SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Program Profesi Guru Dalam Jabatan
IAKN AMBON
Kedudukan Sesama Manusia dalam
Perspektif Hukum Taurat
Materi 1
Sesama Manusia dalam Tradisi Orang Yahudi
Sub Materi 1.1
*Konsep teologi sesama manusia dalam tradisi Yahudi
tidak terlepas dari konsepTorah baik dalam Pl Maupun
PB.
*Perjanjian Lama
Konsep manusia dalam tradisi PL (masa sebelum
pembuangan), manusia perlu dilihat dalam struktur
kemasyarakatan dari masyarakat Yahudi, di mana
konsep sesama itu terbentuk berdasarkan garis
keturunan Abraham, Ishak dan Yakub.
Pada masa pasca pembuangan, struktur social
masyarakat terbentuk berdasarkan realitas senasib
sepenanggunangan dengan penekanan pada konsep
benih suci Israel.
* Penulis P (Priest) menggunakan dokumen Y (Yahwist) melalui
narasi Kej. 12: 1-9 tentang pemanggilan Abaraham dengan
satu perintah: lek-lekah (pergi-pergilah) untuk meng-counter
ciri eksklusif Yahudi melalui ideologi pemurnian darah
sehingga memisahkan diri dari dunia luar.
* Aktualisasi dari prinsip ini dapat dilihat dari larangan kawin
campur yang dikritisi oleh nabi Ezra.
* Impikasi teologis adalah Yehuda semakin eksklusif namun
tereliminasi dari dunia luar sehingga memperhambat
perjungan politik untuk membebaskan diri dari kekuasaan
Babel maupun Helenis.
* Secara keagamaan, hal ini pun memperlambat pembangunan
bait suci.
Pengantar Hukum Taurat
Konsep teologi mengenai sesama manusia yang dibahas
dalam materi ini, bertolak dari perspektif hukum Taurat.
Secara khusus berangkat dari Perjanjian Baru yakni Injil
Markus 12:22-34.
Dalam agama Yahudi, Thora adalah istilah yang
mencakup keseluruhan perintah-perintah Allah,
khususnya perintah-perintah Allah dalam kitab Musa.
Thora dalam arti ini diterjemahkan oleh Septuaginta
dengan istilah ho nomos yang berarti peraturan atau
hukum.
 Thora atau Taurat, juga ditafsirkan kembali oleh Yesus.
Yesus membedakan secara tajam antara adat-istiadat
atau kebiasaan yang berlaku di kalangan orang Yahudi
dengan Taurat yang sesungguhnya.
 Melalui pemberitaanNya, Yesus menyatakan bahwa
Thora atau Taurat itu bukan satu-satunya pernyataan
kehendak Allah.
Pengantar Hukum Taurat
 Persoalannya adalah bukan memilih antara kultis dan
ethos melainkan antara hidup dan mati. Hal ini bukan
berarti bahwa kebiasaan atau kultis dihapus oleh Yesus
dan diganti dengan etos. Dari hidup Yesus, telah nampak
bahwa Yesus mematuhi dan melaksanakan hukum kultis.
 Menentukan hukum kasih sebagai hukum yang terutama
(Mrk 12:28-34), maka mengasihi Allah dan sesama
manusia dibawa keluar oleh Yesus dari rentetan hukum
yang lain dan padanya diberikan kedudukan penting.
 Hukum yang terutama itu terbagi dalam dua bagian
besar, yakni
1. Kasih kepada Allah
Kasih kepada Allah adalah kasih yang berdasarkan
kesungguhan hati dan melibatkan seluruh totalitas
diri.
2. Kasih kepada sesama manusia.
Kasih kepada sesama adalah kasih yang bersifat
universal yaitu mencakup semua orang, bahkan
sampai mereka yang dianggap musuh.
 Kasih harus membuka diri secara utuh baik kepada Allah
maupun kepada sesama. Kasih yang utuh bukanlah kasih
yang berdasarkan prinsip do ut des atau memberikan
sesuatu dengan maksud untuk menerima balasan.
 Ada dua tradisi yang berlaku dalam kehidupan orang
Yahudi, yaitu:
1. Tradisi tulisan yaitu Taurat
2. Tradisi lisan yang datang dari kelompok Farisi yang
tidak menuruti Taurat, melainkan memilih jalan
berbeda yakni tetap bertahan dalam masyarakat dan
mempraktikan berbagai ketentuan dan penafsiran
baru terhadap Taurat.
Dialog Yesus dengan Ahli Taurat Mengenai
Hukum yang Utama
