SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Kelainan Janin dan Air
Ketuban
KETUBAN PECAH DINI
DEFINISI
• Pecahnya selaput ketuban sebelum tanda in partu
• Klasifikasi
– KPD sangat preterm : Umur kehamilan 24 – 34 minggu
– KPD preterm : Umur kehamilan 34 – 37 minggu
– KPD aterm : Umur kehamilan ≥ 37 minggu
FAKTOR RISIKO IBU
• Inkompetensi serviks
– Otot serviks terlalu lunak dan lemah
• Faktor nutrisi
– Defisiensi Cu : Enzim lysil oksidase berkurang  Cross-link
kolagen terganggu  Daya regang menurun
– Defisiensi vitamin C : Sintesis triple helix kolagen menurun
• Infeksi organ genital
– Menyebabkan pelepasan prostaglandin dan enzim proteolitik
• Faktor paritas
– Multipara atau grandemultipara
• Gangguan keseimbangan sintesis-degradasi kolagen
– Matriks metalloproteinase (MMP) : Degradasi kolagen
– Tissue inhibitor of metalloproteinase (TIMP) : Inhibitor MMP
• Gangguan sintesis kolagen
– Sindrom Ehler-Danlos, scurvy, osteogenesis imperfekta
• Merokok, hubungan seksual, trauma jalan lahir
FAKTOR RISIKO JANIN
• Overdistensi selaput ketuban
– Makrosomia, kehamilan ganda, polihidramnion
GAMBARAN KLINIS
• Anamnesis
– Keluar cairan dari jalan lahir secara tiba – tiba
• Pemeriksaan inspekulo
– Terdapat cairan yang keluar dari serviks atau cairan yang
menggenang (pooling) di forniks posterior
• Pemeriksaan vaginal touche
– Sebaiknya tidak dilakukan karena meningkatkan risiko infeksi
– Kecuali apabila akan dilakukan terminasi kehamilan
• Karakteristik cairan ketuban
– Bau cairan ketuban yang khas
– pH 7,1 – 7,3
– Tes nitrazin : Lakmus merah berubah menjadi biru
– Gambaran pakis haji (ferning) pada pemeriksaan mikroskopis
TATA LAKSANA KONSERVATIF
• Umur kehamilan < 32 minggu
– Rawat sampai air ketuban tidak keluar lagi
• Umur kehamilan 32 – 37 minggu
• Kortikosteroid diberikan pada umur kehamilan 28 – 34 minggu
In Partu Infeksi Tata Laksana
(-) (-)
• Deksametason
• Observasi tanda infeksi, nilai kesejahteraan janin
• Terminasi pada UK 37 minggu
(+) (-)
• Tokolitik dan deksametason
• Induksi persalinan setelah 24 jam
(-) (+) Antibiotik dan induksi persalinan
TATA LAKSANA AKTIF
• Dilakukan pada umur kehamilan > 37 minggu
• Skor Bishop ≤ 5
– Pematangan serviks kemudian induksi persalinan
– Jika gagal, maka lakukan sectio secarea
• Skor Bishop > 5
– Induksi persalinan
OBAT YANG DIGUNAKAN
• Antibiotik
– Ampisilin 2 gram IV  Ampisilin 1 gram IV setiap 6 jam selama
48 jam  Eritromisin 500 mg 4 kali sehari selama 10 hari atau
Amoksisilin 250 mg 3 kali sehari selama 5 hari
• Kortikosteroid untuk pematangan paru
– Deksametason 6 mg IM 2 kali sehari selama 2 hari
– Betametason 12 mg IM 2 kali sehari selama 1 hari
KOMPLIKASI
• Komplikasi ibu
– Korioamnionitis
– Sepsi maternal
• Komplikasi janin
– Persalinan preterm
– Sepsis neonatorum
– Pneumonia, omfalitis
– Hipoksia, asfiksia
– Deformitas janin
KORIOAMNIONITIS
DEFINISI DAN ETIOLOGI
• Definisi
– Infeksi pada korion, amnion, dan cairan ketuban
• Etiologi
– Infeksi bakteri dari organ genital yang menyebar ke uterus
• Faktor risiko
– Persalinan preterm, persalinan lama, ketuban pecah lama
– Pemeriksaan dalam yang terlalu sering
– Infeksi pada organ genital
– Alkoholisme, merokok
KRITERIA DIAGNOSIS
• Demam > 380C disertai minimal 2 tanda di bawah ini
– Leukositosis > 15.000 sel/mm3
– Denyut jantung janin > 160 kali/menit
– Denyut nadi ibu > 100 kali/menit
– Nyeri tekan fundus saat tidak tidak berkontraksi
– Cairan ketuban yang berbau
TATA LAKSANA
• Rujuk ke rumah sakit
• Ampisilin 2 gram IV setiap 6 jam dan gentamisin 5 mg/kgBB IV
setiap 24 jam
• Terminasi kehamilan
– Skor Bishop < 5 : Pematangan serviks kemudian induksi
persalinan atau section secarea
– Skor Bishop > 5 : Induksi persalinan
• Jika dilakukan persalinan pervaginam, maka antibiotic dihentikan
setelah persalinan
• Jika dilakukan section secarea, maka antibiotic dilanjutkan dan
ditambah dengan metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam sampai
48 jam bebas demam
POLIHIDRAMNION
SOURCE OF AMNIOTIC FLUID
• Early pregnancy : Ultra-filtrate of maternal plasma
• Beginning of the second trimester
– Extracellular fluid that diffuses through the fetal skin
• After 20 weeks : Fetal urine
ETIOLOGI
• Diabetes mellitus pada ibu
– Hiperglikemia  Osmosis diuretic  Poliuria pada janin
