SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
HERNIA
DEFINISI
• “Hernia” berasal dari
bahasa latin yang
artinya robek.
• Hernia diartikan
sebagai protrusi
abnormal organ atau
jaringan melalui defek
pada dinding sekitar.
EPIDEMIOLOGI
• Kasus bedah digestif terbanyak setelah
appendicitis
• Di Perancis tindakan bedah hernia
sebanyak 17,2 % dan 24,1 % di Amerika
Serikat
• Hampir 75 % dari hernia abdomen
merupakan hernia ingunalis
• Prevalensi hernia ingunalis pada pria
dipengaruhi oleh umur
ETIOLOGI
Peningkatan tekanan
intrakavitas
Kelemahan dinding abdomen
• Usia
• Malnutrisi
• Kerusakan saraf
motorik
• Abnormalitas
metabolisme kolagen
• Batuk
• Mengejan
• Menahan miksi
• Menahan defekasi
• Distensi abdomen
• Perubahan isi abdomen
• Overweight
• Mengangkat barang yang berat
• Tumor yang mengakibatkan
sumbatan usus
• Ascites
PATOFISIOLOGI
Faktor Kongenital
(kegagalan penutupan prosesus
vaginalis pada waktu kehamilan)
Faktor didapat
(batuk kronis, mengejan saat miksi,
mengejan saat defekasi,
mengangkat benda berat)
Peningkatan tekanan intra abdomen
Masuknya isi rongga perut melalui kanalis inguinalis
Jika cukup panjang akan menonjol keluar dari
arculus inguinalis eksternus
Tonjolan akan sampai ke spektrum
HERNIA
EMBRIOLOGI DIAFRAGMA
Diafragma terbentuk dari 4 struktur embrionik:
• Septum tranversum
• Membrane pleuroperitoneal
• Mesoderm
• Mesenkim esofagus
EMBRIOLOGI DIAFRAGMA
Minggu ke 4-5
Septum transversum memisahkan jantung dari hepar. Tapi
tidak sepenuhnya memisahkan kavitas torakika dari kavitas
peritoneum, namun membentuk kavitas perikardioperitoneal.
Minggu ke lima
Membrane pleuroperitoneal berkembang sepanjang dasar iga
ke-12 sampai ke ujung kosta ke tujuh.
Minggu ke enam sampai ke tujuh
Kanal pleuraperitoneal akan tertutup, sebelah kiri menutup
lebih dulu dari yang sebelah kanan. Mesenterium dari
esofagus turun ke bawah untuk membentuk crura diafragma,
dan mesoderm dinding tubuh membentuk otot diafragma.
EMBRIOLOGI INGUINAL
LAPISAN
DINDING
ABDOMEN
 Kanalis Inguinalis
 Kanalis Femoralis
Persarafan
 Nervus illeohipogastrika
(T12 – L1)
 Nervus ilioinguinal (L1)
 Nervus genitofemoralis
(L1 – L2)
 Nervus kutaneus
femoralis lateral (L2 –
L3)
 Nervus femoralis (L2 –
L4)
KLASIFIKASI
• Hernia Bawaan
• Hernia Yang Didapat
TERJADINYA
• Diafragma
• Inguinal
• Umbilical
• Femoral
LETAK
• Reponibel
• Irreponibel
• Strangulata
• Incarserata
• Akreta
SIFAT
HERNIA INGUINALIS
• Gejala
• Reponibel :
• benjolan dilipat paha karena berdiri, batuk, bersin, mengedan dan
menghilang stlh berbaring.
• Nyeri, mual atau muntah baru timbul bila terjadi inkarserasi karena
ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
• Tanda klinis
• Saat mengedan  penonjolan di regio ingunalis.
HERNIA INGUINALIS
• Gambaran Klinis
Anamnesis
 Benjolan di lipat paha yang timbul hilang
