Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, ent is tugas 2, ut, 2017
1. TUGAS 2
MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (EKMO5102.03)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
DAN PEMBERIAN BONUS TAHUNAN
BERDASARKAN KINERJA KARYAWAN PADA
PERUSAHAAN XYZ
Disusun Oleh :
Amudi Pandapotan Saragih
NIM : 530005041
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2017
2. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan TUGAS 2 makalah dengan
topik “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pemberian Bonus
Tahunan Berdasarkan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ ”
Penulis mengucapkan terimakasih kepada tutor yang telah membimbing dan
mendukung terselesaikannya makalah melalui pembimbingan lewat pemberian bahan
kuliah sistem informasi manajemen.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, karena itu
penyusun mengaharapkan kritik membangun untuk kebaikan makalah ini.
Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita
semua.
Medan, September 2017
Amudi Pandapotan Saragih
3. 2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 3
1.1. Latar Belakang........................................................................ 3
1.2. Tujuan Penulisan..................................................................... 4
1.3. Manfaat Penulisan................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5
2.1. Pengertian EntIS ..................................................................... 5
2.2. Hubungan EntIS dengan Hirarki Manajemen......................... 7
2.3. Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pemberian
Bonus Berdasarkan Kinerja............................................... 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17
3.1. Kesimpulan............................................................................... 17
3.2. Saran......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan, instansi, organisasi atau badan usaha akan
memberikan gaji sebagai kompensasi dari kerja seorang karyawan, disamping
pemberian gaji pokok pada karyawannya, setiap instansi seringkali memberikan
bonus gaji disamping gaji pokok untuk memacu kinerja dan produktifitas kerja
karyawannya. Kebutuhan akan informasi akan pemberian gaji dan bonus kepada
karywawan menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,
agar bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Informasi yang tepat dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang benar. Jika keputusan
yang diambil benar, maka kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik dan
tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, relevan
dan tepat waktu dibutuhkan suatu sistem yang baik.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam hal penggajian yaitu pada
sistem pencatatan waktu sering terjadi kesalahan dalam menyalin jam datang dan
jam pulang karyawan karena bagian SDM harus menyalin jam datang dan jam
pulang karyawan satu -persatu padahal jumlah karyawan banyak jadi ada resiko
terjadi human error, hal ini mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian karena
kesalahan dalam perhitungan gaji karyawan. Pada sistem perhitungan gaji dan
bonus sering terjadi keterlambatan dalam perhitungan bonus karyawan, pemberian
bonus ini hanya diberikan kepada karyawan teknisi untuk setiap job yang diambil.
Pada sistem pelaporan gaji dan bonus terdapat kecurangan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab dengan melakukan pemalsuan dokumen. Selain itu, pengendalian
internal pada sistem penyerahan gaji dan bonus juga lemah karena pada saat
penyerahan gaji dan bonus, karyawan tidak menandatangani sebuah dokumen sebagai
bukti bahwa gaji/bonus sudah diterima.
Pemberian bonus merupakan salah satu metode yang banyak digunakan sebagai
sebuah bentuk penghargaan kepada pekerjanya yang kenerjanya selama ini dapat
5. 4
dianggap memuaskan oleh perusahaan. Pemberian bonus dalam sebuah
perusahaan merupakan sebuah appreasiasi atau penghargaan perusahaan
terhadap karyawannya atas pengabdian dalam bekerja. Ini sangatlah baik
agar tercipta hubungan yang harmonis antara karyawan dengan perusahaan.
Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif, untuk
menunjang kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat.
Implementasi IT dapat mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak
tepat akan menambah beban perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT sebaiknya
dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis yang berjalan. Salah
satu implementasi IT yang banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan
efektivitas perusahaan adalah Enterprise Resource Planning (ERP). ERP adalah
bagian dari Enterprise Information System (EntIS). Berikut ini akan dibahas
mengenai penerapan EntIS dalam hal meningkatkan penjualan dan pemberian bonus
tahunan berdasarkan kinerja karyawan.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a) Merancang model sistem informasi penjualan dan pemberian bonus tahunan
berdasarkan kinerja karyawan
b) Membuat database pada sistem informasi penjualan dan pemberian bonus
tahunan berdasarkan kinerja karyawan
c) Menganalisis sistem informasi penjualan karyawan dan pemberian bonus
tahunan
1.2. Manfaat Penelitian
a) Dapat membantu perusahaan di dalam merancang sistem penggajian dan
pemberian bonus yang efektif dan efisien.
b) Penataan administrasi perkantoran yang semakin baik.
c) Pemberdayaan tekonologi informasi didalam mengefektifkan dunia pekerjaan.
6. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian EntIS
Sekumpulan dari beberapa sistem informasi yang saling berkaitan dan
terintegrasi yang dibutuhkan oleh sebuah enterprise. EntIS memiliki kemampuan
sebagai drill down path yakni mengakses informasi dari informasi paling puncak ke
informasi pendukung di level bawah untuk menjamin kelengkapan informasi yang
akan digunakan dan sebagai critical success factor yaitu sebagai informasi strategis,
managerial, opersional, dan informasi yang bisa dimonitor misalnya berupa laporan
yang terinci. EntIS (Sistem Informasi Perusahaan) adalah suatu sistem berbasis
komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit
organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. Atau disebut juga sebagai patform
teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu
informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dengan mudah.
Hal mendasar dari EntIS adalah platform teknologi yang bisa menyatukan
semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara
logical, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi
yang dibutuhkan dengan mudah. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan
teknologi jaringan misal LAN (local area network) sehingga antar divisi terhubung
secara fisik tapi juga integrasi proses bisnis masing masing divisi. Dibutuhkan juga
penyatuan semua database secara logical, sehingga bukan hanya antar divisi tapi
juga pengaksesan informasi untuk semua level di organisasi baik dari staf
operasional, manajer maupun direktur.
Untuk menjawab tantangan kebutuhan informasi dan pengambilan
keputusan yang semakin butuh kecepatan dan ketepatan, Sistem informasi
konvensional tampaknya belum cukup. Orang berpikir bagaimana membuat sebuah
sistem informasi dengan domain informasi seluruh bagian perusahaan, baik dalam
satu lokasi maupun di lokasi yang terpisah. Hal inilah yang melatarbelakangi
7. 6
konsep Enterprise Information System. EntIS sebenarnya merupakan
pengembangan dari konsep yang sudah ada yaitu Executive Information system
dan DSS yang diperluas untuk domain seluruh perusahaan. EntIS mempunyai
batasan-batasan sebagai berikut:
Corporate wide system
Cakupan dari EntIS adalah seluruh bagian dari perusahaan, sehingga dari
satu sistem kita bisa mendapat informasi dari semua bagian, misalnya dari
bagian keuangan, SDM, Pemasaran, Produksi dan lain-lain dalam sistem
yang terintegrasi.
Holistic Information
Informasi yang disajikan adalah informasi yang menyeluruh, tidak per
bagian, informasi jenis ini sangat penting untuk pengambilan keputusan
perusahaan secara umum.
Business Intelligence
Keseluruhan aktifitas dari sistem digunakan untuk mendukung kebijakan
yang diambil dalam bisnis yang digeluti oleh perusahaan.Sehingga
penggunaan EntIS akan meningkatkan business intelligence dari pengguna
sistem (eksekutif).
Adapun kemampuan dari EntIS yaitu:
Status access, laporan haruslah berupa data terbaru
Analysis, terintegrasi dengan Decision Support System (DSS)
Navigasi informasi, data yang banyak mampu dianalisa dengan navigasi yang
jelas dan mudah
Audio dan visual, pemanfaatan multimedia untuk mendukung informasi yang
diberikan
Komunikasi, dilengkapi media komunikasi baik secara synchronous maupun
asynchronous.
EntIS akan semakin efektif jika didukung oleh teknologi. Banyak teknologi yang
mampu digunakan didalam mendukung penerapan EntIS. Berikut teknologi
pendukung EntIS :
8. 7
Software meliputi web, xml, database management system, dan programming
language
Hardware, meliputi computer dan network
Brainware, meliputi metodologi pengembangan berbasis objek
Gambar 1. EntIS Berbasis Web
2.2. Hubungan EntIS dengan Hirarki Manajemen
Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang
kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang
bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya
melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan
keputusan mana yang akan diambil. Proses penyusunan elemen-elemen secara
hirarkis meliputi pengelompokan elemen-elemen dalam komponen yang
sifatnya homogen dan menyusun komponen-komponen tersebut dalam level hirarki
yang tepat
Hirarki juga merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari
fungsi interaksi antara komponen dan juga dampak-dampaknya pada
9. 8
sistern. Abstraksi ini mempunyai bentuk saling berkaitan, tersusun dan suatu
puncak atau sasaran utama (ultimate goal) turun ke sub-sub tujuan tersebut, lain
kepelaku (aktor) yang memberi dorongan, turun ketujuan-tujuan pelaku, kemudian
kebijakan-kebijakan, strategi-strategi tersebut. Dengan demikian hirarki adalah
sistem yang tingkatan-tingkatan (level) keputusannya berstratifikasi dengan
beberapa elemen keputusan pada setiap tingkatan keputusan. Secara umum
hirarki dapat dibagi dua jenis (Bambang Permadi, 1992), yaitu:
1. Hirarki Struktural, menguraikan masalah yang kompleks diuraikan menjadi
bagian- bagiannya atau elemen-elemennya menurut ciri atau besaran
tententu sepenti jumlah, bentuk, ukuran atau warna.
