Dokumen tersebut membahas perawatan mesin pendingin tipe RKS 5F pada komponen oil separator dan kondensor. Beberapa masalah yang dijelaskan adalah masuknya minyak ke sistem freon, kebocoran freon, dan kurangnya proses pendinginan akibat kotoran pada kondensor, yang dapat mengganggu sirkulasi dan efektivitas freon. Cara penanganannya adalah melakukan overhaul pada kompresor, mengumpulkan freon, dan members
Jurnal pdp vol 2 no 2 iwan dan m taufik perawatan-perbaikan mesin pendingin type rks 5 f pada oil separator dan kondensor
1. PERAWATAN/PERBAIKAN MESIN PENDINGIN TIPE RKS 5F
PADA OIL SEPARATOR DAN KONDENSOR
(Maintenance/Repair of Engine Cooling Type RKS 5F
at the Oil Separator and the Condenser)
Iwan Efendi, M. Taufik
Jurusan Teknika Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Abstrak: Pengoperasian mesin pendingin terdapat bermacam-macam gangguan yang dapat mengganggu
maksimalisasi kerjanya. Berkaitan dengan gangguan-gangguan yang menyebabkan terganggunya
sirkulasi freon. Dengan ikut beredarnya minyak lumas ke dalam sistem freon akan mengganggu
kelancaran sirkulasi freon, karena minyak lumas tersebut akan menyebabkan terjadinya partikel-partikel
minyak yang menutupi dan menyempitkan pipa-pipa dari sistem freon. Gangguan ini disebabkan oleh
kurang maksimalnya kerja dari oil separator, keausan pada piston-piston dan silinder liner serta terlalu
banyaknya minyak lumas yang ada dalam kompressor. Kebocoran freon akan menyebabkan jumlah freon
dalam sistem menjadi berkurang yang berakibat freon yang diekspansikan di evaporator jumlahnya
sedikit sehingga tidak mampu menjadikan ruang pendingin menjadi dingin. Jika kebocoran terjadi pada
tekanan rendah (0,2 - 0,8 kg/cm2)
akan menyebabkan udara akan masuk ke dalam sistem freon. Hal ini
terjadi akibat dari tekanan udara luar lebih tinggi dari tekanan yang ada pada tekanan rendah sistem freon,
karena adanya isapan dari kompressor sehingga lebih vakum. Apabila kondensor dalam keadaan kotor
akan mengganggu proses kondensasi gas freon menjadi cair. Freon yang dikondensasikan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pendinginan pada ruang pendingin sehingga suhu ruang pendingin ideal tidak
dapat tercapai.
Kata kunci: mesin pendingin, sistem freon, evaporator, kondensor
Abstract: Operation of refrigerating machine contained an assortment of disorders that can interfere with
the maximization of work. Associated with disorders that cause disruption of the circulation of freon. By
participating circulation of lubricating oil into the system will interfere with the smooth circulation freon,
such as lubricating oil will cause oil particles are covered and constrict the pipes of the system freon. This
disorder is caused by less than the maximum working oil separator, the wear on pistons and cylinder
liners and too much lubricating oil is in the compressor. Freon leak will cause the amount of refrigerant in
the system is reduced resulting in an expanded freon in the evaporator are few that can not make the
refrigerator to cool. If a leak occurs at low pressure (0.2 to 0.8 kg/cm2) will cause the air will enter the
system freon. This happens due to the outside air pressure is higher than the pressure that is on the low
pressure freon system, due to the suction of the compressor so that more vacuum. If in a dirty condenser
will disrupt the process of condensing into liquid freon gas. Freon is condensed not be sufficient for
cooling in the refrigerator so that the ideal room temperature cooling can not be achieved.
Keywords: refrigerating machine, freon system, evaporator, condensor
Alamat korespondensi:
M. Taufik, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
Sebuah kapal dapat melakukan
pelayaran jauh dalam waktu yang lama
sehingga dalam pelayaran tersebut
dibutuhkan adanya komponen-
komponen pendukung berupa sarana dan
prasarana yang langsung berhubungan
dengan alat-alat operasional bongkar
muat, navigasi, permesinan dan juga
dapat berupa penunjang kesejahteraan
dan kesehatan anak buah kapal.