 Muncul bila tekanan Intra abdomen 
 Menghilang saat berbaring / reposisi manual
 Nyeri, muntah, gejala sistemik bila sudah inkarserata atau
strangulasi
Inspeksi
 Hernia Inguinalis Lateralis  benjolan lonjong di inguinal
yang berjalan dari kraniolateral ke kaudomedial
 Hernia Inguinalis Medialis  benjolan oval/bulat
Hernia Ingunalis
• Hernia inguinalis medialis/direk
• Tidak lewati internal ingunal
ring
• Tidak sampai skrotum
• Banyak pada pria
• Pada usia tua
• Bisa bilateral
• Hernia inguinalis lateralis/indirek
• Melalui internal inguinal ring
• Dapat memasuki skrotum
• Pada pria dan wanita
• Pada semua usia
• Dapat bilateral
HERNIA FEMORALIS
Hernia femoralis dapat memberikan gambaran klinis yang
bervariasi. Bila tidak mengalami komplikasi, biasanya
muncul sebagai benjolan yang dapat direduksi pada lipat
paha medial di kaudal dari ligamentum inguinale.
Hernia femoralis
• Hernia indirek dari kanal femoral dibawah ligamentum
inguinal
• Perempuan : laki-laki = 2 : 1
• Pada usia yang lebih tua
• Jarang pada anak
• 20% menjadi strangulata setelah 3 bulan dan 45% setelah
21 bulan
HERNIA DIAFRAGMATIKA
• Hernia Diafragmatika menyebabkan
gangguan nafas segera setelah lahir.
• Anak sesak terutama kalau tidur
datar, dada tampak menonjol, tetapi
gerakan nafas tidak nyata. Perut
kempis. Pulsasi apek jantung
bergeser sehingga kadang-kadang
terletak di hemithoraks kanan. Bila
anak didudukan dan diberi oksigen,
maka sianosis akan berkurang.
HERNIA DIAFRAGMATIKA
• Gangguan pernafasan yang berat
• Sianosis (warna kulit kebiruan
akibat kekurangan oksigen).
• Takipneu (laju pernafasan yang
cepat).
• Bentuk dinding dada kiri dan
kanan tidak sama (asimetris).
• Takikardia (denyut jantung yang
cepat).
HERNIA DIAFRAGMATIKA
PEMERIKSAAN FISIK
• Gerakan pernafasan yang tertinggal,
• Perkusi pekak,
• Fremitus menghilang,
• Suara pernafasan menghilang,
• Dan mungkin terdengar bising usus pada
hemitoraks yang mengalami gangguan.
Gambar Anteroposterior (AP) pada pasien dengan Hernia
Diafragmatika Kongenital menunjukan herniasi di hemitoraks kiri
HERNIA DIAFRAGMATIKA
DIAGNOSIS
• Gerakan dada pada saat bernafas
tidak simetris
• Tidak terdengar suara pernafasan
pada sisi hernia
• Bising usus terdengar di dada
• Perut teraba kosong
• Rontgen dada menunjukkan adanya
organ perut di rongga dada
HERNIA UMBILIKALIS
• Hernia umbilical: hernia jenis umum (10% -30%).
• Ciri hernia ini adalah pada saat lahir sebagai tonjolan di
pusar (umbilikus).
• Hal ini disebabkan ketika sebuah lubang di dinding perut,
yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup
sepenuhnya.
• Jika kecil (kurang dari setengah inci), jenis penyakit hernia
ini biasanya menutup pada usia 2 tahun secara bertahap.
• Jika hernia lebih besar dari itu dan tidak mengalami proses
