Similar to Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informasi pada pt pacinesia chemical industry,universitas mercu buana,2017..
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...Sri Anjani
Similar to Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informasi pada pt pacinesia chemical industry,universitas mercu buana,2017.. (20)
Sim ppt, sri anjani, implementasi sistem informasi, prof. dr. ir. hapzi ali m...
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informasi pada pt pacinesia chemical industry,universitas mercu buana,2017..
1. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
Disusun Oleh:
SINGGIH FEBRIANSYAH (43116110013)
Dosen Pengampn:
Prof. Dr. Hapzi Ali, C.M.A
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2017
2. KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkannya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen.
Dalam makalah ini penulis mengangkat judul “Analisis Dan Perencanaan
Perusahaan”. Penyusunan makalah ini kami susun berdasarkan bimbingan yang pernah
disampaikan oleh dosen pembimbing.
Ucapan terima kasih juga tak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang ikut
mendukung penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung, yakni
kepada :
1. Prof. Dr. Hapzi Ali, C.M.A
2. Rekan-rekan Mahasiswa fakultas ekonomi
3. Semua pihak yang ikut mambantu pembuatan makalah ini
Saya sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu dengan penuh kerendahan diri saya mengharapkan kritik dan saran dari
Bapak/Ibu dosen dan para rekan-rekan mahasiswa guna memperbaiki dan
menyempurnakan tugas-tugas berikutnya.
Jakarta 20 Des 2017
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori....................................................................................................
2.2 Sejarah PT.Pacinesia Chemical Industry..............................................................
2.3 Perluasan PT. Pacinesia Chemical Industry........................................................
2.4 Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever.....................................................................
2.5 Konsep Dasar Sistem infomasi PT. Pacinesia Chemical Industry.....................
2.6 Komponen Sistem Informasi...............................................................................
2.7 Faktor faktor sistem infomasi Pt.Pacinesia Chemical Industry.........................
2.8 Peranan Sistem Informasi di Perusahaan PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
BAB III Perencanaan
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Kritik dan Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak dapat terbantahkan bahwa perkembangan teknologi dewasa ini menjadi sebuah
fenomena yang mengalamai perkembangan luar biasa pesat. Teknologi menjadikan seorang
individu atau sebuah kelompok bergantung kepada berbagai kemudahan yang ditawarkan
oleh perkembangan teknologi dari waktu ke waktu tersebut. Perkembangan teknologi tersebut
seolah telah menjadi kebutuhan yang mengisi pundi-pundi kehidupan sehari-hari dalam
berjalannya suatu sistem informasi yang dijalankan dalam mendukung sebuah keberlanjutan
usaha. Teknologi yang dimanfaatkan secara efektif dapat menentukan bagaimana besaran
biaya dan efektifitas waktu yang dibutuhkan dalam setiap usaha produksi yang berjalan.
Maka dengan kata lain, faktor teknologi ini sangat berpengaruh bagi berbagai macam pelaku
usaha dalam skala yang berbeda-beda dalam penentuan besaran biaya, waktu, serta tenaga
kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aktifitas produksi yang dijalankan serta menjadi
sebuah alat perang dalam mendongkrak daya saing.
SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan
untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi.
SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem
Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan” (Inansyah, 2013).
Pemanfaatan sistem informasi dalam pekerjaan rutin sangat membantu mempercepat
waktu proses. Dengan sistem yang terkomputerisasi, karyawan perusahaan dapat dengan
cepat mengelola data yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan. Karyawan
perusahaan yang merupakan pengguna sistem informasi dapat dengan cepat memanggil
data konsumen yang diperlukan dan menyimpan data-data baru maupun melakukan
update data yang telah ada. Seluruh aktivitas proses bisnis dapat di-capture melalui
transaksi data yang terjadi. Ketika seluruh proses bisnis dalam organisasi telah terekam
dalam sistem informasi, di mana hal ini tentu saja akan meningkatkanperforma
perusahaan, atasan juga dapat
melakukan benchmarkingterhadap kinerja perusahaan melalui data yang tersedia
yang dapat diolah lebih lanjut melalui teknik-teknik tertentu. Dengan pengolahan
yang tepat, pada akhirnya data-data yang tersedia dapat menjadi bahan untuk
membuat kebijakan di level tertinggi organisasi.
