SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pertemuan 6
Inferensia Dua Vektor Rata - Rata
Dosen Pengampu : Rani Nooraeni, S.ST., M.Stat..
Author
Habib Ramadhanni
16.9159
Rezka Aji
16.9275
Cynthia Dwi Setyarini
16.9062
Erica Indryani
16.9105
Insan Maharani
16.9196
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Independen
Pengujian Hipotesis (Hypothesis Testing)
β€’ Asumsi : 𝑋𝐼~𝑁𝑝 πœ‡πΌ , 𝐼
𝑋𝐼𝐼~𝑁𝑝(πœ‡πΌπΌ , 𝐼𝐼
)
β€’ Hipotesis statistik : Ho : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ = 𝛿 π‘œ
𝐻1 ∢ πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ
β€’ Asumsi : 𝐼 = 𝐼𝐼 = tidak diketahui nilainya
= 𝑆 𝑔 =
𝑛𝐼 βˆ’ 1 𝑆𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 1 𝑆𝐼𝐼
𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2
𝑆 𝑔 : matriks ragam-peragam sampel gabungan (pooled) dari kedua
populasi
SI dan SII : matriks ragam peragam Sampel dari populasi I dan populasi II
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi
Independen
*) Statistik uji:
𝑇2 = π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐
β€²
1
𝑛𝐼
+
1
𝑛𝐼𝐼
𝑆 𝑔
βˆ’1
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ 𝑐2
𝑐2 =
𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝
(𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1)
𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1
β€’ Tolak Ho, terima 𝐻1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ, jika :
𝑇2
>
𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝
(𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1)
𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Independen
Wilayah Kepercayaan (Confidence Region)
Pernyataan peluang sebesar (1-𝛼) 100% untuk wilayah kepercayaan
yang akan memuat vektor (πœ‡πΌπ‘œ - πœ‡πΌπΌπ‘œ) adalah :
𝑃 𝑇2
≀
𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝
𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1
𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1 = 1 βˆ’ 𝛼
*) Selang kepercayaan ellipse sepanjang vektor ciri yang berpusat di
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 pada (1 – 𝛼)100% :
Β±βˆšπœ†πΌ
1
𝑛𝐼
+
1
𝑛𝐼𝐼
𝑐2 𝑒𝑖
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Independen
Selang Kepercayaan (Confidence Interval)
Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%:
𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± βˆšπ‘2 𝑙′
1
𝑛𝐼
+
1
𝑛𝐼𝐼
𝑆 𝑔 𝑙
Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%:
( Metode Bonferroni )
𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± 𝑑 𝛼
2𝑝
;𝑛 𝐼 +𝑛 𝐼𝐼 βˆ’2
βˆšπ‘™β€²
1
𝑛𝐼
+
1
𝑛𝐼𝐼
𝑆 𝑔 𝑙
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Independen
Asumsi : 𝐼
β‰  𝐼𝐼
dan tidak diketahui nilainya
Gunakan ukuran contoh besar : (𝑛𝐼 – 𝑝) π‘‘π‘Žπ‘› (𝑛𝐼𝐼 – 𝑝) besar
*) statistik uji :
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐
β€²
1
𝑛𝐼
𝑆𝐼 +
1
𝑛𝐼𝐼
𝑆𝐼𝐼
βˆ’1
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ πœ’2
𝑝
Tolak Ho, terima H1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ jika :
Nilai statistik uji > πœ’2
𝛼;𝑝
Apabila Ho tidak ditolak, dapat diartikan bahwa pada tingkat
kepercayaan sebesar (1- 𝛼) 100% vektor πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ = 𝛿 π‘œ berada dalam
wilayah ellipse
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Independen
*) Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%:
𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± βˆšπœ’2
𝛼;𝑝 𝑙′
1
𝑛𝐼
𝑆𝐼 +
1
𝑛𝐼𝐼
𝑆𝐼𝐼 𝑙
Untuk penggunaan sampel yang sama besar dari masing-masing
populasi : nI = nII = n
*) Statistik Uji :
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐
β€²
2
𝑛
𝑆 𝑔
βˆ’1
π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ πœ’2
𝑝
Tolak Ho , terima H1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ jika :
Nilai statistik uji > πœ’2
𝛼;𝑝
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Dependen
β€’ Pengukuran sering dicatat dalam beberapa set
kondisi eksperimen yang berbeda untuk melihat
apakah secara signifikan terdapat perbedaan
respon. Dua atau lebih perlakuan dapat
diberikan pada unit eksperimental yang sama,
dan respon dapat dibandingkan untuk menilai
efek dari adanya perlakuan. Inferensia dua
vector rata-rata dapat dilakukan dengan
manganalisis komponen perbedaan atau
differencesnya (Dij).
