Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Paper Kasih Karunia
1. 1
Nama : Jeremmy Jubin
Nim : 20178612
Mata Kuliah : Teologi PB II
Tugas : Paper
DosenPengampu : Rudy Roberto Walean M. Th
PAPER (KASIH KARUNIA)
Kasih itu bukan suatu kasih dari pada usaha manusia sendiri, dan oleh karena itu bukan
alasan untuk membanggakan diri. Oleh karna pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib
yang membuktikan bahwa tanda tertinggi dari kasih Allah. Oleh karena itu, gaya hidup orang
Kristen haruslah harus meneladani atau berteladan kepada Yesus Kristus.
Dalam Perjanjian Lama, kasih karunia ini dipakai sebagai terjemahan dalam Bahasa Ibrani yaitu
khen, yang dapat diartikan dalam perbuatan dari atasan yang menunjukkan kepada bawahannya.
Kasih karunia itu yang sebenarnya yang bawahan tidak layak untuk menerimanya atau
mendapatkannya. Bisa dilihat dalam Kejadian 6:7, sangat jelas bahwa tidak ada manusia yang
dapat menunjukkan khen ataupun kasih itu kepada Allah. PL menjelaskan, Allah memilih bapak
bapak leluhur Israel dan Israel juga hanya atas dasar kasih karunia-Nya. Sama sekali tidak ada
jasa atau kebenaran dalam mereka, yang dapat dianggap alasan bagi pemilihan. Dalam membuat
perjanjian sinai, seperti dulu dalam membuat perjanjian Abraham, prakarsa dari Allah datangnya.
Nabi nabi juga, yang menekankan perlunya pertobatan, mengakui bahwa hati yang baru harus
diperoleh sebagai Karunia dari Tuhan artinya adalah berdasarkan dari kasih karunia-Nya.
Dalam Perjanjian Baru kata dalam Bahasa Yunani adalah Kharis dimana kata ini biasa
dipakai untuk menterjemahkan kata Ibrani Khen. Kata Kharizesthai ini dipakai untuk
menunjukkan arti pengampunan dari manusia dan juga dari Allah contoh dalam Efesus 4:32.
Injil Injil Sinoptis
Terlepas dari perkataan kharis, yang tidak pernah dikenakan pada ucapan Yesus, gagasan
tentang kasih karunia ini sangat jelas. Yesus berkata bahwa Ia datang untuk mencari dan
mnenyelamatkan yang hilang. Banyak dari perumpamaan Yesus mengajarkan tentang kasih
karunia. Perumpamaan para pekerja kebun anggur, mengajarkan bahwa Allah tidak dapat
didakwa oleh siapapun atas pemberian anugerah-Nya. Perumpamaan tentang perjamuan besar
2. 2
menunjukkan bahwa hak istimewa yang rohaniah tidak menjamin kebahagiaan akhir, dan bahwa
dengan undangan injil ditujukan kepada semua orang. Anak yang hilang diterima kembali oleh
bapaknya dengan cara yang sebenarnya sang anak itu tidak layak untuk menerimanya.
Pertobatan ditekankan sebagai syarat untuk menerima keselamatan.
Tulisan tulisan Lukas
Baik injil maupun Kisah Para Rasul secara khusus. Lukas memperlihatkan keluwesan
dalam hubungan pokok ini. Pengertian yang tidak religius dari kata kharis, yaitu usaha baik yang
dibuat oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian dinamis tentang kasih karunia menimbulkan
keberanian yang sungguh dan kesaksian yang efektif muncul dalam Kisah Para Rasul 4:33 dan
ini digunakan membicarakan seruan universal dari Injil. Lukas juga menemukan istilah Injil
perkataan dan kasih karunia dengan cara bahkan Paulus pun tidak melakukannya.
Surat surat Paulus
Perkataan kharis mempunyai tempat utama dalam salam pembukaan dan ucapan syukur
penutup dalam surat surat Paulus, juga ditambahkan pada ucapan salam damai yang biasa. Dasar
dari ajaran Paulus adalah terdapat dalam Roma 1:16-3:20. Manusia dinyatakan berdosa, tapi oleh
kasih karunia dibenarkan Roma 3:21-4:25, yaitu Allah dalam kasih karunia-Nya yang
memperlakukan dia, walaupun bersalah seakan akan ia tidak pernah berbuat dosa.
Iman adalah tanggapan manusia atas kasih karunia Allah Roma 5:2. Iman ini adalah pemberian
Allah Efesus 2:8, kata kata adalah bukan hasil dari usaha kita mungkin dikaitkan dengan
sesosmenoi (diselamatkan), namun Paulus mencoba untuk menunjukkan bahwa perkataan iman
tidak dimaksudkan untuk menyatakan suatu tindakan bebas pada pihak orang percaya. Iman ini,
meskipun menyatakan bahwa tidak ada keselamatan melalui hokum, bukanlah tidak etis. Iman
secara moral dengan sendirinya adalah vital. Iman bekerja oleh kasih Galatia 5:6, mulai dari saat
iman bekerja, suatu transformasi pandangan etis secar ideal sudah ada di sana.
