Dokumen tersebut membahas tentang rantai nilai Porter dan analisis proses bisnis. Secara khusus, dibahas mengenai enam fungsi bisnis rantai nilai Porter, tahapan analisis dan desain proses bisnis yang terdiri dari level enterprise, business process, dan implementasi, serta unsur-unsur pokok proses bisnis seperti penciptaan nilai, biaya, dan margin.
2. June 4, 2017 2
Kata Pengantar
Salam sejahtera bagi kita semua..
Puji syukur patut kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan kesehatan dari-Nya
sehingga tugas ini dapat terselesaikan pada tenggang waktu yang
diberikan.
Tugas ini merupakan tugas akhir pada mata kuliah
“Informasi Dan Proses Bisnis”. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyajian karya tulis ini, namun kami
hanya manusia biasa yang memang tempatnya kesalahan itu sendiri.
Oleh karenanya, kami sangat mengharapkan bantuan, saran dan
kritikan yang kritikus yang sifatnya mendorong semangat kami
untuk memperbaiki karya ilmiah kami nanti kedepannya.
Tidak lupa, kami ucapkan banyak terimakasih kepada
Dosen kami tercinta pada mata kuliah ini yaitu ibunda
RISMAYANI,S.KOM.,MT. dan juga dosen-dosen lain yang materi
kuliahnya mengarah kepada suatu rancangan bisnis, seperti kuliah
“Pengantar Manajemen”. Terimakasih juga kepada rekan kelompok
3 yang sudah mau berusaha mendapatkan materi pelengkap untuk
pembahasan ini.
Tim Penyusun
3. June 4, 2017 3
BAB I
RANTAI NILAI PORTER
A. Rantai Nilai Dari Porter (Porter’s Value Chain)
Sebuah rantai nilai adalah rangkaian kegiatan untuk operasi
perusahaan dalam industry yang spesifik. Unit bisnis adalah tingkat
yang sesuai untuk pembangunan rantai nilai,bukan tingkat devisi
atau tingkat korporasi. Produk melewati setiap rantai kegiatan dalam
rangka dan pada setiap aktivitas nilai keuntungan beberapa produk.
Rantai nilai mengakategorikan aktivitas umum nilai tambah dari
sebuah organisasi. Kegiatan utama mencangkup: logistic
masuk,operasi, logistic keluar, pemasaran, dan
penjualan(permintaan), serta jasa (pemeliharaan). Kegiatan
dukungan meliputi : manajemen infrastruktur administrative,
manajemen SDM, teknologi (R dan D) dan pengadaan.
Aktivitas-aktivitas tersebut terbagi atas 2 jenis, yaitu :
1. Primary Aktivities :
Inbound logistic : aktivitas yang berhubungan dengan
penanganan material sebelum digunakan.
Operations : aktivitas yang berhubungan dengan
pengolahan input menjadi output.
Outbound logistic : aktivitas yang dilakukan untuk
menyampaikan produk ke tangan konsumen.
Marketing and sales :aktivitas yang berhubungan
dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk
membeli produk.
Service : aktivitas yang mempertahankan atau
meningkatkan nilai produk.
2. Support aktivities :
Procuretment : berkaitan dengan proses perolehan
input/sumber daya.
4. June 4, 2017 4
Human Resouerces Management : pengaturan SDM,
mulai dari perekruttan, kompensasi, sampai
pemberhentian.
Technological Development : pengembangan
peralatan, software, hardware, prosedur didalam
transformasi produk dari input menjadi output.
Infrastructure : departemen-departemen/fungsi-fungsi
(akuntansi,keuangan,perencanaan,dsb) yang melayani
kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya
menjadi sebuah kesatuan.
Enam fungsi bisnis Rantai Nilai :
1. Penelitian dan pengembangan.
2. Desain produk, jasa, atau proses.
3. Produksi.
4. Pemasaran dan penjualan.
5. Distribusi.
6. Layanan pelanggan.
Inbound
Logistic
operations Outbound
logistic
Marketing
& Sales
Servise
Procuretment
Technology Development
Human Resource Development
Firm Infrastruktur
5.
6. June 4, 2017 6
suatu kerangka kerja(framework) untuk suatu analisa yang
terstruktur dan tersistematis terhadap operasi-operasi yang spesifik
dalam suatu organisasi.
3. Aplikasi
Mengaplikasikan perangkat ini pada tahap/level yang
terlalu tinggi pada organisasi tidak akan memberikan wawasan yang
bernilai. Ini dikarenakan suatu industry terdiri dari banyak segment
yang berbeda yang secara tidak langsung menunjukkan perlunya
proses yang berbeda dan mencangkup hubungan ekonomi yang
berbeda dan dinamis.
Untuk menerapkan Rantai Nilai, penting sekali bahwa suatu
organisasi mengetahui dengan jelas sasarannya. Analisa sebaiknya
dilakukan dengan melihat seluruh strategi perusahaan yang ingin
dicapai. Analisa dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu
mengenali aktivitas yang dilakukan oleh unit usaha disetiap kategori
umum yang ditentukan pada model :
Analisa nilai tambah dari setiap aktivitas dalam
kaitannya dengan keseluruhan strategis bisnis
(misalnya keunggulan biaya/cost, leadership,
deferensiasi, ketepatan waktu).
Menguji bangaimana hubungan dan aliran/flow
menghasilkan nilai pada saat proses-proses
berlangsung dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang
lainnya.
Menguji bagaimana keluar masuknnya aliran/flow
pada suatu organisasi itu terjadi dan apakah
perubahan-perubahan pada proses internal itu dapat
meningkatkan hubungan dengan pemasok ataupun
dengan pelanggan dengan berbagai tahapan dalam
proses pertambahan nilai.
Mengenali aktivitas-aktivitas yang menjadi kunci
sukses dari strategi bisnis.
7. June 4, 2017 7
Menguji semua sumber daya berkenaan dengan alokasi
sumber daya yang berkembang dan dapat menunjang
tugas-tugas sesuai dengan arah strategi yang telah
ditetapkan.
4. Model Bisnis
Model Bisnis(pengertian dasar) adalah suatu metode dalam
melakukan bisnis yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk
dapat mempertahankan bisnisnya dan menghasilkan pendapatan.