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Dependen
β€’ Asumsi :
π‘₯𝑙𝑗1 βˆ’ π‘₯𝑙𝑗2 = 𝐷𝑖𝑗~𝑁𝑝(𝛿, 𝛴 𝑑)
β€’ Keterangan:
Dij : Perbedaan
i = 1,…, p (variabel)
j = 1,…,n (observasi)
β€’ Hipotesis :
H0 : 𝛿 = 0 (tidak ada efek dari adanya perlakuan)
H1 : 𝛿 β‰  0
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Dependen
Statistik Uji (Multivariate):
β€’ 𝑍2 = 𝑛 ( 𝐷 βˆ’ 𝛿)′𝛴 𝑑
βˆ’1
( 𝐷 βˆ’ 𝛿)
β€’ 𝑇2 = 𝑛 ( 𝐷 βˆ’ 𝛿)β€²π‘†βˆ’1( 𝐷 βˆ’ 𝛿)
β€’ Jika n dan n-p keduanya besar, T2 kira-kira
didistribusikan sebagai variabel acak πœ’ 𝑝
2
,
terlepas dari bentuk populasi perbedaan yang
mendasarinya (Proof-Applied Multivariate
Statistical Analysis page 274)
Politeknik Statistika STIS
Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua
Populasi Dependen
β€’ Keputusan :
β€’ Tolak H0 jika :
β€’ π‘β„Žπ‘–π‘‘
2
> πœ’ 𝑝
2
(𝛼) π‘‡β„Žπ‘–π‘‘
2
>
𝑝(π‘›βˆ’1)
π‘›βˆ’π‘
𝐹𝑝,π‘›βˆ’π‘(𝛼)
β€’ Selang Kepercayaan
β€’ 𝑑𝑖 Β±
𝑝 π‘›βˆ’1
π‘›βˆ’π‘
𝐹𝑝,π‘›βˆ’π‘(𝛼)
𝑠 𝑑 𝑖
2
𝑛
Politeknik Statistika STIS
Contoh 6.1
Politeknik Statistika STIS
β€’ Penanggulangan terhadap limbah air pabrik diperlukan untuk
menjaga kondisi sungai agar tetap sesuai kondisi normalnya.
Kekhawatiran terhadap tingkat kepercayaan data pengamatan
kandungan limbah yang diperoleh dari program pengamatan
langsung memicu diadakannya penelitian lanjutan dimana
sampel dari beberapa sungai dibagi dan dikirim ke dua
laboratorium berbeda untuk dilakukan pengecekan.
β€’ Sampel dikirim ke dua laboratorium. Sampel dikirim ke
Wisconsin State Laboratory of Hygiene dan dikirim ke
laboratorium komersial yang biasanya rutin dipakai untuk
program pengawasan. Pengukuran biochemical oxygen
demand (BOD) dan suspended solids (SS) akan dilakukan
untuk 11 sampel di masing - masing laboratorium.
β€’ Data ditampilkan dalam tabel 6.1.
Contoh 6.1
Politeknik Statistika STIS
β€’ . Table 6.1 Effluent Data
Sample j
Commercial Lab State Lab of Hyiene
x1j1(BOD) x1j2(SS) x2j1 (BOD) x2j2 (SS)
1 6 27 25 15
2 6 23 28 13
3 18 64 36 22
4 8 44 35 29
5 11 30 15 31
6 34 75 44 64
7 28 26 42 30
8 71 124 54 64
9 43 54 34 56
10 33 30 29 20
11 20 14 39 21
Source : Data courtesy of S. Weber
Contoh 6.1
Politeknik Statistika STIS
β€’ Apakah analisis kimia dari dua laboratorium sama ?