Kedudukan orang percaya dalam anugerah dijelaskan, bukan sesuatu dalam dirinya, tapi oleh
kehendak Allah. Ajaran tentang pemilihan mempunyai 2 fungsi, ia mengawasi kebebasan
manusia dan pembenaran dirinya, dan menunjukkan bahwa dalam melimpahkan karunia-Nya,
Allah adalah bebas sama sekali. Setiap langkah dalam proses kehidupan Kristen tergantung pada
kasih karunia Galatia 1:15 (panggilan), 2 Timotius 2:25 (pertobatan), Efesus 2:8-9 (Iman).
3. 3
Dalam Roma 8:28-30 Paulus memandang pekerjaan Allah sejak dari panggilan sampai kepada
kemuliaan orang yang dibenarkan-Nya. Tapi ia tidak mengabaikan tanggungjawab manusia.
Ketaatan (Roma 1:5) adalah sikap moral, dan tidak dapat dijadikan sesuatu yang lain. Seorang
manusia dari dirinya sendiri mustahil berbalik kepada Tuhan (2 Kor 3:16) kedua sisi ini
dipertemukan dalam Roma 9 dan 10. Pada pasal ini berisi pernyataan yang paling kuat terhadap
predestinasi ganda, sedangkan di pasal 10 menyatakan bahwa penolakan oleh Allah disebabkan
oleh ketidakpercayaan dan ketidaktaatan. Tapi yang harus diingat bahwa pokok utama dari pasal
ini bukanlah keselamatan perseorangan, tapi adalah fungsi-fungsi kolektif dari orang-orang yang
dipilih Allah untuk melaksanakan maksud-Nya.
Dalam Roma 6 memakai gambaran baptisan untuk mengajarkan penaklukan dosa oleh kasih
karunia. H Wheeler Robinson berpendapat bahwa baptisan orang percaya bukanlah semata-mata
merupakan lambang yang ilustratif, tapi adalah aspek obyektif dari apa yang secara subyektif
adalah iman. Orang mungkin memperdebatkan bahwa baptisan anak-anak adalah suatu cara
anugerah, karena anak adalah lambang ketidaksanggupan dan ketidakberdayaan manusia.
Tulisan-tulisan PB yang lain
Dalam 1 Petrus, Rasul Petrus menekankan kasih karunia dalam pasal 1 dan pasal 2 pada
hubungan yang lazim dengan pemilihan dan warisan dalam perjanjian pada Titus 3:7, dimana
terdapat ungkapan yang luar biasa “kasih karunia kehidupan”. Kasih karunia juga dipakai dalam
1 Petrus 5:10 yang berkaitan dengan kemuliaan yang akan datang bagi orang percaya.
Dalam surat Ibrani dimana penulisnya menggunakan banyak pernyataan yang artinya adalah
kasih karunia. Dalam 1 Petrus 2:9 kasih karunia Allah dihubungkan dengan penderitaan Kristus.
Perkataan Kharis digunakan di Ibrani 12:28 dalam hubungan dengan ucapan syukur manusia
kepada Allah. Kasih karunia dipandang panggilan pengabdian diri dalam Ibrani 12:14 dimana
ungkapan yang mencolok takhta kasih karunia dalam Ibrani 4:16 mempersatukan keagungan
Allah dan kasih Karunia-Nya. Ungkapan lain dalam Ibrani 10:29 adalah Roh kasih karunia.
Surat-surat Yohanes hanya menyinggung sedikit secara langsung tentang kasih karunia, tapi
kasih Allah ditekankan d seluruh bagiannya. Gagasan kasih karunia harus dihubungkan dengan
kehidupan kekal. Iman adalah utama dan Yohanes menggunakan suatu unggkapan Yunani
pisteuein eis (percaya kepada) mengenai iman yang sungguh kepada pribadi Kristus. Kasih
4. 4
Karunia dan kebenaran yang mencirikan kemuliaan Firman yang telah menjadi manusia Yohanes
1:14 menggemakan kasih dan setia.
Kasih Karunia membebaskan Kita
Dalam Roma 6 Paulus menanyakan pertanyaan yang penting: Bukankah kita telah mati
bagi dosa, bagaimana kita masih dapat hidup didalamnya, bagaimana kita yang sudah dibenarkan
dapat menjalani hidup yang tidak benar, Bagaimana kita yang dikasihi tidak mengasihi,
bagaimana kita yang diberkati tidak memberkati, bagaimana kita yang diberi kasih karunia tidak
bertindak dengan murah hati.
Paulus terpana karena masih ada alternatif, bagaimana kasih karunia dapat menghasilkan
lain kecuali kehidupan penuh kasih karunia, penuh kemurahan. Kalau begitu apakah dapat
dikatakan, haruskah kita terus berbuat dosa supaya Allah semakin mengasihi kita? Tentu tidak.
