SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Hipertensi pada
Kehamilan
HIPERTENSI KRONIS
KRITERIA DIAGNOSIS
• Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul sebelum hamil
dan menetap setelah persalinan
– Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
– Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau diketahui
hipertensi pada umur kehamilan < 20 minggu
– Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick
– Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal
TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Istirahat yang cukup
• Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg,
maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai
– Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari
– Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari
– Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari
– Labetalol 200 – 800 mg 2 kali sehari
• Jika sebelum hamil sudah mendapatkan obat anti-hipertensi dan
terkontrol dengan baik, maka obat dilanjutkan sampai persalinan
– Kecuali jika mendapatkan golongan ACE inhibitor, ARB,
dan/atau tiazid, maka harus diganti karena bersifat teratogenik
• Suplementasi kalsium 1,5 – 2 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari
mulai umur kehamilan 20 minggu
TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin
• Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm
• Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea
• Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan
terminasi kehamilan
HIPERTENSI GESTASIONAL
KRITERIA DIAGNOSIS
• Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul pada umur
kehamilan ≥ 20 minggu dan hilang setelah persalinan
– Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
– Tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil dan tekanan
darah normal pada umur kehamilan < 20 minggu
– Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick
– Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal
• Diagnosis pasti ditegakkan setelah persalinan
TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Istirahat yang cukup
• Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg,
maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai
– Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari
– Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari
– Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari
• Suplementasi kalsium 1 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai
umur kehamilan 20 minggu
– Mencegah preeklampsia pada kelompok risiko tinggi
TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin
• Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm
• Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea
• Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan
terminasi kehamilan
PREEKLAMPSIA RINGAN
KRITERIA DIAGNOSIS
• Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
• Proteinuria +1 atau ≥ 300 mg/24 jam
• Jika tidak terdapat proteinuria, maka disertai dengan salah satu
dari gangguan organ di bawah ini
– Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml
– Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl
– Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau
nyeri region epigastrum / superior dekstra
– Edema paru
– Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan janin
terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA
• Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau hipertensi pada
umur kehamilan < 20 minggu
• Proteinuria > +1 atau > 300 mg/24 jam atau trombosit < 100.000
sel/ml pada umur kehamilan 20 minggu
TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Bed rest dengan miring ke kiri
– Mengurangi tekanan uterus pada v. cava inferior
• Tidak perlu diberikan diuretic, anti-hipertensi, dan sedative
• Konsumsi Na 2 gram/hari atau NaCl 4 – 6 gram/hari
• Evaluasi ketat
– Evaluasi gejala klinis dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
– Evaluasi tekanan darah 2 kali/minggu
– Evaluasi jumlah trombosit dan tes fungsi hepar setiap minggu
– Evaluasi USG dan kesejahteraan janin 2 kali/minggu
• Indikasi rawat inap di rumah sakit
– Hipertensi atau proteinuria yang menetap selama 2 minggu
– Pemeriksaan laboratorium yang tidak normal
– Terdapat ≥ 1 gejala dan tanda preeklampsia berat
TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Terapi ekspektatif
– Kehamilan < 37 minggu
– Evaluasi kondisi janin 2
kali/minggu
• Terminasi kehamilan
– Kehamilan ≥ 37 minggu
– Kehamilan < 37 minggu
dengan ketuban pecah,
perburukan kondisi ibu dan
janin, pertumbuhan janin
terhambat, solusio plasenta
PREEKLAMPSIA BERAT
KRITERIA DIAGNOSIS
• Tekanan systole  160/110 mmHg yang tidak turun meskipun
sudah bed rest di rumah
• Proteinuria  +2 atau > 5 gram/24 jam
• Disertai dengan salah satu dari gangguan organ di bawah ini
– Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml
– Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl
– Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau
nyeri di region epigastrum / superior dekstra
– Edema paru
– Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan jani
terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Harus rawat inap di rumah sakit
• Monitoring input dan output cairan
– Infus NaCl 0,9%, Ringer laktat, atau Ringer-D5
– Pasang kateter Foley untuk mengukur urine output
• Pencegahan kejang
– Indikasi : Ditemukan minimal 1 kriteria preeklampsia berat
– Drug of choice : MgSO4 dosis awal 4 gram kemudian infus 6
gram selama 6 jam
• Diuretik
– Memperberat hypovolemia dan menurunkan perfusi plasenta
– Hanya diberikan apabila terdapat edema paru
– Drug of choice : Furosemid 20 – 40 mg IV
• Anti-hipertensi
– Indikasi : Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg
– Target : Tekanan darah < 160/110 mmHg
Obat Dosis
Pilihan pertama Nifedipine
• 10 – 20 mg per oral
• Diulang setelah 30 menit
• Maksimal 120 mg/24 jam
Pilihan kedua
Na nitroprusida
• Infus 0,25 g/kgBB/menit
• Ditingkatkan 0,25 g/kgBB/5 menit
Diazokside
• 30 – 60 mg/5 menit IV
• Infus 10 mg/menit dititrasi
PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT
• Indikasi
– Preeklampsia berat dan eklampsia
• Syarat
– Refleks patella positif
– Tersedia Ca glukonat 10%
– Frekuensi napas minimal 16 kali/menit
– Urine output minimal 0,5 ml/kgBB/jam
• Dosis awal : 4 gram
– Ambil 10 ml larutan MgSO4 40%  Campur dengan 10 ml
akuades  Injeksi IV perlahan selama 20 menit
• Dosis maintenance : 6 gram
– Ambil 15 ml larutan MgSO4 40%  Campur dengan 500 ml
Ringer laktat atau Ringer asetat
– Infus dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam
– Ulangi sampai 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir
• Lakukan pemeriksaan fisik setiap jam selama pemberian
– Tekanan darah, frekuensi napas, denyut nadi, reflex patella,
urine output
• Hentikan pemberian apabila ditemukan salah satu tanda
– Frekuensi napas < 16 kali/menit
– Refleks patella negatif
– Oliguria : Urine output < 0,5 ml/kgBB/jam
• Jika terjadi depresi napas, maka berikan Ca glukonat 1 gram (10
ml larutan Ca glukonat 10%) IV bolus selama 10 menit
• Jika terjadi eclampsia, maka berikan dosis ulang 2 gram IV
perlahan selama 15 – 20 menit
– Jika masih tetap kejang, maka berikan diazepam 10 mg IV
selama 2 menit
TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Indikasi terminasi kehamilan
– Kehamilan  37 minggu
– Tanda impending eclampsia
– Gejala preeklampsia berat
yang persisten
– Muncul tanda in partu
– Solusio plasenta, sindrom
HELLP, gangguan ginjal, DIC
– IUGR, oligohidramnion,
gawat janin, IUFD
• Indikasi terapi ekspektatif
– Kehamilan < 37 minggu
– Tidak terdapat tanda
impending eclampsia
– Kondisi janin baik
• Terminasi kehamilan
– Tergantung kondisi ibu
– Induksi persalinan
– Sectio secarea
• Terapi konservatif
– Kortikosteroid untuk
maturasi paru janin
– Pemeriksaan urine 24 jam
– Monitoring gejala, tekanan
darah, urine output
– Evaluasi fungsi ginjal dan
sindrom HELLP
– MgSO4 dihentikan apabila
sudah mencapai tanda
preeklampsia ringan
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada Kehamilan

