SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Pendarahan Post
Partum
DEFINISI
• Pendarahan dari organ genital dengan volume > 500 ml setelah
persalinan pervaginam atau > 1000 ml setelah section secarea
• Pendarahan post partum primer
– Terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan
• Pendarahan post partum sekunder
– Terjadi dalam waktu > 24 jam setelah melahirkan
ETIOLOGI : 4T
• Tone (70%)
– Atonia uteri
• Trauma (20%)
– Rupture perineum, laserasi serviks
– Rupture uteri, inversion uteri
• Tissue (10%)
– Retensi plasenta, sisa plasenta
• Thrombine (< 1%)
– Trombositopenia, defek faktor koagulasi, hipofibrinogenemia
GEJALA KLINIS
Kehilangan Darah Tekanan Sistole Gejala Klinis Derajat Syok
500 – 1000 ml Normal Palpitasi, pusing, takikardia Terkompensasi
1000 – 1500 ml 80 – 100 mmHg Lemah, keringat, takikardia Ringan
1500 – 2000 ml 70 – 80 mmHg Gelisah, pucat, oliguria Sedang
2000 – 3000 ml 50 – 70 mmHg Collapse, air hunger, anuria Berat
Tata Laksana Awal : HAEMOSTASIS
H Ask for help
A Assess (vital parameter, blood loss) and resuscitate
E Establish etiology, ensure availability of blood, ecbolics (oxytocin,
ergometrine, or syntometrine bolus IV / IM)
M Massage the uterus
O Oxytocin infusion / prostaglandins IV / per rectal / IM / intramyometrial
S Shift to theatre : Exclude retained product and trauma, bimanual compression
T Tamponade balloon or uterine packing
A Apply compression sutures (B-lynch method or modified)
S Systematic pelvis devascularisation : Uterine, ovarian, quadruple, internal iliac
I Interventional radiologis, if appropriate, uterine artery embolization
S Subtotal or total abdominal hysterectomy
• Ask for help
– Segera meminta bantuan atau rujuk ke Rumah Sakit
• Assess and resuscitate
– Hitung estimasi volume darah yang hilang, lebih baik
overestimate dan proaktif daripada underestimate dan pasif
– RIMOT : Resusitasi, infus 2 jalur, monitoring kondisi umum dan
tanda vital, oksigen, dan team approach
– Pasang infus 2 jalur dengan abbocath ukuran besar (16 G)
sekaligus mengambil darah untuk pemeriksaan Hb, fungsi
hemostasis, kadar elektrolit, golongan darah, dan cross match
– Resusitasi cairan dengan infus kristaloid : koloid 3 : 1 40 tpm
– Pasang kateter untuk monitoring balance cairan
– Pasang monitor dengan pulse oxymeter
• Establish etiology, ensure availability of blood, ecbolics
– Tentukan etiologic pendarahan post partum sambal resusitasi
– Persiapkan transfuse darah dan uterotonika
• Massage the uterus
– Lakukan massage uterus dan pemberian obat uterotonika
– Jika uterus tetap lembek, maka lakukan kompresi bimanual
• Oxytocin infusion / prostaglandins
– Lini pertama : Oksitosin 20 IU dalam 500 ml NaCl 0,9% dengan
kecepatan 60 tpm
– Lini kedua : Ergometrin 0,2 mg IM atau IV, dapat diulang 15
menit kemudian jika perlu
– Lini ketiga : Misoprostol 800 – 1000 mcg per rectal
• Shift to theatre
– Segera evakuasi pasien ke ruang operasi sambil dilakukan
kompresi bimanual
– Pastikan tidak terdapat sisa plasenta atau selaput ketuban
ATONIA UTERI
DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS
• Uterus tidak berkontraksi setelah persalinan
• Gambaran klinis
– Pendarahan banyak segera setelah melahirkan
– Uterus teraba lembek
– Tinggi fundus uteri masih setinggi umbilicus atau lebih
FAKTOR RISIKO