Salah satu komponen yang
berhubungan dengan kualitas dan
kuantitas bahan makanan di atas kapal
diperlukan alat pendukung yang dikenal
dengan Mesin Pendingin.
Berdasarkan pengalaman selama
praktek di atas kapal MT. SINAR
EMAS, banyak permasalahan yang
terjadi pada mesin pendingin seperti;
pendinginan pada kondensor selalu
kurang sehingga kondensor jadi panas
dan compressor sering mati akibat
tekanan air pendingin kurang, kebocoran
pada freon, kerusakan fatal pada
kompressor, juga kurang optimalnya
kerja dari oil separator dan juga pernah
crankshaft, piston, serta piston ring
compressor pada mesin pendingin patah.
Akibat terparah yang terjadi dari
91
2. 92 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2012
rusaknya mesin pendingin tersebut
adalah hampir dari separuh persediaan
bahan makanan membusuk.
Dari latar belakang masalah di atas
dapat dirumuskan masalah yakni,
bagaimana melakukan
perawatan/perbaikan pada oil separator,
kondensor, dan kebocoran freon?
Perawatan/Perbaikan Mesin
Pendingin mempunyai beberapa batasan
sebagai berikut.
Lubrication oil ( minyak lumas ) ikut
beredar bersama sistem freon.
Kebocoran Freon pada sistem mesin
pendingin.
Kondensor kotor.
Tujuan penelitian ini terdiri dari
Memenuhi persyaratan akademik
sebagai syarat memperoleh ijazah Ahli
Madya.
Mengidentifikasi setiap gangguan pada
mesin pendingin terutama pada sistem
sirkulasi media pendingin yang
memegang peranan vital.
Bekerja sesuai dengan petunjuk dari
instruction manual book yang memuat
aturan-aturan standar dalam perawatan
agar pekerjaan selalu efektif dan efisien.
Menjaga kondisi mesin pendingin agar
tetap prima sehingga suhu ruang
pendingin dapat selalu optimal dan
kualitas bahan makanan tetap terjaga.
Mencegah biaya ekstra untuk perbaikan
akibat kerusakan yang fatal yang dapat
menyebabkan kerugian pada perusahaan
dan juga waktu kerja ekstra bagi awak
kapal.
Manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Masinis dapat menggunakan sebagai
acuan bahwa dalam melakukan
perawatan mesin pendingin harus selalu
konsisten agar setiap pekerjaannya
efektif dan efisien.
Penulis dapat menjadikan sebagai
penambah pengalaman dan wawasan
yang dapat dijadikan modal untuk
menjadi masinis yang professional
nantinya dan juga menjadi seorang yang
ahli dalam menangani masalah mesin
pendingin.
Pembaca pada umumya, sebagai
wawasan agar memahami prinsip kerja
sistem pendinginan pada umumnya dan
mengetahui fungsi mesin pendingin
secara khusus serta bagaimana merawat
dengan baik agar tetap optimal kerjanya.
Siklus Pendinginan
Media pendingin selalu berubah-
ubah dari bentuk gas menjadi cair atau
sebaliknya. Siklus pendinginan dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Siklus Pendinginan
Tekanan Tinggi : pada daerah ini media
pendingin berwujud cair dan gas, daerah
ini mulai dari setelah katup tekan
kompressor, kondensor sampai katup
ekspansi.
Tekanan rendah : pada daerah ini media
pendingin juga berwujud cair dan gas,
daerah ini mulai katup ekspansi,
evaporator sampai katup isap
kompressor.
Komponen - komponen mesin
pendingin
1. Kompresor adalah alat yang bertugas
untuk menghisap dan menekan
refrigeran sehingga refigeran beredar
dalam unit mesin pendingin,
sedangkan motor penggerak bertugas
memutar kompresor tersebut.
2. Oil separator adalah sebuah alat yang
berfungsi menyaring minyak lumas
dengan Freon sehingga minyak
lumas tersebut kembali ke dalam oil
carter.
3. Kondensor adalah sebuah alat untuk
mengubah freon gas menjadi freon
cair dengan proses kondensasi (uap
panas dari refigeran berubah menjadi
cairan, mengembun).