2. Hirarki Fungsional, menguraikan masalah yang kompleks menjadi
bagian-bagiannya sesuai hubungan essensialnya Misalnya masalah pemilihan
pemimpin dapat diuraikan menjadi tujuan utama yaitu mencari pemimpin,
kriteria pemimpin yang sesuai dan alternatif pemimpin-pemimpin yang
memenuhi syarat. Penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan untuk
menggambarkan elemen sistem atau alternatif keputusan yang teridentifikasi.
Hubungan EntIS dan hirarki maanajemen mempunyai manfaat yaitu dapat
meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia bagi para
eksekutif dan Kebutuhan Informasi akan menjadi :
a. Informasi yang tepat waktu;
b. Akses lebih besar ke data operasional;
c. Informasi relevan yang lebih singkat;
d. Informasi baru;
e. Informasi lbh banyk tentang lingkungan eksternal;
f. Informasi yang lebih kompetitif;
g. Akses lebih cepat ke database eksternal;
h. Akses lebih gepat ke informasi;
i. Mengurangi biaya kertas.
10. 9
2.3. Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pemberian Bonus Berdasarkan
Kinerja
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004:1), sistem informasi akuntansi
merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, kemudian
informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Sedangkan definisi dari sistem informasi akuntansi terkomputerisasi adalah
kumpulan perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak (software) yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Menurut Romney dan
Steinbart (2004:29) siklus penggajian/sumber daya manusia adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan pelaksanaan pemrosesan data yang dilakukan secara terus
menerus (secara rutin) pada suatu perusahaan. Siklus pengga jian mencakup
kegiatan mengkontrak dan menggaji karyawan.
System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan
sistem aplikasi yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu system analysis, conceptual
design, physical design, implementation and conversion, operation and
maintenance. Berikut ini merupakan tiga dari lima tahap SDLC yang akan
digunakan dalam penelitian ini, yaitu system analysis, conceptual design, dan
physical design. Menurut Jogiyanto (2005:129), analisis sistem (systems analysis)
dapat didefinisikan sebagai pemisahan sistem yang lebih kecil dari suatu sistem
informasi yang utuh dalam suatu perusahaan. Tujuannya untuk mengklasifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap berikutnya dalam SDLC adalah tahap conceptual design, dimana
menurut Jogiyanto (2005:209) adalah sebuah desain sistem secara umum yang
bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem
yang baru. Conseptual design merupakan persiapan dari physical design. Setelah
tahap conceptual design dilakukan, analis sistem dapat melanjutkan pada tahap
berikutnya yaitu physical design. Physical design atau disebut juga desain terinci
11. 10
merupakan tahap dimana perusahaan memutuskan bagaimana desain konseptual
sistem informasi akuntansi diimplementasikan. Desain terinci dimaksudkan untuk
pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan
sistem.
Analisis Sistem
1. Analisis prosedur manual atas sistem penggajian perusahaan XYZ meliputi :
a) Pada prosedur manual pencatatan jam masuk dan jam pulang kerja terdapat
kelemahan yaitu ada resiko terjadi human error karena bagian SDM salah
menyalin jam datang dan jam pulang karyawan. Kelemahan dalam
prosedur ini dapat dikurangi dengan menerapkan sistem yang
terkomputerisasi yaitu menggunakan biometric identification pada proses
absensi karyawan untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam perhitungan
gaji akibat human error karena bagian SDM tidak perlu lagi menyalin jam
datang dan jam pulang karyawan.
b) Pada prosedur perhitungan gaji dan bonus dibutuhkan waktu yang
lama. Hal ini karena untuk menghitung bonus, dimana bonus merupakan
komponen dari gaji, bagian SDM harus menghubungi kepala departemen
teknisi terlebih dahulu untuk meminta daftar job karyawan, kemudian
dicocokkan dengan daftar hadir karyawan dan dihitung bonusnya.
