Makalah ini membahas tentang isu sosial dan etika dalam sistem informasi dan pemanfaatan internet. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain mengenai 5 analisis etika yang dapat digunakan untuk menilai dampak implementasi sistem informasi terhadap organisasi, isu privasi data, hak kekayaan intelektual, dan dampak teknologi terhadap kualitas hidup masyarakat.
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf
1. i
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM
INFORMASI
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Dwi Rintani (55516120022)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ii
ABSTRACT
Perkembangan internet saat ini sangat berkembang, sehingga masuk ke
dalam seluruh lini masyarakat. Internet dan teknologi perusahaan digital
membuat semakin mudah dari sebelumnya untuk menyusun,
menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan perhatian
baru tentang penggunaan informasi pelanggan yang tepat, perlindungan
privasi pribadi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Orang-orang
yang ahli dalam bidang teknologi informasi (orang yang mempunyai
kemampuan khusus) dapat menyalahgunakan sistem informasi dengan
mengganti rekaman telpon, mengalihkan uang, dan sabotase.
Permasalahan etika yang mendesak lain yang disebabkan sistem
informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem
informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang
melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari
institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat.
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tangerang,
24 Maret 2017
Penyusun
4. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................. 1
1.2.Perumusan Masalah ........................................................ 2
1.3.Tujuan dan Manfaat Pembelajaran .................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Isu Etika Dan Sosial ......................................................... 3
2.2. Masalah Etika Teknologi Informasi .................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
............................................................................................... 8
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan.................. 9
4.2 Fenomena Sosial Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika
Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan
Internet Pada Bidang Perbankan.................................... 10
4.3 Penerapan Lima Langkah Analisis Etika Berkaitan Dengan
Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi
Dan Pemanfaatan Internet.............................................. 12
BAB V KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan...................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 15
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan
konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang
menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan
konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-
business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka
bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan
berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-
commerce tersebut.
Perkembangan Teknologi Informasi khususnya internet yang
berkembang pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat
bantu menjadi gaya hidup (life style) dilingkungan masyarakat. Kemudahan
akses jaringan internet dengan bantuan piranti elektronik yang mendukung
seperti smartphone, tablet dan laptop turut mendukung evolusi pola
penggunaan.
Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin mudah
dari sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan
informasi, memberikan perhatian baru tentang penggunaan informasi
pelanggan yang tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan hak
kekayaan intelektual. Orang-orang yang ahli dalam bidang teknologi
informasi (orang yan mempunyai kemampuan khusus) dapat
menyalahgunakan sistem informasi dengan mengganti rekaman telpon,
mengalihkan uang, dan sabotase.
Permasalahan etika yang muncul disebabkan dari penggunaan
sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem
informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang
melindungi keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari
institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat.
Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang
menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat.
meningkatkan kemampuan jaringan teknologi informasi internet, yang
6. 2
memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti
individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online
menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika,
dimana bisa menciptakan akuntabalitas (pertanggungjawaban) atas
konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem
pengaman yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup
dalam masyarakat informasi.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa saja yang perlu diperhatikan dan fenomena berkaitan dengan isu
sosial dan etika dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan
Internet yang terdapat pada lingkungan kerja?
2) Apa dampak Implemenasi sistem informasi bagi organisasi dilihat
dengan 5 (lima) analisis etika?
3) Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politik saling berhubungan
dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada
lingkungan kerja?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui fenomena
berkaitan dengan isu sosial dan etika dalam implementasi sistem informasi
dan pemanfaatan internet serta menegtahui dampak yang timbul dllihat
menggunakan 5 (lima) analisis etika. Pembaca dapat mengetahui juga isu
etika, sosial dan politik yang berhubungan dengan imementasi sistem
informasi dan pemakaian internet pada lingkungan kerja.
7. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Isu Etika Dan Sosial
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan
untuk memilih. Etika adalah tentang pilihan masing-masing orang. Pilihan
etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan
bertanggung jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari
tindakan etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi
sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang
melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung
jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan
hukum mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk
memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, sistem atau organisasi
lain.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan
seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk
membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi
menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan
membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan
perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet
dan perdagangan untuk itu ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya
memunculkan isu etika, kita dapat menganalisis masalah ini dengan 5 (lima)
tahapan analisis:
1) Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
2) Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang
terlibat.
3) Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4) Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
5) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
Prinsip Etika Kandidat:
1) Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain
(Golden Rule).
2) Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang,
tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga.
8. 4
3) Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini
tidak tepat diambil.
4) Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau
luhur.
5) Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya
yang paling sedikit.
6) Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata
dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain
(disebut dengan aturan etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no
free lunch” rule).
Hak Informasi: Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain,termasuk
negara.
Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam
tiga tradisi sah yang berbeda yaitu Rahasia dagang, Hak cipta, dan Hak
paten.
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang
menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat.
meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang
memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti
individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online
menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika,
dimana bisa menciptakan akuntabalitas (pertanggungjawaban) atas
konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem
pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup
dalam masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana
isu etika mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara
dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari
isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat
melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik
sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang
yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam
beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
9. 5
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi
mencakup 5 (lima) dimensi moral diantaranya:
1) Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan
mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan
sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2) Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi.
kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang
diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya
teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi
dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada
jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi
meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3) Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu, di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas
dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan
dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu
serta hak-hak pribadi.
4) Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi
untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk
melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan
kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5) Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang
berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di
sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus
internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi
positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail
untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh
bagi mereka, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk
online sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah ,
karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka, tidak
10. 6
mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman
bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan
masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh
pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol pada
keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang,
karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat
menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan
komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti
komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang
telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka
dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan
teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk
atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan
penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak
tertentu.
2.3. Masalah Etika Teknologi Informasi
Menurut Richard Mason (1986), masalah etika Teknologi Informasi
diklasifikasi menjadi empat hal sebagai berikut berikut:
1) Privasi, yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk
melakukannya.
2) Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat dan akurat
sehingga tidak merugikan pengguna informasi.
3) Property, perlindungan kekayaan intelektual yang saat ini digalakkan
oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mencakup tiga hal :
a. Hak cipta (copy right), hak yang dijamin kekuatan hukum yang
melarang menduplikasi kekayaan intelektual tanpa seizin
pemegangnya.Diberikan selama 50 tahun.
b. Paten, bentuk perlindungan yang sulit diberikan karena hanya
diberikan bagi penemuan inovatif dan sangat berguna.Berlaku
selama 20 tahun.
c. Rahasia perdagangan, perlindungan terhadap kekayaan dalam
perdagangan yang diberikan dalam bentuk lisensi atau kontrak.
4) Akses, Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu
layanan yang baik dan optimal bagi semua orang dalam mendapatkan
informasi yang diinginkan.
11. 7
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah:
1) Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat
2) Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi
masyarakat untuk menyampaikan keluhan
3) Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik
profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi
4) Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari pengemban profesi IT
untuk menjaga martabat luhur profesinya
5) Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban
profesi IT
Perbuatan-perbuatan yang tidak melanggar hak cipta:
1) Penggunaan hasil karya orang lain untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penulisan laporan, penulisan kritik
atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang
wajar dari pencipta.
2) Pengambilan ciptaan orang lain untuk kepentingan pembelaan dalam
pengadilan.
3) Menggunakan hasil karya orang lain untuk kepentingan orang cacat
dan tidak komersial.
4) Backup program komputer untuk kepentingan pengamanan data dan
tidak komersial.
12. 8
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau
internet.
13. 9
BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan
Perbankan merupakan salah satu industri yang membutuhkan
dukungan dan peranan teknologi informasi, mulai dari melakukan pekerjaan
sehari – hari misalnya input data pembukaan rekening tabungan yang
dilakukan oleh customer service, transaksi yang dilakukan oleh nasabah
baik secara elektronik (ATM) maupun internet (internet banking) sampai
dengan melakukan penetrasi ke pasar. Hal ini berarti dunia perbankan
termasuk perbankan syariah arus mengikuti arus perubahan informasi yang
terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat
seperti yang diharapkan.
Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak
terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam operasional
bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan
dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data
informasi bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan
baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan
yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta
kepuasan nasabah.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur
informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan
sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah
sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak
hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general
ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan menyediakan
informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi historis,
laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan
anggaran, dan lain-lain.
Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam dunia
perbankan:
• Sistem informasi keuangan (financial information system)
• Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
• Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
• Sistem keputusan manajemen (management decision system)
• Sistem informasi nasabah (customer information system)
14. 10
• On line banking system (general ledger aplication system)
• Sistem informasi keuangan (financial information system)
Sistem on-line atau sistem aplikasi perbankan terintegrasi ini
merupakan trend perbankan dewasa ini sehingga masing-masing bagian
atau nasabah bisa secara online berhubungan dengan pihak bank di
seluruh kantor cabang. Sistem online ini memerlukan sistem jaringan
komputer yang menghubungkan seluruh kantor cabang dan pembuatan
sub-subsistem aplikasi yang terintegrasi dengan memperhitungkan
keterkaitan fungsional antar-bagian di bank tersebut dan keterkaitannya
dengan sistem eksternal, baik nasabah, lembaga keuangan lain maupun
sistem-sistem informasi eksternal lainnya. Sebagai contoh, ada sistem
aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasi sistem online.
Salah satu sistem yang sangat dibutuhkan oleh bank adalah Core
Banking System (CBS) peranannya adalah mendukung kegiatan bisnis
utama bank untuk itu tidak bisa dipungkiri bahwa investasi teknologi
informasi di dalam dunia perbankan membutuhkan dana yang sangat
besar. Salah satu core banking system yang sudah mulai banyak
diimplementasikan di Indonesia adalah T24 yang merupakan produk
besutan banking software company yaitu Temenos. Di Indonesia sendiri
Temenos dikenal dengan product core banking-nya, bank yang sudah
mengimplementasikan antara lain: Bank Mandiri Syariah dan bank-bank
lain.
Temenos T24 adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan
yang bergerak dibidang pengembangan software untuk perbankan
TEMENOS. Temenos T24 merupakan aplikasi yang lengkap mulai dari
back office, CRM (Customer Relationship Management) dan manajemen
siklus hidup produk yang efektif untuk bisnis retail, perusahaan, wholesale
dan perbankan universal maupun privat. Aplikasi beroperasi 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu dan dalam bentuk real-time. T24 mengkombinasikan
fungsi bisnis yang komprehensif dengan arsitektur yang maju, aman, luas
dan modular untuk memenuhi teknologi perbankan dan tantangan pasar
saat ini dan masa depan.
4.2 Fenomena Sosial Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam
Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet Pada
Bidang Perbankan
Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat
bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
15. 11
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan.
Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta
mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan
manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan
perusahaan.
Terdapat beberapa contoh kasus perbankan dari tahun 80-an
hingga saat ini yang menjadi fenomena sosial berkaitan dengan isu sosial
dan etika dalam implementasi sistem informasi dan pemanfaatan internet
pada bidang perbankan diantaranya sbb:
1) Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui
komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10
Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari
sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan
menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari
teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian
melahirkan suatu ruang komunikasi dan informasi global yang dikenal
dengan internet. Pada kasus tersebut, kasus ini modusnya adalah
murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet
hanya sebagai sarana kejahatan. Penyelesaiannya, karena kejahatan
ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan menggunaka
komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang-
undang yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan
pasal 362 KUHP atau Pasal 378 KUHP, tergantung dari modus
perbuatan yang dilakukannya.
2) Salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung sekitar Tahun
2003. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri
nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja
tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah
beberapa kali berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan
kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet-
warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi
dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari
beberapa situs. Namun lagi-lagi, para petugas kepolisian ini menolak
16. 12
menyebutkan situs yang dipergunakan dengan alasan masih dalam
penyelidikan lebih lanjut
3) Pembobolan Rekening Nasabah Melalui "e-Banking". Modus kejahatan
ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus
melalui pesan layanan di internet kepada korban pengguna e-banking.
Setelah korban mengunduh software palsu tersebut, malware akan
secara otomatis masuk ke komputer dan memanipulasi tampilan
laman internet banking seolah-olah laman tersebut merupakan milik
bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan
akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban.
4) Tindakan fraud yang disebabkan oleh sharing password antar pegawai
yang merugikan nasabah dan perusahaan. Modus ini dilakukan oleh
pihak operation dengan menyalahgunakan aplikasi inputer dan
otorisator secara bersamaan.