Istilah filsafat untuk ini adalah antinomianisme dimana anti adalah berarti melawan dan
namos berarti hukum moral. Pendukung gagasan ini adalah melihat kasih karunia sebagai alasan
berbuat jahat dari pada berbuat baik. Kasih karunia memberi izin untuk berbuat jahat. Makin
buruk kelakuan kita, Tuhan makin baik, Ini bukan pertama kali Paulus mengacu kepada ajaran
ini. Jika kebenaran Allah oleh dusta kita semakinmelimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa masih
dihakimi sebagai orang berdosa.
Apakah maksud dari kasih karunia? Apakah tujuan Allah untuk memajukan
ketidaktaatan, sama sekali tidak. Allah itu mendidik kita supaya tidak lagi hidup berlawanan
dengan kehendak Allah dan tidak menuruti keinginan duniawi. Kita dididik untuk hdup dalam
dunia dengan tahu menahan diri, tulus dan setia kepada Allah. Kasih karunia Allah telah
membebaskan kita dari mementingkan diri sendiri.
Hukuman Sudah Dibayar
Dosa membuat kita terbelenggu, dosa membuat kita terperangkap oelh rasa bersalah,
malu, menipu, dan juga takut. Dosa membelenggu kita sampai ke dinding sengsara. Lalu Yesus
datang dan membayar uang jaminan buat kita. Ia yang mendekap di penjara. Ia yang menangung
hukuman dan membebaskan setiap kita. Kristus mati dan ketika kita memutuskan untuk
menyerahkan nasib kita kepada Dia, menyerahkan hidup kita kepada Dia, pribadi kita yang lama
5. 5
ikut mati. Satu-satunya cara untuk dibebaskan dari penjara dosa adalah dengan membayar
hukumannya. Dalam hal ini, hukumannya adalah mati. Ada yang harus mati, atau kita yang mati,
atau pengganti yang diutus dari surga. Kita tidak dapat meninggalkan penjara kecuali ada
kematian, tetapi kematian itu sudah terjadi di kalvari. Ketika Yesus mati, kita pun mati terhadap
tuntutan dosa akan hidup kita. Kita sudah bebas.
Kristus sudah menggantikan kita, tidak perlu lagi kita tinggal di dalam sel. Seorang
tahanan yang sudah boleh bebas tetapi ingin tetap dalam penjara, ketika pintu gerbang terbuka,
tahanan pergi. Ide bahwa orang ingin tetap tinggal dalam penjara daripada menikmati kebebasan
tidak masuk di akal.
Paulus mengingatkan kita, bahwa manusia lama lama kita telah turut disalibkan, supaya
tubuh dosa kita hilang kuasanya agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa, sebab
siapa yang telah mati ia bebas dari dosa.
Ia tidak mengatakan bahwa tidak mungkin orang percaya yang masih berbuat dosa, ia
mengatakan bahwa orang percaya yang masih berbuat dosa bodoh. Bukannya berbuat dos aitu
tidak mungkin dalam arti harfiahnya, tetapi itu merupakan keganjilan secara moral.
Apa yang dimiliki penjara yang ingin kita miliki, apakah kita sangata merasa kehilangan rasa
bersalah, mungkin kita rindu dengan ketidakjujuran, juga mungkin merindukan kenangan manis
dibohongi dan dilupakan. Apakah kita mendambakan melihat lagi seorang pendosa di kaca,
rasanya tidak masuk akal kalau kita ingin kembali dalam penjara.
Janji Telah Dibuat
Bukan saja hukuman yang sudah dibayar, janji juga sudah dibuat. Ketika kita dibaptis
kita sudah dipersatukan dalam Kristus Yesus.
Membaptis itu bukanlah suatu tradisi atau ritual yang dilakukan sepintas lalu. Baptisan dari dulu
sampai sekarang merupakan janji kita kepada Allah dari hati nurani kita. Pandangan Paulus yang
tinggi terhadap baptisan kelihatan dari fakta bahwa ia anggap semua pembacanya telah diajar
mengenai artinya yang penting. Bahwa kita semua yang dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis
dalam kematian-Nya.
6. 6
Baptisan itu suatu janji, janji yang kudus dari orang yang percaya untuk mengikuti
Kristus. Seperti pernikahan merayakan perpaduan dua hati, maka baptisan merayakan persatuan
antara orang berdosa dan penyelamatnya. Waktu kita dibaptis, kita dipersatukan dengan Kristus
Yesus. Bila seseorang yang bersedia dibaptis apakah ia tahu maksud dari janji itu, apakah ia
mengenal setiap godaan atau tantangan, tetapi mereka berdua mengenal kasih Allah dan
memberi respon kepada-Nya. Bukan tindakan yang menyelamatkan kita tetapi tindakan itu
melambangkan cara kita diselamatkan, Pekerjaan Roh Kudus yang tidak kelihatan yang
diperagakan secara nyata.
