Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri (2).docxAvepAhmadMuasirSpd
Rencana pengembangan diri guru ini membahas dua kompetensi utama yaitu kompetensi pengembangan diri dan orang lain serta kepemimpinan pembelajaran. Untuk meningkatkan kompetensi pengembangan diri dan orang lain, guru akan membangun komunikasi dan kolaborasi dengan pihak terkait. Sedangkan untuk meningkatkan kepemimpinan pembelajaran, guru akan menerapkan pendekatan coaching dan budaya positif agar siswa
Dokumen tersebut berisi ringkasan rencana kementerian pendidikan untuk menerapkan disiplin positif di sekolah, termasuk tanggung jawab pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman berdasarkan disiplin positif.
Lembar Kerja 2_Rencana Penguatan Kompetensi Diri (2).docxAvepAhmadMuasirSpd
Rencana pengembangan diri guru ini membahas dua kompetensi utama yaitu kompetensi pengembangan diri dan orang lain serta kepemimpinan pembelajaran. Untuk meningkatkan kompetensi pengembangan diri dan orang lain, guru akan membangun komunikasi dan kolaborasi dengan pihak terkait. Sedangkan untuk meningkatkan kepemimpinan pembelajaran, guru akan menerapkan pendekatan coaching dan budaya positif agar siswa
Dokumen tersebut berisi ringkasan rencana kementerian pendidikan untuk menerapkan disiplin positif di sekolah, termasuk tanggung jawab pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman berdasarkan disiplin positif.
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Siklus komunitas belajar dalam sekolah merupakan rangkaian pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PTK dan meningkatkan kualitas hasil belajar murid. Komunitas belajar berfokus pada kolaborasi PTK untuk meningkatkan pembelajaran siswa berdasarkan tiga ide besar yaitu fokus pada pembelajaran, kolaborasi, dan orientasi pada hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan PMO (Pembelajaran Melalui Observasi) di tingkat sekolah untuk program Sekolah Penggerak. PMO di tingkat sekolah dilakukan secara berkala untuk merefleksikan pembelajaran, menemukan masalah, menyepakati solusi, dan melakukan implementasi. Proses ini difasilitasi oleh kepala sekolah atau fasilitator sekolah penggerak. Topik yang dibahas dalam PMO antara lain
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfAliSodikin39
Notulen rapat antara CGP dan kepala sekolah SDN 2 Tegowanu Wetan membahas identifikasi dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sekolah memiliki berbagai modal seperti manusia, sosial, fisik, politik, finansial, lingkungan, dan agama yang dikelola untuk menunjang pembelajaran siswa. Kepala sekolah menjelaskan berbagai sumber daya yang dimiliki sekolah dan cara pengelolaannya.
PPT - Ruang Kolaborasi 3.2 Angkatan 6 - Sesi 2.pptxERVIAN ARIF
Modul ini membahas tentang peran kepala sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Terdapat empat agenda pokok yaitu pembukaan, presentasi hasil pemetaan aset sekolah oleh kelompok-kelompok, refleksi, dan penutupan. Peserta diberikan tugas untuk memetakan aset di sekolah masing-masing dan mempresentasikannya, kemudian memberikan umpan balik satu sama lain. Tujuan modul ini adalah meningkatkan kemampuan pes
Lokakarya 7 bertujuan untuk merefleksikan program yang telah dilaksanakan di Lokakarya sebelumnya, mengevaluasi pelatihan Calon Guru Penggerak, berbagi dampak positif program, dan menulis ide program baru. Acara ini diikuti oleh Calon Guru Penggerak Angkatan IV dan berlangsung selama 2 hari dengan berbagai sesi pelatihan dan diskusi.
