Teks tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan bagaimana
penggunaannya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Teks ini menjelaskan pengertian sistem informasi manajemen, keunggulan kompetitif, dan strategi-strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai keunggulan tersebut seperti strategi biaya rendah, diferensiasi produk, inovasi, pertumbuhan, dan aliansi
Tugas sistem informasi manajemen pada pt boga grup
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN
1. ARTIKEL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(pemanfaatan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan persaingan keunggulan)
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra SE., M.Si
Disusun oleh :
Gita Srinita ( 43218110053 )
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. ABSTRAK
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang
seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam
hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi
suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai
pasokan (supply chain management). Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui
pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat
memainkan peranan yang besar.
Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai
(value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu
secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya.
Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional. Sumber daya informasi
sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna,
fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang
diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif
perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area
bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief
technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Kata kunci : Persaingan keunggulan
Sistem Informasi
3. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk
mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih.
Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila
direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam
meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam
perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses
penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya
operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada
saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di
dalam organisasi memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan
menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi organisasi yang melaksanakan
kegiatan tersebut maupun bagi organisasi lain diluar organisasi yang bersangkutan,
oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam
organisasi. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan
baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu
mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan
keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi
bagai manajemen perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut
dilaksanakan Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan
dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi.
Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu.
Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi
pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak bergantung pada
peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal mebandingkan
hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian
pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan,
4. sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus
dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat
terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen
seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah
bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan
strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem
informasi setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum
mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan
hasil atau target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari
perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat
didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak
yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan
tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para
pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan
juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya
virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Perusahaan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri dari elemen- elemen
yang berupa individu dan organisasi dimana sumber daya mengalirantara perusahaan
dan elemen itu.Sumber daya informasi lebih dari sekedar informasi karena mencakup
pulaperangkat keras, perangkat lunak, fasilitas, data, para spesialis informasi
danpemakainya. Kegiatan mengidentifikasi sumber daya akan dibutuhkanperusahaan
dimasa depan, mendapatkan sumber daya itu dan mengelolanyayang disebut
5. perencanaan sumber daya informasi secara strategis.Karena kompleksitas dari
penggunaan sumber daya informasi itulah, makaingin mempelajarinya secara ilmiah
dalam makalah bertajuk
“PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PERSAINGAN
KEUNGGULAN”
6. LITERATUR TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
DefinisiSistem Informasi secara umum menurut Wikipediaadalah
kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasidan manajemen.[2]
Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk
kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi
juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam
mendukung proses bisnis.
2.2 Pengertian Keunggulan
Berdasarkan kamus KBBI keunggulan adalah keadaaan (lebih)
unggul;keutamaan;kepandaian ( kecakapan, kebaikan , kekuatan , dan
sebagainya ) yang lebih daripada yang lain.
7. PEMBAHASAN
2.1. Dasar-Dasar Keunggulan Strategik
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan
sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorongn upaya
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan
kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini
ditujukan untuk menjaga terhadap ancaman pendatang baru. Perusahan tidak hanya
perlu bersaing dengan perusahaan di pasar, tetapi juga harus menciptakan hambatan
yang signifikan terhadap masuknya kompetisi baru. Internet telah menciptakan banyak
cara untuk memasuki pasar secara cepat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam
dunia internet, sebuah perusahaan besar dapat memiliki ancaman pesaing potensial
yang mungkin hanya merupakan perusahaan yang baru berdiri.
Ancaman akan suatu produk pengganti merupakan kekuatan kompetitif yang dihadapi
bisnis. Pengaruh ancaman ini terlihat hampir di setiap jenis industri, terutama pada
periode kenaikan biaya atau inflasi. Ketika harga maskapai terlalu tinggi, orang beralih
ke mobil, travel untuk liburan mereka. Jika biaya steak terlalu tinggi, orang makan
hamburger. Sebagian besar produk atau jasa memiliki beberapa macam pengganti
yang tersedia untuk konsumen.
