Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar ekonomi saat ini. Permasalahan Implementasi Sistem Informasi Manajemen selalu menjadi kendala dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang ada dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
1. ANALISIS DAMPAK PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA
ORGANISASI TERHADAP STRATEGI PERSAINGAN PADA PT.
PERTAMINA PERSERO
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
Defana Nurhafilah (43219110255)
Nadia Suparasari (43219110262)
Sabarina Purba (43219110263)
Suci Apriani (43216110551)
DOSEN : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Mata Kuliah :
Sistem Informasi Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 – AKUNTANSI
REGULER 2
MENTENG
2. ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang dimana setiap
perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar ekonomi saat ini.
Permasalahan Implementasi Sistem Informasi Manajemen selalu menjadi kendala dan hambatan dalam
pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang ada dapat menjadi perbaikan dalam
pengembangan Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Secara garis besar, penerapan sistem informasi yang terintegrasi dalam perusahaan dapat membantu
hampir seluruh proses bisnis yang dijalankan. Sistem informasi terintegrasi dianggap dapat mendukung
manajemen strategis perusahaan mencapai target yang ditentukan atau meningkatkan profit perusahaan
sebagai tujuan akhirnya. Pentingnya peran sistem informasi dalam sebuah perusahaan membuat setiap
perusahan harus memiliki system informasi yang baik agar dapat mendukung bisnis dari perusahaan
tersebut, tetapi tidak semua perusahaan melakukan pengembangan system informasinya sendiri, karena
berbagai alasan. Pada dasarnya pengembangan system informasi sebuah perusahaan dapat melakukannya
melalui tiga metode yaitu insourcing, outsourcing dan co-sourcing. Ketiga metode tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam membangun system informasi sebuah perusahaan.
Begitu pula dengan alasan pemilihan metode pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan yang juga
harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi perusahaannnya. Berikut ini akan dibahas mengenai
kelebihan dan kekurangan serta alasan perusahaan dalam pemilihan metode pengembangan system
informasinya
ABSTRACT
Management Information System is a growing field of science where every company is required to be
able to improve quality and also compete in today's economic market. Management Information System
Implementation problems are always obstacles and obstacles in development in every organization.
Identifying existing problems can be an improvement in the development of Management Information
System Implementation.
Broadly speaking, the implementation of an integrated information system in a company can help almost
all business processes run. Integrated information systems are considered to support the strategic
management of the company to achieve the specified targets or increase the company's profit as the end
goal. The importance of the role of information systems in a company makes every company must have a
good information system in order to support the business of the company, but not all companies do their
own information system development, for various reasons. Basically, the development of an information
3. system a company can do through three methods, namely insourcing, outsourcing and co-sourcing. These
three methods have their own advantages and disadvantages in building a company's information system.
Similarly, the reason for the selection of development methods carried out by companies that must also
pay attention to the needs and conditions of the company. The following will be discussed about the
advantages and disadvantages and reasons of the company in choosing its information system
development methods.
Kata Kunci :
Dampak Penerapan system informasi, PT. Pertamina, Strategi Persaingan
Keywords :
Impact of application of information systems, PT. Pertamina, Competition Strategy
4. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi yang semakin pesat saat ini,
membuat setiap perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan maupun jasa harus bersaing
dengan perusahaan lain agar dapat tetap eksis,
berkembang, dan mampu memenangkan daya
saing. Informasi merupakan salah satu sumber
daya utama yang dapat menunjang keberhasilan
suatu perusahaan. Informasi yang akurat, tepat
waktu, relevan, dan lengkap dapat memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan perusahaan.
Perubahan penggunaan sistem informasi
konvensional yang lebih manual kepada sistem
informasi yang otomatis di dalam perusahaan
memiliki kecenderungannya akan banyak
menemui kendala. Contoh salah satu kendala
adalah karyawan sebagai penggunanya (end
users) kurang mampu beradaptasi dalam
menjalankan fungsi sistem informasi tersebut
yang disebabkan mereka sudah lama
menggunakan sistem secara manual. Untuk
mengatasi permasalahan ini, biasanya cara yang
dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan
pelatihan (training) kepada para karyawannya
dengan cara memakai jasa pihak lain atau
vendor teknologi informasi (TI) yang sudah
berpengalaman di bidangnya.
