SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TELINGA
ANATOMI
Telinga luar terdiri dari :
- daun telinga (pinna atau aurikel)
- saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
DAUN TELINGA (PINNA)
Daun Telinga
Daun telinga terletak di kedua sisi
kepala.
Merupakan lipatan kulit dengan dasarnya terdiri dari
tulang rawan.
Hanya lobulus yang tidak mempunyai tulang rawan,
tetapi terdiri dari jaringan lemak
dan jaringan fibros.
Liang Telinga Luar
Liang telinga luar yang sering disebut
meatus akustikus eksternus.
Merupakan suatu struktur berbentuk “S“ dgn panjang
kira-kira 2,5 cm.
Membentang dari konka telinga sampai mambran
timpani.
Kulit Liang Telinga
Liang telinga sebenarnya mempunyai lapisan
kulit yang sama dengan lapisan kulit pada bagian tubuh
lainnya yaitu dilapisi
epitel skuamosa.
Kulit liang telinga merupakan lanjutan kulit daun telinga
dan kedalam meluas menjadi lapisan luar membran
timpani.
Lapisan kulit liang telinga luar lebih tebal pada bagian
tulanga rawan dari pada bagian tulang.
Folikel-folikel Rambut
Folikel rambut banyak terdapat pada 1/3 bagian luar
liang telinga.
Pada liang telinga bagian tulang, rambut-rambutnya
halus dan kadang-kadang terdapat kelenjar pada dinding
posterior dan superior.
Kelenjar-kelenjar Sebasea dan Apokrin
Kelenjar sebasea pada telinga berkembang baik pada
daerah konka, ukuran diameternya 0,5 -2,2 mm.
Kelenjar ini banyak terdapat pada liang telinga luar
bagian tulang rawan, dimana kelenjar ini berhubungan
dengan rambut.
Kelainan pada telinga luar meliputi:
- penyumbatan
- infeksi
- trauma
- tumor
- kongenital
Penyumbatan :
- Benda asing
- Cerumen prop.
Infeksi :
- Perikondritis  cauli flower (spt bunga kol)
- Eksim
- Otitis eksterna
- Abses preaurikuler
- Otomokosis (infeksi jamur)
Trauma :
- Lacerasi / Avulsi
- Othematoma
Tumor :
- Tumor jinak
- Tumor ganas
Kongenital :
- Mikrotia
- Anotia
- Atresia liang telinga
- Aurikular asesoria / appendege
Otitis Eksterna
DEFINISI
Otitis eksterna adalah radang liang
telinga akibat infeksi bakteri.
Ada 2 jenis yaitu otitis eksterna akut dan
otitis eksterna kronik.
Otitis eksterna akut terbagi atas 2 yaitu :
- otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul)
- otitis eksterna difus.
Otitis eksterna sirkumskripta
(furunkel = bisul)
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi luar liang
telinga akibat infeksi bakteri.
Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil
(Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3
liang telinga luar.
Biasanya diakibatkan dari seringnya pasien mengorek-
ngorek liang telinga.
Sehingga disebut dengan trias : GKS (gatal-korek-sakit)
Otitis eksterna difusa
ETIOLOGI
Otitis eksterna difusa adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga
akibat infeksi bakteri.
Penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan
lingkungan.
Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas.
Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli,
dan sebagainya.
Swimmer’s ear (otitis eksterna)
Sering dijumpai.
Didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia
remaja dan dewasa muda .
Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga
bagian luar.
Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma
mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang
telinga.
Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah
satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear).
GEJALA KLINIS
Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna
sirkumskripta (furunkel = bisul).
Nyeri telinga (otalgia)
Kadang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun
tidak bercampur lendir (musin).
DIAGNOSIS
Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri,
terasa penuh, pendengaran berkurang, dan gatal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang telinga
hiperemis, dan edema dengan batas yangtidak jelas,
adanya sekret yang berbau dan tidak mengandung
musin.
PENATALAKSANAAN
Terapi otitis eksterna difus, yaitu : berikan
tampon yang mengandung antibiotik.
Antibiotik sistemik kadang-kadang perlu kita berikan.
Pembersihan telinga secara menyeluruh
(aural toilet) merupakan bagian terpenting dari
penanganan infeksi pada liang telinga.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omskhomeworkping3
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCoassTHT
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblemuhammad ikhlas yakin
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Novi Y'uZzman
 
Malformasi ano rektal
Malformasi ano rektalMalformasi ano rektal
Malformasi ano rektalfikri asyura
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 

What's hot (20)

Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Ulkus kornea
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponiblecase report of Hernia inguinalis lateralis reponible
case report of Hernia inguinalis lateralis reponible
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
Malformasi ano rektal
Malformasi ano rektalMalformasi ano rektal
Malformasi ano rektal
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Otitis Media Akut
Otitis Media AkutOtitis Media Akut
Otitis Media Akut
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 

Viewers also liked

Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus melym3ly22
 
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Anantaah
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAjo Yayan
 
refarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranrefarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranwiwi purnama
 
oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)Riedha Poenya
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and Nurses
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and NursesNasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and Nurses
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and NursesS Rai Indrasari
 
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAK
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAKBENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAK
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAKMuhammad Nasrullah
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)Yolly Finolla
 
03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear Histology03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear HistologyOpen.Michigan
 
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganwidiganteng
 
Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut wayan sugiritama
 

Viewers also liked (20)

Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus mely
 
Otitis externa
Otitis externaOtitis externa
Otitis externa
 
Otitis externa
Otitis externaOtitis externa
Otitis externa
 
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
Modul 2 lbm 1 master file sgd 3
 
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anakAnamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
Anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker pada anak
 
refarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranrefarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaran
 
Askep oma omk
Askep oma omkAskep oma omk
Askep oma omk
 
oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and Nurses
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and NursesNasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and Nurses
Nasopharyngeal Carcinoma Awareness for GPs and Nurses
 
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAK
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAKBENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAK
BENDASING DALAM TELINGA. HIDUNG DAN TEKAK
 
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 
03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear Histology03.18.09(d): Ear Histology
03.18.09(d): Ear Histology
 
Fisiologi hidung
Fisiologi hidungFisiologi hidung
Fisiologi hidung
 
Otitis externa
Otitis externaOtitis externa
Otitis externa
 
Hidung
HidungHidung
Hidung
 
Telinga
TelingaTelinga
Telinga
 
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
 
Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut Struktur Histologi Rongga Mulut
Struktur Histologi Rongga Mulut
 
Respiratory Anatom
Respiratory AnatomRespiratory Anatom
Respiratory Anatom
 

Similar to Otitis eksterna

Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Indera Pendengar/Telinga SMP
Indera Pendengar/Telinga SMPIndera Pendengar/Telinga SMP
Indera Pendengar/Telinga SMPPutri Larasantang
 
9E 13 (Indra Telinga)
9E 13 (Indra Telinga)9E 13 (Indra Telinga)
9E 13 (Indra Telinga)Galuh Retno
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Nathan Wijaya
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Vella Asbanu
 
otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxZulAme
 
Organ Telinga
Organ TelingaOrgan Telinga
Organ Telinga97vania
 

Similar to Otitis eksterna (20)

Indera manusia telinga (biologi)
Indera manusia telinga (biologi)Indera manusia telinga (biologi)
Indera manusia telinga (biologi)
 
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Tetes Telinga
Tetes TelingaTetes Telinga
Tetes Telinga
 
Andini 92
Andini 92Andini 92
Andini 92
 
Indera Pendengar/Telinga SMP
Indera Pendengar/Telinga SMPIndera Pendengar/Telinga SMP
Indera Pendengar/Telinga SMP
 
OMSK
OMSKOMSK
OMSK
 
9E 13 (Indra Telinga)
9E 13 (Indra Telinga)9E 13 (Indra Telinga)
9E 13 (Indra Telinga)
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
 
otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptx
 
Organ Telinga
Organ TelingaOrgan Telinga
Organ Telinga
 

More from Semiani Satsuki

More from Semiani Satsuki (7)

Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
Omsk
OmskOmsk
Omsk
 
Indikatorpemvektor
IndikatorpemvektorIndikatorpemvektor
Indikatorpemvektor
 
Identifikasi aedes
Identifikasi aedesIdentifikasi aedes
Identifikasi aedes
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
Tehnisi ms. ulv
Tehnisi ms. ulvTehnisi ms. ulv
Tehnisi ms. ulv
 
