Pendidikan Agama Buddha di era disrupsi saat ini perlu diorientasikan kembali untuk membentuk karakter peserta didik melalui pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tindakan moral dan nilai-nilai keagamaan, bukan sekadar pengetahuan, untuk menghadapi tantangan kemerosotan moral dan radikalisme di tengah arus informasi yang tak terkendali.
3. Materi Pokok
Pendidikan Nilai di
Era Disrupsi
1
3
Miskonsepsi
Pembelajaran Pendidikan
Agama Buddha
2
Reorientasi Pembelajaran
Agama Buddha
Simpulan
4
5. Alasan Pentingnya
Pendidikan Karakter
Era disrupsi dan arus globalisasi telah
membawa kehidupan menjadi semakin
kompleks. Era disrupsi telah mengondisikan
terjadinya perjumpaan budaya lokal,
nasional, dan asing secara cepat.
Terjadi penyempitan makna
pendidikan jika dilihat dari
aplikasi di lapangan
1 2
(Yaumi, 2014: 122-123)
7. “meneguhkan fungsi Pendidikan Agama
Buddha sebagai pendidikan nilai adalah
dengan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis reflektif”
8. “Berpikir kritis bukan berarti mengkritisi
ajaran agama yang kebenarannya pasti,
melainkan memahami realitas sosial dan
berupaya memperbaikinya agar sesuai
dengan nilai-nilai keutamaan dalam agama.”
Ehipassiko
10. Pelajaran agama Buddha yang terjebak pada
pemberian asupan pengetahuan, tetapi
kurang eksploratif dapat melahirkan generasi
yang berpandangan sempit dan
berpengetahuan diskret.
11. Profil Guru PAB Di Era Disrupsi
Guru
Pendidikan
Agama Buddha
yang moderat
Guru Pendidikan Agama
Buddha harus mampu
mengajarkan ajaran Buddha
dalam konteks kekinian
Guru Pendidikan Agama
Buddha tidak boleh
hanya terpaku pada teks
tetapi juga pada konteks
16. Potret Pendidikan Agama
1. Pendidikan agama lebih terkonsentrasi pada persoalan teoretis dan
melupakan ranah praktis;
2. Pendidikan agama kurang concern terhadap persoalan bagaimana
mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi makna dan nilai
dalam diri peserta didik;
3. Metodologi pembelajaran agama yang menekankan pada hafalan-
hafalan teks; dan
4. Sistem evaluasi menunjukkan prioritas utama pada kognitif dan jarang
memuat nilai dan makna spiritual keagamaan yang fungsional dalam
kehidupan sehari-hari.
17. Pendidikan Agama Menjawab
Tantangan Abad 21
1. Melakukan pergeseran titik perhatian dari agama
ke religiusitas;
2. Memasukkan kemajemukan agama sebagai
bagian proses memperkaya pengalaman
beragama; dan
3. Menekankan pada pembentukan sikap.
18. Metode Pendidikan Agama Buddha
Menjawab Modernitas, Pluralitas, dan
Mulikulturalitas
1. Menyeimbangkan permasalahan buddhisme klasik
dengan permasalahan modern;
2. Pengajaran agama Buddha tidak harus selalu
bersifat doktrinal; dan
3. Pengajaran harus bertumpu pada konteks bukan
teks semata.
20. Rangkuman
Di era disrupsi ini pendidikan kita dihadapkan pada
tantangan kemerosotan moral, radikalisme,
fundamentalisme, dan hoax akibat penyebaran arus
informasi yang tak terbendung. Oleh karena itu,
Pendidikan Agama Buddha harus diorientasikan pada
tataran moral action yang mampu memberikan nilai
terhadap peserta didik dengan pemahaman, perilaku, dan
sikap terhadap materi yang ada.