5. Organisasi atau perusahaan dituntut juga untuk dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada konsumen. Perkembangan zaman dan teknologi ikut memacu
kebutuhan konsumen yang semakin banyak, semakin kompleks, dan harus cepat
dipenuhi. Dengan keterbatasan waktu dan tenaga, perusahaan harus memiliki strategi
yang tepat dalam mengelola dan meningkatkan level pelayanannya agar dapat diterima
dengan baik oleh konsumen.Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan sistem
informasi manajemen adalah Western Chemical Corporation yang merupakan sebuah
perusahaan manufaktur di bidang karbon aktif yang sudah berdiri sejak tahun
1968,Perusahaan ini telah memiliki jaringan komputer kepada costumer dan
para supplier untuk mendapatkan data tentang order penjuakan dan pembelian. data itu
diproses secara langsung dan inventaris dan database lainnya telah ter update. Video
conference dan jasa pelayanan elektronik juga disediakan. Data dihasilkan oleh proses
penyulingan kimia yang ditangkap oleh sensor dan diproses oleh komputer dan juga
menjawab masalah kompleks penyulingan yang dikirim oleh engineer. User managerial
akhirnya menerima laporan tersebut secara peridodik, data yang dikecualikan dan ada
yang diminta data tersebut dan menggunakan komputer yang mengakses secara interaktif
untuk mengambil alternatif keputusan hasil yang paling memungkinkan. Akhirnya, top
manajemen dapat mengakses kesimpulan berupa tampilan text dan grafik yang
mengidentifikasikan elemen kunci dari performance organisasi dan membandingakannya
dengan industri pesaing. Western Chemical Corporation telah memulai membentuk
aliansi bisnis dengan menggunakan internet, ekstranet untuk membangun jaringan
telekomunikasi global diseluruh dunia untuk menawarkan pada konsumen tentang
produk dan jasa mereka. Western Chemical Corporation membuat perubahan
fundamental dari sistem berbasis komputer mereka untuk meningkatkan efisiensi operasi
bisnis dan meningkatkan kemampuan menegernya dalam merubah kondisi bisnis mereka.
Tidak terkecuali PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY, Didirikan pada tahun
1984, PT. Pacinesia Chemical Industry, sebagai bagian dari PT. Anak perusahaan Lautan
Luas Tbk adalah produsen bahan kimia pengolahan air terkemuka di Indonesia yang
mengkhususkan diri pada PAC (Poly Aluminium Chloride). Produk ini biasanya digunakan
untuk berbagai industri termasuk perawatan pribadi, air dan pengolahan air limbah, serta pulp
dan kertas. Selama 30 tahun, perusahaan memperluas pabrik untuk memproduksi PAC bubuk
dan cair dan bubuk untuk mencapai pasar global dan menjadi salah satu pemimpin pasar
global untuk PAC. Pada tahun 1997, pabrik produksi di Gresik, Jawa Timur memulai
produksi mereka untuk memperluas pasar mereka dalam melayani wilayah timur Indonesia.
Memenuhi permintaan pasar yang berkembang dari berbagai produk PAC, perusahaan
memperluas beberapa jenis PAC dan memperluas kapasitasnya. Produksi baru Hinco Alpha /
Aluminium Chlorohydrate (ACH) telah dimulai sejak 2011 dengan kapasitas 12.000 MT /
tahun dan kemudian PAC Cairan Murni Tinggi dengan kapasitas 19.000 MT / tahun sejak
2013 sebagai respons terhadap kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang koagulan, PT Pacinesia Chemical
Industry dioperasikan oleh tim manajemen visioner yang kuat yang menghargai inovasi,
kreativitas dan proaktif. Dengan menerapkan kontrol kualitas yang ketat melalui Sistem
6. Manajemen Mutu serta memperhatikan perawatan dan praktik yang bertanggung jawab, tim
ini berusaha untuk mendapatkan kemitraan bisnis jangka panjang untuk menciptakan manfaat
yang tak ternilai bagi kedua belah pihak.
