Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate culture, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Cut Amanda Pravitadewi
NIM : 55116120235
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Tugas Forum dan Quiz Minggu ke-4 : Business Ethics & Good Governance
The corporate culture : infact and implications
Kamis, 23 Maret 2017
Ada banyak pakar yang menyatakan sangat sulit menerapkan Good
Corporat Governance di Indonesia, karena beberapa factor diantaranya
adalah Negara yang sedang berkembang, multi etnis, suku dan budaya,
negara kepulauan dan lain sebagainya. Bagaimana menurut saudara
dan konsep yang tepat untuk ini?
Corporate Governance yang baik menjadi bagian penting dalam proses
pembaharuan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi. Hal itu menjadi motivasi para
pelaku usaha untuk dapat menerapkan GCG pada perusahaan yang dikelola. Dalam
perkembangannya, GCG semakin penting bagi perusahaan, yakni sebagai alat control
manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan upaya menciptakan
perusahaan yang sehat. GCG dalam penerapannya akan mengatur hubungan antara
manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok
kepentingan (stakeholders) yang lain. Selanjutnya akan dimanifestasikan dalam bentuk
kerangka kerja yang diperlukan untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara
pencapaian tujuan serta pemantauan kinerja yang dihasilkan. Sebagian besar
perusahaan multinasional tersebut memiliki karakteristik pemisahan fungsi kepemilikan
perusahaan dan manajemen pengelolaan perusahaan.
Penerapan GCG berpatokan pada lima prinsip utama yang dikenal dengan istilah
TARIF. Jika nilai-nilai yang terkandung dalam istilah TARIF (transparency, accountability,
responsibility, independency, dan fairness) dipenuhi maka tidak akan ada pihak yang
dirugikan. Hal ini bukan merupakan sesuatu yang tidak mungkin tercapai. Peningkatan
kinerja perusahaan akan lebih baik lagi jika didukung oleh adanya budaya organisasi
2. yang baik. Budaya yang dimaksud dalam kajian ini adalah budaya organisasi yang
diterapkan oleh perusahaan dan harus diikuti oleh setiap anggota organisasi. Di samping
itu, juga akan ada budaya yang telah melekat pada diri individu anggota organisasi yang
dipengaruhi oleh lingkungan dimana anggota organisasi dan organisasi tersebut berada,
baik adanya perbedaan etnis, suku, ras, dan budaya dari masing-masing individu dalam
organisasi tersebut.
Budaya apa pun yang melekat pada anggota organisasi hendaknya tidak menjadi
suatu hambatan bagi suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya. Budaya
lokal yang telah membudaya tersebut tentunya akan menjadi kekuatan bagi perusahaan.
Harus ada kesesuaian antara budaya yang baik atau good culture (GC) dengan GCG
untuk mendapatkan peningkatan nilai/kinerja perusahaan, yang sesuai dengan
organizational of fit theory. Dengan demikian, peranan GCG dan pengembangan budaya
organisasi yang good culture sangat penting karena berkaitan dengan memberikan
perlindungan terhadap kepentingan stakeholders yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja perusahaan.
Dikaji dari sisi budaya, ada hal penting dalam corporate governance yaitu
corporate culture. Corporate culture merupakan sistem nilai (value system) yang ada
pada individu-individu. Nilai ini tumbuh di dalam perusahaan dan digunakan sebagai
sistem perekat. Biasanya individu-individu yang menciptakan sistem nilai ini adalah para
pendiri dan atau pemiliki perusahaan, dimana sering kita jumpai budaya yang mereka
ciptakan diwujudkan menjadi slogan-slogan perusahaan yang harus dimiliki dan
diinternalisasikan oleh seluruh karyawan. Pada beberapa penelitian, terdapat perbedaan
keberhasilan atau kekuatan internal corporate governance antara perusahaan yang
dikendalikan oleh etnis masyarakat asli dan keturunan, dimana perusahaan yang
dikendalikan masyarakat asli dianggap memiliki corporate governance lebih buruk.
Prinsip kesetaraan dan kewajaran perlu diterapkan oleh perusahaan untuk setiap
pihak yang berkepentingan. Perusahaan senantiasa memberikan kesempatan yang
wajar kepada setiap pihak untuk dapat mengakses informasi sesuai dengan prinsip
keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masing-masing, sesuai dengan
manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal,
dan stakeholders kepada perusahaan. Prinsip kesetaraan juga perlu diterapkan oleh
3. perusahaan untuk setiap individu yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi
tinggi untuk berkarya. Perkembangan karir masing-masing karyawan tidak dibedakan
berdasarkan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik. Perusahaan harus
senantiasa menjaga dan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban
karyawan secara adil dan wajar.
Jelaskan perbedaan antara Board of Director, Board Committes, Board
Power dan Board Composition! Bagaimanakah implmentasinya dalam
konsep Good Corporate Governance di Indonesia?
