Saat ini sudah banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan dengan baik, maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai tambah (added value) bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi terintegrasi ini misalnya adalah sistem yang banyak dikenal dengan istilah sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dimana sistem ini adalah suatu paket software yang terintegrasi dengan multi modul yang memang dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Oleh karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universitas mercu buana, 2017.pdf
1. i
INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Dwi Rintani (55516120022)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ii
ABSTRACT
Saat ini sudah banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem
informasi yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan
dengan baik, maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai
tambah (added value) bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi
terintegrasi ini misalnya adalah sistem yang banyak dikenal dengan istilah
sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dimana sistem ini adalah
suatu paket software yang terintegrasi dengan multi modul yang memang
dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai fungsi
bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas
kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Oleh
karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap
aktifitas dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya
dimaksudkan untuk mendukung penerapan sistem informasi agar dapat
berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh
manajemen organisasi bisnis tersebut.
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tangerang, 31 Maret 2017
Penyusun
4. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................. 1
1.2.Perumusan Masalah ........................................................ 2
1.3.Tujuan dan Manfaat Pembelajaran .................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Strategi Business ............................................................. 3
2.2. Peranan IT ....................................................................... 4
2.3. Keuntungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis... 5
2.4. Hambatan dalam Integrasi ............................................... 5
2.5.Alternatif Metode Pengembangan Sistem......................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
............................................................................................... 8
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan.................. 9
4.2 Implementasi Pada Bidang Transportasi ........................ 10
4.3 E-Commerce................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan...................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 16
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Integrasi antar bisnis strategi dengan teknologi informasi (IT)
merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi.
Seringkali keputusan untuk melakukan pengembangan dibidang teknologi
informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat lunak
yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut
telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Tentu
penggunaan aplikasi yang canggih dapat memberikan keuntungan dalam
bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan. Tetapi keuntungan
yang diberikan dengan cara ini tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila
ternyata ada perangkat lunak baru dengan kemampuan yang lebih canggih,
maka keuntungan yang dimiliki tentu akan ikut hilang bersamaan dengan
munculnya perangkat lunak yang baru tersebut.
Perusahaan yang berhasil melakukan integrasi antar teknologi
dengan strategi bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang
signifikan. IT telah menjadi enabler yang penting bagi strategi bisnis dalam
hal kustomisasi masal, diferensiasi kompetitif, peningkatan kualitas, dan
peningkatan dan otomatisasi proses. Penyelarasan strategi bisnis dan IT
digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi
biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan
hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan
solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat
mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.
Dalam makalah ini akan akan dibahas tentang strategi bisnis,
peranan IT dalam mendukung strategi bisnis, hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis, dan Enterprise
Achitecture sebagai framework dalam merencanakan infrastruktur IT dalam
perusahaan jasa. Seringkali keputusan untuk melakukan pengembangan
dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah
perangkat lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat
lunat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka
panjang. Tentu penggunaan aplikasi yang canggih dapat memberikan
keuntungan dalam bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan.
Tetapi keuntungan yang diberikan dengan cara ini tidak akan dapat
6. 2
berlangsung lama. Apabila ternyata ada perangkat lunak baru dengan
kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan yang dimiliki tentu akan
ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak yang baru
tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa saja jenis alternatif pengembangan sistem pada perusahaan?
2) Apa contoh implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
di perusahaan khususnya yang bergerak di bidang jasa?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis alternatif
pengembangan sistem pada perusahaan dan contoh implementasi Sistem
Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan khususnya yang
bergerak di bidang jasa.
7. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Strategi Business
Strategi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
memenangkan persaingan pasar. Strategi itu sendiri merupakan arahan
dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber
daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder.