β€’ T2 statistik untuk pengecekan 𝐻0: 𝛿′
= 𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 dibangun dari
dua pengamatan yang berpasangan namun berbeda
𝑑𝑗1 = π‘₯1𝑗1 βˆ’ π‘₯2𝑗1
𝑑𝑗2 = π‘₯1𝑗2 βˆ’ π‘₯2𝑗2
-19 -22 -18 -27 -4 -10 -14 17 9 4 -19
12 10 42 15 -1 11 -4 60 -2 10 -7
β€’ 𝒅 =
𝑑1
𝑑2
=
βˆ’9.36
13.27
𝑆 𝑑 =
199.26 88.38
88.38 418.61
Contoh 6.1
Politeknik Statistika STIS
β€’ 𝑇2
= 11 βˆ’9.36,13.27
0.0055 βˆ’0.0012
βˆ’0.0012 0.0026
βˆ’9.36
13.27
= 13.6
β€’ Dengan 𝛼 = 0.05 maka 𝑝 𝑛 βˆ’ 1 𝑛 βˆ’ 𝑝 𝐹2.9 0.05 = 9.47
β€’ Karena 𝑇2
= 13.6 > 9.47 Maka keputusannya adalah Tolak 𝐻0 dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata – rata antara hasil
pengukuran di dua laboratorium tersebut.
β€’ Bisa dilihat dari pengamatan data bahwa laboratorium komersial
memiliki kecenderungan pengukuran angka BOD yang lebih kecil dan
pengukuran SS yang lebih besar dibandingkan State Lab of Hygiene.
β€’ Selang kepercayaan 95% untuk perbedaan dua rata – rata dihitung
melalui persamaan di slide selanjutnya.
Contoh 6.1
Politeknik Statistika STIS
𝛿1: 𝑑1 Β±
( 𝑛 βˆ’ 1)𝑝
𝑛 βˆ’ 𝑝
𝐹 )𝑃,π‘›βˆ’π‘(𝛼
𝑠 𝑑
2
𝑛
= βˆ’9.36 Β± 9.47
199.26
11 or (βˆ’22.46 , 3.74)
𝛿2: 13.27 Β± 9.47
418.61
11
π‘œπ‘Ÿ (βˆ’5.71 , 32.25)
β€’ Selang kepercayan 95% mengandung angka 0, padahal 𝐻0: 𝛿′
=
𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 keputusannya adalah Tolak. Apa kesimpulannya?
β€’ Titik 𝛿 = 0 jatuh diluar area kepercayaan 95% untuk 𝛿 dan hasil ini
konsisten dengan pengujian T2.Selang kepercayaan (95%) ini
seluruh bagian nya dapat dibangun menjadi kombinasi linier dengan
bentuk π‘Ž1 𝛿1 + π‘Ž2 𝛿2
β€’ Bagian interval ini berhubungan dengan (π‘Ž1 = 1, π‘Ž2 = 0) dan (π‘Ž1 =
0, π‘Ž2 = 1) yang mengandung 0. Pilihan lain dari π‘Ž1 dan π‘Ž2 secara
bersamaan akan menghasilkan selang yang tidak mengandung 0 (
Jika 𝐻0: 𝛿′
= 𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 keputusannya adalah Gagal Tolak maka
semua selangnya secara bersamaan akan mengandung 0)
Contoh 6.3
β€’ Membangun confidence region untuk perbedaan dari two mean
vectors
β€’ Lima puluh batang sabun diproduksi dengan dua cara yang
berbeda. Dua karakteristik yang digunakan X1 = berbusa X2 =
kelembutan. Statistik ringkasan untuk batang sabun yang diproduksi
dengan metode 1 dan metode 2 adalah sebagai berikut;
β€’ Menghitung confidence region 95% untuk πœ‡1 βˆ’ πœ‡2.
