SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
TEKNIK ANALISIS
KORELASI
Pertemuan 9
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 2
 Korelasi merupakan teknik pengukuran
asosiasi/hubungan (measures of
association).
 Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam
statistik bivariat/ multivariat yang digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan antar
variabel.
Contoh teknik korelasi: Pearson Product-
Moment, Spearman Rank, Kendall Tau,
Chi Square, Phi Coeffiecient, Goodman-
Kruskal, Somer, Wilson, dan sebagainya.
3
 Dua variabel dikatakan berasosiasi
jika variabel yang satu
mempengaruhi variabel yang lain.
 Jika tidak terjadi pengaruh, maka
kedua variabel itu disebut
independen.
 Korelasi dilambangkan dengan
notasi: ρ, r atau rxy
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
4
Digunakan untuk mengukur kekuatan (strength)
antar variabel yang dihubungkan.
Contoh:
 Tingkat intelegensi dengan hasil belajar
 Sikap dengan motivasi belajar
 Motivasi kerja dengan produktivitas
 Kualitas pelayanan dengan kepuasan
pelanggan
 Tingkat inflasi dengan IHSG
 Dan sebagainya.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
5
Asumsi yang mendasari korelasi, yaitu:
 Data yang diperoleh didasarkan pada
sampel random.
 Data yang dihubungkan berdistribusi
normal artinya data yang distribusinya
simetris sempurna.
 Variabel yang dihubungkan berpola linear,
artinya hubungan membentuk garis lurus.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
6
 Koefisien korelasi berkisar antara -1 s/d +1
 Korelasi sama dengan nol, mempunyai arti tidak
ada hubungan antar variabel.
 Korelasi sama dengan satu, korelasi sama dengan
+1 artinya mempunyai hubungan linear sempurna
positif. Korelasi ini mempunyai makna jika nilai X
naik, maka nilai Y juga naik. Korelasi sama
dengan -1 artinya mempunyai hubungan linear
sempurna negatif. Korelasi ini mempunyai makna
jika nilai X naik, maka nilai Y turun (dan
sebaliknya).
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
7
Korelasi yang terbentuk seperti pada gambar
berikut:
Korelasi Linear Positif :
Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar
mendekati bentuk garis lurus dan
jika arah perubahan kedua variabel sama 
Jika X naik, Y juga naik.X
Y . .
. .
. . . .
. . .
.
Korelasi Non-linear:
Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar
tidak membentuk garis lurus.
X
Y . .
. . .
. . . .
. . . .
.
Korelasi Negatif:
Jika arah perubahan kedua variabel tidak
sama  Jika X naik, Y turun.
X
Y
..
..
....
...
.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
8
 Signifikansi/ probabilitas/ taraf nyata (α)
memberikan gambaran mengenai bagaimana
hasil penelitian mempunyai peluang untuk benar.
 Koefisien korelasi yang diperoleh harus diuji
signifikansinya. Tujuan adalah untuk mengetahui
apakah hubungan yang terjadi benar-benar
signifikan atau terjadi secara kebetulan.
 Uji signifikansi korelasi menggunakan rumus
statistik: uji-t atau uji-z (sesuai dengan jumlan
responden)
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
9
Proporsi keragaman dalam satu variabel yang
dapat diterangkan oleh variabel lainnya.
Contoh: kecantikan dengan kepandaian
 r = 0,3  KP = r 2 x 100%= 0,09 x 100%
 9% keragaman kepandaian dapat dinilai
dari kecantikan
 91% keragaman sisanya tidak dapat
dinilai. Ini disebut koefisien non
determinasi.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
10
1. Korelasi parametrik
Teknik korelasi parametrik yang sering
digunakan adalah: Pearson Product
Moment, Korelasi Ganda dan Korelasi
Parsial.
2. Korelasi nonparametrik
Teknik analisis korelasi nonparametrik
seperti: Spearman Rank, Kendall Tau,
dan sebabagainya.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Keterangan :
x :
y :
X : skor rata-rata dari X
Y : skor rata-rata dari Y
11
  22
YX
xy
rXY




X-X
Y-Y
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan
variabel y.
x = jumlah nilai setiap item.
y = jumlah nilai konstan.
N = jumlah subyek penelitian
12
.))(.).()(.(
)).((.
2222
yyNxxN
yxxyN
rxy