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdfsyahrialade
Lembar rencana pengembangan diri guru menjelaskan rencana untuk meningkatkan pembelajaran tematik kelas IV C dengan tujuan meningkatkan ketercapaian siswa dalam menerima informasi, menguasai materi sederhana, dan mengukur pemahaman siswa. Rencana tersebut meliputi kegiatan pembukaan, penyampaian materi, strategi mengajar, penggunaan media, dan refleksi pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian siswa
Dokumen ini membahas tentang restitusi dan penerapannya dalam menangani dua kasus pelanggaran siswa di kelas, yaitu tertidur dan bermain game saat pelajaran. Restitusi adalah proses kolaboratif untuk memperbaiki kesalahan siswa dan membantu mereka berpikir tentang bagaimana memperlakukan orang lain. Dokumen ini menjelaskan tiga langkah restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan
Reflesi Mandiri - Kanvas BAGJA prakarsa perubahan - M. Riyanto.pptxRiyanTSSJ
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah perencanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi siswa, meliputi: (1) mendefinisikan pertanyaan utama dan tujuan, (2) mengidentifikasi aset dan potensi melalui penyelidikan, (3) merencanakan langkah-langkah konkret pelaksanaan, dan (4) mendesain kerangka kerja pelibatan para pihak dalam implementasi dan evaluasi.
Siklus komunitas belajar dalam sekolah merupakan rangkaian pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PTK dan meningkatkan kualitas hasil belajar murid. Komunitas belajar berfokus pada kolaborasi PTK untuk meningkatkan pembelajaran siswa berdasarkan tiga ide besar yaitu fokus pada pembelajaran, kolaborasi, dan orientasi pada hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan PMO (Pembelajaran Melalui Observasi) di tingkat sekolah untuk program Sekolah Penggerak. PMO di tingkat sekolah dilakukan secara berkala untuk merefleksikan pembelajaran, menemukan masalah, menyepakati solusi, dan melakukan implementasi. Proses ini difasilitasi oleh kepala sekolah atau fasilitator sekolah penggerak. Topik yang dibahas dalam PMO antara lain
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfAliSodikin39
Notulen rapat antara CGP dan kepala sekolah SDN 2 Tegowanu Wetan membahas identifikasi dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sekolah memiliki berbagai modal seperti manusia, sosial, fisik, politik, finansial, lingkungan, dan agama yang dikelola untuk menunjang pembelajaran siswa. Kepala sekolah menjelaskan berbagai sumber daya yang dimiliki sekolah dan cara pengelolaannya.
PPT - Ruang Kolaborasi 3.2 Angkatan 6 - Sesi 2.pptxERVIAN ARIF
Modul ini membahas tentang peran kepala sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Terdapat empat agenda pokok yaitu pembukaan, presentasi hasil pemetaan aset sekolah oleh kelompok-kelompok, refleksi, dan penutupan. Peserta diberikan tugas untuk memetakan aset di sekolah masing-masing dan mempresentasikannya, kemudian memberikan umpan balik satu sama lain. Tujuan modul ini adalah meningkatkan kemampuan pes
Lokakarya 7 bertujuan untuk merefleksikan program yang telah dilaksanakan di Lokakarya sebelumnya, mengevaluasi pelatihan Calon Guru Penggerak, berbagi dampak positif program, dan menulis ide program baru. Acara ini diikuti oleh Calon Guru Penggerak Angkatan IV dan berlangsung selama 2 hari dengan berbagai sesi pelatihan dan diskusi.