β€’ Pertama kita tahu bahwa S1 dan S2 adalah ikurang lebih
bernilai sama, jadi mereka dapat digabungkan (pool),
x1 =
8.3
4.1
, 𝑆1 =
2 1
1 6
x2 =
10.2
3.9
, 𝑆2 =
2 1
1 4
Politeknik Statistika STIS
Contoh 6.3
β€’ Jadi confidence ellipsenya terpusat di [-1.9,0.2]. eigenvalue dan eigenvector
dari Spooled didapatkan dari perhitungan berikut
β€’ Jadi πœ† = (7 Β± 49 βˆ’ 36)/2 karena itu, πœ†1 = 5.303 and πœ†2 = 1.697, dan
eigenvector yang sesuai, e1 dan e2 ditentukan dari
β€’ 𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ 𝑒𝑖 = πœ†π‘– 𝑒𝑖, 𝑖 = 1,2
β€’ Adalah
β€’ 𝑒𝑖 =
0.290
0.957
dan 𝑒2 =
0.957
βˆ’0.290
𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ =
49
98
𝑆1 +
49
98
𝑆2 =
2 1
1 5
,
π‘₯1 βˆ’ π‘₯2 =
βˆ’1.9
0.2
0 = 𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ βˆ’ πœ†πˆ =
2 βˆ’ πœ† 1
1 5 βˆ’ πœ†
= πœ†2
βˆ’ 7πœ† + 9
Politeknik Statistika STIS
Contoh 6.3
β€’ Berdasarkan hasil 6.2
β€’
1
𝑛1
+
1
𝑛2
𝑐2
=
1
50
+
1
50
98 2
97
𝐹2,97 0.5 = 0.25
β€’ Karena 𝐹2,97 0.05 = 3.1
β€’ Confidence ellipse
β€’ πœ†π‘–
1
𝑛1
+
1
𝑛2
𝑐2 = πœ†π‘– 0.25
Figure 6.1 95% confidence ellipse untuk
πœ‡1 βˆ’ ΞΌ2
Politeknik Statistika STIS
Contoh 6.3
β€’ Satuan sepanjang eigenvector ei, atau satuan 1.15 di arah e1 dan
satuan 0.65 di arah e2. Confidence elipse 95% diperlihatkan ddi
figure 6.1. πœ‡1 βˆ’ πœ‡2 = 0 tidak masuk dalam ellipse. Dan kita dapat
menyimpulkan bahwa dua metode produksi sabun menghasilkan
hasil yang berbeda. Berdasarkan hailnya dua proses menghasilkan
batang sabun dengan kelembutan yang sama (X2), tapi yang dari
process kedua lebih memiliki busa (X1).
Politeknik Statistika STIS

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataRani Nooraeni
Β 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...Rani Nooraeni
Β 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Rani Nooraeni
Β 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)Rani Nooraeni
Β 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaWelly Dian Astika
Β 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Rani Nooraeni
Β 
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)Rani Nooraeni
Β 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)jayamartha
Β 
Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)Rani Nooraeni
Β 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
Β 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya State University of Medan
Β 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
Β 
Basic statistics 6 - poisson distribution
Basic statistics   6 - poisson distributionBasic statistics   6 - poisson distribution
Basic statistics 6 - poisson distributionangita wahyu suprapti
Β 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretisEman Mendrofa
Β 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)Rani Nooraeni
Β 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTiara Lavista
Β 
Stat matematika II (6)
Stat matematika II (6)Stat matematika II (6)
Stat matematika II (6)jayamartha
Β 
5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrittsucil
Β 

What's hot (20)

APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
Β 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
Β 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
Β 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
Β 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
Β 
Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)
Β 
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
Β 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
Β 
Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)
Β 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Β 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
Β 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
Β 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Β 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
Β 
Basic statistics 6 - poisson distribution
Basic statistics   6 - poisson distributionBasic statistics   6 - poisson distribution
Basic statistics 6 - poisson distribution
Β 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretis
Β 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Β 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Β 
Stat matematika II (6)
Stat matematika II (6)Stat matematika II (6)
Stat matematika II (6)
Β 
5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit
Β 

Similar to Perbandingan Vektor Rata-Rata Laboratorium

APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresRani Nooraeni
Β 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
Β 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docxAfaRanggitaPrasticas1
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editreno sutriono
Β 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
Β 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptxWan Na
Β 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
Β 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
Β 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfStatistikInferensial
Β 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxStatistikInferensial
Β 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaIraa Nurcahyani
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
Β 
Statistika Non Parametrik
Statistika Non ParametrikStatistika Non Parametrik
Statistika Non ParametrikPeggy Roselidiah
Β 
12 uji chi_square
12 uji chi_square12 uji chi_square
12 uji chi_squareEduard Sondakh
Β 

Similar to Perbandingan Vektor Rata-Rata Laboratorium (20)

APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
Β 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Β 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
Β 
Ade caca
Ade cacaAde caca
Ade caca
Β 
Uji Beda Mean
Uji Beda MeanUji Beda Mean
Uji Beda Mean
Β 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Β 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Β 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
Β 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Β 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
Β 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
Β 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Β 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
Β 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Β 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Β 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistika
Β 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
Β 
Statistika Non Parametrik
Statistika Non ParametrikStatistika Non Parametrik
Statistika Non Parametrik
Β 
UKURAN GEJALA PUSAT
UKURAN GEJALA PUSATUKURAN GEJALA PUSAT
UKURAN GEJALA PUSAT
Β 
12 uji chi_square
12 uji chi_square12 uji chi_square
12 uji chi_square
Β 

More from Rani Nooraeni

Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Korelasi Kanonik (2)
Analisis Korelasi Kanonik (2)Analisis Korelasi Kanonik (2)
Analisis Korelasi Kanonik (2)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Rani Nooraeni
Β 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Rani Nooraeni
Β 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaRani Nooraeni
Β 
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)Rani Nooraeni
Β 

More from Rani Nooraeni (10)

Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)
Β 
Analisis Korelasi Kanonik (2)
Analisis Korelasi Kanonik (2)Analisis Korelasi Kanonik (2)
Analisis Korelasi Kanonik (2)
Β 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Β 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
Β 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
Β 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
Β 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)
Β 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)
Β 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : Manova
Β 
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
Β 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
Β 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Β 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
Β 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Β 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
