Asfiksia adalah gangguan pertukaran udara pernapasan yang menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Penyebabnya antara lain asfiksia wajar, mekanik, traumatik, dan keracunan yang dapat mengakibatkan gangguan stadium pernapasan hingga kematian. Tanda umum asfiksia meliputi sianosis, petechiae, dan busa pada mulut serta hidung.
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
1. GAMBARAN UMUM ASFIKSIA
Asfiksia adalah gangguan pertukaran udara pernapasan yang menyebabkan hipoksia dan
hiperkapnia
Penyebab Asfiksia
1. Asfiksia Wajar
Disebabkan oleh penyakit tertentu misalnya difteri, kanker laring, laringitis, asma,
pneumonia, rupture varises esofagus, dan lain – lain
2. Asfiksia Mekanik
Intraluminar
Choking
Sumbatan makanan
Gagging
Aspirasi
Tenggelam
Ekstraluminar
Cekik (manual strangulation)
Jerat (strangulation by ligature)
Gantung (hanging)
Bekap (smothering)
3. Asfiksia Traumatik
Disebabkan oleh kompresi pada dada, misalnya saat tabrakan atau tertimpa benda berat
4. Keracunan
Karbon monoksida, sianida, barbiturat, dan lain – lain
2. Stadium Asfiksia
1. Fase Dispnea
Disebabkan oleh rangsangan medulla oblongata karena hipoksia – hiperkapnia
Napas cepat dan dalam, menggunakan otot bantu napas
Takikardia, tekanan darah meningkat
Sianosis pada wajah dan tangan
2. Fase Konvulsi
Kejang klonik kemudian tonik dan akhirnya terjadi opistotonus
Feses, urine, dan sperma keluar karena kontraksi otot polos
Pupil midriasis, bradikardia, tekanan darah menurun
3. Fase Apnea
3. Napas lemah karena depresi pusat pernapasan
Kesadaran menurun
Relaksasi otot sphincter
4. Fase Akhir
Henti napas karena paralisis pusat pernapasan
Jantung masih berdenyut beberapa saat
Tanda Umum
1. Pemeriksaan Luar
Sianosis pada bibir, ujung jari, dan kuku karena deoksiHb meningkat
Bintik pendarahan (Tardieu’s spot) pada konjunctiva bulbi dan palpebrae karena
kerusakan sel endotel kapiler
Bercak pendarahan (spotting) karena kerusaan sel endotel prekapiler
Busa halus pada hidung dan mulut
Edema dan stasis karena permeabilitas kapiler meningkat
2. Pemeriksaan Dalam
Darah berwarna lebih gelap dan encer
Busa halus di dalam saluran napas
Bendungan darah di organ dalam Organ menjadi lebih berat dan gelap
Petechiae pada pericardium, pleura visceralis, duramater, dan lain – lain
Edema paru, fraktur laring, pendarahan laring, fraktur os hyoid
PEMBEKAPAKAN (SMOTHERING)
Pembekapan adalah penutupan lubang hidung dan mulut oleh benda padat lunak seperti
bantal, kain, karet ban, kertas, dan lain – lain
Hasil Pemeriksaan
Tanda umum asfiksia
Tanda kekerasan dan perlawanan : Memar pada wajah, goresan kuku, laserasi
Jika menggunakan benda lunak, maka tidak akan menimbulkan bekas
Sisa – sisa benda sekitar : Tanah, pasir, lumpur, rumput, kapas, tepung
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
4. Biasanya pada pasien gangguan jiwa atau tahanan
Menggunakan gulungan kasur, bantal, pakaian yang menutupi wajah
2. Pembunuhan
Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam
pengaruh minuman keras atau obat
3. Kecelakaan
Bayi : Hidung dan mulut tertutup oleh bantal, selimut, atau mamae
Anak – anak : Wajah tertutup kantong plastik, terperangkap pada ruang sempit
Dewasa : Tertimbun oleh pasir, tanah, kapas, gandum
GAGGING DAN CHOKING
Gagging dan choking adalah obstruksi saluran napas oleh benda asing
Gagging : Obstruksi di orofaring
Choking : Laringofaring
Hasil Pemeriksaan
Tanda umum asfiksia
Benda asing pada orofaring atau laringofaring
Tanda kekerasan oleh benda asing, memar di sekitar dan di dalam mulut
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
Sangat jarang karena terdapat refleks batuk dan muntah
2. Pembunuhan
Biasanya pada orang yang tidak berdaya seperti bayi, lansia, orang sakit berat, orang dalam
pengaruh minuman keras atau obat
3. Kecelakaan
