Dokumen ini membahas implementasi sistem informasi enterprise (EIS) dan hubungannya dengan proses bisnis di PT Adhi Karya Tbk. EIS merupakan sistem terintegrasi yang mencakup seluruh bagian perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. EIS dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis dan akurasi informasi yang diterima manajemen.
1. ANALISIS IMPLEMENTASI ENTREPRISE INFORMATION SYSTEM
DAN KAITANNYA DENGAN PROSES BISNIS
PADA PT ADHI KARYA TBK.
Muhammad Ichsan,Giatama Istian,
Dinda Septiah Arini,Irma Suryani,Zaki Lazuardy
Manajemen Proses Bisnis,Fkultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Mercu Buana
Jl.Meruya Selatan No.31,Jakarta Barat 11610,telp.(021) 5840816
Abstrak
Sistem Informasi Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data,
kebijakan dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan
tujuan mendapatkan keuntungan. Sistem Informasi Enterprise merupakan pengembangan dari
konsep yang sudah ada yaitu Executive Information system dan DSS (Decision Support System)
yang diperluas untuk domain seluruh perusahaan. Sistem informasi enterprise mendukung struktur
organisasi yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin untuk menciptakan budaya
organisasi yang lebih disiplin.ERP merupakan sistem yang dibangun untuk mengintegrasikan
semua fungsi dalam ADHI untuk menciptakan proses bisnis yang lebih efisien dan efektif. Semua
penyimpanan informasi diharapkan ada dalam satu tempat yang bisa diakses. BIM adalah layanan
informasi virtual dalam sebuah model tunggal. BIM adalah seperangkat teknologi, proses, dan
kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model
digital. BIM menghasilkan gambar tiga dimensi dengan semua unsur dalam gambar yang memiliki
data terkait kuantitas, harga dan schedule-nya (BIM 5D).
Kata Kunci : EIS(Enterprise Information System), ERP merupakan sistem yang dibangun untuk
mengintegrasikan semua fungsi dalam ADHI untuk menciptakan proses bisnis
2. Pendahuluan
Program/Perangkat Lunak
Memilih perangkat lunak yang tepat sangat penting untuk EIS yang efektif. Oleh karena
itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data ke
dalam satu sistem itu penting. Suatu EIS meliputi empat komponen perangkat lunak:
Teks , dokumen ini biasanya berbasis teks.
Database, heterogen database pada berbagai platform komputer vendor khusus
dan terbuka membantu para eksekutif dalam mengakses data baik internal
maupun eksternal.
Berbasis grafis, grafis dapat mengubah volume teks dan statistik menjadi informasi visual untuk
eksekutif. Jenis grafis yang khas: grafis seri waktu, diagram
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang semakin pesat, hal
ini ditandai dari kemajuan ilmu pengatahuan di segala aspek dan penemuan teknologi terbaru
dibebarapa negara di dunia. Perkembangan tersebut tentu akan membuat persaingan disegala
bidang akan semakin ketat. Kecanggihan alat-alat teknologi tentunya harus diimbangi dengan
mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup memadai, dengan adanya mutu
tersebut maka dipastikan tingkat produktivitas kerja tentu akan semakin meningkat pula.
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Memiliki lokasi operasional yang luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu
wilayah operasional domestik yang di miliki PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Yakni Pekanbaru yang
mencakupi wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Pekanbaru merupakan bagian dari wilayah operasional domestik
Pekanbaru. Kantor utama Operasional Pekanbaru terletak di Medan Sumatera Utara, sedangkan
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Pekanbaru merupakan kantor Pekanbaru bagian Marketing &
Estimating Manager Riau, Memiliki lokasi operasional yang luas tentunya membutuhkan kinerja
karyawan yang dipengaruhi oleh kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan menguasi ilmu
3. pengetahuan dan teknologi karyawan tersebut akan mampu bekerja sesuai dengan hasil yang diinginkan
perusahaan.
Penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan sebuah perguruan tinggi akan menentukan
mutu mekanisme penyediaan informasi, integrasi antar sistem, dan sistem pendukung
manajemen yang baik. Apabila teknologi informasi tidak dikelola secara baik, hal itu dapat
menimbulkan tantangan bagi perguruan tinggi untuk mampu mengintegrasikan kebutuhan
informasi, merencanakan penggunaan sumber daya yang optimal bagi institusi perguruan tinggi
tersebut. Konsep ERP (enterprise resource planning) menuntut adanya penerapan sistem
informasi yang terintegrasi dan terpusat, terutama pengelolaan data yang bersifat lintas-
departemen.