Pengembangan sebuah sistem informasi yang berjalan dengan baik akan dapat
menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi dalam persaingan global yang telah
berjalan dan akan semakin kompetitif.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut:
➢ Bagaimana peranan sistem informasi dalam mendukung kegiatandi PT PACINESIA
CHEMICAL INDUTRY?
➢ Apa saja analisis sitem informasi yang digunakan oleh Western Chemical
Corporation.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
➢ Mengetahui apa sajakah analisis sistem informasi yang di terapkan di PT
PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
➢ Mengetahui apa sajakah perencanaan sistem informasi yang di jalankan oleh PT
PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY.
7. BAB II
Pembahasan
2.1 Landasan Teori
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan
sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga dapat
dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh
yang meliputi sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang
terdapat didalamnya (O’Brien, 2005).
Sedangkan, menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Banyak juga para ahli yang menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah seni dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa terdapat seorang
manajer yang bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Jadi, berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sistem
informasi manajemen memiliki sebuah definisi sebagai bagian dari pengendalian internal
suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
sebuah strategi bisnis. Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang cukup
kompleks, dimana sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung
dengan teknologi yang baik, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah
sebuah komitmen perusahaan. Sistem informasi manajemen berguna untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
informasi sendiri bertujuan menghasilkan informasi yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan yang paling penting adalah kelanjutan
perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi
manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadio dilantai produksi menjadi
menguntungkan bagi perusahaan.
Dari paparan definisi sistem informasi manajemen diatas, selanjutnya dapat kita lihat
8. beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi manajemen, diantaranya adalah sebagai
berikut:
✓ Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
✓ Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
✓ Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
✓ Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
✓ Menetapkan investasi yang diarahkan kepada sistem informasi.
✓ Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
✓ Memperbaiki produktifitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
✓ Organisasi merupakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan perusahaan.
✓ Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
✓ Sistem informasi manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan.
✓ Sistem informasi manajemen berdasarkan kegiatan manajemen.
✓ Sistem informasi untuk pengendalian operasional.
✓ Sistem informasi untuk pengendalian manajemen.
✓ Sistem informasi untuk perencanaan strategis.
✓ Sistem informasi manajemen berdasarkan fungsi organisasi.
Kegunaan-kegunaan dari sistem informasi manajemen, pada dasarnya adalah untuk
menjawab berbagai tujuan dari sistem informasi manajemen itu sendiri. Adapun, tujuan
umum dari sistem informasi manajemen, adalah:
•Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen
•Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan
•Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
•Menyediakan informaasi yang efektif dan efisien terkait hal-hal yang bisa membantu
percepatan tanpa meningkatkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual
perusahaan sehingga dapat memenangkan persaingan di pasar.
9. karakteristik dari Sistem Informasi Management :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information
System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
2. Merupakan tujuan untukmempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh
manajer pada semua tingkat organisasi.
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database
dan sub sistem output.
4. Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk
membantu pemecahan masalah organisasi.
2.2 SEJARAH PERUSAHAAN
PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY, Didirikan pada tahun 1984, PT. Pacinesia
Chemical Industry, sebagai bagian dari PT. Anak perusahaan Lautan Luas Tbk adalah
produsen bahan kimia pengolahan air terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri pada
PAC (Poly Aluminium Chloride). Produk ini biasanya digunakan untuk berbagai industri
termasuk perawatan pribadi, air dan pengolahan air limbah, serta pulp dan kertas. Selama 30
tahun, perusahaan memperluas pabrik untuk memproduksi PAC bubuk dan cair dan bubuk
untuk mencapai pasar global dan menjadi salah satu pemimpin pasar global untuk PAC. Pada
tahun 1997, pabrik produksi di Gresik, Jawa Timur memulai produksi mereka untuk
memperluas pasar mereka dalam melayani wilayah timur Indonesia.
