SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Teori Bilangan 
Bekerjasama dengan 
Rinaldi Munir
Relatif Prima 
•Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1. 
•Contoh 9. 
(i) 20 dan 3 relatif prima sebab PBB(20, 3) = 1. 
(ii) 7 dan 11 relatif prima karena PBB(7, 11) = 1. 
(iii) 20 dan 5 tidak relatif prima sebab PBB(20, 5) = 5  1.
•Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga 
ma + nb = 1 
•Contoh 10. Bilangan 20 dan 3 adalah relatif prima karena PBB(20, 3) =1, atau dapat ditulis 
2 . 20 + (–13) . 3 = 1 (m = 2, n = –13) 
Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena PBB(20, 5) = 5  1 sehingga 20 dan 5 tidak dapat dinyatakan dalam m . 20 + n . 5 = 1.
Aritmetika Modulo 
•Misalkan a dan m bilangan bulat (m > 0). Operasi 
a mod m (dibaca “a modulo m”) 
memberikan sisa jika a dibagi dengan m. 
•Notasi: a mod m = r sedemikian sehingga 
a = mq + r, dengan 0  r < m. 
•m disebut modulus atau modulo, dan hasil aritmetika modulo m terletak di dalam himpunan {0, 1, 2, …, m – 1}.
•Contoh 11. Beberapa hasil operasi dengan operator modulo: 
(i) 23 mod 5 = 3 (23 = 5  4 + 3) 
(ii) 27 mod 3 = 0 (27 = 3  9 + 0) 
(iii) 6 mod 8 = 6 (6 = 8  0 + 6) 
(iv) 0 mod 12 = 0 (0 = 12  0 + 0) 
(v) – 41 mod 9 = 4 (–41 = 9 (–5) + 4) 
(vi) – 39 mod 13 = 0 (–39 = 13(–3) + 0) 
•Penjelasan untuk (v): Karena a negatif, bagi |a| dengan m mendapatkan sisa r’. Maka a mod m = m – r’ bila r’  0. Jadi |– 41| mod 9 = 5, sehingga –41 mod 9 = 9 – 5 = 4.
Kongruen 
•Misalnya 38 mod 5 = 3 dan 13 mod 5 = 3, maka dikatakan 38  13 (mod 5) 
(baca: 38 kongruen dengan 13 dalam modulo 5). 
•Misalkan a dan b bilangan bulat dan m adalah bilangan > 0, maka a  b (mod m) jika m habis membagi a – b. 
•Jika a tidak kongruen dengan b dalam modulus m, maka ditulis a / b (mod m) .
•Contoh 12. 
17  2 (mod 3) ( 3 habis membagi 17 – 2 = 15) 
–7  15 (mod 11) 
(11 habis membagi –7 – 15 = –22) 
12 / 2 (mod 7) 
(7 tidak habis membagi 12 – 2 = 10 ) 
–7 / 15 (mod 3) 
(3 tidak habis membagi –7 – 15 = –22)
•a  b (mod m) dalam bentuk “sama dengan” dapat dituliskan sebagai 
a = b + km (k adalah bilangan bulat) 
•Contoh 13. 
17  2 (mod 3)  17 = 2 + 5  3 
–7  15 (mod 11)  –7 = 15 + (–2)11
•a mod m = r dapat juga ditulis sebagai 
a  r (mod m) 
•Contoh 14. 
(i) 23 mod 5 = 3  23  3 (mod 5) 
(ii) 27 mod 3 = 0  27  0 (mod 3) 
(iii) 6 mod 8 = 6  6  6 (mod 8) 
(iv) 0 mod 12 = 0  0  0 (mod 12) 
(v) – 41 mod 9 = 4  –41  4 (mod 9) 
(vi) – 39 mod 13 = 0  – 39  0 (mod 13)
Teorema 4. Misalkan m adalah bilangan bulat 
positif. 
1)Jika a  b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka 
(i) (a + c)  (b + c) (mod m) 
(ii) ac  bc (mod m) 
(iii) ap  bp (mod m) , p bilangan bulat tak-negatif 
2) Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m), maka 
(i) (a + c)  (b + d) (mod m) 
(ii) ac  bd (mod m)
Bukti (hanya untuk 1(ii) dan 2(i) saja): 
1(ii) a  b (mod m) berarti: 
 a = b + km 
 a – b = km 
 (a – b)c = ckm 
 ac = bc + Km 
 ac  bc (mod m)  
2(i) a  b (mod m)  a = b + k1m 
c  d (mod m)  c = d + k2m + 
 (a + c) = (b + d) + (k1 + k2)m 
 (a + c) = (b + d) + km ( k = k1 + k2) 
 (a + c) = (b + d) (mod m) 
Contoh 15. 
Misalkan 17  2 (mod 3) dan 10  4 (mod 3), maka menurut Teorema 4, 
17 + 5 = 2 + 5 (mod 3)  22 = 7 (mod 3) 
17 . 5 = 5  2 (mod 3)  85 = 10 (mod 3) 
17 + 10 = 2 + 4 (mod 3)  27 = 6 (mod 3) 
17 . 10 = 2  4 (mod 3)  170 = 8 (mod 3)
•Teorema 4 tidak memasukkan operasi pembagian pada aritmetika modulo karena jika kedua ruas dibagi dengan bilangan bulat, maka kekongruenan tidak selalu dipenuhi. 
•Contoh 16: 
10  4 (mod 3) dapat dibagi dengan 2 
karena 10/2 = 5 dan 4/2 = 2, dan 5  2 (mod 3) 
14  8 (mod 6) tidak dapat dibagi dengan 2, karena 14/2 = 7 dan 8/2 = 4, tetapi 7 / 4 (mod 6).
Latihan 
Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m) adalah sembarang bilangan bulat maka buktikan bahwa 
ac  bd (mod m) 
.
Solusi 
a  b (mod m)  a = b + k1m 
c  d (mod m)  c = d + k2m 
maka 
 ac = (b + k1m)(d + k2m) 
 ac = bd + bk2m + dk1m + k1k2m2 
 ac = bd + Km dengan K = bk2 + dk1 + k1k2m 
 ac  bd (mod m) (terbukti)