Β 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Β 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Β 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
Β 

Perbandingan Vektor Rata-Rata Laboratorium

  • 1. Pertemuan 6 Inferensia Dua Vektor Rata - Rata Dosen Pengampu : Rani Nooraeni, S.ST., M.Stat..
  • 2. Author Habib Ramadhanni 16.9159 Rezka Aji 16.9275 Cynthia Dwi Setyarini 16.9062 Erica Indryani 16.9105 Insan Maharani 16.9196 Politeknik Statistika STIS
  • 3. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen Pengujian Hipotesis (Hypothesis Testing) β€’ Asumsi : 𝑋𝐼~𝑁𝑝 πœ‡πΌ , 𝐼 𝑋𝐼𝐼~𝑁𝑝(πœ‡πΌπΌ , 𝐼𝐼 ) β€’ Hipotesis statistik : Ho : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ = 𝛿 π‘œ 𝐻1 ∢ πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ β€’ Asumsi : 𝐼 = 𝐼𝐼 = tidak diketahui nilainya = 𝑆 𝑔 = 𝑛𝐼 βˆ’ 1 𝑆𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 1 𝑆𝐼𝐼 𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑆 𝑔 : matriks ragam-peragam sampel gabungan (pooled) dari kedua populasi SI dan SII : matriks ragam peragam Sampel dari populasi I dan populasi II Politeknik Statistika STIS
  • 4. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen *) Statistik uji: 𝑇2 = π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 β€² 1 𝑛𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑆 𝑔 βˆ’1 π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ 𝑐2 𝑐2 = 𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝 (𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1) 𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1 β€’ Tolak Ho, terima 𝐻1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ, jika : 𝑇2 > 𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝 (𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1) 𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1 Politeknik Statistika STIS
  • 5. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen Wilayah Kepercayaan (Confidence Region) Pernyataan peluang sebesar (1-𝛼) 100% untuk wilayah kepercayaan yang akan memuat vektor (πœ‡πΌπ‘œ - πœ‡πΌπΌπ‘œ) adalah : 𝑃 𝑇2 ≀ 𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 2 𝑝 𝑛𝐼 + 𝑛𝐼𝐼 βˆ’ 𝑝 βˆ’ 1 𝐹𝑝,𝑛 𝐼+𝑛 πΌπΌβˆ’π‘βˆ’1 = 1 βˆ’ 𝛼 *) Selang kepercayaan ellipse sepanjang vektor ciri yang berpusat di π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 pada (1 – 𝛼)100% : Β±βˆšπœ†πΌ 1 𝑛𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑐2 𝑒𝑖 Politeknik Statistika STIS
  • 6. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen Selang Kepercayaan (Confidence Interval) Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%: 𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± βˆšπ‘2 𝑙′ 1 𝑛𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑆 𝑔 𝑙 Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%: ( Metode Bonferroni ) 𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± 𝑑 𝛼 2𝑝 ;𝑛 𝐼 +𝑛 𝐼𝐼 βˆ’2 βˆšπ‘™β€² 1 𝑛𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑆 𝑔 𝑙 Politeknik Statistika STIS
  • 7. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen Asumsi : 𝐼 β‰  𝐼𝐼 dan tidak diketahui nilainya Gunakan ukuran contoh besar : (𝑛𝐼 – 𝑝) π‘‘π‘Žπ‘› (𝑛𝐼𝐼 – 𝑝) besar *) statistik uji : π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 β€² 1 𝑛𝐼 𝑆𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑆𝐼𝐼 βˆ’1 π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ πœ’2 𝑝 Tolak Ho, terima H1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ jika : Nilai statistik uji > πœ’2 𝛼;𝑝 Apabila Ho tidak ditolak, dapat diartikan bahwa pada tingkat kepercayaan sebesar (1- 𝛼) 100% vektor πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ = 𝛿 π‘œ berada dalam wilayah ellipse Politeknik Statistika STIS
  • 8. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Independen *) Selang Kepercayaan simultan (ΞΌIi – ΞΌIIi) pada (1- Ξ±)100%: 𝑙′( π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼) Β± βˆšπœ’2 𝛼;𝑝 𝑙′ 1 𝑛𝐼 𝑆𝐼 + 1 𝑛𝐼𝐼 𝑆𝐼𝐼 𝑙 Untuk penggunaan sampel yang sama besar dari masing-masing populasi : nI = nII = n *) Statistik Uji : π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 β€² 2 𝑛 𝑆 𝑔 βˆ’1 π‘₯𝐼 βˆ’ π‘₯𝐼𝐼 βˆ’ 𝜹 𝒐 ~ πœ’2 𝑝 Tolak Ho , terima H1 : πœ‡πΌ - πœ‡πΌπΌ β‰  𝛿 π‘œ jika : Nilai statistik uji > πœ’2 𝛼;𝑝 Politeknik Statistika STIS
