Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan bisnis dan mencapai keunggulan kompetitif. Sistem informasi dapat memberikan dampak positif seperti mempercepat komunikasi dan pengambilan keputusan, namun juga memiliki tantangan seperti pengendalian internal dan ketergantungan pada teknologi. Implementasi sistem informasi harus didukung oleh model rantai nilai dan jaringan nilai untuk mengoptim
SI-PI, Ririh Sayekti, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TENTANG :
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat Oleh :
Ririh Sayekti (55516120054)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Page | 2
Di era globalisasi ini, sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Setiap perusahaan umumnya saat ini telah implementasikan Sistem Informasi sesuai
dengan aktivitas bisnisnya.
CONTOH IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN
Saya mengambil contoh “Sistem Informasi Pemasaran / Sales” di perusahaan tempat
saya bekerja. Berikut adalah Sistem Informasi kegiatan penjualan secara umum dari
Departemen Sales yang terintegrasi dengan Departemen lain.
Di dalam perusahaan, keseluruhan dari jenis sistem informasi harus dapat terintegrasi
satu sama lain, menjadi satu sistem informasi yang utuh, yaitu sistem informasi
3. Page | 3
perusahaan, dimana setiap alur informasi yang ada akan saling terhubung satu sama
lain, sehingga setiap user yang berwenang dapat mempelajari dan melihat informasi
yang sudah tersimpan di dalam database atau basis data perusahaan.
Kekuatan pada sistem informasi di atas, sistem sudah terintegrasi dengan baiik.
Pengendalian internal juga sudah dijalankan, dimana para Branch Manager dan BOD
dapat mengambil keputusan dalam skala tertentu. Selain itu seluruh kegiatan sudah
terintegrasi dengan Departemen lain, yaitu : gudang, teknisi dan bagian penagihan.
Dalam implementasi sebuah sistem organisasi, tentu memiliki kelemahan khususnya
dalam hal pengendalian internal.
Kelemahan dari sederhana nya sistem informasi di atas dapat digambarkan sebagai
berikut : Pada kenyataan nya, contract < 200 juta, pada pertengahan masa contract
dapat bertambah (addendum). Yang terjadi, addendum sering kali di assign oleh
Branch Manager dengan margin dibawah standart. Padahal seharusnya jika contract
master ditambah dengan addendum menjadi ≥ 200 jt, maka harus sepengetahuan
BOD.
Kelemahan lain yang berkaitan dengan Sistem Akuntansi dalam rangka Pengendalian
Internalnya :
Mudahnya komunikasi saat ini, membuat sales menjadi malas untuk kunjungan ke
customer. Akibatnya, contract yang sudah ditanda tangan kedua belah pihak,
menunjukkan total jumlah unit yang akan dipasang hanya berdasarkan jumlah dan
luas ruangan yang di informasikan customer. Padahal, saat bagian service melakukan
tugasnya, ternyata ada kondisi-kondisi khusus yang tidak perlu dilakukan service. Hal
ini dapat membuat nilai contract harus direvisi dengan beberapa proses lagi, sehingga
memperlambat proses penagihan dan penumpukan Piutang. Selain penumpukan
4. Page | 4
piutang tentunya juga kacaunya persediaan, sebab yang dibutuhkan di dalam contract,
seringkali berbeda bisa terjadi kurang atau lebih.
Demikian pemahaman yang dapat saya jelaskan dari implementasi sistem informasi
dalam sebuah organisasi.
DAMPAK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI
Dengan adanya sistem informasi, kegiatan merekam transaksi dan mengolahnya
menjadi data menjadi sangat mudah, maka kehadiran sistem informasi memberikan
dampak yang cukup besar dalam sebuah organisasi atau kegiatan bisnis. Berikut
adalah dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi :
1. Pemangkasan Hirarki
Negatif : Hirarki organisasi menjadi lebih minim, artinya jalur komunikasi
antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah akan menjadi
lebih pendek. Dalam hal ini dengan mengurangi middle management. Dengan
adanya informasi, karyawan tingkat rendah dapat mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang tersaji tanpa mengevaluasi terlebih dahulu.
Positif : Komunikasi antara pimpinan dan bawahan akan lebih mudah,
sehingga kepercayaan antara pimpinan dan bawahan akan tercapai. Distribusi
informasi memberdayakan karyawan tingkat rendah dalam pengambilan
keputusan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi manajemen dalam hal sumber
daya manusia.
2. Mengurangi Pengawasan
Negatif : Mendorong hak pengambilan keputusan yang lebih rendah dalam
organisasi karena karyawan tingkat bawah menerima informasi yang mereka
butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.
5. Page | 5
Positif : Pemberian tugas secara langsung kepada bawahan dapat melatih sisi
keterampilan dan mentalnya untuk dapat merumuskan masalah secara sederhana
dan sistematis.
3. Komunikasi Non-Fisik
Negatif : Komunikasi non-fisik dapat mengurangi hubugan baik dengan pihak
lain dan terkadang menjadikan pemicu kesalah pahaman informasi.
Positif : Jika pertemuan terhambat jarak, dengan komunikasi non fisik, maka
keperluan keputusan yang penting dan bersifat mendesak, dapat segera di
lakukan dan dapat meningkatkan efisiensi biaya dalam hal biaya transportasi.
4. Akomodasi Terhadap Perubahan
Negatif : Perubahan terkadang tidak di imbangi oleh kemampuan individu
untuk beradaptasi dengan cepat.
Positif : Mudahnya pengakomodasian perubahan ini juga akan berimbas
terhadap perilaku kinerja perusahaan pada setiap diri karyawan. Dimana seluruh
pihak yang terlibat dalam perusahaan akan lebih reaktif dan proaktif dalam
menghadapi perubahan.