ERP biasanya digunakan untuk pengelolaan sumber daya perusahaan manufaktur yang
berorientasi keuntungan bisnis, sedangkan suatu perguruan tinggi bukanlah suatu organisasi
yang berorientasi keuntungan bisnis semata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pemetaan kebutuhan proses bisnis pada institusi perguruan tinggi apabila ingin
mengimplementasikan konsep ERP yang diadopsi dari organisasi berorientasi bisnis. Penelitian
ini akan menghasilkan sebuah model kebutuhan sistem informasi (system requirements) yang
dihasilkan melalui tahapan-tahapan analisis kebutuhan bisnis dan kebutuhan sistem
(requirements engineering) di lingkungan perguruan tinggi.Hasil penelitian diharapkan dapat
menjadi sebagai acuan pengembangan sistem informasi bagi institusi-institusi perguruan tinggi
yang akan menerapkan ERP di institusinya. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan dasar pengembangan produk komersial ERP untuk sektor pendidikan khususnya
institusi perguruan tinggi.
Beberapa type system informasi, yang diantaranya adalah sebagi berikut:
Transaction Processing System (TPS)
• Sistem yang digunakan untuk menyimpan data rutin harian yang akan
menjadi sumber data penting bagi tipe sistem-sistem informasi yang lainnya
• Fokus pada penyimpanan data rutin (transaksi)
Management Information System (MIS),
4. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen,
menyediakan informasi baik berupa rincian detail maupun rangkuman dari basis
data yang dihasilkan oleh TPS dan aktivitas di berbagai area fungsional bisnis
seperti akuntansi, keuangan, pemasaran.
Decision Support System (DSS)
• Sistem yang bersifat fleksibel, interaktif dan adaptif yang dibangun khusus
untuk mendukung proses pengambilan keputusan atas masalah
manajemen yang tidak terstruktur.
• Data yang diproses berasal dari internal & eksternal
Enterprise Informatin System (EIS)
Proses pengambilan keputusan tingkat enterprise sehingga
Dapat :
• mempengaruhi visi dan misi organisasi,
• perencanaan strategis dan sasaran bisnis,
• struktur organisasi,
• manajemen krisis dan manajemen resiko,
• serta startegi untuk mengendalikan dan memonitor semua operasi
Fitur – fitur EIS (Enterprise Information System) antara lain:
1.Corporate wide system
• Mencakup seluruh bagian perusahaan
• Dari satu sistem bisa mendapatkan informasi bagian keuangan, SDM,
pemasaran, produksi, dll secara terintegrasi
2.Holistic information
Informasi bersifat menyeluruh untuk mendukung kepentingan pengambilan
keputusan enterprise secara umum
3.Business intellgence
Seluruh aktifitas sistem digunakan untuk mendukung kebijakan yang diambil
dalam bisnis enterprise.
5. EIS (Enterprise Information System) sebagai sebuah system juga mempunyai beberapa
keistimewaan atau karekteristik, antara lain:ADHI tidak hanya menghadapi permasalahan
keuangan saja, namun perjuangan ADHI juga mengalami tantangan yang datang secara
bersamaan. Agar bisa bertahan dalam situasi bisnis yang penuh ketidakpastian, ADHI dari waktu
ke waktu harus mampu membangun dan menguatkan mentalitas untuk tumbuh. Mentalitas untuk
tumbuh ini memiliki makna yang mendalam, artinya, ADHI harus berinovasi untuk selalu
mengungkit kompetensi utama agar bisa berinvestasi pada sejumlah bidang terkait, termasuk
mampu melayani konsumen ADHI jauh lebih baik. Pimpinan ADHI lah yang bertanggung jawab
untuk selalu menumbuhkan mentalitas ini melalui strategi jangka panjang beserta program turunan
agar bisa mendukung ADHI menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Kinerja ADHI ini didorong oleh adanya kemampuan pimpinan ADHI untuk merumuskan strategi
bisnis dan mengantisipasi perubahan dan tantangan industri. Perubahan mendasar adalah
perubahan arah kebijakan Pemerintah Indonesia. Sektor industri konstruksi mengalami
pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan ini didukung dengan realisasi proyek-proyek pemerintah
melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun melalui Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bekerja sama dengan pemerintah dan swasta. Peningkatan
belanja infrastruktur ini memberikan implikasi positif pada kinerja ADHI karena berbagai proyek
Pemerintah yang meliputi proyek gedung, jalan, jembatan, bendungan, dermaga, infrastruktur,
perkeretaapian, bandara, apartemen dan lainnya
Literatur Teori
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses yang
mendukung proses-proses operasional dalam perusahaan. Proses bisnis berisi
kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu
keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi. Jadi proses
bisnis adalah urutan kegiatan yang dirancang untuk menciptakan nilai. Suatu proses
bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut
sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari proses utamanya.
