1. UJI CHI-SQUARE & KOLMOGOROV-SMIRNOV
KELOMPOK II
ANGGOTA :
Baron Setyo Utomo 13611181
Ditha Runita 13611182
Dwi Astia Ries 13611183
Khair Nurrasid 13611184
Novita Nisa 13611185
Chumairoh 13611189
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN 2015
2. UJI SATU SAMPEL
1. CHI- SQUARE
Chi-square satu sampel adalah teknik statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam
populasi terdiri atas dua atau lebih klas, data berbentuk
nominal dan sampelnya besar.
3. β’ Uji Hipotesis :
Uji hipotesis proporsi relatif kasus yang dikelompokkan ke dalam
beberapa grup yang saling bebas.
1. H0 : Proporsi seluruh kategori bernilai sama.
H1 : ada proporsi dari kategori yg dibandingkan bernilai tidak sama.
2. H0 : Proporsi kategori yang ada sama dgn nilai yg telah ditentukan.
H1 : Proporsi kategori yg ada tidak sama dengan nilai yg telah ditentukan.
β’ Statistik Uji:
Ο2 = π=1
π (π0 β πβ)2
πβ
β’ Daerah Kritis:
Tolak π»0 apabila Ο2hitung > Ο2 table
Dimana :
Ο2
= Chi-square
π0 = frekuensi yang diobservasi
πβ = frekuensi yang diharapkan
4. Contoh:
Salah satu organisasi perempuan ingin mengetahui apakah wanita
berpeluang yang sama dengan pria untuk menjadi kepala desa. Untuk itu, maka
perlu dilakukan penelitian. Populasi penelitian adalah masyarakat desa
Pringgodani. Calon yang satu adalah wanita dan calon kedua adalah pria.
Sampel sebagai sumber data diambil secara random sebanyak 300 orang. Dari
sample tersebut ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang memilih
wanita.
Alternatif Calon Kepala
Desa
Frekuensi yang
diperoleh
Frekuensi yang
diharapkan
Calon pria 200 150
Calon wanita 100 150
Jumlah 300 300
5. β’ Hipotesis
β’ Tingkat Signifikansi
Ξ± = 0.05
β’ Daerah Kritis
Tolak π»0 apabila Ο2hitung > Ο2 table
β’ Statistik Uji
Ο2 = π=1
π (π0 β πβ)2
πβ
π»0 :
π»1:
Frekuensi masyarakat yang memilih calon Kades pria dan wanita adalah
sama (cades pria dan wanita berpetualang sama untuk dipilih menjadi
Kades)
π1= π2= 0.5
Frekuensi masyarakat yang memilih calon Kades pria dan wanita adalah
tidak sama (cades pria dan wanita berpeluang berbeda untuk dipilih
menjadi Kades)
π1 β π2 β 0.5
6. β’ Hitungan
Ο2 tabel:
Ο2
0,05;1 =3,841
β’ Keputusan
Karena Ο2
hitung= 33,33 > Ο2
tabel = 3,841 maka tolak π»0
β’ Kesimpulan
Frekuensi masyarakat yang memilih calon Kades Pria dan wanita adalah tidak
sama (cades pria dan wanita berpeluang berbeda untuk dipilih menjadi kades)
7. 2. KOLMOGOROV-SMIRNOV
Digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan
distribusi spesifik/tertentu.
β’ Hipotesis:
π»0 : variabel random x berdistribusi teoritis tertentu
π»1: variabel random x tidak berdistribusi teoritis tertentu
β’ Statistik Uji:
D = Maksimum | Fa (x) β Fe (x) | berdistribusi DΞ±;π
nilai DΞ±;π dilihat pada tabel nilai uji kolmogorov β smirnov untuk sampel
tunggal
β’ Daerah Kritis:
Dhitung > Dtabel maka tolak H0
8. Contoh:
Ujilah dengan Ξ± = 0,05 apakah data berikut berdistribusi normal dengan rata-
rata ΞΌ =3 dan standard deviasi Ο = 1
2,1 1,9 3,2 2,8 1,0 5,1 0,9 4,2 3,9 3,6 2,7
Penyelesaian
β’ Hipotesis
H0 : variabel random x berdistribusi normal N(3; 1)
H1 : variabel random x tidak berdistribusi normal N(3; 1)
β’ Tingkat signifikansi: Ξ± = 0,05
9. β’ Daerah kritis :
Bila Dhitung > Dtabel maka tolak H0
β’ Statistik uji :
D = Maksimum I Fa (x) β Fe (x) I
β’ Hitungan
10. β’ Keputusan
Karena D = 0,1795 < D0,05 ;11 = 0,391 maka gagal tolak H0
β’ Kesimpulan
Data diatas berdistribusi normal N(3; 1).
11. UJI DUA SAMPEL
1. CHI- SQUARE
Digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar.
β’ Hipotesis:
π»0 : Tidak terdapat perbedaan antara kedua sampel
π»1 : Terdapat perbedaan antara kedua sampel
12. β’ Statistik Uji:
π2
=
π (β ππ βππββ β 1
2 π)2
π+π π+πβ π+π (πβ+π)
dengan tabel Kontingensi (n= jumlah sampel) :
β’ Daerah kritis:
Tolak π»0 apabila π2hitung > π2 table
Sampel Frekuensi pada: Jumlah
SampelObyek 1 Obyek II
Sampel A a b a + b
Sampel B c d c + d
Jumlah a + c b + d n
13. Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana peluang dua orang untuk
menjadi Bupati di Kabupaten tertentu. Calonnya adalah Abas dan Bakri. Setelah
diadakan survey pengumpulan pendapat yang setuju dengan Abas 60 orang
dan yang tidak 20 orang. Sedangkan untuk Bakri yang setuju 50 orang dan yang
tidak setuju 25 orang. Dari data tersebut selanjutnya disusun ke dalam tabel
berikut.