• Kelainan kongenital
– Atresia esofagus : Kemampuan menelan berkurang
– Anensefali dan spina bifida : Transudasi cairan meningkat
– Peningkatan ekskresi urine pada twin-twin transfusion syn
• Makrosomia, kehamilan ganda
• Idiopatik
GAMBARAN KLINIS
• Anamnesis
– Sesak napas terutama saat tidur
– Edema pada ekstremitas inferior, vulva, dan dinding abdomen
– Oliguria karena obstruksi ureter
• Pemeriksaan fisik
– Uterus lebih besar daripada umur kehamilan
– Dinding uterus dapat menegang
– Bagian janin sulit teraba
– DJJ sulit terdengar
• Pemeriksaan USG
– Single deepest pocket ≥ 8 cm
– Amniotic fluid index ≥ 25 cm
ULTRASOUND EXAMINATION
• Single deepest pocket
– Measure the dimensions of largest vertical pocket of fluid which
not contain fetal parts or umbilical cords
– Normal value : 2 – 8 cm
• Amniotic fluid index
– Sum of the single deepest pocket from 4 quadrants of uterus
– Normal value : 5 – 24 cm
TATA LAKSANA
• Amniocentesis untuk mengurangi jumlah air ketuban
• Jika terdapat kelainan kongenital, maka terminasi segera
• Jika terdapat kelainan kongenital, maka janin dapat lahir spontan
• Terapi simptomatik
KOMPLIKASI
• Komplikasi ibu
– Solusio plasenta
– Disfungsi uterus
– Atonia uteri
– Distress pernapasan
• Komplikasi janin
– Malpresentasi
– Ketuban pecah dini
– Prolapse tali pusat
– Persalinan preterm
– IUGR, IUFD
OLIGOHIDRAMNION
ETIOLOGI
• Kelainan kongenital
– Bilateral renal agenesis, atresia atau stenosis uretra
– Triploid, trisomy 18 dan 13
• Ketuban pecah dini, IUGR, kehamilan postterm
• Insufisiensi plasenta
– Aliran darah plasenta berkurang  Hipoksia janin  Aliran
darah ke ginjal menurun  Produksi urine berkurang
• Konsumsi obat
– ACE-inhibitor dan ARB : Hipotensi janin  Hipoperfusi ginjal 
Ischemic  Gagal ginjal  Anuria
– NSAIDs : Konstriksi ductus arteriosus, produksi urine menurun
GAMBARAN KLINIS
• Gambaran klinis
– Gerakan janin berkurang
• Pemeriksaan USG
– Single deepest pocket < 8 cm
– Amniotic fluid index < 25 cm
TATA LAKSANA
• Amnioinfusion intrapartum
• Jika terdapat kelainan kongenital, maka terminasi segera
• Jika terdapat kelainan kongenital, maka janin dapat lahir spontan
• Terapi simptomatik
INTRAUTERINE FETAL DEATH
(IUFD)
DEFINISI
• Kematian janin dalam kandungan pada umur kehamilan ≥ 20
minggu atau berat badan janin ≥ 500 gram
• Faktor risiko ibu
– Diabetes mellitus, lupus eritematosus sistemik, infeksi,
hemoglobinopati, sindrom antifosfolipid
– Hipertensi, preeklampsia, eclampsia, rupture uteri
– Kehamilan pada umur yang terlalu tua
• Faktor risiko janin
– Kehamilan ganda, IUGR, kelainan genetic, kelainan kongenital
– Solusio plasenta, prolapse tali pusat, ketuban pecah dini
GAMBARAN KLINIS
• Anamnesis
– Gerakan janin menurun atau hilang
• Pemeriksaan fisik
– Denyut jantung janin tidak terdengat
– Tinggi fundus uteri menurun
• Pemeriksaan penunjang
– Tidak terdapat gerakan dan denyut jantung janin
TATA LAKSANA
• Konseling ibu dan keluarga
• Biasanya lahir spontan dalam waktu 2 minggu
• Induksi persalinan
– Umur kehamilan 24 – 28 minggu : Misoprostol 50 – 100 mcg
pervaginam setiap 4 – 6 jam dan oksitosin
– Umur kehamilan > 28 minggu : Misoprosto 25 mcg pervaginam
setiap 6 jam
INTRAUTERINE GROWTH
RESTRICTION (IUGR)
FAKTOR RISIKO
• Faktor risiko ibu
– BMI rendah, malnutrisi
– Sosial ekonomi rendah
– Riwayat ANC buruk
– Hipertensi, preeklampsia
– Gagal ginjal kronis
– Merokok, alkoholisme
– Asma, diabetes mellitus
– Hemoglobinopati
• Faktor risiko janin
– Kehamilan ganda
– Infeksi kongenital : TORCH,
sifilis, TB
– Kelainan kongenital
– Kelainan genetic
– Insufisiensi plasenta
– Kalsifikasi plasenta
KLASIFIKASI
IUGR Simetris IUGR Asimetris
Periode Trimester awal Trimester akhir
Etiologi Faktor genetic dan infeksi Insufisiensi plasenta kronis
Proporsi tubuh Semua bagian tubuh kecil
Ukuran kepala lebih besar
daripada abdomen
Perbedaan AC dan HC < 3 cm > 3 cm
Jumlah sel Lebih sedikit Normal
Ukuran sel Normal Lebih kecil
Komplikasi Sering Jarang
KRITERIA DIAGNOSIS
• Pemeriksaan fisik
– TFU ≥ 3 cm di bawah normal
– Peningkatan berat badan < 5 kg pada UK 24 minggu atau < 8 kg
pada UK 32 minggu
– Gerakan janin berkurang
• Pemeriksaan USG
– Estimated fetal weight < 10 persentil
– HC / AC > 1
– AFI ≤ 5 cm
– Plasenta grade III sebelum UK 34 minggu
Kelainan Janin dan Air Ketuban

