1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS
Dr. Yoyo Sudaryo, SE, Ak, MM, CA
Rama Chandra Jaya, S.Kom., MM
SI Organisasi &
SI Enterprise
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS
Kordinator :
Dr. Yoyo Sudaryo, SE, Ak, MM, CA
Anggota :
Rama Chandra Jaya, S.Kom., MM
Ferry Kosadi, SE., M.Kom
Modul 11
SI Organisasi & Sistem Enterprise
Enterprise – Enterprise Information System
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
(STIE INABA)
BANDUNG
2019
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS
Enterprise Information System
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
2. ii
MATERI BAHASAN
No Materi Sesi Tanggal
1 Pendahuluan Gambaran Umum SIM Tatap Muka
2 Dimensi Sistem Informasi Online
3
Dampak Sistem Informasi pada
Organisasi dan Lingkungan Bisnis
Online
4 Strategi Penerapan Sistem Informasi Tatap Muka
5
Infrastruktur TI dan Perkembangan
Teknologi Pada SI
Online
6
Mengelola Pengetahuan Sistem Informasi
– Knowledge Management System
Online
7 Review-Quiz Tatap Muka
8 UTS Tatap Muka
9
Membangun Sistem Informasi &
Database & Manajemen Informasi (dua
Modul)
Tatap Muka
10 Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Online
11
Sistem Informasi Organisasi &
Enterprise Systems (EIS)
Online
12
Electronic Data Interchange (EDI),
Fintech & Digital Accounting
Tatap Muka
13 Keamanan Sistem Informasi Online
14
Etika dan Masalah Sosial dalam Sistem
Informasi
Online
15 Review-Quiz Tatap Muka
16 UAS Tatap Muka
3. iii
DAFTAR ISI MODUL 11 SI ORGANISASI & ENTERPRISE
Materi Bahasan............................................................................................................................. ii
Daftar Isi Modul 11 SI Organisasi & Enterprise......................................................................iii
SI Organisasi & Enterprise.......................................................................................................... 1
Modul 11 – SI Organisasi & Enterprise.................................................................................. 1
Sistem Informasi Organisasi................................................................................................. 1
Perusahaan Digital (Digital Firms) Yang Berkembang....................................................... 1
Enterprise System.................................................................................................................. 4
Perangkat Lunak Perusahaan (Enterprise Software) ........................................................... 5
Nilai Bisnis Sistem Perusahaan ............................................................................................ 6
Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) .............................................. 7
Sistem Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan (SI-SCM)............................................. 7
Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasokan (SCM Software).......................................... 9
Global SCM dan Internet..................................................................................................... 9
Masalah Rantai Pasokan Global .......................................................................................... 9
Nilai Bisnis Sistem Manajemen Rantai Pasokan (Business Value of SCM)...................... 10
Customer Relationship Management ................................................................................ 11
Perangkat Lunak Manajemen Hubungan Pelanggan-CRM Software................................ 12
Kemampuan Software CRM.............................................................................................. 13
Operational and Analytical CRM ...................................................................................... 13
Nilai Bisnis Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM Business Values) .............. 14
Tantangan Aplikasi Perusahaan........................................................................................ 14
Aplikasi Perusahaan Generasi Selanjutnya (Next Generation Application)................... 15
Social CRM dan Kecerdasan Bisnis (Social CRM & Business Intelligence) .................. 15
Kecerdasan Bisnis dalam Aplikasi Perusahaan (Business Intelligence in Business
Application)........................................................................................................................... 16
Daftar pustaka Modul 11 ........................................................................................................... 17
4. SI ORGANISASI & ENTERPRISE
Modul 11 – SI Organisasi & Enterprise
Sistem Informasi Organisasi
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam organisasi Bisnis saat ini, meliputi
1. Inovasi Teknologi Informasi (IT Inovation)
2. Model Bisnis Baru (New Business Models)
3. Meluasnya e-Commerce (E-Commerce Expanding)
4. Perubahan Management (Management Changes)
5. Perubahan dalam Perusahaan dan Organisasi (Changes in Business Firms &
Organisation)
Perusahaan Digital (Digital Firms) Yang Berkembang
Perusahaan digital (Digital Firms) dapat didefinisikan dalam beberapa dimensi. Perusahaan
digital (Digital Firms) adalah perusahaan di mana hampir semua hubungan bisnis signifikan
antara organisasi dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan saling terhubung secara aktif
melalui berbagai fitur dan layanan digital (Menggunakan Alat digital dan dimediasi secara
digital). Proses bisnis (Business Process) inti dicapai melalui jaringan digital yang menjangkau
seluruh organisasi atau menghubungkan banyak organisasi. Proses bisnis (Business Process)
mengacu pada serangkaian tugas dan perilaku yang berhubungan secara logis yang
dikembangkan oleh organisasi dari waktu ke waktu untuk menghasilkan hasil bisnis yang
spesifik dan cara yang unik diatur dan dikoordinasikan oleh manajemen. Mengembangkan
produk baru, menghasilkan dan memenuhi pesanan, membuat rencana pemasaran, dan
mempekerjakan karyawan adalah contoh dari proses bisnis, dan cara organisasi menyelesaikan
proses bisnis mereka dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif.