  • 9. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Dependen β€’ Pengukuran sering dicatat dalam beberapa set kondisi eksperimen yang berbeda untuk melihat apakah secara signifikan terdapat perbedaan respon. Dua atau lebih perlakuan dapat diberikan pada unit eksperimental yang sama, dan respon dapat dibandingkan untuk menilai efek dari adanya perlakuan. Inferensia dua vector rata-rata dapat dilakukan dengan manganalisis komponen perbedaan atau differencesnya (Dij). Politeknik Statistika STIS
  • 10. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Dependen β€’ Asumsi : π‘₯𝑙𝑗1 βˆ’ π‘₯𝑙𝑗2 = 𝐷𝑖𝑗~𝑁𝑝(𝛿, 𝛴 𝑑) β€’ Keterangan: Dij : Perbedaan i = 1,…, p (variabel) j = 1,…,n (observasi) β€’ Hipotesis : H0 : 𝛿 = 0 (tidak ada efek dari adanya perlakuan) H1 : 𝛿 β‰  0 Politeknik Statistika STIS
  • 11. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Dependen Statistik Uji (Multivariate): β€’ 𝑍2 = 𝑛 ( 𝐷 βˆ’ 𝛿)′𝛴 𝑑 βˆ’1 ( 𝐷 βˆ’ 𝛿) β€’ 𝑇2 = 𝑛 ( 𝐷 βˆ’ 𝛿)β€²π‘†βˆ’1( 𝐷 βˆ’ 𝛿) β€’ Jika n dan n-p keduanya besar, T2 kira-kira didistribusikan sebagai variabel acak πœ’ 𝑝 2 , terlepas dari bentuk populasi perbedaan yang mendasarinya (Proof-Applied Multivariate Statistical Analysis page 274) Politeknik Statistika STIS
  • 12. Perbandingan Vektor Rata-Rata dari Dua Populasi Dependen β€’ Keputusan : β€’ Tolak H0 jika : β€’ π‘β„Žπ‘–π‘‘ 2 > πœ’ 𝑝 2 (𝛼) π‘‡β„Žπ‘–π‘‘ 2 > 𝑝(π‘›βˆ’1) π‘›βˆ’π‘ 𝐹𝑝,π‘›βˆ’π‘(𝛼) β€’ Selang Kepercayaan β€’ 𝑑𝑖 Β± 𝑝 π‘›βˆ’1 π‘›βˆ’π‘ 𝐹𝑝,π‘›βˆ’π‘(𝛼) 𝑠 𝑑 𝑖 2 𝑛 Politeknik Statistika STIS
  • 13. Contoh 6.1 Politeknik Statistika STIS β€’ Penanggulangan terhadap limbah air pabrik diperlukan untuk menjaga kondisi sungai agar tetap sesuai kondisi normalnya. Kekhawatiran terhadap tingkat kepercayaan data pengamatan kandungan limbah yang diperoleh dari program pengamatan langsung memicu diadakannya penelitian lanjutan dimana sampel dari beberapa sungai dibagi dan dikirim ke dua laboratorium berbeda untuk dilakukan pengecekan. β€’ Sampel dikirim ke dua laboratorium. Sampel dikirim ke Wisconsin State Laboratory of Hygiene dan dikirim ke laboratorium komersial yang biasanya rutin dipakai untuk program pengawasan. Pengukuran biochemical oxygen demand (BOD) dan suspended solids (SS) akan dilakukan untuk 11 sampel di masing - masing laboratorium. β€’ Data ditampilkan dalam tabel 6.1.
  • 14. Contoh 6.1 Politeknik Statistika STIS β€’ . Table 6.1 Effluent Data Sample j Commercial Lab State Lab of Hyiene x1j1(BOD) x1j2(SS) x2j1 (BOD) x2j2 (SS) 1 6 27 25 15 2 6 23 28 13 3 18 64 36 22 4 8 44 35 29 5 11 30 15 31 6 34 75 44 64 7 28 26 42 30 8 71 124 54 64 9 43 54 34 56 10 33 30 29 20 11 20 14 39 21 Source : Data courtesy of S. Weber
  • 15. Contoh 6.1 Politeknik Statistika STIS β€’ Apakah analisis kimia dari dua laboratorium sama ? β€’ T2 statistik untuk pengecekan 𝐻0: 𝛿′ = 𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 dibangun dari dua pengamatan yang berpasangan namun berbeda 𝑑𝑗1 = π‘₯1𝑗1 βˆ’ π‘₯2𝑗1 𝑑𝑗2 = π‘₯1𝑗2 βˆ’ π‘₯2𝑗2 -19 -22 -18 -27 -4 -10 -14 17 9 4 -19 12 10 42 15 -1 11 -4 60 -2 10 -7 β€’ 𝒅 = 𝑑1 𝑑2 = βˆ’9.36 13.27 𝑆 𝑑 = 199.26 88.38 88.38 418.61
  • 16. Contoh 6.1 Politeknik Statistika STIS β€’ 𝑇2 = 11 βˆ’9.36,13.27 0.0055 βˆ’0.0012 βˆ’0.0012 0.0026 βˆ’9.36 13.27 = 13.6 β€’ Dengan 𝛼 = 0.05 maka 𝑝 𝑛 βˆ’ 1 𝑛 βˆ’ 𝑝 𝐹2.9 0.05 = 9.47 β€’ Karena 𝑇2 = 13.6 > 9.47 Maka keputusannya adalah Tolak 𝐻0 dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata – rata antara hasil pengukuran di dua laboratorium tersebut. β€’ Bisa dilihat dari pengamatan data bahwa laboratorium komersial memiliki kecenderungan pengukuran angka BOD yang lebih kecil dan pengukuran SS yang lebih besar dibandingkan State Lab of Hygiene. β€’ Selang kepercayaan 95% untuk perbedaan dua rata – rata dihitung melalui persamaan di slide selanjutnya.