• Faktor ibu
– Kelelahan karena partus
lama, partus presipitatus,
induksi, korioamnionitis
– Grande multipara
– Kondisi umum buruk,
anemia, penyakit kronis
– Leiomyoma uteri
– Gangguan kontraksi karena
tokolitik atau anestesi
– Riwayat atonia sebelumnya
• Faktor bayi : Distensi uterus
yang berlebihan
– Kehamilan ganda
– Polihidramnion
– Makrosomia
– Korioamnionitis
KOMPRESI BIMANUAL
• Kompresi bimanual interna
– Masukkan tangan kanan dengan posisi obstetric ke dalam
introitus vagina  Kepalkan tangan  Letakkan pada forniks
anterior  Dorong uterus ke cranioanterior
– Tangan kiri menekan bagian belakang corpus uteri
– Kompresi dengan cara mendekatkan telapak tangan kiri dengan
kepalan tangan kanan di forniks anterior
– Pertahankan sampai kontraksi uterus membaik
• Kompresi bimanual eksterna
– Tangan kiri menekan dinding posterior uterus
– Tangan kanan mengepal dan menekan dinding anterior uterus
– Kompresi dengan cara mendekatkan telapak tangan kiri dengan
kepalan tangan kanan
– Pertahankan sampai kontraksi uterus membaik
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
• Tangan kiri mengepal dan menekan umbilicus tegak lurus dengan
columna vertebralis sampai berhenti pada bagian yang keras
• Tangan kanan meraba pulsasi a. femoralis
LIGASI ARTERI
B-LYNCH SUTURE
UTEROTONIKA
ROBEKAN JALAN LAHIR
DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS
• Terdiri dari rupture perineum, laserasi serviks, dan rupture uteri
• Gambaran klinis
– Darah segar mengalir segera setelah melahirkan
– Kontraksi uteris baik, kecuali pada rupture uteri
– Plasenta kesan utuh dan lengkap
ETIOLOGI
• Faktor ibu
– Persalinan lama
– Induksi dan stimulasi
– Jaringan parut perineum
– Episiotomi
– Ekstraksi vakum, forceps
• Faktor bayi
– Persalinan lama
– Disproporsi kepala-panggul
– Kepala terlalu cepat lahir
RUPTURE PERINEUM
• Grade I : Kulit perineum dan mucosa vagina
• Grade II : Otot perineum tanpa m. sphincter ani
• Grade III : M. sphincter ani
– Grade IIIA : < 50% m. sphincter ani externum
– Grade IIIB : > 50% m. sphincter ani externum
– Grade IIIC : M. sphincter ani internum
• Grade IV : Mucosa anorectal
REPAIR PERINEUM
• Persiapan
– Injeksi lidokain di bawah mucosa vagina, di bawah kulit
perineum dann otot perineum
– Benang absorbale dengan catgut nomor 2/0
• Rupture grade I : Tidak perlu dijahit
• Rupture grade III dan IV : Rujuk
• Rupture grade II
– Jahit mukosa : Jahit jelujur 1 cm di atas puncak luka vagina
sampai batas vagina
– Jahit otot : Lanjutkan jahit jelujur pada otot perineum sampai
ujung luka pada perineum
– Jahit kulit : Jahit subkutikular kembali ke batas vagina
– Jika pendarahan masih terjadi, maka berikan misoprostol 1000
mcg per rektal atau asam traneksamat 1000 mg IV bolus
LASERASI SERVIKS
• Paling sering pada bagian lateral bawah kiri dan kanan portio
• Jepit klem ovarium pada lokasi pendarahan
• Jahit secara kontinu mulai dari ujung atas laserasi kemudian ke
arah luar sehingga semua laserasi dapat dijahit
• Jika pendarahan masih terjadi, maka berikan asam traneksamat
1000 mg IV bolus kemudian rujuk
RETENSIO PLASENTA
DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS
• Plasenta belum keluar dalam waktu 30 menit setelah janin lahir
• Gambaran klinis
– Plasenta belum keluar dalam waktu 30 menit setelah janin lahir