Lamanya proses perhitungan bonus ini dapat diatasi dengan
menggunakan sistem terkomputerisasi, dimana data dapat terintegrasi
sehingga bagian SDM tidak perlu meminta daftar job karyawan pada kepala
departemen teknisi lagi tetapi hanya dengan meminta data dan
menampilkannya pada layar komputer atau mencetak laporan.
c) Pada prosedur manual penyerahan gaji dan bonus kepada karyawan,
karyawan tidak diharuskan menandatangani sebuah dokumen. Hal ini
memicu tindak kecurangan yang dilakukan oleh bagian administrasi gaji
yaitu dengan tidak membagikan gaji dan bonus tepat pada waktunya tetapi
memakai dahulu uang tersebut untuk keperluan pribadi. Oleh karena itu,
12. 11
pada saat proses penyerahan gaji sebaiknya karyawan menandatangani
sebuah dokumen yaitu slip gaji. Hal ini dapat meningkatkan pengendalian
pada proses penyerahan gaji.
d) Pada prosedur manual pelaporan gaji dan bonus, bagian administrasi gaji
harus menyalin rekapitulasi gaji per periode untuk diberikan kepada bagian
akuntansi. Hal ini sangat rawan karena ada kemungkinan terjadinya human
error, dimana bagian administrasi gaji salah menyalin angka sehingga
laporan yang diberikan kepada direktur tidak akurat. Penggunaan sistem
yang terkomputerisasi dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam
menyalin rekapitulasi gaji per periode, dimana laporan yang diperlukan dapat
dicetak kembali.
2. Analisis Kebutuhan Sistem dan Informasi
a) Kebutuhan sistem dan informasi PT. DAI secara umum yaitu:
Memerlukan suatu sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas
siklus penggajian yang memungkinkan user menginput dan mengedit
data dengan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam penginputan dan
pemrosesan data. Tujuannya yaitu untuk mengurangi human error
sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat serta
mengurangi terjadinya tindak kecurangan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Memerlukan sistem informasi akuntansi atas siklus penggajian berbasis
komputer yang mampu memproses, menyimpan dan mengupdate data
dengan cepat dan tepat agar dapat menghasilkan informasi yang akurat,
lengkap, dan tepat waktu.
b) Kebutuhan User
Bagian SDM yang bertanggung jawab dalam proses absensi karyawan
dan pemeliharaan data karyawan sangat memerlukan laporan mengenai
kehadiran karyawan dan data karyawan baru.
Bagian administrasi gaji yang bertanggung jawab atas perhitungan,
13. 12
penyerahan, pelaporan gaji dan bonus membutuhkan output berupa
laporan lembur karyawan, laporan job karyawan, rincian gaji tiap
karyawan, rekapitulasi gaji per periode, slip gaji.
Bagian akuntansi yang bertanggung jawab untuk mencatat besarnya
beban gaji pada laporan laba/rugi membutuhkan laporan rekapitulasi
gaji per periode yang berfungsi untuk melaporkan beban gaji pada bulan
yang bersangkutan.
Bagian kas besar yang bertanggung jawab dalam mengeluarkan cek
membutuhkan output berupa dokumen bukti pengeluaran bank.
Dokumen tersebut berfungsi sebagai perintah pengeluaran uang untuk
gaji dan bonus karyawan.
Desain Konseptual
a) Pemodelan Proses, menggunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk
menggambarkan aliran data pada sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi atas siklus penggajian pada perusahaan XYZ, dapat dilihat
pada gambar dibawah ini
Gambar 2. Diagram Context Perusahaan XYZ
14. 13
b) Pemodelan Data, menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Analisis Kebutuhan
Pada analisis kebutuhan, akan diuraikan kebutuhan fungsional dari sistem
yang di bangun. Use Case ini dibuat untuk melihat hak akses yang dibuat pada
sistem siapa-siapa yang berhak mengakses sistem yang dapat berhubungan
dalam sistem alur diagram use case yang dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.