Dalam strategi ada aspek arahan (direction) yang menunjukkan
kemana tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang,
keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang menunjukkan
bagaimana perusahaan akan dapat melakukan kegiatannya dengan lebih
baik dari para kompetitornya yang berada dalam pasar yang sama, sumber
daya (resource) yang menunjukkan sumber daya apa saja yang ada dan
dibutuhkan untuk dapat bersaing, lingkungan (environment) yang
menunjukkan keadaan eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk dapat bersaing, serta nilai dan ekspektasi yang dimiliki
oleh orang – orang yang berada di lingkungan bisnis (stakeholder).
Strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
membedakannya dengan perusahaan – perusahaan lain. Menurut Micheal
E. Porter, 1996, menjalankan operasi dalam perusahaan secara efektif dan
efisien tidak lagi mencukupi untuk disebut sebagai strategi perusahaan.
Esensi dari sebuah strategi adalah memilih untuk melakukan aktifitas yang
berbeda atau melakukan aktifitas yang sama dengan cara yang berbeda
dan memberikan posisi strategis yang lebih baik dari pada para pesaing.
Perusahaan dapat memberikan performa yang lebih baik dari para pesaing
hanya jika perusahaan dapat menentukan perbedaan yang dimilikinya dan
mempertahankannya. Perbedaan tersebut harus dapat memberikan nilai
yang lebih baik bagi para konsumen atau menciptakan nilai yang hampir
sama tetapi dengan biaya yang lebih murah atau bahkan keduannya.
Karena perbedaan ini, maka setiap perusahaan tentunya akan
memerlukan penggunaan IT secara berbeda sesuai dengan strategi yang
diterapkan. Penggunaan aplikasi sistem informasi yang disediakan oleh
vendor pihak ketiga sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam
menjalankan proses bisnis.
Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses
bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan,
atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Jika
8. 4
yang pertama yang dipilih, tentunya hal ini akan sangat berpengaruh pada
strategi bisnis yang telah ditetapkan. Perubahan proses bisnis yang
dijalankan dapat menyebabkan perubahan strategi bisnis, dan dapat
mengakibatkan tidak tercapainya aspek arahan dari strategi itu sendiri.
Tentunya hal yang paling logis untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan
adalah untuk melakukan penyesuaian atau penyelarasan dalam konteks ini
terhadap penggunaan IT agar sesuai dengan strategi bisnis yang telah
ditetapkan.
2.2 Peranan IT
Saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang besar untuk
dapat mewujudkan tujuannya dan menjalankan strategi bisnis yang telah di
formulasikan. Informasi yang disediakan memegang peranan penting untuk
dapat berhasil. IT memegang peranan penting dalam mewujudkan strategi
bisnis.
Sebuah organisasi yang telah mengadopsi teknologi informasi ke
dalam proses bisnis yang dilakukannya, tentunya akan ikut memikirkan
peranan yang akan dilakukan oleh IT. Beberapa perusahaan ada yang
menggunakan IT untuk menjalankan operasi sehari – hari agar dapat
berjalan dengan baik dan efisien. Ada juga perusahaan yang menggunakan
IT sebagai enabler untuk menciptakan kesempatan – kesempatan baru
yang mungkin tidak akan dapat dilakukan tanpa dukungan IT. Serta IT juga
digunakan sebagai cara baru untuk mengatur fungsi – fungsi yang ada
dalam organisasi. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan
mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan. Penetapan
peran IT ini juga berpengaruh pada mengembangkan portfolio aplikasi yang
dilakukan oleh perusahaan.
Bjorn Cumps Stijn Vieane, dan Guido Deden, 2006, menentukan
ada tiga peranan IT dalam organisasi. Pertama memegang peran
konservatif sebagai pendukung dalam organisasi. Perusahaan ini memilih
menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti dan matang. Kedua
memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi. Perusahaan ini
memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini.