2.3 Perluasan PT. Pacinesia Chemical industry
Dalam memenuhi permintaan pasar yang berkembang dari berbagai produk PAC,
perusahaan memperluas beberapa jenis PAC dan memperluas kapasitasnya. Produksi baru
Hinco Alpha / Aluminium Chlorohydrate (ACH) telah dimulai sejak 2011 dengan kapasitas
12.000 MT / tahun dan kemudian PAC Cairan Murni Tinggi dengan kapasitas 19.000 MT /
tahun sejak 2013 sebagai respons terhadap kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang koagulan, PT Pacinesia Chemical
Industry dioperasikan oleh tim manajemen visioner yang kuat yang menghargai inovasi,
kreativitas dan proaktif. Dengan menerapkan kontrol kualitas yang ketat melalui Sistem
Manajemen Mutu serta memperhatikan perawatan dan praktik yang bertanggung jawab, tim
10. ini berusaha untuk mendapatkan kemitraan bisnis jangka panjang untuk menciptakan manfaat
yang tak ternilai bagi kedua belah pihak.
Pengembangan sebuah sistem informasi yang berjalan dengan baik akan dapat
menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi dalam persaingan global yang telah
berjalan dan akan semakin kompetitif.
2.4 MISI PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
1. Memastikan produktivitas di semua sektor untuk pertumbuhan perusahaan untuk
mencapai kesejahteraan sumber daya manusia
2. Terus fokus pada Penelitian dan Pengembangan untuk menciptakan diferensiasi
produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
3. Meningkatkan ukuran dan profitabilitas Perusahaan untuk meningkatkan kualitas
karyawan dan kembali ke pemegang saham
4. Menjaga kemitraan timbal balik dan saling menguntungkan dalam kaitannya dengan
pelanggan, pemangku kepentingan, sumber daya manusia dan pemasok
VISI PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
Menjadi salah satu produsen kelas satu Poly Aluminium Chloride (PAC) yang fokus
menciptakan nilai bagi Pelanggan dan pemegang saham.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:38),[1]
, ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.
Menurut Taufiq (2013:17),[8]
,“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem
yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara
11. mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan
bermanfaat bagi pengguna”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan,
pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai
sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk
dapat mencapai sasaran dan tujuannya.
2.6 Komponen Sistem Informasi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan
kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2005) SIM merupakan kombinasi yang
teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur
ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi
dalam organisasi. Pada Gambar 2 berikut tampak skema aktifitas serta komponen dalam SIM.
2.7 Faktor faktor analisis sistem infomasi manajement
A. Faktor analysis keberhasilan PT. PACINESIA CHEMICAL IDUSRTY:
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan
pendapatan, PT PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY harus dapat jeli melihat keinginan
konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP,
dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yang
terjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif. Informasi penjualan
memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan memberikan informasi berkala
pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrikmana akan
diproduksi.
1.Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen
menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan
mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi mengeni keseluruhan performa
bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun
ringkasan manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan
Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail
2.Integrasi Sistem Hilir
12. Dengan sistem ERP kelas dunia, PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY telah
memulai untuk perencanaan ke depan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus
meningkatkan efisiensi biaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk
mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani
setiap kelompok sesuai minatnya masing-masing.” kata Gunawan. Ini akan
memungkinkan kami kami untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu
kami meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.
3.Pengarsipan Dokumen.
PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY juga melakukan penyederhanaan sistem
pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP.
Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi,
mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan
efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
“Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu
mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”,
B. Faktor penerapan dan perencanaan SIM PT.Pacinesia chemical industry:
Terdapat beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan
dan kegagalan proyek SI. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan
implementasi TI hampir umum bagi semua perusahaan. Namun prioritas dan pentingnya
faktor mungkin berbeda dari perusahaan ke perusahaan yang lain tergantung dari budaya
mereka, wilayah, struktur organisasi, lingkungan dan bisnis utama yang dijalani oleh
Perusahaan tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan SI
dapat dikategorikan menjadi 5 (lima) faktor utama yaitu faktor lingkungan, faktor struktur
organisasi internal, faktor struktur tim proyek, teknologi dan metodologi proyek yang
sesuai, dan dukungan pasca proyek.
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi keberhasilan maupun keberhasilan
penerapan SI diantaranya globalisasi, kedinamisan lingkungan dan tingkat kompetisi.