Berbagai Aset utama perusahaan (Key Corporate Access) seperti kekayaan intelektual,
kompetensi inti, dan aset finansial dan manusia (SDM) dikelola melalui dan dengan cara digital.
Di perusahaan digital, setiap informasi yang diperlukan untuk mendukung keputusan bisnis
utama tersedia kapan saja dan di mana saja di perusahaan. Perusahaan digital (Digital Firms)
Ruang Lingkup :
SI Organisasi & Enterprise
1. Nilai Bisnis Enterprise Systems
2. The Supply Chain (Rantai Pasok)
3. Sistem Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan
4. SIM dan Customer Relationship Management
5. 2
merasakan dan merespons lingkungan mereka jauh lebih cepat daripada perusahaan tradisional,
memberi mereka lebih banyak fleksibilitas untuk bertahan hidup di masa yang penuh gejolak.
Perusahaan digital (Digital Firms) menawarkan peluang luar biasa untuk organisasi dan
manajemen global yang lebih fleksibel. Di perusahaan digital, perubahan waktu dan perubahan
ruang adalah hal yang biasa. Pergeseran waktu mengacu pada bisnis yang dilakukan secara terus
menerus, 24/7, daripada dalam rentang waktu hari kerja yang sempit dari 9 pagi hingga 5 sore.
Banyak perusahaan yang hampir menjadi perusahaan digital (Digital Firms), menggunakan
Internet untuk mendorong setiap aspek bisnis mereka. Sebagian besar perusahaan lain tidak
sepenuhnya digital, tetapi mereka bergerak menuju integrasi digital yang erat dengan pemasok,
pelanggan, dan karyawan (Customer, Supplier & Pernonnel Intimacy).
Ada saling ketergantungan yang tumbuh antara kemampuan perusahaan untuk menggunakan
teknologi informasi dan kemampuannya untuk menerapkan strategi perusahaan dan mencapai
tujuan perusahaan. Apa yang ingin dilakukan oleh sebuah bisnis dalam lima tahun sering
tergantung pada apa yang dapat dilakukan oleh sistemnya. Meningkatkan pangsa pasar, menjadi
produsen berkualitas tinggi atau berbiaya rendah, mengembangkan produk baru, dan
meningkatkan produktivitas karyawan semakin tergantung pada jenis dan kualitas sistem
informasi dalam organisasi. Semakin baik pemahaman keterhubungan tersebut di atas, maka
kemampuan seorang manajer akan lebih baik dalam menjalankan profesinya.
Gambar 11.1 Hubungan Antara SI dengan Organisasi Bisnis
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:41
Secara khusus, perusahaan bisnis banyak berinvestasi dalam sistem informasi untuk mencapai
enam tujuan bisnis strategis yaitu :
1. Operational Excellence (Keunggulan Kinerja Operasional)
2. New Products, Services, and Business Models (Produk, Layanan dan model Bisnis
Baru)
3. Customer and Supplier Intimacy (Kedekatan Pelanggan dan Pemasok)
4. Improved Decision Making (Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik)
6. 3
5. Competitive Advantage (Keunggulan Kompetitif)
6. Survival (Kemampuan Bertahan Hidup)
Dari perspektif bisnis, sistem informasi adalah bagian dari serangkaian kegiatan bernilai tambah
untuk memperoleh, mengubah, dan mendistribusikan informasi yang dapat digunakan manajer
untuk meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja organisasi, dan, pada
akhirnya, meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Bayangkan jika harus menjalankan bisnis berdasarkan informasi dari puluhan atau bahkan
ratusan basis data dan sistem, tidak ada yang dapat saling berbicara. Bayangkan perusahaan
Anda memiliki 10 lini produk utama, masing-masing diproduksi di pabrik terpisah dan masing-
masing dengan set sistem yang terpisah dan tidak kompatibel mengendalikan produksi,
pergudangan, dan distribusi. Paling tidak, pengambilan keputusan akan sering didasarkan pada
laporan hard-copy manual, sering ketinggalan zaman, dan akan sulit untuk memahami apa yang
terjadi dalam bisnis secara keseluruhan. Tenaga penjualan mungkin tidak dapat memberi tahu
pada saat mereka melakukan pemesanan apakah barang pesanan dalam persediaan, dan
manufaktur tidak dapat dengan mudah menggunakan data penjualan untuk merencanakan
produksi baru. Dengan Sistem Informasi yang terintegrasi maka kemungkinan kesulitan dalam
berbagai hal berkaitan dengan penyediaan informasi akan teratasi.