More Related Content

What's hot

Mata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok ForensikMata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok Forensik
dacilganteng
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
iyandri tiluk wahyono
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 

What's hot (20)

Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Mata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok ForensikMata Kuliah Blok Forensik
Mata Kuliah Blok Forensik
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital6.penyakit infeksi dan radang organ genital
6.penyakit infeksi dan radang organ genital
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Referat vaginal discharge (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri IminensPemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
Pemeriksaan Penunjang Ruptura Uteri Iminens
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
 
Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
320844327 tibial-plateau
320844327 tibial-plateau320844327 tibial-plateau
320844327 tibial-plateau
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
 
Leaflet pms
Leaflet pmsLeaflet pms
Leaflet pms
 

Similar to Kelainan Janin dan Air Ketuban

Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
IsRa IzaTi
 
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.pptPenanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
rosalindipan
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproedit
drdr013
 
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
ssuser9d94fc
 

Similar to Kelainan Janin dan Air Ketuban (20)

Persalinan Patologis
Persalinan PatologisPersalinan Patologis
Persalinan Patologis
 
Pendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan MudaPendarahan pada Kehamilan Muda
Pendarahan pada Kehamilan Muda
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
UTERINE ABNORMALITIES
UTERINE ABNORMALITIESUTERINE ABNORMALITIES
UTERINE ABNORMALITIES
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Pendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan TuaPendarahan pada Kehamilan Tua
Pendarahan pada Kehamilan Tua
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptxANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
 
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.pptPenanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
Penanganan Awal dan Rujukan pada Ibu Hamil dengan kasus kegawatdaruratan.ppt
 
Diagnosis Kehamilan
Diagnosis KehamilanDiagnosis Kehamilan
Diagnosis Kehamilan
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.pptANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
 
PREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptxPREEKLAMPSIA.pptx
PREEKLAMPSIA.pptx
 
Partus lama Ibu
Partus lama IbuPartus lama Ibu
Partus lama Ibu
 
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan KehamilanGestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
Gestational Diabetes - Keadaan Berkaitan Dengan Kehamilan
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproedit
 
KEGUGURAN
KEGUGURANKEGUGURAN
KEGUGURAN
 
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
 
Pelayanan Antenatal
Pelayanan AntenatalPelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal
 

More from Evan Permana

More from Evan Permana (20)

Tumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak OvariumTumor Jinak Ovarium
Tumor Jinak Ovarium
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Obstetri
 
Faktor persalinan
Faktor persalinanFaktor persalinan
Faktor persalinan
 
Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
Anatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan LahirAnatomi Jalan Lahir
Anatomi Jalan Lahir
 
HIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada KehamilanHIV / AIDS pada Kehamilan
HIV / AIDS pada Kehamilan
 
Hipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada KehamilanHipertensi pada Kehamilan
Hipertensi pada Kehamilan
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
 
Pendarahan Post Partum
Pendarahan Post PartumPendarahan Post Partum
Pendarahan Post Partum
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Forensik - Thanatologi
Forensik - ThanatologiForensik - Thanatologi
Forensik - Thanatologi
 
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak SendiriForensik - Pembunuhan Anak Sendiri
Forensik - Pembunuhan Anak Sendiri
 
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis ProteinAntibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
Antibiotik - Inhibitor Sintesis Protein
 
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding SelAntibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
Antibiotik - Golongan Inhibitor Sintesis Dinding Sel
 
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis FolatAntibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
 
Catatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan ResepCatatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan Resep
 
Catatan Farmasi - Bentuk Sediaan Obat
Catatan Farmasi - Bentuk Sediaan ObatCatatan Farmasi - Bentuk Sediaan Obat
Catatan Farmasi - Bentuk Sediaan Obat
 
Catatan Farmasi - Bahasa Latin Resep
Catatan Farmasi - Bahasa Latin ResepCatatan Farmasi - Bahasa Latin Resep
Catatan Farmasi - Bahasa Latin Resep
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