Beberapa model, ada yang sangat sederhana, suatu perusahaan
menghasilkan produk barang atau jasa dan menjualnuya ke
pelanggan. Jika perusahaan itu baik, maka penghasilannya dari
penjualannya akan melebihi biaya operasional sehingga perusahaan
memperoleh keuntungan.
Definisi Model Bisnis menurut Paul Timmers (Bussines
Model for Electronic Markets, 1998) adalah :
Arsitektur dari produk barang/jasa, dan arus informasi
didalamnnya penjelasan mengenai berbagai pelaku
bisnis dan perannya masing-masing.
Penjelasan menganai beberapa potensi keuntungan
bagi berbagai pelaku bisnis.
Penjelasan mengenai sumber-sumber pendapatan
usaha.
Ada beberapa bentuk model perdagangan perantara, seperti :
1. Pemenuhan pembelian/penjualan (buy/sell fulfillment) : ini
bisa berupa perdangan perantara secara online, dimana
seorang pelanggan memberi order beli atau jual untuk suatu
transaksi instrument keuangan misalnya saham.
2. Pertukaran Pasar (Market Exchange) : merupakan model
yang semakin umum dipasar B2B. contohnya adalah
MetalSite. Pada model ini si perantara (broker) biasanya
mengenakan si penjual dengan free transaksi yang besarnya
berdasarkan pada nilai transaksi.
8. June 4, 2017 8
3. Komunitas perdagangan Bisnis (Bussines Trading
Community) : adalah suatu konsep yang diprakarsai oleh
VerticalNet. Ini adalah suatu situs yang berperan sebagai
suatu sumber informasi yang komperehensif dan utama,
dan suatu dialog khusus bagi pasar vertical. Komunitas
VertikalNet berisikan informasi berbagai produk sebagai
petunjuk pembeli (buyer’s guide), direktori pemasok
(supplier) dan produk, berita dan artikel industry, daftar
perusahaan, dll.
Ada beberapa alasan utama mengapa kita perlu mengadakan analisa
dan desain proses bisnis, yaitu :
Menurut Paul Harmon :
1. Krisis ekonomi Efisiensi Hemat.
2. Era Ekspansi competitive advantages
3. Perkembangan Teknologi yang sangat pesat (Internet, Cloud
Computing,dan lain-lain).
9.
10. June 4, 2017 10
Log informasi yang dihasilkan dievaluasi menggunakan teknik
monitoring akitivitas bisnis dan penggalian proses. Teknik ini
bertujuan untuk mengidentifikasi model proses bisnis dan
kecukupan dari lingkungan operasional.
Siklus ini berputar terus menerus, setelah dilakukan evaluasi akan
ditemukan poin-poin dimana bisa dilakukan improvement atau
perbaikan atas proses bisnis yang telah dilakukan. Lalu kembali
akan dilakukan desain dan analisis, konfigurasi dan implementasi.
Siklus ini akan terus dilakukan dengan interval waktu tertentu, misal
per tahun, tiap 5 tahun atau tiap 10 tahun tergantung dari waktu
yang telah disepakati bersama.
Untuk lebih mempertajam tahapan tesebut maka akan kita jabarkan
dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1. Level Enterprise
a. Identifikasi Strategi serta Visi dan Misi Instasi
Bisa diperoleh melalui Renstra (Rencana Strategis masing-
masing Organisasi), biasanya renstra ini merupakan rencana
jangka panjang (5 atau 10 tahun ke depan). Dalam renstra
biasanya terdapat strategi serta visi misi instansi mengenai apa
sebenarnya tujuan instansi, produk/jasa yang dihasilkan
(kaitannya pelayanan masyarakat) dan bagaimana cara
pencapaianya (Identifikasi awal).
b. Identifikasi Struktur Organisasi dan Tata Laksana
Struktur organisasi ini bisa diperoleh melalui :
Jika Institusi Pemerintah berupa Kementerian atau
Lembaga Peraturan Menteri atau Peraturan
Presiden.
Jika Institusi Pemerintah berupa Instansi daerah
Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur,dll
2. Business Process Level Enterprise
Level ini merupakan level yang lebih detail dari level enterprise,
dimana mulai dilakukan survei internal instansi untuk mengetahui
11. June 4, 2017 11
bisnis proses yang terjadi di dalam instansi meliputi apa saja value
chain yang ada dalam instansi meliputi identifikasi proses, aktivitas
dan data, kemudian dimulailah process redesign berdasarkan
datadata yang ada (analisa SWOT, Gap Analysis,dll).
a. Penentuan Value Chain : Nilai-nilai yang termuat dalam setiap
tahapan organisasi baik core maupun support sehingga bisa
berjalan dengan efektif dan efisien.
i. Mengembangkan diagram organisasi (meliputi diagram
sistem) dari perusahaan
ii. Mendefinisikan value chain
iii. Mengidentifikasikan stakeholder.
Contoh suatu value chain dengan 3 core business :
1. Membuat Produk Baru
2. Memasarkan dan Menjual Produk
3. Membuat dan Mendeliver Produk
b. Identifikasi Aktivitas dan prosedur didalamnya
c. Buat model untuk menggambarkan aktivitas dan prosedur
didalamnya termasuk divisi/bagian yang mengerjakan (exisiting
condition).
Hirarki dari penyusunan suatu model dari bisnis proses :
1. Organizational diagram
2. Business Process diagram
3. Sub Proses activity
4. Prosedur dari suatu aktivitas
d. Analisis SWOT (untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan
peluang improvement atau perbaikan) dan Gap Analysis untuk
mengetahui proses perbaikan yang akan dilakukan dan cara
untuk mencapainya.
3. Implementation Level
Dari analisis SWOT yang telah dilakukan serta Gap Analisis, maka
akan bisa dilakukan usulan improvement yang akan dilakukan
terhadap bisnis proses yang telah berjalan sekarang. Misal : ada
beberapa aktivitas dan prosedur yang bisa dihilangkan dan
diotomatisasikan menggunakan proses IT proses ordering
12. June 4, 2017 12
otomatis via website, pembayaran via internet banking yang
langsung terkoneksi dengan perusahaan pengiriman barang,dll.
Sifat dasar dan tujuan dari suatu organisasi adalah menciptakan
nilai. Organisasi menciptakan nilai dengan menyediakan barang dan
jasa yang diinginkan oleh pelanggannya.