– Pendarahan segera setelah melahirkan
– Kontraksi uterus baik
ETIOLOGI
• Plasenta adhesive
– Plasenta masih melekat pada dinding uterus
– Plasenta akreta : Vili chorionic menempel pada myometrium
– Plasenta inkreta : Vili chorionic menginvasi myometrium
– Plasenta perkreta : Vili chorionic menembus myometrium
• Plasenta inkarserata
– Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus tetapi belum
keluar karena terhalang oleh lingkaran konstriksi
• Kelainan bentuk plasenta
TATA LAKSANA
• Oksitosin 20 – 40 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat
dengan kecepatan 60 tpm dan oksitosin 10 IU IM
– Lanjutkan dengan infus oksitosin 20 IU dalam 1000 ml NaCl
0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 40 tpm sampai
pendarahan berhenti
• Lakukan peregangan tali pusat terkendali
– Jika tidak berhasil, maka lakukan manual plasenta
• Antibiotik profilaksis dosis tunggal
– Ampisilin 2 gram IV dan metronidazole 500 mg IV
MANUAL PLASENTA
• Masukkan tangan kanan dengan posisi obstetric ke dalam
introitus vagina menelusuri tali pusat sampai cavum uteri
• Tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang oleh asisten
• Cari tempat implantasi dan tepi plasenta  Sisipkan ujung jari di
antara plasenta dengan dinding uterus
– Gerakkan tangan ke kanan dan kiri secara perlahan sampai
plasenta lepas
• Tarik tali pusat untuk mengeluarkan plasenta, tangan tetap di
dalam cavum uteri
SISA PLASENTA
DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS
• Sebagian plasenta atau selaput ketuban tertinggal di cavum uteri
• Gambaran klinis
– Pendarahan segera setelah melahirkan
– Plasenta tidak utuh
– Kontraksi uterus baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang
TATA LAKSANA
• Oksitosin 20 – 40 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat
dengan kecepatan 60 tpm dan oksitosin 10 IU IM
– Lanjutkan dengan infus oksitosin 20 IU dalam 1000 ml NaCl
0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 40 tpm sampai
pendarahan berhenti
• Eksplorasi digital  Keluarkan bekuan darah dan jaringan
– Jika ostium serviks sempit, maka lakukan aspirasi vakum
manual atau dilatasi dan kuretase
• Antibiotik profilaksis dosis tunggal
– Ampisilin 2 gram IV dan metronidazole 500 mg IV
INVERSIO UTERI
DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS
• Endometrium turun keluar melalui ostium serviks
• Gambaran klinis
– Uterus tidak teraba
– Pendarahan segera setelah melahirkan
– Tampak massa pada lumen vagina
– Syok neurogenic karena kesakitan
FAKTOR RISIKO
• Atonia uteri
• Tali pusat ditarik ke bawah secara keras
• Tekanan pada bagian atas fundus
• Peningkatan tekanan intra-abdominal yang keras dan mendadak
TATA LAKSANA
• Segera reposisi uterus atau rujuk
– Jika reposisi gagal, maka lakukan laparotomy
– Jika laparotomy gagal, maka lakukan histerektomi
• Jika sangat nyeri, maka berikan petidin 1 mg/kgBB IM atau IV
perlahan atau morfin 0,1 mg/kgBB IM
GANGGUAN KOAGULASI
GAMBARAN KLINIS
• Dicurigai apabila sudah menyingkirkan penyebab lainnya
• Gambaran klinis
– Terjadi pendarahan saat repair perineum
– Pendarahan merembes atau hematoma pada bekas jahitan
atau tempat injeksi
– Pendarahan gusi dan hidung
• Pemeriksaan penunjang
– PT dan APTT memanjang
– Trombositopenia
TATA LAKSANA
• Transfusi trombosit, fresh frozen plasma, cryoprecipitate

