Gangguan dari sekresi Hormon GH (Growth Hormon), akibat dari adanya kelainan pada kelenjar Pituitari atau gangguan pada Hipotalamus yang mengakibatkan sekresi GH yang berlebih atau bisa juga berkurang.
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
GANGGUAN_SEKRESI
1. Kelompok 1
Fatin Furoidah (7312002)
Aliafi Anhar (7312021)
Salim Abdul G. (7312032)
Noor Dina M. (7312039)
Gangguan Sekresi
GH (Growth Hormon)
2. Growth hormone adalah suatu hormone yang
diproduksi oleh hipofisis anterior yang
berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan
metabolisme pada sel target.
GH juga meningkatkan pertumbuhan linier
yang diperantai oleh insulin like growth factor-1
(IGF-1) yanng juga dikenal SOMATOMEDIN.
5. Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal, terutama
dalam tinggi badan (melebihi 2,14 m), akibat
kelebihan growth hormone pada anak sebelum fusi
epififis. (Brooker, 2009).
Gigantisme biasanya menyerang pada anak-anak
umur 6-15 tahun.
6. Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang
berlebihan. Keadaan ini dapat diakibatkan
adenoma hipofisis yang menyekresi GH atau
karena kelainan hipotalamus yang mengarah
pada pelepasan GH secara berlebihan.
7. Sel pembentuk hormone pertumbuhan sangat aktif
Hal ini mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan
menjadi sangat tinggi seluruh jaringan tubuh tumbuh
dengan cepat sekali, termasuk tulang.
Pada Gigantisme, hal ini terjadi sebelum masa remaja,
yaitu sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan
batang tulang sehingga tinggi badan akan terus
meningkat (seperti raksasa).
8. • Tanda-tanda intoleransi glukosa.
• Hidung lebar, lidah membesar dan wajah kasar.
• Lingkar kepala bertambah.
• Mandibula tumbuh berlebihan.
• Gigi menjadi terpisah-pisah.
• Kelelehan dan kelemahan.
• Hipogonadisme.
• Keterlambatan maturasi seksual.
• Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan
lapang pandang.
9.
10. Diagnosis gigantisme ditegakkan berdasarkan
atas temuan klinis, laboratorium, dan
pencitraan:
• Pemeriksaan kadar GH
• Pemeriksaan kadar IGF-1
• CT Scan
• MRI
• Pemeriksaan fisik tinggi tubuh
abnormal
11. • Operasi. Termasuk dalam pengobatan yang cepat dan
efektif
• Terapi medikasi. Terapi medis sering digunakan jika
pembedahan tidak berhasil dengan baik.
a. Somatostatin analogs (SSAs)
b. GH reseptor antagonist (GHRAs)
c. Agonis dopamin
• Radioterapi. Diperuntukkan bagi pasien yang
mempunyai sisa-sisa tumor paska pembedahan.
13. • Akromegali merupakan kondisi klinis akibat dari
sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan
pada saat dewasa (Patrik Davey. 2003)
• Akromegali adalah keadaan setelah pertumbuhan
somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan
menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan
penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.
(Syaiffudin. 2006)
14. Akromegali disebabkan oleh sekresi GHRH yang
berlebih dengan akibat hyperplasia somatotrof.
Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan
hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofisa
jinak (adenoma). Sebagian besar (98%) kasus
akromegali disebabkan oleh tumor hipofisis.
15. Tumor hipofisis anterior akan menimbulkan efek
massa terhadap struktur sekitarnya. Pembesaran
ukuran tumor akan menyebabkan timbulnya
keluhan sakit kepala, dan penekanan pada
kiasma optikum akan menyebabkan gangguan
penglihatan dan penyempitan lapang pandang.
Hormon pertumbuhan yang berlebihan akan
menyebabkan gangguan organ dalam dan
metabolik dan sisitemik.
16. • Tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya
membesar.
• Prognatisme (rahang menonjol).
• Tulang rawan pada pita suara menebal sehingga suara
menjadi dalam dan serak.
• Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut.
• Ditemukan nyeri sendi.
• Gangguan penglihatan
• Gangguan dan kelemahan tungkai dan lengannya
• Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit kepala hebat.
17.
18. • Foto tengkorak
• CT Scan otak. Menunjukkan adanya tumor pada kelenjar
pituitary.
• Tes supresi dengan Dexamethason
• Tes toleransi glukosa. Penderita diberikan sejumlah gula untuk
melihat apakah kadar hormon pertumbuhannya turun.
21. • Dwarfisme adalah gangguan pertumbuhan
akibat gangguan pada fungsi hormon.
• Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya
disebabkan oleh defisiensi GRH.
• Dwarfisme tidak sama dengan kretinisme.
