2. • Harmoni menurut arti kamus adalah pernyataan rasa, aksi, gagasan
dan minat; keselarasan; keserasian (https://www.kamusbesar.com).
Sesuai konteks pengunaannya, dalam modul ini harmoni diartikan
sebagai keselarasan. Harmoni atau keselarasan merupakan kata
benda abstrak yang mengandung makna menuju kepada penyesuaian
atau kesatuan. Dalam arti dan makna seperti ini maka, harmoni
dikaitkan dengan kerukunan, yang mengandung makna tidak adanya
permusuhan antar sesama. Kerukunan menunjuk pada hubungan
antara kelompok-kelompok yang berbeda karakter dengan tetap
menjunjung tinggi sikap saling menghormati, keadilan, dan kehendak
baik. Oleh karena itu kerukunan menggambarkan adanya kehangatan,
ketenagan, dan kesunyian tanpa kegaduhan dan perselisihan yang
mengganggu keharmonisan hidup
Konsep Harmony
3. Konsep Keragaman
• Ker agaman dal am ar t i umum sebagai mana
t er dapat dal am kamus besar bahasa
I ndonesi a adal ah per i hal ber agam- r agam,
ber j eni s- j eni s; per i hal r agam; per i hal
j eni s. Ker agaman ( I nggr i s: di ver si t y)
mengandung ar t i yang sama dengan pl ur al ,
yai t u: l ebi h dar i sat u at au j amak.
Ker agaman dal am modul i ni di gunakan dal am
ar t i maj emuk, dan memi l i ki si noni m dengan
per bedaan.
4. Indonesia dan Keragaman
• Ker agaman t el ah mendapat per hat i an ser i us
sej ak kemer dekaan. Pada masa per si apan
kemer dekaan Repubi k I ndonesi a, t el ah
t er bangun kesadar an t ent ang keanekaan
kel ompok- kel ompok masyar akat yang membent uk
NKRI . Kesadar an t ent ang ker agaman
sebagai mana di maksud mencakup kesadar an
adanya ber agam suku dengan budaya, adat -
i st i adat , keseni an, bahasa dan sebagai nya,
t et api j uga kesadar an t ent ang ker agaman
5. • Namun, ker agaman i t u di sat ukan
ol eh pancasi l a sebagai dasar
Negar a I ndonesi a yang t er di r i
dar i ber aneka suku bangsa
dengan bahasa, adat i st i adat
dan keseni annya maka, Bhi neka
Tunggal I ka menj adi semboyang
bagi bangsa I ndonesi a.
6. Pemikiran Teologi Kristen tentang Harmoni
dalam Keragaman
• Konsep teologi kristen tentang harmoni sebagaimana dimaksud disini
adalah pandangan Alkitab maupun teolog tentang hal-hal yang terkait
erat dengan keharmonisan hidup sebagai sesama mahkluk ciptaan
Allah. Apabila ditelusuri akan ditemui bahwa Alkitab menyimpan
banyak kisah tentang harmoni sosial atau kerukunan. Cerita-cerita
Alkitab tentang kehidupan yang harmoni atau rukun antara lain terkait
dengan (1) relasi antara satu komunitas dengan komunitas lain, (2)
relasi kekeluargaan yang berbeda suku, sub suku, dan kepercayaan
(etnik dan agama), (3) keharmonisan dan keteraturan hidup, (4).
relasi antara manusia dengan Sang Pencipta, relasi manusia dengan
sesama manusia, dan relasi manusia dengan alam atau ciptaan
lainnya.
7. Mengasihi Sesama
Ki t a dapat menemukan hukum kasi h dal am
Al kab, khususnya dal am 3 I nj i l si nopt i k
dal am var i an ki sah yang menar i k t ent ang
“ Hukum yang t er ut ama” . Bagi an i ni di cat at
dal am Mat i us 22: 34- 40, Mar kus 12: 28- 34, dan
Lukas 10: 25- 28. Masi ng- masi ng i nj i l m
ncer i t akannya dengan nar asi yang ber beda-
beda, namun sal i ng mel engkapi ant ar a sat u
dengan yang l ai nnya
8. Saling Menolong dalam Perbedaan
• Mer eal i sasi kan kasi h dengan benar dal am kehi dupan
sehar i - har i mer upakan t anggungj awab set i ap or ang
Kr i st en, agar menj adi pel aku f i r man dan
memper mul i akan nama Tuhan dal am sel ur uh
kehi dupannya. Kasi h sehar usnya mer upakan bent uk
at au waj ah ki t a sebagai or ang per caya, sebab
seor ang kr i st en di kenal ol eh per buat an kasi hnya.
Or ang yang mengasi hi akan di kenal sebagai mur i d
Tuhan. Aku member i kan per i nt ah bar u kepada kamu,
yai t u supaya kamusal i ng mengasi hi ; sama seper t i Aku
t el ah mengasi hi kamudemi ki an pul a kamu har us
sal i ng mengasi hi . Dengan demi ki an semua or ang
akan t ahu, bahwa kamu adal ah mur i d- mur i d- Ku, yai t u
9. Dialog
• Per t ama, di al og di mul ai apabi l a ada
per j umpaan ant ar - komuni t as ( i ndi vi du
maupun kel ompok) . Kedua, di al og di l akukan
at as dasar pemahaman dan keper cayaan.
Ket i ga, di al og sangat mungki n t er j adi
apabi l a sal i ng mendengar dan membagi dan
keempat , di al og menj adi medi a aut ent i k
bagi suat u kesepahaman ber sama. Dengan
kat a l ai n, di al og secar a mendasar t er j adi
apabi l a adanya per t emuan; adanya unsur
keper cayaan at au sal i ng per caya dan
10. Dialog
• Per t ama, di al og di mul ai apabi l a ada
per j umpaan ant ar - komuni t as ( i ndi vi du
maupun kel ompok) . Kedua, di al og di l akukan
at as dasar pemahaman dan keper cayaan.
Ket i ga, di al og sangat mungki n t er j adi
apabi l a sal i ng mendengar dan membagi dan
keempat , di al og menj adi medi a aut ent i k
bagi suat u kesepahaman ber sama. Dengan
kat a l ai n, di al og secar a mendasar t er j adi
apabi l a adanya per t emuan; adanya unsur
keper cayaan at au sal i ng per caya dan