SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS
SAAT INI
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Dwi Rintani (55116110094)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ii
ABSTRACT
Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat pelaku bisnis
berusaha untuk memaksimalkan ide dan kreatifitas dalam
mengembangkan sisem untuk menjalankan usahanya.
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................. 1
1.2.Perumusan Masalah ........................................................ 1
1.3.Tujuan pembelajaran .......................................................
1.4.Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi ........................................... 3
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ............................................ 4
2.3. Pengendalian Internal ..................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN
............................................................................................... 11
BAB IV STUDI KASUS
............................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan...................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 15
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi saat ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh
masyarakat umum dari berbagai kalangan, terutama bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan. Sehingga system informasi memegang
peranan penting dalam hal bagaimana data dan informasi didapatkan,
diolah, dan diproses menjadi output yang dapat digunakan oleh
manajemen. Begitu juga dengan Pengendalian Internal Perusahaan maka
Sistem Informasi sangat di butuhkan SI & TI telah menjadi komponen yang
sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi (Ali, Hapzi. Modul
SI & PI. 2017)
TI (teknologi Informasi) termasuk SI (Sistem Informasi) telah berbasis
Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan
kerjasama kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam
pasar yang cepat sekali berubah
TI & SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan produk,
proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam
aktifitas bisnis lainnya.
1.2. Perumusan Masalah
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor
industri menjadi suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap
melakukan inovasi – inovasi agar tetap dapat bersaing secara global.
Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat dilihat dari
pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan
efisien kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu
untuk memilih dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang
akan digunakan dalam bisnisnya.
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang
disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan
5. 2
kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun
yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah
berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital.
Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak
dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling
cepat tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan
mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai
permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul
transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan
produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal
dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk
bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business
dan e-commerce tersebut.
1) Sistem Informasi seperti apa saja yang diperlukan sehingga
efektif dan efisiensi dalam proses Pengendalin Internal?
2) Contoh Sistem dan Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis sistem
informasi, implementasi dan contoh sistem informasi dalam kegiatan bisnis
atau organisasi.
6. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen
yang saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan
organisasi (informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem
adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk
yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value)
serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi
Ali, 2011).
Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya
pengambilan keputusan (Hapzi Ali, 2011).
Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data,
dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi,
dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang
berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat
seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan
pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari
proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses
bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari
sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau
mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem
informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan
sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi
7. 4
adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan
diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat
dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
istem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi
komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses
menjalankan usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan
bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi
juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-
proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis
unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam
pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi
(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan
dan prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali,
mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah
organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya untuk
mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri,
mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen
(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung
pada proses pengambilan putusan).
2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian :
8. 5
1) Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level
organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input
pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini
meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi
dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang
9. 6
dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai
apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi
operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi
dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction processing
systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem
proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). Transaction processing systems
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing
systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan
internal maupun eksternal.
2) Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan
Virtual Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai
peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan software)
dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak
orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan
terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor
dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS
menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai
pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para
pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya
melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server
dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur
10. 7
masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN
(Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai
akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa
ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
3) Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang
membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.
Knowledge Work System mendukung para pekerja professional seperti
ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan
pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke
organisasi atau masyarakat.
4) Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-
tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis
keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
2.3. Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan
penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau
sistem yang dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan
organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
11. 8
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan, membantu
menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan keuangan,
dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem
pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data keuangan,
mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen (Mulyadi,
1993) atau dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan
kebijakan dan prosedur yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi telah disajikan secara
akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi sebagaimana
mestinya (Warren & Fees, 2006).
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-
masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan
Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern
yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya. Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan
sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan
manajemen secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu
keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi
kedalam tiga kategori, yaitu:
1) Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan
2) Pelaporan Keuangan yang handal
3) Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan
Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga
kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:
1) Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain
tujuan perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target
perusahaan, termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan
sumberdaya (asset) perusahaan
2) Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat
dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun interim sehingga
dapat dijadikan untuk pengambilan keputusan.
3) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah
taati dan dipatuhi dengan semestinya.
Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
1) Lingkungan Pengendalian
12. 9
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara
umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya
operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan
tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta,
arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
2) Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian
tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk
kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko
baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum
melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
3) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan
manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian
hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua
fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi: aktifitas-aktifitas persetujuan,
kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional,
keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,
mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak
yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab
mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi
merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal
maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk
tujuan pelaporan eksternal.
5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil
di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan
dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga
dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen
dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian
intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan
direksi.Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat
13. 10
merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian
Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan
lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur
perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari
perusahaan (organisasi).
14. 11
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau
internet.
15. 12
BAB IV
STUDI KASUS
Berikut beberapa contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:
4.1 Sistem Informasi Manajemen Lelang/ Tender
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam
mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa,
sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan efisien.
Pemanfaatan e-Procurement menjadikan proses pengadaan dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat,
transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan,
maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.
Aplikasi electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi
yang digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet
yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang
efektif, efisien dan terintegrasi. Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas
transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah
pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier
adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa yang
dibutuhkan oleh Buyer.
Keunggulan e-Procurement
1) Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi
berbasis internet.
2) Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
3) Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti/
diawasi oleh seluruh stakeholder.
4) Proses akan berlangsung secara:
a) Efisien,
b) Efektif,
c) Terbuka dan bersaing,
d) Transparan,
e) Adil/ tidak diskriminatif,
f) Akuntabel.
16. 13
5) Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih
sehat.
6) Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.
Manfaat e-Procurement
1) Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2) Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3) Proses pengadaan akan lebih transparan.
4) Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.
5) Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6) Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.
7) Pelayanan yang baik kepada Supplier.
8) Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM
PTSP)
4.2 Sistem Informasi Akademik pada Kampus/Perguruan Tinggi
Sistem yang mengitegrasikan informasi baik dari sisi mahasiswa
maupun institusi pendidikan didalamnya. SIA ini membantu mengelola data
mahasiswa baik dari sisi keuangan dan akademik. Sehingga pengolahan
data terintegrasi dan memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan
tentang yang dibutuhkan mahasiswa dan kampus.
17. 14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis
dan organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan
efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat
memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat
waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam
pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.
18. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.
Mercu Buana
2. James A. Hall, 2007, Sistem Informasi Akuntansi 2, edisi 4,Salemba
Empat, Jakarta
3. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengendalian-intern-dalam-
sistem.html
4. https://getcharintegerina.wordpress.com/2012/04/19/jenis-jenis-
sistem-informasi-dan-contoh-aplikasinya/
5. http://www.kompasiana.com/bmgiovanni/pentingnya-sistem-
pengendalian-intern-dalam-
akuntansi_565dc53ef47e615a36b44b57