SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
NEAR DROWNING
Deddy Herman
PENDAHULUAN
 Insidensi kematian akibat tenggelam
bervariasi, kematian akibat tenggelam
hanya 1 dari 20 kematian di air
 Penyelaman, boating, ski air, pekerjaan
di laut dalam dan kecelakaan
transportasi laut
 WHO  0,7% penyebab kematian di
dunia atau lebih dari 500 ribu kematian
setiap tahunnya
PENDAHULUAN
 CDC melaporkan 5,700 orang dirawat karena
near-drowning antara th 2005-2009 di USA,
50% memerlukan perawatan khusus (CDC,
2012) dan menjadi penyebab kematian kedua
pada anak usia 1-4 tahun(Szpilman dkk,2012)
 Korban terbanyak biasanya anak2, namun
tenggelam dapat terjadi pada semua umur
 Di dunia merupakan penyebab kematian utama
pada anak usia 5-14 tahun
PENDAHULUAN...
 Jumlah near drowning
diperkirakan 20 sampai 500 kali
jumlah tenggelam (drowning)
 Negara kepulauan seperti
Jepang dan Indonesia memiliki
risiko lebih tinggi kasus
tenggelam
PENDAHULUAN.....
 Kasus terakhir: tsunami Aceh dan Jepang 
menimbulkan trauma fisis, psikis dan near
drowning
 Near drowning--> pneumonia aspirasi dengan
komplikasi sepsis dan abses otak
 jumlah kasus pneumonia aspirasi 80% kasus
TENGGELAM
 Drowning : kematian karena asfiksia pada
penderita yang tenggelam
 Near drowning : penderita tenggelam yang
selamat dari episode akut;
 risiko besar : disfungsi organ yang berat dan
kematian
 Sepertiga dari korban yang selamat
mengalami sequele neurologi sedang sampai
berat
(Lee dkk): TENGGELAM
 Tenggelam (Drowning) :kematian makhluk hidup karena
terendam air
 Delayed drowning atau secondary drowning : pasien
selamat dari bahaya tenggelam tetapi mengalami
perburukan mengarah ke kematian
 Near-drowning : kehilangan kesadaran akibat kejadian
tenggelam tapi tidak mengarah ke kematian  dapat
menjadi delayed drowning
 Sindrom aspirasi: masuknya benda asing ke dalam
paru: berupa cairan iritatif, benda-benda infeksius atau
benda tertentu
(Szpilman dkk, 2012): TENGGELAM
 Tenggelam (Drowning) : proses atau pengalaman
gangguan respirasi akibat tenggelam dalam air
 Delayed drowning atau secondary drowning  tdk
dipakai lagi
 Near-drowning tdk dipakai lagi
 Proses tenggelam dimulai dengan terjadinya kerusakan
sistem respirasi karena saluran berada dibawah
permukaan air (submersion) atau air menutupi wajah
(immersion)
 Bila orang tersebut di tolong kapan saja proses
tenggelam terhenti disebut sebagai Non Fatal-drowning
 Bila seseorang meninggal kapan saja saat tenggelam
disebut sebagai Fatal-drowning
Penyebab near drowning
 Near drowning terjadi ketika korban tidak dapat
bernafas dalam air dalam periode waktu tertentu
 Selama tenggelam, intake oksigen akan
mengalami penurunan dan sistem utama tubuh
dapat berhenti akibat kekurangan oksigen. Dalam
beberapa kasus terutama yang terjadi pada anak,
hal ini dapat terjadi dalam hitungan detik
sedangkan pada dewasa terjadi lebih lama
Penyebab...
 Tidak bisa berenang
 Kelelahan dan kehabisan tenaga
 Kehilangan kontrol dan terjatuh ke dalam air yg lebih dalam dan panik