Kelainan Janin dan Air Ketuban

  • 1. Kelainan Janin dan Air Ketuban
  • 3. DEFINISI • Pecahnya selaput ketuban sebelum tanda in partu • Klasifikasi – KPD sangat preterm : Umur kehamilan 24 – 34 minggu – KPD preterm : Umur kehamilan 34 – 37 minggu – KPD aterm : Umur kehamilan ≥ 37 minggu
  • 4. FAKTOR RISIKO IBU • Inkompetensi serviks – Otot serviks terlalu lunak dan lemah • Faktor nutrisi – Defisiensi Cu : Enzim lysil oksidase berkurang  Cross-link kolagen terganggu  Daya regang menurun – Defisiensi vitamin C : Sintesis triple helix kolagen menurun • Infeksi organ genital – Menyebabkan pelepasan prostaglandin dan enzim proteolitik
  • 5. • Faktor paritas – Multipara atau grandemultipara • Gangguan keseimbangan sintesis-degradasi kolagen – Matriks metalloproteinase (MMP) : Degradasi kolagen – Tissue inhibitor of metalloproteinase (TIMP) : Inhibitor MMP • Gangguan sintesis kolagen – Sindrom Ehler-Danlos, scurvy, osteogenesis imperfekta • Merokok, hubungan seksual, trauma jalan lahir
  • 6. FAKTOR RISIKO JANIN • Overdistensi selaput ketuban – Makrosomia, kehamilan ganda, polihidramnion
  • 7.
  • 8.
  • 9. GAMBARAN KLINIS • Anamnesis – Keluar cairan dari jalan lahir secara tiba – tiba • Pemeriksaan inspekulo – Terdapat cairan yang keluar dari serviks atau cairan yang menggenang (pooling) di forniks posterior • Pemeriksaan vaginal touche – Sebaiknya tidak dilakukan karena meningkatkan risiko infeksi – Kecuali apabila akan dilakukan terminasi kehamilan
  • 10. • Karakteristik cairan ketuban – Bau cairan ketuban yang khas – pH 7,1 – 7,3 – Tes nitrazin : Lakmus merah berubah menjadi biru – Gambaran pakis haji (ferning) pada pemeriksaan mikroskopis
  • 11. TATA LAKSANA KONSERVATIF • Umur kehamilan < 32 minggu – Rawat sampai air ketuban tidak keluar lagi • Umur kehamilan 32 – 37 minggu • Kortikosteroid diberikan pada umur kehamilan 28 – 34 minggu In Partu Infeksi Tata Laksana (-) (-) • Deksametason • Observasi tanda infeksi, nilai kesejahteraan janin • Terminasi pada UK 37 minggu (+) (-) • Tokolitik dan deksametason • Induksi persalinan setelah 24 jam (-) (+) Antibiotik dan induksi persalinan
  • 12. TATA LAKSANA AKTIF • Dilakukan pada umur kehamilan > 37 minggu • Skor Bishop ≤ 5 – Pematangan serviks kemudian induksi persalinan – Jika gagal, maka lakukan sectio secarea • Skor Bishop > 5 – Induksi persalinan
  • 13. OBAT YANG DIGUNAKAN • Antibiotik – Ampisilin 2 gram IV  Ampisilin 1 gram IV setiap 6 jam selama 48 jam  Eritromisin 500 mg 4 kali sehari selama 10 hari atau Amoksisilin 250 mg 3 kali sehari selama 5 hari • Kortikosteroid untuk pematangan paru – Deksametason 6 mg IM 2 kali sehari selama 2 hari – Betametason 12 mg IM 2 kali sehari selama 1 hari
  • 14. KOMPLIKASI • Komplikasi ibu – Korioamnionitis – Sepsi maternal • Komplikasi janin – Persalinan preterm – Sepsis neonatorum – Pneumonia, omfalitis – Hipoksia, asfiksia – Deformitas janin
  • 16. DEFINISI DAN ETIOLOGI • Definisi – Infeksi pada korion, amnion, dan cairan ketuban • Etiologi – Infeksi bakteri dari organ genital yang menyebar ke uterus • Faktor risiko – Persalinan preterm, persalinan lama, ketuban pecah lama – Pemeriksaan dalam yang terlalu sering – Infeksi pada organ genital – Alkoholisme, merokok
  • 17. KRITERIA DIAGNOSIS • Demam > 380C disertai minimal 2 tanda di bawah ini – Leukositosis > 15.000 sel/mm3 – Denyut jantung janin > 160 kali/menit – Denyut nadi ibu > 100 kali/menit – Nyeri tekan fundus saat tidak tidak berkontraksi – Cairan ketuban yang berbau
  • 18. TATA LAKSANA • Rujuk ke rumah sakit • Ampisilin 2 gram IV setiap 6 jam dan gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam • Terminasi kehamilan – Skor Bishop < 5 : Pematangan serviks kemudian induksi persalinan atau section secarea – Skor Bishop > 5 : Induksi persalinan
  • 19. • Jika dilakukan persalinan pervaginam, maka antibiotic dihentikan setelah persalinan • Jika dilakukan section secarea, maka antibiotic dilanjutkan dan ditambah dengan metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam sampai 48 jam bebas demam
  • 21. SOURCE OF AMNIOTIC FLUID • Early pregnancy : Ultra-filtrate of maternal plasma • Beginning of the second trimester – Extracellular fluid that diffuses through the fetal skin • After 20 weeks : Fetal urine