6. Untuk menghasilkan produk yang baik tidak pernah terlepas dari standar proses bisnis
perusahaan yang baik pula. Proses bisnis yang benar dapat menekan biaya operasional
suatu perusahaan dalam memproduksi produk keluarannya, karena perusahaan sudah
tidak perlu lagi berimprovisasi dalam menyusun standarisasi proses bisnis mereka.
Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan,
mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses
didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang
berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan
sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar.
Keterkaitan EIS dan Proses Bisnis
Hubungan EIS dalam bisnis proses akan memberikan suatu keuntungan yang luar
biasa besarnya dalam pencapaian tujuan dan target perusahaan/instansi/organisasi,
karena penggunaan fasilitas dan sistem informasi (EIS) sangat menunjang dan
mendukung dalam berbagai hal seperti; kecepatan, keakuratan,dan kualitas dari
informasi dan produk yang dihasilkan,
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Sistem Informasi Enterprise (Enterprise Information System
Sistem Informasi Enterprise (Entreprise Information System) adalah sebuah sistem dari manusia,
peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah
produk atau pelayanan, dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Sistem Informasi Enterprise
merupakan pengembangan dari konsep yang sudah ada yaitu Executive Information system dan
DSS (Decision Support System) yang diperluas untuk domain seluruh
7. perusahaan. Sistem informasi enterprise mendukung struktur organisasi yang sebelumnya tidak
mungkin menjadi mungkin untuk menciptakan budaya organisasi yang lebih disiplin.
Hal mendasar dari Entreprise Information System adalah platform teknologi yang bisa
menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara logikal,
sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dengan mudah. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan teknologi jaringan misal LAN
(local area network) sehingga antar divisi terhubung secara fisik tapi juga integrasi proses bisnis
masing masing divisi.
Entreprise Information System merupakan konsep yang dilatarbelakangi untuk menjawab Sistem
Informasi Konvensional yang belum cukup untuk mengatasi tantangan kebutuhan informasi dan
pengambilan keputusan yang semakin butuh kecepatan dan ketepatan.
Proses bisnis (business process)
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses yang
mendukung proses-proses operasional dalam perusahaan. Proses bisnis berisi kumpulan
aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang
mendukung pada tujuan dansasaran strategis dari organisasi. Suatu proses bisnis dapat dipecah
menjadi beberapa sub proses yang masing-masing memiliki atribut sendiri akan tetapi
juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super prosesnya. Suatu proses bisnis yang baik
harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah
untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus
merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal
dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan
pasar.
Laporan atau informasi penting yang diterima oleh manajemen lebih akurat, lebih cepat
dan di dukung dengan data yang lengkap, sehingga manajemen bisa lebih cepat dalam
pengambilan keputusan strategis perusahaan, dan secara otomatis kesempatan untuk
8. mendapatkan keuntungan sangat terbuka lebar, dan dampaknya kepuasan dari semua
unsur organisasi bisa tercapai.
Pengelolaan proses bisnis yang baik yang didukung dengan EIS akan memberikan
keuntungan - keuntungan pada organisasi atau perusahaan, yang antara lain :
Organisasi dapat lebih memfokuskan diri pada kebutuhan customer.
Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan yang
terjadi di lingkungan dalam ataupun luar.
Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap perubahan pada kondisi
perusahaan.
Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya sehingga
dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin.
Organisasi dapat mengelola dengan baik integrasi proses-proses antar bagian
yang ada.
Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas pada setiap
proses operasional dalam perusahaan.
Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam proses dan
memperbaikinya secepat mungkin.
Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari proses yang benar.