 Perahu atau kapal tenggelam
 Terperangkap atau terjerat di dalam air
 Dibawah pengaruh obat obatan terlarang atau meminum alkohol sewaktu
berenang, atau di atas kapal
 Kejang
 Hypothermia
 Trauma
 Kecelakaan sewaktu menyelam
 Meninggalkan anak anak ditepi air
 Terjatuh pada lapisan es tipis
 Bunuh diri
Penyebab...
 Sangat penting untuk diingat bahwa selalu ada
kemungkinan untuk menyelamatkan seseorang
yang tenggelam walaupun dalam waktu cukup
lama
 Berdasarkan National Institute of Health,
kesempatan untuk melakukan resusitasi pada
kasus tenggelam ini prognosisnya akan lebih
baik jika terjadi pada anak atau tenggelam
pada air yang sangat dingin. (Heller and Zieve,
2011)
Tanda Tanda Near Drowning
Dalam kasus near drowning, korban dapat
ditemukan tidak sadar (unresponsive).
Gejala lain yang dapat ditemukan:
 Kulit yang dingin
 Perut membengkak
 Nyeri dada
 Batuk
 Susah bernafas atau nafas pendek
 Muntah
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
TENGGELAM
Air tawar Air laut
 osmolariti <darah osmolariti>darah
 hipotonis hipertonis
 hipervolemia hipovolemia
 hemodilusi hemokonsentrasi
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
TENGGELAMkomplikasi aspirasi
 spasme laring --hipoksia
 obstruksi jalan napas
 bronkokonstriksi
 surfaktan hilang
 kerusakan alveoli
 kerusakan endotel kapiler
 cedera otak
 --> pirau (shunt): penyebab hipoksemia
Aspirasi
Edema paru
Peningkatan pirau (shunt)
Toksisiti langsung cairan aspirasi
Washout surfaktan
Inaktivasi surfaktan
Trauma membran alveoli langsung
KOMPOSISI AIR LAUT
mikroorganisme
Pasir
Diatom
Algae
Lumpur
alveoli
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
TENGGELAM  komplikasi aspirasi
 Aspirasi air laut dan air tawar  penurunan
tekanan O2 dengan cepat
 Air tawar 2,2, ml/kgBB PaO2 60mmHg
 Air laut 2,2, ml/kgBB PaO2 60mmHg
 Colebatch dkk: hipoksia arteri akibat
aspirasi tidak berhubungan dengan jumlah
cairan yang diaspirasi
MEKANISME ABNORMALITAS PARU
AKIBAT ASPIRASI
Aspirasi cairan 
kerusakan struktur paru
Surfaktan hilang/inaktif
Kolaps alveoli karena
Compliance paru menurun
Ketidakimbangan
ventilasi perfusi 
hipoksemia
Vagal refleks
vasokonstriksi pulmoner
Hipertensi pulmoner
PENINGKATAN
PERMIABILITI MEMBRAN
EKSUDASI PROTEIN
EDEMA PARU
Klinis dan komplikasi tenggelam
pneumonia
Hipoksemia
Asfiksia
ARDS
Aritmia
hipotermia
hemolisis
edema paru
gangguan metabolik
(asidosis)
Gangguan hematokrit
Edema paru
Edema otak
Gagal organ ganda
Tatalaksana
 Pindahkan pasien secepat mungkin dari air
ketempat yang lebih aman
 Jika tidak dicurigai adanya trauma spinal, miringkan
badan ke arah kiri pasien sehingga air, muntahan
dan cairan sekresi dapat keluar dari saluran nafas
atas
 Suction jika diperlukan
 Nilai dan pertahankan jalan nafas tetap paten
 Gastric distention  jika ventilasi susah dilakukan,
dengan suction yang tersedia, berikan tekanan
pada area epigastric
 Rujuk
Tatalaksana tenggelam
 A (airway) : buka jalan napas
 B (breathing) : pemberian oksigen, dengan