3. Iwan dan M. Taufik: Perawatan/Perbaikan Mesin Pendingin Tipe RKS 5F ... 93
4. Receiver digunakan untuk
menampung sementara waktu
refrigerant cair dari kondensor
sebelum masuk ke katup ekspansi.
5. Dryer adalah sebuah alat yang
berfungsi menyerap uap air,
menyaring kotoran-kotoran dalam
refrigerant (freon).
6. Solenoid valve terletak sebelum
katup expansi. Fungsi utama dari
katup solenoid adalah mengatur suhu
kamar pendingin.
7. Expansion valve
berfungsi untuk mengatur jumlah
freon yang mengalir ke dalam
evaporator secara otomatik yang
menyesuaikan dengan beban
pendinginan dan kerja katup ini
dikemudikan oleh temperatur dan
tekanan gas refrigerant yang
meninggalkan evaporator.
8. Evaporator berguna
untuk menguapkan cairan refrigeran
atau untuk mengambil panas
disekelilingnya.
Alat - alat Keamanan Pada Mesin
Pendingin
Alat-alat keamanan pada mesin
pendingin terdiri dari
Oil pressure protection switch.
Safety valve.
Low Pressure Control Switch atau
Saklar Pengontrol Tekanan Rendah.
High Pressure Control Switch atau
Pengontrol Tekanan Tinggi.
Water Failure Swich atau Saklar
Gangguan Air.
Cara Kerja Refrigerator
Gas Freon dihisap ke dalam
compressor untuk dimampatkan
sehingga berubah menjadi tekanan tinggi
yang kemudian gas freon akan mengalir
ke dalam oil separator di sini freon akan
dipisahkan dengan minyak lumas yang
kemudian minyak lumas akan
dikembalikan lagi ke kompressor. Bahan
pendingin selanjutnya akan mengalir ke
dalam kondensor untuk diubah dari gas
menjadi cair, dengan proses kondensasi
dengan air laut. Freon cair kemudian
akan ditampung ke dalam penampung
(receiver) yang selanjutnya freon cair
akan dialirkan ke dryer untuk disaring
dari kotoran, uap air, dll. Selanjutnya
freon akan dialirkan lagi ke dalam katup
expansi valve, pada katup ini freon
seakan-akan dicekik (throtled) sehingga
terjadi penurunan tekanan secara
mendadak, setelah freon diexpansikan,
freon masuk ke dalam evaporator dalam
bentuk partikel-partikel kecil yang
menguap sehingga akan lebih mudah
menyerap panas di sekitar ruangan
pendingin, setelah melakukan
penyerapan panas freon berubah bentuk
menjadi gas (vapour), lalu freon kembali
lagi dihisap oleh kompresor.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kapal
MT. SINAR EMAS.
Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi adalah melakukan
pengamatan atau penginderaan secara
langsung terhadap keadaan di lapangan.
b. Metode wawancara adalah dengan
tanya jawab yang disesuaikan dengan
perkembangan interaksi sosial dengan
anggota lingkungan sosial yang
bersangkutan.
c. Metode deskriptif adalah metode yang
berkaitan langsung dengan metode
observasi, yaitu penulis memaparkan
hasil penelitian yang berupa data dan
angka dalam bentuk tulisan dalam tugas
akhir mengenai obyek yang telah diamati
dan diteliti. Tujuan dari metode
deskriptif tidak lain untuk memperjelas
dan memudahkan dalam pemahaman
dari hasil observasi.
Jenis Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara
langsung dari responden. Penulis
memperolehnya selama melaksanakan
praktek, baik yang diperoleh dari
observasi, interview maupun deskriptif.
Data-data mesin pendingin adalah
sebagai berikut.
MAKER : NAMIRE CO. LTD.
MODEL : RKS 5F FOR
MARINE USE
4. 94 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2012
COMPRESSOR : HIGH SPEED
MULTI CYLINDER
(OPEN TYPE)
CONDENSOR : HORIZONTAL
SHELL AND TUBE
EXP. VALVE : 1. DANFOSS TX2 -
0,7 FOR CILLER
ROOM
2. DANFOSS TX2 -
1 FOR FREEZER
ROOM
DRYER : DANFOSS DN- 164
OIL
SEPARATOR : VERTICAL SHEEL
TYPE WITH
AUTOMATIC OIL
RETURN
REFRIGERANT: FREON 22 /
CAPACITY 40 KG
EVAPORATOR : TYPE SLANT
COIL
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi
dokumentasi. Dalam melakukan
penulisan, data-data sekunder penulis
peroleh dari kajian-kajian pustaka yang
penulis ambil dari buku-buku yang
berkaitan dengan mesin pendingin.