Surveilans epidemiologi (utk basic training)
Surveilans epidemiologi (utk basic training)Surveilans epidemiologi (utk basic training)
Surveilans epidemiologi (utk basic training)
 

Recently uploaded

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (20)

MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

Otitis eksterna

  • 3. Telinga luar terdiri dari : - daun telinga (pinna atau aurikel) - saluran telinga (meatus auditorius eksternus).
  • 5. Daun Telinga Daun telinga terletak di kedua sisi kepala. Merupakan lipatan kulit dengan dasarnya terdiri dari tulang rawan. Hanya lobulus yang tidak mempunyai tulang rawan, tetapi terdiri dari jaringan lemak dan jaringan fibros.
  • 6. Liang Telinga Luar Liang telinga luar yang sering disebut meatus akustikus eksternus. Merupakan suatu struktur berbentuk “S“ dgn panjang kira-kira 2,5 cm. Membentang dari konka telinga sampai mambran timpani.
  • 7. Kulit Liang Telinga Liang telinga sebenarnya mempunyai lapisan kulit yang sama dengan lapisan kulit pada bagian tubuh lainnya yaitu dilapisi epitel skuamosa. Kulit liang telinga merupakan lanjutan kulit daun telinga dan kedalam meluas menjadi lapisan luar membran timpani. Lapisan kulit liang telinga luar lebih tebal pada bagian tulanga rawan dari pada bagian tulang.
  • 8. Folikel-folikel Rambut Folikel rambut banyak terdapat pada 1/3 bagian luar liang telinga. Pada liang telinga bagian tulang, rambut-rambutnya halus dan kadang-kadang terdapat kelenjar pada dinding posterior dan superior.
  • 9. Kelenjar-kelenjar Sebasea dan Apokrin Kelenjar sebasea pada telinga berkembang baik pada daerah konka, ukuran diameternya 0,5 -2,2 mm. Kelenjar ini banyak terdapat pada liang telinga luar bagian tulang rawan, dimana kelenjar ini berhubungan dengan rambut.
  • 10. Kelainan pada telinga luar meliputi: - penyumbatan - infeksi - trauma - tumor - kongenital
  • 11. Penyumbatan : - Benda asing - Cerumen prop. Infeksi : - Perikondritis  cauli flower (spt bunga kol) - Eksim - Otitis eksterna - Abses preaurikuler - Otomokosis (infeksi jamur) Trauma : - Lacerasi / Avulsi - Othematoma
  • 12. Tumor : - Tumor jinak - Tumor ganas Kongenital : - Mikrotia - Anotia - Atresia liang telinga - Aurikular asesoria / appendege
  • 13. Otitis Eksterna DEFINISI Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri. Ada 2 jenis yaitu otitis eksterna akut dan otitis eksterna kronik. Otitis eksterna akut terbagi atas 2 yaitu : - otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul) - otitis eksterna difus.
  • 14. Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul) Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi luar liang telinga akibat infeksi bakteri. Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil (Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Biasanya diakibatkan dari seringnya pasien mengorek- ngorek liang telinga. Sehingga disebut dengan trias : GKS (gatal-korek-sakit)
  • 15. Otitis eksterna difusa ETIOLOGI Otitis eksterna difusa adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri. Penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan lingkungan. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya.
  • 16. Swimmer’s ear (otitis eksterna) Sering dijumpai. Didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda . Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear).
  • 17. GEJALA KLINIS Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Nyeri telinga (otalgia) Kadang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin).
  • 18. DIAGNOSIS Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri, terasa penuh, pendengaran berkurang, dan gatal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang telinga hiperemis, dan edema dengan batas yangtidak jelas, adanya sekret yang berbau dan tidak mengandung musin.
  • 19. PENATALAKSANAAN Terapi otitis eksterna difus, yaitu : berikan tampon yang mengandung antibiotik. Antibiotik sistemik kadang-kadang perlu kita berikan. Pembersihan telinga secara menyeluruh (aural toilet) merupakan bagian terpenting dari penanganan infeksi pada liang telinga.