Tempat gantung bervariasi
Suicide note Ada Tidak ada
TENGGELAM
Klasifikasi
 Wet drowning : Air masuk ke saluran napas
 Dry drowing : Air tidak masuk ke saluran napas karena spasme laring
 Immersion syndrome : Kematian mendadak dalam air dingin karena refleks vagal
 Total drowning (immersion) : Semua bagian tubuh masuk ke dalam air
 Partial drowning (submersion) : Hanya kepala dan wajah yang masuk ke dalam air
Mekanisme Kematian
 Asfiksia karena spasme laring, gagging, choking
 Refleks vagal
 Fibrilasi ventrikel khusus pada air tawar, edema paru khusus pada air asin
Patofisiologi
 Air tawar bersifat hipotonis  Cairan mengalir dari alveolus ke pembuluh darah
 Air asin bersifat hipertonis  Menarik cairan dari pembuluh darah ke interstitial paru
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
 Kulit teraba basah, dingin, dan pucat. Mungkin berlumuran pasir, lumpur, atau benda
asing lainnya
 Busa halus putih (Scheumfilz froth) pada hidung dan mulut, kadang berdarah
 Mata setengah terbuka, jarang mengalami pendarahan atau bendungan
 Cutis anserina (goose skin) : Kulit kasar dan mengerut dengan rambut berdiri karena
kontraksi m. erector pili
 Washer woman’s hand (skin maceration) : Palmar dan plantar pucat dan mengerut
karena ekstravasasi cairan ke dalam kulit, biasanya lama
 Cadaveric spasm : Jari tangan mengenggam benda sekitar untuk menyelamatkan diri,
misalnya kayu atau rumput
 Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, dan kaki karena gesekan dengan benda di dalam
air
 Lebam mayat sianosis yang terdapat dimana – mana karena posisi korban berubah
sesuai aliran air
2. Pemeriksaan Dalam
 Saluran napas mengandung busa halus dan benda asing
 Tardieu spot jarang ditemukan
 Bercak Paltauf karena alveoli rupture saat ekspirasi kuat, biasanya pada facies anterior
dan margo pulmonis
 Lambung sangat membesar karena mengandung air, lumpur, dan benda asing
 Organ dalam mengalami kongesti
Air Tawar Air Asin
Paru – paru
Penampilan Normal Membesar seperti balon
Berat Normal atau sedikit lebih berat Lebih berat
Tepi Tajam Tumpul
Saat ditekan Air tidak keluar Keluar air
Saat diangkat Air tidak menetes Air menetes
Saat diiris Keluar busa Keluar air
Darah
Cairan darah Hipotonik Hipertonik
Eritrosit
 Hemodilusi
 Lisis
 Hemokonsentrasi
 Krenasi
Kadar elektrolit
 Hiperkalemia
 Hiponatremia
 Hipochloremia
 Hipokalemia
 Hipernatremia
 Hiperchloremia
3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan
Tes destruksi
Korban tenggelam  Diatom masuk ke paru melalui aspirasi 
Masuk ke pembuluh darah melalui alveolus yang rupture 
Beredar ke seluruh tubuh
 Mayat segar : Diatom pada jaringan paru
 Mayat yang membusuk : Diatom pada ginjal, otot skelet, dan
sumsum tulang
Tes getah paru
(Lonset proef)
Getah paru mengandung benda asing seperti lumpur, pasir,
rumput, cacing
Tes Gettler
 Air tawar : Berat jenis dan kadar Cl pada RV lebih tinggi
 Air asin : Berat jenis dan kadar Cl pada LV lebih tinggi
 Perbedaan dianggap signifikan apabila > 10%

More Related Content

What's hot

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.pptDINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.pptkartikaardhya
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Aris Rahmanda
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 
Epidural Hematoma
Epidural HematomaEpidural Hematoma
Epidural HematomaDVP Nugroho
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)fikri asyura
 
144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotishomeworkping3
 
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemGigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemFatin Cassie
 

What's hot (20)

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Osteoarthritis.pptx
Osteoarthritis.pptxOsteoarthritis.pptx
Osteoarthritis.pptx
 
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.pptDINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Osteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report SessionOsteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report Session
 