penutupan sendiri memerlukan operasi pada usia 2-4
tahun. Jika daerah tersebut ditutup pada lahir, hernia
umbilikalis dapat muncul di kemudian hari.
Hernia Reponible
• Penonjolan organ dapat didorong
masuk kembali ke dalam
• Isi akan muncul saat diberikan
tekanan pada abdomen ataupun
perubahan gravitasi
Hernia
Irreponible
• Penonjolan tidak dapat di dorong
masuk
• Isi yang telah mengalami
perlekatan pada peritonium
kantung hernia
Hernia
Inkarserata
• Disebut juga hernia obstruksi
• Berisi usus
• Obstruksi terjadi di leher kantong
hernia
• Dapat terjadi distensi cairan
• Suplai darah masih baik
Hernia
Strangulata
• Terjadi gangguan vaskularisasi
karena adanya oklusi pada vena
dan limfe
• Sering terjadi pada kantung
hernia yang besar dengan leher
kantung yang kecil
Hernia lainnya
• SLIDING HERNIA
Viskus atau struktur
ekstraperitonial ke dalam
kantung hernia
• HERNIA RICHTER
Masuknya usus kedalam
kantung hernia
• HERNIA UMBILIKALIS
Hernia ini terjadi karena
adanya defek pada
umbilicus.
• Hernia Eksternal
• Hernia Internal
• Hernia Insisional
• Hernia Lumbar
• Hernia Cooper
Gambaran Klinis
• Beberapa pasien tidak mengeluhkan gejala, bahkan tidak
mengetahui memiliki hernia
• Keadaan tidak nyaman, sakit dirasakan pada akhir hari dan
merasa nyaman saat berbaring
• Nyeri tumpul pada inguinal, nyeri meningkat saat bekerja
dan mengejan
• Nyeri tumpul disertai pembengkakan, muntah, konstipasi,
nyeri hebat dan shock.
Pemeriksaan fisik
• Lakukan inspeksi, pasien dalam keadaan berdiri dan berbaring,
untuk melihat apakah hernia tersebut reponible atau irreponible
• Palpasi, untuk mengetahui letak dan karakteristiknya.
• Apakah benjolan dapat dimasukkan kedalam atau saat pasien
batuk atau mengejan apakah semakin membesar
Pemeriksaan Penunjang
• USG
• MRI
• Herniografi
• laparoskopi
Penatalaksanaan
OPERATIF HERNIOTOMI
HERNIORRHAPHY
KONSERVATIF
OPERATIF
KONSERVATIF
KONSERVATIF
• Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk
corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin
hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi.
• Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi
Trendelenburg, pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas
hernia, kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani operasi pada
hari berikutnya.
REFERENSI
 Henry MM, Thompson JN, 2005, Principles of Surgery, Second Edition,
Elsevier Saunders, page 431-445
 John E., Panajiotis N., Lee John S., 1994, Surgical Anatomy and Technique, A
Pocket Manual, Springer, page 123-203
 Latha G., S. Matthew, Matthwe S., 2003, First Aid for the Surgery Clerkship,
McGrawHill, page 307-316
 Norton, JA, et al: Surgery. Basic Science and Clinical Evidence. 2000.
Springer.
 Sir David C., R.C.G.Russell, Henry A.1996, Atlas of General Surgery, Third
Edition, Vol. 1, Chapman&Hall Medical.

