Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada kehamilan yang mencakup hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia ringan, superimposed preeklampsia, dan preeklampsia berat beserta kriteria diagnosis dan tata laksananya untuk ibu dan kehamilan.
3. KRITERIA DIAGNOSIS
• Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul sebelum hamil
dan menetap setelah persalinan
– Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
– Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau diketahui
hipertensi pada umur kehamilan < 20 minggu
– Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick
– Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal
4. TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Istirahat yang cukup
• Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg,
maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai
– Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari
– Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari
– Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari
– Labetalol 200 – 800 mg 2 kali sehari
5. • Jika sebelum hamil sudah mendapatkan obat anti-hipertensi dan
terkontrol dengan baik, maka obat dilanjutkan sampai persalinan
– Kecuali jika mendapatkan golongan ACE inhibitor, ARB,
dan/atau tiazid, maka harus diganti karena bersifat teratogenik
• Suplementasi kalsium 1,5 – 2 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari
mulai umur kehamilan 20 minggu
6. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin
• Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm
• Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea
• Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan
terminasi kehamilan
8. KRITERIA DIAGNOSIS
• Hipertensi tanpa proteinuria yang mulai muncul pada umur
kehamilan ≥ 20 minggu dan hilang setelah persalinan
– Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
– Tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil dan tekanan
darah normal pada umur kehamilan < 20 minggu
– Tidak terdapat proteinuria melalui pemeriksaan dipstick
– Dapat disertai keterlibatan organ seperti mata, jantung, ginjal
• Diagnosis pasti ditegakkan setelah persalinan
9. TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Istirahat yang cukup
• Jika tekanan systole ≥ 160 mmHg atau diastole ≥ 110 mmHg,
maka berikan obat anti-hipertensi yang sesuai
– Metildopa 250 – 500 mg 2 kali sehari
– Nifedipine short-acting 10 – 30 mg 2 kali sehari
– Nifedipine long-acting 10 – 30 mg 1 kali sehari
• Suplementasi kalsium 1 gram/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai
umur kehamilan 20 minggu
– Mencegah preeklampsia pada kelompok risiko tinggi
10. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Monitoring pertumbuhan dan kondisi janin
• Jika tidak terdapat komplikasi, maka tunggu sampai aterm
• Jika terjadi gawat janin, maka lakukan section secarea
• Jika pertumbuhan janin terhambat, maka pertimbangkan
terminasi kehamilan
12. KRITERIA DIAGNOSIS
• Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
• Proteinuria +1 atau ≥ 300 mg/24 jam
• Jika tidak terdapat proteinuria, maka disertai dengan salah satu
dari gangguan organ di bawah ini
– Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml
– Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl
– Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau
nyeri region epigastrum / superior dekstra
13. – Edema paru
– Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan janin
terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
14. SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA
• Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau hipertensi pada
umur kehamilan < 20 minggu
• Proteinuria > +1 atau > 300 mg/24 jam atau trombosit < 100.000
sel/ml pada umur kehamilan 20 minggu
15. TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Bed rest dengan miring ke kiri
– Mengurangi tekanan uterus pada v. cava inferior
• Tidak perlu diberikan diuretic, anti-hipertensi, dan sedative
• Konsumsi Na 2 gram/hari atau NaCl 4 – 6 gram/hari
• Evaluasi ketat
– Evaluasi gejala klinis dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
– Evaluasi tekanan darah 2 kali/minggu
– Evaluasi jumlah trombosit dan tes fungsi hepar setiap minggu
– Evaluasi USG dan kesejahteraan janin 2 kali/minggu
16. • Indikasi rawat inap di rumah sakit