Akhirnya, sebuah bisnis harus waspada terhadap kekuatan daya tawar dari pelanggan
dan daya jual dari pemasok. Jika daya tawar pelanggan terlalu kuat, mereka bisa
mendorong harga ke tingkat yang sangat rendah atau menolak untuk membeli produk
atau jasa. Jika daya tawar pemasok terlalu kuat, dapat memaksa harga barang dan
layanan sangat tinggi atau dengan membatasi suplai komponen yang dibutuhkan dalam
jumlah minimum.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
8. Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
9. patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
2.2..Pengertian keunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai
dengan keunggulan yang dimilikinya.Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif,
perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan
eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan
potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa
keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari
kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki
oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing
dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu.
Menurut Michael E. Porter (2004 : 1) “Mendefinisiskan keunggulan bersaing adalah
jantung kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing, namun setelah beberapa
dasawarsa adanya perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak
perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan bersaing dalam upaya
perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikasi”.
10. Ada 2 (dua) cara dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yang pertama dengan
strategi biaya rendah yang memampukan perusahaan untuk menawarkan produk
dengan harga yang lebih murah dari pesaingnya. Yang kedua, dengan strategi
differensiasi produk, sehingga pelanggan menganggap memperoleh manfaat unik yang
sesuai dengan harga yang cukup. Akan tetapi kedua strategi tersebut mempunyai
pengaruh yang sama yakni meningkatkan anggapan manfaat yang dinikmati oleh
pelanggan.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan
dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan
dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
11. memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya. Sedangkan
strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi
yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga
mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi
ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer
untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal
platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI
dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil
tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan
lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka
untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC,
server, dan client / server jaringan.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, sepertikepemimpinan
biaya, diferensiasi produk, memberikan nilai tambah, ataumemenuhi kebutuhan khusus
suatu segmen pasar tertentu. Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk
mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan
12. komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan
secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan,
karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan
mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan
TI dalam operasi bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI :
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi
TI dengan operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus
pengantaran, memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi
pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai,
sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses
berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas
mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko
bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi,
pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis,
penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam
kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup
signifikan bagi para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa
sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki
suatu teknologi informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak
13. mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang
dan mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki
teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak
mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan
teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di
dalam organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi
sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2) Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan
yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan,
mudah, murah dan handal.
3) Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu
keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di
dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa
perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi
informasi dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja.
Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan
teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada
operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk
website perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan
meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak company profile,
14. bahkan dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good corporate image
terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan
dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan
konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini
tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat
mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan,
karena pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim.
Apalagi jika perusahaan menerapkan computer based information system dimana
system informasi perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung
(integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti
misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan
perusahaan.
Ada dua jenis keunggulan bersaing yaitu :
1. Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing. Untuk mencapai
keunggulan biaya, sebuah perusahaan bharus bersiap menjadi produsen berbiaya
rendah dalam industrinya. Perusahaan harus memiliki banyak segemen, bahkan
beroperasi dalm industri terkait. Sumber keunggualn biaya bervariasi dan tergantung
kepada struktur industri. Sumber tersebut mencakup: pengerjaan skala ekonomi,
teknologi milik sendiri, akses ke bahan mentah, dan lain-lain. Bila perusahaan dapat
mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya, maka akan menjadi perusahaan
dengankinerja rata-rata dalam industri asal dapat menguasai harga pada, atau dekat,
rata-rata industri.
2. Diferensiasi. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri dan pada
umumnya dapat di dasarkan kepada produk, sistem penyerahan, pendekatan
pemasaran dan lain-lain. Tiga kondisi yang memungkinkan perusahaan secara
serentak mencpai keunggulan biaya dan diferensiasi adalah:
15. a. Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi yang cukup
baikuntuk mencapai keunggulan (tidak konsisten).
b. Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan biaya dan
meningkatkan diferensiasi
c. Perusahaan memungkinkan biaya tambahan di tempat lain dan mempertahankan
keunggulan biaya keseluruhan atau mengurangi biaya diferensiasi dibanding pesaing.