Gambar 11.2 Information Value Chain dalam Bisnis
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:
Model Management dengan dasar Value Chain Management (Porter, 1985) pada aktivitas
Sistem Informasi dalam organisasi bisnis dikembangkan pada area yang berhubungan dengan
Supplier dan Customer menjadi bagian integral dalam Supply Chain Management (SCM) serta
7. 4
Customer Relationship Management (CRM) yang menjadi dasar dalam pengolahan
Transaksional bisnis perusahaan (Transactional processing System-TPS) dan kemudian bersama-
sama dengan modul sistem informasi lainnya menjadi satu kesatuan sistem informasi enterprise
(Enterprise System).
Gambar 11.3 Kelengkapan Organisational Aset yang Membutuhkan Optimalisasi dari
Sistem Informasi
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:
Enterprise System
Sistem Perusahaan (Enterprise Systems), juga dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (ERP-Enterprise Resource Planning), merupakan sistem yang didasarkan pada
serangkaian modul perangkat lunak (Software) terintegrasi dan basis data umum terpusat
(Centralised General Database). Basis data (Database) mengumpulkan data dari banyak divisi
dan departemen di suatu perusahaan dan dari sejumlah besar proses bisnis (Business Process)
utama di bidang manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran,
dan sumber daya manusia, membuat data tersedia untuk aplikasi yang mendukung hampir semua
lapisan organisasi. Dalam kegiatan bisnis internal, Ketika informasi baru dimasukkan oleh satu
proses ke dalam sistem maka secara langsung akan memberikan informasi yang berkaitan
tersebut pada proses bisnis lainnya secara otomatis dan segera tersedia.
8. 5
Gambar 11.4 Enterprise System
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:368
Sistem Enterprise (Enterprise System) menampilkan serangkaian modul perangkat lunak
terintegrasi (Integrated Software) dan database terpusat (Centralized Database) yang dengannya
proses bisnis (Business Process) dan area fungsional (Functional Area) di seluruh perusahaan
dapat berbagi data (Data Sharing).
Perangkat Lunak Perusahaan (Enterprise Software)
Perangkat lunak perusahaan dibangun di sekitar ribuan proses bisnis yang telah ditentukan yang
mencerminkan praktik terbaik.
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:369
9. 6
Beberapa Vendor terkemuka dalam penyediaan Enterprise Software diantaranya yaitu SAP,
Oracle, IBM, Infor Global Solutions dan Microsoft. Dengan penyediaan berbagai bentuk
versinya termasuk yang diperuntukan bagi bisnis ukuran kecil dan menengah serta basis Cloud.
Nilai Bisnis Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan memberikan nilai dengan meningkatkan efisiensi operasional dan
memberikan informasi yang menyeluruh untuk membantu manajer membuat keputusan yang
lebih baik. Perusahaan besar dengan banyak unit operasi di lokasi berbeda telah menggunakan
sistem perusahaan untuk menegakkan praktik dan data standar sehingga semua orang melakukan
bisnis dengan cara yang sama di seluruh dunia. Coca-Cola, misalnya, menerapkan sistem
perusahaan SAP untuk membakukan dan mengoordinasikan proses bisnis penting di 200 negara.
Kurangnya standar, proses bisnis di seluruh perusahaan mencegah perusahaan dari menggunakan
daya beli di seluruh dunia untuk mendapatkan harga yang lebih rendah untuk bahan baku dan
dari bereaksi cepat terhadap perubahan pasar. Crocs menggunakan ERP untuk tujuan yang sama.
Sistem perusahaan membantu perusahaan merespons dengan cepat permintaan pelanggan akan
informasi atau produk. Karena sistem mengintegrasikan pesanan, pembuatan, dan data
pengiriman, pabrikan lebih terinformasi tentang memproduksi hanya apa yang telah dipesan
pelanggan, mendapatkan jumlah komponen atau bahan baku yang tepat untuk memenuhi
pesanan aktual, mengatur produksi, dan meminimalkan waktu persediaan atau produk jadi dalam
persediaan. Alcoa, produsen aluminium dan produk aluminium terkemuka di dunia dengan
operasi yang mencakup 31 negara dan lebih dari 200 lokasi, pada awalnya diorganisir di sekitar
lini bisnis, yang masing-masing memiliki serangkaian sistem informasi sendiri. Banyak dari
sistem ini yang berlebihan dan tidak efisien. Biaya Alcoa untuk melaksanakan proses daftar
permintaan dan pembayaran jauh lebih tinggi, dan waktu siklusnya lebih lama daripada
perusahaan lain dalam industrinya. (Waktu siklus mengacu pada total waktu yang telah berlalu
sejak awal hingga akhir proses.) Perusahaan tidak dapat beroperasi sebagai entitas tunggal di
seluruh dunia. Setelah mengimplementasikan perangkat lunak perusahaan dari Oracle, Alcoa