Ketiga memegang peran sebagai inovator dalam bisnis. Perusahaan ini
berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi
dan menggunakan IT sebagai alat dalam berkompetisi (competitive
weapon). Dari hasil analisis terhadap ketiga peranan IT, ditemukan bahwa
perusahaan yang menggunakan IT sebagai peran yang kritis dan inovatif
cendrung untuk lebih selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT
9. 5
secara konservatif. Perusahaan seperti itu juga menganggap IT sebagai
investasi yang penting yang akan mempengaruhi performa perusahaan di
saat ini dan di masa yang akan datang.
2.3 Keuntungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis
Penggunaan IT harus memperhatikan kepentingan – kepentingan
perusahaan secara luas, seperti memenuhi kebutuhan para stake holder,
mencari strategi – strategi baru, menyelaraskan sumber daya IT dengan
kebutuhan bisnis, atau mengurangi duplikasi yang terjadi pada sistem,
proses ataupun data. Penggunaan IT yang berjalan sesuia dengan strategi
bisnis yang ditetapkan antara lain :
1) Efisiensi operasional : keselarasan IT dan bisnis strategi akan
memberikan keuntungan berupa pengurangan biaya operasi.
Komponen system architecture dan technology architecture merupakan
komponen – komponen yang dikembangan guna mencapai efisiensi
operasional. Komponen ini menyediakan arsitektur IT secara
komprehensif dan menunjukkan bagaimana berbagai sumber daya IT
bekerja.
2) Efektifitas proses. Keselarasan IT dan bisnis strategi dapat
meningkatkan efektifitas proses. Peningkatan proses memerlukan
analisis yang baik pada komponen business architecture dan system
architecture yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis. Dalam
mengembangkan EA dilakukan pemetaan proses yang sudah ada, dan
dibentuk skenario untuk melakukan peningkatan proses dan
bagaimana sistem perangkat lunak dapat membantu proses tersebut.
Penciptaan kesempatan. Terbuka kesempatan – kesempatan baru
untuk mendapatkan keuntungan dan kesempatan untuk menjalankan
strategi baru.
3) Efisiensi otamatisasi. Hubungan antar arah strategis dari perusahaan
dan technology architecture memungkinkan perencanaan infrastruktur
untuk mendukung rencana masa depan perusahaan. Akan diambil
keputusan – keputusan proyek otomatisasi untuk perusahaan secara
keseluruhan.
2.4 Hambatan dalam Integrasi
Integrasi antar strategi bisnis dan IT merupakan tantangan yang
berat bagi perusahaan. Diperlukan usaha yang keras untuk melakukan
perubahan budaya perusahaan untuk dapat menerima teknologi baru dan
melihat IT sebagai enabler dan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi
10. 6
untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang. Hal ini juga berkaitan
dengan kepercayaan para manajer dan pegawai terhadap IT serta laporan
– laporan yang diterbitkan menggunakan IT.
Hambatan lainnya berasal dari struktur manajemen perusahaan.
Struktur perusahaan dapat menghambat terjadinya komunikasi antar
bagian, terutama untuk perusahaan yang terdisentralisasi. Perusahaan
seperti ini memiliki unit – unit yang lokasinya berbeda, sehingga komunikasi
antar unit – unit ini menjadi tantangan tersendiri. Perusahaan – perusahaan
yang beroperasi di daerah yang bebeda juga mengalami kesulitan untuk
menggunakan strategi dan prosedur yang sama. Hal ini disebabkan karena
kompleksitas jangkauan dan pasar yang dituju. Strategi bisnis yang
berbeda pada unit – unit yang berbeda ini bisa menyebabkan proses
penyelarasan IT dan investasi portfolio IT yang berbeda.
Rintangan besar yang dihadapi dalam melakukan penyelarasan
adalah karena perubahan yang selalu terjadi, baik perubahan dalam
strategi bisnis maupun perubahan dalam teknologi. Handerson dalam [3]
menyebutkan tidak ada perusahaan yang dapat mencapai keselarasan
karena bisnis dan teknologi yang selalu berubah. Penyelarasaan bukanlah
sesuatu yang statis. Perusahaan harus selalu menciptakan kembali dirinya
sendiri dalam hal strategi dan teknologi untuk menyesuaikan dengan
keadaan pada saat itu dan untuk menjaga agar memiliki keuntungan
kompetitif dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan
penilaian secara berkala terhadap penggunaan IT dan keselarasannya
dengan strategi bisnis yang diterapkan pada saat itu. Apabila ternyata
penggunaan IT sudah tidak lagi sesuai, maka perlu dibentuk EA yang baru
guna mengintegrasikan kembali pengembangan IT dengan strategi bisnis.