More Related Content

What's hot

Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCoassTHT
 
200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-ppt200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-pptssuser37779f
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxYuliaAL1
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblemuhammad ikhlas yakin
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebraKindal
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutTenri Ashari Wanahari
 
Malformasi ano rektal
Malformasi ano rektalMalformasi ano rektal
Malformasi ano rektalfikri asyura
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangPhil Adit R
 

What's hot (20)

Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-ppt200710670 intususepsi-ppt
200710670 intususepsi-ppt
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Inguinal Hernia
Inguinal HerniaInguinal Hernia
Inguinal Hernia
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebra
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
 
Malformasi ano rektal
Malformasi ano rektalMalformasi ano rektal
Malformasi ano rektal
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
 

Similar to HERNIA (20)

fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.pptfdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
 
Hernia modul.ppt
Hernia modul.pptHernia modul.ppt
Hernia modul.ppt
 
HERNIA12.pdf
HERNIA12.pdfHERNIA12.pdf
HERNIA12.pdf
 
HERNIA - samuel.pptx
HERNIA - samuel.pptxHERNIA - samuel.pptx
HERNIA - samuel.pptx
 
H E R N I A (TJ) FK Uncen.ppt
H E R N I A  (TJ) FK Uncen.pptH E R N I A  (TJ) FK Uncen.ppt
H E R N I A (TJ) FK Uncen.ppt
 
Hernia pada anak
Hernia pada anakHernia pada anak
Hernia pada anak
 
PPT BEDAH ONKOLOGI, DIGESTIF, ORTHOPEDI - MEDSTAR X CHIEF UKDI.pptx
PPT BEDAH ONKOLOGI, DIGESTIF, ORTHOPEDI - MEDSTAR X CHIEF UKDI.pptxPPT BEDAH ONKOLOGI, DIGESTIF, ORTHOPEDI - MEDSTAR X CHIEF UKDI.pptx
PPT BEDAH ONKOLOGI, DIGESTIF, ORTHOPEDI - MEDSTAR X CHIEF UKDI.pptx
 
Hernia
HerniaHernia
Hernia
 
Hernia AKPER PEMKAB MUNA
Hernia AKPER PEMKAB MUNA Hernia AKPER PEMKAB MUNA
Hernia AKPER PEMKAB MUNA
 
Hernia 2
Hernia 2Hernia 2
Hernia 2
 
GRANULOMA PIOGENIKUM.pptx
GRANULOMA PIOGENIKUM.pptxGRANULOMA PIOGENIKUM.pptx
GRANULOMA PIOGENIKUM.pptx
 
Laporan pendahuluan hernia
Laporan pendahuluan herniaLaporan pendahuluan hernia
Laporan pendahuluan hernia
 
Leaflet hernia akper pemda muna
Leaflet hernia akper pemda munaLeaflet hernia akper pemda muna
Leaflet hernia akper pemda muna
 
hernia.pptx
hernia.pptxhernia.pptx
hernia.pptx
 
hernia
herniahernia
hernia
 
Lapsus hidrocel
Lapsus hidrocelLapsus hidrocel
Lapsus hidrocel
 
BST HILS.pptx
BST HILS.pptxBST HILS.pptx
BST HILS.pptx
 
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasi
 
HERNIA DIAFRAGMATIKA
HERNIA DIAFRAGMATIKAHERNIA DIAFRAGMATIKA
HERNIA DIAFRAGMATIKA
 
hernia.pptx
hernia.pptxhernia.pptx
hernia.pptx
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