ventilator bila perlu
 C (circulation) : CVP
 Pemberian obat-obatan
 Penilaian status asam basa
 Koreksi elektrolit
Emboli udara
 Sering muncul 15 menit setelah
penyelam keluar dari air
Tanda dan gejala emboli
udara
 Gatal, timbul bintik bintik di kulit(mottled
skin)
 Susah bernafas
 pusing
 Nyeri dada
 Nyeri pada otot
 Pandangan kabur
 Tuli parsial, gangguan sensibilitas
 Nausea dan muntah
Tanda dan gejala emboli
udara
 Mati rasa , paralysis
 berjalan tidak stabil dan kurang
koordinasi
 Bengkak dan krepitasi di leher
 Kehilangan daya ingat
 Henti jantung dan paru
 Perubahan tingkah laku
DECOMPRESSION SICKNESS AND
BAROTRAUMA
 Decompression Sickness (Bends): biasanya
muncul pada saat penyelam terlalu cepat
naik ke permukaan dari tempat yang dalam.
Biasanya muncul sekitar 12 – 24 jam,
setelah menyelam
 Barotrauma: disebut “the squeeze” saat
naik atau turun, tekanan udara di rongga
tubuh (seperti sinus atau telinga tengah)
menjadi terlalu besar.
PNEUMONIA ASPIRASI AKIBAT
TENGGELAM
2 mekanisme
Pneumonia aspirasi
Langsung
-aspirasi
Tidak langsung
-infeksi sekunder
-Pneumonia nosokomial
Jenis cairan
Air laut 
hipertonus
Air
tawarhipotonus
Kandungan
cairan
Mineral
Mikroorganisme
Bahan organik
dan anorganik
cairan
spasme
Nonaspirasi
(dry drowning)
relaksasi
Aspirasi
(wet drowning)
ASPIRASI
CAIRAN
Alveoli
laring
Patogenesis pneumonia aspirasi akibat tenggelam
Dry drowning Wet drowning
Patofisiologi dan patogenesis pneumonia
aspirasi akibat tenggelam
Obstruksi
Saluran napas
Langsung
-aspirasi
Tidak langsung
-infeksi sekunder
-Pneumonia nosokomial
Gangguan bersihan
mukus
risiko tinggi kuman
Bergantung posisi saat
kejadian
Pengumpulan mediator inflamasi
terutama IL-8
INFEKSI
Manifestasi respirasi pneumonia
aspirasi akibat tenggelam
– Sesak napas
– Nyeri dada retrosternal, meningkat saat
inspirasi
– Sputum keruh, kadang mengandung
darah
– Takipnea dan sianosis
– Krepitasi paru, ronki dan/atau
– ARDS pada 40% kasus beberapa jam
atau hari setelah aspirasi
Penderajatan Pneumonia
Akibat Tenggelam
Grade 1 : pemeriksaan fisis normal dengan
gejala batuk
Grade 2 : pada auskultasi paru (ronki basah
Grade 3 : edema paru akut
Grade 4 : edema paru dengan hipotensi
Grade 5 : henti napas
Grade 6 : henti jantung dan henti napas
Penegakan Diagnosis
Pneumonia Aspirasi
 Gejala klinis
 Laboratorium
 Kultur kuman
 Penunjang:
1. Foto toraks PA, lateral
2. CT-scan
3. Bronkoskopi BAL, biopsi endotrakeal
Kuman penyebab pneumonia
aspirasi pada kasus tenggelam
 Air laut mengandung lebih dari 20 bakteri
patogenik seperti Pseudomonas putrefaciens,
Staphylococcus aureus, dan Vibrio
parahaemolyticus.
 Harries: Pseudomonas putrifaciens,
Pseudomonas pseudomallei, Aspergillus
fumigatus, lactose-positive Vitrio sp,
Petriellidium boydii.
 Marik dkk: kuman anaerob
Kuman penyebab pneumonia
aspirasi pada kasus tenggelam
 Mier dkk: Streptococcus pneumoniae,
Staphilococcus aureus, H. Influenzae,
Enterobacteriacea serta Pseudomonas
aeruginosa
 El-Solh dkk: kuman terbanyak penyebab