Contoh : Breadtalk, membuat makanan yang bergizi, sehat dan
mempunyai karaterisitk tersendiri
Cost (Biaya):
Untuk menciptakan nilai diperlukan biaya (cost).
Contoh: untuk memproduksi makanan, pabrikan harus membayar
berbagai macam sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja.
Margin
Margin merupakan selisih antara nilai dengan biaya.
Konsep penciptaan nilai berlaku pada organisasi berorientasi
profit dan organisasi non profit.
Tujuan organisasi berorientasi profit adalah memaksimalkan
marginnya.
Tujuan organisasi non profit adalah memaksimalkan barang dan
jasa yang disediakannya dengan sumbersumber daya yang
dimilikinya.
Proses Bisnis
Barang/jasa tersedia setelah melalui serangkaian proses bisnis.
Suatu proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang
mengerjakan suatu tujuan bisnis.
Apapun jenis barang/jasa yang disediakan, setiap organisasi paling
tidak memiliki tiga macam proses bisnis, yaitu:
1. Acquisition/payment process (Proses perolehan/pembayaran)
2. Conversion process (Proses perubahan)
3. Sales/collection process (Proses penjualan/pengumpulan)
13. June 4, 2017 13
Proses Perolehan/Pembayaran:
Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan, memelihara,
dan membayar sumber-sumber daya yang diperlukan
organisasi. Contoh sumber daya: SDM, pabrik, peralatan, dana,
bahan baku, dan lain-lain.
Sumber daya diperoleh dari pihak luar, seperti pemasok.
Sumbersumber daya tersebut diperlukan untuk dapat
menyediakan barang/jasa kepada para pelanggan.
a. Hanya memesan barang/jasa yang dibutuhkan oleh
organisasi.
b. Hanya menerima barang/jasa yang dipesan.
c. Hanya membayar barang/jasa yang sudah diterima.
d. Memelihara dengan baik barang yang sudah diperoleh.
e. Mampu menyediakan barang/jasa pada saat diperlukan
Proses Perubahan
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah sumbersumber
daya yang telah diperoleh menjadi barang/jjasa yang diperlukan
pelanggan.
Pada proses ini, bahan baku diubah menjadi barang jadi atau
jasa
Proses perubahan sangat beraneka ragam, tergantung pada
barang/jasa yang diproduksi, teknologi dan sumber daya yang
digunakan, peraturan yang berlaku, pemerintahan, lingkungan,
atau pelanggan.
Sangatlah sulit untuk menggambarkan suatu proses perubahan
yang umum.
Pada dasarnya, proses perubahan adalahserangkaian aktivitas
yang mengubah barang/jasa yang diperoleh menjadi barang/jasa
bagi para pelanggan.
14.
15. June 4, 2017 15
Pimpinan organisasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan
proses bisnis.
Aktivitas pengelolaan (manajemen) dapat dikategorikan
menjadi: perencanaan (planning), pelaksanaan (executing),
pengawasan (controlling), dan penilaian (evaluating).
Perencanaan
Pimpinan menentukan sasaransasaran bisnis
Pimpinan menentukan prioritas pada prosesproses bisnis yang
ada
Pimpinan menyediakan blueprint untuk mencapai
sasaransasaran tersebut.
Pimpinan harus mengidentifikasi kesempatankesempatan dan
resiko-resiko yang dihadapi perusahaan.
Pelaksanaan
Pimpinan menjalankan rencana mereka dengan membagi
prosesproses bisnis menjadi beberapa aktivitas yang lebih kecil.
Pimpinan menugaskan para bawahan untuk melaksanakan
setiap aktivitas tersebut.
Memotivasi para bawahan untuk melakukan tugastugasnya
dengan baik.
Rencana yang dibuat dengan jelas mungkin sekali akan
dilaksanakan dengan baik
Pengawasan
Memeriksa hasil dari aktivitasaktivitas yang dilakukan, atau
dari keseluruhan proses bisnis, untuk melihat apakah sesuai
dengan yang diharapkan.
Pemeriksaan ini mungkin akan menyebabkan perubahan pada
harapan yang ditetapkan, atau perubahan pada pelaksanaan
aktivitas atau proses bisnis.
16. June 4, 2017 16
Penilaian
Secara berkala, pimpinan akan menilai apakah prosesproses
bisnis yang dilakukan berhasil mencapai tujuantujuan
organisasi.
Hasil dari penilaian tersebut digunakan untuk menyesuaikan
rencana, tujuan, atau harapan.
Pemodelan Proses Bisnis dalam Perancangan Sistem Informasi
Salah satu inti ketika akan merancang sistem informasi adalah
pemahaman terhadap domain organisasi yang akan diakomodasi
oleh sistem. Sehingga dengan kata lain, jika domain tidak dikuasai
dengan baik, maka alur sistem yang akan dibangun memiliki
kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapan.
Untuk dapat menguasai domain organisasi yang akan dikembangkan
menjadi suatu sistem informasi, tidak akan terlepas dari pemahaman
terhadap proses-proses bisnis dalam domain organisasi tersebut.
Sebagai contoh jika akan membangun suatu sistem informasi
akademik, maka harus memahami domain organisasi yang terkait
dengan aktifitas akademik dari organisasi tersebut.
Setelah memahami domain dan proses bisnis dalam domain
tersebut, maka selanjutnya adalah memodelkan proses-proses
tersebut. Berbagai macam standar pemodelan dapat digunakan
seperti misal IDEF0 dan DFD. Untuk memodelkan proses bisnis
dalam suatu domain organisasi juga bukanlah perkara yang mudah,
terutama pada domain organisasi yang sangat kompleks. Sehingga
di sini perlu dipahami dan disepakati dengan baik seberapa dalam
proses yang akan dianalisis. Hal ini untuk menghindari kerumitan
yang lebih besar akibat adanya proses bisnis dalam domain
organisasi yang tidak memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap
pelayanan teknologi infomasi.
Kendala lain terkait proses bisnis dalam suatu domain organisasi
adalah adanya suatu proses bisnis dalam domain organisasi yang
17. June 4, 2017 17
sering mengalami perubahan. Untuk itu ada baiknya ketika dalam
memahami proses bisnis organisasi diukur terlebih dahulu tingkat
kedewasaan (maturity) proses organisasi tersebut. Semakin tinggi
level maturity dari proses bisnis organisasi, maka dapat dipastikan
semakin jarang proses tersebut berubah-ubah, sehingga sistem yang
akan dikembangkan dapat lebih stabil dan dapat bertahan lama.