menghilangkan banyak proses dan sistem yang berlebihan. Sistem perusahaan membantu Alcoa
mengurangi waktu siklus permintaan untuk membayar dengan memverifikasi penerimaan barang
dan secara otomatis menghasilkan tanda terima untuk pembayaran. Pemrosesan transaksi hutang
akun Alcoa turun 89 persen. Alcoa mampu memusatkan kegiatan keuangan dan pengadaan, yang
membantu perusahaan mengurangi hampir 20 persen dari biaya di seluruh dunia. (Sumber :
Loudon & Loudon, 2018:370-371)
Sistem perusahaan memberikan banyak informasi berharga untuk meningkatkan pengambilan
keputusan manajemen. Kantor pusat perusahaan memiliki akses ke data terkini tentang
penjualan, inventaris, dan produksi dan menggunakan informasi ini untuk membuat perkiraan
penjualan dan produksi yang lebih akurat. Perangkat lunak Enterprise mencakup alat analitis
untuk menggunakan data yang ditangkap sistem untuk mengevaluasi kinerja organisasi secara
keseluruhan. Data sistem perusahaan memiliki definisi dan format standar umum yang diterima
oleh seluruh organisasi. Angka kinerja memiliki arti yang sama di seluruh perusahaan. Sistem
perusahaan memungkinkan manajemen senior untuk dengan mudah mengetahui kapan saja
10. 7
bagaimana kinerja unit organisasi tertentu, menentukan produk mana yang paling atau paling
tidak menguntungkan, dan menghitung biaya untuk perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
Rantai pasokan (Supply Chain) perusahaan adalah jaringan organisasi dan proses bisnis untuk
pengadaan bahan baku, mengubah bahan-bahan ini menjadi produk antara dan produk jadi, dan
mendistribusikan produk jadi kepada pelanggan. Ini menghubungkan pemasok, pabrik, pusat
distribusi, outlet ritel, dan pelanggan untuk memasok barang dan jasa dari sumber melalui
konsumsi. Bahan, informasi, dan pembayaran mengalir melalui rantai pasokan di kedua arah.
Gambar 11.5 Supply Chain - Nike
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:372
Sistem Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan (SI-SCM)
Ketidakefisienan dalam rantai pasokan, seperti kekurangan suku cadang, kapasitas pabrik yang
kurang dimanfaatkan, persediaan barang jadi yang berlebihan, atau biaya transportasi yang
tinggi, disebabkan oleh informasi yang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Misalnya produsen
mungkin menyimpan terlalu banyak komponen dalam persediaan karena mereka tidak tahu
persis kapan mereka akan menerima pengiriman berikutnya dari pemasok mereka. Pemasok
dapat memesan bahan baku terlalu sedikit karena mereka tidak memiliki informasi yang tepat
tentang permintaan. Ketidakefisienan rantai pasokan ini menghabiskan sebanyak 25 persen dari
biaya operasi perusahaan. Jika pabrikan memiliki informasi yang sempurna tentang berapa
banyak unit produk yang diinginkan pelanggan, kapan mereka menginginkannya, dan kapan
mereka bisa diproduksi, akan mungkin untuk menerapkan strategi just-in-time yang sangat
efisien. Komponen akan tiba tepat pada saat dibutuhkan, dan barang jadi akan dikirim saat
11. 8
mereka meninggalkan jalur perakitan. Namun, dalam rantai pasokan, ketidakpastian muncul
karena banyak peristiwa tidak dapat diprediksi sebelumnya — permintaan produk yang tidak
pasti, pengiriman yang terlambat dari pemasok, bagian yang cacat atau bahan baku, atau
gangguan proses produksi. Untuk memuaskan pelanggan, produsen sering kali berurusan dengan
ketidakpastian dan kejadian tak terduga dengan menyimpan lebih banyak bahan atau produk
dalam inventaris daripada yang mereka pikir sebenarnya mereka butuhkan. Stok pengaman
bertindak sebagai penyangga karena kurangnya fleksibilitas dalam rantai pasokan. Meskipun
kelebihan persediaan mahal, tingkat pengisian rendah juga mahal karena bisnis dapat hilang dari
pesanan yang dibatalkan.
Salah satu masalah berulang dalam manajemen rantai pasokan adalah efek bullwhip di mana
informasi tentang permintaan suatu produk terdistorsi ketika berpindah dari satu entitas ke entitas
berikutnya di seluruh rantai pasokan. Sedikit peningkatan permintaan untuk suatu barang dapat
menyebabkan anggota yang berbeda dalam rantai pasokan — distributor, pabrikan, pemasok,
pemasok sekunder (pemasok), dan pemasok tersier (pemasok pemasok) - untuk persediaan
sehingga masing-masing memiliki persediaan yang cukup dalam hal persediaan. Perubahan ini
berubah dinamis di sepanjang rantai pasokan, memperbesar apa yang dimulai sebagai perubahan
kecil dari pesanan yang direncanakan dan menciptakan kelebihan persediaan, produksi,
pergudangan, dan biaya pengiriman.