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdfsyahrialade
Lembar rencana pengembangan diri guru menjelaskan rencana untuk meningkatkan pembelajaran tematik kelas IV C dengan tujuan meningkatkan ketercapaian siswa dalam menerima informasi, menguasai materi sederhana, dan mengukur pemahaman siswa. Rencana tersebut meliputi kegiatan pembukaan, penyampaian materi, strategi mengajar, penggunaan media, dan refleksi pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian siswa
Dokumen ini membahas tentang restitusi dan penerapannya dalam menangani dua kasus pelanggaran siswa di kelas, yaitu tertidur dan bermain game saat pelajaran. Restitusi adalah proses kolaboratif untuk memperbaiki kesalahan siswa dan membantu mereka berpikir tentang bagaimana memperlakukan orang lain. Dokumen ini menjelaskan tiga langkah restitusi yaitu menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan
Dokumen tersebut membahas tentang membangun sikap kerja yang efektif dengan menjelaskan 7 kebiasaan efektif yaitu menjadi proaktif, memulai dengan tujuan akhir dalam pikiran, memberi prioritas pada hal-hal penting, berpikir menang-menang, terlebih dahulu berusaha memahami, bekerja sama secara kreatif, dan terus belajar.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KONSELING1115500020BBK
RPL memuat rencana pelaksanaan layanan bimbingan konsultasi tentang tips sukses kuliah sambil bekerja. Layanan ini bertujuan membantu peserta didik memahami cara menjalani kuliah dan pekerjaan secara bersamaan. Materi yang disampaikan melalui ceramah dan diskusi mencakup manajemen waktu, pengaturan jadwal, kesiapan mental, serta cara menghadapi tantangan seperti rasa lelah dan stres.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan tingkah laku, termasuk definisi tingkah laku, sejarah teori pengurusan tingkah laku, prinsip-prinsip pengurusan tingkah laku, model tingkah laku manusia, model ABC, teknik-teknik pemberian penguat, tingkah laku sasaran, jenis-jenis program pengurusan tingkah laku, dan kontrak bersyarat. Dokumen ini menjelaskan berbagai aspek dalam peng
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Tujuan Lokakarya
1. Peserta mengenal 5 kebiasaan seorang Pemimpin efektif
2. Peserta mampu menyebutkan langkah 5T dalam pengambilan
keputusan berdampak
3. Peserta mampu menerapkan setiap langkah 5T dalam pengambilan
keputusan berdampak
3. Tulis Nama Lengkap
Tulis Instansi dan Jabatan
Tulis Latar belakang pendidikan terakhir
tulis tugas tugas/peran lain - Program Pendidikan Guru Penggerak (contoh)
4. Alur MERDEKA
Mulai Dari
Diri
Eksplorasi
Konsep
Ruang
Kolaborasi
Demonstrasi
Kontekstual
Elaborasi
Pemahaman
Koneksi
Antar Materi
Aksi
Nyata
Peserta
melakukan
refleksi tentang
langkah - langkah
yang dilakukan
dalam
menindaklanjuti
berbagai situasi
di lingkungan
sekolah.
Peserta mengenal 5
kebiasaan seorang
pemimpin yang efektif.
Peserta menjabarkan 5T
(Telusuri Kondisi Kunci,
Tentukan Kondisi
Batasan, Tetapkan
Kondisi Ideal, Terapkan
Aksi Nyata, Temukan
Umpan Balik) sebagai
langkah - langkah
pengambilan keputusan
berdampak
Peserta menerapkan 3
langkah dari langkah
5T dalam sebuah
simulasi pengambilan
keputusan berdampak
bersama kelompok
Peserta melengkapi tahap
ke 4 dari 5T yaitu
Terapkan Aksi Nyata yang
disesuaikan dengan
situasi sekolah masing -
masing.
Peserta berbagi langkah
langkah aksi nyata yang
dibuat sesuai
kebutuhan masing
masing sekolah
Peserta
memberdayakan
anggota komunitas
belajar di sekolah
sebagai
penanggung jawab
pelaksana aksi
nyata
Peserta
melengkapi
langkah
terakhir 5T
dengan
menemukan
beberapa
cara untuk
mendapatkan
umpan balik
selama
pelaksanaan
rencana aksi
5. Mulai Dari Diri
• Peserta melakukan refleksi tentang
langkah - langkah yang dilakukan dalam
menindaklanjuti berbagai situasi di
lingkungan sekolah.