HERNIA

  • 2. DEFINISI • “Hernia” berasal dari bahasa latin yang artinya robek. • Hernia diartikan sebagai protrusi abnormal organ atau jaringan melalui defek pada dinding sekitar.
  • 3. EPIDEMIOLOGI • Kasus bedah digestif terbanyak setelah appendicitis • Di Perancis tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 % dan 24,1 % di Amerika Serikat • Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis • Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur
  • 4. ETIOLOGI Peningkatan tekanan intrakavitas Kelemahan dinding abdomen • Usia • Malnutrisi • Kerusakan saraf motorik • Abnormalitas metabolisme kolagen • Batuk • Mengejan • Menahan miksi • Menahan defekasi • Distensi abdomen • Perubahan isi abdomen • Overweight • Mengangkat barang yang berat • Tumor yang mengakibatkan sumbatan usus • Ascites
  • 5. PATOFISIOLOGI Faktor Kongenital (kegagalan penutupan prosesus vaginalis pada waktu kehamilan) Faktor didapat (batuk kronis, mengejan saat miksi, mengejan saat defekasi, mengangkat benda berat) Peningkatan tekanan intra abdomen Masuknya isi rongga perut melalui kanalis inguinalis Jika cukup panjang akan menonjol keluar dari arculus inguinalis eksternus Tonjolan akan sampai ke spektrum HERNIA
  • 6. EMBRIOLOGI DIAFRAGMA Diafragma terbentuk dari 4 struktur embrionik: • Septum tranversum • Membrane pleuroperitoneal • Mesoderm • Mesenkim esofagus
  • 7. EMBRIOLOGI DIAFRAGMA Minggu ke 4-5 Septum transversum memisahkan jantung dari hepar. Tapi tidak sepenuhnya memisahkan kavitas torakika dari kavitas peritoneum, namun membentuk kavitas perikardioperitoneal. Minggu ke lima Membrane pleuroperitoneal berkembang sepanjang dasar iga ke-12 sampai ke ujung kosta ke tujuh. Minggu ke enam sampai ke tujuh Kanal pleuraperitoneal akan tertutup, sebelah kiri menutup lebih dulu dari yang sebelah kanan. Mesenterium dari esofagus turun ke bawah untuk membentuk crura diafragma, dan mesoderm dinding tubuh membentuk otot diafragma.
  • 10.  Kanalis Inguinalis  Kanalis Femoralis
  • 11. Persarafan  Nervus illeohipogastrika (T12 – L1)  Nervus ilioinguinal (L1)  Nervus genitofemoralis (L1 – L2)  Nervus kutaneus femoralis lateral (L2 – L3)  Nervus femoralis (L2 – L4)
  • 12. KLASIFIKASI • Hernia Bawaan • Hernia Yang Didapat TERJADINYA • Diafragma • Inguinal • Umbilical • Femoral LETAK • Reponibel • Irreponibel • Strangulata • Incarserata • Akreta SIFAT
  • 13. HERNIA INGUINALIS • Gejala • Reponibel : • benjolan dilipat paha karena berdiri, batuk, bersin, mengedan dan menghilang stlh berbaring. • Nyeri, mual atau muntah baru timbul bila terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren. • Tanda klinis • Saat mengedan  penonjolan di regio ingunalis.
  • 14. HERNIA INGUINALIS • Gambaran Klinis Anamnesis  Benjolan di lipat paha yang timbul hilang  Muncul bila tekanan Intra abdomen   Menghilang saat berbaring / reposisi manual  Nyeri, muntah, gejala sistemik bila sudah inkarserata atau strangulasi Inspeksi  Hernia Inguinalis Lateralis  benjolan lonjong di inguinal yang berjalan dari kraniolateral ke kaudomedial  Hernia Inguinalis Medialis  benjolan oval/bulat
  • 15. Hernia Ingunalis • Hernia inguinalis medialis/direk • Tidak lewati internal ingunal ring • Tidak sampai skrotum • Banyak pada pria • Pada usia tua • Bisa bilateral • Hernia inguinalis lateralis/indirek • Melalui internal inguinal ring • Dapat memasuki skrotum • Pada pria dan wanita • Pada semua usia • Dapat bilateral
  • 16.
  • 17. HERNIA FEMORALIS Hernia femoralis dapat memberikan gambaran klinis yang bervariasi. Bila tidak mengalami komplikasi, biasanya muncul sebagai benjolan yang dapat direduksi pada lipat paha medial di kaudal dari ligamentum inguinale.
  • 18. Hernia femoralis • Hernia indirek dari kanal femoral dibawah ligamentum inguinal • Perempuan : laki-laki = 2 : 1 • Pada usia yang lebih tua • Jarang pada anak • 20% menjadi strangulata setelah 3 bulan dan 45% setelah 21 bulan
  • 19. HERNIA DIAFRAGMATIKA • Hernia Diafragmatika menyebabkan gangguan nafas segera setelah lahir. • Anak sesak terutama kalau tidur datar, dada tampak menonjol, tetapi gerakan nafas tidak nyata. Perut kempis. Pulsasi apek jantung bergeser sehingga kadang-kadang terletak di hemithoraks kanan. Bila anak didudukan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang.