Hasil analisis/temuan masalah
adalah sebagai berikut.
1. Masuknya minyak lumas ke dalam
sistem freon.
2. Terjadi kebocoran freon dari sistem.
3. Kurang optimalnya proses kondensasi
akibat kondensor kotor.
PEMBAHASAN MASALAH
Akibat Minyak Lumas Ikut Beredar
Dengan Freon
Freon dalam sistem terganggu,
karena minyak lumas sangat beda
karakteristiknya dengan Freon. Dengan
ikut beredarnya minyak lumas ke dalam
sistem Freon akan mengganggu proses
pemindahan panas pada proses
penguapan pada evaporator.
Penyebab dan akibatnya
a. Keausan pada ring piston, piston dan
silinder liner pada compressor dapat
menyebabkan minyak lumas beredar
bersama freon dalam sistem. Jika ring
piston, piston dan silinder liner telah aus,
maka gas Freon yang dimampatkan akan
mengandung minyak.
b. Terlalu banyaknya minyak lumas
yang ada dalam compressor juga dapat
menyebabkan ikut beredarnya minyak
lumas bersama freon kedalam sistem.
c. Faktor utama tidak bekerjanya
dengan baik oil separatornya ( pemisah
minyak lumas dengan Freon ),
Saluran pengembalian minyak
tersumbat.
Karena jarum tidak dapat bekerja.
Pelampung terhambat kerjanya.
Cara Mengatasi
1. Melakukan overhoul pada
kompressor.
Mematikan kompressor
Memvacum ( mengumpulkan )
Freon ke dalam kondensor
dengan menutup katup keluar
Freon cair dari kondensor, agar
freon tidak banyak yang
terbuang.
Membiarkan kompressor mati
secara otomatis setelah keadaan
vacum. Arus ke motor
kompresor akan diputus otomatis
oleh low pressure switch control.
Mematikan pompa pendingin
untuk kondensor. Kontak untuk
sistem kondensasi dan pompa
akan mati.
Setelah compressor mati,
matikan sumber listrik pada main
switchboard. Kontak pada ACB
ke sistem kompresor terputus.
Menutup semua katup yang
berhubungan dengan compressor
( katup isap dan katup tekan ).
Tahap ini dilakukan agar tidak
mengalir lagi tekanan freon ke
kompresor.
Melepas semua pipa yang
berhubungan dengan compressor.
Pipa utama isap dan tekan, serta
aksesori pipa yang terpasang ke
kontrol tekanan freon dan
minyak pelumas harus dilepas.
Melepas V belt yang
menghubungkan compressor
5. Iwan dan M. Taufik: Perawatan/Perbaikan Mesin Pendingin Tipe RKS 5F ... 95
dengan motor listrik, agar
kompresor dapat bergerak bebas
bodinya dan putaran shaftnya.
Mengangkat compressor dari
dudukannya dan lakukan
pembongkaran pada tempat yang
leluasa, pembongkaran di tempat
sempit tidak efisien waktu dan
tenaga.
Pembongkaran
Tahap pertama, melepaskan
silinder head cover dan
mekanisme katupnya harus hati-
hati supaya packing dan lubang
baut tidak rusak.
Mengeluarkan minyak lumas dari
crankcase (ruang engkol)
kompressor. Mengalirkan melalui
selang ke sebuah wadah yang
cukup untuk menampung volume
minyak lumas dari crankcase.
Membuka cover penutup
crankcase ( Ruang engkol ) untuk
dapat melihat keadaan shaft dan
menandainya terlebih dahulu
dengan spidol marker.
Melepaskan baut pengikat
crankpin bearing ( bantalan ).
Langkah ini perlu ditandai juga
dengan spidol marker.
Mengambil/mencabut rangkaian
piston dan batang piston dengan
mendorong ke bagian atas
silinder, dengan cara mendorong
bagian bawah dari batang piston
dengan tangan.
