Hematom epidural adalah perdarahan di luar duramater akibat cedera pada arteri meningeal atau sinus vena dural. Gejalanya antara lain penurunan kesadaran, hemiparesis, anisokor pupil, dan peningkatan tekanan dalam tengkorak. Tatalaksananya meliputi pemberian oksigen, cairan infus, manitol, dan tindakan bedah seperti burrhole atau craniotomy. Prognosanya dipengaruhi oleh usia pasien, waktu hingga
2. PENDAHULUAN
• Rata-rata jumlah penderita cedera otak adalah 1.178
kasus per tahun→ EDH berkontribusi terhadap insiden 1-
5% dari semua cedera otak
• Angka kematian berkisar antara 6,171% hingga 11,22%
→ EDH: mortalitasnya mencapai 20%
3. Definisi
Hematom epidural (EDH) adalah
perdarahan terjadi sebagai akibat
dari cedera pada arteri meningeal
tengah atau, kadang-kadang,
sinus vena dural. Perdarahan
arteri mendisrupsi lapisan dura,
yang biasanya melekat erat pada
meja bagian dalam tengkorak.
(Alexander, 2016)
4. Epidemiologi dan Etiologi
• Dewasa muda → 20-30 th
• Jarang terjadi pada usia >60th
• Pria>>>
• gangguan struktur duramater
dan pembuluh darah kepala
→ fraktur akibat trauma kapitis
6. Gejala Klinis
- kesadaran menurun dan lucid interval (+)
- late hemiparesis (+) di kontralateral lesi
- pupil anisokor ipsilateral
- refleks Babinsky (+) pada lesi kontralateral
- fraktur di daerah temporal
- Tanda peningkatan TIK
- Defisit local
- Peningkatan TD--vasokonstriksi
- Bradikardi
- Foto polos
- CT scan (lesi hiperdens berbentuk
biconvex)
- MRI
- Angiografi
- Tatalaksana:
- Burrhole
- craniotomy
7. Tatalaksana
GCS 14-15
• O2 masker 2lpm
• Infus DS ½ NS 1500-2000 cc/24j
• Head up 30
• A.B dan ATS jika ada luka kotor
atau indikasi lain
• Analgetik
• Anti mual
• Anti muntah bila perlu
• Nootropic agent
• Puasa 6 jam
• Bed rest 24 jam → mobilisasi
bertahap
• Foto polos / ct scan dan lab jika
ada indikasi
8. Tatalaksana
GCS 9-13
• O2 masker 6-8lpm
• Infus DS ½ NS 1500-2000 cc/24j
• Pasang NGT
• Pasang Dauer Kateter
• Head up 30
• CT scan
• Lab: DL, GDA, BGA
• Infus manitol 20% 5cc/kgBB/dosis
cepat dalam 20 menit
• A.B dan ATS jika ada indikasi
• Analgetik
• Anti muntah
• Nootropic agent
• Antikejang
• Observasi ketat /15menit selama
6j I, 30mnt 6j II, 60mnt 6j
seterusnya
9. Tatalaksana
GCS ≤8
• Pasang collar brace
• O2 masker 6-8lpm
• Ideal→ ETT
• Ventilator jika ada indikasi
• Pertahankan SaO2 >95%,
PaO2>100mmHg
• Infus DS ½ NS 1500-2000 cc/24j
• Pasang NGT
• Pasang Dauer Kateter
• Head up 30
• Infus manitol 20% 5cc/kgBB/dosis
cepat dalam 20 menit
• CT scan kepala, foto thorax dan
servikal
• Lab: DL, GDA, BGA, SGOT,
SGPT
• A.B, ATS, Analgetik, Anti muntah,
antimual, Nootropic agent,
antikejang
10.
11. Prognosis
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil adalah sebagai berikut:
• Usia pasien
• Jarak waktu diantara cedera dan treatment
• Koma yang terjadi segera atau lucid interval
• Adanya kelainan pupil
• Skor GCS / motor, pada saat kedatangan