Sub Materi 1.2
 Penulis Injil Markus memulai kisah ini dengan suatu
dialog. Dalam teks asli Yunani tidak dijelaskan siapa saja
yang terlibat dalam dialog tersebut.
 Terdapat dua kemungkinan jawaban mengenai orang-
orang yang terlibat dalam dialog itu.
1. Orang-orang Saduki itu berdebat di kalangan mereka
sendiri.
2. Yang berdebat adalah Yesus dan orang-orang Saduki.
 Dialog antara Yesus dan orang-orang Saduki itu berkaitan
dengan pertanyaan mengenai kebangkitan.
 Dalam kalangan pemimpin agama Yahudi, ada dua kelompok
besar, yaitu:
1. Kelompok orang Farisi
2. Kelompok orang Saduki
 Berikut adalah plot atau alur percakapan antara Yesus
dengan ahli Taurat.
Ahli Taurat: Jenis perintah manakah yang paling utama?
Yesus: Bahwa yang paling utama adalah dengarlah Israel
Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa. Dan engkau
harus mengasihi Tuhan Allah dari segenap hatimu
dan dari segenap kehidupanmu dari seluruh milikmu
dan dari segenap akal budimu dan dari segenap
kekuatanmu. Yang kedua engkau harus mengasihi
sesama manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada
perintah yang lain, hanya perintah ini yang paling
benar.
Ahli Taurat: Tepat sekali Guru atas kebenaran itu. Tidak
ada yang lain kecuali Dia.
 Konsep sesama manusia juga dapat ditemukan dalam kisah tentang
“orang Samaria yang murah hati” (Luk 10:25-37). Kisah ini
memperlihatkan dialog antara orang-orang Yahudi (salah satunya ahli
taurat) dengan Yesus. Ahli Taurat tersebut memulainya dengan
bertanya:
Ahli Taurat: Guru, apa yang harus ku perbuat untuk memperoleh hidup
yang kekal?
Yesus: Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di
dalamnya?
Ahli Taurat: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal
budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
Yesus: Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan
hidup.
Ahli Taurat: Siapakah sesamaku manusia?
Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30-
31)
Materi 2
Mengasihi Tuhan
Sub Materi 2.1
Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30-
31)
Mengasihi Tuhan atau Tuhan Allahmu merupakan salah
satu hukum atau perintah yang utama. Hukum atau
perintah yang utama ini bertolak dari Kitab Ulangan 6:4
sebagai pidato kedua dari Nabi Musa.
Shema atau bentuk pengakuan iman raya umat Israel ini
mula-mula dimaksudkan secara simbolis yakni; hendaklah
Taurat Tuhan menjadi pedoman yang mengendalikan
segala kegiatan tangan dan memonitor segala pandangan
mata serta mengatur pergaulan rumah tangga, kegiatan
perdagangan dan politik
Bahasa kiasan ini kemudian dimaknai secara harfiah
dengan cara membuat kota-kotak kulit yang kecil (Ibrani:
“tefillim”) yang diisi juga dengan tulisan-tulisan yang
terdiri dari beberapa ayat Taurat dan diikat pada tangan
kiri dan didahi.
Kotak yang di dahi itu dibagi dalam empat ruang yang
masing-masing memuat Kel 13:1-10; Kel 13:11-16; Ul
6:4-9 dan Ul 11:13-21. Kotak yang diikat pada tangan itu
terdiri dari satu ruang saja dan memuat petikan-petikan
Taurat yang sama, sedangkan kotak yang ditempelkan
pada tiang pintu rumah dibuat dari logam dan isinya sama
seperti isi dari tefilim.
Mengasihi Tuhan yakni sikap sayang, suka, setia dan taat
atau patuh. Mengasihi juga mencakup sikap
bertanggungjawab terhadap yang dikasihi.
Tanggungjawab mengasihi Tuhan itu harus benar-benar
dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Kata
penghubung “dengan” dalam teks LAI dipakai untuk
menghubungkan kata-kata: dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu.
Kata “dengan” berasal dari kata Yunani – ἐξ (ek) yang