Lebih lanjut, pengukuran tingkat kedewasaan proses bisnis dapat
menjadi salah satu parameter yang ikut menentukan jangka waktu
portfolio aplikasi.
Proses bisnis dipicu oleh kejadian (event) bisnis yang melibatkan
lima komponen kunci :
1. Tugas yang menyusun proses
2. Alur proses
3. Titik keputusan
4. Pelaku (actor) yang melakukan tugas
5. Hasil dari proses bisnis
Pemodelan Proses Bisnis REAL
REAL merupakan kependekan dari Resources, Events, Agents, and
Locations. Pemodelan REAL merupakan suatu metode formal untuk
mengidentifikasi dan menunjukkan Karakteristik-karakteristik dasar
yang akan menggambarkan prose-sproses bisnis dan kejadian-
kejadiannya.
Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari
aktivitas-aktivitas bisnis tersebut.
Saat menganalisa suatu proses bisnis, Anda dapat menemukan ciri-
ciri mendasar dari kejadian-kejadian bisnis dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang terjadi?
2. Kapan itu terjadi?
18.
19. June 4, 2017 19
5. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung
antara sumber-sumber daya, kejadian-kejadian, Pihak-pihak, dan
lokasi-lokasi.
6. Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan bisnis.
Matriks pemodelan proses bisnis REAL :
Pemodelan Proses Bisnis menggunakan BPMN
Business Process Modeling Notation atau BPMN adalah suatu
metodologi baru yang dikembangkan oleh Business Process
Modeling Initiative sebagai suatu standard baru pada pemodelan
proses bisnis.
BPMN bertujuan untuk menyediakan sebuah notasi yang mudah
dimengerti dan dipahami pembacaannya bagi seluruh pihak bisnis
baik dari seorang analis bisnis yang membuat draft proses, sampai
ke pengembang teknik yang bertanggungjawab dalam implementasi
teknologi proses tersebut, dan terakhir bagi para pelaku bisnis yang
akan menjalani serta mengawasi prosesproses tersebut. Dari hasil
pemahaman proses bisnis, kemudian dilakukan pemetaan proses
bisnis yang dilakukan dengan menggunakan BPMN (Business
Process Modeling Notation).
*dibahas lebih lanjut pada event proses bisnis.
Kejadian Tujuan
Bisnis
Pemicu
Kejadian
Resiko
Bisnis
Catatan
20.
21. June 4, 2017 21
2. Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap
perubahan yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar.
3. Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber
dayanya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah
mungkin.
4. Organisasi dapat mengelola dengan baik interrelasi proses-
proses antar bagian yang ada.
Keuntungannya adalah :
Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas
pada setiap proses pada bisnis prosesnya.
Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam
proses dan memperbaikinya secepat mungkin.
Organisasi dapat memahami proses setiap perubahan input
menjadi output pada bisnis prosesnya.
Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap
perubahan pada kondisi perusahaan.
Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari
proses yang benar.
B. EVENT PROSES BISNIS
Kejadian-kejadian Proses Bisnis (Business Process Events)
adalah Suatu proses bisnis, yang merupakan serangkaian aktivitas,
bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu proses bisnis
dapat terdiri dari beberapa aktivitas. Kejadian (event) merupakan
suatu aktivitas tunggal yang terdapat pada sebuah proses bisnis.
Jenis Kejadian dalam Proses Bisnis
Setiap proses bisnis dapat dibagi ke dalam tiga jenis kejadian
yang berbeda, yaitu:. Kejadian-kejadian Operasional (Operating
Events). Kejadian-kejadian Informasi (Information Events).
22.
23.
24. June 4, 2017 24
4. Apakah internal marker dalam lingkaran terblok hitam atau tidak.
Jika terblok hitam menunjukkan aktivitas throw (mengirim), namun
jika tidak terblok maka menunjukkan aktivitas catch (menerima).
C. INTERMEDIATE EVENTS
Salah satu tantangan dalam membuat proses bisnis yang baik adalah
adanya banyak skenario yang harus diantisipasi atau difasilitasi.
Biasanya skenario itu digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti bagaimana jika data pemohon tidak lengkap,
bagaimana jika terjadi error, bagaimana jika waktu proses terlalu
lama, bagaimana jika saldo pelanggan tidak cukup, dan masih
banyak pertanyaan lainnya.
Maka disinilah BPMN menunjukkan kelebihannya dibandingkan
notasi yang lain. BPMN menyediakan skenario yang lebih untuk
berbagai kemungkinan proses bisnis yang terjadi, salah satunya
dengan menggunakan Intermediate Events. Dengan menggunakan
Intermediate Events, kita bisa mengantisipasi beragam skenario
yang mungkin terjadi di tengah-tengah proses bisnis yang sedang
berjalan.
25.
26. June 4, 2017 26
Compensation Intermediate Event:
Digunakan untuk menginisiasi atau menghandle kompensasi pada
sebuah proses. Kompensasi dapat diartikan sebagai suatu alternatif
proses yang dijalankan ketika terjadi suatu kegagalan proses tanpa
harus memunculkan error.
Rule Intermediate Event:
Digunakan hanya untuk menghandle Exception, dan akan dijalankan
ketika suatu rule (aturan) terbukti bernilai True.
Link Intermediate Event:
Menghubungkan dengan Link Event yang lain agar memungkinkan
suatu proses melompat ke proses lainnya.
Kejadian-kejadian Operasional
Adalah aktivitasaktivitas operasional yang dilakukan dalam
suatu proses bisnis saat menyediakan barang/jasa bagi
pelanggan.
Contoh kejadiankejadian operasional pada proses bisnis
penjualan/pengumpulan:
o Kejadian 1: Memasarkan barang.
o Kejadian 2: Menerima pesanan dari pelanggan.
o Kejadian 3: Mengirimkan barang pesanan.
o Kejadian 4: Menerima pembayaran
Kejadian-kejadian Informasi:
Pada kejadiankejadian informasi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:
Mencatat data tentang kejadiankejadian operasional.
Memelihara data yang penting bagi organisasi.