Mengeluarkan crankshaft (poros)
dari crankcase dengan melalui
sisi samping crankcase. Lakukan
dengan seksama agar permukaan
dari dudukan shaft tidak lecet.
Pemeriksaan (sesuai manual book)
Pemasangan Kompressor
Memasukkan crankshaft ( poros )
dari crankcase dengan melalui
sisi samping crankcase,
dilakukan bersama 2 orang
karena bagian kompresor yang
rumit.
Memasukkan rangkaian piston
dan batang piston dengan
mendorong ke bagian atas
silinder, dilakukan dengan teliti
agar ring piston tidak patah.
Mengikat baut pengikat crankpin
bearing ( bantalan ), kembalikan
kekencangan sesuai awal
pembongkaran, dengan
mengikuti penandaan spidol
marker.
Menutup cover penutup
crankcase ( ruang engkol ), debu
atau partikel lain tidak mudah
masuk ke dalam badan
kompresor.
Mengisi minyak-minyak lumas
dari dalam crankcase ( ruang
engkol ), isi minyak lumasnya ½
dari ukuran gelas duga. Volume
pengisian minyak lumas
mengikuti sesuai instruction
manual book kompresor.
Memasang silinder head cover
dan mekanisme katupnya.
Setelah langkah perakitan kompressor
selesai langkah selanjutnya adalah
membuang angin pada sistem.
Langkah-langkah pembuangan angin
Biarkan katup keluarnya Freon
dari kondensor tetap tertutup,
jangan dibuka dahulu untuk
langkah ini.
Menutup saluran tekan Freon
yang menuju oil separator atau
kondensor.
Melepaskan manometer
pengukur tekanan pada sisi tekan
compressor.
Menjalankan compressor dengan
cara manual, dan perhatikan
tekanan manometer pada sisi
isapnya.
Apabila tekanan isap compressor
sudah mencapai antara 0 kg/cm2
sampai 0,2 kg/cm2
dapat
dipastikan udara dalam sistem
sudah habis.
Mematikan compressor dan
pasang kembali manometer pada
sisi tekannya.
Setelah semua terpasang langkah
selanjutnya adalah menjalankan
kompressor.
6. 96 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2012
Langkah menjalankan kompressor
Menjalankan pompa pendingin
kondensor sehingga terjadi
proses pengembunan awal di
dalam kondensor. Torsi putaran
awal motor kompresor tidak
terlalu berat.
Membuka katup isap dan katup
tekan compressor, katup
masuknya Freon dan keluarnya
pada kondensor. Harus seksama
dan teliti dalam pengoperasian
katup-katup agar tidak terjadi
over pressure isap maupun tekan.
Memposisikan switch pada posisi
auto running, maka compressor
akan jalan dengan sendirinya.
Tekanan akan terlihat lebih tinggi
pada saat start, namun hal itu
normal karena sirkulasi freon
belum merata.
Apabila kompressor belum juga
jalan, tekan tombol reset pada
switchboard, kemungkinan
terjadi trip pada relai
pengamannya.
2. Untuk mengatasi permasalahan yang
disebabkan oleh terlalu banyaknya
minyak lumas adalah dengan
mengurangi jumlah minyak yang ada
dalam carter.
Langkah-langkah mengurangi jumlah
minyak lumas dari dalam carter
Mematikan kompressor, dengan cara
menutup saluran keluar Freon dari
kondensor.
Apabila keadaan isap dari
compressor sudah vacum maka
kompressor akan mati dengan
sedirinya secara otomatis.
Mematikan sumber listrik pada
Swicthboard panel.
Menutup katup isap dan tekan
compressor.
Mengeluarkan minyak lumas dari
lubang drain yang ada pada sisi
bawah carter compressor, sampai
batas ½ dari gelas duga minyak
lumas yang ada pada compressor.
3. Dengan permasalahan yang
disebabkan oleh tidak optimalnya kerja
dari oil separator adalah harus dengan
melakukan pembongkaran dan
pembersihan terhadap oil separator.
Langkah-langkah pembongkaran Oil
Separator
Memvacum ( mengumpulkan ) Freon
ke dalam kondensor dengan menutup
katup keluar Freon cair dari
kondensor.