Foto thorax
Foto thoraxFoto thorax
Foto thorax
 
TRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptxTRIGGER FINGER MHD.pptx
TRIGGER FINGER MHD.pptx
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Epidural Hematoma
Epidural HematomaEpidural Hematoma
Epidural Hematoma
 
Dermatitis numularis
Dermatitis numularisDermatitis numularis
Dermatitis numularis
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Perforasi gaster
Perforasi gasterPerforasi gaster
Perforasi gaster
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis
 
Penatalaksanaan Luka
Penatalaksanaan LukaPenatalaksanaan Luka
Penatalaksanaan Luka
 
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, DwarfisemGigantisme, Akromegali, Dwarfisem
Gigantisme, Akromegali, Dwarfisem
 

Similar to Forensik : Asfiksia dan Tenggelam

Similar to Forensik : Asfiksia dan Tenggelam (20)

ASFIKSIA (forensik).pdf
ASFIKSIA (forensik).pdfASFIKSIA (forensik).pdf
ASFIKSIA (forensik).pdf
 
Asfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptxAsfiksia_ppt.pptx
Asfiksia_ppt.pptx
 
Asfiksia 2
Asfiksia 2Asfiksia 2
Asfiksia 2
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020
 
PPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptxPPT Tenggelam.pptx
PPT Tenggelam.pptx
 
Pembuluh darah & limfe, cvs
Pembuluh darah & limfe, cvsPembuluh darah & limfe, cvs
Pembuluh darah & limfe, cvs
 
Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA
Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA
Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA
 
Pembekapan
PembekapanPembekapan
Pembekapan
 
Barotrauma Telinga Tengah
Barotrauma Telinga TengahBarotrauma Telinga Tengah
Barotrauma Telinga Tengah
 
Obstruksi napas
Obstruksi napasObstruksi napas
Obstruksi napas
 
Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA
Obstruksi napas  AKPER PEMKAB MUNA Obstruksi napas  AKPER PEMKAB MUNA
Obstruksi napas AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Pertolongan cemas dan
Pertolongan cemas danPertolongan cemas dan
Pertolongan cemas dan
 
Sesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anakSesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anak
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusiAsuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
 
PATOLOGI UMUM (Istilah-istilah Kelainan)
PATOLOGI UMUM (Istilah-istilah Kelainan)PATOLOGI UMUM (Istilah-istilah Kelainan)
PATOLOGI UMUM (Istilah-istilah Kelainan)
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Fraktur Iga
Fraktur IgaFraktur Iga
Fraktur Iga
 
otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptx
 
near-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.pptnear-drowning-rabu.ppt
near-drowning-rabu.ppt
 

More from Evan Permana

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumEvan Permana
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriEvan Permana
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalEvan Permana
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanEvan Permana
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirEvan Permana
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaEvan Permana
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaEvan Permana
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanEvan Permana
 
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanHipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanEvan Permana
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumEvan Permana
 
Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan PatologisEvan Permana
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumEvan Permana
 
Kelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanKelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanEvan Permana
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiEvan Permana
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiEvan Permana
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriEvan Permana
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinEvan Permana
 

More from Evan Permana (20)

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Obstetri
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal
 
Faktor persalinan
Faktor persalinanFaktor persalinan
Faktor persalinan
 
Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis Kehamilan
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan Lahir
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan Tua
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan Muda
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada Kehamilan
 
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanHipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada Kehamilan
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
 
Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan Patologis
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post Partum
 
Kelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanKelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air Ketuban
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - Thanatologi
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
 

Recently uploaded

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Forensik : Asfiksia dan Tenggelam