Penggunaan EIS juga sangat berdampak bagi manajemen dan juga perusahaan, yaitu:
a. Informasi yang tepat waktu
b. Akses lebih besar ke data operasional
9. c. Informasi relevan yang lebih singkat
d. Informasi baru
e. Informasi lebih banyak tentang lingkungan eksternal
f. Informasi yang lebih kompetitif
g. Akses lebih cepat ke database eksternal
h. Akses lebih cepat ke informasi
i. Mengurangi biaya kertas
10. Pembahasan
Setiap pemimpin pada era transformasi pasti mengalami tantangan demi tantangan. Budi Harto
menyadari dengan sepenuh hati bahwa tantangan setiap transformasi adalah kesiapan sisi
internal untuk menghadapi segala perubahan. Tantangan utama adalah kesiapan
pengembangan kepimpinan transformasional yang visioner meskipun disadari bahwa itu sulit
tercapai secara ideal. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memastikan setiap program yang
dikembangkan bisa mendukung pertumbuhan ADHI sekaligus menyelaraskan visi dan
lingkungan internal dan kapabilitas untuk merespon perubahan lingkungan eksternal khususnya
dalam era Transformation 3.0 sekaligus apabila memungkinkan akan bergerak untuk
mempersiapkan Transformasi berikutnya.
Transformasi organisasi memainkan peran strategis ADHI untuk meningkatkan daya saing
perusahaan. Proses ini akan berhasil jika ada perubahan fundamental pada pola kerja, budaya
organisasi, perubahan struktur organisasi, serta proses komunikasi dan koordinasi. Transformasi
ini sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan proses kerja agar bisa segera mampu
merumuskan keputusan untuk bisa mengantisipasi perubahan. Pemimpin pada Transformation
3.0 diyakini saat ini jauh lebih baik daripada pemimpin pada Transformation 2.0, namun
diharapkan bisa akomodatif terhadap perubahan yang ada dan mampu dalam mengelola bisnis
khususnya dalam pengembangan dan pemilihan investasi.23 Pemimpin diharapkan untuk
menyusun pencapaian transformasi yang terencana sehingga mampu menjawab permasalahan
yang dihadapi oleh organisasi sebagai bentuk akuntabilitas, tanggung jawab, transparasi dan
membangun sistem yang bisa diakses dan sekaligus sebagai proses check dan balance.
Kesiapan sumber daya manusia ADHI juga menjadi pertimbangan Budi Harto. Pemanfaatan
teknologi diperlukan untuk mendukung aktivitas bisnis organisasi. Kemampuan mengadopsi
teknologi berarti kemampuan untuk belajar pada hal baru. Kemampuan belajar ini ini
membutuhkan kemampuan berkolaborasi. Era sharing economy ini terkait dengan pemanfaatan
internet of things (IoT), big data, otomasi, robotika, dan cloud computing. Nampaknya, ada
kesenjangan antara generasi yang dulu dan generasi ADHI saat ini dalam mempelajari teknologi
tersebut. Hal tersebut terlihat dari penggunaan ADHIMIS (ADHI Management Information
System) dengan sejumlah modul antara lain Akuntansi dan Keuangan, Cost-Control, SDM, dan
Pemasaran. Budi Harto menyadari bahwa pelaksanaan secara operasional belum optimal untuk
mendukung bisnis korporasi. Sejumlah karyawan belum mampu memanfaatkan secara optimal
sistem yang tersedia, sehingga tidak akurat dan tidak terkini. Karyawan sebagai pengguna
11. sepertinya memiliki resistensi terhadap penggunaan sistem, dan memiliki sikap kurang
mendukung sistem tersebut sehingga kurang mampu untuk menjalankan tuntutan perubahan
dalam organisasi.