pneumonia aspirasi pada orang tua : kuman
Gram negatif, kuman anaerob dan
Staphylococcus aureus.
 Van Dam dkk: pneumonia dapat disertai
dengan infeksi jamur Rhizopus spp dan
Aspergillus fumigatus
Gambaran opak dapat terjadi pada kedua paru pada pneumonia aspirasi
bronkoskopi
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM
 Antibiotik sesuai kultur
 Pemberian antibiotik empiris dapat dilakukan
 Marik dkk: Antibiotik empiris dengan
sefalosporin G3, fluorokuinolon (gatifloksasin,
levofloksasin dan moksifloksasin) dan
piperacillin
 Dreyfuss dkk: Antibiotik empiris dengan
pemberian penicillin G spektrum luas dengan
atau tidak dengan  laktamase inhibitor
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN PENGOBATAN
 Pemulihan (rehabilitasi) pada kasus tenggelam
lebih baik pada air laut daripada air tawar (karena
faktor biokimia dan patologi abnormalitas
tenggelam.)
 Jumlah klorin, bahan kimia dan benda asing lain
 Aspirasi perut
 Perkembangan pneumonitis
 Infeksi saluran pernapasan
 Hemolisis, gagal ginjal, koagulopati
Antibiotik empiris untuk
pneumonia aspirasi
Marik. NEJM 2001:344;665
Nama obat Dosis
 Levofloksasin 500 mg/hari
 Ceftriakson 1-2 g/hari
 Piperacillin tazobactam 3,375 g
setiap 6 jam
 Ceftazidim 2 g setiap
8 jam
Tabel 3. Pembagian jenis kuman dan antibiotik
sesuai kriteria ATS
JENIS KUMAN ANTIBIOTIK
Kelompok 1 (pneumonia ringan)
Gram negatif Enterobacteriaceae Sefalosporin G2 atau G3
-Eschericia coli atau
-Klebsiella spp β-laktam + inhibitor β laktamase
-proteus spp atau bersama dengan fluorokuinolon
-serratia marcescens (bila alergi penisilin)
-enterobacter spp
Kelompok 2 (pneumonia sedang)
Anaerob Klindamisin atau
β-laktam + inhibitor β laktamase
Staphylococcus aureus metisilin + vankomisin
Legionella spp eritromisin ± rifampisin
atau eritromisin ± fluorokuinolon
Pseudomonas aeruginosa sesuai pneumonia berat
Kelompok 3 (pneumonia berat)
Pseudomonas aeruginosa kombinasi aminoglikosida atau
Acinetobacter spp siprofloksasin ditambah satu dari:
Antipseudomonas β-laktamase
meropenem
±vankomisin
PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM
 VanDam dkk : pemakaian amfoterisin
B, amikasin, meropenem dan
kotrimoksasol sekaligus selama 2
minggu.
 Marik dkk: kortikosteroid tidak
bermanfaat
Komplikasi pneumonia aspirasi
akibat tenggelam
 infeksi paru berat dengan kuman yang belum
diketahui
 Abnormaliti fungsi paru
 abses, necrotizing pneumonia dan empiema.
 edema paru pascaobstruksi, edema paru
neurogenik dengan hipoksia
 pneumonitis
 pada anak ~ dewasa
KESIMPULAN
 Infeksi paru akibat tenggelam dapat
menimbulkan pneumonia aspirasi
dengan komplikasinya
 Penyebab pneumonia aspirasi oleh
bahan kimia yang didapat secara
langsung maupun infeksi bakteri
sekunder.
KESIMPULAN
Masalah yang sering timbul pada pneumonia
aspirasi:
komplikasi paru yang terinfeksi
kegagalan penentuan kuman patogen
ketidakseragaman konsep aspirasi ketika
diagnosis pneumonia aspirasi ditegakkan
Pemberian antibiotik secara empiris dapat
dilakukan