Dinamika lingkungan merupakan faktor efektif karena ketidakpastian lingkungan
mempengaruhi aplikasi SI perusahaan. Jika perusahaan adalah perusahaan global, maka
harus menyesuaikan proyek SI yang utama atau asli dengan anak perusahaan agar sesuai
kondisi di anak perusahaan. Jika perusahaan tidak mampu menyesuaikan dengan
kebutuhan yang spesifik, proyek SI mungkin gagal dengan probabilitas tinggi. Dalam
lingkungan yang sangat kompetitif, jika perusahaan tidak mampu untuk mengembangkan
dan menerapkan proyek SI yang akan menghasilkan keuntungan kompetitif bagi
perusahaan tersebut, maka perusahaan tidak akan dapat mencapai kesuksesan proyek SI.
Struktur organisasi internal juga mempengaruhi kesuksesan proyek SI. Faktor struktur
organisasi yang mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan penerapan SI diantaranya
13. keselarasan strategis antara struktur dan infrastruktur organisasi dengan struktur dan
infrastruktur SI, dukungan dan komitmen manajemen puncak untuk SI, partisipasi
pengguna dalam proyek SI, pencocokan kemampuan TI untuk kebutuhan dan tujuan
organisasi, konteks struktur organisasi, serta Keterampilan teknis dan manajerial yang
mencukupi
Faktor penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar pada keberhasilan dan
kegagalan penerapan SI di suatu perusahaan yaitu faktor teknologi dan metodologi
proyek yang sesuai, dimana faktor ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu penentuan
tujuan yang jelas, perencana proyek yang detil, lingkup proyek yang tepat, pemanfaatan
metodologi yang efektif, penggunaan teknologi yang tepat, dan Implementasi sistem yang
efektif. Jika perusahaan gagal untuk memilih teknologi dan metodologi yang tepat, maka
akan sangat mungkin bagi perusahaan tersebut untuk mengalami kegagalan pada akhir
proyek. Selama pelaksanaan dan setelah pelaksanaan, perusahaan harus menggunakan
teknologi yang tepat guna sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sistem perusahaan. Hal ini
dapat dicapai dengan memilih teknologi yang fleksibel yang dapat disesuaikan sesuai
dengan perubahan kebutuhan perusahaan atau kebutuhan bagian yang berbeda dari
perusahaan.
Siklus hidup proyek SI tidak berakhir pada tahap implementasi. Setelah menerapkan SI
proyek pada perusahaan, dukungan dan pelatihan proyek adalah tahap berikutnya.
Adapun dukungan pasca proyek meliputi pelatihan pengguna, dukungan software,
pelatihan staf IT, dan Bantuan tepat waktu pada pengguna.
28.Peranan Sistem Informasi di Perusahaan PT PACINESIA CHEMICAL
INDUSTRY
Pada sebuah Instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses
manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan: tujuan dan sasaran, perumusan
strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakan sumber
daya manusia, pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan
dan penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti
memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.
Dapat dinyatakan bahwa suatu organisasi dibentuk dan dikelola untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka penentuan juga pencapaian
tujuan tersebut maka dibutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran
kasar atau global tentang kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi, baik
secara internal organisasi itu sendiri maupun pada lingkungan di mana organisasi
bergerak. Informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut secara eksternal dapat mencakup
bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya, serta arah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Secara internal informasi yang diperlukan adalah tentang
produk yang akan dihasilkan dikaitkan dengan kemampuan organisasi dalam penyediaan
dan penguasaan berbagai sarana, prasarana, dana dan sumber daya manusia. Berdasarkan
14. hal tersebut sistem Informasi diantaranya memiliki beberapa peranan sentral di suatu
perusahaan sebagai berikut:
1. Peranan dalam mengelola Sumber Daya Manudia (SDM)
Peranan sistem informasi dalam pengelolaan SDM sangat besar di suatu Perusahaan
karena pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang teramat
penting dalam manajemen sekaligus paling sulit.Penggerakan SDM yang tepat dan efektif
memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan,
informasi tentang uraian dan analisis pekerjaan,informasi tentang standar mutu yang
diterapkan dalam manajemen, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan
satuan kerja yang mengelola SDM dalam organisasi menyelenggarakan berbagai
fungsinya dengan baik
.