Pelaksanaan transformasi ini nampaknya juga membutuhkan adanya keselarasan dan integrasi
dengan pengelolaan human capital termasuk juga talent management. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan melalui proses rekrutmen dan seleksi diupayakan agar selaras dengan nilai-nilai
baru ADHI agar tidak terdapat kesenjangan keahlian, pengetahuan dan sikap yang disyaratkan
dalam pencapaian kesuksesan transformasi. Budi Harto juga menyadari bahwa motivasi sumber
daya manusia ADHI perlu disegarkan secara rutin untuk mengingatkan tujuan bersama
organisasi di masayang akan datang. Keselarasan dengan pengelolaan human capital ini penting
agar ada penyesuaian dengan visi, misi dan tujuan ADHI. Budi Harto juga merasakan bahwa
pelaksanaan Transformation 3.0 juga belum sepenuhnya menyentuh semua lapisan dalam
organisasi. Pelaksanaan transformasiini sepertinya perlu diperkuat dengan sosialisasiyang lebih
intensif. Transformation 3.0 jangan sampai dipersepsi hanya jargon bagi ADHI untuk mengikuti
perkembangan eksternal agar tidak dikatakan tidak menyesuaikan dengan kondisi bisnis yang
ada saat ini. Program-program Transformation 3.0 secara spesifik belum sepenuhnya dirasakan
oleh sejumlah Departemen di ADHI. Dengan demikian, dinamika perubahan transformasi baru
dirasakan pada jajaran tingkat menengah atas.24 Budi Harto dan tim Transformation 3.0 perlu
duduk bersama untuk merumuskan budaya organisasi yang tepat sebagai bagian proses
manajemen perubahan. Perubahan budaya ini perlu dilakukan semacam sosialisasi yang bisa
menjadikan semua pihak paham. Budi Harto menyadari sesuai dengan Key Performance
Indicator dari korporasi, terkait dengan tujuan strategis dan operasional yang meletakkan sektor
pengembangan teknologi dan informasi yang merupakan master plan dalam jangka panjang
bahwa top management dianggap sebagai komponen dalam mendukung pengembangan
teknologi dan informasi.
Hubungan EIS dalam bisnis proses akan memberikan suatu keuntungan yang luar biasa
besarnya dalam pencapaian tujuan dan target perusahaan/instansi/organisasi, karena
penggunaan fasilitas dan sistem informasi (EIS) sangat menunjang dan mendukung dalam
berbagai hal seperti; kecepatan, keakuratan,dan kualitas dari informasi dan produk yang
dihasilkan,
12. Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Sistem Informasi Enterprise (Enterprise Information System). Penerapan teknologi informasi
dalam pengelolaan sebuah perguruan tinggi akan menentukan mutu mekanisme penyediaan
informasi, integrasi antar sistem,dan sistem pendukung manajemen yang baik. Apabila teknologi
informasi tidak dikelola secara baik, hal itu dapat menimbulkan tantangan bagi perguruan tinggi
untuk mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi, merencanakan penggunaan sumber daya
yang optimal bagi institusi perguruan tinggi tersebut. Konsep ERP (enterprise resource planning)
menuntut adanya penerapan sistem informasi yang terintegrasi dan terpusat, terutama
pengelolaan data yang bersifat lintas-departemen. ERP biasanya digunakan untuk pengelolaan
sumber daya perusahaan manufaktur yang berorientasi keuntungan bisnis, sedangkan suatu
perguruan tinggi bukanlah suatu organisasi yang berorientasi keuntungan bisnis semata.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemetaan kebutuhan proses bisnis pada institusi
perguruan tinggi apabila ingin mengimplementasikan konsep ERP yang diadopsi dari organisasi
berorientasi bisnis.
13. Hambatan dan Tantangan
Dalam menghadapi tantangan global, ADHI menetapkan berbagai inisiatif yang membawa ADHI
selangkah lebih dekat pada pola business value-oriented. Inisiatif ini diantaranya dengan
meningkatkan kompetensi SDM, menaikkan mutu dan kualitas produk, mengembangkan
kelengkapan penerapan Mutu dan K3, dan berinovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi.
ADHI memandang pentingnya peningkatan kualitas produk dengan mengedepankan
pengembangan inovasi dalam bidang produk teknologi di dunia konstruksi. Contohnya dalam
proyek LRT, ADHI menggunakan struktur dan teknologi U-Shaped Girder dan Struktur Konstruksi
dengan Rentang Melengkung Terpanjang. Terobosan ini bahkan tercatat dalam rekor MURI.
Pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini, seluruh dunia telah menciptakan dan
mengembangkan teknologi dengan pesat. ADHI yang memahamidinamika yang muncul di jaman
teknologi mempersiapkan diri dengan mengembangkan Teknologi BIM yang bertujuan
menciptakan efisiensi pada pengerjaan proyek. BIM yang dikembangkan ADHI terintegrasi
dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). ERP adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi industri manufaktur dan jasa, termasuk konstruksi, yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,
produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Lebih jauh, efisiensi sistem dan
percepatan dan pemudahan proses kerja juga memotivasi ADHI untuk merancang produk-produk
IT dan Big Data. Selain memanfaatkan Big Data untuk evaluasi dan forecasting, ADHI juga
melakukan utilisasi Big Data sebagai input (resources) dalam pengembangan dashboard
manajerial.