Hati yang Jujur Membawa Kepada Ibadah Jujur
Nehemia tahu harga kejujuran, ketika ia mendengar tentang dinding-dinding Yerusalem
yang roboh, apakah ia mempersalahkan Allah dan apakah ia menuduh surga, tidak. Dengan
doanya Nehemia mengakui bahwa mereka umat Israel telah berdosa nehemia dan para leluhur
juga telah berdosa. Mereka telah mendurhaka kepadamu dan melanggar perintah-perintah.
Mereka tidak mematuhi hukum-hukum yang telah diberikan melalui musa hamba Allah.
Inilah orang kedua paling berkuasa di negri dan ia menyerahkan diri dan menerima tanggung
jawab atas kehancuran bangsanya. NAmun, pengakuan pribadinya bukan apa-apa dibandingkan
dengan saat seluruh bangsa mengaku salah. Mereka berdiri dan mengakui segala dosa mereka
dan dosa leluhur mereka, Selama kira-kira tiga jam, buku Hukum Tuhan, Allah mereka,
dibacakan kepada mereka dan selama tiga jam berikutnya mereka mengakui dosa-dosa mereka.
Setelah itu mereka sujud dan menyembah Tuhan, Allah mereka. Apakah kita bisa
membayangkan ratusan orang berdiri selama berjam-jam dan berdoa, bukan memohon tapi
mengakui dosa.
Kejujuran seperti ini ditunjukkan di depan umum biasa terjadi dalam Kitab Suci. Allah
memerintahkan imam agung untuk meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan
yang masih hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan
segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka, ia harus menanggungkan semuanya it uke
atas kepala kambing jantan dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantara
seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. Melalui pertunjukkan dramatis itu orang akan
mengetahui bahwa Allah membenci dosa dan bahwa Ia akan bertindak terhadap dosa. Sebelum
ada ibadah jujur harus ada hati yang jujur.
7. 7
Motivasi Menuju Kebenaran
Pengakuan dosa efeknya bagi jiwa sama sepeerti kalau tanah dipersiapkan untuk
ditanami. Sebelum petani menabur benih, ia kerjakan dulu tanahnya, mengambil batu-batu dan
mencabut akar-akar dan batang pohon. Mengaku dosa adalah tindakan mengundang Allah untuk
menjalani lahan hati kita. Bapa di sini ada batu keras keserakahan. Saya tidak dapat
melepaskannya. Dan pohon rasa bersalah itu dekat pagar. Akar-akarnya terlalu Panjang dan
dalam. Boleh tunjukkan juga tanah kering yang terlalu keras untuk ditaburi benih, benih dari
Allah dapat tumbuh lebih baik kalau hati itu sudah dibersihkan.
Maka bapa dan Anak berjalan Bersama-sama di ladang menggali dan menarik,
meyiapkan hati untuk berbuah. Pengakuan dosa mengundang Bapa untuk mengerjakan tanah
jiwa kita. Pengakuan dosa mencari pengampunan dari Allah. Pengampunan menganggap bahwa
ada kesalahan, amnesti berasal dari kata Yunani yang sama seperti amnesia, melupakan.
Pelanggaran yang diduga ada tetapi tanpa menghubungkannya dengan rasa bersalah. Pengakuan
dosa mengaku salah dan berusaha diampuni, amnesti tidak mengakui salah karena menganggap
dirinya tidak bersalah.
Banyak orang mengucapkan doa minta diampuni, padahaldalam kenyataannya menuntut
amnesti. Oleh sebab itu, ibadah kit aitu dingin dan iman kita lembah. Kita lebih pintar
menghalangi Tuhan masuk daripada mengundang Dia masuk. Minggu pagi itu penuh dengan
kesibukan menyiapkan diri untuk ibadah. Menyiapkan rambut untuk ibadah, menyiapkan
pakaian untuk ibadah, tetapi menyiapkan jiwa, Barangkali tidak kena kalau dikatakan bahwa
banyak orang antara kita pergi ke gereja cepat-cepat sambal berlari apakah kurang cocok kalau
mengatakan bahwa banyak diantara kita menjalani hidup sambal berlari. Apakah terlalu
berlebihan kalau menyatakan, kasih karunia berarti kita tidak perlu lari-lari lagi. Tetapi itu benar,
kasih karunia itu berarti akhirnya aman bagi kita untuk menyerahkan diri.
Kadangkala kita ingin justru yang tidak pernah kita dapatkan. Kita tidak mau pilih-pilih
atau menuntut, kita hanya menuruti perintah-Nya. Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah. Kita hanya menginginkan pintu terbuka atau satu hari ekstra atau doa dikabulkan
dan kita berterima kasih sekali.
8. 8
Cabutlah Duri itu
Paulus bergumul dengan itu, ia merasa takut karena doa yang tidak terjawab. Di tempat
teratas pada daftar permohonan terdapat permintaan yang diketahui isinya, yang terus merasuk
jiwa Paulus. Permintaan itu diberi kode duri dalam daging. Mungkin derita itu terlalu pribadi
sehingga ia tidak ingin mencatatnya di atas kertas. Mungkin permohonan itu diulangi sering
begitu, sehingga akhirnya menggunakan semacam steno.