  • 17. Contoh 6.1 Politeknik Statistika STIS 𝛿1: 𝑑1 Β± ( 𝑛 βˆ’ 1)𝑝 𝑛 βˆ’ 𝑝 𝐹 )𝑃,π‘›βˆ’π‘(𝛼 𝑠 𝑑 2 𝑛 = βˆ’9.36 Β± 9.47 199.26 11 or (βˆ’22.46 , 3.74) 𝛿2: 13.27 Β± 9.47 418.61 11 π‘œπ‘Ÿ (βˆ’5.71 , 32.25) β€’ Selang kepercayan 95% mengandung angka 0, padahal 𝐻0: 𝛿′ = 𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 keputusannya adalah Tolak. Apa kesimpulannya? β€’ Titik 𝛿 = 0 jatuh diluar area kepercayaan 95% untuk 𝛿 dan hasil ini konsisten dengan pengujian T2.Selang kepercayaan (95%) ini seluruh bagian nya dapat dibangun menjadi kombinasi linier dengan bentuk π‘Ž1 𝛿1 + π‘Ž2 𝛿2 β€’ Bagian interval ini berhubungan dengan (π‘Ž1 = 1, π‘Ž2 = 0) dan (π‘Ž1 = 0, π‘Ž2 = 1) yang mengandung 0. Pilihan lain dari π‘Ž1 dan π‘Ž2 secara bersamaan akan menghasilkan selang yang tidak mengandung 0 ( Jika 𝐻0: 𝛿′ = 𝛿1 , 𝛿2 = 0,0 keputusannya adalah Gagal Tolak maka semua selangnya secara bersamaan akan mengandung 0)
  • 18. Contoh 6.3 β€’ Membangun confidence region untuk perbedaan dari two mean vectors β€’ Lima puluh batang sabun diproduksi dengan dua cara yang berbeda. Dua karakteristik yang digunakan X1 = berbusa X2 = kelembutan. Statistik ringkasan untuk batang sabun yang diproduksi dengan metode 1 dan metode 2 adalah sebagai berikut; β€’ Menghitung confidence region 95% untuk πœ‡1 βˆ’ πœ‡2. β€’ Pertama kita tahu bahwa S1 dan S2 adalah ikurang lebih bernilai sama, jadi mereka dapat digabungkan (pool), x1 = 8.3 4.1 , 𝑆1 = 2 1 1 6 x2 = 10.2 3.9 , 𝑆2 = 2 1 1 4 Politeknik Statistika STIS
  • 19. Contoh 6.3 β€’ Jadi confidence ellipsenya terpusat di [-1.9,0.2]. eigenvalue dan eigenvector dari Spooled didapatkan dari perhitungan berikut β€’ Jadi πœ† = (7 Β± 49 βˆ’ 36)/2 karena itu, πœ†1 = 5.303 and πœ†2 = 1.697, dan eigenvector yang sesuai, e1 dan e2 ditentukan dari β€’ 𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ 𝑒𝑖 = πœ†π‘– 𝑒𝑖, 𝑖 = 1,2 β€’ Adalah β€’ 𝑒𝑖 = 0.290 0.957 dan 𝑒2 = 0.957 βˆ’0.290 𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ = 49 98 𝑆1 + 49 98 𝑆2 = 2 1 1 5 , π‘₯1 βˆ’ π‘₯2 = βˆ’1.9 0.2 0 = 𝑆 π‘π‘œπ‘œπ‘™π‘’π‘‘ βˆ’ πœ†πˆ = 2 βˆ’ πœ† 1 1 5 βˆ’ πœ† = πœ†2 βˆ’ 7πœ† + 9 Politeknik Statistika STIS
  • 20. Contoh 6.3 β€’ Berdasarkan hasil 6.2 β€’ 1 𝑛1 + 1 𝑛2 𝑐2 = 1 50 + 1 50 98 2 97 𝐹2,97 0.5 = 0.25 β€’ Karena 𝐹2,97 0.05 = 3.1 β€’ Confidence ellipse β€’ πœ†π‘– 1 𝑛1 + 1 𝑛2 𝑐2 = πœ†π‘– 0.25 Figure 6.1 95% confidence ellipse untuk πœ‡1 βˆ’ ΞΌ2 Politeknik Statistika STIS
  • 21. Contoh 6.3 β€’ Satuan sepanjang eigenvector ei, atau satuan 1.15 di arah e1 dan satuan 0.65 di arah e2. Confidence elipse 95% diperlihatkan ddi figure 6.1. πœ‡1 βˆ’ πœ‡2 = 0 tidak masuk dalam ellipse. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa dua metode produksi sabun menghasilkan hasil yang berbeda. Berdasarkan hailnya dua proses menghasilkan batang sabun dengan kelembutan yang sama (X2), tapi yang dari process kedua lebih memiliki busa (X1). Politeknik Statistika STIS