6. Contoh kondisi di sekolah
1. Kepala sekolah kesulitan untuk memimpin rapat refleksi rutin mingguan
karena seringkali ada kegiatan lain yang bersifat mendadak
2. Beberapa kali orang tua datang ke sekolah marah - marah karena anaknya
dipukul atau berkelahi dengan siswa lain
3. Dana BOS belum cair selama 3 Bulan (Januari, Pebruari, Maret) dimana
operasional sekolah tetap harus berjalan
4. Terdapat 7 orang guru honorer di sekolah yang lolos P3K secara
bersamaan dan akan bertugas di sekolah lain dalam waktu 6 bulan
kedepan
7. Eksplorasi
Konsep
● Peserta mengenal 5 kebiasaan seorang
pemimpin yang efektif
● Peserta menjabarkan 5T (Telusuri Kondisi
Kunci, Tentukan Kondisi Batasan, Tetapkan
Kondisi Ideal, Terapkan Aksi Nyata,
Temukan Umpan Balik) sebagai langkah -
langkah pengambilan keputusan
berdampak
9. Mengelola waktu dengan cermat
Mengusahakan hasil terbaik
Memberdayakan potensi aset
Menentukan skala prioritas
Mengambil keputusan berdampak
5 Kebiasaan
Pemimpin
yang Efektif
The Effective Executive, Drucker, Hal.
35
10. Mengelola waktu
dengan cermat
Pemimpin efektif menyadari waktunya terbatas, jadi mereka memastikan waktu
tersebut dipergunakan untuk kegiatan yang paling produktif.
Mengusahakan
hasil terbaik
Pemimpin efektif menyadari apa target target yang perlu dicapai. Mereka
mengerahkan segala daya upaya dan usaha untuk mencapai target tersebut
semaksimal mungkin.
Memberdayakan
potensi aset
Pemimpin efektif menyadari ada potensi di setiap aset yang dimiliki. Mereka fokus
pada kekuatan yang dimiliki diri sendiri, orang lain, dan berbagai aset lainnya. Mereka
memberdayakan potensi maksimal dari aset tersebut untuk mencapai target.
Menentukan skala
prioritas
Pemimpin efektif menyadari ada banyak hal yang perlu dikerjakan. Mereka terbiasa
menyusun prioritas kerja berdasarkan hasil pertimbangan berbagai aspek.
Mengambil
keputusan
berdampak
Pemimpin efektif menyadari ada banyak kondisi yang perlu ditangani. Mereka terbiasa
memilah setiap kondisi dan memutuskan langkah apa yang dilakukan agar kondisi
tersebut memberikan dampak positif.
11. Swanilai kebiasaan kerja
Mengelola waktu
dengan cermat
Mengusahakan hasil
terbaik
Memberdayakan
potensi aset
Menentukan skala
prioritas
Mengambil keputusan
berdampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
13. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
DAS SOLLEN
DAS SEIN
14. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
15. Telusuri Kondisi Kunci
Tidak setiap kondisi memerlukan pengambilan keputusan berdampak.
Ada kondisi yang memerlukan adaptasi.
Ada kondisi yang memerlukan pengalaman orang/institusi lain.
Ada kondisi yang memerlukan solusi luar biasa.
Ada kondisi yang keputusan berdampak.
Pemimpin efektif diharapkan mampu menelusuri kondisi apa yang sedang dihadapinya
dan menentukan tindak lanjut yang tepat.
16. Telusuri Kondisi Kunci
Kondisi Umum Baru
04
● Sebuah kondisi yang menjadi gejala awal
terbentuknya kondisi umum baru.
Membutuhkan keputusan berdampak.
Kondisi Luar Biasa
03
● Sebuah kondisi luar biasa yang sangat jarang
kemungkinannya terjadi. Membutuhkan solusi luar
biasa juga diluar standar yg normal.
Kondisi Khusus-Umum
02
● Sebuah kondisi khusus untuk seseorang/institusi
namun umum terjadi di lain tempat.
Membutuhkan pengalaman orang/institusi lain.
Kondisi Sehari hari
01 ● Setiap pekerjaan memiliki kondisi kerja
harian. Membutuhkan adaptasi.