Efek bullwhip diantisipasi dengan mengurangi ketidakpastian tentang permintaan dan
penawaran ketika semua anggota rantai pasokan memiliki informasi yang akurat dan terkini. Jika
semua anggota rantai pasokan berbagi informasi dinamis tentang tingkat persediaan, jadwal,
perkiraan, dan pengiriman, mereka memiliki pengetahuan yang lebih tepat tentang bagaimana
menyesuaikan sumber, pembuatan, dan rencana distribusi mereka. Sistem manajemen rantai
pasokan menyediakan jenis informasi yang membantu anggota rantai pasokan membuat
keputusan pembelian dan penjadwalan yang lebih baik.
Gambar 11.6 Supply Chain - Efek Bullwhip
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:374
12. 9
Informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan fluktuasi kecil dalam permintaan akan suatu
produk diperbesar ketika seseorang bergerak lebih jauh ke belakang dalam pasokan rantai.
Fluktuasi kecil dalam penjualan ritel untuk suatu produk dapat menciptakan persediaan berlebih
untuk distributor, produsen, dan pemasok.
Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasokan (SCM Software)
Perangkat lunak rantai pasokan diklasifikasikan sebagai perangkat lunak untuk membantu bisnis
merencanakan rantai pasokan mereka (perencanaan rantai pasokan) atau perangkat lunak untuk
membantu mereka menjalankan langkah-langkah rantai pasokan (pelaksanaan rantai pasokan).
Sistem perencanaan rantai pasokan memungkinkan perusahaan untuk memodelkan rantai
pasokan yang ada, menghasilkan perkiraan permintaan untuk produk, dan mengembangkan
sumber yang optimal dan rencana produksi. Sistem semacam itu membantu perusahaan membuat
keputusan yang lebih baik seperti menentukan berapa banyak produk tertentu yang akan
diproduksi dalam periode waktu tertentu; membangun tingkat persediaan untuk bahan baku,
produk setengah jadi, dan barang jadi; menentukan tempat untuk menyimpan barang jadi; dan
mengidentifikasi moda transportasi yang digunakan untuk pengiriman produk.
Global SCM dan Internet
Sebelum Internet, koordinasi rantai pasokan terhambat oleh kesulitan membuat arus informasi
lancar antara sistem rantai pasokan internal yang berbeda untuk pembelian, manajemen bahan,
manufaktur, dan distribusi. Juga sulit untuk berbagi informasi dengan mitra rantai pasokan
eksternal karena sistem pemasok, distributor, atau penyedia logistik berdasarkan platform dan
standar teknologi yang tidak kompatibel. Perusahaan dan sistem manajemen rantai pasokan
ditingkatkan dengan teknologi Internet memasok beberapa integrasi ini. Seorang manajer
menggunakan antarmuka web untuk memanfaatkan sistem pemasok untuk menentukan apakah
inventaris dan kemampuan produksi sesuai dengan permintaan perusahaan. Mitra bisnis
menggunakan alat manajemen rantai pasokan berbasis web untuk berkolaborasi online pada saat
memperkirakan kebutuhan. Perwakilan penjualan mengakses jadwal produksi dan informasi
logistik pemasok untuk memantau status pesanan pelanggan.
Masalah Rantai Pasokan Global
Semakin banyak perusahaan memasuki pasar internasional, melakukan outsourcing operasi
manufaktur, dan mendapatkan pasokan dari negara lain serta menjual ke luar negeri. Rantai
pasokan mereka meluas ke berbagai negara dan wilayah. Ada kompleksitas dan tantangan
tambahan untuk mengelola rantai pasokan global. Rantai pasokan global biasanya menjangkau
jarak geografis dan perbedaan waktu yang lebih besar daripada rantai pasokan domestik dan
memiliki peserta dari sejumlah negara. Standar kinerja dapat bervariasi dari satu daerah ke
daerah atau dari satu negara ke negara. Manajemen rantai pasokan mungkin perlu mencerminkan
peraturan pemerintah asing dan perbedaan budaya. Internet membantu perusahaan mengelola
banyak aspek rantai pasokan global mereka, termasuk sumber, transportasi, komunikasi, dan
13. 10
keuangan internasional. Selain pembuatan kontrak, globalisasi telah mendorong outsourcing
manajemen gudang, manajemen transportasi, dan operasi terkait ke penyedia logistik pihak
ketiga, seperti Solusi Rantai Suplai UPS dan Schneider National. Layanan logistik ini
menawarkan perangkat lunak berbasis web untuk memberi pelanggan pandangan yang lebih baik
tentang rantai pasokan global mereka. Pelanggan dapat memeriksa situs web yang aman untuk
memantau inventaris dan pengiriman, membantu mereka menjalankan rantai pasokan global
mereka dengan lebih efisien.