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Kriteria pengujian hipotesis asosiatif
menurut Sugiyono (2011:244 )
sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak
Jika rhitung > rtabel maka Ho diterima
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Ket: thitung = nilai t
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Dengan derajat bebas/ dk = n–2)1(
2
2
r
nr
thitung



Pengujian lanjut perlu dilakukan apabila peneliti akan
mencari makna hubungan variabel X dan Y, maka koefisien
korelasi PPM diuji signifikansinya menggunakan rumus uji-t
berikut:
Kriteria pengujian Signifikansi:
 Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya signifikan
 Jika thitung < ttabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan
14
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Untuk menyatakan besar-kecilnya kontribusi/
sumbangan variabel X terhadap Y dapat
ditentukan dengan rumus koefisien determinasi
(penentu) sebagai berikut:
KP = r2 x 100%
Ket:
KP = koefisien penentu
r = koefisien korelasi
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
CONTOH
Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang hubungan
tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa
kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014. diperoleh
data sebagai berikut:
Data Tingkat Inetelegensi (X) :
50, 45, 55, 65, 43, 60, 56, 50, 42, 50, 60, 65
Data Hasil Belajar (Y) :
75, 60, 85, 85, 70, 80, 90, 80, 65, 65, 80, 90
Pertanyaan :
1. Berapakah besar hubungan variabel X terhadap Y ?
2. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variabel X
terhadap Y ?
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan variabel X
terhadap Y !
16
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelsaian :
Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara
tingkat intelegensi dengan hasil belajar
matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu
tahun pelajaran 2013/2014.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara
tingkat intelegensi dengan hasil belajar
matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu
tahun pelajaran 2013/2014
17
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Langkah 2 : Menentukan hipotesis statistik
Diturunkan dari hipotesis
penelitian:
Ho : rxy = 0
Ha : rxy ≠ 0
18
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Langkah 3: Membuat tabel penolong untuk
menghitung korelasi PPM
No. X Y X2 Y2 XY
1 50 75 2500 5625 3750
2 45 60 2025 3600 2700
3 55 85 3025 7225 4675
4 65 85 4225 7225 5525
5 43 70 1849 4900 3010
6 60 80 3600 6400 4800
7 56 90 3136 8100 5040
8 50 80 2500 6400 4000
9 42 65 1764 4225 2730
10 50 65 2500 4225 3250
11 60 80 3600 6400 4800
12 65 90 4225 8100 5850
Statistik ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY
Jumlah 641 925 34949 72425 50130
19
20
}Y)(-Y}.{n.X)(-X{n.
Y)X).((-XY)n(
r
2222xy



}(925)-25)}.{12.(724(641)-){12.(34949
)(641).(925-12(50130)
r
2222xy 
63,10706
8635
rxy  0,8065rxy 
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
21
Hipotesis statistik:
 Ho : rxy = 0
 Ha : rxy ≠ 0
Kriteria pengujian hipotesis:
 Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak
 Jika rhitung > rtabel maka Ho diterima
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
22
Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi
(rhitung) = 0,8065 dan dengan α = 0,05 dan n =
12 diperoleh nilai rtabel = 0,576.
Karena rhitung > rtabel atau 0,8065 > 0,576 maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya Ada hubungan antara tingkat
intelegensi dengan hasil belajar matematika
siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran
2013/2014
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
23
Kaidah pengujian :
Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak artinya signifikan.
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.
22hitung
0,8065-1
2-120,8065
r-1
2-nr
t 
3132,4
0,3496
6230,8065.3,1
thitung 
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
24
Berdasarkan perhitungan dengan mengambil
α = 0,05 dan n = 12, uji satu pihak maka :
dk = n – 2 = 12 – 2 = 10 sehingga diperoleh
ttabel = 1,812. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel
atau 4,3132 > 1,812 maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya hubungan signifikan.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
25
KP = r2 x 100 %
= (0,8065)2 x 100 %
= 0,6504 x 100 %
= 65,04 %
Artinya : variabel tingkat intelegensi
memberikan kontribusi terhadap hasil
belajar matematika siswa sebesar
65,04 % dan sisanya ditentukan oleh
variabel lain.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
26
Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan
ada hubungan yang signifikan antara tingkat
intelegensi dengan hasil belajar matematika
siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran
2013/2014.
Variabel tingkat intelegensi tergolong kuat,
artinya tingkat inetelegensi sangat berperan
dalam hasil belajar matematika siswa dengan
kontribusi sebesar 65,04 %.
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi yang digunakan untuk
satu variabel dengan skala
interval atau rasio dan variabel
lainnya adalah variabel dengan
skala nominal dengan dua
tingkatan klasifikasi (variabel
dikotomi).
27
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Rumus (1) :
rpbis = korelasi point biserial
X1, X2 = mean jenjang 1 dan 2
SDt = standar deviasi total
p = proporsi (n/N)
q = 1 – p
28
qp
SD
XX
r
t
pbis ..
21 

Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Rumus (2) :
rpbis = korelasi point biserial
X1 = mean jenjang 1
Xt = mean total
SDt = standar deviasi total
p = proporsi (n/N)
q = 1 – p
29
q
p
SD
XX
r
t
t
pbis .1 

Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Interpretasi point biserial :
Untuk menguji hipotesis nihil (Ho, koefisien
point biserial harus dibandingkan dengan r
tabel dengan dk = n – 2.
Kriteria :
rpbis ≥ rtabel maka Ho ditolak
rpbis < rtabel maka Ho diterima
30
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Diberikan
data :
31
Gender (X)
Tingkat
Kecemasan
(Y)
Mean
Mean
Total
Standar
deviasi
Total
Laki-laki
10
11,2
14,8 4,442
12
9
12
13
perempuan
16
18,4
18
15
22
21
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Diketahui :
X1 = 11,2
X2 = 18,4
Xt = 14,8
SDt = 4,442
p : (n/N)= 5/10 = 0,5
q : 1 – p = 1 – 0,5 = 0,5
32
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Rumus (1) :
33
qp
SD
XX
r
t
pbis ..
21 

5,0.5,0.
442,4
4,182,11 
pbisr
8144,0pbisr
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Rumus (2) :
34
5,0
5,0
.
442,4
4,182,11 
pbisr
8144,0pbisr
q
p
SD
XX
r
t
t
pbis .1 

Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Parsial
dan
Korelasi Ganda
35
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Parsial
Korelasi parsial (partial correlation) adalah suatu
nilai yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel atau lebih,
setelah salah satu variabel yang diduga dapat
mempengaruhi hubungan variabel tersebut
dibuat tetap/ dikendalikan.
Digunakan untuk menganalisis apabila peneliti
ingin mengetahui pengaruh atau hubungan
antara variabel independen dan dependen, di
mana salah satu variabel independennya dibuat
tetap (konstan) atau dikendalikan.
36
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai
berikut (Sugiyono, 2009:237) :
1. Hubungan antara variabel bebas X1 dengan
variabel terikat Y, apabila variabel X1 tetap.
37
X1
X2
Yrx1x2
rx1Y
rx2Y
})(1}{)(1{
.
2
1
2
21
2112
. 12
yxxx
xxyxyx
xxy
rr
rrr
R



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Parsial
2. Hubungan antara variabel bebas X2 dengan
variabel terikat Y, apabila variabel X2 tetap.
38
X1
X2
Yrx1x2
rx1Y
rx2Y
})(1}{)(1{
.
2
2
2
21
2121
. 21
yxxx
xxyxyx
xxy
rr
rrr
R



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Parsial
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan
antar variabel tersebut berarti atau tidak, maka
dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi
parsial dengan menggunakan rumus :
Kriteria pengujian :
jika thitung > ttabel Ho ditolak
 jika thitung < ttabel Ho diterima
dengan dk = n – 1.
39
2
1
3
p
p
r
n
rt



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiple correlation) adalah
suatu nilai yang memberikan kuatnya
hubungan dua atau lebih variabel independen
X secara bersama – sama dengan variabel
dependen Y. Koefisien korelasi ganda
diumuskan :
40
X1
X2
Yrx1x2
rx1Y
rx2Y
R
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Ganda
Rx1x2y = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara
bersama-sama dengan variabel Y.
rx1y = Korelasi Product-Moment antara X1 dengan Y.
rx2y = Korelasi Product-Moment antara X2 dengan Y.
rx1 x2 = Korelasi Product-Moment antara X1 dengan X2.
41
2
21
2121
2
2
2
1
.21
)(1
...2)()(
xx
xxyxyxyxyx
yxx
r
rrrrr
R