More Related Content

Similar to near-drowning-rabu.ppt

7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelam7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelamEnggal Hadi
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraShervind Shervind
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitIndro Harianto
 
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...AhmadAsrory3
 
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasWater Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasMuhammad Nasrullah
 
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptxppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptxssusera02307
 
hydropneumothorax new presentation of the year
hydropneumothorax new presentation of the yearhydropneumothorax new presentation of the year
hydropneumothorax new presentation of the yearHeryadiBawonoputro
 
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxPPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxRizkyPramataSimamora
 
BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD utiamoye
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamEvan Permana
 

Similar to near-drowning-rabu.ppt (20)

Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
Tenggelam 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelam7. askep-kgd-tenggelam
7. askep-kgd-tenggelam
 
Tenggelam
TenggelamTenggelam
Tenggelam
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...
PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK,ORANG DEWASA TENGGELAM & Glasgow Coma Scale (GCS...
 
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan LemasWater Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
Water Emergencies - Hampir Lemas dan Lemas
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
Lp efusi pleura
Lp efusi pleura Lp efusi pleura
Lp efusi pleura
 
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptxppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
ppt_Blok_11_Respiratory_Penyakit_Paru_Ob (1).pptx
 
hydropneumothorax new presentation of the year
hydropneumothorax new presentation of the yearhydropneumothorax new presentation of the year
hydropneumothorax new presentation of the year
 
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxPPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
 
BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusiAsuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
 
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan TenggelamForensik : Asfiksia dan Tenggelam
Forensik : Asfiksia dan Tenggelam
 
cardiac tamponade.pptx
cardiac tamponade.pptxcardiac tamponade.pptx
cardiac tamponade.pptx
 
Materi ppok
Materi ppokMateri ppok
Materi ppok
 

Recently uploaded

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 

Recently uploaded (13)