2.5 Alternatif Metode Pengembangan Sistem
Metode alternatif Pengembangan Sistem dapat berupa
pengembangan sistem metode :
1) Paket (package),
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau
mengembangkan STI sendiri.
Kelebihan
• Kualitas paket yang baik
• Dapat digunakan sketika
• Harga paket relative murah
• Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
• Kompatibel dengan sesame oengguna paket
Kelemahan
11. 7
• Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik
• Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan
sendiri
• Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya
• Ketergantungan dari pemasok
• Tidak memberikan keuntungan kompetisi
2) Metode Prototip (Prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap
model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan
berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli
bisnis.
Keunggulan prototyping adalah:
• Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
• Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
• Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
• Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
• Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya.
Kelemahan prototyping adalah:
• Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum
mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan
belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.
• Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
• Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak
menggambarkan teknik perancangan yang baik.
3) metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end
user devolopment)
Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang
sekaligus pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing)
dapat dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi,
pengembangan sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi
kesalahan, dampaknya akan berpengaruh pada pemakai sistem lainnya
atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan
• Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika
harus dikembangkan di departmen tsb.
• Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenhi.
12. 8
• Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem.
Kekurangan
• Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang
teknologi sistem informasi.
• Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
• Kelemahan teknis.
4) Metode outsourcing.
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang
berasal dari pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau
membangun sistem perusahaan dengan cara membeli aplikasi dengan
vendor.
Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif.
Dengan metode pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus
hidup pengembangan sistem, yang dikembangkan oleh analisis sistem.
Alasan menggunakan metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem
teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya pengembangan sistem
teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan membeli paket
perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran
karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di
pasaran karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya
aplikasi akuntasi, keungan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia
perusahaan tidak perlu merancang dan menulis program sendiri
aplikasinya.di dalam memilih paket, terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu:
1) spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan,
2) ketersedian paket,
3) mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada
outsourcing. Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode
prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk mengembangkan
sistem teknologi informasi yang harus segera dioperasikan.
13. 9
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau
internet.
14. 10
BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan
Perbankan merupakan salah satu industri yang membutuhkan
dukungan dan peranan teknologi informasi, mulai dari melakukan pekerjaan
sehari – hari misalnya input data pembukaan rekening tabungan yang
dilakukan oleh customer service, transaksi yang dilakukan oleh nasabah
baik secara elektronik (ATM) maupun internet (internet banking) sampai
dengan melakukan penetrasi ke pasar. Hal ini berarti dunia perbankan
termasuk perbankan syariah arus mengikuti arus perubahan informasi yang
terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat
seperti yang diharapkan.
Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak
terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam operasional
bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan
dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data
informasi bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan
baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan
yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta
kepuasan nasabah.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur
informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan
sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah
sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak
hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general
ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan menyediakan
informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi historis,
laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan
anggaran, dan lain-lain.
Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam dunia
perbankan:
• Sistem informasi keuangan (financial information system)
• Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
• Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
• Sistem keputusan manajemen (management decision system)
• Sistem informasi nasabah (customer information system)
15. 11
• On line banking system (general ledger aplication system)
• Sistem informasi keuangan (financial information system)
Sistem on-line atau sistem aplikasi perbankan terintegrasi ini
merupakan trend perbankan dewasa ini sehingga masing-masing bagian
atau nasabah bisa secara online berhubungan dengan pihak bank di
seluruh kantor cabang. Sistem online ini memerlukan sistem jaringan
komputer yang menghubungkan seluruh kantor cabang dan pembuatan
sub-subsistem aplikasi yang terintegrasi dengan memperhitungkan
keterkaitan fungsional antar-bagian di bank tersebut dan keterkaitannya
dengan sistem eksternal, baik nasabah, lembaga keuangan lain maupun
sistem-sistem informasi eksternal lainnya. Sebagai contoh, ada sistem
aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasi sistem online.