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Korelasi Ganda
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan
antar variabel tersebut signifikan atau tidak, maka
dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi
ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
42
)1/()1(
/
2
2


knR
kR
Fh
Fh= Tingkat signifikansi
korelasi ganda
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel
independent
n = Jumlah sampel
Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk
penyebut = n – k – 1.
Jika Fh > F tabel maka Ho ditolak artinya signifikan
Jika Fh < F tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Contoh :
Seorang peneliti ingin mendeskripsikan
hubungan antara sikap belajar (X1) dan tingkat
intelegensi (X2) dengan hasil belajar
matematika (Y) di kelas VIII di suatu SMP.
Intrumen penelitian disebarkan pada 10 orang
siswa sebagai responden untuk tujuan
penelitian tersebut. Dari penelitian diperoleh
rekapitulasi hasil pengumpulan data sebagai
berikut :
43
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Contoh :
Diasumsikan data sikap belajar sudah ditransformasi, tentukan :
a). Koefisien korelasi parsial
b). Koefisien korelasi ganda
c). Ujilah signifikansi dari masing-masing koefisien korelasi tersebut !
44
Responden X1 X2 Y
A 45 75 75
B 38 83 60
C 80 80 85
D 76 112 70
E 56 92 80
F 78 120 90
G 67 85 90
H 67 67 80
I 48 71 65
J 82 68 65
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Jawab :
Berdasarkan data tersebut, diketahui koefisien
korelasi sederhana (menggunakan korelasi
Product-Moment) antar variabel berikut :
rx1y = 0,455
rx2y = 0,356
rx1x2 = 0,302
Penyelesaian :
a). Koefisien korelasi parsial :
1. Hubungan antara sikap belajar (X1)
dengan hasil belajar matematika (Y) :
45
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
46
})(1}{)(1{
.
2
1
2
21
2112
. 21
yxxx
xxyxyx
xxy
rr
rrr
R



))455,0(1).()302,0(1(
)302,0).(455,0(356,0
22. 12


xxyR
)207,01).(091,01(
137,0356,0
12.


xxyR
257,0
849,0
219,0
)793,0).(909,0(
219,0
12. xxyR
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
Dengan IBM SPSS 22:
47
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
2. Hubungan antara tingkat intelegensi (X2)
dengan hasil belajar (Y) :
48
})356,0,0(1}.{)302,0(1{
)302,0).(356,0(455,0
22. 21


xxyR
)127,01).(091,01(
108,0455,0
21.


xxyR
390,0
891,0
347,0
)847,0).(909,0(
347,0
21. xxyR
})(1}{)(1{
.
22
2121
.
221
21
yxxx
xxyxyx
xxy
rr
rrr
R



Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
Dengan IBM SPSS 22:
49
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
b). Koefisien korelasi ganda
Hubungan antara sikap belajar (X1) dan
tingkat intelegensi (X2) hasil belajar
matematika (Y) :
50
2
22
.21
)(1
...2)()(
21
212121
xx
xxyxyxyxyx
yxx
r
rrrrr
R



2
22
.21
)302,0(1
)302,0).(356,0).(455,0.(2)356,0()455,0(


yxxR
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
51
091,01
)049,0.(2127,0207,0
.21


yxxR
909,0
098,0334,0
.21

yxxR
509,0259,0
909,0
236,0
.21 yxxR
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
Dengan IBM SPSS 22:
52
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
c). Pengujian signifikansi koefisien korelasi
1. Koefisien korelasi Ry.x2x1 = 0,257
53
2
1
3
p
p
r
n
rt



2
)257,0(1
310
257,0


t
934,0
7
.257,0
066,01
7
257,0 

t
704,0738,2.257,0 t
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
2. Koefisien korelasi Ry.x1x2 = 0,390
54
2
1
3
p
p
r
n
rt



2
)390,0(1
310
390,0


t
848,0
7
390,0t
121,1873,2.390,0 t
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Penyelesaian :
3. Koefisien korelasi ganda Rx1x2.y = 0,509
55
)1/()1(
/
2
2


knR
kR
Fh
)1210/())509,0(1(
2/)509,0(
2
2

Fh
7/)259,01(
2/259,0

Fh
223,1
1059,0
1295,0
Fh
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
56