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 

near-drowning-rabu.ppt

  • 2. PENDAHULUAN  Insidensi kematian akibat tenggelam bervariasi, kematian akibat tenggelam hanya 1 dari 20 kematian di air  Penyelaman, boating, ski air, pekerjaan di laut dalam dan kecelakaan transportasi laut  WHO  0,7% penyebab kematian di dunia atau lebih dari 500 ribu kematian setiap tahunnya
  • 3. PENDAHULUAN  CDC melaporkan 5,700 orang dirawat karena near-drowning antara th 2005-2009 di USA, 50% memerlukan perawatan khusus (CDC, 2012) dan menjadi penyebab kematian kedua pada anak usia 1-4 tahun(Szpilman dkk,2012)  Korban terbanyak biasanya anak2, namun tenggelam dapat terjadi pada semua umur  Di dunia merupakan penyebab kematian utama pada anak usia 5-14 tahun
  • 4. PENDAHULUAN...  Jumlah near drowning diperkirakan 20 sampai 500 kali jumlah tenggelam (drowning)  Negara kepulauan seperti Jepang dan Indonesia memiliki risiko lebih tinggi kasus tenggelam
  • 5. PENDAHULUAN.....  Kasus terakhir: tsunami Aceh dan Jepang  menimbulkan trauma fisis, psikis dan near drowning  Near drowning--> pneumonia aspirasi dengan komplikasi sepsis dan abses otak  jumlah kasus pneumonia aspirasi 80% kasus
  • 6. TENGGELAM  Drowning : kematian karena asfiksia pada penderita yang tenggelam  Near drowning : penderita tenggelam yang selamat dari episode akut;  risiko besar : disfungsi organ yang berat dan kematian  Sepertiga dari korban yang selamat mengalami sequele neurologi sedang sampai berat
  • 7. (Lee dkk): TENGGELAM  Tenggelam (Drowning) :kematian makhluk hidup karena terendam air  Delayed drowning atau secondary drowning : pasien selamat dari bahaya tenggelam tetapi mengalami perburukan mengarah ke kematian  Near-drowning : kehilangan kesadaran akibat kejadian tenggelam tapi tidak mengarah ke kematian  dapat menjadi delayed drowning  Sindrom aspirasi: masuknya benda asing ke dalam paru: berupa cairan iritatif, benda-benda infeksius atau benda tertentu
  • 8. (Szpilman dkk, 2012): TENGGELAM  Tenggelam (Drowning) : proses atau pengalaman gangguan respirasi akibat tenggelam dalam air  Delayed drowning atau secondary drowning  tdk dipakai lagi  Near-drowning tdk dipakai lagi  Proses tenggelam dimulai dengan terjadinya kerusakan sistem respirasi karena saluran berada dibawah permukaan air (submersion) atau air menutupi wajah (immersion)  Bila orang tersebut di tolong kapan saja proses tenggelam terhenti disebut sebagai Non Fatal-drowning  Bila seseorang meninggal kapan saja saat tenggelam disebut sebagai Fatal-drowning
  • 9. Penyebab near drowning  Near drowning terjadi ketika korban tidak dapat bernafas dalam air dalam periode waktu tertentu  Selama tenggelam, intake oksigen akan mengalami penurunan dan sistem utama tubuh dapat berhenti akibat kekurangan oksigen. Dalam beberapa kasus terutama yang terjadi pada anak, hal ini dapat terjadi dalam hitungan detik sedangkan pada dewasa terjadi lebih lama
  • 10. Penyebab...  Tidak bisa berenang  Kelelahan dan kehabisan tenaga  Kehilangan kontrol dan terjatuh ke dalam air yg lebih dalam dan panik  Perahu atau kapal tenggelam  Terperangkap atau terjerat di dalam air  Dibawah pengaruh obat obatan terlarang atau meminum alkohol sewaktu berenang, atau di atas kapal  Kejang  Hypothermia  Trauma  Kecelakaan sewaktu menyelam  Meninggalkan anak anak ditepi air  Terjatuh pada lapisan es tipis  Bunuh diri
  • 11. Penyebab...  Sangat penting untuk diingat bahwa selalu ada kemungkinan untuk menyelamatkan seseorang yang tenggelam walaupun dalam waktu cukup lama  Berdasarkan National Institute of Health, kesempatan untuk melakukan resusitasi pada kasus tenggelam ini prognosisnya akan lebih baik jika terjadi pada anak atau tenggelam pada air yang sangat dingin. (Heller and Zieve, 2011)
  • 12. Tanda Tanda Near Drowning Dalam kasus near drowning, korban dapat ditemukan tidak sadar (unresponsive). Gejala lain yang dapat ditemukan:  Kulit yang dingin  Perut membengkak  Nyeri dada  Batuk  Susah bernafas atau nafas pendek  Muntah
  • 13. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS TENGGELAM Air tawar Air laut  osmolariti <darah osmolariti>darah  hipotonis hipertonis  hipervolemia hipovolemia  hemodilusi hemokonsentrasi