Bolus death : Makanan masuk ke saluran napas saat tertawa atau menangis
Regurgitasi makanan ke saluran napas
CEKIK (MANUAL STRANGULATION)
Cekik adalah penekanan leher dengan tangan
5. Mekanisme Kematian
Asfiksia karena obstruksi saluran napas
Refleks vagal (henti jantung) karena rangsangan pada sinus caroticus
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
Tanda umum asfiksia dan strangulasi
Luka lecet : Berbentuk linear, irregular, atau semilunar karena kuku jari
Luka memar, bekas tekanan telapak tangan dan jari
Tanda umum strangulasi
6. Kongesti di atas tempat strangulasi karena kompresi v. jugularis
Petechiae pada wajah, kelopak mata, dan kulit kepala
Keluar darah berbuih dari telinga, hidung, atau mulut
2. Pemeriksaan Dalam
Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus
Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus
Pendarahan internal pada laring
Cara Kematian
Hampir selalu disebabkan oleh pembunuhan
JERAT (STRANGULATION BY LIGATURE)
Jerat adalah penekanan benda asing yang melingkari dan mengikat leher seperti kabel, ikat
pinggang, kaos kaki, kain, kawat
Mekanisme Kematian
Asfiksia
Refleks vagal
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
Tanda umum asfiksia dan strangulasi
Mata menonjol dengan pupil midriasis
Lidah membengkak dan menjulur keluar
7. Jejas jerat (ligature mark)
Mendatar dan melingkari leher, tampak jelas di bagian anterior tetapi kurang jelas di
bagian posterior karena otot punggung yang tebal
Terletak setinggi atau di bawah cartilago thyroidea
Jika menggunakan bahan yang lebar dan lembut seperti kain, maka jejas jerat tidak
terlalu jelas. Jika menggunakan benda yang kasar seperti tali, maka tampak luka lecet di
sekitar jejas jerat
2. Pemeriksaan Dalam
Fraktur pada cornu superior cartilago thyroidea dan cornu majus os hyoideus
Hematoma pada subkutan, m. platysma, dan m. sternocleidomastoideus
Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap
Cara Kematian
1. Bunuh Diri
Dengan simpul hidup, yaitu lingkar jerat dapat diperbesar dan diperkecil
Bahan hanya dililitkan saja dengan jumlah lilitan lebih dari satu
2. Pembunuhan
Dengan simpul mati, yaitu lingkar jerat tidak dapat diperbesar dan diperkecil
Tanda kekerasan dan perlawanan
3. Kecelakaan
Jarang terjadi
8. GANTUNG (HANGING)
Gantung adalah penekanan leher oleh benda asing dengan tenaga yang berasal dari berat
badan sendiri
Mekanisme Kematian
Fraktur cervical Kerusakan pons dan medulla spinalis
Asfiksia
Ischemia otak
Refleks vagal
Klasifikasi
Typical hanging : Titik gantung terletak di tengah occiput, kompresi pada a. carotis
Atypical hanging : Titik gantung terletak di lateral sehingga leher dalamposisi sanJgat
miring, kompresi pada a. carotis dan a. vertebralis
Complete hanging : Kedua kaki tidak menyentuh lantai
Partial hanging : Terdapat bagian tubuh yang menyentuh lantai
Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
Bahan sempit dan keras : Obstruksi arteri Wajah pucat, mata tidak menonjol
Bahan lebar dan lunak : Obstruksi vena dan saluran napas Kongesti di atas tempat
jerat, mata menonjol
Lebam mayat terutama pada ekstremitas inferior
Saliva menetes dari sudut mulut, urine dan feses mungkin keluar
Penis ereksi karena bendungan darah, sperma keluar dari OUE, discharge berdarah
keluar dari vagina
9. Jejas jerat
Melingkari leher dan meninggi ke arah simpul, terdapat bagian kulit yang bebas dari
jejas (gap in the skin mark)
Kulit tampak cekung, berwarna coklat, dan kaku. Mungkin disertai luka lecet atau sedikit
pendarahan di sekitar jejas jerat
Terletak setinggi atau di atas cartilago thyroidea
Jika menggunakan bahan yang sempit dan keras, maka jejas jerat tampak dalam dan
jelas. Jika menggunakan bahan yang lebar dan lunak, maka jejas jerat tidak terlalu jelas
2. Pemeriksaan Dalam
Hematoma pada leher jarang ditemukan
Jaringan subkutan di bawah jejas jerat biasanya kering, pucat, dan mengkilap