Gambar 11.7 Supply Chain – Dalam Model Strategi Penjualan Push & Pull
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:376
Nilai Bisnis Sistem Manajemen Rantai Pasokan (Business Value of SCM)
Dengan menerapkan sistem manajemen rantai pasokan yang terintegrasi dan jaringan,
perusahaan menyesuaikan pasokan dengan permintaan, mengurangi tingkat persediaan,
meningkatkan layanan pengiriman, mempercepat waktu produk ke pasar, dan menggunakan aset
secara lebih efektif.
Gambar 11.8 Supply Chain – Dalam Model Strategi Penjualan Push & Pull
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:377
14. 11
Total biaya rantai pasokan (Supply Chain Cost) mewakili sebagian besar biaya operasional untuk
banyak bisnis dan di beberapa industri mendekati 75 persen dari total anggaran operasional.
Dengan Mengurangi biaya rantai pasokan memiliki dampak besar pada profitabilitas
perusahaan. Selain mengurangi biaya, sistem manajemen rantai pasokan membantu
meningkatkan penjualan. Jika suatu produk tidak tersedia ketika pelanggan menginginkannya,
pelanggan sering mencoba membelinya dari orang lain. Kontrol yang lebih tepat dari rantai
pasokan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memiliki produk yang tepat tersedia untuk
pembelian pelanggan pada waktu yang tepat.
Rantai pasokan berbasis Internet yang muncul beroperasi seperti sistem saraf (Neural System-
Bagian dari Artificial Intelligence-AI)) logistik digital. Ini menyediakan komunikasi multi arah
di antara perusahaan, jaringan perusahaan, dan e-market sehingga seluruh jaringan mitra rantai
pasokan dapat segera menyesuaikan inventaris, pesanan, dan kapasitas (Automated Up-Date
Data Sharing).
Customer Relationship Management
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM-Customer Relationship Management) suatu
sistem yang melakukan proses untuk menangkap dan mengintegrasikan data pelanggan dari
seluruh organisasi, mengkonsolidasikan data, menganalisis data, dan kemudian mendistribusikan
hasilnya ke berbagai sistem dan titik sentuh (Touch Point) pelanggan di seluruh perusahaan.
Titik sentuh (Touch Point juga dikenal sebagai titik kontak Contact Point) adalah metode
interaksi dengan pelanggan, seperti telepon, email, meja layanan pelanggan, surat konvensional,
Facebook, Twitter, situs web, perangkat nirkabel, atau toko ritel. Sistem CRM yang dirancang
dengan baik memberikan pandangan perusahaan tunggal dari pelanggan yang berguna untuk
meningkatkan penjualan dan layanan pelanggan.
Sistem CRM yang baik menyediakan data dan alat analitis untuk mengetahui mengenai keadaan
1. Nilai pelanggan tertentu bagi perusahaan
2. Pelanggan Setia
3. Pelanggan paling Menguntungkan
4. Keinginan dari pelanggan yang menguntungkan perusahaan
Analisa Hasil dari Data Keadaan Pelanggan tersebut dapat digunakan untuk Memperoleh
1. Pelanggan Baru
2. Meningkatkan Layanan dan Dukungan yang Lebih baik kepada pelanggan yang ada.
3. Penyesuaian penawaran yang tepat dari preferensi pelanggan.
4. Memberikan Nilai berkelanjutan untuk Mempertahankan Pelanggan yang
Menguntungkan.
Sistem CRM mampu melakukan analisa pelanggan dari sudut pandang beragam. Sistem ini
menggunakan seperangkat aplikasi terintegrasi untuk mengatasi semua aspek hubungan
pelanggan, termasuk layanan pelanggan, penjualan, dan pemasaran.
15. 12
Gambar 11.9 CRM-Customer Relationship Management
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:380
Perangkat Lunak Manajemen Hubungan Pelanggan-CRM Software
Paket perangkat lunak CRM komersial berkisar dari alat niche yang melakukan fungsi terbatas,
seperti mempersonalisasikan situs web untuk pelanggan tertentu, hingga aplikasi perusahaan
berskala besar yang menangkap banyak sekali interaksi dengan pelanggan, menganalisisnya
dengan alat pelaporan yang canggih, dan menautkan ke aplikasi perusahaan besar lainnya, seperti
sebagai manajemen rantai pasokan dan sistem perusahaan. Paket CRM yang lebih komprehensif
berisi modul untuk manajemen hubungan mitra (PRM-Partners Relationship Management) dan
hubungan karyawan manajemen (ERM-Employees Relationship Management).
PRM menggunakan banyak data, alat, dan sistem yang sama dengan manajemen hubungan
pelanggan untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan dan mitra (Partner) penjualannya.