6. Page | 6
MODEL RANTAI NILAI GUNA MEMBANTU AKTIVITAS BISNIS DALAM
MENGIDENTIFIKASI PELUANG UNTUK APLIKASI SISTEM INFORMASI
STRATEGIS
1. Mendefinisikan dan menggambarkan model rantai nilai
Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan operasi perusahaan dalam industri yang
spesifik.
Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah
organisasi. Kegiatan utama mencakup logistik masuk, operasi (produksi), logistik
keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan).
Kegiatan dukungan meliputi : manajemen infrastruktur, manajemen sumber daya
manusia, teknologi (R&D) dan pengadaan.
2. Menjelaskan bagaimana model rantai nilai dapat digunakan untuk
mengidentifikasi peluang untuk sistem informasi
Rantai nilai kegiatan menyoroti model tertentu dalam bisnis di mana strategi
kompetitif terbaik dapat diterapkan dan di mana sistem informasi yang paling
mungkin memiliki dampak strategis. Model ini mengidentifikasi spesifik, titik
leverage yang kritis di mana perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi
yang paling efektif untuk meningkatkan posisi kompetitif. model rantai nilai
memandang perusahaan sebagai rangkaian atau rantai kegiatan dasar yang
menambahkan margin nilai produk perusahaan atau jasa.
3. Mendefinisikan web value dan menunjukkan bagaimana hal itu berkaitan
dengan rantai nilai
Value web adalah kumpulan perusahaan independen yang menggunakan
teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa untuk pasar secara kolektif.
7. Page | 7
Kaitan antara web value dengan rantai nilai adalah seperti yang telah kita ketahui
yang bahwa rantai nilai adalah serangkaian kegiatan dalam suatu organisasi,
supaya rantai nilai ini berjalan dengan baik maka dibutuhkan web value atau
menggunakan teknologi informasi yang bisa mendukung jalannya rantai nilai.
Sehingga kegiatan operasional dari suatu organisasi dapat berjalan secara efektif
dan efesian.
4. Menjelaskan bagaimana web nilai membantu peluang bisnis identifiy untuk
sistem informasi strategis.
Value web dapat membantu mengidentifikasi peluang bisnis untuk sistem
informasi strategis karena value web adalah sutu tempat di mana perusahaan
dapat membrowsing data/informasi.
5. Menggambarkan bagaimana internet telah mengubah kekuatan kompetitif
dan keunggulan kompetitif.
Dengan adanya kekuatan internet, persaingan bisnis saat ini menjadi semakin
kompetitif. Teknologi internet dapat digunakan oleh perusahaan mana pun, yang
memudahkan dalam bersaing pada harga dan juga untuk memasuki pasar,
terutama bagi pesaing baru. Internet juga dapat meningkatkan kekuatan menawar
dari pelanggan yang dapat dengan cepat menemukan penyedia berbiaya terendah
pada Web.
BAGAIMANA SISTEM INFORMASI MEMBANTU BISNIS UNTUK
MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF?
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa
8. Page | 8
sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber
daya virtualnya. Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive
advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan
(leverage) di dalam pasar.
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut
akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat
ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah
perusahaan secara substansial.
1. Keunggulan Strategis (strategic advantage)
Pada tingkat manajerial yang tertinggi tingkat perencanaan strategis sistem
informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dan
memiliki dampak fundamental dalam bentuk operasi perusahaan yang dapat
digunakan untuk mendapatkan keunggulan strategisnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan
bisnis dan pelanggannya. Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses
melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara
strategis.
Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa
cara secara fundamental, yaitu :
a. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer
buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan
perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan
9. Page | 9
standar dari vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses
laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi
membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. Setiap
sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah
browser web untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di
manapun di dunia ini.
b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan
memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi
perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan
perusahaan.
c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan
sistem informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan
yang terkait dengan akses web kepada informasi perusahaan maka tingkat
bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan
arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu
rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari
keamanan.
2. Keunggulan Taktis (tactical advantage)
Pada tingkat manajemen menengah, manajer dapat memberikan spesifikasi
mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis.
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
dari para pesaingnya. Sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan
dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua
10. Page | 10
perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan
menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli
produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi
pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi
perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli
oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan
pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
3. Keunggulan Operational (operational advantage)
Pada tingkat manajemen operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan
teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi
yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan
operasional. Disinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses.
Suatu situs web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional.
Browser sering memiliki cookies file-file kecil berisi informasi yang terdapat di
dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan
informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan
kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat
beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi
ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
11. Page | 11
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat.
Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak
akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama,
alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut
bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak
akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan
operasional, akses web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan
hubungan dengan pelanggan.
TANTANGAN YANG DITIMBULKAN OLEH SISTEM INFORMASI
STRATEGIS
1. Tantangan investasi sistem informasi
Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi
perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai
yang kembali (good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata
salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah
jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar mendapatkan good return dari
biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.
2. Tantangan stratejik bisnis
¸ Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis
yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk
menghargai aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset
teknologi mereka untuk bekerja.
¸ Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari
kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi.
12. Page | 12
¸ Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai
produktivitas yang asli, dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi
perlu melakukan desain ulang. Merekan harus membuat perubahan
fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis,
menghilangkangkan peraturan krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses
bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya
ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan
menjual produk di berbagai negara yang berbeda.
Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka
bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi,
menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain
proses bisnis transnasional.
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem
informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan
hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya.
Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus,
banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem
informasi mereka.
5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar,
mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti
ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah
13. Page | 13
kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan
eliminasi pekerjaan.
Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan
terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi
sampai ke yang negatif.