17. Contoh kondisi di sekolah
1. Kepala sekolah kesulitan untuk memimpin rapat refleksi rutin mingguan
karena seringkali ada kegiatan lain yang bersifat mendadak
2. Beberapa kali orang tua datang ke sekolah marah - marah karena anaknya
dipukul atau berkelahi dengan siswa lain
3. Dana BOS belum cair selama 3 Bulan (Januari, Pebruari, Maret) dimana
operasional sekolah tetap harus berjalan
4. Terdapat 7 orang guru honorer di sekolah yang lolos P3K secara
bersamaan dan akan bertugas di sekolah lain dalam waktu 6 bulan
kedepan
18. Telusuri Kondisi Kunci
Kondisi Umum Baru
04
● Beberapa kali orang tua datang ke sekolah
marah - marah karena anaknya dipukul atau
berkelahi dengan siswa lain
Kondisi Luar Biasa
03
● Terdapat 7 orang guru honorer di sekolah yang
lolos P3K secara bersamaan dan akan bertugas
di sekolah lain dalam waktu 6 bulan kedepan
Kondisi Khusus Umum
02
● Dana BOS belum cair selama 3 Bulan (Januari,
Pebruari, Maret) dimana operasional sekolah
tetap harus berjalan
Kondisi Sehari hari
01
● Kepala sekolah kesulitan untuk memimpin rapat
refleksi rutin mingguan karena seringkali ada
kegiatan lain yang bersifat mendadak
20. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
21. Tentukan Kondisi Batasan
Pemimpin perlu menentukan kondisi batasan untuk memastikan
keputusannya bisa berdampak.
Batasan - batasan tersebut dapat bersumber dari:
1. Undang - undang atau peraturan yang berlaku
2. Peraturan di suatu daerah
3. Visi dan misi
4. Kapasitas dan kapabilitas
5. Daya dukung
6. Dll.
24. Air dingin : 4 °C -
15°C.
Air normal : 25°C -
32°C
Air hangat : 36°C -
37°C
brainly.co.id
Tentukan Kondisi Batasan
Air panas mencapai suhu minimal 40 derajat dan sampai
maksimal 100 derajat celcius.
26. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
27. Tetapkan Kondisi Ideal
➔ Kondisi Ideal adalah kondisi yang paling optimal agar muncul dampak
yang diharapkan.
➔ “Seharusnya ada …” “Idealnya perlu ada …” adalah ungkapan yang
kita biasa sampaikan saat menggambarkan sebuah kondisi ideal.
➔ Menetapkan kondisi ideal adalah sebuah kesadaran bahwa pada
akhirnya kita perlu bernegosiasi, berkompromi, atau tawar menawar
dalam kondisi nyata di lapangan.
➔ Menetapkan kondisi ideal di awal akan memberikan gambaran
seberapa jauh kita akan bernegosiasi, berkompromi, atau tawar
menawar.
28. Tetapkan Kondisi Ideal
40 - 100 °C
Seduhlah
susu, teh,
dan kopi
dengan
air panas.
70 °C
65 - 82 °C
90 - 96 °C
31. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
32. Setelah mengetahui kondisi kunci, kondisi batasan
dan kondisi ideal, kini saatnya mengambil keputusan.
Keputusan adalah hasil pilihan dari
beberapa alternatif yang ada.
Drucker, Hal. 176
Terapkan Aksi Nyata
33. Alternatif pilihan…
➔ Bersumber dari pendapat - pendapat yang berbeda.
➔ Pemimpin efektif memastikan lingkungan kerjanya mengundang orang -
orang untuk merasa aman dan nyaman menyampaikan pendapat
berbeda.
➔ Perbedaan pendapat yang dikelola dengan tepat akan memperkaya
sudut pandang untuk melihat lebih dalam setiap pilihan dari sisi baik
dan buruknya serta dapat digunakan untuk mengidentifikasi dampak
dan resikonya.
Terapkan Aksi Nyata
39. Keputusan…
hanya sekedar jadi harapan baik TANPA
adanya komitmen aksi nyata sampai
ditentukan siapa penanggung jawab
pelaksana aksi tersebut.