Biarkan compressor mati secara
otomatis setelah keadaan vacum.
Mematikan blower dan pompa
pendingin untuk kondensor.
Setelah kompressor mati, matikan
sumber listrik pada main
switchboard.
Menutup katup yang
menghubungkan saluran masuk dan
keluar oil separator.
Melepaskan oil separator dari
hubungannya dengan kompressor
dan kondensor, Sehingga body oil
separator menjadi leluasa dan mudah
untuk dipindahkan.
Melakukan pembongkaran terhadap
oil separator. Pembongkaran ini
menyesuaikan dengan tipe dan
model oil separator, model dengan
pengikat baut, atau dengan las.
Dalam proses pembongkaran yang
perlu diperhatikan adalah kondisi
dari pelampung, jarum saluran
minyak, engsel pelampung. Dan juga
bersihkan semua kotoran yang
menempel pada dinding oil
separator, saluran kembalinya
minyak lumas ke carter compressor.
Pengaruh Kebocoran Freon Terhadap
Mesin Pendingin
Pendinginan tidak maksimal/tidak
tercapainya pendinginan ideal.
Indikasi Kebocoran Freon
1. Terjadinya penurunan level freon
pada gelas duga.
2. Tekanan keluar compressor sangat
rendah.
3. Tekanan isap compressor terlalu
tinggi (ada udara).
7. Iwan dan M. Taufik: Perawatan/Perbaikan Mesin Pendingin Tipe RKS 5F ... 97
4. Suhu ruang pendingin panas (tidak
dapat mencapai suhu optimal yang
diinginkan).
5. Kompressor beroperasi terus
menerus (tidak dapat mati secara
otomatis).
6. Ampere motor compressor turun,
karena beban turun akibat kurangnya
freon yang ada dalam sistem.
Cara Mengatasi
1. Dengan menggunakan nyala api
(Halyde light gas detector).
2. Dengan menggunakan air sabun.
Jenis Kebocoran Freon dan
Akibatnya
1. Kebocoran pada daerah tekanan
rendah. (0,2--1,2 kg/cm²), tekanan
kompresi terlalu besar, pendinginan
terganggu.
2. Kebocoran pada daerah tekanan
tinggi (8--19 kg/cm²), freon akan habis.
Cara Mengatasi
Mengumpulkan freon pada
kondensor (pumping down).
Untuk kebocoran yang terjadi pada
pipa, langkah yang dilakukan adalah
dengan penyolderan.
Jika kebocoran terjadi pada
sambungan pipa dapat diperbaiki
dengan membongkar sambungan
pipa tersebut kemudian diperiksa
ujung-ujung pipa yang
disambungkan.
Setelah seluruh pipa terpasang
langkah berikutnya adalah
melakukan pembuangan angin dari
dalam sistem Freon
Apabila mesin pendingin sudah
berjalan, langkah berikutnya melakukan
pengecekan terhadap pipa-pipa yang
telah diperbaiki. Pengecekan yang
dilakukan adalah terhadap
kebocorannya.
Pengaruh Apabila Kondensor Kotor
Pada Mesin Pendingin
Kompressor mati karena water
failure switch akan bekerja karena proses
pendinginan kurang sehingga ruang
pendingin juga tidak tercapai.
Indikasi Terganggunya Proses
Kondensasi
Tekanan kondensor tinggi.
Freon cair pada gelas duga tidak
dapat terlihat.
Body kondensor sangat panas.
Penyebab Terganggunya Kondensasi
1. Tekanan air pendingin masuk
kondensor turun/kurang.
- Saringan isap pompa kotor.
- Terjadi penyempitan pada pipa-
pipa air laut sebelum kondensor.
Kerja pompa kurang maksimal
(bagian aus).
2. Kondensor buntu.
Langkah - langkah membersihkan
kondensor
Matikan kompresor secara otomatis,
dengan melakukan pumping down.
Melakukan langkah pumping down
sesuai dengan prosedur.
Matikan pompa air pendingin untuk
kondensasi agar sirkulasi di dalam
condensor tube berhenti.
Tutup katup masuk dan keluarnya air
pendingin yang menuju dan dari
kondensor, tutup dengan rapat
sehingga tidak terjadi aliran masuk
dan keluar kondensor.