More Related Content

What's hot

Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaansidesty
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialLina Mursyidah
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiVivin Dolpin
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISErmawati Syahrudi
 

What's hot (20)

Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
Statistika parametrik_teknik analisis komparasi (uji-t)
 
Uji-T
Uji-TUji-T
Uji-T
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Selang kepercayaan
Selang kepercayaanSelang kepercayaan
Selang kepercayaan
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 

Similar to Statistika parametrik_teknik analisis korelasi

Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxDepriZon1
 
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Muhammad Kennedy Ginting
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiAnan Nur
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docxAfaRanggitaPrasticas1
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxzuhri32
 

Similar to Statistika parametrik_teknik analisis korelasi (20)

Korelasi product-moment
Korelasi product-momentKorelasi product-moment
Korelasi product-moment
 
Materi p15 nonpar_korelasi
Materi p15 nonpar_korelasiMateri p15 nonpar_korelasi
Materi p15 nonpar_korelasi
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Korelasi.ppt
Korelasi.pptKorelasi.ppt
Korelasi.ppt
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Tesis bab iv
Tesis bab ivTesis bab iv
Tesis bab iv
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
 
Tugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar KorelasiTugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar Korelasi
 
Tugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar KorelasiTugas Statistika Dasar Korelasi
Tugas Statistika Dasar Korelasi
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docx
 
Tugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdfTugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdf
 
Analisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdfAnalisis Korelasi.pdf
Analisis Korelasi.pdf
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

More from M. Jainuri, S.Pd., M.Pd (20)

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Statistika parametrik_teknik analisis korelasi