  • 1. GAMBARAN UMUM ASFIKSIA Asfiksia adalah gangguan pertukaran udara pernapasan yang menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia Penyebab Asfiksia 1. Asfiksia Wajar Disebabkan oleh penyakit tertentu misalnya difteri, kanker laring, laringitis, asma, pneumonia, rupture varises esofagus, dan lain – lain 2. Asfiksia Mekanik Intraluminar  Choking  Sumbatan makanan  Gagging  Aspirasi  Tenggelam Ekstraluminar  Cekik (manual strangulation)  Jerat (strangulation by ligature)  Gantung (hanging)  Bekap (smothering) 3. Asfiksia Traumatik Disebabkan oleh kompresi pada dada, misalnya saat tabrakan atau tertimpa benda berat 4. Keracunan Karbon monoksida, sianida, barbiturat, dan lain – lain
  • 2. Stadium Asfiksia 1. Fase Dispnea  Disebabkan oleh rangsangan medulla oblongata karena hipoksia – hiperkapnia  Napas cepat dan dalam, menggunakan otot bantu napas  Takikardia, tekanan darah meningkat  Sianosis pada wajah dan tangan 2. Fase Konvulsi  Kejang klonik kemudian tonik dan akhirnya terjadi opistotonus  Feses, urine, dan sperma keluar karena kontraksi otot polos  Pupil midriasis, bradikardia, tekanan darah menurun 3. Fase Apnea
  • 3.  Napas lemah karena depresi pusat pernapasan  Kesadaran menurun  Relaksasi otot sphincter 4. Fase Akhir  Henti napas karena paralisis pusat pernapasan  Jantung masih berdenyut beberapa saat Tanda Umum 1. Pemeriksaan Luar  Sianosis pada bibir, ujung jari, dan kuku karena deoksiHb meningkat  Bintik pendarahan (Tardieu’s spot) pada konjunctiva bulbi dan palpebrae karena kerusakan sel endotel kapiler  Bercak pendarahan (spotting) karena kerusaan sel endotel prekapiler  Busa halus pada hidung dan mulut  Edema dan stasis karena permeabilitas kapiler meningkat 2. Pemeriksaan Dalam  Darah berwarna lebih gelap dan encer  Busa halus di dalam saluran napas  Bendungan darah di organ dalam  Organ menjadi lebih berat dan gelap  Petechiae pada pericardium, pleura visceralis, duramater, dan lain – lain  Edema paru, fraktur laring, pendarahan laring, fraktur os hyoid PEMBEKAPAKAN (SMOTHERING) Pembekapan adalah penutupan lubang hidung dan mulut oleh benda padat lunak seperti bantal, kain, karet ban, kertas, dan lain – lain Hasil Pemeriksaan  Tanda umum asfiksia  Tanda kekerasan dan perlawanan : Memar pada wajah, goresan kuku, laserasi  Jika menggunakan benda lunak, maka tidak akan menimbulkan bekas  Sisa – sisa benda sekitar : Tanah, pasir, lumpur, rumput, kapas, tepung Cara Kematian 1. Bunuh Diri
  • 4.  Biasanya pada pasien gangguan jiwa atau tahanan  Menggunakan gulungan kasur, bantal, pakaian yang menutupi wajah 2. Pembunuhan Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam pengaruh minuman keras atau obat 3. Kecelakaan  Bayi : Hidung dan mulut tertutup oleh bantal, selimut, atau mamae  Anak – anak : Wajah tertutup kantong plastik, terperangkap pada ruang sempit  Dewasa : Tertimbun oleh pasir, tanah, kapas, gandum GAGGING DAN CHOKING Gagging dan choking adalah obstruksi saluran napas oleh benda asing  Gagging : Obstruksi di orofaring  Choking : Laringofaring Hasil Pemeriksaan  Tanda umum asfiksia  Benda asing pada orofaring atau laringofaring  Tanda kekerasan oleh benda asing, memar di sekitar dan di dalam mulut Cara Kematian 1. Bunuh Diri Sangat jarang karena terdapat refleks batuk dan muntah 2. Pembunuhan Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam pengaruh minuman keras atau obat 3. Kecelakaan  Bolus death : Makanan masuk ke saluran napas saat tertawa atau menangis  Regurgitasi makanan ke saluran napas CEKIK (MANUAL STRANGULATION) Cekik adalah penekanan leher dengan tangan