Fraktur pada cartilago thyroidea dan os hyoideus jarang ditemukan
Rupture pada m. platysma, m. sternocleidomastoideus, dan a. carotis communis
Simon’s bleeding : Pendarahan di bagian anterior discus intervertebralis, terutama pada
vertebrae lumbalis
10. Cara Kematian
Bunuh Diri Pembunuhan
Umur Remaja dan dewasa Semua umur
Jejas jerat
Miring, sirkular, discontinous
Terletak di atas leher
Mendatar, sirkular, continous
Terletak di tengah leher
Simpul
Biasanya hanya satu
Terletak di samping leher
Biasanya lebih dari satu
Terletak di depan leher
Luka lainnya Jarang Sering
11. Mungkin luka percobaan Biasanya tanda kekerasan dan
perlawanan
Pakaian Rapi dan baik Robek dan berantakan
Tempat kejadian
Sepi dan tersembunyi
Terkunci dari dalam
Daerah sekitar tampak rapi
Tempat gantung tinggi
Bervariasi
Terkunci dari luar
Daerah sekitar tampak
berantakan
Tempat gantung bervariasi
Suicide note Ada Tidak ada
TENGGELAM
Klasifikasi
Wet drowning : Air masuk ke saluran napas
Dry drowing : Air tidak masuk ke saluran napas karena spasme laring
Immersion syndrome : Kematian mendadak dalam air dingin karena refleks vagal
Total drowning (immersion) : Semua bagian tubuh masuk ke dalam air
Partial drowning (submersion) : Hanya kepala dan wajah yang masuk ke dalam air
Mekanisme Kematian
Asfiksia karena spasme laring, gagging, choking
Refleks vagal
Fibrilasi ventrikel khusus pada air tawar, edema paru khusus pada air asin
Patofisiologi
Air tawar bersifat hipotonis Cairan mengalir dari alveolus ke pembuluh darah
Air asin bersifat hipertonis Menarik cairan dari pembuluh darah ke interstitial paru
12. Hasil Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Luar
Kulit teraba basah, dingin, dan pucat. Mungkin berlumuran pasir, lumpur, atau benda
asing lainnya
Busa halus putih (Scheumfilz froth) pada hidung dan mulut, kadang berdarah
Mata setengah terbuka, jarang mengalami pendarahan atau bendungan
Cutis anserina (goose skin) : Kulit kasar dan mengerut dengan rambut berdiri karena
kontraksi m. erector pili
Washer woman’s hand (skin maceration) : Palmar dan plantar pucat dan mengerut
karena ekstravasasi cairan ke dalam kulit, biasanya lama
Cadaveric spasm : Jari tangan mengenggam benda sekitar untuk menyelamatkan diri,
misalnya kayu atau rumput
Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, dan kaki karena gesekan dengan benda di dalam
air
Lebam mayat sianosis yang terdapat dimana – mana karena posisi korban berubah
sesuai aliran air
2. Pemeriksaan Dalam
Saluran napas mengandung busa halus dan benda asing
13. Tardieu spot jarang ditemukan
Bercak Paltauf karena alveoli rupture saat ekspirasi kuat, biasanya pada facies anterior
dan margo pulmonis
Lambung sangat membesar karena mengandung air, lumpur, dan benda asing
Organ dalam mengalami kongesti
Air Tawar Air Asin
Paru – paru
Penampilan Normal Membesar seperti balon
Berat Normal atau sedikit lebih berat Lebih berat
Tepi Tajam Tumpul
Saat ditekan Air tidak keluar Keluar air
Saat diangkat Air tidak menetes Air menetes
Saat diiris Keluar busa Keluar air
Darah
Cairan darah Hipotonik Hipertonik
Eritrosit
Hemodilusi
Lisis
Hemokonsentrasi
Krenasi
Kadar elektrolit
Hiperkalemia
Hiponatremia
Hipochloremia
Hipokalemia
Hipernatremia
Hiperchloremia
3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan
Tes destruksi
Korban tenggelam Diatom masuk ke paru melalui aspirasi
Masuk ke pembuluh darah melalui alveolus yang rupture
Beredar ke seluruh tubuh
Mayat segar : Diatom pada jaringan paru
Mayat yang membusuk : Diatom pada ginjal, otot skelet, dan
sumsum tulang
14. Tes getah paru
(Lonset proef)
Getah paru mengandung benda asing seperti lumpur, pasir,
rumput, cacing
Tes Gettler
Air tawar : Berat jenis dan kadar Cl pada RV lebih tinggi
Air asin : Berat jenis dan kadar Cl pada LV lebih tinggi
Perbedaan dianggap signifikan apabila > 10%