Pada satu saat di perjalanan hidup kita, daging kita tertembus atau sobek karena sesorang
atau oleh karena suatu masalah. Kita mulai berjalan pincang, langkah kita terhenti, kita mencoba
lagi tapi menyeringai pada setiap langkah dan akhirnya kita menghadap Tuhan danminta untuk
dibantu. Begitu juga dengan Paulus.
Kita tidak mendapat duri, kecuali kalau kita bergerak maju terus dan Paulus tidak pernah
untuk berhenti. Dari Tesalonika ke Yerusalem ke Atena ke Korintus, dan kalau ia tidak
berkhotbah ia di penjara karena berkhotbah. Tetapi jalannya tertahan oleh duri itu. Paku itu
menembus sol sandalnya dan nyeri itu tembus sampai ke hatinya dan menjadi alasan untuk
berdoa memohon dengan sangat”Aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan iblis
itu mundur dari padaku”. Itu bukan permintaan sepintas lalu. Di surat ini ia merupakan
permohonan pertama dari kalimat pertama “Bapa yang Mahapengasih, aku membutuhkan
pertolongan-Mu!”
Tusukan itu bukan tusukan kecil-kecilan tetapi tusukan pisau belati. Setiap langkah
membuat tusukan itu terasa sampai bagian atas kakinya. PAsda tiga saat yang berbeds-beda,
dengan susah payah ia pergi ke pinggir jalan untuk berdoa. Permohonannya jelas, begitupun
jawapan Allah. “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu”
Apa sebenarnya duri dalam daging itu, tidak ada yang tahu.
1. Godaan Seksual. Paulus yang memerangi daging. Mungkin bagaimanapun, Paulus tidak
menikah. Ia menggambarkan si penggoda seperti orang yang mengenal dari dekat. “Ada
keinginan pada saya untuk berbuat baik, tetapi saya tidak sanggup untuk
menjalankannya. Saya tidak melakukan yang baik yang saya ingin lakukan sebaliknya
saya melakukan hal-hal yang jahat, yang saya tidak mau lakukan” Apakah Paulus
9. 9
meminta kepada Tuhan untuk membebaskan dia sekali untuk selama-lamanya dari
keinginannya buah akan terlarang.
2. Mungkin masalahnya bukan daging tetapi musuh-musuh, bukan godaan tetapi oposisi.
Perikop itu memberi isyarat kea rah sana. Masalah itu adalah utusan iblis. Cukup banyak
jumlah dari mereka yang menentang Paulus. Ada yang mempertanyakan kerasulannya,
ada yang merongrong pesan kasih karunianya. Berbicara tentang utudan iblis, Paulus
menulis tentang utusan iblis yang disuru “menggocoh” dia (atau “memukul” dia dalam
terjemahan BIS), ia tidak berbicara berlebihan.
Kasih Karunia Cukup
Apakah semua permohonan tidak pantas, apakah menjadi rasul lebih baik tanpa godaan,
tanpa musuh, dengan perangai yang tenang dengan mata yang baik dan lidah lincir. Mungkin,
tetapi mungkin juga tidak.
Seandainya Allah mencabut godaan, Mungkin Paulus tidak pernah menerima kasih
Karunia Allah. Hanya yang lapar menghargai pesta makan, dan Paulus lapar. Di atas ruang
kantornya terpampang gelar yang diberi dirinya sendiri “Paulus, orang berdosa paling besar”.
Tidak ada pena yang mengungkapkan Kasih Karunia sebaik pena Paulus. Itu disebabkan karena
tidak ada orang yang begitu besarpenghargaannya terhadap Kasih Karunia seperti Paulus.
Seandainya Allah menghentikan pencambukan, mungkin Paulus tidak mengenal Kasih, sedikit
pun tidak ada faedahnya bagiku. Penganiayaan akan menyaring motivasi, alasan untuk berbuat.
Akhirnya motivasi Paulus disaring menjadi satu daya ,“Kasih Kristus menguasai kami”.
Seandainya Allah membuat dia penurut dan lemah lembut, siapa akan menghadapi
pencinta hukum dan berkonfrontasi dengan hedonis, atau menantang para penghakim, sebab
surat Galatia ada dalam Alkitab ialah karena Paulus tidak tahan melihat kasih karunia yang sudah
diencerkan. Anggap saja surat-surat Korintus disebabkan Paulus tidak bisa tolerir iman yang
sembrono. Sikap Paulus yang berterus terang mungkin tidak membawa banyak teman, tetapi
yang pasti, sikap itu mencetak banyak murid. Dan mata Paulus, jika Allah menyembuhkan
matanya, apakah Paulus akan memiliki penglihatan yang begitu mendalam, sementara yang lain
memperhatikan dunia, Paulus mendapat penglihatan yang terlalu besar untuk diungkapkan
dengan kata-kata. Dan kefasihan di depan umum tidak ada yang lebih memabokkan dari tepuk
tangan orang banyak. Mungkin Allah ingin supaya Paulus tetap tidak mabuk. Apapun penyakit
10. 10
Paulus, penyakit itu ada untuk satu tujuan, dan Paulus mengetahui itu supaya dia jangan terlalu
sombong. Allah yang membenci kesombongan, melakukan segala sesuatu untuk menjaga supaya
Paulus tidak menjadi sombong. Dalam hal ini Allah cukup berkata, cukuplah kasih karunia-Ku.