16. 15
Prosedur Sistem yang Diusulkan
Pemberian bonus tahunan karyawan dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan loyalitas karyawan dan juga untuk memotivasi karyawan agar
dapat bekerja lebih giat lagi. Prosedur sistem yang diusulkan pada perusahaan
XYZ dalam pemberian bonus tahunan terdiri dari cara atau waktu pemberian bonus
tersebut. Dimana karyawan dinilai oleh masing-masing divisi sesuai dengan
kriteria dan bobot yang telah ditentukan dan dibuatkan laporan yang nantinya
akan diberikan kepada bagian personalia. Lalu bagian personalia akan menginput
data-data karyawan sesuai laporan dari masing-masing divisi. Setelah proses
penginputan bagian personalia akan membuat laporan hasil dari penilaian dan
diserahkan kepada pimpinan untuk persetujuan. Setelah pimpinan menyetujui
laporan hasil dari penilaian, bagian personalia akan memberikan hasil laporan ke
bagian keuangan untuk diproses.
Diagram Konteks
Berikut ini diagram konteks yang di usulkan pada rancangan sistem baru
yang akan diterapkan pada perusahaan XYZ :
Gambar 5. Diagram Konteks
17. Pada diagram konteks ini menggambarkan ada 2 entitas yaitu : personalia
dan pimpinan yang terlibat dalam proses sistem pendukung keputusan pemberian
bonus tahunan pada perusahaan XYZ.
Relasi Antar Tabel
Berikut ini adalah relasi antar tabel dari sistem pendukung keputusan
pemberian bonus tahunan karyawan pada perusahaan XYZ :
Gambar 6. Relasi Antar Tabel
Relasi antar tabel menggambarkan komponen-komponen dari struktur data
yang saling terkait dan terintegrasi. Masing-masing atribut memiliki atribut yang
diperlukan dalam proses pengembangan sistem.
18. 1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penulisan makalah ini, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:
a) Dari analisis sistem manual yang diterapkan perusahaan, ditemukan
beberapa kelemahan yaitu informasi yang dibutuhkan tidak dapat
tersedia dengan cepat dan tepat, dokumen hanya ditulis dengan tangan
sehingga dapat disalahgunakan, proses perhitungan gaji dan bonus
membutuhkan waktu yang lama sehingga gaji sering diberikan tidak tepat
waktu, pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama.
b) Tahap desain konseptual dilakukan dengan desain pemodelan proses
menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan desain pemodelan data
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
c) Tahap desain fisik dilakukan dengan mendesain output, mendesain
database, mendesain input, desain control matrix, desain decision table
dan desain pengendalian atas sistem informasi terkomputerisasi.
d) Dengan adanya aplikasi ini mampu memberikan kemudahan bagi pihak
personalia untuk mendapatkan informasi data karyawan yang mendapatkan
bonus tahunan.
3.2. Saran
Adapun saran dari penulisan ini sebagai berikut :
a) Aplikasi dapat dikembangkan secara lebih kompleks untuk memberi
kemudahan dalam penentuan karyawan yang berhak mendapat bonus
tahunan dengan menambah fitur-fitur yang bermanfaat bagi perusahaan
kedepannya.Aplikasi ini juga dapat dikembangkan dalam versi website
sehingga karyawan dapat melihat hasil penilaian secara langsung.
b) Perusahaan sangat dianjurkan untuk menggunakan sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi untuk memudahkan dalam proses penggajian
mulai dari proses absensi, proses perhitungan gaji, pelaporan dan proses
penyerahan gaji.
19. 2
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, G.H., dan W.S. Hopwood. (2004). Accounting Information Systems, 9th
ed., New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Hartojo, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Atas
Siklus Pendapatan Pada PT. X Skripsi Tidak Dipublikasikan,
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,
Yogyakarta: Andi Offset.
Kursini (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi
Offset, Yogyakarta.
Mulia. Nurhadi Ganda. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus
Dengan Metode Simple Additive Weighting, dari http://pelita-
informatika.com/berkas/jurnal/26.%20nurhadi.pdf
Romney, M.B., dan P.J. Steinbart. (2004). Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta:
Salemba Empat.
S,Kusumadewi (2006). Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (Fuzzy
MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
Safitri Rindy ( 2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus
Dengan Metode Simple Additive Weighting, dari http://pelita-
informatika.com/berkas/jurnal/26.pdf
Sandranitha, I. Maryani. (2002). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Berbasis Komputer Pada Sistem Penggajian dan Pengupahan PT.
Wijaya Kusuma Contractor Cabang Jawa Timur, Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Tata Sutabri. (2012). Analisis Sistem Informasi, Andi Offset. Yogyakarta