Ada beberapa cara lainnya, seperti
mengadaptasi salah satu dari empat strategi atau
model konversi sistem operasi, baik strategi
konversi langsung, paralel, pilot, maupun
dengan strategi bertahap. Konversi sistem adalah
salah satu aspek yang menentukan keberhasilan
dalam penerapan sistem informasi yang baru.
Pada tahapan konversi ini, aspek non-teknis
meliputi pendekatan, metode, strategi manajerial
terkait sistem kerja dan organisasi pengguna
menjadi perhatian para pengembang di samping
aspek teknis pengembangan sistem informasi
karena terlibatnya pengguna pada semua lini
secara langsung. Pilihan masing-masing
perusahaan bergantung pada kebutuhan dan
kondisi yang ada di lapangan. Bisa juga karena
alasan meminimalisir resiko tapi memerlukan
banyak biaya atau sebaliknya.
Maintainability (kemampuan dalam
proses pemeliharaan) ini penting dilakukan
untuk minimalisasi kendala atau hambatan-
hambatan yang bisa menghambat proses
produksi sehingga tidak menimbulkan kerugian
yang nyata. Tentu saja biaya yang dikeluarkan
ini sangatlah besar dan harus didukung oleh staff
ahli dibidangnya. Pemeliharaan yang dilakukan
meliputi aspek software (perangkat lunak) dan
hardware (perangkat keras, seperti peralatan
pendukung, connectivity, dll). Koneksi internet
yang down, program yang error dan tidak stabil
tentulah bisa menjadi kendala bagi perusahaan
atau institusi sehingga bisa menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Bila hal ini
dibiarkan bukan saja kerugiaan dalam skala hasil
dan tentu saja kepercayaan client atau partner
5. terhadap kinerja dan kualitas perusahaan kita
pun bisa terjadi
LITERATUR TEORI
Dalam analisis persoalan artikel ilmiah
ini, penulis menggunakan metode literatur.
Penulis menggunakan beraneka variasi sumber
pustaka dan data sensus internet yang
membeberkan seputar minimnya pengajaran di
pelosok-pelosok terpenting suku anak dalam.
Untuk memperoleh data/isu penulis mengolah
data dari beraneka variasi sumber isu internet.
Buah variasi sumber rujukan yang ada
menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan
dengan baik
PEMBAHASAN
Manajemen perusahaan seharusnya
dapat memilih dan mengatur sistem informasi
yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan saat diperlukan
perubahan sistem informasi. Selain itu juga perlu
dikenali unit apa saja yang kinerjanya mungkin
menurun jika dipaksa dengan standar penerapan
sistem informasi tersebut. Pada
PertaminaTeknologi informasi sangat luas
cakupannya, dari mulai yang menggunakan
media audio, mediavisual sampai media
pandang dengar/audio visual, ke depan
pertamina harus memiliki Management
Information System (MIS) yang canggih untuk
percepatan arus data dan informasi sehingga
perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk
kegiatan operasional dan pengambilan
keputusan. System informasi (TI) juga harus
dapat memperbaiki proses bisnis pertamina
untuk menuju proses bisnis yang lebih
kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi
Manajemen yang harus dibahas. Peran TI tak
diragukan, dari mulai bagaimana menunjang
pekerjaan engineer dihulu sampai bagaimana
menunjang supply chain management dikilang
atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan
jasa (procurement) mautidak mau harus
bersentuhan dengan teknologi.Menyikapi era
globalisasi, pelaksanaan barang/jasa dapat
menggunalan sarana elektronik, baik internet,
electronic data interchange, maupun e-mail.
Dampak penerapan system informasi pada
organisasi terhadap persaingan oada PT
Pertamina yaitu :
1. System Informasi Manajemen
Akuntansi PT. Pertamina
Sistem akuntansi PT.
PERTAMINA menggunakan sebuah
sistem informasi berbasis ERP (
Enterprise Resource Planning ) dari SAP
R/3 ke generasi mySAP sistem yang
dapat menjadi sebuah alat perubahan
dari sistem manual dalam hal pencatatan
ke sistem komputerasi yang terintegrasi
dan real time. Penerapan software
mySAP agar dapat memberikan data
analitis untuk mendukung proses
pengambilan keputusan jajaran
manajemen di PT. PERTAMINA (
6. PERSERO ) pada umunya dan PT.
PERTAMINA (PERSERO).