Melaporkan informasi yang berguna bagi para pengambil
keputusan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan :
27. June 4, 2017 27
Adalah aktivitasaktivitas di mana para pimpinan membuat
keputusan tentang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
penilaian prosesproses bisnis.
Contoh:
o Pimpinan memutuskan untuk membuat produk baru.
o Pimpinan memutuskan untuk membuka sebuah cabang baru
Keterkaitan Antar Kejadian Proses Bisnis
memicu kejadian-kejadian operasional.
Menjalankan kejadian-kejadian operasional akan memicu
kejadian-kejadian Informasi untuk mencatat dan memelihara
data bisnis.
Kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan juga memicu
kejadian-kejadian informasi, yaitu saat para pimpinan meminta
informasi sebelum mengambil keputusan.
Data
Data adalah masukan ke dalam sistem informasi.
Data merupakan fakta tentang aktivitas bisnis dan proses bisnis.
Pada umumnya data tidak berguna dalam pembuatan keputusan.
Informasi
Sistem informasi ‘menangkap’ data, menyimpannya,
menggabungkannya, meringkasnya, dan mengelompokkannya
menjadi informasi yang berarti bagi pimpinan untuk membuat
keputusan.
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah memiliki
arti bagi para penerimanya.
28.
29. June 4, 2017 29
rendahnya mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak
perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam
pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada perusahaan yang berhasil
memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya
dengan baik.
a. pengertian manajemen produksi
manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan
terkendali dalam rangka mengubah input menjadi output, dan
melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan balik. Dari
pengertian ini terdapat dua hal penting yang mendapat perhatian
dalam manajemen produksi, yaitu perancangan sistem produksi dan
pengendalian sistem produksi.
b. perancangan Sistem Produksi
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus
mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi,
proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja.
1. Rancangan produk (jasa).
Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi
untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan
proses produksi.
2. Manajemen Produksi.
Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi
yang dimiliki. Contohnya, apakah fasilitas produksi yang
dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang
sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa
jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan
produksi. Kelebihan produksi berarti menumpuknya
persediaan, yang berdampak buruk bagi keuangan
perusahaan.
3. Proses produksi.
Ketika merancang sistem produksi, manajemen
harus mempertimbangkan proses produksi yang paling
efisien. Contohnya, apakah proses produksi memerlukan
dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan
30. June 4, 2017 30
memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah
efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan
dari rancangan produk. Dengan demikian, produk yang
dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
4. Lokasi dan tata letak.
Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya
adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses
produksi. Lokasi dan tata letak didesain sedemikian rupa
sehingga efisien. Contohnya, gudang penyimpanan bahan
baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi
proses produksi. Keputusan lokasi dan tata letak juga harus
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pemerintah biasanya memiliki peraturan yang berkaitan
dengan lokasi pabrik atau industri.
5. Rancangan pekerjaan.
Tahap akhir dari perancangan sistem produksi adalah
menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan
sebagainya. Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara
yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap ini
juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi.
c. Pengendalian sistem produksi
Pengendalian sistem produksi berkaitan dengan dua masalah utama
manajemen operasi, yaitu masalah mutu dan persediaan.
1) Pengendalian mutu.
Perusahaan harus dapat menjaga supaya mutu barang
tetap terjamin. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
a) Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu. Jika
input bermutu, maka secara umum output juga akan bermutu.
b) Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu.
c) Penetapan tanggal berlakunya produk. Umumnya,
penggunaan produk ada batas waktunya. Produk yang
melampaui batas waktu yang ditetapkan harus ditarik dari pasar.
31. June 4, 2017 31
d) Pengepakan (pengemasan) yang baik untuk mempertahankan
mutu barang dan menarik perhatian konsumen.
2) Manajemen persediaan.
Berhasil tidaknya perusahaan menjual barang dalam banyak hal
bergantung pada ada persediaan. Dalam pemikiran yang
sederhana, siapkan saja persediaan dalam jumlah yang cukup.
Persediaan yang cukup besar akan membutuhkan biaya yang
besar pula. Oleh karena itu, harus dipikirkan berapa jumlah
persediaan yang ideal agar perusahaan beroperasi secara efisien
dan efektif. Kejadian yang harus dihindari adalah bahwa pada
saat ada pesanan, perusahaan tidak mempunyai persediaan
barang. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perlu ada kerja
sama antara bagian persediaan dan bagian pemasaran.
Penanganan yang terbaik adalah dengan menggunakan
penghitungan jumlah persediaan yang efisien (Economic
Order Quantity), peramalan kebutuhan persediaan yang tepat,
dan mengontrol persediaan secara ketat.
2. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
produk dan nilai. Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen
pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara optimal dari
fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian
barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan
memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi
pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional
dalam perusahaan yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh.
Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu diperkirakan atau
dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap
barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan,
sering terjadi bahwa sebuah produk tidak laku di pasaran akibat
32. June 4, 2017 32
tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu,
perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk
baru.
b. Riset pasar
Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang
memengaruhi bidang-bidang lainnya. Jika salah dalam
menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam penentuan
kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar
diadakan penelitian dan sedapat mungkin dihindari
pengambilan kesimpulan yang salah. Riset pasar yang
dilakukan berbeda untuk setiap jenis pasar. Riset pasar untuk
pasar persaingan monopoli akan berbeda dengan riset pasar
untuk pasar persaingan sempurna.
c. Segmentasi, targeting, dan positioning
Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali dari
proses segmentasi. Segmentasi adalah proses identifikasi
sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani
perusahaan. Contohnya, Astra Internasional (Astra), yang
merupakan produsen mobil. Astra membuat mobil yang
ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan
niaga. Oleh Astra, konsumen kendaraan keluarga kemudian
dipilah lagi menjadi beberapa kelompok pasar yang homogen.
Misalnya keluarga yang menyukai mobil sedan dan keluarga
yang menyukai minibus. Pengelompokkan segmen pasar ke
dalam beberapa kelompok pasar yang homogen disebut
targeting. Katakanlah Astra menargetkan pasar kendaraan
keluarga jenis minibus yang akan dilayani. Proses selanjutnya
yang harus dilakukan Astra adalah positioning. Dalam hal ini,
Astra memosisikan kendaraan minibus yang diproduksinya
sebagai kendaraan keluarga jenis minibus yang hemat bahan
bakar.
d. Bauran pemasaran
Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan
perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen.