More Related Content

What's hot

hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
Rahayu Pratiwi
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
Kohita Perdana
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Fauzanah Fauzanah
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
Nia Aprianti
 
Leaflet preklamsia
Leaflet preklamsiaLeaflet preklamsia
Leaflet preklamsia
MJM Networks
 

What's hot (20)

Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
Mute
MuteMute
Mute
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsilaPreeklamsia & eklamsia dr. tamsila
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
preeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsiapreeklamsia & eklamsia
preeklamsia & eklamsia
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
 
Tata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana PreeklamsiaTata Laksana Preeklamsia
Tata Laksana Preeklamsia
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
 
preeklamsi dan eklamsi
preeklamsi dan eklamsipreeklamsi dan eklamsi
preeklamsi dan eklamsi
 
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
 
2 hdk f
2 hdk f2 hdk f
2 hdk f
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
Preeklamsi
PreeklamsiPreeklamsi
Preeklamsi
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Ppt eklamsia amira yasmine 102015060
Ppt eklamsia amira yasmine 102015060Ppt eklamsia amira yasmine 102015060
Ppt eklamsia amira yasmine 102015060
 
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan KehamilanGestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
 
Leaflet preklamsia
Leaflet preklamsiaLeaflet preklamsia
Leaflet preklamsia
 

Similar to Hipertensi pada Kehamilan

PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
ssuser9d94fc
 
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .pptKEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
rianaana9
 
penyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptxpenyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptx
Murniati56
 
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
SitiSaskiar
 
Pre eklampsia
Pre eklampsia Pre eklampsia
Pre eklampsia
Chiyapuri
 

Similar to Hipertensi pada Kehamilan (20)

PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
 
PREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptxPREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptx
 
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
 
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptxHipertensi Dalam Kehamilan.pptx
Hipertensi Dalam Kehamilan.pptx
 
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .pptKEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI2 ASKEB 1 SIPRIANA .ppt
 
PPK Preeklampsia.pptx
PPK Preeklampsia.pptxPPK Preeklampsia.pptx
PPK Preeklampsia.pptx
 
PEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPEB syafira.pptx
PEB syafira.pptx
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Hipertensi dalam Kehamilan update.pptx
Hipertensi dalam Kehamilan update.pptxHipertensi dalam Kehamilan update.pptx
Hipertensi dalam Kehamilan update.pptx
 
HT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptxHT kehamilan.pptx
HT kehamilan.pptx
 
penyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptxpenyuluhan PEB.pptx
penyuluhan PEB.pptx
 
Laporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptxLaporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptx
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Materi Pendampingan Maternal 2023.pptx
Materi Pendampingan Maternal 2023.pptxMateri Pendampingan Maternal 2023.pptx
Materi Pendampingan Maternal 2023.pptx
 
preeklampsiaeklampsia.pdf
preeklampsiaeklampsia.pdfpreeklampsiaeklampsia.pdf
preeklampsiaeklampsia.pdf
 
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
11. Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dgn.ppt
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
Pre eklampsia
Pre eklampsia Pre eklampsia
Pre eklampsia
 
NICARDIPINE.pptx
NICARDIPINE.pptxNICARDIPINE.pptx
NICARDIPINE.pptx
 
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptxdr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
dr. Hamzah Sp.OG Emergency Obsteri dan Ginekologi .pptx
 

More from Evan Permana

More from Evan Permana (20)

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Obstetri
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal
 
Faktor persalinan
Faktor persalinanFaktor persalinan
Faktor persalinan
 
Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis Kehamilan
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan Lahir
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan Tua
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan Muda
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada Kehamilan
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
 
Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan Patologis
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post Partum
 
Kelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air KetubanKelainan Janin dan Air Ketuban
Kelainan Janin dan Air Ketuban
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - Thanatologi
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
 

Recently uploaded

RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Recently uploaded (20)

RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 

Hipertensi pada Kehamilan

  • 3. KRITERIA DIAGNOSIS • Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul sebelum hamil dan menetap setelah persalinan – Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg – Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau diketahui hipertensi pada umur kehamilan < 20 minggu – Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick – Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal
  • 4. TATA LAKSANA UNTUK IBU • Istirahat yang cukup • Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg, maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai – Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari – Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari – Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari – Labetalol 200 – 800 mg 2 kali sehari
  • 5. • Jika sebelum hamil sudah mendapatkan obat anti-hipertensi dan terkontrol dengan baik, maka obat dilanjutkan sampai persalinan – Kecuali jika mendapatkan golongan ACE inhibitor, ARB, dan/atau tiazid, maka harus diganti karena bersifat teratogenik • Suplementasi kalsium 1,5 – 2 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai umur kehamilan 20 minggu
  • 6. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN • Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin • Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm • Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea • Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan terminasi kehamilan
  • 8. KRITERIA DIAGNOSIS • Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul pada umur kehamilan ≥ 20 minggu dan hilang setelah persalinan – Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg – Tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil dan tekanan darah normal pada umur kehamilan < 20 minggu – Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick – Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal • Diagnosis pasti ditegakkan setelah persalinan
  • 9. TATA LAKSANA UNTUK IBU • Istirahat yang cukup • Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg, maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai – Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari – Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari – Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari • Suplementasi kalsium 1 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai umur kehamilan 20 minggu – Mencegah preeklampsia pada kelompok risiko tinggi
  • 10. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN • Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin • Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm • Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea • Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan terminasi kehamilan
  • 12. KRITERIA DIAGNOSIS • Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu • Proteinuria +1 atau ≥ 300 mg/24 jam • Jika tidak terdapat proteinuria, maka disertai dengan salah satu dari gangguan organ di bawah ini – Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml – Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl – Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau nyeri region epigastrum / superior dekstra
  • 13. – Edema paru – Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus – Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan janin terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
  • 14. SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA • Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau hipertensi pada umur kehamilan < 20 minggu • Proteinuria > +1 atau > 300 mg/24 jam atau trombosit < 100.000 sel/ml pada umur kehamilan 20 minggu
  • 15. TATA LAKSANA UNTUK IBU • Bed rest dengan miring ke kiri – Mengurangi tekanan uterus pada v. cava inferior • Tidak perlu diberikan diuretic, anti-hipertensi, dan sedative • Konsumsi Na 2 gram/hari atau NaCl 4 – 6 gram/hari • Evaluasi ketat – Evaluasi gejala klinis dan gerakan janin setiap hari oleh pasien – Evaluasi tekanan darah 2 kali/minggu – Evaluasi jumlah trombosit dan tes fungsi hepar setiap minggu – Evaluasi USG dan kesejahteraan janin 2 kali/minggu
  • 16. • Indikasi rawat inap di rumah sakit – Hipertensi atau proteinuria yang menetap selama 2 minggu – Pemeriksaan laboratorium yang tidak normal – Terdapat ≥ 1 gejala dan tanda preeklampsia berat
  • 17. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN • Terapi ekspektatif – Kehamilan < 37 minggu – Evaluasi kondisi janin 2 kali/minggu • Terminasi kehamilan – Kehamilan ≥ 37 minggu – Kehamilan < 37 minggu dengan ketuban pecah, perburukan kondisi ibu dan janin, pertumbuhan janin terhambat, solusio plasenta
  • 18.
  • 20. KRITERIA DIAGNOSIS • Tekanan systole  160/110 mmHg yang tidak turun meskipun sudah bed rest di rumah • Proteinuria  +2 atau > 5 gram/24 jam • Disertai dengan salah satu dari gangguan organ di bawah ini – Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml – Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl – Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau nyeri di region epigastrum / superior dekstra
  • 21. – Edema paru – Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus – Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan jani terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
  • 22. TATA LAKSANA UNTUK IBU • Harus rawat inap di rumah sakit • Monitoring input dan output cairan – Infus NaCl 0,9%, Ringer laktat, atau Ringer-D5 – Pasang kateter Foley untuk mengukur urine output • Pencegahan kejang – Indikasi : Ditemukan minimal 1 kriteria preeklampsia berat – Drug of choice : MgSO4 dosis awal 4 gram kemudian infus 6 gram selama 6 jam
  • 23. • Diuretik – Memperberat hypovolemia dan menurunkan perfusi plasenta – Hanya diberikan apabila terdapat edema paru – Drug of choice : Furosemid 20 – 40 mg IV • Anti-hipertensi – Indikasi : Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg – Target : Tekanan darah < 160/110 mmHg
  • 24. Obat Dosis Pilihan pertama Nifedipine • 10 – 20 mg per oral • Diulang setelah 30 menit • Maksimal 120 mg/24 jam Pilihan kedua Na nitroprusida • Infus 0,25 g/kgBB/menit • Ditingkatkan 0,25 g/kgBB/5 menit Diazokside • 30 – 60 mg/5 menit IV • Infus 10 mg/menit dititrasi
  • 25. PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT • Indikasi – Preeklampsia berat dan eklampsia • Syarat – Refleks patella positif – Tersedia Ca glukonat 10% – Frekuensi napas minimal 16 kali/menit – Urine output minimal 0,5 ml/kgBB/jam • Dosis awal : 4 gram – Ambil 10 ml larutan MgSO4 40%  Campur dengan 10 ml akuades  Injeksi IV perlahan selama 20 menit
  • 26. • Dosis maintenance : 6 gram – Ambil 15 ml larutan MgSO4 40%  Campur dengan 500 ml Ringer laktat atau Ringer asetat – Infus dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam – Ulangi sampai 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir • Lakukan pemeriksaan fisik setiap jam selama pemberian – Tekanan darah, frekuensi napas, denyut nadi, reflex patella, urine output
  • 27. • Hentikan pemberian apabila ditemukan salah satu tanda – Frekuensi napas < 16 kali/menit – Refleks patella negatif – Oliguria : Urine output < 0,5 ml/kgBB/jam • Jika terjadi depresi napas, maka berikan Ca glukonat 1 gram (10 ml larutan Ca glukonat 10%) IV bolus selama 10 menit • Jika terjadi eclampsia, maka berikan dosis ulang 2 gram IV perlahan selama 15 – 20 menit – Jika masih tetap kejang, maka berikan diazepam 10 mg IV selama 2 menit
  • 28. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN • Indikasi terminasi kehamilan – Kehamilan  37 minggu – Tanda impending eclampsia – Gejala preeklampsia berat yang persisten – Muncul tanda in partu – Solusio plasenta, sindrom HELLP, gangguan ginjal, DIC – IUGR, oligohidramnion, gawat janin, IUFD • Indikasi terapi ekspektatif – Kehamilan < 37 minggu – Tidak terdapat tanda impending eclampsia – Kondisi janin baik
  • 29. • Terminasi kehamilan – Tergantung kondisi ibu – Induksi persalinan – Sectio secarea • Terapi konservatif – Kortikosteroid untuk maturasi paru janin – Pemeriksaan urine 24 jam – Monitoring gejala, tekanan darah, urine output – Evaluasi fungsi ginjal dan sindrom HELLP – MgSO4 dihentikan apabila sudah mencapai tanda preeklampsia ringan

Editor's Notes

  1. Mengurangi tekanan uterus pada v. cava inferior  Meningkatkan venous return  Meningkatkan CO  Meningkatkan aliran darah ke organ vital Meningkatkan aliran darah ke ginjal  Meningkatkan filtrasi glomerulus  Meningkatkan diuresis  Meningkatkan ekskresi Na Meningkatkan aliran darah ke uterus  Meningkatkan oksigenasi plasenta  Memperbaiki kondisi janin
  2. Oligohidramnion : Indeks cairan amnion < 5 cm