Modulatau fasilitas yang
disediakan mySAP 2005 antara lain
untuk transaksi bisnis, intelijen bisnis,
dan manajemen perusahaan strategis
untuk pengambilan keputusan. Software
ini hanya sekedar alat dari sebuah sistem
informasi akuntansi , yang membantu
perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya.Untuk menunjang pencapaian
tujuan perusahaan terhadap sistem
informasi akuntansi yang
dikembangkan, maka dalam
pelaksanaannya manajemen harus
memperhatikan beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Keterlibatan
pemakai dalam pengembangan sistem,
sebab suatu sistem akan tidak efektif
dalam membantu perkerjaan apabila
ketika penentuannya tidak melibatkan
pemakai sistem informasi akuntansi
Kemampuan teknik personal sistem
informasi, arti suatusistem informasi
akuntansi akan lebih bermanfaat dalam
membantu aktivitas apabila setiap
personel yang menggunakan sistem
informasi akuntansi tersebut
memilikikemampuan teknik untuk
mengoperasionalkan sistem informasi
akuntansi tersebut. Dukungan
manajemen puncak juga memiliki
pengaruh dalam penggunaan suatu
sistem informasi akuntansi karena
sistem yang dipilih oleh manajemen
puncak pasti bertujuan untuk
memajukan perusahaan.
2. Sistem Informasi Manajemen
Persediaan PT. Pertamina
Pertamina memanfaatkan e-Procurement
terdapat salah satu proses yang disebut
e-Auction. Pertamina mendahulukan
bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina
serta teknologi dikembangkan oleh
Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi
Informasi (SBTI). Sedangkan sisi
pelaksanaan dilakukan fungsi Layanan
Umum dan Fungsi Pengadaan di
Dekrorat/Unit lain yang berada di luar
cakupan LayananUmum, yang
kemudian diikuti berbagai fungsi dan
unit sebagai user-nya. Secara
gampangnya pengertian e-Auction
adalah negosiasi melalui system secara
electronic dengan mencari harga
terendah dalam rangka pengadaan
barang/jasa.Pelaksanaan e-Auction
dilakukan disebuah bidding room.
Di ruangan inilah negosiasi melalui
system e-Auction dilakukan. Ruangan
ini dilengkapi perangkat komputer yang
saling terhubung membentuk Local
Area Network (LAN). Setiap peserta
penyedia barang/jasa (bidder) yang
mengikuti e-Auction harus terlebih
dahulu lulus evaluasi administrasi dan
teknis, serta telah menjalani pelatihan
7. untuk menggunakan aplikasi Auction
Pertamina dilakukan pada pengadaan
barang/jasa secara manual. Hal
terpenting lain yang berbeda adalah
kalau dalam proses manual menetapkan
pemenang langsung pada penawar harga
terendah urutan pertama. Sedangkan
dalam e-Auction penawar harga
terbaik/terendah dari urutan satu sampai
lima.Sampai diperoleh penawar dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan
harga terendahsebelum e-Auction.
Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN.
Bahkan bisa diperoleh selisih antara
penawaran terendah (proses pra e-
Auction) dengan harga yang diperoleh
penghematan dalam pengadaan
barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.
3. Sistem Informasi SPBU PT. Pertamina
Sistem Informasi SPBU suatu
sistem software yang akan membantu
proses operasional denganmenerapkan
tertib administrasi pada Pompa SPBU
yang ketat Pencatatan dari data
customer,stok minyak, deposit di
pertamina, Kupon Customer dan lain
lain. Produk ini custom dan cocok untuk
pengelola SPBU . Dilengkapi dengan
sistem pelaporan yang sistematis dan
akurat. SistemInformasi SPBU ini
dibuat dengan sistem multi user yang
memungkinkan pengaksesan sistem
informasi oleh beberapa user yang
berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini
dirancang dengan sistem keamanan
yang handal yang mana setiap level user
diset dalam ruang lingkup
pekerjaanyang berbeda berdasar urutan
otorisasi.