2. Penyelenggaraan Kegiatan Operasional
Penyelenggaraan kegiatan operasional merupakan bagian yang sangat penting dari
keseluruhan proses manajerial dan bahkan merupakan tes apakah sebuah organisasi
berjalan di atas “rel” yang benar atau tidak. Hal ini dikarenakan manajemen bersifat
situasional dimana penerapan prinsip-prinsip manajemen harus diterapkan secara
universal dengan memperhitungkan faktor situasi, kondisi, ruang dan waktu.Manajemen
juga berorientasi pada hasil optimal dari segi produk, efisiensi dan efektivitas
kerja.Sehingga penyelenggaraan kegiatan operasional yang baik dan tepat hanya akan
terwujud bila didukung dengan berbagai informasi yang tepat pula.
3. Pengawasan
Pengawasandiperlukan atas pertimbangan bahwa penyelenggaraan seluruh kegiatan
operasional memungkinkan terjadi kesalahan yang berarti dapat berakibat pada tidak
terwujudnya tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Oleh karena
itu, kegiatan pengawasan jelas memerlukan sekaligus menghasilkan informasi tentang
penyelenggaraan berbagai kegiatan operasionalyang sedang terjadi.
4. Penilaian
Seperti halnya dalam pengawasan, informasi dalam proses penilaian juga sangat
dibutuhkan. Informasi ini dapat diperoleh melalau berbagai wawancara, penyebaran
kuesioner kepada pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui pengetahuan mendalam
tentang seluruh proses manajerial, dan teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan
tepat digunakan.
5. Sistem Umpan Balik
Semua informasi yang diperoleh terutama dari hasil penilaian diumpanbalikkan kepada
berbagai pihak yang berkaitan dengan manajerial organisasi, termasuk kepada para
pemodal, pemilik saham, manajemen puncak, para pimpinan satuan usaha, dan lainnya.
Hal ini penting dilakukan supaya manajerial organisasi yang bersangkutan tetap
menghasilkan efektivitas, efisiensi serta produktivitas yang tinggi sehingga tujuan awal
organisasi dapat terwujud secara maksimal.
15. Penjelasan di atas membuktikan bahwa informasi sangat dibutuhkan dalam
pengembangan suatu organisasi. Untuk membangun informasi yang handal dibutuhkan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah data serta
menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat. Tanpa dukungan SIM yang
tangguh, maka akan sulit organisasi yang baik akan terwujud, karena SIM menolong
lembaga-lembaga bidang apapun dalam mengintegrasikan data, mempercepat dan
mensistematisasikan pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, mendorong
terciptanya layanan-layanan baru, meningkatkan kontrol, meng-otomatisasi-kan sebagian
pekerjaan rutin, menyederhanakan alur registrasi atau proses keuangan, dan lain
sebagainya.
D.Analisis Sistem Informasi pada Perusahaan PT.Pacinesia Chemical Industry
Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di dalam perusahaan memerlukan
informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang
berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan
lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua
macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen
dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh
manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang
proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen
menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi
manajemen tersebut dilaksanakan. Sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi
pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang.
Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi
yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat
dipergunakan untuk mencapai tujuan.
E.Faktor-faktor penghambat SIM perusahaan PT.Pacinesia chemical industry:
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat
bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat.
Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer
organisasi.faktor pengahambat perusahaan ini adalah :
1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
16. 4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan
memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Untuk meraih keberhasilan dalam pengembangan SIM, perlu diperbaikinya system lama,
terutama jika disebabkan beberapa hal berikut ini,
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
A. Ketidakberesan sistem yang lama
B. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
C. lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
2.Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan
datasemakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang barumenyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak
dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
17. BAB III
PERENCANAAN
3.1 Perencanaan Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas
yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang
besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
1.Memberikan dasar pengontrolan.