Dalam mempertahankan keunggulan bersaing banyak tantangan yang terbuka
demikian juga banyak cara untuk mempertahankan keunggulan bersaing. Beberapa
cara mempertahankan keunggulan bersaing yang bisa di identifikasikan daintaranya
adalah:
1) Keunggulan Operasioanal. Keunggulan ini mengacu kepada strategik generik yaitu
kepada strategi harga dan biaya terendah dengan penekanan kepada efesiensi. Bila
perusahaan bekerja secara efisien dan kemudian berhasil menerapkan atau menekan
biaya total untuk produk sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi yang terendah dalam
industrinya, maka kemungkinan besar bisa menetapkan harga produk yang terendah
pula dalam industri. Efisiensi berarti pula bahwa pelanggan akan mendapatkan produk
dengan biaya kepemilikan terendah serta waktu yang diperlukan sampai ketangan
pelanggan adalah waktu yang tersingkat. Terdapat tiga hal utama yang menyebabkan
perusahaan-perusahaan dengan keunggulan operasional memilki kualifikasi untuk
berhasil memberikan pelayanan yang unggul kepada pelanggan. Pertama, perusahaan-
perusahaan harus berfokus kepada usaha untuk memberikan pelayanan yang
sederhana dan bebas dari hal-hal yang justru akan menimbulkan keruwetan. Kedua,
perusahaan- perusahaan menerapkan model operasi yang menekankan kepada
efesiensi serta berusaha yang menekankan kepada efesiensi serta berusaha untuk
memperoleh zero defect baik dalm produk maupun pelayanan. Ketiga, keberhasilan
perusahaan- perusahaan tersebut dalam memanfaatkan teknologi informasi
2) Keunggulan Produk dan teknologi. Satu hal yang mungkin menjadi pegangan bagi
perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan kesuksesan dari
perusahaan- perusahaan yang menjadi pemimpin produk. Agar dapat menjadi
16. pemimpin produk, perusahaan harus menunjukan arus yang konsisten dari produk-
produk yang menonjol yang akan mampu membuat para pelanggan akan terus menanti
dengan penuh harap produk-produk baru yang akan di luncurkan. Hal lain yang ahrus
diperhatikan adalah perusahaan perusahaan tidak boleh terlena dengan terus-menerus
melakukan inovasi produk tanpa memperdulikan pasar.
3) Kedekatan dengan pelanggan. Perusahaan yang ingin membangun keunggulan
melalui kedekatan dengan pelanggan yang harus dilakukan adalah upaya untuk
membangun citra atau image tentang perusahaan kedalam benak pelanggan. Ketika
pelanggan berpikir tentang suatu produk yang ingin dimiliki dalam rangka memenuhui
keinginannya maka yang ada di benaknya pertama kali adalah produk - produk serta
nama perusahaan tersebut. Untuk membangun keekatan dan keakraban dengan
pelanggan, amak perusahaan harus mau menjadi bagian dari solusi untuk si pelanggan
dan bukanlah menjadi bagian bagian dari problem mereka. Perusahaan-perusahaan
yang dekat dengan pelanggan dan sukses adalah mereka yang dalam pengalamannya
berhasil menjadi ahli dalam bisnis pelangganya serta berhasil menciptapkan berbagai
solusi.
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan Perusahaan :
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan
membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal
adalah tujuan.Sistem Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan
secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis
dengan perusahaan lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi
strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
17. Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik,
sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada
kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun
besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai
keunggulan strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di
bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan
produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam
produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat
dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :
1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf
tersebut benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi
informasi.
2. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak
dan perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional
perusahaan.
3. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen
perusahaan sebagai pengambil keputusan (decision maker).
Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
18. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga
dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)
dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh
adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar
dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen
atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung
strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga
dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis
19. komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye
pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi,
atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi
untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi
sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan
yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan
tantangan manajerial yang besar.
2.3.Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem
informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan
kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk
penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya
dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah
perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari
e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua
pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya
berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-
bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-
commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise
collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung
komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja.
Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya
untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan
eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
20. perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan
halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek
bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,
manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-
dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya
yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual,
membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi
pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang
menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung
setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan
mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran.
Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online,
akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan
intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.
2.4.Contoh penerapan sistem informasi manajemen untuk meningkatkan
keunggulan persaingan :
21. 1)Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan
informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet
telah merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old
economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis
dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan
optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan informasi dan
pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan
produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis dengan
pelanggan.
Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas
biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua
sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan
membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan
optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.
Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang
masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa
lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet
dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos
Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil
mengelola dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi
tersebut dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan
ini. Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan
secara signifikan melakukan perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam
memperbaharui produk dan jasa yang mereka tawarkan. PT Telkom memperkenalkan
Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi pengguna telepon tanpa repot
(tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang rumit sebagai pelanggan
sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa lainnya
22. adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa
digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan
jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih
murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan
internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang
ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk
menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.
2)Selasa (22/03/16) , di Jakarta terjadi demo besar dan anarkis. Para sopir taksi “Blue
Bird” menutup dan memblokade ruas jalan, melakukan sweeping, serta menghancurkan
mobil dan motor. Mereka menuntut pemerintah menutup taksi yang berbasis aplikasi
online, Uber dan Grab Car. Alasannya adalah pendapatan para sopir yang cenderung
menurun selama tiga bulan terakhir seiring semakin populernya Grab dan Uber.
Turun ke jalan dengan emosi tinggi, mogok kerja, memprovokasi, dan meneriakkan
kepentingan, tampaknya menjadi solusi bagi para sopir. Dengan berdemo, mereka
berharap pemerintah akan menjadi dewa penolong untuk menghentikan laju usaha lain
yang sejenis, sehingga pemakaian jasa mereka kembali meningkat. Dengan
peningkatan frekuensi pemakaian jasa mereka, tentu akan berdampak positif dengan
pendapatan harian mereka.
Tetapi para pendemo tampaknya lupa, bahwa sopir Grab dan Uber juga mempunyai
profesi yang sama dengan mereka, yang juga ingin mengais rezeki mencari sesuap
nasi seperti mereka. Kecemburuan ini sangat tidak adil. Grab dan Uber sebagai
pendatang baru di dunia transportasi Jakarta, harus di”mati”kan dengan alasan
merampas lahan bisnis mereka. Toh, Primajasa, Ekspress, Gamya, Taxiku, Cipaganti,
dan lain-lain juga perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Masih banyak solusi
lain, yang bisa sama-sama membantu, sehingga semuanya bisa eksis tanpa ada yang
dikorbankan.
23. Perseteruan para sopir lebih terlihat sebagai perseteruan perusahaan Blue Bird dengan
kompetitornya GrabCar dan Uber. Blue Bird, perusahaan taksi konvensional, semakin
merasa terganggu dengan kehadiran taksi yang berbasis aplikasi/online. Kecemburuan
ini ditambah lagi dengan segala kemudahan, kemewahan, dan harga yang bersahabat.
Sementara taksi konvensional yang selama ini mendominasi seluruh kota, akan
menghadapi pesaing baru yang menawarkan kemudahan tanpa harus melambaikan
tangan di pinggir jalan, tapi cukup memesan dari tempat tidur maka taksinya akan
datang.
GrabCar dan Uber adalah jasa penyedia mobil pribadi yang bisa disewa untuk satu
tujuan ke tujuan lainnya. Mobil yang dipakai pelat hitam, tapi bisa disewa untuk
perjalanan point to point dan jam-jaman. Menurut Pasal 30 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 mengenai Angkutan Sewa, dijelaskan bahwa
angkutan sewa adalah pelayanan dari pintu ke pintu dengan wilayah tidak terbatas,
dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan
penyedia jasa, diperbolehkan menggunakan mobil penumpang umum dengan pelat
hitam. Selain memesan lewat aplikasi di HP, tarif yang digunakan Grab dan Uber pun
hanya menggunakan hitungan kilometer. Taksi konvensional lain menggunakan tarif
progresif dengan hitungan kilometer dan waktu tempuh. Dengan jarak tempuh yang
sama, taksi Grab dan Uber akan lebih murah, mengingat Jakarta lebih banyak
macetnya.