  • 20.
  • 21. HERNIA DIAFRAGMATIKA • Gangguan pernafasan yang berat • Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen). • Takipneu (laju pernafasan yang cepat). • Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris). • Takikardia (denyut jantung yang cepat).
  • 22. HERNIA DIAFRAGMATIKA PEMERIKSAAN FISIK • Gerakan pernafasan yang tertinggal, • Perkusi pekak, • Fremitus menghilang, • Suara pernafasan menghilang, • Dan mungkin terdengar bising usus pada hemitoraks yang mengalami gangguan.
  • 23. Gambar Anteroposterior (AP) pada pasien dengan Hernia Diafragmatika Kongenital menunjukan herniasi di hemitoraks kiri
  • 24. HERNIA DIAFRAGMATIKA DIAGNOSIS • Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris • Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia • Bising usus terdengar di dada • Perut teraba kosong • Rontgen dada menunjukkan adanya organ perut di rongga dada
  • 25. HERNIA UMBILIKALIS • Hernia umbilical: hernia jenis umum (10% -30%). • Ciri hernia ini adalah pada saat lahir sebagai tonjolan di pusar (umbilikus). • Hal ini disebabkan ketika sebuah lubang di dinding perut, yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. • Jika kecil (kurang dari setengah inci), jenis penyakit hernia ini biasanya menutup pada usia 2 tahun secara bertahap. • Jika hernia lebih besar dari itu dan tidak mengalami proses penutupan sendiri memerlukan operasi pada usia 2-4 tahun. Jika daerah tersebut ditutup pada lahir, hernia umbilikalis dapat muncul di kemudian hari.
  • 26. Hernia Reponible • Penonjolan organ dapat didorong masuk kembali ke dalam • Isi akan muncul saat diberikan tekanan pada abdomen ataupun perubahan gravitasi Hernia Irreponible • Penonjolan tidak dapat di dorong masuk • Isi yang telah mengalami perlekatan pada peritonium kantung hernia
  • 27. Hernia Inkarserata • Disebut juga hernia obstruksi • Berisi usus • Obstruksi terjadi di leher kantong hernia • Dapat terjadi distensi cairan • Suplai darah masih baik Hernia Strangulata • Terjadi gangguan vaskularisasi karena adanya oklusi pada vena dan limfe • Sering terjadi pada kantung hernia yang besar dengan leher kantung yang kecil
  • 28. Hernia lainnya • SLIDING HERNIA Viskus atau struktur ekstraperitonial ke dalam kantung hernia
  • 29. • HERNIA RICHTER Masuknya usus kedalam kantung hernia
  • 30. • HERNIA UMBILIKALIS Hernia ini terjadi karena adanya defek pada umbilicus.
  • 31. • Hernia Eksternal • Hernia Internal • Hernia Insisional • Hernia Lumbar • Hernia Cooper
  • 32. Gambaran Klinis • Beberapa pasien tidak mengeluhkan gejala, bahkan tidak mengetahui memiliki hernia • Keadaan tidak nyaman, sakit dirasakan pada akhir hari dan merasa nyaman saat berbaring • Nyeri tumpul pada inguinal, nyeri meningkat saat bekerja dan mengejan • Nyeri tumpul disertai pembengkakan, muntah, konstipasi, nyeri hebat dan shock.
  • 33. Pemeriksaan fisik • Lakukan inspeksi, pasien dalam keadaan berdiri dan berbaring, untuk melihat apakah hernia tersebut reponible atau irreponible • Palpasi, untuk mengetahui letak dan karakteristiknya. • Apakah benjolan dapat dimasukkan kedalam atau saat pasien batuk atau mengejan apakah semakin membesar
  • 34. Pemeriksaan Penunjang • USG • MRI • Herniografi • laparoskopi
  • 36. KONSERVATIF • Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi. • Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg, pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.
  • 37. REFERENSI  Henry MM, Thompson JN, 2005, Principles of Surgery, Second Edition, Elsevier Saunders, page 431-445  John E., Panajiotis N., Lee John S., 1994, Surgical Anatomy and Technique, A Pocket Manual, Springer, page 123-203  Latha G., S. Matthew, Matthwe S., 2003, First Aid for the Surgery Clerkship, McGrawHill, page 307-316  Norton, JA, et al: Surgery. Basic Science and Clinical Evidence. 2000. Springer.  Sir David C., R.C.G.Russell, Henry A.1996, Atlas of General Surgery, Third Edition, Vol. 1, Chapman&Hall Medical.