ditambah kasus genetif berarti keluar dari. Artinya sikap
mengasihi Allah mesti keluar dari bagian terdalam diri
manusia, seperti dari hati, dari jiwa, dari akal budi dan
kekuatan.
Mengasihi Tuhan “dari segenap hatimu”. Kata hati dalam
bahasa Ibrani adalah “lebhabh” dipakai dalam Perjanjian
Lama untuk menunjukan organ tubuh (jantung), juga
dalam bahasa Yunani disebut kardia yang berarti jantung
atau hati.
Ungkapan mengasihi Tuhan dari segenap hatimu, jiwamu,
akal budimu dan kekuatanmu menunjukkan bahwa
seseorang harus mengasihi Tuhan secara utuh atau
menyeluruh.
Mengasihi Sesama
Sub Materi 2.2
Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30-
31)
Hukum yang kedua yaitu mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri.
Sesama manusia, istilah Yunaninya secara harafiah berarti
“tetangga”.
Dalam pengertian orang Ibrani, seperti yang terdapat
dalam Imamat 19:18, sesamamu manusia adalah orang-
orang Israel atau orang-orang asing yang tinggal di antara
orang-orang Israel.
Ungkapan “seperti dirimu sendiri” atau “mengasihi diri
sendiri” hanya mau menunjuk pada kemampuan
mengasihi sesama.
Mengasihi sesama memiliki nilai kebaikan yang sangat
kuat.
Hal ini dapat dilihat dalam perumpamaan Yesus mengenai
orang Samaria yang murah hati (Luk.10:25-37).
Perumpamaan ini mengartikan tentang mengasihi sesama
yang diwujudkan melampaui batas-batas eklusivitas
agama, suku, ras, golongan dan kelas sosial.
Sesama Manusia dalam Konteks Indonesia
Materi 3
Beragam fakta akibat klaim kebenaran atas nama
identitas terus terjadi. Kekerasan ekstrim, intoleransi,
radikalisme hingga terorisme telah mewarnai perjalanan
berbangsa dan bernegara.
Relasi sosial antar sesama yang terbangun atas dasar
kesadaran sebagai anak bangsa warisan pendiri negara
ini, kini telah mengalami ancaman. Nilai-nilai
kebersamaan atau common values yang termanifestasi
melalui Pancasila tidak lagi dihargai sebagai falsafah
hidup oleh sekelompok orang.
Pancasila merupakan norma dasar (grundnorm), cita
hukum (rechtsidee), cita negara (statesidee) dan dasar
falsafah negara (philosophiche grondslag).
Pancasila menjadi landasan, baik dalam kerangka
institusional ataupun personal.
Konsep sesama manusia dalam konteks Indonesia, dapat
kita temukan melalui nilai-nilai sosial dan budaya yang
dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai sosial
warisan leluhur tanah ini, memiliki power dalam
menyatukan setiap keragaman yang dimiliki.
Pela di Maluku Tengah merupakan salah satu contoh nilai-
nilai sosial yang berhasil menyatukan identitas yang
berbeda.
Pela merupakan ikatan kekerabatan atau persaudaraan
antar dua negeri atau wilayah yang berbeda identitas,
secara khusus identitas agama.
Dalam ikatan Pela, masyarakat dari dua negeri yang
berbeda ini mengangkat sumpah dan berjanji untuk saling
mendukung, dalam suka maupun duka.
Hubungan Pela, mengarah pada hubungan kemanusiaan
yang melampaui batas-batas agama, suku, negeri dan
golongan.
Pela sebagai salah satu kearifan lokal hendak memberi
makna bahwa sesama manusia adalah mereka yang tidak
hanya memiliki kesamaan, tetapi juga mereka yang
berbeda.
Konsep sesama manusia dalam perspektif hukum Taurat
bertentangan dengan konsep sesama manusia yang
diajarkan oleh Yesus. Hukum Taurat hanya menekankan
tentang ritus-ritus keagamaan dan mengabaikan
tanggungjawab sosial kepada masyarakat.
Hukum kasih menekankan dua hal, yakni mengasihi Tuhan
dan sesama. Pada prinsipnya, mengasihi Tuhan
termanifestasi melalui mengasihi sesama manusia.
Sekian dan Terima Kasih…
Tuhan Yesus Berkati…
By
Yamres Pakniani
✝☺♥ ♪♫✝