Jika perusahaan tidak menjual langsung ke pelanggan tetapi bekerja melalui distributor atau
pengecer, PRM membantu saluran distribusi ini (middle man atau pedagang perantara) menjual
kepada pelanggan secara langsung dengan melalui fasilitas SI nya. Hal Ini memberikan
perusahaan dan mitra penjualannya dengan kemampuan untuk memperdagangkan informasi dan
mendistribusikan arahan dan data tentang pelanggan, mengintegrasikan pembuatan arahan,
harga, promosi, konfigurasi pesanan, dan ketersediaan. Dalam hal ini sekaligus juga memberi
manfaat bagi perusahaan sebagai alat untuk menilai kinerja mitra-mitranya sehingga dapat
memastikan mitra terbaiknya menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan
lebih banyak bisnis.
Perangkat lunak ERM menangani masalah karyawan yang terkait erat dengan CRM, seperti
menetapkan tujuan, manajemen kinerja karyawan, kompensasi berbasis kinerja, dan pelatihan
16. 13
karyawan. Vendor perangkat lunak aplikasi CRM utama termasuk Oracle, SAP, Salesforce.com,
dan Microsoft Dynamics CRM.
Kemampuan Software CRM
Sistem manajemen hubungan pelanggan biasanya menyediakan perangkat lunak dan alat online
untuk penjualan, layanan pelanggan, dan pemasaran dengan kemampuannya sebagai berikut :
1. Sales Forces Automation
2. Customer Service
3. Marketing
Gambar 11.10 Kemampuan Software CRM
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:383
Produk perangkat lunak CRM utama mendukung proses bisnis dalam penjualan, layanan, dan
pemasaran, mengintegrasikan informasi pelanggan dari banyak sumber. Termasuk adalah
dukungan untuk aspek operasional dan analitik CRM.
Operational and Analytical CRM
Dukungan aplikasi terbagi menjadi dua kegiatan utama dalam organisasi yaitu :
1. Dukungan Operasional – Operational CRM
2. Dukungan Pada Proses Analisis – Analytical CRM
17. 14
Gambar 11.11 Software Analytical CRM
Sumber : Loudon & Loudon, 2018:384
Output penting lain dari CRM analitik adalah siklus nilai umur hidup pelanggan bagi perusahaan.
Siklus Nilai umur hidup pelanggan (CLTV-Customer Life Time Value) didasarkan pada
hubungan antara pendapatan yang dihasilkan oleh pelanggan tertentu, biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan melayani pelanggan itu, dan umur yang diharapkan dari hubungan antara
pelanggan dan perusahaan.
Nilai Bisnis Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM Business Values)
Perusahaan dengan sistem manajemen hubungan pelanggan yang efektif memberikan banyak
manfaat, termasuk peningkatan kepuasan pelanggan, pengurangan biaya pemasaran langsung,
pemasaran yang lebih efektif, dan biaya yang lebih rendah untuk akuisisi dan retensi pelanggan.
Informasi dari sistem CRM meningkatkan pendapatan penjualan dengan mengidentifikasi
pelanggan dan segmen yang paling menguntungkan untuk pemasaran terfokus dan penjualan
silang.
Tantangan Aplikasi Perusahaan
Gambaran mengenai keadaan pada penerapan aplikasi ini berupa pengurangan dramatis dalam
biaya inventaris, waktu pemesanan-ke-pengiriman, respons pelanggan yang lebih efisien, dan
profitabilitas produk dan pelanggan yang lebih tinggi membuat sistem dan sistem perusahaan
untuk SCM dan CRM sangat menarik bagi perusahaan, namun untuk mendapatkan nilai ini,
harus memahami dengan jelas bagaimana bisnis organisasi akan dan harus berubah untuk
menggunakan sistem ini secara efektif. Aplikasi perusahaan melibatkan perangkat lunak yang
kompleks yang sangat mahal untuk dibeli dan diimplementasikan.
18. 15
Menurut survei 2015 dari 562 perusahaan yang dilakukan oleh Panorama Consulting Solutions,
biaya rata-rata sebuah Proyek ERP adalah $ 6,1 juta. Proyek membutuhkan waktu rata-rata 15,7
bulan untuk menyelesaikan, dan 53 persen dari proyek menghasilkan 50 persen atau kurang dari
manfaat yang diharapkan. Sekitar 58 persen dari proyek ini melebihi anggaran yang
direncanakan, dan 65 persen mengalami kelebihan jadwal (Panorama Consulting Solutions,
2015, dalam Loudon & Loudon, 2018:387).
Perubahan dalam ruang lingkup proyek dan pekerjaan penyesuaian tambahan menambah
penundaan implementasi dan biaya. Aplikasi perusahaan tidak hanya membutuhkan perubahan
teknologi yang mendalam, tetapi juga perubahan mendasar dalam cara bisnis beroperasi.
Perusahaan harus melakukan perubahan besar pada proses bisnis mereka untuk bekerja dengan
perangkat lunak. Karyawan harus menerima fungsi dan tanggung jawab pekerjaan baru. Mereka
harus belajar bagaimana melakukan serangkaian kegiatan kerja baru dan memahami bagaimana
informasi yang mereka masukkan ke dalam sistem dapat mempengaruhi bagian lain dari
perusahaan.