4.3 Penerapan Lima Langkah Analisis Etika Berkaitan Dengan Isu
Sosial Dan Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan
Pemanfaatan Internet
Password merupakan bentuk data otentikasi rahasia yang digunakan
untuk mengontrol akses ke dalam sebuah sumber informasi yang diketahui
oleh pengguna. Karena penggunaan password yang krusial, maka
password seharusnya dirahasiakan dari mereka yang tidak memiliki
wewenang untuk mengakses. Tetapi dalam kegiatan sehari-hari sharing
password masih sering terjadi. Ini merupakan isu ditempat saya bekerja,
sehingga saya aka mencoba untuk diterapkan dengan lima langkah analisis
etika sbb:
1) Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta-fakta.
Data perusahaan yang bersifat rahasia diubah atau melakukan
transaksi fiktif sehingga banyak terjadi perubahan dan fraud. Pihak
yang tidak bertanggung jawab menggunakan data tersebuut untuk
kepentingan tertentu yang tidak ada kaitannya dengan perusahaan.
Terlebih lagi kegiatan yang berkaitan dengan perbankan selalu
mengenai data dan transaksi keuangan yang riskan terhadap tindakan
fraud. Sehingga dari masing-masing personil memiliki tigkat resiko
sesuai dengan jabatannya mengenai user dan password yang dimiliki.
Misalnya saja user Customer Service (CS), Teller dan Back Officer
(BO); mereka adalah dengan jabatan inputer. Sedangkan Operation
Manager (OM) adalah pihak otorisator. Masing-masing memiliki tugas
dan tanggung jawab menjaga kerahasiaan terhadap user dan password
yang dimiliki.
17. 13
2) Tentukan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih
tinggi order yang terlibat.
Walaupun OM adalah atasan langsung dari CS, Teller dan BO untuk
user dan password tetaplah rahasia masing-masing individu. Tidak
boleh OM mengetahui user dan password bawahannya begitu juga
sebaliknya. Apabila salah satu diantara mereka tidak masuk maka
pihak yang tidak masuk meminta user ke kantor pusat bukan
memberitahu user yang tidak masuk itu.
3) Mengidentifikasi pemangku kepentingan.
Setiap masalah etika, sosial, dan politik memiliki pemangku amanah:
pemangku amanah disini adalah masing-msing karyawan yang
diamanahkan user dan password transaksi inputer dan transaksi (teller,
CS dan BO) dan operation manager sebagai si otorisator. Ada yang
membatasi si Otorisator dalam melakukan pekerjaannya yaitu limit
transaksi. Apabila transaksi di atas limit Operation Manager maka yang
mengotrisasi adalah Branch Manager. Sehingga masing-masing tau
batasan dan keamanan transaksi.
4) Mengidentifikasi opsi yang Anda cukup dapat mengambil.
Pada suatu ketika sang Customer services tidak masuk dan CS
pengganti sedang menggantikan di cabang lain maka layanan kepada
nasabah harus tetap berlangsung. Otomatis tetap harusada pengganti
sang CS, maka dari pihak marketing turun tangan menggantikan tugas
CS. Disini terjadi pertukaran user dan password antar bagian.
Perukaran ini aman jika user dan password yang diberikan adalah user
pengganti yang untuk mendapatkannya harus didaftarkan terlebih
dahulu.
5) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda.
Bisa saja dalam proses pergantian yang ingin cepat tidak meminta ke
pihak yang berwenang tapi langsung menggunakan user yang sudah
tersedia. Memang cepattetapi terdapat indikasi si marketing dapat
menyalahgunakan user inputer dalam pekerjaan dilain waktu untuk
memperoleh mencapai targett kerjanya dengan menginput nasabah
bodong. Pasti sangat berbahaya. Untuk itu hindarilah sharing password
dan ubahlah password secara berkala untuk menghindari pencurian
password dan penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab.
18. 14
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kehadiran teknologi informasi dan internet memberikan manfaat
bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan.
Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta
mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan
manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan
perusahaan.
19. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.
Mercu Buana
2. http://trysutriani.blogspot.co.id/2016/04/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem.html
3. http://fatmawati-fatmawatializaid.blogspot.co.id/2015/03/masalah-
etika-dalam-teknologi-informasi.html
4. https://mildsend.wordpress.com/2013/05/07/kasus-kejahatan-atau-
penyalahgunaan-teknologi-informasi-hacking/
5. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.
Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking.
6. http://zahiraccounting.com/id/blog/inilah-5-dampak-negatif-jika-
anda-mengabaikan-password-dalam-software-akuntansi/