Feature Program:Modul Master : Menu
Tanki SPBU, Menu master, Pompa
Master Produk/ Minyak, Master
Supplier, Master Petugas SPBU, Master
Customer.Modul Transaksi: Transaksi
Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk
Produk/Minyak, DepositCustomer Ke
SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan
Tunai, Input kas harian, Koreksi
Stok,Modul Laporan : Menu Laporan
Stock, Laporan Data Customer,
Pembelian Ke Supplier,Pembelian
Detail, Laporan Detail Pembelian,
Laporan Pembelian Per Supplier,
Pembelian Per Produk, Laporan Nota
Penjualan Harian, Laporan, Resume
Penjualan Harian, Laporan
NotaPenjualan, Laporan Detail
Penjualan, Laporan Penjualan Per
Tanki, Laporan Penjualan Per Produk,
Laporan Penjualan Per Customer,
Laporan Penjualan Per Perpetugas,
Laporan Stok Per Produk, Laporan
Kartu Stok, Laporan Detail Stok,
Laporan Laba Penjualan, Laporan
ResumeHarian, Laporan Kas
HarianAgenda Transformasi
PertaminaPerubahan Paradigma
Manajemen dan Sumberdaya Manusia.
8. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor
Hulu sebagai Penghasil Pendapatan
Utama Perusahaan. Transformasi
Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai
Ujung Tombak Perusahaan dalam
Interaksi dengan
Konsumen.Transformasi Restrukturisasi
Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT,
dan Administrasi Umum,termasuk
Penanganan Asset. Hasil yang
diinginkan dari transformasi pertamina
adalah: Pertamina ke depan sebagai
perusahaan panutan (role model) di
Indonesia.
4. Sistem Informasi Manajemen
Pemasaran PT. Pertamina
Pemasaran merupakan sebuah
proses dalam memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Jadi,segala
kegiatan dalam hubungannya dalam
pemuasan kebutuhan dan keinginan
manusia merupakan bagian dari konsep
pemasaran.Pemasaran BBM Retail
merupakan salah satu fungsi di
Direktorat Pemasaran dan Niaga
yangmenangani pemasaran BBM retail
untuk sektor transportasi dan rumah
tangga. Pertaminamelakukan pemasaran
BBM Retail melalui lembaga penyalur
Retail BBM/BBK yang saat initersebar
diseluruh Indonesia, seperti SPBU
(Statiun Pengisian BBM Untuk Umum),
AgenMinyak Tanah (AMT), Agen
Premium & Minyak Solar (APMS),serta
Premium Solar PackedDealer(PSPD)
Saat ini Pertamina sedang berbenah
untuk melakukan transformasi di segala
bidang, termasuk difungsi Retail Outlet
SPBU. Upaya yang dilakukan dalam
perubahan tersebut adalah pemberian
standarisasi pelayanan SPBU Pertamina.
Pertamina berkomitmen memberikan
pelayanan terbaik dengan istilah
Pertamina Way. Penjabaran Pertamina
Way adalah staf, kualitas, dan kuantitas,
peralatan, dan fasilitas, format fisik, dan
produk dan pelayanan.Pertamina Way
merupakan standar baru yang diterapkan
untuk seluruh Stasiun Pengisian
BahanBakar Minyak Umum (SPBU
Pertamina) di seluruh Indonesia kepada
konsumen baik dari segi pelayanan,
jaminan kualitas dan kuantitas termasuk
kenyamanan di lingkungan SPBU.
SPBUyang telah sukses menerapkan
Pertamina Way berhak mendapatkan
Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan
lolos oleh auditor independen bertaraf
internasional.
5. Sistem Informasi Manajemen SDM PT.
Pertamina
Berkomitmen, berdedikasi dan
berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal
tersebut di atas,Perusahaan telah
menetapkan strategi korporat berikut
untuk pengembangan SDM:
Mengimplementasikan pengembangan
9. pekerja yang terorganisasi dan konsisten
sehingga para pekerja memiliki
kompetensi, ketrampilan, dedikasi,
kinerja dan produktivitas yang
tinggi.Memberikan penghargaan dalam
bentuk kesejahteraan dan remunerasi
yang kompetitif sertamemberikan
perlindungan kepada pekerja sesuai
dengan standar perusahaan migas di
Indonesiadan peraturan yang berlaku.
Menciptakan dan mengembangkan
hubungan industri yang aman untuk
menciptakan suasana yang harmonis dan
nyaman guna mendukung produktivitas
yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi
dasar untuk pengimplementasian
program pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki keyakinan bahwa
pengembangan SDM merupakan
investasi jangka panjang sehingga
Perusahaan memiliki komitmen
terhadap program pengembangan yang
sistematik dan berkelanjutan untuk
mengantisipasi perubahan kebutuhan
bisnis. Perusahaan telah
mengimplementasikan proses
rekruitmen dan seleksi pekerja yang
transparanguna memperoleh ahli dan
lulusan Sarjana baru untuk regenerasi.