  • 5. Mekanisme Kematian  Asfiksia karena obstruksi saluran napas  Refleks vagal (henti jantung) karena rangsangan pada sinus caroticus Hasil Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Luar  Tanda umum asfiksia dan strangulasi  Luka lecet : Berbentuk linear, irregular, atau semilunar karena kuku jari  Luka memar, bekas tekanan telapak tangan dan jari Tanda umum strangulasi
  • 6.  Kongesti di atas tempat strangulasi karena kompresi v. jugularis  Petechiae pada wajah, kelopak mata, dan kulit kepala  Keluar darah berbuih dari telinga, hidung, atau mulut 2. Pemeriksaan Dalam  Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus  Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus  Pendarahan internal pada laring Cara Kematian Hampir selalu disebabkan oleh pembunuhan JERAT (STRANGULATION BY LIGATURE) Jerat adalah penekanan benda asing yang melingkari dan mengikat leher seperti kabel, ikat pinggang, kaos kaki, kain, kawat Mekanisme Kematian  Asfiksia  Refleks vagal Hasil Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Luar  Tanda umum asfiksia dan strangulasi  Mata menonjol dengan pupil midriasis  Lidah membengkak dan menjulur keluar
  • 7. Jejas jerat (ligature mark)  Mendatar dan melingkari leher, tampak jelas di bagian anterior tetapi kurang jelas di bagian posterior karena otot punggung yang tebal  Terletak setinggi atau di bawah cartilago thyroidea  Jika menggunakan bahan yang lebar dan lembut seperti kain, maka jejas jerat tidak terlalu jelas. Jika menggunakan benda yang kasar seperti tali, maka tampak luka lecet di sekitar jejas jerat 2. Pemeriksaan Dalam  Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus  Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus  Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap Cara Kematian 1. Bunuh Diri  Dengan simpul hidup, yaitu lingkar jerat dapat diperbesar dan diperkecil  Bahan hanya dililitkan saja dengan jumlah lilitan lebih dari satu 2. Pembunuhan  Dengan simpul mati, yaitu lingkar jerat tidak dapat diperbesar dan diperkecil  Tanda kekerasan dan perlawanan 3. Kecelakaan Jarang terjadi
  • 8. GANTUNG (HANGING) Gantung adalah penekanan leher oleh benda asing dengan tenaga yang berasal dari berat badan sendiri Mekanisme Kematian  Fraktur cervical  Kerusakan pons dan medulla spinalis  Asfiksia  Ischemia otak  Refleks vagal Klasifikasi  Typical hanging : Titik gantung terletak di tengah occiput, kompresi pada a. carotis  Atypical hanging : Titik gantung terletak di lateral sehingga leher dalamposisi sanJgat miring, kompresi pada a. carotis dan a. vertebralis  Complete hanging : Kedua kaki tidak menyentuh lantai  Partial hanging : Terdapat bagian tubuh yang menyentuh lantai Hasil Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Luar  Bahan sempit dan keras : Obstruksi arteri  Wajah pucat, mata tidak menonjol  Bahan lebar dan lunak : Obstruksi vena dan saluran napas  Kongesti di atas tempat jerat, mata menonjol  Lebam mayat terutama pada ekstremitas inferior  Saliva menetes dari sudut mulut, urine dan feses mungkin keluar  Penis ereksi karena bendungan darah, sperma keluar dari OUE, discharge berdarah keluar dari vagina
  • 9. Jejas jerat  Melingkari leher dan meninggi ke arah simpul, terdapat bagian kulit yang bebas dari jejas (gap in the skin mark)  Kulit tampak cekung, berwarna coklat, dan kaku. Mungkin disertai luka lecet atau sedikit pendarahan di sekitar jejas jerat  Terletak setinggi atau di atas cartilago thyroidea  Jika menggunakan bahan yang sempit dan keras, maka jejas jerat tampak dalam dan jelas. Jika menggunakan bahan yang lebar dan lunak, maka jejas jerat tidak terlalu jelas 2. Pemeriksaan Dalam  Hematoma pada leher jarang ditemukan  Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap  Fraktur pada cartilago thyroidea dan os hyoideus jarang ditemukan  Rupture pada m. platysma, m. sternocleidomastoideus, dan a. carotis communis  Simon’s bleeding : Pendarahan di bagian anterior discus intervertebralis, terutama pada vertebrae lumbalis