Drucker, 168
Terapkan Aksi Nyata
41. Langkah 5T: Keputusan Berdampak
1. Telusuri
Kondisi Kunci
2. Tentukan
Kondisi Batasan
3. Tetapkan
Kondisi Ideal
5. Temukan
Umpan Balik
4. Terapkan
Aksi Nyata
05
01
02 03
04
The Effective Executive, Drucker, Hal. 140
42. Temukan Umpan Balik
Kesadaran Pemimpin bahwa setelah langkah - langkah dilakukan sebelum
mengambil keputusan, setiap keputusan yang telah dibuat, masih memiliki
kemungkinan salah, keliru, dan tidak tepat saat dihadapkan dengan kondisi
nyata dilapangan.
Kesadaran pemimpin mendorong Pemimpin untuk memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan aksi nyata terhadap keputusannya, memastikan dampak keputusan
sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan tersebut diharapkan menggunakan metode reflektif yang
memberdayakan komunitas sekolah dan membawa kenyamanan dalam
pelaksanaannya.
43. Metode 4P
Pertanyaan Jawaban
Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembekalan pada hari
ini? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama
proses pembelajaran hari ini?
Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung?
Ceritakan hal yang membuat Anda memiliki perasaan tersebut?
Ceritakan yang anda pelajari pada hari ini? Elaborasi cerita
Anda dengan pembelajaran yang paling berkesan?
Ceritakan manfaat pembelajaran pada hari ini untuk peran
Anda di sekolah
44. Teknik 6 Topi
Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembekalan pada hari ini!
Bagaimana perasaan Anda selama mengikuti proses pembelajaran hari ini?
Ceritakan hal-hal positif yang terjadi dari pembelajaran hari ini!
Ceritakan hal-hal yang menghambat pembelajaran Anda pada hari ini!
Ceritakan ide-ide yang muncul setelah Anda mengikuti pembelajaran hari ini!
Ceritakan kesimpulan-kesimpulan yang Anda dapatkan setelah mengikuti
pembelajaran hari ini!
46. Model 4MAT
1. Silakan Anda memilih salah satu hal menarik yang Anda dapatkan selama
pembelajaran hari ini. Kemudian ceritakan apa yang membuat hal tersebut
menarik menurut Anda.
2. Apa hal yang ingin Anda ketahui lebih banyak lagi berkaitan pembelajaran yang
Anda alami hari ini?
3. Bagaimana caranya agar hasil pembelajaran hari ini optimal sesuai yang Anda
harapkan?
4. Di masa depan, pada situasi apa hasil pembelajaran ini bisa Anda terapkan dan
bagaimana hasilnya?
47. Gaya Round Robin
1. Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa
Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?
2. Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang
akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
3. Apa hal yang masih membingungkan bagi Anda dari pembelajaran hari ini?
Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan!
57. Elaborasi Pemahaman
● Peserta berbagi langkah langkah aksi nyata
yang dibuat sesuai kebutuhan masing -
masing.
● peserta diberikan kesempatan untuk
merevisi (menambah, mengurangi, atau
mengganti) aksi nyata jika dirasa perlu.
58. Koneksi Antar Materi
● Peserta memberdayakan anggota
komunitas belajar di sekolah sebagai
penanggung jawab pelaksana aksi nyata
59. Keputusan…
hanya sekedar jadi harapan baik TANPA
adanya komitmen aksi nyata sampai
ditentukan siapa penanggung jawab
pelaksana aksi tersebut.
Drucker, 168
Terapkan Aksi Nyata
61. (Rencana) Aksi Nyata
● Peserta menentukan beberapa cara untuk
mendapatkan umpan balik selama
pelaksanaan rencana aksi
● Didorong untuk umpan balik didapatkan
dari kegiatan refleksi sekolah
65. Penutup
● Fasilitator menutup lokakarya dengan
memberikan apresiasi kepada peserta dan
berharap bahwa apa yang sudah
didiskusikan bisa menjadi bahan untuk
mendampingi dan meningkatkan
kompetensi guru di sekolah.