More Related Content

What's hot

Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)anandasesilia
 
Deus Caritas Est
Deus Caritas EstDeus Caritas Est
Deus Caritas Estpplus
 
Papi agama vs iman kristen
Papi  agama  vs  iman kristenPapi  agama  vs  iman kristen
Papi agama vs iman kristenikatiara
 
Paper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaPaper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaJeremmyJayy
 
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agama
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agamaManusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agama
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agamaadit yanovh
 
Makalah Perdamain Menurut Rasul Paulus
Makalah Perdamain Menurut Rasul PaulusMakalah Perdamain Menurut Rasul Paulus
Makalah Perdamain Menurut Rasul PaulusMelkiasAdu
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenSabam Sitinjak
 
Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Abner D Nero
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaKirenius Wadu
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahHengky Tjia
 
Love – foundational character trait
Love – foundational  character traitLove – foundational  character trait
Love – foundational character traitBudi Setia
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosahanstaliak
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)aldimbuik
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanReynes E. Tekay
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 

What's hot (20)

Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
Mpk katolik 5a moral kristiani (UAS)
 
Deus Caritas Est
Deus Caritas EstDeus Caritas Est
Deus Caritas Est
 
Ptt hidup beriman
Ptt hidup berimanPtt hidup beriman
Ptt hidup beriman
 
Papi agama vs iman kristen
Papi  agama  vs  iman kristenPapi  agama  vs  iman kristen
Papi agama vs iman kristen
 
Paper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaPaper Kasih Karunia
Paper Kasih Karunia
 
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agama
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agamaManusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agama
Manusia dan potensinya serta hubungannya terhadap agama
 
Bukan pilih kasih
Bukan pilih kasihBukan pilih kasih
Bukan pilih kasih
 
Makalah Perdamain Menurut Rasul Paulus
Makalah Perdamain Menurut Rasul PaulusMakalah Perdamain Menurut Rasul Paulus
Makalah Perdamain Menurut Rasul Paulus
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma Kristen
 
Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15
 
Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
 
Kasih Kristus
Kasih KristusKasih Kristus
Kasih Kristus
 
Norma Kristiani
Norma KristianiNorma Kristiani
Norma Kristiani
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan Allah
 
Love – foundational character trait
Love – foundational  character traitLove – foundational  character trait
Love – foundational character trait
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
 
ALKITABIAH VS KRISTUSBIAH
ALKITABIAH VS KRISTUSBIAHALKITABIAH VS KRISTUSBIAH
ALKITABIAH VS KRISTUSBIAH
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 

Similar to Modul 5 KB 1

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaHehePangibulan2
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan genderIrwan Fauzi
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatSita Nurhalimah
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxDinarDorotea
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaandreanapulu
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisSyaikhuna Al-Asyhi
 
Cinta tanah air
Cinta tanah airCinta tanah air
Cinta tanah airbiantara95
 
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaHubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaBahrulAllam
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarhaqqinazily
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptx
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptxILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptx
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptxDitaKhanifah
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHosiDianaAgustina
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxPPLMMuntilan
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANdesaheuleut
 
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptxPPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptxWindaBoliOla
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamHar Tono
 

Similar to Modul 5 KB 1 (20)

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan gender
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
 
Agama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaianAgama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaian
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistis
 
Cinta tanah air
Cinta tanah airCinta tanah air
Cinta tanah air
 
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaHubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptx
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptxILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptx
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ( ISBD ).pptx
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAANPLURALISME AGAMA  VS  TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
PLURALISME AGAMA VS TOLERANSI ISLAM DALAM MELIHAT PLURALITAS KEBERAGAMAAN
 
ORK 10 juli 2022.pptx
ORK 10 juli 2022.pptxORK 10 juli 2022.pptx
ORK 10 juli 2022.pptx
 
Bab II.pdf
Bab II.pdfBab II.pdf
Bab II.pdf
 
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptxPPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
PPT AGAMA KELOMPOK 3.pptx
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 

More from Istna Zakia Iriana

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okIstna Zakia Iriana
 

More from Istna Zakia Iriana (20)