Kalau mengenai anda, mungkin Ia akan mengatakan yang sama.
Mungkin kita bertanya kenapa Allah tidak melepaskan kita dari godaan dalam hidup. Jika
dilakukan-Nya, mungkin kita akan bersandar kepada kemampuan sendiri daripada kasih
Karunia-Nya. Tersandung berapa kali mungkin obat yang anda butuhkan supaya kita yakin
bahwa Kasih Karunia-Nya cukup bagi dosa kita.
Mungkin juga kita bertanya-tanya mengapa Allah tidak mengubah pribadi kita, kita juga sama
seperti Paulus agak kasar. Kita suka mengucapkan kata-kata yang kemudiannya kita sesalkan,
atau kita melakukan hal-hal yang kemudiannya kita tidak setujui, mengapa Allah tidak membuat
kita lebih mirip dengan Dia, memang itulah yang dilakukan-Nya namunIa belim selesai.
Sebelum Ia selesai, kasih karunia-Nya cukup untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kita.
Mengapa Allah tidak menyembuhkan kita mungkin muncul pertanyaan itu dalam pikiran kita, Ia
sudah menyembuhkan kita, Jika kita ada di dalam Kristus, kita memiliki jiwa yang sempurna dan
tubuh yang sempurna. Rencana-Nya adalah memberi kita jiwa itu sekarang dan tubuh itu kalau
kita pulang. Ia memutuskan menyembuhkan bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita sebelum ke
surga. Tetapi kalau itu tidak terjadi, bukankah kita memiliki alasan untuk mengucap syukur, jika
ia tidak pernah memberikan lebih dari hidup kekal.
Dan mungkin juga kita bertanya mengapa Allah tidak memberi suatu keterampilan, kalau
saja Allah menciptakan kita sebagai penyanyi atau pelari atau penulis atau pekabar injil. Inilah
kita yang buta suaran dengan kaki dan otak yang lamban, jangan putus asa. Kasih Karunia Allah
masih tetap cukup untuk menyelesaikan apa yang Ia mulai.
Sekalipun banyak kita ketahui tentang duri,satu ini pasti Tuhan lebih suka bahwa kita
sekali-sekali berjalan pincang daripada kita berjalan dengan dada dibusungkan terus menerus.
Dan kalau diperlukan duri untuk menjelaskan maksud-Nya, kasih-Nya bagi kita terlalu besar
untuk mencabut duri itu.
11. 11
Allah berhak sepenuhnya untuk mengatakan tidak kepada kita. Kita mempunyai alasan
sepenuhnya untuk mengatakan terima kasih kepada-Nya. Parasut itu kuat, dan pendaratan akan
aman. Kasih karunia-Nya cukup bagi kita.
Obat bagi Kebencian
Bila kasih karunia Allah tidak ada, kegetiran muncul. Tetapi kalau kasih Karunia Allah
diterima pengampunan bertumbuh berkembang. Dalam surat yang oleh banyak dianggap sebagai
surat Paulus yang terakhir, ia mendesak Timotius agar “jadilah kuat oleh kasih karunia dalam
Kristus Yesus”.
Sangat besar pengertian yang ditunjukkan oleh desakan terakhir ini. Paulus tidak
mendesak Timotius untuk kuat berdoa atau menelaah Alkitab atau untuk berbaik hati, sekalipun
semuanya sangat penting. Ia ingin anaknya dalam iman untuk menjadi unggul dalam kasih
karunia.
Makin lama kita berjalan di taman makin besar kemungkinan kita akan berbau harum
seperti bunga, makin banyak kita salami kasih karunia, makin besar kemungkinan kita memberi
kasih karunia. Apakah ini kunci untuk mengatasi kemarahan. Mungkin rahasia terletak bukan
dalam menuntutpembayaran tetapi dalam memikirkan pembayaran oleh penebus. Sahabat tidak
menepati janjinya, majikan tidak menepati janjinya. Bagaimana reaksi Tuhan ketika kita tidak
menepati janji kepada-Nya. Kita dibohongi, memang sakit kalau dibohongi tetapi sebelum
mengepal tinju kita harus pikirkan dulu bagaimana respon Allah ketika kita berbohong kepada-
Nya.
Kita diabaikan, dilupakan, ditinggalkan, penolakan memang sakit. Tetapi sebelum
membalas, bertindak jujurlah dalam diri kita. Apakah kita pernah mengabaikan Tuhan, apakah
kita selalu mempedulikan kehendak-Nya. Kita semua tidak melakukan itu. Bagaimana reaksi-
Nya ketika kita mengabaikan-Nya.
