5. Daun Telinga
Daun telinga terletak di kedua sisi
kepala.
Merupakan lipatan kulit dengan dasarnya terdiri dari
tulang rawan.
Hanya lobulus yang tidak mempunyai tulang rawan,
tetapi terdiri dari jaringan lemak
dan jaringan fibros.
6. Liang Telinga Luar
Liang telinga luar yang sering disebut
meatus akustikus eksternus.
Merupakan suatu struktur berbentuk “S“ dgn panjang
kira-kira 2,5 cm.
Membentang dari konka telinga sampai mambran
timpani.
7. Kulit Liang Telinga
Liang telinga sebenarnya mempunyai lapisan
kulit yang sama dengan lapisan kulit pada bagian tubuh
lainnya yaitu dilapisi
epitel skuamosa.
Kulit liang telinga merupakan lanjutan kulit daun telinga
dan kedalam meluas menjadi lapisan luar membran
timpani.
Lapisan kulit liang telinga luar lebih tebal pada bagian
tulanga rawan dari pada bagian tulang.
8. Folikel-folikel Rambut
Folikel rambut banyak terdapat pada 1/3 bagian luar
liang telinga.
Pada liang telinga bagian tulang, rambut-rambutnya
halus dan kadang-kadang terdapat kelenjar pada dinding
posterior dan superior.
9. Kelenjar-kelenjar Sebasea dan Apokrin
Kelenjar sebasea pada telinga berkembang baik pada
daerah konka, ukuran diameternya 0,5 -2,2 mm.
Kelenjar ini banyak terdapat pada liang telinga luar
bagian tulang rawan, dimana kelenjar ini berhubungan
dengan rambut.
10. Kelainan pada telinga luar meliputi:
- penyumbatan
- infeksi
- trauma
- tumor
- kongenital
13. Otitis Eksterna
DEFINISI
Otitis eksterna adalah radang liang
telinga akibat infeksi bakteri.
Ada 2 jenis yaitu otitis eksterna akut dan
otitis eksterna kronik.
Otitis eksterna akut terbagi atas 2 yaitu :
- otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul)
- otitis eksterna difus.
14. Otitis eksterna sirkumskripta
(furunkel = bisul)
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi luar liang
telinga akibat infeksi bakteri.
Bentuk yang paling umum adalah bentuk boil
(Furunkulosis) salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3
liang telinga luar.
Biasanya diakibatkan dari seringnya pasien mengorek-
ngorek liang telinga.
Sehingga disebut dengan trias : GKS (gatal-korek-sakit)
15. Otitis eksterna difusa
ETIOLOGI
Otitis eksterna difusa adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga
akibat infeksi bakteri.
Penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau fungal, alergi dan
lingkungan.
Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas.
Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli,
dan sebagainya.
16. Swimmer’s ear (otitis eksterna)
Sering dijumpai.
Didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia
remaja dan dewasa muda .
Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga
bagian luar.
Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma
mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang
telinga.
Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah
satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmer’s ear).
17. GEJALA KLINIS
Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna
sirkumskripta (furunkel = bisul).
Nyeri telinga (otalgia)
Kadang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun
tidak bercampur lendir (musin).
18. DIAGNOSIS
Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri,
terasa penuh, pendengaran berkurang, dan gatal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang telinga
hiperemis, dan edema dengan batas yangtidak jelas,
adanya sekret yang berbau dan tidak mengandung
musin.
19. PENATALAKSANAAN
Terapi otitis eksterna difus, yaitu : berikan
tampon yang mengandung antibiotik.
Antibiotik sistemik kadang-kadang perlu kita berikan.
Pembersihan telinga secara menyeluruh
(aural toilet) merupakan bagian terpenting dari
penanganan infeksi pada liang telinga.