  • 14. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS TENGGELAMkomplikasi aspirasi  spasme laring --hipoksia  obstruksi jalan napas  bronkokonstriksi  surfaktan hilang  kerusakan alveoli  kerusakan endotel kapiler  cedera otak  --> pirau (shunt): penyebab hipoksemia
  • 15. Aspirasi Edema paru Peningkatan pirau (shunt) Toksisiti langsung cairan aspirasi Washout surfaktan Inaktivasi surfaktan Trauma membran alveoli langsung KOMPOSISI AIR LAUT mikroorganisme Pasir Diatom Algae Lumpur alveoli
  • 16. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS TENGGELAM  komplikasi aspirasi  Aspirasi air laut dan air tawar  penurunan tekanan O2 dengan cepat  Air tawar 2,2, ml/kgBB PaO2 60mmHg  Air laut 2,2, ml/kgBB PaO2 60mmHg  Colebatch dkk: hipoksia arteri akibat aspirasi tidak berhubungan dengan jumlah cairan yang diaspirasi
  • 17. MEKANISME ABNORMALITAS PARU AKIBAT ASPIRASI Aspirasi cairan  kerusakan struktur paru Surfaktan hilang/inaktif Kolaps alveoli karena Compliance paru menurun Ketidakimbangan ventilasi perfusi  hipoksemia Vagal refleks vasokonstriksi pulmoner Hipertensi pulmoner PENINGKATAN PERMIABILITI MEMBRAN EKSUDASI PROTEIN EDEMA PARU
  • 18. Klinis dan komplikasi tenggelam pneumonia Hipoksemia Asfiksia ARDS Aritmia hipotermia hemolisis edema paru gangguan metabolik (asidosis) Gangguan hematokrit Edema paru Edema otak Gagal organ ganda
  • 19. Tatalaksana  Pindahkan pasien secepat mungkin dari air ketempat yang lebih aman  Jika tidak dicurigai adanya trauma spinal, miringkan badan ke arah kiri pasien sehingga air, muntahan dan cairan sekresi dapat keluar dari saluran nafas atas  Suction jika diperlukan  Nilai dan pertahankan jalan nafas tetap paten  Gastric distention  jika ventilasi susah dilakukan, dengan suction yang tersedia, berikan tekanan pada area epigastric  Rujuk
  • 20. Tatalaksana tenggelam  A (airway) : buka jalan napas  B (breathing) : pemberian oksigen, dengan ventilator bila perlu  C (circulation) : CVP  Pemberian obat-obatan  Penilaian status asam basa  Koreksi elektrolit
  • 21. Emboli udara  Sering muncul 15 menit setelah penyelam keluar dari air
  • 22. Tanda dan gejala emboli udara  Gatal, timbul bintik bintik di kulit(mottled skin)  Susah bernafas  pusing  Nyeri dada  Nyeri pada otot  Pandangan kabur  Tuli parsial, gangguan sensibilitas  Nausea dan muntah
  • 23. Tanda dan gejala emboli udara  Mati rasa , paralysis  berjalan tidak stabil dan kurang koordinasi  Bengkak dan krepitasi di leher  Kehilangan daya ingat  Henti jantung dan paru  Perubahan tingkah laku
  • 24. DECOMPRESSION SICKNESS AND BAROTRAUMA  Decompression Sickness (Bends): biasanya muncul pada saat penyelam terlalu cepat naik ke permukaan dari tempat yang dalam. Biasanya muncul sekitar 12 – 24 jam, setelah menyelam  Barotrauma: disebut “the squeeze” saat naik atau turun, tekanan udara di rongga tubuh (seperti sinus atau telinga tengah) menjadi terlalu besar.
  • 25. PNEUMONIA ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM 2 mekanisme Pneumonia aspirasi Langsung -aspirasi Tidak langsung -infeksi sekunder -Pneumonia nosokomial
  • 26. Jenis cairan Air laut  hipertonus Air tawarhipotonus Kandungan cairan Mineral Mikroorganisme Bahan organik dan anorganik cairan spasme Nonaspirasi (dry drowning) relaksasi Aspirasi (wet drowning) ASPIRASI CAIRAN Alveoli laring Patogenesis pneumonia aspirasi akibat tenggelam
  • 27. Dry drowning Wet drowning
  • 28. Patofisiologi dan patogenesis pneumonia aspirasi akibat tenggelam Obstruksi Saluran napas Langsung -aspirasi Tidak langsung -infeksi sekunder -Pneumonia nosokomial Gangguan bersihan mukus risiko tinggi kuman Bergantung posisi saat kejadian Pengumpulan mediator inflamasi terutama IL-8 INFEKSI
  • 29. Manifestasi respirasi pneumonia aspirasi akibat tenggelam – Sesak napas – Nyeri dada retrosternal, meningkat saat inspirasi – Sputum keruh, kadang mengandung darah – Takipnea dan sianosis – Krepitasi paru, ronki dan/atau – ARDS pada 40% kasus beberapa jam atau hari setelah aspirasi