Membuka cover penutup kondensor
dan bersihkan.
Lakukan pembersihan kondensor
dengan menyikatnya pada setiap
lubang yang dilalui air pendingin,
pastikan permukaan sikat masih
layak pakai dan batang besi
penyogoknya sesuai dengan panjang
condenser tube yang akan disogok.
Semprot lubang-lubang pipa
pendingin kondensor tersebut dengan
air bertekanan agar kotoran atau
lumpurnya keluar, pastikan
kondisinya bersih.
Ganti dengan yang baru anti korosif
yang terpasang pada covernya, dapat
dilihat pengikisanya jika anti korosif
masih dalam keadaan lebih dari 50%
masih bisa digunakan sebagai
alternatif jika tidak ada cadangan
baru.
Cara Perawatan Mesin Pendingin
Cara perawatan mesin pendingin
dilakukan sesuai dengan Tabel 1.
Tabel 1
8. 98 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 2, Nomor 2, Maret 2012
Perawatan Mesin Pendingin
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dengan ikut beredarnya minyak
lumas ke dalam sistem freon akan
mengganggu kelancaran sirkulasi freon,
karena minyak lumas tersebut akan
menyebabkan terjadinya partikel-partikel
minyak yang menutupi dan
menyempitkan pipa-pipa dari sistem
freon. Gangguan ini disebabkan oleh
kurang maksimalnya kerja dari oil
separator, keausan pada piston-piston
dan cylinder liner serta terlalu
banyaknya minyak lumas yang ada
dalam compressor.
Kebocoran freon akan
menyebabkan jumlah freon dalam sistem
menjadi berkurang yang berakibat freon
yang diekspansikan di evaporator
jumlahnya sedikit sehingga tidak mampu
menjadikan ruang pendingin menjadi
dingin. Jika kebocoran terjadi pada
tekanan rendah (0,2 - 0,8 kg/cm2
) akan
menyebabkan udara akan masuk ke
dalam sistem, bila pada daerah tekanan
tinggi freon akan habis.
Apabila kondensor dalam keadaan
kotor akan mengganggu proses
kondensasi gas freon menjadi cair. Freon
yang dikondensasikan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pendinginan pada
ruang pendingin sehingga suhu ruang
pendingin ideal tidak dapat tercapai.
Saran
Agar mesin pendingin dapat
bekerja dengan normal dalam setiap
operasi mesin pendingin lakukanlah
pemantauan terhadap sistem pelumasan,
perawatan kompressor dan oil separator
(pemisah minyak) untuk mengantisipasi
lebih awal jika terjadi aliran minyak
lumas ke dalam sistem freon.
Lakukan pemantauan terhadap
jumlah freon melalui gelas duga dan
setiap seminggu sekali lakukan
pengetesan terhadap kebocoran gas freon
untuk mengantisipasi lebih awal jika
terjadi kebocoran.
Agar proses kondensasi freon
sempurna dan dapat mencukupi
kebutuhan pendinginan, maka lakukan
perawatan kondensor dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Engkos Kosasi. 2005. Permesinan
Kapal. Jakarta: Dirmana Sejati.
2. Instruction Book. Refrigerator
Provision Plant Namirei Model RKS
5F For Marine Use. PTE LTD.
China.
3. Lexy, J. Moelong. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
4. Sumanto. 2004. Dasar-Dasar Mesin
Pendingin. Yogyakarta: Andi Offset.
5. Sudarminto. 1971. Teknik Service
dan Reparasi Mesin Pendingin.
Yogyakarta:Yramawijaya.
6. Thamrin. 1988. Teori Mesin
Pendingin. Jakarta: Kesatuan Pelaut
Indonesia.
7. http://ictsleman.ath.cx/pustaka/teknik
_pelayaran_perkapalan/pelayaran/tek
nika_perikanan_laut/dasar_mesin_pe
ndingin.pdf
8. http://rahmatcorps.files.wordpress.com/
2011/04/komponen-mesin-
pendingin.pdf
9. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1
/120/jtptunimus-gdl-gesangfirm-
5966-3-babii.pdf
10. http://elektroftunp.files.wordpress.com/
2012/02/4-mesin-pendingin.pdf
11. http://citrapelanginusantara.blogspot.
com