More Related Content

What's hot

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaTaufik_Yui
 
Modul 5 residu kuadratis
Modul 5   residu kuadratisModul 5   residu kuadratis
Modul 5 residu kuadratisAcika Karunila
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Onggo Wiryawan
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01KuliahKita
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 

What's hot (20)

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Teorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalahTeorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalah
 
Modul 5 residu kuadratis
Modul 5   residu kuadratisModul 5   residu kuadratis
Modul 5 residu kuadratis
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Ring
RingRing
Ring
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 

Similar to Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03 (20)

4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilanganTeori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
Teori Bilangan Kekongruenan pada bilangan
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
 
06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf06-2. Teori Bilangan.pdf
06-2. Teori Bilangan.pdf
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptx
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
KONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdfKONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdf
 
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
 
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
 
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
Pembahasan soal snmptn 2011 matematika ipa kode 599
 
Soal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-okSoal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-ok
 
Rumus Matematika
Rumus  MatematikaRumus  Matematika
Rumus Matematika
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Teori Bilangan bagian 1.pptx
Teori Bilangan bagian 1.pptxTeori Bilangan bagian 1.pptx
Teori Bilangan bagian 1.pptx
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Laihan soal-7
Laihan soal-7Laihan soal-7
Laihan soal-7
 
Smart solution
Smart solutionSmart solution
Smart solution
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 

More from KuliahKita

CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiCSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorCSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipCSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionCSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabCSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuCSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbCSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarCSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarKuliahKita
 
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridCSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridKuliahKita
 
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutEksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutKuliahKita
 
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanEksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanKuliahKita
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)KuliahKita
 
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)KuliahKita
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)KuliahKita
 
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligencePasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligenceKuliahKita
 
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03KuliahKita
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02KuliahKita
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01KuliahKita
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementKuliahKita
 

More from KuliahKita (20)

CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
 
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiCSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
 
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorCSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
 
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipCSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
 
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionCSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
 
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabCSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
 
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuCSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
 
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbCSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
 
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarCSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
 
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridCSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
 
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutEksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
 
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanEksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)
 
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
 
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligencePasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
 