Kemudahan dan kelebihan fasilitas Grab dan Uber inilah yang dipermasalahkan oleh
para sopir. Pengguna jasa, tentu akan lebih memilih jasa mereka, walaupun tidak ada
data secara pasti. Menurut penulis, pengguna jasa transportasi yang malas membuka
aplikasi juga banyak, mereka lebih senang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan,
dan segera menuju ke tempat tujuan, walaupun tarif lebih mahal.
Penulis juga sering menemui, sopir taksi Blue Bird yang “nakal” menurut istilah saya,
yang tidak mau menggunakan argometer-nya, dan lebih memilih bernegosiasi harga,
24. yang bisa dipastikan lebih mahal dari harga tarif sebenarnya. Seandainya pihak
perusahaan mengetahui kelakuan sopir ini, pastilah ia akan dipecat, karena bekerja
tidak sesuai standar pelayanan mereka.
Bisnis Online Simbol Inovasi Kalau alasan menghentikan taksi Grab dan Uber karena
pendapatan mereka yang semakin menurun, maka tentu tak bisa dijadikan
pembenaran, karena saat ini , setiap bisnis real sudah pasti akan diiringi bisnis online.
Soal harga, mereka bisa meminimalkannya. Itulah keunggulan mereka. Kalaupun ingin
pemerataan tarif, pihak yang bertikai bisa duduk satu meja dengan pihak Organda,
DLLAJ, dan sebagainya, bukan dengan cara “menutup” aplikasi bisnis mereka.
GrabCar dan Uber, adalah simbol inovasi kemajuan zaman. Sebuah perusahaan untuk
tetap eksis haruslah memiliki daya saing dan inovatif. Pengelolaan bisnis harus mampu
menciptakan keunggulan kompetitif, yang berbeda dan sulit ditiru oleh perusahaan lain.
GrabCar dan Uber menemukan inovasi dalam persaingan atau strategi pemasaran,
serta meningkatkan pelayanan, sehingga berpeluang bertahan dalam jangka panjang.
“Berinovasi atau mati” adalah ungkapan yang sangat terkenal dalam dunia bisnis.
25. KESIMPULAN
Keunggulan kompetisi adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya.
Sumber keunggulan kompetitif :
1.Seseorang merasakan value jika jasa/produk yang ia nikmati sepadan atau lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan.
2.Keunikan , artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di copy oleh
pesaing anda.
Kekuatan menemukan daya tarik :
1.Pendatang baru
2.Pembeli
3.Pemasok
4.Subtitusi
5.Pesaing
Dampak sistem informasi bagi manajer dan organisasi . Dengan adanya manajemen
teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan
manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik , system
pemrosesan transaksi dan system manajemen database berpengaruh pada kualitas
organisasi.
Menggunakan teknologi Informasi sebagai keunggulan strategis. Dengan cara
perusahaan melakukan perekayasaan ulang proses. Mengetahui peran dan teknologi
informasi , menjadi perusahaan yang lincah, membuat perusahaan vituisi, dan
membangun perusahaan yang menghasilkan pengetahuan.
26. DAFTAR PUSTAKA
"Gita Srinita., (2019). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
Putra,Yananto Mihadi (2018).Modul kuliah sistem informasi manajemen: Pengantar sistem
informasi manajemen.FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://efrizalzaida.wordpress.com/2013/09/09/sistem-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/
http://manjstrategi.blogspot.com/2015/12/keunggulan-bersaing.html
http://sim-septialutfi-1a122066-karmelitaip.blogspot.com/2015/10/peran-sim-pada-perusahaan-
carrefour.html
http://faithgun.blogspot.com/2011/06/contoh-keunggulan-kompetitif-dalam.html
http://www.kompasiana.com/alipirbudiman/belajar-dari-taksi-grab-dan-
uber_5700f03bd592736f13eb
http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-
manajemen.html