33. June 4, 2017 33
Keempat unsur tersebut adalah produk, harga, promosi, dan
distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price,
promotion, dan place).
1) Produk (product).
Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa
saja yang diinginkan oleh konsumen dari suatu produk. Selain
aspek fungsional, konsumen umumnya akan
mempertimbangkan aspek lain, misalnya, mutu dan
kemudahan penggunaan dari suatu produk. Singkatnya,
perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar sasarannya.
2) Harga (price).
Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu
produk yang baik menjadi tidak ada artinya apabila konsumen
enggan membeli produk tersebut karena alasan harga. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan daya beli
dari konsumen yang menjadi sasarannya.
3) Promosi (promotion).
Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di
pasar ditentukan aktivitas promosi perusahaan. Penggunaan
media promosi, seperti media elektronik dan cetak, adalah
penting untuk menyampaikan pesan tentang produk.
4) Distribusi atau penempatan (place).
Unsur terakhir dari bauran pemasaran adalah distribusi.
Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang
tepat sasaran, menjadi tidak ada artinya apabila konsumen
mengalami kesulitan untuk mendapatkan produk tersebut.
Oleh karena itu, perusahaan memilih saluran distribusi yang
sesuai dengan produk yang dipasarkan. Keberhasilan
pemasaran suatu produk atau jasa tidak tergantung hanya pada
keunggulan salah satu dari unsur tersebut karena keempat
unsur tersebut saling berkait. Keempat unsur pemasaran
tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran
(marketing mix).
34. June 4, 2017 34
e. Kepuasan pelanggan
Pelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan ini mengacu pada kepuasaan konsumen
dalam jangka panjang. Memberi kepuasaan pada konsumen
dalam jangka panjang bukan hal yang mudah.
Kepuasaan jangka panjang dapat terpenuhi dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Mutu barang. Barang yang dipasarkan harus memenuhi
standar mutu yang sesuai dengan keinginan konsumen.
2) Mudah mendapatkan produk tersebut.
3) Pelayanan purnajual. Barang yang dijual harus selalu diikuti
penggunaannya. Jika ada kesulitan dalam penggunaannya,
maka konsumen harus mendapat kepastian kepada siapa hal itu
dilaporkan. Misalnya, PT Astra Internasional, pemegang
merek mobil Toyota di Indonesia, memberi layanan purnajual
demi kepuasaan pelanggan. Mereka mempersiapkan teknisi
yang dapat membantu pemakai mobil Toyota jika
mereka menemui kesulitan.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan
langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana
penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang
berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber
dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan
dana.
a. Sumber dana
Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan
digunakan dalam perusahaan. Sumber dana itu dapat berasal dari
dalam perusahaan dan dari luar perusahaan.
1) Dana dari dalam perusahaan.
Perusahaan dapat memperoleh dana dari perusahaan
dengan kebijakan menahan pembagian dividen. Para manajer
keuangan harus dapat memberi argumentasi kepada pemegang
35. June 4, 2017 35
saham agar sebagian keuntungan perusahaan disisihkan untuk
memperbesar dana yang sudah ada. Manajer keuangan harus
memberi alasan yang tepat agar rapat umum pemegang saham
menyetujui sebagian laba ditahan untuk meningkatkan aset
perusahaan.
2) Dana dari luar perusahaan.
Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar seperti
pasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber-sumber lainnya. Dana
dari luar perusahaan dapat berbentuk modal perusahaan dan
pinjaman. Jika perusahaan menarik dana dengan cara menjual
saham, dana tersebut menjadi modal sendiri. Artinya, jumlah saham
yang beredar bertambah banyak. Pemegang saham adalah pemilik
dan mereka berhak mendapat dividen. Di lain pihak, dana dari luar
perusahaan dalam bentuk pinjaman tidak begitu memengaruhi
kebijakan perusahaan. konsekuensinya, perusahaan harus membayar
bunga tanpa terikat dengan laba-rugi yang diperoleh perusahaan.
Pemilihan bentuk dana dari luar tergantung dari beberapa
pertimbangan, tetapi secara umum kebutuhan aktiva lancar harus
menggunakan dana sendiri, sedangkan investasi sebaiknya
menggunakan pinjaman.
b. Penggunaan dana
Dana yang ada pada perusahaan, baik yang bersumber dari dalam
maupun dari luar perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal
ini bertujuan agar nilai perusahaan semakin meningkat pada masa
yang akan datang. Dana itu dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
1) Penanaman modal jangka pendek.
Penanaman modal jangka pendek diwujudkan dalam usaha-
usaha yang bersifat sementara, seperti pembelian surat
berharga, tabungan, dan penanaman modal lainnya. Karena
sifatnya jangka pendek, pembelian surat berharga harus
dalam bentuk tabungan di bank, dana tersebut harus dapat
dicairkan kapan pun saat dibutuhkan.
2) Penanaman modal jangka panjang.
36. June 4, 2017 36
Penanaman modal jangka panjang diwujudkan dalam usaha-
usaha yang bersifat permanen, seperti pembangunan gedung
bertingkat atau pemberian pinjaman dengan jangka waktu
pengembalian lebih dari satu tahun. Penanaman modal
seperti itu harus dilakukan dengan hati-hati karena jika
terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki.
c. Pengawasan penggunaan dana
Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana dapat
mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Untuk tujuan efisiensi
dan efektivitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan
dana yang disertai pola pengawasannya.
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia
untuk mencapai sasaran perseorangan. Hal-hal yang berhubungan
dengan manajemen personalia antara lain sebagai berikut:
a. Penerimaan Pegawai
Penerimaan pegawai harus dapat menjaring sumber daya manusia
yang sesuai dengan kebutuhan. Langkah-langkah yang diperlukan
pada penerimaan pegawai adalah sebagai berikut:
1) Analisis jabatan.
Untuk penerimaan pegawai, terlebih dahulu diadakan
analisis jabatan yang akan diisi. Berdasarkan analisis
jabatan akan diketahui kriteria orang yang akan
ditempatkan atau diseleksi.
2) Seleksi penerimaan pegawai.