More Related Content

What's hot

Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanDelia Shanty
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI Erlina Wati
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumIsma Nur'aini
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumErlina Wati
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinanfikri asyura
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang student
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previaMayah M4y
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
 

What's hot (20)

Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang asuhan kebidanan dengan letak sungsang
asuhan kebidanan dengan letak sungsang
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previa
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
Pp post partum
Pp post partumPp post partum
Pp post partum
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 

Similar to Pendarahan Post Partum

HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptxrahmiayuda
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
PPH DR IKA.pptx
PPH DR IKA.pptxPPH DR IKA.pptx
PPH DR IKA.pptxsuri75
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptYoshiRiantyoko
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partumfhermien
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxAsnayaTirewa
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAyunina2
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.pptSTIKESSENIORSARJANAK
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxIGDKSP
 
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptBAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptVictorSantawi1
 

Similar to Pendarahan Post Partum (20)

HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
PPH DR IKA.pptx
PPH DR IKA.pptxPPH DR IKA.pptx
PPH DR IKA.pptx
 
Pph AKBID PARAMATA RAHA
Pph AKBID PARAMATA RAHA Pph AKBID PARAMATA RAHA
Pph AKBID PARAMATA RAHA
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
 
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdfPerdarahan pada Kehamilan.pdf
Perdarahan pada Kehamilan.pdf
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
6 pph
6 pph6 pph
6 pph
 
HPP.pptx
HPP.pptxHPP.pptx
HPP.pptx
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
 
78_PUTRI DWI ARUMSARI.pptx
78_PUTRI DWI ARUMSARI.pptx78_PUTRI DWI ARUMSARI.pptx
78_PUTRI DWI ARUMSARI.pptx
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
 
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptBAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
 

More from Evan Permana

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumEvan Permana
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriEvan Permana
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalEvan Permana
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanEvan Permana
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirEvan Permana
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaEvan Permana
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaEvan Permana
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanEvan Permana
 
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanHipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanEvan Permana
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumEvan Permana
 
Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan PatologisEvan Permana
 
Kelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanKelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanEvan Permana
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamEvan Permana
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiEvan Permana
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiEvan Permana
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriEvan Permana
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinEvan Permana
 
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding SelAntibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding SelEvan Permana
 

More from Evan Permana (20)

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Obstetri
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal
 
Faktor persalinan
Faktor persalinanFaktor persalinan
Faktor persalinan
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis Kehamilan
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan Lahir
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan Tua
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan Muda
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada Kehamilan
 
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanHipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada Kehamilan
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
 
Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan Patologis
 
Kelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanKelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air Ketuban
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - Thanatologi
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
 
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding SelAntibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
 

Recently uploaded

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 

Recently uploaded (20)