Gejalanya berupa badan pendek, terdapat
penipisan tulang, muka dan suara imatur
(tampak seperti anak kecil).
22. • Dwarfisme dapat disebabkan oleh
defisiensi GRH, defisiensi IGF-I.
• Gangguan endokrin seperti dwarfisme
hipofisis, hipotiroidime (kritinisme).
• Panhipopituitarisme selama masa
anak-anak.
• Primer bertubuh pendek dan keluarga
dwarfisme
• Jangka panjang kortikosteroid dosis
tinggi.
23. Pada dwarfisme terdapat defisiensi hormon
pertumbuhan sehingga hormon tidak cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuh dimana
tinggi lebih rendah dari ras yang sama, usia
yang sama.
Dwarfisme disebabkan oleh penyakit genetik
yang disebabkan menyebabkan perawakan
pendek tidak proporsional dan pertumbuhan
tulang.
24. Wajah imatur.
Suara anak- anak.
Bentuk kepala mikrochepal.
Hidung menonjol.
Postur tubuh proporsional.
Penipisan tulang panjang.
Tulang kecil dan rapuh.
Tidak ada penurunan IQ.
Dislokasi sendi
25. Defisiensi hormon tumbuh sering
tersembunyi (cryptic) dan hanya bisa
diketahui dengan melaksanakan tes stimulasi
terhadap somatotropin. Dengan foto
roentgen/CT-scan mungkin bisa ditemukan
mikro/makroadenoma dari hipofisis.
26. Pengobatan hipopituitarisme mencakup
penggantian hormon-hormon yang kurang. GH
manusia jika diberikan pada anak-anak yang
menderita dwarfisme hipofisis, dapat
menyebabkan peningkatan tinggi badan yang
berlebihan.
Sehingga, terapi harian pengganti hormon
kelenjar target akibat defesiensi hipofisis untuk
jangka waktu yang lama, hanya diberikan
sebagai alternatif.
27.
28. • Identitas
• Keluhan Utama : Pertumbuhan organ tubuh yg berlebih,
postur tubuh tinggi.
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu : Adakah riwayat tumor
hipofisis.
• Riwayat Kesehatan Keluarga : Adakah keluarga yg
mengalami gigantisme / akromegali.
• Riwayat Psikososial
• Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
• Pemeriksaan Diagnostik
29. • Gangguan citra tubuh b/d perubahan
penampilan sekunder pertumbuhan organn
yang berlebihan.
• Intoleransi aktivitas b/d kelelahan sekunder
peningkatan laju metabolisme.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d lidah membesar, mandibula tumbuh
berlebih, gigi menjadi terpisah-pisah.
30. Asuhan Keperawatan Dwarfisme
1. Pengkajian
• Riwayat penyakit
• Riwayat trauma kepala.
• Sejak kapan keluhan dirasakan.
• Kaji adanya keluhan yang terjadi sejak lahir.
• Kaji TTV dasar
• Keluhan utama klien
• Pemeriksaan fisik
31. 2. Diagnosa
• Gangguan citra tubuh yang b/d perubahan struktur
dan fungsi tubuh akibat defisiensi ganodotropin dan
defisiensi hormon pertumbuhan.
• Koping individu tidak efektif b/d kronisitas kondisi
penyakit.
• Ansietas (cemas) b/d ancaman atau perubahan status
kesehatan.
• Gangguan integritas kulit b/d menurunnya kadar
hormonal.
32. No. Intervensi Rasional
1. Dorong mengungkapkan mengenai
masalah tentang proses penyakit
Mendorong mengungkapkan masalah tentang
proses penyakit dan memberikan kesempatan
untuk mengidentifikasi rasa takut.
2. Ikut sertakan pasien dalam
merencanakan perawatan dan
membuat jadwal aktivitas.
Mengikut sertakan pasien dalam memenentukan
perawatan untuk meningkatkan perasaan
kompetensi/ harga diri dan mendorong
kemandirian.
3. Bantu dengan kebutuhan perawatan
yang diperlukan.
Membantu kebutuhan perawatan yang
diperlukan untuk mempertahankan penampilan
yang dapat meningkatkan citra diri.
4. Berikan bantuan positif. Memberikan bantuan positif bila perlu agar
memungkinkan pasien merasa senang terhadap
diri sendiri, menguatkan perilaku positif,
meningkatkan percaya diri.
33. • Pasien telah mampu beradaptasi
dengan perubahan penampilan dirinya
dan merasa percaya diri.
• Pasien telah mampu meningkatan
aktivitasnya.
• Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
34. • Pasien lebih percaya diri dengan apa yang
dialaminya.
• Pasien lebih bisa bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar.
• Pasien tidak merasa cemas tentang penyakit yang
dialami.
• Kelembaban kulit terjaga, tidak ada gangguan
integritas kulit.