  • 30. Penderajatan Pneumonia Akibat Tenggelam Grade 1 : pemeriksaan fisis normal dengan gejala batuk Grade 2 : pada auskultasi paru (ronki basah Grade 3 : edema paru akut Grade 4 : edema paru dengan hipotensi Grade 5 : henti napas Grade 6 : henti jantung dan henti napas
  • 31. Penegakan Diagnosis Pneumonia Aspirasi  Gejala klinis  Laboratorium  Kultur kuman  Penunjang: 1. Foto toraks PA, lateral 2. CT-scan 3. Bronkoskopi BAL, biopsi endotrakeal
  • 32. Kuman penyebab pneumonia aspirasi pada kasus tenggelam  Air laut mengandung lebih dari 20 bakteri patogenik seperti Pseudomonas putrefaciens, Staphylococcus aureus, dan Vibrio parahaemolyticus.  Harries: Pseudomonas putrifaciens, Pseudomonas pseudomallei, Aspergillus fumigatus, lactose-positive Vitrio sp, Petriellidium boydii.  Marik dkk: kuman anaerob
  • 33. Kuman penyebab pneumonia aspirasi pada kasus tenggelam  Mier dkk: Streptococcus pneumoniae, Staphilococcus aureus, H. Influenzae, Enterobacteriacea serta Pseudomonas aeruginosa  El-Solh dkk: kuman terbanyak penyebab pneumonia aspirasi pada orang tua : kuman Gram negatif, kuman anaerob dan Staphylococcus aureus.  Van Dam dkk: pneumonia dapat disertai dengan infeksi jamur Rhizopus spp dan Aspergillus fumigatus
  • 34. Gambaran opak dapat terjadi pada kedua paru pada pneumonia aspirasi
  • 36. PENATALAKSANAAN PNEUMONIA ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM  Antibiotik sesuai kultur  Pemberian antibiotik empiris dapat dilakukan  Marik dkk: Antibiotik empiris dengan sefalosporin G3, fluorokuinolon (gatifloksasin, levofloksasin dan moksifloksasin) dan piperacillin  Dreyfuss dkk: Antibiotik empiris dengan pemberian penicillin G spektrum luas dengan atau tidak dengan  laktamase inhibitor
  • 37. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGOBATAN  Pemulihan (rehabilitasi) pada kasus tenggelam lebih baik pada air laut daripada air tawar (karena faktor biokimia dan patologi abnormalitas tenggelam.)  Jumlah klorin, bahan kimia dan benda asing lain  Aspirasi perut  Perkembangan pneumonitis  Infeksi saluran pernapasan  Hemolisis, gagal ginjal, koagulopati
  • 38. Antibiotik empiris untuk pneumonia aspirasi Marik. NEJM 2001:344;665 Nama obat Dosis  Levofloksasin 500 mg/hari  Ceftriakson 1-2 g/hari  Piperacillin tazobactam 3,375 g setiap 6 jam  Ceftazidim 2 g setiap 8 jam
  • 39. Tabel 3. Pembagian jenis kuman dan antibiotik sesuai kriteria ATS JENIS KUMAN ANTIBIOTIK Kelompok 1 (pneumonia ringan) Gram negatif Enterobacteriaceae Sefalosporin G2 atau G3 -Eschericia coli atau -Klebsiella spp β-laktam + inhibitor β laktamase -proteus spp atau bersama dengan fluorokuinolon -serratia marcescens (bila alergi penisilin) -enterobacter spp Kelompok 2 (pneumonia sedang) Anaerob Klindamisin atau β-laktam + inhibitor β laktamase Staphylococcus aureus metisilin + vankomisin Legionella spp eritromisin ± rifampisin atau eritromisin ± fluorokuinolon Pseudomonas aeruginosa sesuai pneumonia berat Kelompok 3 (pneumonia berat) Pseudomonas aeruginosa kombinasi aminoglikosida atau Acinetobacter spp siprofloksasin ditambah satu dari: Antipseudomonas β-laktamase meropenem ±vankomisin
  • 40. PENATALAKSANAAN PNEUMONIA ASPIRASI AKIBAT TENGGELAM  VanDam dkk : pemakaian amfoterisin B, amikasin, meropenem dan kotrimoksasol sekaligus selama 2 minggu.  Marik dkk: kortikosteroid tidak bermanfaat
  • 41. Komplikasi pneumonia aspirasi akibat tenggelam  infeksi paru berat dengan kuman yang belum diketahui  Abnormaliti fungsi paru  abses, necrotizing pneumonia dan empiema.  edema paru pascaobstruksi, edema paru neurogenik dengan hipoksia  pneumonitis  pada anak ~ dewasa
  • 42. KESIMPULAN  Infeksi paru akibat tenggelam dapat menimbulkan pneumonia aspirasi dengan komplikasinya  Penyebab pneumonia aspirasi oleh bahan kimia yang didapat secara langsung maupun infeksi bakteri sekunder.
  • 43. KESIMPULAN Masalah yang sering timbul pada pneumonia aspirasi: komplikasi paru yang terinfeksi kegagalan penentuan kuman patogen ketidakseragaman konsep aspirasi ketika diagnosis pneumonia aspirasi ditegakkan Pemberian antibiotik secara empiris dapat dilakukan