Kelompok
Persetujuan Jumlah
SampelSetuju Tidak Setuju
Abas 60 20 80
Bakri 50 25 75
Jumlah 110 45 155
14. Penyelasaian :
β’ Hipotesis
π»0: Peluang Abas dan Bakri sama untuk menjadi Bupati atau tidak
terdapat perbedaan pendapat diantara masyarakat terhadap dua calon Bupati
tersebut.
π»1: Peluang Abas dan Bakri tidak sama untuk menjadi Bupati atau
terdapat perbedaan pendapat diantara masyarakat terhadap dua calon Bupati
tersebut.
β’ Tingkat Signifikansi
Ξ± = 0.05
β’ Daerah Kritis
Tolak π»0 apabila Ο2
hitung > Ο2
table
β’ Statistik Uji
Ο2=
π (β ππ βππββ β 1
2 π)2
π+π π+πβ π+π (πβ+π)
15. β’ Hitungan :
Ο2
=
π (β ππ βππββ β 1
2 π)2
π+π π+πβ π+π (πβ+π)
Ο2
=
155 (β 60 x 25 β20 x 50β β 1
2 155)2
60+20 60+50 20+25 (50+25)
= 0,93
β’ Keputusan :
Dengan taraf kesalahan 5 % dan dk = 1, maka harga Ο2
tabel =3,841. Ternyata
harga Ο2 hitung lebih kecil dari harga Ο2 tabel. Dengan demikian gagal tolak π»0
β’ Kesimpulan:
Tidak terdapat perbedaan pendapat di masyarakat terhadap dua calon Bupati
tersebut, artinya kedua calon Bupati tersebut peluangnya sama untuk disetujui
masyarakat, atau dua calon Bupati itu mempunyai masa yang sama.
16. 2. KOLMOGOROV-SMIRNOV
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel
distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval.
β’ Hipotesis:
π»0 : Tidak terdapat perbedaan antara kedua sampel
π»1 : Terdapat perbedaan antara kedua sampel
β’ Statistik Uji:
D= maksimum [π π1
π₯ β π π2
π₯ ]
β’ Daerah Kritis:
Tolak π»0 apabila πΎ π·βππ‘π’ππ > πΎ π·π‘ππππ
17. Contoh:
Dilakukan penelitian untuk membandingkan produktivitas operator mesin CNC
(Computered Numerical Controlled) lulusan SMK mesin dan SLTA IPA.
Pengamatan dilakukan pada sampel yang dipilih secara random. Untuk lulusan
SMK 10 orang dan juga untuk lulusan SLTA 10 orang. Produktivitas kerja diukur
dari tingkat kesalahan kerja selama 4 bulan. Hasilnya ditunjukkan dalam tabel
berikut.
NO LULUSAN SMK LULUSAN SLTA
1 1 3
2 2 4
3 1 8
4 1 2
5 3 5
6 1 6
7 2 3
8 1 5
9 5 7
10 5 8
18. β’ Hipotesis
π»0= Tidak terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara
karyawan lulusan SLTA dan SMK
π»1= Terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara karyawan
lulusan SLTA dan SMK
β’ Tingkat Signifikansi
Ξ± = 0.05
β’ Daerah Kritis
Tolak π»0 apabila πΎ π·βππ‘π’ππ > πΎ π·π‘ππππ
β’ Statistik Uji
D= maksimum |π π1
π₯ β π π2
π₯ |
19. β’ Hitungan :
β’ Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, terlihat bahwa selisih yang terbesar |π π1
π₯ β
π π2
π₯ | = 6/10. Dalam hal ini pembilangnya= 6. Harga ini selanjutnya dibandingkan dengan harga
πΎ π· dalam tabel. Dimana Ξ±= 5 % dan n=10 didapatkan πΎ π· tabel = 6.
No Interval f Kumulatif
1 1-2 7 7
2 3-4 1 8
3 5-6 2 10
4 7-8 0 10
Kelompok
Kesalahan Kerja
1-2% 3 β 4% 5 β 6% 7 β 8%
S10 (x) 7/10 1/10 2/10 0/10
S10 (x) 1/10 3/10 3/10 3/10
|π π1
π₯ β π π2
π₯ | 6/10 2/10 1/10 3/10
Nilai kumulatifnya
dinyatakan dalam
bentuk
proporsional, jadi
semuanya dibagi
dengan n. Dalam
hal ini n1 dan n2
sama, yaitu 10
No Interval f Kumulatif
1 1-2 1 1
2 3-4 3 4
3 5-6 3 7
4 7-8 3 10
Tingkat Kesalahan Kerja SMK Tingkat Kesalahan Kerja SLTA
20. β’ Keputusan :
Karena πΎ π·βππ‘π’ππ
= 6 β€ πΎ π· π‘ππππ
=6 , maka gagal tolak π»0.
β’ Kesimpulan :
Produktivitas kerja karyawan lulusan SMK tidak berbeda dengan
lulusan SLTA.