Board of directors
Dewan direksi (Board of directors) adalah suatu pimpinan perusahaan yang dipilih oleh
para pemegang saham untuk mewakili kepentingan mereka dalam mengelola
perusahaan. Board of directors adalah kunci utama dan memiliki peranan besar dalam
proses implementasi Good Corporate Governance. dewan direksi mengelola dan
mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan dewan komisaris.
Dewan direksi juga harus memberikan informasi kepada dewan komisaris dan
menjawab hal-hal yang diajukan oleh dewan komisaris. Ada beberapa wewenang
Board of directors yang memberikan manfaat besar dalam penerapan Good Corporate
Governance, diantaranya :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang baik.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada
akhirnya akan meningkatkan corporate value
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus
akan meningkatkan shareholders.
4. Board of committee
Board of committee adalah salah satu badan di perusahaan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi
nasihat kepada Board of directors. Tujuan dari pembentukan Board of
committee adalah agar pekerjaan-pekerjaan di perusahaan dapat diselesaikan dengan
efektif. Dengan adanya Board of committee, maka pekerjaan dapat dibagi-bagi
sehingga jauh lebih cepat dicapai dibandingkan jika sebuah badan mengerjakan
semua hal. Tugas utama Board of committee adalah melakukan pengawasan terhadap
kebijakan Board of directors dalam menjalankan perusahaan serta memberi nasihat
keapada Board of directors. Board of committee bertanggungjawab untuk mengawasi
tugas-tugas manajemen. Dalam hal ini dewan komisaris tidak boleh melibatkan diri
dalam tugas-tugas manajemen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Board of
committee diantaranya adalah :
1. Melaksanaan rapat secara berkala satu bulan sekali
2. Memberikan nasihat, tanggapan atau persetujuan secara tepat waktu dan
berdasarkan pertimbangan yang memadai
3. Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Komisaris. Contohnya Komite Audit,
Komite Nominasi dll.
4. Mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance.
Board Power
Kewenangan-kewenangan Board Power dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Board Power memiliki kewenangan penuh atas pengurusan dan hal-hal terkait
kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
2. Mewakili perusahaan untuk melakukan perbuatan hukum baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan UUPT and anggaran dasar.
Board Composition
Secara umum Board Composition dapat dibagi dalam tiga kategori, antara lain :
1. Insider Director
5. Insider director atau direktur manajemen adalah pemimpin perusahaan yang
ditunjuk oleh Board of directors untuk memimpin perusahaan dengan membuat
berbagai kebijakan, seperti CEO, presiden perusahaan, CFO atau COO. Tugas
pokok dan tanggung jawab dari Insider director tertuang dalam UU No. 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas, yaitu :
a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada
pemegang saham.
2. Affiliated outside director
adalah mereka yang pernah memiliki hubungan dengan perusahaan, seperti sanak
keluarga serta para eksekutif yang telah pensiun.
3. Independent outside director
adalah seseorang yang ditunjuk untuk mewakili pemegang saham independen
(pemegang saham minoritas). Sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Perseroan, anggota Direksi dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS,
sedangkan keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan atas perbandingan
jumlah suara para pemegang saham. Direktur Independen ditunjuk tidak dalam
kapasitas mewakili pihak manapun dan semata-mata ditunjuk berdasarkan latar
belakang pengetahuan, pengalaman dan keahlian profesional yang dimilikinya
untuk sepenuhnya menjalankan tugas demi kepentingan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Igam. 2012. Peranan Good Corporate Governance dan Budaya terhadap Kinerja
Organisasi.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=162634&val=945&t
itle=PERANAN%20GOOD%20CORPORATE%20GOVERNANCE%20DAN%20%
20BUDAYA%20%20TERHADAP%20KINERJA%20ORGANISASI, (29 Mar 2017,
11.00)
6. Haryo, Rahmat. 2012. Pengaruh Struktur Governance dan Etnisitas Terhadap Fee
Audit (Studi pada Perusahaan yang Listing di Indeks Kompas 100).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=106345&val=1351, (29 Mar
2017, 11.30)
Perseroan, Terbatas. 2016. Kewenangan, Tugas dan Tanggung Jawab Direksi dalam
Perseroan Terbatas. http://www.hukumperseroanterbatas.com/direksi-
perusahaan/kewenangan-tugas-dan-tanggung-jawab-direksi-dalam-perseroan-
terbatas/, (29 Mar 2017, 12.00)
Perseroan, Terbatas. 2016. Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris dalam
Perseroan Terbatas. http://www.hukumperseroanterbatas.com/pemegang-saham-
2/tanggung-jawab-direksi-dan-dewan-komisaris-dalam-perseroan-terbatas/, (29
Mar 2017, 12.30)