  • 10. Cara Kematian Bunuh Diri Pembunuhan Umur Remaja dan dewasa Semua umur Jejas jerat  Miring, sirkular, discontinous  Terletak di atas leher  Mendatar, sirkular, continous  Terletak di tengah leher Simpul  Biasanya hanya satu  Terletak di samping leher  Biasanya lebih dari satu  Terletak di depan leher Luka lainnya  Jarang  Sering
  • 11.  Mungkin luka percobaan  Biasanya tanda kekerasan dan perlawanan Pakaian Rapi dan baik Robek dan berantakan Tempat kejadian  Sepi dan tersembunyi  Terkunci dari dalam  Daerah sekitar tampak rapi  Tempat gantung tinggi  Bervariasi  Terkunci dari luar  Daerah sekitar tampak berantakan  Tempat gantung bervariasi Suicide note Ada Tidak ada TENGGELAM Klasifikasi  Wet drowning : Air masuk ke saluran napas  Dry drowing : Air tidak masuk ke saluran napas karena spasme laring  Immersion syndrome : Kematian mendadak dalam air dingin karena refleks vagal  Total drowning (immersion) : Semua bagian tubuh masuk ke dalam air  Partial drowning (submersion) : Hanya kepala dan wajah yang masuk ke dalam air Mekanisme Kematian  Asfiksia karena spasme laring, gagging, choking  Refleks vagal  Fibrilasi ventrikel khusus pada air tawar, edema paru khusus pada air asin Patofisiologi  Air tawar bersifat hipotonis  Cairan mengalir dari alveolus ke pembuluh darah  Air asin bersifat hipertonis  Menarik cairan dari pembuluh darah ke interstitial paru
  • 12. Hasil Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Luar  Kulit teraba basah, dingin, dan pucat. Mungkin berlumuran pasir, lumpur, atau benda asing lainnya  Busa halus putih (Scheumfilz froth) pada hidung dan mulut, kadang berdarah  Mata setengah terbuka, jarang mengalami pendarahan atau bendungan  Cutis anserina (goose skin) : Kulit kasar dan mengerut dengan rambut berdiri karena kontraksi m. erector pili  Washer woman’s hand (skin maceration) : Palmar dan plantar pucat dan mengerut karena ekstravasasi cairan ke dalam kulit, biasanya lama  Cadaveric spasm : Jari tangan mengenggam benda sekitar untuk menyelamatkan diri, misalnya kayu atau rumput  Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, dan kaki karena gesekan dengan benda di dalam air  Lebam mayat sianosis yang terdapat dimana – mana karena posisi korban berubah sesuai aliran air 2. Pemeriksaan Dalam  Saluran napas mengandung busa halus dan benda asing
  • 13.  Tardieu spot jarang ditemukan  Bercak Paltauf karena alveoli rupture saat ekspirasi kuat, biasanya pada facies anterior dan margo pulmonis  Lambung sangat membesar karena mengandung air, lumpur, dan benda asing  Organ dalam mengalami kongesti Air Tawar Air Asin Paru – paru Penampilan Normal Membesar seperti balon Berat Normal atau sedikit lebih berat Lebih berat Tepi Tajam Tumpul Saat ditekan Air tidak keluar Keluar air Saat diangkat Air tidak menetes Air menetes Saat diiris Keluar busa Keluar air Darah Cairan darah Hipotonik Hipertonik Eritrosit  Hemodilusi  Lisis  Hemokonsentrasi  Krenasi Kadar elektrolit  Hiperkalemia  Hiponatremia  Hipochloremia  Hipokalemia  Hipernatremia  Hiperchloremia 3. Pemeriksaan Penunjang Hasil Pemeriksaan Tes destruksi Korban tenggelam  Diatom masuk ke paru melalui aspirasi  Masuk ke pembuluh darah melalui alveolus yang rupture  Beredar ke seluruh tubuh  Mayat segar : Diatom pada jaringan paru  Mayat yang membusuk : Diatom pada ginjal, otot skelet, dan sumsum tulang
  • 14. Tes getah paru (Lonset proef) Getah paru mengandung benda asing seperti lumpur, pasir, rumput, cacing Tes Gettler  Air tawar : Berat jenis dan kadar Cl pada RV lebih tinggi  Air asin : Berat jenis dan kadar Cl pada LV lebih tinggi  Perbedaan dianggap signifikan apabila > 10%