Seleksi penerimaan pegawai digunakan untuk
memastikan siapa yang ditunjuk atau tepat untuk mengisi
suatu jabatan. Seleksi tersebut harus dapat menggambarkan
kualifikasi calon bersangkutan. Setelah berhasil
37. June 4, 2017 37
menentukan orang untuk mengisi suatu jabatan, langkah
berikutnya adalah tahap pelatihan.
3) Pelatihan dan pendidikan.
Mempersiapkan pegawai untuk mengisi suatu pekerjaan
memerlukan proses, yaitu melalui pelatihan. Pelatihan
memungkinkan seseorang memiliki pengetahuan atau
keterampilan untuk menduduki suatu posisi. Setelah
mengikuti pelatihan diharapkan yang bersangkutan mampu
bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
b. Penilaian pegawai
Pegawai sebagai bagian dari perusahaan harus dinilai atas prestasi
dan kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Penilain harus
didasarkan atas sikap yang objektif. Seseorang tidak boleh
membeda-bedakan orang lain baik karena hubungan pertemanan
maupun saudara. Penilaian baik tidaknya seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan sebaiknya ditentukan oleh kemampuan
orang tersebut menjabarkan pekerjaan demi mencapai tujuan dan
dedikasinya dalam rangka mengemban misi organisasi.
c. Promosi dan mutasi
Setelah mengadakan penilaian atas pegawai yang bersangkutan, ada
beberapa kemungkinan sebagai akibat dari penilaian tersebut.
1) Pertimbangan untuk memberhentikan. Tindakan ini
terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan tidak layak
menjadi pegawai perusahaan tersebut.
Layak tidaknya menjadi pegawai disebabkan oleh beberapa
hal berikut:
a) Sering melakukan pelanggaran dengan sengaja.
b) Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.
c) Tidak memiliki kemampuan.
Memberhentikan seseorang harus dengan alasan yang jelas
dan masuk akal. Sebelum diberhentikan, sebaiknya terlebih
dahulu diberi peringatan.
2) Dipindahkan ke lingkup pekerjaan yang lebih sempit.
38.
39. June 4, 2017 39
prestasinya, pujian, kepastian pengembangan diri pada perusahaan,
dan penghargaan bahwa ia adalah pribadi yang diperhitungkan
keberadaannya.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian
layanan di bidang administasi, penggunaan alat yang efektif, dan
kemudahan pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
a. Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan dalam organisasi berukur besar sangat banyak dan
beragam sehingga perlu dilengkapi dengan pengadministrasian
terpadu. Bentuknya adalah bahwa setiap bagian masih mempunyai
hubungan dengan bagian administrasi, baik menyangkut data,
kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah,
maupun hubungan jaringan komputer pusat dengan bagian-bagian
lain.
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
Pemakaian alat-alat kantor harus efektif dan efisien agar dapat
menunjang kemajuan organisasi. Setiap bagian harus diatur untuk
menggunakan berbagai peralatan yang ada.
c. Pemeliharaan organisasi
Manajemen administrasi harus memikirkan keserasian dan
efektivitas organisasi secara keseluruhan. Berkaitan dengan itu,
manajemen administrasi harus dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan seperti data akuntansi dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Agar dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan, manajemen administrasi juga harus melakukan
pengarsipan yang baik. Arsip harus dikelola sedemikian
rupa sehingga setiap orang yang membutuhkan informasi dapat
memperolehnya. Dengan informasi yang lengkap, organisasi dapat
beroperasi dengan baik.
40.
41. June 4, 2017 41
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua
ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus
dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur
standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari
sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan
informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan
puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebelum mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen,
maka akan dibahas satu per satu pengertian dari sistem, informasi
dan manajemen terleih dahulu.
1. SISTEM.
Menurut Robert G. Murdick (dalam Sistem Informasi
untuk Manajemen Modern : 6), Sistem dapat dijelaskan
dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan
bersama.
2. INFORMASI.
Menurut Robert G. Murdick (dalam Sistem Informasi
untuk Manajemen Modern : 6), Informasi terdiri dari data
yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya
digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan,
42. June 4, 2017 42
argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau
pengambilan keputusan. Suatu contoh disini dapat juga
berupa sebuah dokumen penunjang yang telah disebutkan,
tetapi dalam hal ini data dapat digunakan oleh auditor
intern, departemen pelayanan manajemen dari auditor luar,
atau manajemen intern untuk perencanaan keuntungan dan
pengendalian atau untuk tujuan pengambilan keputusan
lainnya. data harus dibedakan dari informasi, dan
perbedaan ini jelas serta penting untuk maksud kita. Data
adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis
yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera
diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
3. MANAJEMEN.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Andrew F. Sikula, Manajemen pada umumnya
dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk
atau jasa secara efisien. Selain itu, juga ada pendapat dari
G.R. Terry yang menyatakan bahwa Manajemen adalah
suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Sejalan dengan
pengertian tersebut, Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
juga menyatakan bahwa Manajemen adalah usaha
43. June 4, 2017 43
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan. Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan
pengendalian. Sehingga, dapat disimpulkan dari pendapat-
pendapat para ahli diatas bahwa kegiatan Manajemen
meliputi 4 Fungsi yaitu POAC ( Planning, Organizing,
Actuating, and Controlling )
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut Raymond (1995)
didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
yang serupa. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika.
Output informasi digunakan oleh manager maupun non-manager
dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk
memecahkan masalah.
Sistem Informasi Manajemen menurut Robert G. Murdick (dalam
Sistem Informasi Uuntuk Manajemen Modern : 16) adalah suatu
kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan
pengolah data (seperangkat elemen) memilih, menyimpan,
mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan
barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada pengambilan
keputusan (mencari tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi
untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan
paling efisian (menghasilkan informasi menurut waktu rujukan).
Dapat disimpulkan bahwa:
Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem pengelolaan data
yang mampu memberikan informasi yang tepat, cepat dengan
menggunakan teknologi informasi yang berkembang (canggih)
kepada seluruh bagian dalam organisasi untuk
memanage/mengatur suatu organisasi agar tetap eksis secara
efektif dan efisien.