  • 22. ETIOLOGI • Diabetes mellitus pada ibu – Hiperglikemia  Osmosis diuretic  Poliuria pada janin • Kelainan kongenital – Atresia esofagus : Kemampuan menelan berkurang – Anensefali dan spina bifida : Transudasi cairan meningkat – Peningkatan ekskresi urine pada twin-twin transfusion syn • Makrosomia, kehamilan ganda • Idiopatik
  • 23. GAMBARAN KLINIS • Anamnesis – Sesak napas terutama saat tidur – Edema pada ekstremitas inferior, vulva, dan dinding abdomen – Oliguria karena obstruksi ureter • Pemeriksaan fisik – Uterus lebih besar daripada umur kehamilan – Dinding uterus dapat menegang – Bagian janin sulit teraba – DJJ sulit terdengar
  • 24. • Pemeriksaan USG – Single deepest pocket ≥ 8 cm – Amniotic fluid index ≥ 25 cm
  • 25. ULTRASOUND EXAMINATION • Single deepest pocket – Measure the dimensions of largest vertical pocket of fluid which not contain fetal parts or umbilical cords – Normal value : 2 – 8 cm • Amniotic fluid index – Sum of the single deepest pocket from 4 quadrants of uterus – Normal value : 5 – 24 cm
  • 26.
  • 27. TATA LAKSANA • Amniocentesis untuk mengurangi jumlah air ketuban • Jika terdapat kelainan kongenital, maka terminasi segera • Jika terdapat kelainan kongenital, maka janin dapat lahir spontan • Terapi simptomatik
  • 28. KOMPLIKASI • Komplikasi ibu – Solusio plasenta – Disfungsi uterus – Atonia uteri – Distress pernapasan • Komplikasi janin – Malpresentasi – Ketuban pecah dini – Prolapse tali pusat – Persalinan preterm – IUGR, IUFD
  • 30. ETIOLOGI • Kelainan kongenital – Bilateral renal agenesis, atresia atau stenosis uretra – Triploid, trisomy 18 dan 13 • Ketuban pecah dini, IUGR, kehamilan postterm • Insufisiensi plasenta – Aliran darah plasenta berkurang  Hipoksia janin  Aliran darah ke ginjal menurun  Produksi urine berkurang
  • 31. • Konsumsi obat – ACE-inhibitor dan ARB : Hipotensi janin  Hipoperfusi ginjal  Ischemic  Gagal ginjal  Anuria – NSAIDs : Konstriksi ductus arteriosus, produksi urine menurun
  • 32. GAMBARAN KLINIS • Gambaran klinis – Gerakan janin berkurang • Pemeriksaan USG – Single deepest pocket < 8 cm – Amniotic fluid index < 25 cm
  • 33. TATA LAKSANA • Amnioinfusion intrapartum • Jika terdapat kelainan kongenital, maka terminasi segera • Jika terdapat kelainan kongenital, maka janin dapat lahir spontan • Terapi simptomatik
  • 35. DEFINISI • Kematian janin dalam kandungan pada umur kehamilan ≥ 20 minggu atau berat badan janin ≥ 500 gram • Faktor risiko ibu – Diabetes mellitus, lupus eritematosus sistemik, infeksi, hemoglobinopati, sindrom antifosfolipid – Hipertensi, preeklampsia, eclampsia, rupture uteri – Kehamilan pada umur yang terlalu tua • Faktor risiko janin – Kehamilan ganda, IUGR, kelainan genetic, kelainan kongenital – Solusio plasenta, prolapse tali pusat, ketuban pecah dini
  • 36. GAMBARAN KLINIS • Anamnesis – Gerakan janin menurun atau hilang • Pemeriksaan fisik – Denyut jantung janin tidak terdengat – Tinggi fundus uteri menurun • Pemeriksaan penunjang – Tidak terdapat gerakan dan denyut jantung janin
  • 37. TATA LAKSANA • Konseling ibu dan keluarga • Biasanya lahir spontan dalam waktu 2 minggu • Induksi persalinan – Umur kehamilan 24 – 28 minggu : Misoprostol 50 – 100 mcg pervaginam setiap 4 – 6 jam dan oksitosin – Umur kehamilan > 28 minggu : Misoprosto 25 mcg pervaginam setiap 6 jam
  • 39. FAKTOR RISIKO • Faktor risiko ibu – BMI rendah, malnutrisi – Sosial ekonomi rendah – Riwayat ANC buruk – Hipertensi, preeklampsia – Gagal ginjal kronis – Merokok, alkoholisme – Asma, diabetes mellitus – Hemoglobinopati • Faktor risiko janin – Kehamilan ganda – Infeksi kongenital : TORCH, sifilis, TB – Kelainan kongenital – Kelainan genetic – Insufisiensi plasenta – Kalsifikasi plasenta
  • 40. KLASIFIKASI IUGR Simetris IUGR Asimetris Periode Trimester awal Trimester akhir Etiologi Faktor genetic dan infeksi Insufisiensi plasenta kronis Proporsi tubuh Semua bagian tubuh kecil Ukuran kepala lebih besar daripada abdomen Perbedaan AC dan HC < 3 cm > 3 cm Jumlah sel Lebih sedikit Normal Ukuran sel Normal Lebih kecil Komplikasi Sering Jarang
  • 41. KRITERIA DIAGNOSIS • Pemeriksaan fisik – TFU ≥ 3 cm di bawah normal – Peningkatan berat badan < 5 kg pada UK 24 minggu atau < 8 kg pada UK 32 minggu – Gerakan janin berkurang • Pemeriksaan USG – Estimated fetal weight < 10 persentil – HC / AC > 1 – AFI ≤ 5 cm – Plasenta grade III sebelum UK 34 minggu