Kunci mengampuni orang lain ialah dengan berhenti untuk menfokuskan pada apa yang
mereka lakukan terhadap kita dan mulai menfokus pada apa yang Tuhan lakukan bagimu.
Pelayan-pelayan yang tidak tahu mengampuni selalu berakhir dalam penjara. Penjara kemarahan,
rasa bersalah, dan depresi. Allah tidak perlu memenjarakan kita, kita menciptakan penjara kita
sendiri. Ada orang yang sehat selama hidupnya tapia da pula yang mati penuh kepahitan, tanpa
12. 12
pernah mengenyam kebahagiaan. Cengkeraman kebencian yang sedikit demi sedikit menjadi
lebih ketat itu.
Kebencian merusak pandangan kita dan menghancurkan kita.Beban kepahitan terlalu
berat. Lutut kita menekuk karena tekanan beban itu dan hati patah oleh karena beratnya beban
itu. Gunung di depan kita sudah tinggi tanpa beban kebencian yang anda harus pikul. Pilihan
paling bijaksana satu-satunya pilihan ialah agar kita buang saja kebencian itu. Kita tidak akan
diminta untuk memberi kasih karunia kepada orang lebih banyak daripada yang anda sudah
terima dari Tuhan.
Kasih karunia ada tiga hal perlu kita ketahui antaranya ialah: pertama hanya Allah dapat
mengampuni kehidupan saya tak ber-Tuhan. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah
sendiri. Menangani dosa kita adalah tanggungjawab Allah. Kita bertobat, mengaku salah,tetapi
hanya Allah yang dapat mengampuni dan itu yang akan dilakukan-Nya. Kedua, hanya Allah
dapat menghakimi sesama saya. Siapakah kamu sehingga kamu menghakimi hamba orang lain.
Menghadapi sesama kita adalah tanggungjawab Allah. Kita harus berbicara, harus berdoa. Tetapi
hanya Allah dapat meyakinkan dan itu akan dilakukan-Nya. Ketiga, kita harus terima siapa saja
yang diterima Allah. Terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima
kita, untuk kemuliaan Allah. Allah mengasihi aku dan membuat aku anak-Nya. Allah mengasihi
sesamaku dan membuat dia saudaraku. Hak istimewa kita adalah melengkapi hubungan segitiga,
menutup lingkaran dengan mengasihi dia yang dikasihi Allah. Mudah diucapkan tetapi sulit
dipraktekkan.
Allah telah mengerahkan kita dalam Angkatan laut-Nya dan menempatkan kita di atas
kapal-Nya. Kapal itu mempunyai satu tujuan yang membawa kita ke pantai dengan aman. Ini
bukan kapal pesiar, ini kapal perang. Kita tidak dipanggil untuk hidup santai, kita dipanggil
untuk melayani. Kita msing-masing mempunyai tugas berbeda-beda. Ada orang yang prihatin
dengan mereka yang mau tenggelam, menarik orang-orang keluar dari air. Yang lain sibuk
dengan musuh, jadi mereka menempatkan diri di Meriam-meriam berdoa dan beribadah. Lain
lagi berbakti mengurus awak kapal, mengurus makanan dan pelatihan mereka.
Meskipun berbeda-beda tapi kita semua adalah sama. Kita masing-masing dapat
menceritakan tentang pertemuan pribadi dengan kapten, sebabmasing-masing kita menerima
13. 13
panggilan pribadi. Ia menemukan kita diantara gubuk-gubuk di pelabuhan dan mengundang kita
mengikuti dia. Lahirlah iman kita ketika menyaksikan kasih-Nya maka kita mengikuti dia.
Kita masing-masing mengikuti dia dan melintasi tangga kasih karunia ke kapal yang
sama. Ada satu nahkhoda dan satu tujuan. Sekalipun peperangan sengit, tetapi kapal aman, sebab
nakhoda kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Kapal tidak akan tenggelam. Itu bukan masalah.
Namun ada yang memprihatinkan, yakni berkenaan dengan ketidakrukunan awak kapal. Ketika
pertama kali naik kapal, kita sangka bahwa awak kapal terdiri dari orang-orang yang kira-kira
sama seperti kita. Tetapi ketika berkeliling-keliling di geladak, kita bertemu dengan orang
bertobat yang aneh-aneh, yang penampilannya aneh. Ada yang memakai seragam yang belum
pernah kita lihat dan bergaya yang belum pernah kita saksikan.
Variasi dalam pakaian belum apa-apa dibandingkan dengan berbagai-bagai pendapat.
Ada sekelompok, misalnya yang selalu menggerombol setiap pagi untuk pelajaran yang serius.
Mereka mengembangkan disiplin ketat dan wajah yang suram. Melayani Kapten adalah hal yang
serius sangat jelas mereka. Bahwa kebetulan bahwa mereka suka berkumpul sekitar buritan
kapal. Ada lagi yang percaya bahwa orang harus menggunakan anggur asli untuk Perjamuan
Kudus. Kita bisa menemukan mereka di sisi kiri kapa atau dalam Bahasa inggrisnya port side.