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 okWeda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
Weda 3. kegiatan belajar 2   okWeda 3. kegiatan belajar 2   ok
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
Weda 3. kegiatan belajar 1   okWeda 3. kegiatan belajar 1   ok
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 okTata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
 
Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1
 
Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3
 

Recently uploaded

PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfyulizar29
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 

Modul 5 KB 1

  • 1. Program Profesi Guru Dalam Jabatan IAKN AMBON
  • 2. Kedudukan Sesama Manusia dalam Perspektif Hukum Taurat Materi 1
  • 3. Sesama Manusia dalam Tradisi Orang Yahudi Sub Materi 1.1
  • 4. *Konsep teologi sesama manusia dalam tradisi Yahudi tidak terlepas dari konsepTorah baik dalam Pl Maupun PB. *Perjanjian Lama Konsep manusia dalam tradisi PL (masa sebelum pembuangan), manusia perlu dilihat dalam struktur kemasyarakatan dari masyarakat Yahudi, di mana konsep sesama itu terbentuk berdasarkan garis keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Pada masa pasca pembuangan, struktur social masyarakat terbentuk berdasarkan realitas senasib sepenanggunangan dengan penekanan pada konsep benih suci Israel.
  • 5. * Penulis P (Priest) menggunakan dokumen Y (Yahwist) melalui narasi Kej. 12: 1-9 tentang pemanggilan Abaraham dengan satu perintah: lek-lekah (pergi-pergilah) untuk meng-counter ciri eksklusif Yahudi melalui ideologi pemurnian darah sehingga memisahkan diri dari dunia luar. * Aktualisasi dari prinsip ini dapat dilihat dari larangan kawin campur yang dikritisi oleh nabi Ezra. * Impikasi teologis adalah Yehuda semakin eksklusif namun tereliminasi dari dunia luar sehingga memperhambat perjungan politik untuk membebaskan diri dari kekuasaan Babel maupun Helenis. * Secara keagamaan, hal ini pun memperlambat pembangunan bait suci.
  • 6. Pengantar Hukum Taurat Konsep teologi mengenai sesama manusia yang dibahas dalam materi ini, bertolak dari perspektif hukum Taurat. Secara khusus berangkat dari Perjanjian Baru yakni Injil Markus 12:22-34. Dalam agama Yahudi, Thora adalah istilah yang mencakup keseluruhan perintah-perintah Allah, khususnya perintah-perintah Allah dalam kitab Musa. Thora dalam arti ini diterjemahkan oleh Septuaginta dengan istilah ho nomos yang berarti peraturan atau hukum.
  • 7.  Thora atau Taurat, juga ditafsirkan kembali oleh Yesus. Yesus membedakan secara tajam antara adat-istiadat atau kebiasaan yang berlaku di kalangan orang Yahudi dengan Taurat yang sesungguhnya.  Melalui pemberitaanNya, Yesus menyatakan bahwa Thora atau Taurat itu bukan satu-satunya pernyataan kehendak Allah. Pengantar Hukum Taurat
  • 8.  Persoalannya adalah bukan memilih antara kultis dan ethos melainkan antara hidup dan mati. Hal ini bukan berarti bahwa kebiasaan atau kultis dihapus oleh Yesus dan diganti dengan etos. Dari hidup Yesus, telah nampak bahwa Yesus mematuhi dan melaksanakan hukum kultis.  Menentukan hukum kasih sebagai hukum yang terutama (Mrk 12:28-34), maka mengasihi Allah dan sesama manusia dibawa keluar oleh Yesus dari rentetan hukum yang lain dan padanya diberikan kedudukan penting.
  • 9.  Hukum yang terutama itu terbagi dalam dua bagian besar, yakni 1. Kasih kepada Allah Kasih kepada Allah adalah kasih yang berdasarkan kesungguhan hati dan melibatkan seluruh totalitas diri. 2. Kasih kepada sesama manusia. Kasih kepada sesama adalah kasih yang bersifat universal yaitu mencakup semua orang, bahkan sampai mereka yang dianggap musuh.