Salah satu sistem yang sangat dibutuhkan oleh bank adalah Core
Banking System (CBS) peranannya adalah mendukung kegiatan bisnis
utama bank untuk itu tidak bisa dipungkiri bahwa investasi teknologi
informasi di dalam dunia perbankan membutuhkan dana yang sangat
besar. Salah satu core banking system yang sudah mulai banyak
diimplementasikan di Indonesia adalah T24 yang merupakan produk
besutan banking software company yaitu Temenos. Di Indonesia sendiri
Temenos dikenal dengan product core banking-nya, bank yang sudah
mengimplementasikan antara lain: Bank Mandiri Syariah dan bank-bank
lain.
Temenos T24 adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan
yang bergerak dibidang pengembangan software untuk perbankan
TEMENOS. Temenos T24 merupakan aplikasi yang lengkap mulai dari
back office, CRM (Customer Relationship Management) dan manajemen
siklus hidup produk yang efektif untuk bisnis retail, perusahaan, wholesale
dan perbankan universal maupun privat. Aplikasi beroperasi 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu dan dalam bentuk real-time. T24 mengkombinasikan
fungsi bisnis yang komprehensif dengan arsitektur yang maju, aman, luas
dan modular untuk memenuhi teknologi perbankan dan tantangan pasar
saat ini dan masa depan.
4.2 Implementasi Pada Bidang Transportasi
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari
perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah
satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh perubahan
teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan
16. 12
berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh
dari teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah
penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi
informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan
menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga
perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih
efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat
tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan
teknologi informasi dalam industrinya.
Go-Jek menerapkan functional business system yang terbagi
dalam lima komponen. Sistem tersebut digunakan untuk memberikan
sejumlah informasi yang berhubungan dengan bisnis dalam suatu
perusahaan terhadap para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan bisnis
tersebut. Kelima komponen tersebut dijalankan melalui sebuah sistem
terintegrasi yang dimaintenance melalui aplikasi dan software perusahaan.
Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk
menerapkan teknologi informasi di perusahaannya. Namun karena saat ini
penggunaan teknologi informasi dapat menjadi salah satu parameter
keunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar tersebut memiliki
opportunity cost yang sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan
menganggap bahwa penggunaan teknologi informasi terhadap
perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah penting, melainkan
manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga dapat
digunakan untuk membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan
kecepatan integrasi pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan
atau mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga
meringankan kerja para karyawan.
Terdapat enam keuntungan bagi perusahaan Go-Jek dengann
penerapan e-business di perusahaannya. Pertama adalah develop new
market & channels yaitu membangun market dan saluran distribusi baru.
Kedua adalah attract new customers yaitu menarik customer baru agar mau
menggunakan layanan jasa yang disediakan perusahaan. Ketiga adalah
increase loyal customer loyalty & retention yaitu meningkatkan dan menjaga
konsumen tetap yang menggunakan jasa perussahaan. Melalui aplikasi
dan layanan yang ada perusahaan dapat menambah konsumen tetap dan
menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui layanan customer car.