Kelompok lain yang menempatkan diri dekat mesin, yang melewatkan berjam-jam memeriksa
sekrup-sekrup dan baut kapal. Kata orang mereka suka turun ke bawah geladak dan tidak
muncul-muncul selama berhari-hari. Sekali-kali mereka dikritik oleh orang mereka yang suka
berlama-lama di geladak paling atas, merasakan angin menghembus di rambut mereka dan
matahari menyinari wajah mereka.
Ada yang mengira bahwa sekali orang berada di atas kapal, dia tidak bisa turun lagi, ada
yang mengatakan bahwa orang bodoh sekali kau melompat dari kapal, tetapi pilihan ada di
tangan kita.
Ada yang berpendapat bahwa kita harus menawarkan diri secara sukarela untuk
pelayanan, ada yang percaya bahwa orang sudah ditakdirkan untuk melayani bahkan sebelum
kapal itu bangun. Ada yang meramalkan juga bahwa badai besar kesengsaraan akan menghantam
kapal sebelum kita berlabuh, ada juga yang mengatakan badai itu datang kalau sudah tiba dengan
selamat di pantai. Betapa besarnya nilai dari kata-kata Yesus telah mengetahui bahwa segera
akhir-Nya akan tiba, maka Ia berdoa lagi untuk kali terakhir. Mencolok sekali bahwa Ia berdoa
14. 14
bukan untuk keberhasilan mereka, keamanan mereka, atau kebahagiaan mereka. Ia berdoa untuk
keharmonisan mereka. Ia berdoaagar mereka saling mengasihi.
Sementara berdoa untuk mereka, Ia juga berdoa untuk orang-orang yang percaya
kepadaKu oleh pemberitaan mereka. Yang dimaksudkan adalah kita, Dalam doa-Nya yang
terakhir, Yesus berdoa supaya kita Bersatu.
Perintah Untuk Menerima
Dari apa yang dapat disimak dari ayat yang paling penting ialah, Kesatuan sangat penting
bagi Allah. Bapa tidak suka melihat anak-anak-Nya cekok. Ia tidak suka kalau kita tidak Bersatu,
mengapa, sebab semua akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Yesus, jikalau kita saling
mengasihi. Persatuan menciptakan kepercayaan. Bagaimana dunia percaya bahwa Yesus diutus
oleh Allah? Bukan karena kita akur satu dengan yang lain, bukan karena kita selalu dapat
menyelesaikan perselisihan, bukan pula kalau kita selalu memilih secara aklamasi, bukan karena
kita tidak pernah membuat kesalahan dalam doktrin, tetapi kalau kita saling mengasihi.
Keharmonisan mengciptakan saking percaya, ketidakharmonisan menumbuhkan
ketidakpercayaan. Siapa yang mau menaiki kapal yang dipenuhi dengan pelaut-pelaut yang
cekok. Kehidupan di laut mungkin berat, tetapi setidaknya kita tidak dicerca oleh gelombang-
gelombang. Paul Bilheimer mengatakan, Perpecahan Gereja yang terus-menerus dan sudah
tersebar ke mana-mana sudah merupakan skandal berabad-abad. Ini merupakan strategi unggul
dari si Iblis. Dosa ketidakharmonisan kemungkinan sudah mengakibatkan lebih banyak jiwa
yang hilang dibandingkan dengan dosa-dosa lain. Semua orang tahu, bahwa kamu adalah murid-
murid-Ku, yaitu saling mengasihi, kita bisa merenungkan sebentar ayat ini. Mungkinkah
kesatuan merupakan kunci untuk menjangkau dunia bagi Yesus Kristus.
Jikalau kesatuan merupakan kunci penginjilan, tidakkah itu mendapat prioritas dalam
doa-doa kita, tidakkah kita harus menuruti Paulus mengatakan “Berusahalah memelihara
kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera”, jika kesatuan itu penting bagi Allah, maka tidakkah
itu harus merupakan hal penting bagi kita juga. Jika kesatuan mendapat prioritas di surge, maka
tidakkah itu harus juga mendapat prioritas di dunia. Tidak pernah kita diberitahukan untuk
menciptakan kesatuan. Kita hanya diberitahukan untuk menjaga kesatuan. Dari sudut pandang
15. 15
Allah hanya ada “satu kawanan dengan satu gembala”. Kesatuan tidak perlu diciptakan, kesatuan
hanya perlu dilindungi.
Bagaimana kita melakukan, bagaimana kita harus berusaha untuk menjaga kesatuan.
Apakah itu berarti bahwa kita harus berkompromi mengenai keyakinan-keyakinan kita. Artinya
kita harus memeriksa sikap kita dengan teliti.
Kesimpulannya adalah kasih karunia adalah bukan karena kerja keras manusia dan tidak
ada seorangpun yang bisa, kasih karunia adalah semua karya Tuhan Yesus Kristus.