  • 1. TEKNIK ANALISIS KORELASI Pertemuan 9 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1
  • 2. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 2  Korelasi merupakan teknik pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association).  Pengukuran asosiasi adalah teknik dalam statistik bivariat/ multivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Contoh teknik korelasi: Pearson Product- Moment, Spearman Rank, Kendall Tau, Chi Square, Phi Coeffiecient, Goodman- Kruskal, Somer, Wilson, dan sebagainya.
  • 3. 3  Dua variabel dikatakan berasosiasi jika variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain.  Jika tidak terjadi pengaruh, maka kedua variabel itu disebut independen.  Korelasi dilambangkan dengan notasi: ρ, r atau rxy Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 4. 4 Digunakan untuk mengukur kekuatan (strength) antar variabel yang dihubungkan. Contoh:  Tingkat intelegensi dengan hasil belajar  Sikap dengan motivasi belajar  Motivasi kerja dengan produktivitas  Kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan  Tingkat inflasi dengan IHSG  Dan sebagainya. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 5. 5 Asumsi yang mendasari korelasi, yaitu:  Data yang diperoleh didasarkan pada sampel random.  Data yang dihubungkan berdistribusi normal artinya data yang distribusinya simetris sempurna.  Variabel yang dihubungkan berpola linear, artinya hubungan membentuk garis lurus. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 6. 6  Koefisien korelasi berkisar antara -1 s/d +1  Korelasi sama dengan nol, mempunyai arti tidak ada hubungan antar variabel.  Korelasi sama dengan satu, korelasi sama dengan +1 artinya mempunyai hubungan linear sempurna positif. Korelasi ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka nilai Y juga naik. Korelasi sama dengan -1 artinya mempunyai hubungan linear sempurna negatif. Korelasi ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka nilai Y turun (dan sebaliknya). Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 7. 7 Korelasi yang terbentuk seperti pada gambar berikut: Korelasi Linear Positif : Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus dan jika arah perubahan kedua variabel sama  Jika X naik, Y juga naik.X Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Non-linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . . . . . . . Korelasi Negatif: Jika arah perubahan kedua variabel tidak sama  Jika X naik, Y turun. X Y .. .. .... ... . Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 8. 8  Signifikansi/ probabilitas/ taraf nyata (α) memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil penelitian mempunyai peluang untuk benar.  Koefisien korelasi yang diperoleh harus diuji signifikansinya. Tujuan adalah untuk mengetahui apakah hubungan yang terjadi benar-benar signifikan atau terjadi secara kebetulan.  Uji signifikansi korelasi menggunakan rumus statistik: uji-t atau uji-z (sesuai dengan jumlan responden) Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 9. 9 Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat diterangkan oleh variabel lainnya. Contoh: kecantikan dengan kepandaian  r = 0,3  KP = r 2 x 100%= 0,09 x 100%  9% keragaman kepandaian dapat dinilai dari kecantikan  91% keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini disebut koefisien non determinasi. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 10. 10 1. Korelasi parametrik Teknik korelasi parametrik yang sering digunakan adalah: Pearson Product Moment, Korelasi Ganda dan Korelasi Parsial. 2. Korelasi nonparametrik Teknik analisis korelasi nonparametrik seperti: Spearman Rank, Kendall Tau, dan sebabagainya. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 11. Keterangan : x : y : X : skor rata-rata dari X Y : skor rata-rata dari Y 11   22 YX xy rXY     X-X Y-Y Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 12. Keterangan : rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y. xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y. x = jumlah nilai setiap item. y = jumlah nilai konstan. N = jumlah subyek penelitian 12 .))(.).()(.( )).((. 2222 yyNxxN yxxyN rxy    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 13. Kriteria pengujian hipotesis asosiatif menurut Sugiyono (2011:244 ) sebagai berikut: Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak Jika rhitung > rtabel maka Ho diterima Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 14. Ket: thitung = nilai t r = koefisien korelasi n = jumlah responden Dengan derajat bebas/ dk = n–2)1( 2 2 r nr thitung    Pengujian lanjut perlu dilakukan apabila peneliti akan mencari makna hubungan variabel X dan Y, maka koefisien korelasi PPM diuji signifikansinya menggunakan rumus uji-t berikut: Kriteria pengujian Signifikansi:  Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya signifikan  Jika thitung < ttabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan 14 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 15. Untuk menyatakan besar-kecilnya kontribusi/ sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi (penentu) sebagai berikut: KP = r2 x 100% Ket: KP = koefisien penentu r = koefisien korelasi Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 16. CONTOH Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang hubungan tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014. diperoleh data sebagai berikut: Data Tingkat Inetelegensi (X) : 50, 45, 55, 65, 43, 60, 56, 50, 42, 50, 60, 65 Data Hasil Belajar (Y) : 75, 60, 85, 85, 70, 80, 90, 80, 65, 65, 80, 90 Pertanyaan : 1. Berapakah besar hubungan variabel X terhadap Y ? 2. Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap Y ? 3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan variabel X terhadap Y ! 16 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 17. Penyelsaian : Langkah 1: Menentukan hipotesis penelitian Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014 17 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 18. Langkah 2 : Menentukan hipotesis statistik Diturunkan dari hipotesis penelitian: Ho : rxy = 0 Ha : rxy ≠ 0 18 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 19. Langkah 3: Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM No. X Y X2 Y2 XY 1 50 75 2500 5625 3750 2 45 60 2025 3600 2700 3 55 85 3025 7225 4675 4 65 85 4225 7225 5525 5 43 70 1849 4900 3010 6 60 80 3600 6400 4800 7 56 90 3136 8100 5040 8 50 80 2500 6400 4000 9 42 65 1764 4225 2730 10 50 65 2500 4225 3250 11 60 80 3600 6400 4800 12 65 90 4225 8100 5850 Statistik ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Jumlah 641 925 34949 72425 50130 19
  • 21. 21 Hipotesis statistik:  Ho : rxy = 0  Ha : rxy ≠ 0 Kriteria pengujian hipotesis:  Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak  Jika rhitung > rtabel maka Ho diterima Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 22. 22 Dari perhitungan diperoleh koefisien korelasi (rhitung) = 0,8065 dan dengan α = 0,05 dan n = 12 diperoleh nilai rtabel = 0,576. Karena rhitung > rtabel atau 0,8065 > 0,576 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Ada hubungan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 23. 23 Kaidah pengujian : Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak artinya signifikan. Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan. 22hitung 0,8065-1 2-120,8065 r-1 2-nr t  3132,4 0,3496 6230,8065.3,1 thitung  Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 24. 24 Berdasarkan perhitungan dengan mengambil α = 0,05 dan n = 12, uji satu pihak maka : dk = n – 2 = 12 – 2 = 10 sehingga diperoleh ttabel = 1,812. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau 4,3132 > 1,812 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya hubungan signifikan. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 25. 25 KP = r2 x 100 % = (0,8065)2 x 100 % = 0,6504 x 100 % = 65,04 % Artinya : variabel tingkat intelegensi memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 65,04 % dan sisanya ditentukan oleh variabel lain. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 26. 26 Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun pelajaran 2013/2014. Variabel tingkat intelegensi tergolong kuat, artinya tingkat inetelegensi sangat berperan dalam hasil belajar matematika siswa dengan kontribusi sebesar 65,04 %. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 27. Korelasi yang digunakan untuk satu variabel dengan skala interval atau rasio dan variabel lainnya adalah variabel dengan skala nominal dengan dua tingkatan klasifikasi (variabel dikotomi). 27 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 28. Rumus (1) : rpbis = korelasi point biserial X1, X2 = mean jenjang 1 dan 2 SDt = standar deviasi total p = proporsi (n/N) q = 1 – p 28 qp SD XX r t pbis .. 21   Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 29. Rumus (2) : rpbis = korelasi point biserial X1 = mean jenjang 1 Xt = mean total SDt = standar deviasi total p = proporsi (n/N) q = 1 – p 29 q p SD XX r t t pbis .1   Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 30. Interpretasi point biserial : Untuk menguji hipotesis nihil (Ho, koefisien point biserial harus dibandingkan dengan r tabel dengan dk = n – 2. Kriteria : rpbis ≥ rtabel maka Ho ditolak rpbis < rtabel maka Ho diterima 30 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 31. Diberikan data : 31 Gender (X) Tingkat Kecemasan (Y) Mean Mean Total Standar deviasi Total Laki-laki 10 11,2 14,8 4,442 12 9 12 13 perempuan 16 18,4 18 15 22 21 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 32. Diketahui : X1 = 11,2 X2 = 18,4 Xt = 14,8 SDt = 4,442 p : (n/N)= 5/10 = 0,5 q : 1 – p = 1 – 0,5 = 0,5 32 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 33. Rumus (1) : 33 qp SD XX r t pbis .. 21   5,0.5,0. 442,4 4,182,11  pbisr 8144,0pbisr Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 34. Rumus (2) : 34 5,0 5,0 . 442,4 4,182,11  pbisr 8144,0pbisr q p SD XX r t t pbis .1   Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 35. Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda 35 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 36. Korelasi Parsial Korelasi parsial (partial correlation) adalah suatu nilai yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah salah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut dibuat tetap/ dikendalikan. Digunakan untuk menganalisis apabila peneliti ingin mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independen dan dependen, di mana salah satu variabel independennya dibuat tetap (konstan) atau dikendalikan. 