Keempat adalah generate new revenue sources generate new revenue
sources, dimana pada saat diawal Go-Jek hanya menyediakan layanan
seperti angkutan ojek pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu
Go-Jek juga menambah layanan jasa yang lain seperti go-food dan
17. 13
shopping, sehingga layanan tersebut kini menambah pemasukan baru bagi
perusahaan. Kelima adalah develop new web & application based product
adalah membangun sebuah produk atau jasa berbasis layaanan web dan
aplikasi. Go-Jek telah menjadi sebuah revolusi bagi layanan jasa
transportasi umum di Indonesia dengan membangun produk jasa
application based yang dapat di akses dari sebuah smartphone dengan
menggunakan layanan internet. Dan keenam adalah reduce costs of doing
business yaitu menekan biaya perusahaan. Dengan sistem aplikasi yang
telah dibangun tentunya Go-Jek dapat menekan biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan adanya aplikasi tersebut perusahaan
telah menunjukkan bahwa Go-Jek bukanlah “mengelola bisnis” melainkan
sebuah “bisnis mengelola” yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bisnis
mengelola sumber daya manusia.
4.3 E-Commerce
E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic Commerce
yang berarti perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti halnya
e-mail (Electronic Mail) yang artinya sudah diketahui yaitu pengiriman surat
secara elektronik. Dalam buku Introduction to Information Technology, e-
commerce berarti perdagangan elektronik yang mencakup proses
pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau
informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet (Turban, 2005:181).
Apabila dipilah e-commerce terdiri dari huruf e yang berarti
elektronik dan commerce yang berarti perdagangan. Pada perdagangan
konvensional dikenal adanya penjual dan pembeli, lalu perdagangan
sesungguhnya ada barang atau jasa yang dijual dan tentu ada pembelinya.
Kata ‘perdagangan’ itu sendiri berdiri dengan arti sekedar tawar menawar
antara penjual dan pembeli, lalu apabila keduanya sepakat maka barulah
dilakukan transaksi. Perdagangan yang seperti ini terjadi hanya ’sesaat’ dan
tidak ada relasi yang berarti antara penjual dan pembeli, dalam hal ini
perdagangan hanyalah sekedar kegiatan menjual dan membeli.
Konsep E-Business
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis
secara konvensional, hanya saja e-business memiliki scope yang berbeda.
Bisnis mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat
ditempat khusus, atau sekedar untuk berkenalan dengan partner bisnis,
sedangkan e-business mengandalkan media Internet sebagai sarana untuk
18. 14
memperoleh tujuannya. Menurut Turban, e-business atau bisnis elektronik
merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian
dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan,
kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam
perusahaan.
Model E-commerce
1) Business-to-business (B2B) menggambarkan transaksi perdagangan
antar perusahaan, seperti antara produsen dan grosir , atau antara
grosir dan pengecer dimana grosir membeli barang kepada produsen
untuk dijual lagi kepada pengecer, dan kemudian pengecer tersebut
akan menjual lagi barang tersebut kepada konsumen / customer.
2) Business-to-Customer (B2C) menggambarkan kegiatan bisnis antara
perusahaan/ produsen/ penjual dengan customer/ pelanggan yang
mana customer membeli barang kepada penjual untuk dipakai sendiri
bukan untuk dijual lagi.
3) Customer-to-Customer (C2C) Merupakan sistem komunikasi dan
transaksi bisnis antara konsumen yang satu dengan konsumen yang
lain untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dalam waktu tertentu
seperti halnya lelang barang.
4) Customer-to-Business (C2B) Model e-commerce di mana konsumen
(individu) menawarkan produk dan layanan untuk perusahaan dan
perusahaan membayar mereka.
19. 15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat
bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan.
Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta
mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan
manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan
perusahaan.
20. 16
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.
Mercu Buana
2. https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-
sistem-teknologi-informasi-metode-alternatif/
3. https://bisigi.wordpress.com/2008/06/02/penyelarasan-teknologi-
informasi-dengan-strategi-bisnis/
4. http://blogscreenpis9.blogspot.com/2010/03/konsep-e-commerce-
dan-e-bussiness.html
5. https://nikeyulianah.wordpress.com/2012/10/15/definisi-konsep-
dan-model-e-commerce-dan-e-business/
6. http://ifriloeb.blogspot.co.id/2015/10/penarapan-e-bisnis-pada-
gojek.html