1. KORELASI ANTARA FILSAFAT,ILMU PENGETAHUAN DAN
AGAMA
Oleh:
M. Bahrul Alam Muttaqin
NIM : 07020121039
Kelas : A2
Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat
Prodi Aqidah Dan Filsafat Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
2021
Filsafat adalah salah satu ilmu pengetahuan yang menarik untuk disimak.bukan
tanpa alasan, filsafat melahirkan pemikiran-pemikiran tentang berbagai macam hal dengan
pendekatan yang lebih dalam dan bermakna.hal ini dapat dilihat dari beberapa pemikiran-
pemikiran bijak para ahli filsafat yang terkenal seperti socrates,plato,immanuel kant, dan
masih banyak lagi.
Filsafat berasal dari kata "philosophia", gabungan dari kata "philo" dan kata
"shopia" yang mana dalam bahasa yunani sendiri kata "philo" berarti cinta dan kata
"shopia" berarti kebijaksanaan, jadi filsafat secara bahasa berarti "cinta akan
kebijaksanaan", dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) filsafat memilik 4 arti,
diantaranya ialah "pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya", "teori yang mendasari alam pikiran atau
suatu" dan "ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi", menurut
Al-Farabi, filsafat adalah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud, yakni
menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada ini,
Filsafat muncul dan berkembang pertama kali di Yunani pada abad ke-6 sebelum
masehi, sejak saat itu orang-orang mulai mencari jawaban rasional tentang alam semesta
ini, mereka mulai berfikir tentang asal usul dan kejadian dari alam semesta, tokoh-tokoh
filsafat atau biasa disebut Filsuf yang mahsyur ialah Plato(427-347 SM), Thales(620-546
2. SM), Aristoteles(384-322 SM), Socrates (469-399 SM), Pythagoras (570-495 SM) dan
masih banyak lagi,
Filsafat yaitu cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai
philosophos (filosof) dalam pengertian pecinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan
arabisasi yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia menunjukkan pengertian yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Manusia filosofis
adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal sebagaimana ia juga memiliki jiwa
yang independen dan bersifat spiritual.
Sepintas, antara ilmu dan filsafat terlihat sama saja. Tetapi bila ditelaah lebih jauh,
akan terlihat perbedaan yang nyata antara keduanya. Henrich Rombach, menyebutkan satu
persatu sejumlah titik perbedaan antara ilmu dan filsafat. Pertama-tama, melalui filsafat
kita dapat menanyakan mengenai sifat dan eksistensi dari suatu ilmu dan
pengetahuan, akan tetapi tidak ada suatu bidang di luar filsafat, yang kiranya dapat
mengajukan pertanyaan yang menyangkut filsafat secara keseluruhan.
Biasanya filsafat berangkat dari rasa ingin tahu dan ragu-ragu. Berfilsafat didorong
untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu.
Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam
kesemstaan yang seakan tak terbatas ini.
Ilmu pengetahuan atau Science ialah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia,
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya, menurut KBBI ilmu pengetahuan ialah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu dan pengetahuan atau
kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya
Ada tiga macam ilmu pengetahuan, yakni yang pertama Ilmu alamiah
(natural sciences) adalah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-keteraturan dalam alam
3. semesta dengan menggunakan metode ilmiah. Seperti : Ilmu fisika, kimia, biologi, dan
lain-lain, kedua, Ilmu sosial (social science) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
ketetaturan dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia yang lainnya. Seperti:
Ilmu sosiologi, ekonomi, antropologi, dan lain-lain, lalu yang terakhir, yakni Ilmu budaya
(Humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah manusia dan budaya
yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama, kesenian, dan lain-lain
Kata agama kadangkala diidentikkan dengan kepercayaan, keyakinan dan sesuatu
yang menjadi anutan. Dalam konteks Islam, terdapat beberapa istilah yang merupakan
padanan kata agama yaitu: al-Din, al-Millah dan al-Syari’ah. Ahmad Daudy
menghubungkan makna alDin dengan kata al-Huda (petunjuk). Hal ini menunjukkan
bahwa agama merupakan seperangkat pedoman atau petunjuk bagi setiap penganutnya.
Muhammad Abdullah Darraz mendefinisikan agama (din) sebagai: “keyakinan terhadap
eksistensi (wujud) suatu dzat atau beberapa dzat ghaib yang maha tinggi, ia memiliki
perasaan dan kehendak, ia memiliki wewenang untuk mengurus dan mengatur urusan yang
berkenaan dengan nasib manusia. Keyakinan mengenai ihwalnya akan memotivasi
manusia untuk memuja dzat itu dengan perasaan suka maupun takut dalam bentuk
ketundukan dan pengagungan”.
Secara lebih ringkas, ia mengatakan juga: bahwa agama adalah “keyakinan
(keimanan) tentang suatu dzat (Ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah
(persembahan). Sedangkan Daniel Djuned men devinisikan agama sebagai: tuntutan dan
tatanan ilahiyah yang diturunkan Allah melalui seorang rasul untuk umat manusia yang
berakal guna kemaslahatannya di dunia dan akhirat. Fungsi agama salah satunya adalah
sebagai penyelamat akal.
Agama dalam tinjauan filsafat adalah suatu gejala yang luas dan rumit dan ada
begitu banyak teori antropologis, sosiologis, psikologis, naturalitstik dan keagamaan
tentang sifat dasar agama sehingga akibatnya tidak ada definisi yang diterima secara
universal benar. Tetapi para filosuf telah mencatat cirri-ciri yang menentukan dari agama
sebagaimana dilakukan oleh Alston.
Menurut beliau ada Sembilan sifat khas agama:
4. Kepercayaan kepada hal-hal gaib,Perbedaan antara objek-objek yang suci dan yang
duniawi,Tindakan-tindakan upacara yang dipusatkan pada objek-objek yang suci, Kode moral
yang dipercayai dikuatkan oleh wahyu (Tuhan), Perasaan-perasaan keagamaan secara khusus
(taat, rasa rahasia, rasa bersalah, pemujaan) yang timbul dihadapan objek-objek yang suci dan
selama tindakan-tindakan upacara,Adanya doa kepada Tuhannya,Suatu pandangan dunia (suatu
pandangan umum mengenai dunia sebagai suatu keseluruhan dan tempat perseorangan di
dalamnya, Suatu organisasi yang kurang lebih menyeluruh tentang kehidupan seorang berdasar
pada pandangan dunia itu,Suatu kelompok social yang diikat bersama oleh delapan sifat di atas.
Hubungan Filsafat, Agama dan Ilmu Pengetahuan
Filsafat, Agama dan Ilmu Pengetahuan, merupakan tiga komponen ilmu yang tidak
bisa dipisahkan dari manusia atau bahkan dunia, ketiganya memiliki peran penting dalam
perkembangan manusia dan dunia, tanpa filsafat manusia tidak akan pernah berfikir
tentang alam semesta, agama mengenalkan manusia pada tuhannya yang maha kuasa, lalu
mengajarkan manusia untuk saling menghargai dan menyayangi satu sama lain, dan adanya
ilmu pengetahuan untuk melengkapi kedua hal ini,
ilmu pengetahuan secara bertahap mulai menjawab persoalan filsafat tentang alam
semesta dan dunia, seperti bagaimana terciptanya manusia, ilmu pengetahuan juga
menjelaskan tentang periode-periode manusia didalam kandungan ibunya, lalu bagaimana
terjadinya manusia sebelum terbentuk, dengan adanya ilmu pengetahuan, setidaknya
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filsafat mengenai alam semesta, karena
pada dasarnya filsafat termasuk dasar ataupun asal muasal terciptanya ilmu pengetahuan,
ilmu pengetahuan juga sedikit demi sedikit membuktikan tentang kebenaran ayat-
ayat yang di sebutkan dalam kitab suci alqur'an, seperti, di alqur'an disebutkan Allah swt
seperti ayat yang menjelaskan terciptanya manusia dalam kandungan dan itu sangat
jelas kebenarannya dan dibuktikan oleh ilmu pengetahuan dan ada lagi dimana didalam
alquran surat arrahman ayat 19-20 yang menjelaskan peristiwa atau fenomena pertemuan
dua lautan dan itupun terbukti dan dijelaskan ilmu pengetahuan dimana dua air laut bisa
bertemu tanpa saling menyatu,dan masih banyak lagi yang bisa dibuktikan.
5. Kesimpulanya adalah filsafat,ilmu pengetahuan dan agama sangat berhubungan dan
saling melengkapi dimana ketiganya saling menjelaskan diantara ketiganya dan yang
terpenting ketinganya itu memiliki sebuah tujuan yang sama yakni sama-sama mencari
kebenaran yang hakiki, mungkin terjadi perbedaan hanya pada caranya, dimana filsafat
lebih menggunakan akal budi manusia atau pemikiran manusia,lalu Ilmu pengetahuan
lebih menggunakan observasi secara langsung. lalu agama bersumber dari kitab
suci/firman tuhan dan wahyu tuhan.