Proses rekruitmen dan seleksiawal
dilaksanakan melalui pihak ketiga yang
independent seperti Universitas
Indonesia,Universitas Gadjah Mada dan
Universitas Padjadjaran.Melanjutkan
kebijakan tahun 2001.
Perusahaan telah
mengembangkan sistem dan program
manajemen karir berdasarkan
kemampuan dan kinerja (merit system).
Program dan sistem tersebut diharapkan
dapat meningkatkan efektifitas dan
transparansi dalam pengembangan karir
pekerja Pertamina dimasa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan
yang mendukung proses transformasi,
Perusahaan telah melakukan program
sosialisasi untuk nilai-nilai
unggulanyang dikenal dengan FIVE-M
(Focus, Integrity, Visionary, Excellence
and Mutual Respect).Untuk pengukuran
kinerja, Perusahaan menggunakan
Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks
Produktivitas. Pengukuran ini
meningkatkan pengembangan yang
berkelanjutan untuk mempercepat
pencapaian status sebagai perusahaan
bertaraf internasional.
Sistem Informasi Manajemen Produksi
o Sistem Informasi
Sistem informasi adalah
sekumpulan hardware, software,
brainware, prosedur dan atau aturan
yang diorganisasikan secara integral
untuk mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat guna memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan.
10. Sistem informasi adalahsatu kesatuan
data olahan yang terintegrasi dan saling
melengkapi yang menghasilkan output
baik dalam bentuk gambar, suara
maupun tulisan.
Sistem informasi adalah
sekumpulan komponen pembentuk
sistem yang mempunyai keterkaitan
antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu. Dalam sistem
informasi diperlukannya klasifikasi alur
informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi.
Kriteria dari sistem informasi antara
lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Sistem informasi adalah kumpulan
antara sub-sub sistem yang saling
berhubungan yang membentuk suatu
komponen yang didalamnya mencakup
input-proses-output yang berhubungan
dengan pengolaan informasi (data yang
telah diolah sehingga lebih berguna bagi
penggunanya).Suatu sistem informasi
(SI) atau information system (IS)
merupakan aransemen dari orang, data,
proses-proses, dan antar muka yang
berinteraksi mendukung dan
memperbaiki beberapa operasi sehari-
hari dalam suatu bisnis termasuk
mendukung memecahkan soal dan
kebutuhan pembuat keputusan
manejemen dan para pengguna yang
berpengalaman di bidangnya.
Sebuah sistem informasi merupakan
suatu kumpulan atau seperangkat
komponen yang berhubungan dan
mendukung dengan fungsi
mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan
informasi.Hasil dari proses tersebut
digunakan pihak manajemen sebagai
suatu dasar dalam pembuatan keputusan
organisasi. Selain itu, sistem informasi
yang baik juga dapat membantu dalam
hal penganalisaan dan visualisasi
masalah dalam penciptaan produk baru.
o Sistem informasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen
produksi mendukung fungsi
produksi/operasi yang meliputi semua
aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengadilan proses
menghasilkan barang atau jasa. Sistem
ini mendapatkan dan memproses data
mengenai semua aktivitas mencakup
produksi yang baik dan pelayanan
(services) yang dibutuhkan oleh
konsumen.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulan dalam
makalah ini adalah:
11. 1. Berhasilnya penerapan sistem informasi
yang dilakukan oleh PT. Pertamina
dengan menggunakan sistem
Outsourching.
2. Penerapan sistem informasi yang
dilakukan oleh PT. Pertamina
mempermudah pekerjaan yang
dilakukan.
3. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari
penerapan outsourcing sistem informasi
di PT. Pertamina, beberapa
kelebihannya diantaranya adalah:
o Data perusahaan terintegrasi
o Kegiatan bisnis perusahaan
lebih terfokus
o Keamanan data lebih terjamin
Mempermudah persaingan di
pasar global
4. Beberapa kelemahan dari penerapan
outsourcing sistem informasi di PT.
Pertamina diantaranya adalah meaikan
anggaran perusahaan, ketidaksesuaian
fitur yang dibutuhkan.