– Hipertensi atau proteinuria yang menetap selama 2 minggu
– Pemeriksaan laboratorium yang tidak normal
– Terdapat ≥ 1 gejala dan tanda preeklampsia berat
17. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Terapi ekspektatif
– Kehamilan < 37 minggu
– Evaluasi kondisi janin 2
kali/minggu
• Terminasi kehamilan
– Kehamilan ≥ 37 minggu
– Kehamilan < 37 minggu
dengan ketuban pecah,
perburukan kondisi ibu dan
janin, pertumbuhan janin
terhambat, solusio plasenta
20. KRITERIA DIAGNOSIS
• Tekanan systole 160/110 mmHg yang tidak turun meskipun
sudah bed rest di rumah
• Proteinuria +2 atau > 5 gram/24 jam
• Disertai dengan salah satu dari gangguan organ di bawah ini
– Trombositopenia : Jumlah trombosit < 100.000 sel/ml
– Gangguan ginjal : Kadar kreatinin > 1,1 mg/dl
– Gangguan hepar : Kadar transaminase meningkat 2 kali atau
nyeri di region epigastrum / superior dekstra
21. – Edema paru
– Gangguan neurologi : Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
– Gangguan janin : Oligohidramnion, pertumbuhan jani
terhambat, absent or reversed end diastolic velocity
22. TATA LAKSANA UNTUK IBU
• Harus rawat inap di rumah sakit
• Monitoring input dan output cairan
– Infus NaCl 0,9%, Ringer laktat, atau Ringer-D5
– Pasang kateter Foley untuk mengukur urine output
• Pencegahan kejang
– Indikasi : Ditemukan minimal 1 kriteria preeklampsia berat
– Drug of choice : MgSO4 dosis awal 4 gram kemudian infus 6
gram selama 6 jam
23. • Diuretik
– Memperberat hypovolemia dan menurunkan perfusi plasenta
– Hanya diberikan apabila terdapat edema paru
– Drug of choice : Furosemid 20 – 40 mg IV
• Anti-hipertensi
– Indikasi : Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg
– Target : Tekanan darah < 160/110 mmHg
24. Obat Dosis
Pilihan pertama Nifedipine
• 10 – 20 mg per oral
• Diulang setelah 30 menit
• Maksimal 120 mg/24 jam
Pilihan kedua
Na nitroprusida
• Infus 0,25 g/kgBB/menit
• Ditingkatkan 0,25 g/kgBB/5 menit
Diazokside
• 30 – 60 mg/5 menit IV
• Infus 10 mg/menit dititrasi
25. PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT
• Indikasi
– Preeklampsia berat dan eklampsia
• Syarat
– Refleks patella positif
– Tersedia Ca glukonat 10%
– Frekuensi napas minimal 16 kali/menit
– Urine output minimal 0,5 ml/kgBB/jam
• Dosis awal : 4 gram
– Ambil 10 ml larutan MgSO4 40% Campur dengan 10 ml
akuades Injeksi IV perlahan selama 20 menit
26. • Dosis maintenance : 6 gram
– Ambil 15 ml larutan MgSO4 40% Campur dengan 500 ml
Ringer laktat atau Ringer asetat
– Infus dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam
– Ulangi sampai 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir
• Lakukan pemeriksaan fisik setiap jam selama pemberian
– Tekanan darah, frekuensi napas, denyut nadi, reflex patella,
urine output
27. • Hentikan pemberian apabila ditemukan salah satu tanda
– Frekuensi napas < 16 kali/menit
– Refleks patella negatif
– Oliguria : Urine output < 0,5 ml/kgBB/jam
• Jika terjadi depresi napas, maka berikan Ca glukonat 1 gram (10
ml larutan Ca glukonat 10%) IV bolus selama 10 menit
• Jika terjadi eclampsia, maka berikan dosis ulang 2 gram IV
perlahan selama 15 – 20 menit
– Jika masih tetap kejang, maka berikan diazepam 10 mg IV
selama 2 menit
28. TATA LAKSANA UNTUK KEHAMILAN
• Indikasi terminasi kehamilan
– Kehamilan 37 minggu
– Tanda impending eclampsia
– Gejala preeklampsia berat
yang persisten
– Muncul tanda in partu
– Solusio plasenta, sindrom
HELLP, gangguan ginjal, DIC
– IUGR, oligohidramnion,
gawat janin, IUFD
• Indikasi terapi ekspektatif
– Kehamilan < 37 minggu
– Tidak terdapat tanda
impending eclampsia
– Kondisi janin baik
29. • Terminasi kehamilan
– Tergantung kondisi ibu
– Induksi persalinan
– Sectio secarea
• Terapi konservatif
– Kortikosteroid untuk
maturasi paru janin
– Pemeriksaan urine 24 jam
– Monitoring gejala, tekanan
darah, urine output
– Evaluasi fungsi ginjal dan
sindrom HELLP
– MgSO4 dihentikan apabila
sudah mencapai tanda
preeklampsia ringan
Editor's Notes
Mengurangi tekanan uterus pada v. cava inferior Meningkatkan venous return Meningkatkan CO Meningkatkan aliran darah ke organ vital
Meningkatkan aliran darah ke ginjal Meningkatkan filtrasi glomerulus Meningkatkan diuresis Meningkatkan ekskresi Na
Meningkatkan aliran darah ke uterus Meningkatkan oksigenasi plasenta Memperbaiki kondisi janin