  • 10.  Kasih harus membuka diri secara utuh baik kepada Allah maupun kepada sesama. Kasih yang utuh bukanlah kasih yang berdasarkan prinsip do ut des atau memberikan sesuatu dengan maksud untuk menerima balasan.  Ada dua tradisi yang berlaku dalam kehidupan orang Yahudi, yaitu: 1. Tradisi tulisan yaitu Taurat 2. Tradisi lisan yang datang dari kelompok Farisi yang tidak menuruti Taurat, melainkan memilih jalan berbeda yakni tetap bertahan dalam masyarakat dan mempraktikan berbagai ketentuan dan penafsiran baru terhadap Taurat.
  • 11. Dialog Yesus dengan Ahli Taurat Mengenai Hukum yang Utama Sub Materi 1.2
  • 12.  Penulis Injil Markus memulai kisah ini dengan suatu dialog. Dalam teks asli Yunani tidak dijelaskan siapa saja yang terlibat dalam dialog tersebut.  Terdapat dua kemungkinan jawaban mengenai orang- orang yang terlibat dalam dialog itu. 1. Orang-orang Saduki itu berdebat di kalangan mereka sendiri. 2. Yang berdebat adalah Yesus dan orang-orang Saduki.
  • 13.  Dialog antara Yesus dan orang-orang Saduki itu berkaitan dengan pertanyaan mengenai kebangkitan.  Dalam kalangan pemimpin agama Yahudi, ada dua kelompok besar, yaitu: 1. Kelompok orang Farisi 2. Kelompok orang Saduki
  • 14.  Berikut adalah plot atau alur percakapan antara Yesus dengan ahli Taurat. Ahli Taurat: Jenis perintah manakah yang paling utama? Yesus: Bahwa yang paling utama adalah dengarlah Israel Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa. Dan engkau harus mengasihi Tuhan Allah dari segenap hatimu dan dari segenap kehidupanmu dari seluruh milikmu dan dari segenap akal budimu dan dari segenap kekuatanmu. Yang kedua engkau harus mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah yang lain, hanya perintah ini yang paling benar. Ahli Taurat: Tepat sekali Guru atas kebenaran itu. Tidak ada yang lain kecuali Dia.
  • 15.  Konsep sesama manusia juga dapat ditemukan dalam kisah tentang “orang Samaria yang murah hati” (Luk 10:25-37). Kisah ini memperlihatkan dialog antara orang-orang Yahudi (salah satunya ahli taurat) dengan Yesus. Ahli Taurat tersebut memulainya dengan bertanya: Ahli Taurat: Guru, apa yang harus ku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Yesus: Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di dalamnya? Ahli Taurat: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Yesus: Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup. Ahli Taurat: Siapakah sesamaku manusia?
  • 16. Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30- 31) Materi 2
  • 17. Mengasihi Tuhan Sub Materi 2.1 Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30- 31)
  • 18. Mengasihi Tuhan atau Tuhan Allahmu merupakan salah satu hukum atau perintah yang utama. Hukum atau perintah yang utama ini bertolak dari Kitab Ulangan 6:4 sebagai pidato kedua dari Nabi Musa. Shema atau bentuk pengakuan iman raya umat Israel ini mula-mula dimaksudkan secara simbolis yakni; hendaklah Taurat Tuhan menjadi pedoman yang mengendalikan segala kegiatan tangan dan memonitor segala pandangan mata serta mengatur pergaulan rumah tangga, kegiatan perdagangan dan politik
  • 19. Bahasa kiasan ini kemudian dimaknai secara harfiah dengan cara membuat kota-kotak kulit yang kecil (Ibrani: “tefillim”) yang diisi juga dengan tulisan-tulisan yang terdiri dari beberapa ayat Taurat dan diikat pada tangan kiri dan didahi. Kotak yang di dahi itu dibagi dalam empat ruang yang masing-masing memuat Kel 13:1-10; Kel 13:11-16; Ul 6:4-9 dan Ul 11:13-21. Kotak yang diikat pada tangan itu terdiri dari satu ruang saja dan memuat petikan-petikan Taurat yang sama, sedangkan kotak yang ditempelkan pada tiang pintu rumah dibuat dari logam dan isinya sama seperti isi dari tefilim.