36 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 37. Korelasi Parsial Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut (Sugiyono, 2009:237) : 1. Hubungan antara variabel bebas X1 dengan variabel terikat Y, apabila variabel X1 tetap. 37 X1 X2 Yrx1x2 rx1Y rx2Y })(1}{)(1{ . 2 1 2 21 2112 . 12 yxxx xxyxyx xxy rr rrr R    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 38. Korelasi Parsial 2. Hubungan antara variabel bebas X2 dengan variabel terikat Y, apabila variabel X2 tetap. 38 X1 X2 Yrx1x2 rx1Y rx2Y })(1}{)(1{ . 2 2 2 21 2121 . 21 yxxx xxyxyx xxy rr rrr R    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 39. Korelasi Parsial Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel tersebut berarti atau tidak, maka dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi parsial dengan menggunakan rumus : Kriteria pengujian : jika thitung > ttabel Ho ditolak  jika thitung < ttabel Ho diterima dengan dk = n – 1. 39 2 1 3 p p r n rt    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 40. Korelasi Ganda Korelasi ganda (multiple correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau lebih variabel independen X secara bersama – sama dengan variabel dependen Y. Koefisien korelasi ganda diumuskan : 40 X1 X2 Yrx1x2 rx1Y rx2Y R Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 41. Korelasi Ganda Rx1x2y = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y. rx1y = Korelasi Product-Moment antara X1 dengan Y. rx2y = Korelasi Product-Moment antara X2 dengan Y. rx1 x2 = Korelasi Product-Moment antara X1 dengan X2. 41 2 21 2121 2 2 2 1 .21 )(1 ...2)()( xx xxyxyxyxyx yxx r rrrrr R    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 42. Korelasi Ganda Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel tersebut signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 42 )1/()1( / 2 2   knR kR Fh Fh= Tingkat signifikansi korelasi ganda R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independent n = Jumlah sampel Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1. Jika Fh > F tabel maka Ho ditolak artinya signifikan Jika Fh < F tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 43. Contoh : Seorang peneliti ingin mendeskripsikan hubungan antara sikap belajar (X1) dan tingkat intelegensi (X2) dengan hasil belajar matematika (Y) di kelas VIII di suatu SMP. Intrumen penelitian disebarkan pada 10 orang siswa sebagai responden untuk tujuan penelitian tersebut. Dari penelitian diperoleh rekapitulasi hasil pengumpulan data sebagai berikut : 43 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 44. Contoh : Diasumsikan data sikap belajar sudah ditransformasi, tentukan : a). Koefisien korelasi parsial b). Koefisien korelasi ganda c). Ujilah signifikansi dari masing-masing koefisien korelasi tersebut ! 44 Responden X1 X2 Y A 45 75 75 B 38 83 60 C 80 80 85 D 76 112 70 E 56 92 80 F 78 120 90 G 67 85 90 H 67 67 80 I 48 71 65 J 82 68 65 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 45. Jawab : Berdasarkan data tersebut, diketahui koefisien korelasi sederhana (menggunakan korelasi Product-Moment) antar variabel berikut : rx1y = 0,455 rx2y = 0,356 rx1x2 = 0,302 Penyelesaian : a). Koefisien korelasi parsial : 1. Hubungan antara sikap belajar (X1) dengan hasil belajar matematika (Y) : 45 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 46. Penyelesaian : 46 })(1}{)(1{ . 2 1 2 21 2112 . 21 yxxx xxyxyx xxy rr rrr R    ))455,0(1).()302,0(1( )302,0).(455,0(356,0 22. 12   xxyR )207,01).(091,01( 137,0356,0 12.   xxyR 257,0 849,0 219,0 )793,0).(909,0( 219,0 12. xxyR Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 47. Penyelesaian : Dengan IBM SPSS 22: 47 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 48. Penyelesaian : 2. Hubungan antara tingkat intelegensi (X2) dengan hasil belajar (Y) : 48 })356,0,0(1}.{)302,0(1{ )302,0).(356,0(455,0 22. 21   xxyR )127,01).(091,01( 108,0455,0 21.   xxyR 390,0 891,0 347,0 )847,0).(909,0( 347,0 21. xxyR })(1}{)(1{ . 22 2121 . 221 21 yxxx xxyxyx xxy rr rrr R    Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 49. Penyelesaian : Dengan IBM SPSS 22: 49 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 50. Penyelesaian : b). Koefisien korelasi ganda Hubungan antara sikap belajar (X1) dan tingkat intelegensi (X2) hasil belajar matematika (Y) : 50 2 22 .21 )(1 ...2)()( 21 212121 xx xxyxyxyxyx yxx r rrrrr R    2 22 .21 )302,0(1 )302,0).(356,0).(455,0.(2)356,0()455,0(   yxxR Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 52. Penyelesaian : Dengan IBM SPSS 22: 52 Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 53. Penyelesaian : c). Pengujian signifikansi koefisien korelasi 1. Koefisien korelasi Ry.x2x1 = 0,257 53 2 1 3 p p r n rt    2 )257,0(1 310 257,0   t 934,0 7 .257,0 066,01 7 257,0   t 704,0738,2.257,0 t Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 54. Penyelesaian : 2. Koefisien korelasi Ry.x1x2 = 0,390 54 2 1 3 p p r n rt    2 )390,0(1 310 390,0   t 848,0 7 390,0t 121,1873,2.390,0 t Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 55. Penyelesaian : 3. Koefisien korelasi ganda Rx1x2.y = 0,509 55 )1/()1( / 2 2   knR kR Fh )1210/())509,0(1( 2/)509,0( 2 2  Fh 7/)259,01( 2/259,0  Fh 223,1 1059,0 1295,0 Fh Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd
  • 56. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 56