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 

Pendarahan Post Partum

  • 2. DEFINISI • Pendarahan dari organ genital dengan volume > 500 ml setelah persalinan pervaginam atau > 1000 ml setelah section secarea • Pendarahan post partum primer – Terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan • Pendarahan post partum sekunder – Terjadi dalam waktu > 24 jam setelah melahirkan
  • 3. ETIOLOGI : 4T • Tone (70%) – Atonia uteri • Trauma (20%) – Rupture perineum, laserasi serviks – Rupture uteri, inversion uteri • Tissue (10%) – Retensi plasenta, sisa plasenta • Thrombine (< 1%) – Trombositopenia, defek faktor koagulasi, hipofibrinogenemia
  • 4. GEJALA KLINIS Kehilangan Darah Tekanan Sistole Gejala Klinis Derajat Syok 500 – 1000 ml Normal Palpitasi, pusing, takikardia Terkompensasi 1000 – 1500 ml 80 – 100 mmHg Lemah, keringat, takikardia Ringan 1500 – 2000 ml 70 – 80 mmHg Gelisah, pucat, oliguria Sedang 2000 – 3000 ml 50 – 70 mmHg Collapse, air hunger, anuria Berat
  • 5. Tata Laksana Awal : HAEMOSTASIS H Ask for help A Assess (vital parameter, blood loss) and resuscitate E Establish etiology, ensure availability of blood, ecbolics (oxytocin, ergometrine, or syntometrine bolus IV / IM) M Massage the uterus O Oxytocin infusion / prostaglandins IV / per rectal / IM / intramyometrial S Shift to theatre : Exclude retained product and trauma, bimanual compression T Tamponade balloon or uterine packing A Apply compression sutures (B-lynch method or modified) S Systematic pelvis devascularisation : Uterine, ovarian, quadruple, internal iliac I Interventional radiologis, if appropriate, uterine artery embolization S Subtotal or total abdominal hysterectomy
  • 6. • Ask for help – Segera meminta bantuan atau rujuk ke Rumah Sakit • Assess and resuscitate – Hitung estimasi volume darah yang hilang, lebih baik overestimate dan proaktif daripada underestimate dan pasif – RIMOT : Resusitasi, infus 2 jalur, monitoring kondisi umum dan tanda vital, oksigen, dan team approach – Pasang infus 2 jalur dengan abbocath ukuran besar (16 G) sekaligus mengambil darah untuk pemeriksaan Hb, fungsi hemostasis, kadar elektrolit, golongan darah, dan cross match
  • 7. – Resusitasi cairan dengan infus kristaloid : koloid 3 : 1 40 tpm – Pasang kateter untuk monitoring balance cairan – Pasang monitor dengan pulse oxymeter • Establish etiology, ensure availability of blood, ecbolics – Tentukan etiologic pendarahan post partum sambal resusitasi – Persiapkan transfuse darah dan uterotonika • Massage the uterus – Lakukan massage uterus dan pemberian obat uterotonika – Jika uterus tetap lembek, maka lakukan kompresi bimanual
  • 8. • Oxytocin infusion / prostaglandins – Lini pertama : Oksitosin 20 IU dalam 500 ml NaCl 0,9% dengan kecepatan 60 tpm – Lini kedua : Ergometrin 0,2 mg IM atau IV, dapat diulang 15 menit kemudian jika perlu – Lini ketiga : Misoprostol 800 – 1000 mcg per rectal • Shift to theatre – Segera evakuasi pasien ke ruang operasi sambil dilakukan kompresi bimanual – Pastikan tidak terdapat sisa plasenta atau selaput ketuban
  • 10. DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS • Uterus tidak berkontraksi setelah persalinan • Gambaran klinis – Pendarahan banyak segera setelah melahirkan – Uterus teraba lembek – Tinggi fundus uteri masih setinggi umbilicus atau lebih
  • 11. FAKTOR RISIKO • Faktor ibu – Kelelahan karena partus lama, partus presipitatus, induksi, korioamnionitis – Grande multipara – Kondisi umum buruk, anemia, penyakit kronis – Leiomyoma uteri – Gangguan kontraksi karena tokolitik atau anestesi – Riwayat atonia sebelumnya • Faktor bayi : Distensi uterus yang berlebihan – Kehamilan ganda – Polihidramnion – Makrosomia – Korioamnionitis
  • 12.
  • 13. KOMPRESI BIMANUAL • Kompresi bimanual interna – Masukkan tangan kanan dengan posisi obstetric ke dalam introitus vagina  Kepalkan tangan  Letakkan pada forniks anterior  Dorong uterus ke cranioanterior – Tangan kiri menekan bagian belakang corpus uteri – Kompresi dengan cara mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan kanan di forniks anterior – Pertahankan sampai kontraksi uterus membaik
  • 14. • Kompresi bimanual eksterna – Tangan kiri menekan dinding posterior uterus – Tangan kanan mengepal dan menekan dinding anterior uterus – Kompresi dengan cara mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan kanan – Pertahankan sampai kontraksi uterus membaik
  • 15. KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS • Tangan kiri mengepal dan menekan umbilicus tegak lurus dengan columna vertebralis sampai berhenti pada bagian yang keras • Tangan kanan meraba pulsasi a. femoralis
  • 20. DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS • Terdiri dari rupture perineum, laserasi serviks, dan rupture uteri • Gambaran klinis – Darah segar mengalir segera setelah melahirkan – Kontraksi uteris baik, kecuali pada rupture uteri – Plasenta kesan utuh dan lengkap