  • 20. Mengasihi Tuhan yakni sikap sayang, suka, setia dan taat atau patuh. Mengasihi juga mencakup sikap bertanggungjawab terhadap yang dikasihi. Tanggungjawab mengasihi Tuhan itu harus benar-benar dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Kata penghubung “dengan” dalam teks LAI dipakai untuk menghubungkan kata-kata: dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kata “dengan” berasal dari kata Yunani – ἐξ (ek) yang ditambah kasus genetif berarti keluar dari. Artinya sikap mengasihi Allah mesti keluar dari bagian terdalam diri manusia, seperti dari hati, dari jiwa, dari akal budi dan kekuatan.
  • 21. Mengasihi Tuhan “dari segenap hatimu”. Kata hati dalam bahasa Ibrani adalah “lebhabh” dipakai dalam Perjanjian Lama untuk menunjukan organ tubuh (jantung), juga dalam bahasa Yunani disebut kardia yang berarti jantung atau hati. Ungkapan mengasihi Tuhan dari segenap hatimu, jiwamu, akal budimu dan kekuatanmu menunjukkan bahwa seseorang harus mengasihi Tuhan secara utuh atau menyeluruh.
  • 22. Mengasihi Sesama Sub Materi 2.2 Mengasihi Tuhan dan Sesama (Markus 12:30- 31)
  • 23. Hukum yang kedua yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Sesama manusia, istilah Yunaninya secara harafiah berarti “tetangga”. Dalam pengertian orang Ibrani, seperti yang terdapat dalam Imamat 19:18, sesamamu manusia adalah orang- orang Israel atau orang-orang asing yang tinggal di antara orang-orang Israel. Ungkapan “seperti dirimu sendiri” atau “mengasihi diri sendiri” hanya mau menunjuk pada kemampuan mengasihi sesama.
  • 24. Mengasihi sesama memiliki nilai kebaikan yang sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dalam perumpamaan Yesus mengenai orang Samaria yang murah hati (Luk.10:25-37). Perumpamaan ini mengartikan tentang mengasihi sesama yang diwujudkan melampaui batas-batas eklusivitas agama, suku, ras, golongan dan kelas sosial.
  • 25. Sesama Manusia dalam Konteks Indonesia Materi 3
  • 26. Beragam fakta akibat klaim kebenaran atas nama identitas terus terjadi. Kekerasan ekstrim, intoleransi, radikalisme hingga terorisme telah mewarnai perjalanan berbangsa dan bernegara. Relasi sosial antar sesama yang terbangun atas dasar kesadaran sebagai anak bangsa warisan pendiri negara ini, kini telah mengalami ancaman. Nilai-nilai kebersamaan atau common values yang termanifestasi melalui Pancasila tidak lagi dihargai sebagai falsafah hidup oleh sekelompok orang.
  • 27. Pancasila merupakan norma dasar (grundnorm), cita hukum (rechtsidee), cita negara (statesidee) dan dasar falsafah negara (philosophiche grondslag). Pancasila menjadi landasan, baik dalam kerangka institusional ataupun personal.
  • 28. Konsep sesama manusia dalam konteks Indonesia, dapat kita temukan melalui nilai-nilai sosial dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai-nilai sosial warisan leluhur tanah ini, memiliki power dalam menyatukan setiap keragaman yang dimiliki. Pela di Maluku Tengah merupakan salah satu contoh nilai- nilai sosial yang berhasil menyatukan identitas yang berbeda. Pela merupakan ikatan kekerabatan atau persaudaraan antar dua negeri atau wilayah yang berbeda identitas, secara khusus identitas agama.
  • 29. Dalam ikatan Pela, masyarakat dari dua negeri yang berbeda ini mengangkat sumpah dan berjanji untuk saling mendukung, dalam suka maupun duka. Hubungan Pela, mengarah pada hubungan kemanusiaan yang melampaui batas-batas agama, suku, negeri dan golongan. Pela sebagai salah satu kearifan lokal hendak memberi makna bahwa sesama manusia adalah mereka yang tidak hanya memiliki kesamaan, tetapi juga mereka yang berbeda.
  • 30. Konsep sesama manusia dalam perspektif hukum Taurat bertentangan dengan konsep sesama manusia yang diajarkan oleh Yesus. Hukum Taurat hanya menekankan tentang ritus-ritus keagamaan dan mengabaikan tanggungjawab sosial kepada masyarakat. Hukum kasih menekankan dua hal, yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Pada prinsipnya, mengasihi Tuhan termanifestasi melalui mengasihi sesama manusia.
  • 31. Sekian dan Terima Kasih… Tuhan Yesus Berkati… By Yamres Pakniani ✝☺♥ ♪♫✝