1. PT Panarub Dwikarya menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga hubungan yang harmonis antara organ tata kelola, manajemen, dan staf.
2. Perusahaan menerapkan prinsip transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran dalam pengelolaan perusahaan.
3. Disarankan pembentukan komite khusus untuk mengawasi pelaksana
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
GCG PANARUB
1. PENERAPAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE DI PT. PANARUB DWIKARYA
TANGERANG
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
Disusun Oleh :
Prihatini Ratna Dewi
NIM 55117110118
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. Abstraksi
Di era persaingan global ini, terlebih dengan pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) sejak tahun 2015 dimana lalulintas perdagangan bebas di kawasan Asia
Tenggara tidak lagi menjadi penghalang untuk berkompetisi, hanya perusahaan yang
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang mampu memenangkan
persaingan. GCG merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi
perusahaan yang tangguh dan sustainable. Ia diperlukan untuk menciptakan sistem dan
struktur perusahaan yang kuat sehingga mampu menjadi perusahaan kelas dunia. PT
Panarub Dwikarya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sepatu
dengan brand ternama, juga melakukan penerapan good corporate governance
sebagaimana prinsip TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility,
Independency, Fairness).
1. Pendahuluan
Prinsip Good Governance merupakan kaidah, norma ataupun pedoman harus digunakan
oleh pimpinan perusahaan dan para pegawai agar segala tindakan maupun keputusan
yang dilakukannya adalah dalam rangka mendukung kepentingan perusahaan dan
pemegang saham. Kaidah, norma ataupun pedoman yang digunakan harus mengikuti
kaidah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah maupun ketentuan pengelolaan perusahaan
yang telah ditetapkan pada perusahaan publik. Guna meningkatkan performansi
perusahaan ke arah yang lebih baik, maka perusahaan harus dikelola secara professional
dengan mengindahkan prinsip-prinsip Good Governance. Agar praktek-praktek good
governance menjadi tindakan yang nyata dari pimpinan dan para pegawainya, maka
diperlukan suatu pedoman Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate
Governance (GCG) tidak lain merupakan kegiatan pengelolaan bisnis dari Perusahaan
yang melibatkan kepentingan stakeholders dan penggunaan sumber daya dengan
berprinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. PT Panarub Dwikarya
sebagai perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sepatu dengan brand ternama
seperti Mizuno, Under Armour dan Specs juga melakukan penerapan prinsip good
corporate governance ini. Perusahaan menuntut agar setiap pimpinan dan seluruh
karyawannya dapat menunjukkan tindakan yang terpuji kepada stakeholder dan dapat
bertanggungjawab atas semua tindakan dan keputusannya dalam mengelola Perusahaan.
2. Review literatur
Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, Proses,
output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak
yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan
3. perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan-
hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalaha-kesalahan signifikan dalam strategi
perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di
perebaiki dengan segera. Penertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance
pada badan usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36).
Banyak definisi yang berkaitan dengan corporate governance. Menurut sebagian besar
pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi internasional atau negara-negara maju dalam
tatanan common law system, bahwa corporate governance mengacu kepada pembagian
kewenangan antara semua pihak yang menentukan arah dan performance suatu
perusahaan. Pihak-pihak tersebut adalah pemegang saham, manajemen, dan Board of
directors (BOD). Karena perbedaan sistem hukum di Indonesia yang menganut civil law,
maka ketiga pelaku utama tersebut adalah pemegang saham, direksi / Board of directors (
BOD ), dan Dewan Komisaris / Board of Commissioners (BOC).
Finance Committee on Corporate Governance Malaysia mendifinisikan corporate
governance sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan
akuntabilitas perusahaan. Adapun tujuan akhirnya adalah meningkatkan kemakmuran
pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders lainnya. Definisi ini menekankan bahwa sebaik apapun suatu struktur
corporate governance namun jika prosesnya tidak berjalan sebagaimana mestinya maka
tujuan akhir melindungi kepentingan pemegang saham dan stakeholders tidak akan
pernah tercapai.
GCG bagi suatu perusahaan dimaksudkan sebagai pedoman manajemen dan pegawai
dalam menjalankan praktek bisnis yang memenuhi persyaratan Good Governance.
Sedangkan tujuannya adalah :
Memaksimalkan value Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Memastikan pengelolaan Perusahaan dilakukan secara profesional, transparan,
dan efisien.
Mewujudkan kemandirian dalam membuat keputusan sesuai dengan peran dan
tanggung jawab masing-masing pimpinan dalam Perusahaan tersebut.
Memastikan setiap pegawai dalam perusahaan berperan sesuai wewenang dan
tanggung jawab yang telah ditetapkan.
Mewujudkan praktek bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance secara konsisten.
4. TUJUAN PENERAPAN GCG
Penerapan prinsip-prinsip GCG akan meningkatkan citra dan kinerja Perusahaan serta
meningkatkan nilai Perusahaan bagi Pemegang Saham.Tujuan penerapan GCG adalah:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan penerapan prinsip-prinsip
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan
2. Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri
3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan yang didasarkan
pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku
4. Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders
5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan
Petrokimia
PRINSIP-PRINSIP GCG
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif.
5. 3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan
yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang
tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam
memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan
perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja
perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas
manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan
peraturan yang berlaku.
Pihak-pihak yang berperan dalam menjalankan praktek GCG, adalah :
Pemegang Saham, yakni pemegang saham/pemilik modal yang harus dilindungi
hakhaknya berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dewan Komisaris (BOC), yakni Dewan Pengawas yang mempunyai tanggung
jawab dalam mengawasi kebijakan pengelolaan perusahaan yang dilakukan para
pimpinan Perusahaan.
Pimpinan Perusahaan/Direksi (BOD), yakni pejabat yang ditunjuk pemegang
saham untuk mengelola perusahaan serta wajib mempertanggung jawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham/pemilik modal.
Pimpinan Unit yakni pejabat yang ditunjuk Pimpinan Perusahaan sebagai
penanggung jawab pelaksanaan operasional.
Pejabat Struktural yakni pegawai yang ditunjuk Pimpinan Perusahaan untuk
menjalankan fungsi didalam unitnya dan bertanggung jawab kepada pimpinan
unit.
Pegawai, yakni orang yang bekerja pada Perusahaan dan menerima gaji
berdasarkan hubungan kerja.
6. Dalam pelaksanaan GCG perlu ditetapkan adanya kebijakan yang memuat pedoman-
pedoman berkaitan dengan Mekanisme Kerja BOD/BOC. Mekanisme Kerja BOD/BOC
merupakan pedoman yang mengatur peran, tugas, wewenang dan tanggung jawab
Pimpinan Perusahaan, Komisaris dan Komite dalam menjalankan pengelolaan
Perusahaan dan memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan Perusahaan yang profesional serta
mendukung pencapaian Good Governance. Mekanisme kerja ini dituangkan dalam
peraturan Perusahaan yang memuat, antaralain :
a. Hak pemegang saham.
b. Pengaturan dan tata cara pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
c. Tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab Komisaris (BOC).
d. Tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab Pimpinan Perusahaan (BOD).
e. Evaluasi kinerja BOC, BOD dan Pimpinan Unit.
f. Peran para pihak dalam pola organisasi Perusahaan.
g. Ketentuan pengaturan rapat BOC dan BOD.
h. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan.
i. Pembentukan dan penetapan tugas Komite-komite (Audit, Remunerasi, Asuransi &
Resiko manajemen ).
j. Kebijakan dan prosedur penyajian laporan yang memenuhi azas keterbukaan
3. METODE
Objek penelitian makalah ini adalah menelaah mengenai penerapan Good Corporate
Governance di perusahaan tempat saya bekerja, PT Panarub Dwikarya. Data yang
digunakan oleh penulis adalah data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan
membandingkan literature mengenai 5 prinsip dasar Good Corporate Governance yan
harus diterapkan di perusahaan dengan bagaimana penerapan GCG di PT Panarub
Dwikarya.
7. 4. Hasil & Diskusi
Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang dikembangkan di PT
Panarub Dwikarya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam hal Transparansi (transparency)
PT Panarub Dwikarya melakukan pelaporan informasi tepat waktu dan akurat setiap
bulannya kepada stakesholders dan Board of Directors mengenai keadaaan
keuangan, kinerja perusahaan, dan pengelolaan perusahaan. Disamping itu, PT
Panarub Dwikarya juga melakukan reguler audit laporan keuangan setiap tahunnya
dengan meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat independen atas
laporan keuangan.
2. Dalam hal Kemandirian (independency)
PT Panarub Dwikarya melakukan pengelolaan perusahaan secara profesional dan
independen tanpa benturan kepentingan, intervensi ataupun pengaruh/tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip
pengelolaan perusahaan yang sehat.
3. Dalam hal Akuntabilitas (accountability)
PT Panarub Dwikarya memiliki kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban di setiap pemangku jabatan sehingga pengelolaan perusahaan dapat
terlaksana secara efektif. Adanya pemantauan terhadap manajemen perusahaaan yang
dilakukan oleh board of directors untuk memantau akuntabilitasnya terhadap
perusahaan.
4. Dalam hal Pertanggungjawaban (responsibility)
PT Panarub Dwikarya melakukan kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku di
sini termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan industrial,
perlindungan lingkungan hidup, kesehatan/ keselamatan kerja, standar penggajian,
dan persaingan yang sehat.
5. Dalam hal Kewajaran (fairness)
PT Panarub Dwikarya memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh anggota
Board of Directors, terhadap para buyers / customers baik buyer asing maupun buyer
lokal.
8. 5. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan:
PT Panarub Dwikarya telah menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) di dalam perusahaan yang dikelola agar dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Perusahaan menyadari pentingnya hubungan kerja yang harmonis serta kerjasama
diantara organ-organ tata kelola, manajemen dan staf untuk mempertahankan dan
meningkatkan praktik GCG secara berkelanjutan.
Rekomendasi:
Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian GCG di perusahaan termasuk PT Panarub
Dwikarya, sebaiknya perlu dibentuk Komite Pengawas Penerapan GCG yang membantu
manajemen dalam menjalankan fungsi pengawasan pelaksanaan GCG untuk menghindari terjadinya
kecurangan keuangan dan penyimpangan. Tugas Komite ini adalah mengawasi dan memastikan
jalannya proses tindakan administrasi maupun tindakan hukum lainnya yang harus dilaksanakan
Perusahaan telah sejalan dengan peraturan perusahaan maupun ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Seluruh manajemen dan pegawai perusahaan diwajibkan untuk
melaksanakan pedoman dan ketentuan yang telah disusun dalam rangka pelaksanaan GCG
sejalan dengan peran dan tanggung jawabnya.
Daftar Pustaka:
1. Pudjo Bintoro, 2008. https://pudjo88.wordpress.com/2008/07/11/penerapan-good-
corporate-governance-gcg-di-perusahaan-publik/ (15 Desember 2017 jam 19.35)
2. Ida Zahro, 2012, http://idazahro.blogspot.co.id/2012/10/good-corporate-
governance-dalam.html (15 Desember 2017 jam 19.50)
3. Ni Made Suartini, 2013, http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/corporate-
governance-gcg.html (16 Desember 2017 jam19.30)
4. Intan, 2010. https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-
governance-gcg-2/ (16 Desember 2017 jam 20.00)