2.Mendefinisikan lingkup proyek;
3.Mengatur urutan tugas;
4.Mengetahui bidang masalah yang potensial;
5.SIKLUS HIDUP SISTEM (System Life Cycle-SLC)
-System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system
informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional
18. sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan
dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.Adalah penerapan pendekatan sistem untuk
pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk
model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pengembangan
aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa
model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida metodologi. Dokumentasi sangat penting
berapapun jenis model dipilih atau dibuat untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan
bersamaan dengan proses pembangunan. Beberapa metode kerja lebih spesifik untuk jenis
proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan suatu
proyek dapat seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada
seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen
untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikansegala sesuatu yang
tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem
dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
-System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.Fase Perencanaan
Menunjukan setiap langkah yang harus dilakukan dan mengidentifikasi tanggung jawab
manajer dan spesialis informasi dalam hal ini adalah analis system. Fase ini dimulai
dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan
paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan
pelaksanaannya pada manajer.
2.Fase Analisis
Bila perencanaan telah dilakukan dan mekanisme pengontrolan telah ditetapkan lalu
dilanjutkan ke fase analisis dan disain. Face inin untuk menganalisa setiap proyek yang
kita buat. Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai
informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko,
mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis
mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap
kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat dianggap.
19. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang diperlukan dan
bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap program
akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang akan terlihat seperti) dan data
desain (data yang akan diperlukan). Selama tahap ini, perangkat lunak dari keseluruhan
struktur yang ditetapkan. Analisis dan Desain sangat krusial dalam pembangunan seluruh
siklus. Any glitch dalam tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di
kemudian tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama
tahap ini. Yang logis sistem produk dikembangkan di tahap ini. Dan bersamaan itu
dengan fase designnya yaitu :
3.Fase Desain
ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan
pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system
adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat
lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau
Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity
Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.
Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul
yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka
kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi
dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun
pada saat implementasi (deployment).
4.Fase Implementasi
Pada point ini,desain ha darnya berada pada kertas.Ia merupakan model dari system yang
direncanakan.Sekarang perlu mengubah model tersebut menjadi system
fisik.Implementasi adalah akuisisi dan integrasi dari sumber fisik yan g menghasilkan
system yang bekerja.Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang
mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data.
Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik
dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah
diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa
pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler,
Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa pemrograman
tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk coding. Sehubungan dengan
jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
20. 5.Fase Operasi
Segera sesudah operasi penggantian yaitu jika system baru sudah terpasang maka
dilakukanlah postimplementation review(tinjauan post implementasi untuk mengevaluasi
sejauh mana system tersebut memenuhi criteria penampilan.Secara ideal tinjauan ini
sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga misalnya auditor EDP atau konsultan.Selama fase
penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar
dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan
kebutuhan yang diinginkan.Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system.
Tahap 4 adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya
untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan
mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan,
21. BAB IV
PENUTUP
3.2 Kesimpulan :
1. Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem
informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi
lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah
ditetapkan.
2. Faktor sistem analisis Sistem informasi Manajemen (SIM) yang di
terapkan PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY antara lain :
1.Distribusi Informasi Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3
sistem dan SAP APO sangat penting untuk perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan di bagian operasional, manajemen menengah
dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Gunawan
mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi mengeni
keseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail
operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen
yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli
2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat
mendetail
2.Integrasi Sistem Hilir Dengan sistem ERP kelas dunia,
PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY telah memulai untuk
perencanaan ke depan, bertujuan untuk memperluas operasinya
sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.“Salah satu tujuan bisnis kami
22. saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami
dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuai
minatnya masing-masing.” kata Gunawan. Ini akan memungkinkan
kami kami untuk meningkatkan perencanaan kapasitas dan membantu
kami meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.
3.Pengarsipan Dokumen.PT.PACINESIA CHEMICAL INDUSTRY
juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP.
Software ini bertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan
solusi distribusi, mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip
tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya
administrasi.“Dengan menggunakan IBM Content Manager
CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan
penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan
kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak
tanpa kesulitan”,
Saran :
1. Melihat dari berbagai faktor penyebab gagalnya SIM di perusahaan, penulis
menyarankan bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam pengelolaan SIM di
perusahaan, sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap manajemen perusahaan tersebut,
guna mengetahui lebih lanjut faktor manakah yang paling mempengaruhi
perkembangan SIM di perusahaan dan kemudian dicari solusi yang paling tepat untuk
menanganinya.