2. PENDAHULUAN
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi
suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui defek
atau bagian lemah dari bagian muskulo-
aponeurotik dinding perut.
3. defenisi
• Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum
yang berisi alat visera dari rongga abdomen
melalui suatu lokus minoris resistensieae baik
bawaan maupun didapat
4. epidemiologi
• 75% terjadi diinguinal.
• Yang lainnya dpt terjadi didaerah umbilikal
(perut)
• Pria > dari wanita
• hernia inguinalis lateralis lebihsering dari hernia
medialis, 2:1
• Smakin berambahnya usia, kemukinan terjadinya
hernia semakin besar. Yg disebabkan oleh kekuatan
otot-otot yg semakin melemah.
5. anatomi
• Kanalis inguinalis
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh
anulus inguinalis internus yg merupakan bagian
terbuka dr fasfia transversalis dan aponeurosis
m.transversus abdominis. Di medial bawah,
diatas tuberkulum pubicum, kanal ini dibatasi
oleh anulus inguinalis eksternus. Atapnya ialah
aponeurosis m.oblikus eksternus, dan dasarnya
didapat ligamentum inguinale.
13. Pembagian hernia
• Menurut Terlihat Dan Tidak Terlihatnya
• 1.hernia eksternal
• 2.hernia internal
Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi
umumnya disebabkan penyakit kongenital,
yakni penyakit yang muncul ketika bayi dalam
kandungan dan umumnya tidak diketahui
penyebabnya.
14. PATOFISIOLOGI
• 1. hernia inguinalis
• Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus. Pada
bulan ke 8 dari kehamilan, terjadinya desensus
vestikulorum melalui kanal tersebut. Penurunan testis itu
akan menarik peritoneum ke daerah scrotum sehingga
terjadi tonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus
vaginalis peritonea. Bila bayi lahir umumnya prosesus ini
telah mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak
dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi dalam beberapa hal
sering belum menutup, karena testis yang kiri turun
terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis
yang kanan lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal,
kanal yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.
15. INSIDEN
• Hernia yang sering terjadi adalah hernia
inguinalis insidensnya 130/100.000 per tahun,
27% pada laki-laki dan 3% pada wanita. Dari
semua hernia, 25% adalah hernia
inguinalis. Dari semua hernia inguinalis 95%
adalah hernia inguinlais lateralis.
16. Gejala klinis
• Keluhan yang dirasakan dapat dari yang ringan hingga yang
berat. Karena pada dasarnya hernia merupakan isi rongga
perut yang keluar melalui suatu celah di dinding perut,
keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjepitnya isi
perut tersebut pada celah yang dilaluinya (yang dikenla
sebagai strangulasi). Jika masih ringan, penonjolan yang
ada dapat hilang timbul. Benjolan yang ada tidak
• dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita
mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat. Biasanya
tonjolan dapat hilang jika kita beristirahat.
• Jika pada benjolan yang ada dirasakan nyeri hebat, maka
perlu dipikirkan adanya penjepitan isi perut.
17. diagnosis
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar
jika penderita batuk, membungkuk,
mengangkat beban berat atau mengedan.
Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya
adalah benjolan dilipat paha yang muncul
pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau
mengedan dan menghilang setelah berbaring
19. Penatalaksanaan
• .Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakaian penyangga
atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi
• 2.Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan hernia inguinalis yang rasional.
Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan
20. Prinsip dasar oprasi hernia
• a. Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong
hernia sampai kelehernya. Kantong dibuka dan isi
hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,
kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat
setinggi mungkin lalu dipotong
b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan
memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis