Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan tanggung jawab eksekutif serta direksi perusahaan. Komisaris bertanggung jawab mengawasi perusahaan secara berkala, menyetujui rencana, dan memberi masukan. Direktur utama memimpin perusahaan sehari-hari sedangkan direktur membantu pengelolaan dan melapor ke pemegang saham. Perusahaan kecil dan besar memiliki perbedaan struktur organisasi dan pengelolaan.
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Be, gg, edi putra, hapzi ali, ethics and business,executive and director, universitas mercu buana, 2017
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE :
Executive dan Director Perusahaan
Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir.H.Hapzi Ali, MM
Disusun Oleh :
Edi Putra 55116120108
PROGRAM STUDI MASTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Komisaris.
Memiliki fungsi sebagai pimpinan atau pengawas tertinggi dalam perusahaan
yang bertanggung jawab mengawasi atas kelancaran serta kesehatan
keuangan perusahaan. Komisaris merupakan jabatan tertinggi dalam
perusahaan dan bisa juga sebagai pemilik perusahaan/pemilik saham,
bekerjasama dengan Direksi dan bertanggung jawab atas kemajuan
perusahaan serta membawahi bawahan secara efektif.
Tanggung Jawab :
1. Mengawasi jalannya perusahaan secara berkala, serta mempunyai
kewajiban untuk mengevaluasi tentang hasil yang diperoleh perusahaan.
2. Menentukan siapa yang menjadi Direktur.
3. Menyetujui planning yang akan di ajukan oleh Direktur.
4. Memberikan masukan-masukan yang berguna bagi perusahaan.
5. Direktur Utama dan Direktur
Sebenarnya keberadaan Direktur Utama dan Direktur dalam struktur
organisasi bergantung pula pada kebutuhan perusahan akan jabatan tersebut.
Menurut Wikipedia, Direktur Utama (Dirut) atau Presiden Direktur (Presdir)
(untuk Presdir sudah jarang digunakan) (Inggris Amerika: CEO/Pejabat
eksekutif tertinggi, Inggris Britania: MD/direktur pelaksana), (Inggris Amerika:
ED/direktur eksekutif, Inggris Britania: CE/eksekutif tertinggi) adalah jenjang
tertinggi dalam perusahaan (eksekutif) atau administrator yang diberi
tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi. Seseorang
yang ditunjuk sebagai CEO dalam sebuah korporasi, perusahaan, organisasi,
atau lembaga biasanya melapor pada dewan direktur.
Tugas seorang CEO (chief executive officer; Amerika Serikat) atau MD
(managing director; Britania Raya) perusahaan ditetapkan oleh dewan direktur
3. atau otoritas organisasi lain, tergantung struktur hukum organisasi. Tugas
mereka bisa luas atau terbatas dan biasanya diutamakan dalam delegasi
otoritas formal..
Umumnya, CEO/MD bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil
keputusan, pemimpin, pengelola (manajer), dan eksekutor. Peran komunikator
melibatkan pers dan seisi dunia luar, serta manajemen dan karyawan
organisasi; peran pengambil keputusan mencakup keputusan tingkat tinggi
tserkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin, CEO/MD memberi saran
kepada dewan direktur, memotivasi karyawan, dan menggerakkan perubahan
dalam organisasi. Sebagai manajer, CEO/MD mengawasi operasi organisasi
setiap hari, bulan, dan tahun.
Adapun Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah
seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur
dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional
yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan
terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manager,
dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
Di Indonesia pengaturan terhadap direktur terdapat dalam UU No. 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas dijabarkan fungsi, wewenang, dan
tanggung jawab direksi.
Seorang direktur atau dewan direksi dalam jumlah direktur dalam suatu
perusahaan (minimal satu), yang dapat dicalonkan sebagai direktur, dan cara
pemilihan direktur ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan. Pada
umumnya direktur memiliki tugas antara lain:
Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer).
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
4. Tanggung jawab dari direktur kepada pihak ketiga dan hukum ditentukan dari
jenis perusahaan yang didirikan (Firma, Persekutuan Komanditer (CV), atau
Perseroan Terbatas (PT)).
Keberadaan Direktur Utama dan Direktur bergantung kepada kebutuhan dan
kebijakan pimpinan tertinggi atau pemilik perusahaan. Jika dalam sebuah
perusahaan dengan cakupan yang lebih besar, bisa saja terdapat Direktur
Utama dan Direktur. Namun dalam sebuah perusahaan yang kecil mungkin
bisa saja Jabatan Direktur atau General Manager sudah mencukupi, bahkan
jabatan Direktur bisa saja sekaligus merangkap sebagai Manager Station.
Perbedaan Perusahaan kecil dan besar
Perusahaan Besar
1. Umumnya bukan dikelola oleh pemilik
2. Struktur organisasi kompleks
3. Pemilik mengenal sedikit karyawan
4. Prosentasi kegagalan rendah
5. Banyak ahli manajemen
6. Modal Jangkan Panjang relatif mudah diperoleh
7. Pengaturan keuangan sudah memakai manajemen yang rapih
8. Pembagian kerja lebih rapih dan sesuai dengan bagiannya dan
dilakukan oleh orang yang sudah ahli dibagian tersebut.
9. Jaringan kerjanya luas
Perusahaan Kecil
1. Umumnya dikelola oleh pemilik
2. Stuktur organisasi rendah
3. Pemilik mengenal karyawan
4. Kepemimpinan dari usaha kecil memiliki hubungan baik dengan
bawahan, saling berkolaborasi, dan biasanya sering menghasilkan
kemenangan kecil.
5. 5. Prosentase kegagalan perusahaan relatif tinggi.
6. Kekurangan manajer yang ahli.
7. Modal jangka panjang sulit diperoleh.
8. Gaya manajerial lebih hanya ke trial and error
9. Jaringan kerja usaha kecil masih sederhana dan jika lobi bisnis
biasanya langsung ke pemilik
10. Komunikasi sangat efektif, tidak berbelit-belit seperti perusahaan dan
keputusan bisa cepat dibuat.
11. New technology can be easily be adopted. Jika ada hal yang baru akan
sangat mudah untuk diimplementasikan.
12. Efisien, biaya untuk memproduksi suatu produk / service kecil sehingga
harga akan lebih murah.
FORUM
Stuktur diatas adalah Sturktur Organisasi PT.Mayora Indah Tbk pada level
Executive dan Direksi.
Karena Perusahaan sudah berbentuk Public Company (Perusahaan Terbuka
sehingga Share holders ditempatkan pada posisi utama).
6. Kemudian Pada Level Executive dinamakan Sebagai Board of Commissioners
yang mana terdiri dari 1 komisaris utama Bapak Jogi Hendra Atmadja (Juga
sebagai Pendiri Perusahaan), dan 4 anggota komisaris yang mana dua orang
diantaranya menjabat sebagai komisaris independen.
committee audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu
melaksanakan fungsi pengawasan yang dijalankan oleh komisaris.
Kemudian untuk menjalankan operasioanal perusahaan pada level di Direksi
ditetapkan 1 orand IDirektur utama, dan 4 orang Direktur, dua orang
diantaranya adalah direktur independen.
Kelebihan :
- Adanya committee audit akan membantu mengawasi jalannya perusahaan.
- Berawal dari perusahaan keluarga, walaupun yang berada pada posisi
komisaris dan Direktur adalah Pak Jogi dan anak nya, namun dengan
penetapan direksi dan komisaris indepen akan menjalankan kegiatan dan
kebijaksanaan secara prodesional ditambah dengan adanya committee audit.
- Walaupun perusahaan berbentuk perusahaan terbuka namun secara
porsentasi kepemilikan saham masih dikuasai oleh keluarga Atmadja,
sehingga menjalankan perusahaan masih memiliki misi dan kepentingan yang
sama sesuai dengan yang di tetapkan oleh founder father.
kekurangan :
Saya tidak melihat kekurangan hanya sebagai saran saja :
- Committee audit harus menimbang dan menjalankan fungsi pengawasan
secara independen.
7. LANGKAH LANGKAH PENGELOLAAN RISIKO
1. Berusaha mengidentifikasi unsur-unsur ketidapastian dan tipe-tipe resiko
yang dihadapi.
2. Berusaha menghindari dan menanggulangi semua unsur
ketidakpastian, mis. Membuat perencanaan yg baik.
3. Berusaha mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga
dapat diketahui resiko-resiko yang terkandung di dalamnya.
4. Berusaha mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk
mennagani reiko-resiko yang telha berhasil diidentifikasi (mengelola resiko
yang dihadapi)