Aplikasi Perusahaan Generasi Selanjutnya (Next Generation Application)
Saat ini, vendor aplikasi perusahaan memberikan nilai lebih dengan menjadi lebih fleksibel,
berkemampuan web, seluler, dan mampu berintegrasi dengan sistem lain.
Mereka menyebutnya sebagai Enterprise Solution, Enterprise Suite, atau e-Business Suite untuk
membuat sistem CRM, SCM, dan ERP secara terpadu dan terintegrasi sepenuhnya dengan
layanan yang secara langsung terhubung dan terintegrasi diantara masing-masing aplikasi SCM,
CRM dan ERP, demikian pula terhubung ke sistem pelanggan dan pemasok.
Diantaranya SAP Business Suite, Oracle E-Business Suite, dan Microsoft Dynamics Suite
(ditujukan untuk perusahaan menengah) adalah contoh, dan mereka sekarang menggunakan
layanan web dan arsitektur berorientasi layanan (Web Services and Service Oriented
Architecture-SOA) .
Social CRM dan Kecerdasan Bisnis (Social CRM & Business Intelligence)
Vendor perangkat lunak CRM meningkatkan produk mereka untuk memanfaatkan teknologi
jejaring sosial. Peningkatan sosial ini membantu perusahaan mengidentifikasi ide-ide baru
dengan lebih cepat, meningkatkan produktivitas tim, dan memperdalam interaksi dengan
pelanggan. Menggunakan alat CRM sosial media, bisnis bisa lebih baik terlibat dengan
pelanggan mereka dengan, misalnya, menganalisis sentimen mereka tentang produk dan layanan
mereka. Alat CRM sosial memungkinkan bisnis untuk menghubungkan percakapan dan
hubungan pelanggan dari situs jejaring sosial ke proses CRM. Vendor CRM terkemuka sekarang
menawarkan alat semacam itu untuk menautkan data dari jejaring sosial ke perangkat lunak
CRM mereka. Produk SAP, Salesforce.com dan Oracle CRM sekarang memiliki teknologi untuk
memantau, melacak, dan menganalisis aktivitas media sosial di Facebook, LinkedIn, Twitter,
YouTube, dan situs lainnya.
Vendor perangkat lunak intelijen dan analitik bisnis seperti SAS juga memiliki kemampuan
untuk analisis media sosial (dengan beberapa ukuran keterlibatan pelanggan di berbagai jejaring
sosial) bersama dengan alat manajemen kampanye untuk menguji dan mengoptimalkan
19. 16
kampanye berbasis web sosial dan tradisional. Salesforce.com menghubungkan sistemnya untuk
melacak prospek dalam proses penjualan dengan alat pemasaran sosial media, dan
memungkinkan pengguna menyesuaikan pemasaran sosial mereka dengan pelanggan utama serta
mengamati komentar yang dihasilkan.
Jika biro iklan ingin menjalankan iklan Facebook atau Twitter yang ditargetkan, kemampuan ini
memungkinkan untuk mengarahkan iklan secara khusus pada orang-orang di klien yang sudah
dilacak dalam sistem CRM. Pengguna akan dapat melihat tweet mereka secara real time dan
mungkin menemukan arahan baru. Mereka juga dapat mengelola beberapa kampanye iklan dan
membandingkan semua bentuk iklan untuk mencari tahu kampanye iklan mana yang
menghasilkan tingkat klik per tayang tertinggi dan biaya per kliknya.
Kecerdasan Bisnis dalam Aplikasi Perusahaan (Business Intelligence in Business
Application)
Vendor aplikasi perusahaan telah menambahkan fitur intelijen bisnis (Business Intelligence)
untuk membantu manajer memperoleh informasi yang lebih bermakna dari sejumlah besar data
yang dihasilkan sistem ini. SAP sekarang memungkinkan aplikasi perusahaannya untuk
menggunakan teknologi komputasi in-memory HANA sehingga mereka mampu melakukan
analisis data yang jauh lebih cepat dan kompleks. Termasuk alat untuk pelaporan fleksibel,
analisis ad hoc, dasbor interaktif, skenario analisis bagaimana-jika (What IF Simulation Anaysis)
dan visualisasi data. Dibandingkan dengan keharusan pengguna untuk meninggalkan aplikasi
dan menggunakan alat pelaporan dan analitik yang terpisah, vendor mulai menanamkan
analitiknya dalam konteks aplikasi itu sendiri. Mereka juga menawarkan produk analisis
pelengkap seperti SAP Business Objects dan Oracle Business Intelligence Enterprise Edition.
Vendor aplikasi perusahaan besar menawarkan bagian dari produk mereka yang bekerja pada
perangkat genggam.
20. 17
DAFTAR PUSTAKA MODUL 11
Buku :
Loudon, Kenneth C. . & Loudon, Jane P. (2018). Management Information Systems, Managing
The digital Firms. 15th
Edition. Global Edition. England. Pearson Education Inc.