ADHI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM dan K3. Para Insan ADHI
selain dibekali dengan pelatihan juga didorong untuk mengambil program pendidikan yang
bersertifikasi. ADHI juga mengembangkan Learning Management System yang menjadi wadah
untuk insan ADHI menambah pengetahuan.
Berbagai inisiatif keberlanjutan ADHI mendapat apresiasi positif, terutama dalam bidang Mutu
dan K3, antara lain adalah Penghargaan pada acara ICSA A2K4 (Asosiasi Ahli Keselamatan &
Kesehatan Kerja Konstruksi) dimana ADHI memboyong 6 penghargaan sekaligus serta
Penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) atas kategori
Penyedia Jasa Konstruksi Terbaik dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK).
14. Kesimpulan
Hubungan EIS dalam bisnis proses akan memberikan suatu keuntungan yang luar biasa
besarnya dalam pencapaian tujuan dan target perusahaan/instansi/organisasi, karena
penggunaan fasilitas dan sistem informasi (EIS) sangat menunjang dan mendukung dalam
berbagai hal seperti; kecepatan, keakuratan,dan kualitas dari informasi dan produk yang
dihasilkan, Tantangan utama adalah kesiapan pengembangan kepimpinan transformasional
yang visioner meskipun disadari bahwa itu sulit tercapai secara ideal. Hal ini sangat dibutuhkan
untuk memastikan setiap program yang dikembangkan bisa mendukung pertumbuhan ADHI
sekaligus menyelaraskan visi dan lingkungan internal dan kapabilitas untuk meresponperubahan
lingkungan eksternal khususnya dalam era Transformation 3.0 sekaligus apabila memungkinkan
akan bergerak untuk mempersiapkan Transformasi berikutnya.Transformasi organisasi
memainkan peran strategis ADHI untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Proses ini akan
berhasil jika ada perubahan fundamental pada pola kerja, budaya organisasi, perubahan struktur
organisasi, serta proses komunikasi dan koordinasi. Transformasi ini sangat dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan dan proses kerja agar bisa segera mampu merumuskan keputusan untuk
bisa mengantisipasi perubahan. Budi Harto menyadari bahwa motivasi sumber daya manusia
ADHI perlu disegarkan secararutin untuk mengingatkan tujuan bersamaorganisasi di masayang
akan datang. Keselarasan dengan pengelolaan human capital ini penting agar ada penyesuaian
dengan visi, misi dan tujuan ADHI.Budi Harto juga merasakan bahwa pelaksanaan
Transformation 3.0 juga belum sepenuhnya menyentuh semua lapisan dalam organisasi.
Hubungan EIS dalam bisnis proses akan memberikan suatu keuntungan yang luar biasa
besarnya dalam pencapaian tujuan dan target perusahaan/instansi/organisasi, karena
penggunaan fasilitas dan sistem informasi (EIS) sangat menunjang dan mendukung dalam
berbagai hal seperti; kecepatan, keakuratan,dan kualitas dari informasi dan produk yang
dihasilkan, Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara
orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk
merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses
bisnis. Sistem Informasi Enterprise (Enterprise Information System). Penerapan teknologi
informasi dalam pengelolaan sebuah perguruan tinggi akan menentukan mutu mekanisme
penyediaan informasi, integrasi antar sistem, dan sistem pendukung manajemen
15. Daftar Pustaka
Putra, Y. M., (2021). Entreprise Information System dan Kaitannya dengan Proses
Bisnis. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and
Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations
Excellence, 9(1), 34-43.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk
Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project
Management: The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen
Bisnis, 10(1), 10-23.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing
welding and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes
Autom, 53, 377-384
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis
Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(JTIIK), 7(2).
Tbk, P. A. (2019). Contribution of Sustainability Development for Business Growth.
Retrieved from Contribution of Sustainability Development for Business Growth:
https://adhi.co.id/media/content_files/shares/laporan-
keberlanjutan/[ADHI]%20Sustainability%20Report%202019%20-
%20Full%20(27%20April)_4511ba9d86a742b23f6fdb97e24e0f5968cd9953.pdf
Prof. Basu Swastha Dharmmesta, P. D. (n.d.). TRANSFORMASI ADHI KARYA:
DINAMIKA DAN KESIAPAN DALAM SETIAP PERJALANAN. Retrieved from
TRANSFORMASI ADHI KARYA: DINAMIKA DAN KESIAPAN DALAM
SETIAP PERJALANAN:
https://repository.paramadina.ac.id/53/1/TRANSFORMASI%20ADHI%20KARYA
.pdf