  • 21. ETIOLOGI • Faktor ibu – Persalinan lama – Induksi dan stimulasi – Jaringan parut perineum – Episiotomi – Ekstraksi vakum, forceps • Faktor bayi – Persalinan lama – Disproporsi kepala-panggul – Kepala terlalu cepat lahir
  • 22. RUPTURE PERINEUM • Grade I : Kulit perineum dan mucosa vagina • Grade II : Otot perineum tanpa m. sphincter ani • Grade III : M. sphincter ani – Grade IIIA : < 50% m. sphincter ani externum – Grade IIIB : > 50% m. sphincter ani externum – Grade IIIC : M. sphincter ani internum • Grade IV : Mucosa anorectal
  • 23.
  • 24.
  • 25. REPAIR PERINEUM • Persiapan – Injeksi lidokain di bawah mucosa vagina, di bawah kulit perineum dann otot perineum – Benang absorbale dengan catgut nomor 2/0 • Rupture grade I : Tidak perlu dijahit • Rupture grade III dan IV : Rujuk
  • 26. • Rupture grade II – Jahit mukosa : Jahit jelujur 1 cm di atas puncak luka vagina sampai batas vagina – Jahit otot : Lanjutkan jahit jelujur pada otot perineum sampai ujung luka pada perineum – Jahit kulit : Jahit subkutikular kembali ke batas vagina – Jika pendarahan masih terjadi, maka berikan misoprostol 1000 mcg per rektal atau asam traneksamat 1000 mg IV bolus
  • 27.
  • 28.
  • 29. LASERASI SERVIKS • Paling sering pada bagian lateral bawah kiri dan kanan portio • Jepit klem ovarium pada lokasi pendarahan • Jahit secara kontinu mulai dari ujung atas laserasi kemudian ke arah luar sehingga semua laserasi dapat dijahit • Jika pendarahan masih terjadi, maka berikan asam traneksamat 1000 mg IV bolus kemudian rujuk
  • 31. DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS • Plasenta belum keluar dalam waktu 30 menit setelah janin lahir • Gambaran klinis – Plasenta belum keluar dalam waktu 30 menit setelah janin lahir – Pendarahan segera setelah melahirkan – Kontraksi uterus baik
  • 32. ETIOLOGI • Plasenta adhesive – Plasenta masih melekat pada dinding uterus – Plasenta akreta : Vili chorionic menempel pada myometrium – Plasenta inkreta : Vili chorionic menginvasi myometrium – Plasenta perkreta : Vili chorionic menembus myometrium • Plasenta inkarserata – Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus tetapi belum keluar karena terhalang oleh lingkaran konstriksi • Kelainan bentuk plasenta
  • 33.
  • 34.
  • 35. TATA LAKSANA • Oksitosin 20 – 40 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 60 tpm dan oksitosin 10 IU IM – Lanjutkan dengan infus oksitosin 20 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 40 tpm sampai pendarahan berhenti • Lakukan peregangan tali pusat terkendali – Jika tidak berhasil, maka lakukan manual plasenta • Antibiotik profilaksis dosis tunggal – Ampisilin 2 gram IV dan metronidazole 500 mg IV
  • 36. MANUAL PLASENTA • Masukkan tangan kanan dengan posisi obstetric ke dalam introitus vagina menelusuri tali pusat sampai cavum uteri • Tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang oleh asisten • Cari tempat implantasi dan tepi plasenta  Sisipkan ujung jari di antara plasenta dengan dinding uterus – Gerakkan tangan ke kanan dan kiri secara perlahan sampai plasenta lepas • Tarik tali pusat untuk mengeluarkan plasenta, tangan tetap di dalam cavum uteri
  • 37.
  • 39. DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS • Sebagian plasenta atau selaput ketuban tertinggal di cavum uteri • Gambaran klinis – Pendarahan segera setelah melahirkan – Plasenta tidak utuh – Kontraksi uterus baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang
  • 40. TATA LAKSANA • Oksitosin 20 – 40 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 60 tpm dan oksitosin 10 IU IM – Lanjutkan dengan infus oksitosin 20 IU dalam 1000 ml NaCl 0,9% atau Ringer laktat dengan kecepatan 40 tpm sampai pendarahan berhenti • Eksplorasi digital  Keluarkan bekuan darah dan jaringan – Jika ostium serviks sempit, maka lakukan aspirasi vakum manual atau dilatasi dan kuretase • Antibiotik profilaksis dosis tunggal – Ampisilin 2 gram IV dan metronidazole 500 mg IV
  • 42. DEFINISI DAN GAMBARAN KLINIS • Endometrium turun keluar melalui ostium serviks • Gambaran klinis – Uterus tidak teraba – Pendarahan segera setelah melahirkan – Tampak massa pada lumen vagina – Syok neurogenic karena kesakitan
  • 43. FAKTOR RISIKO • Atonia uteri • Tali pusat ditarik ke bawah secara keras • Tekanan pada bagian atas fundus • Peningkatan tekanan intra-abdominal yang keras dan mendadak
  • 44. TATA LAKSANA • Segera reposisi uterus atau rujuk – Jika reposisi gagal, maka lakukan laparotomy – Jika laparotomy gagal, maka lakukan histerektomi • Jika sangat nyeri, maka berikan petidin 1 mg/kgBB IM atau IV perlahan atau morfin 0,1 mg/kgBB IM
  • 45.
  • 47. GAMBARAN KLINIS • Dicurigai apabila sudah menyingkirkan penyebab lainnya • Gambaran klinis – Terjadi pendarahan saat repair perineum – Pendarahan merembes atau hematoma pada bekas jahitan atau tempat injeksi – Pendarahan gusi dan hidung • Pemeriksaan penunjang – PT dan APTT memanjang – Trombositopenia
  • 48. TATA LAKSANA • Transfusi trombosit, fresh frozen plasma, cryoprecipitate