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
 

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03

  • 1. Teori Bilangan Bekerjasama dengan Rinaldi Munir
  • 2. Relatif Prima •Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1. •Contoh 9. (i) 20 dan 3 relatif prima sebab PBB(20, 3) = 1. (ii) 7 dan 11 relatif prima karena PBB(7, 11) = 1. (iii) 20 dan 5 tidak relatif prima sebab PBB(20, 5) = 5  1.
  • 3. •Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian sehingga ma + nb = 1 •Contoh 10. Bilangan 20 dan 3 adalah relatif prima karena PBB(20, 3) =1, atau dapat ditulis 2 . 20 + (–13) . 3 = 1 (m = 2, n = –13) Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena PBB(20, 5) = 5  1 sehingga 20 dan 5 tidak dapat dinyatakan dalam m . 20 + n . 5 = 1.
  • 4. Aritmetika Modulo •Misalkan a dan m bilangan bulat (m > 0). Operasi a mod m (dibaca “a modulo m”) memberikan sisa jika a dibagi dengan m. •Notasi: a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0  r < m. •m disebut modulus atau modulo, dan hasil aritmetika modulo m terletak di dalam himpunan {0, 1, 2, …, m – 1}.
  • 5. •Contoh 11. Beberapa hasil operasi dengan operator modulo: (i) 23 mod 5 = 3 (23 = 5  4 + 3) (ii) 27 mod 3 = 0 (27 = 3  9 + 0) (iii) 6 mod 8 = 6 (6 = 8  0 + 6) (iv) 0 mod 12 = 0 (0 = 12  0 + 0) (v) – 41 mod 9 = 4 (–41 = 9 (–5) + 4) (vi) – 39 mod 13 = 0 (–39 = 13(–3) + 0) •Penjelasan untuk (v): Karena a negatif, bagi |a| dengan m mendapatkan sisa r’. Maka a mod m = m – r’ bila r’  0. Jadi |– 41| mod 9 = 5, sehingga –41 mod 9 = 9 – 5 = 4.
  • 6. Kongruen •Misalnya 38 mod 5 = 3 dan 13 mod 5 = 3, maka dikatakan 38  13 (mod 5) (baca: 38 kongruen dengan 13 dalam modulo 5). •Misalkan a dan b bilangan bulat dan m adalah bilangan > 0, maka a  b (mod m) jika m habis membagi a – b. •Jika a tidak kongruen dengan b dalam modulus m, maka ditulis a / b (mod m) .
  • 7. •Contoh 12. 17  2 (mod 3) ( 3 habis membagi 17 – 2 = 15) –7  15 (mod 11) (11 habis membagi –7 – 15 = –22) 12 / 2 (mod 7) (7 tidak habis membagi 12 – 2 = 10 ) –7 / 15 (mod 3) (3 tidak habis membagi –7 – 15 = –22)
  • 8. •a  b (mod m) dalam bentuk “sama dengan” dapat dituliskan sebagai a = b + km (k adalah bilangan bulat) •Contoh 13. 17  2 (mod 3)  17 = 2 + 5  3 –7  15 (mod 11)  –7 = 15 + (–2)11
  • 9. •a mod m = r dapat juga ditulis sebagai a  r (mod m) •Contoh 14. (i) 23 mod 5 = 3  23  3 (mod 5) (ii) 27 mod 3 = 0  27  0 (mod 3) (iii) 6 mod 8 = 6  6  6 (mod 8) (iv) 0 mod 12 = 0  0  0 (mod 12) (v) – 41 mod 9 = 4  –41  4 (mod 9) (vi) – 39 mod 13 = 0  – 39  0 (mod 13)
  • 10. Teorema 4. Misalkan m adalah bilangan bulat positif. 1)Jika a  b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka (i) (a + c)  (b + c) (mod m) (ii) ac  bc (mod m) (iii) ap  bp (mod m) , p bilangan bulat tak-negatif 2) Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m), maka (i) (a + c)  (b + d) (mod m) (ii) ac  bd (mod m)
  • 11. Bukti (hanya untuk 1(ii) dan 2(i) saja): 1(ii) a  b (mod m) berarti:  a = b + km  a – b = km  (a – b)c = ckm  ac = bc + Km  ac  bc (mod m)  2(i) a  b (mod m)  a = b + k1m c  d (mod m)  c = d + k2m +  (a + c) = (b + d) + (k1 + k2)m  (a + c) = (b + d) + km ( k = k1 + k2)  (a + c) = (b + d) (mod m) 
  • 12. Contoh 15. Misalkan 17  2 (mod 3) dan 10  4 (mod 3), maka menurut Teorema 4, 17 + 5 = 2 + 5 (mod 3)  22 = 7 (mod 3) 17 . 5 = 5  2 (mod 3)  85 = 10 (mod 3) 17 + 10 = 2 + 4 (mod 3)  27 = 6 (mod 3) 17 . 10 = 2  4 (mod 3)  170 = 8 (mod 3)
  • 13. •Teorema 4 tidak memasukkan operasi pembagian pada aritmetika modulo karena jika kedua ruas dibagi dengan bilangan bulat, maka kekongruenan tidak selalu dipenuhi. •Contoh 16: 10  4 (mod 3) dapat dibagi dengan 2 karena 10/2 = 5 dan 4/2 = 2, dan 5  2 (mod 3) 14  8 (mod 6) tidak dapat dibagi dengan 2, karena 14/2 = 7 dan 8/2 = 4, tetapi 7 / 4 (mod 6).
  • 14. Latihan Jika a  b (mod m) dan c  d (mod m) adalah sembarang bilangan bulat maka buktikan bahwa ac  bd (mod m) .
  • 15. Solusi a  b (mod m)  a = b + k1m c  d (mod m)  c = d + k2m maka  ac = (b + k1m)(d + k2m)  ac = bd + bk2m + dk1m + k1k2m2  ac = bd + Km dengan K = bk2 + dk1 + k1k2m  ac  bd (mod m) (terbukti)