44. June 4, 2017 44
Kecenderungan utama dalam sistem informasi adalah kearah
pengembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung
penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang cepat. Oleh sebab
itu pimpinan harus membuat keputusan dengan cepat, dan terutama
memperpendek waktu antara munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Tujuan Umum dari adanya Sistem Informasi Manajemen, antara lain
:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Empat tahap yang dilalui manager dalam memecahkan masalah
menurut Simon (dalam Raymond, 1995), antara lain :
1. Kegiatan Intelijen, yaitu mengamati lingkungan untuk
mencari kondisi-kondisi yang perlu untuk diperbaiki, yang
mana tindakan bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan.
2. Kegiatan Merancang, yaitu menemukan, mengembangkan,
dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin terjadi. Tindakan ini merupakan tindakan dimana
langkah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
alternatif untuk menentukan solusi yang terbaik
3. Kegiatan Memilih, yaitu memilih satu rangkaian tindakan
tertentu dari beberapa yang tersedia.
4. Kegiatan Menelaah, yaitu menilai pilihan-pilihan yang lalu
dan menerapkan solusi yang telah ditetapkan (yang
dianggap terbaik) dan membuat tindak lanjut.
45. June 4, 2017 45
Menurut Gordon B.Davis ( dalam Sistem Informasi Manajemen : 15
) Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen
fisik sebagai berikut :
1. Perangkat keras komputer
2. Perangkat lunak, yang meliputi Perangkat lunak sistem
umum, Perangkat lunak terapan umum, dan Program
apikasi
3. Data base (data yang tersimpan dalam media penyimpanan
komputer)
4. Prosedur
5. Petugas pengoperasian
Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas utama melakukan
transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti Sistem
Informasi Manajemen bertugas menerima data masukan, mengolah
data masukan, dan menghasilkan keluaran berupa informasi.
Berdasarkan fungsi pengolahan Sistem Informasi Manajemen terdiri
atas:
1. Mengolah transaksi
2. Memelihara file historis
3. Menghasilkan keluaran
4. Interaksi user-pengolah
Berdasarkan fungsi keluaran, Sistem Informasi Manajemen dapat
menghasilkan keluaran berikut:
1. Dokumen transaksi
2. Laporan terjadwal/rutin
3. Jawaban atas pertanyaan terjadwal
4. Laporan tidak terjadwal
5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal
6. Dialog user-machine
46. June 4, 2017 46
C. PENGELOLAAN DATA
Menurut Asep Jalaludin, S.T., M.M (dalam Modul Sistem Infomasi
Manajemen, SIM-sevz@2007 : 12 ), Pengolahan data adalah
serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna
mencapai tujuan. Proses pengolahan data dapat meliputi sebagian
atau seluruh unsur pengolahan data berikut:
1. Pengumpulan data (data capturing)
2. Pembacaan (reading)
3. Pemeriksaan (verifying)
4. Perekaman (recording)
5. Penggolongan (classifying)
6. Pengurutan (sorting)
7. Peringkasan (sumarizing)
8. Perhitungan (calculating)
9. Perbandingan (comparing)
10. Pemindahan (transmiting)
11. Penampilan kembali (retrieving)
12. Penggandaan (reproduction)
13. Penyebarluasan (distribution)
Agar Sistem Informasi Manajemen dalam suatu organisasi dapat
beroperasi secara efektif, maka perlu diperhatikan tentang beberapa
unsur penting, antaralain :
1. Data yang dibutuhkan
2. Kapan data dibutuhkan
3. Siapa yang membutuhkan
4. Dimana data dibutuhkan
5. Dalam bentuk apa data dibutuhkan
6. Prioritas yang diberikan dari bermacam data
7. Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses
data
8. Bagaimana pengaturan umpan balik.
47. June 4, 2017 47
BAB IV
CONTOH KASUS
Contoh kasus yang kami ambil pada kesempatan ini adalah secara
sederhana saja, misalnya Hubungan Antara ProsesProses Bisnis,
Proses-Proses Informasi dan Aktivitas-Aktivitas Manajeme, adalah
sebagai berikut :
Studi Kasus : Warung Makan “DIAN”.
Warung Makan DIAN terletak di kawasan workshop pintu
nol, belakang kampus UNHAS MAKASSAR.
Menyediakan makanan yang sesuai porsi mahasiswa
maupun dosen yang ada disekitar lokasi, makanannya lezat,
enak dan pelayanan yang ramah lingkungan
Jaminan penyajian dalam waktu hanya 10 sampai dengan
15 menit kalau banyak pelanggan yang datang bersamaan.
Pimpinannya biasa melakukan analisa terhadap para
pesaingnya, dan para pelanggannya.
Pimpinannya membuat keputusan tentang yang akan
dicantumkan pada menu.
Pelanggan dapat memesan via telepon atau datang
langsung ketempat.
Detil pemesanan dicatat pada form pemesanan (rangkap
banyak) yang telah diberi nomor berurut.
Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form pemesanan,
dan disampaikan pada pelanggan.
Pelanggan membayar dan form pemesanan dicap “PAID”.
Juga dicatat detil pembayaran yang dilakukan.
Selembar form pemesanan diberikan kepada pelanggan,
dan pelanggan dipersilakan menunggu.
48. June 4, 2017 48
Selembar form pemesanan diberikan kepada koki. Form
pemesanan digantung pada roda berputar supaya dapat
mengetahui urutan pesanan.
Jika pesanan sudah siap, martabak akan dibungkus dan
form pesanan pada koki akan disimpan disebuah kotak.
Pelanggan memperlihatkan form pemesanan yang sudah
dicap “PAID” untuk mengambil pesanan.
Form pemesanan dari pelanggan akan disimpan untuk
bagian akuntansi untuk dicatat datanya, dan martabak akan
diberikan kepada pelanggan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan di warung makan
“DIAN” :
Menganalisa warung makan, para pesaing, dan para
pelanggan.
Menentukan apa yang akan dicantumkan pada menu.
Memberikan pesanan makanan atau catering yang tepat
pada pelanggan yang tepat.
Kejadian-kejadian Operasional di warung makan “DIAN”:
Menerima pemesanan makanan.
Menerima pembayaran dari pelanggan.
Membuat atau memasak pesanan catering.
Mengemas makanan.
Memberikan pesanan catering kepada pelanggan
Kejadian-kejadian Informasi
Mencatat pesanan pelanggan.
Menghitung total pesanan.
Menandai pesanan yang sudah dibayar.
Memberikan pelanggan selembar form pesanan.
Memberikan koki selembar form pesanan.
49. June 4, 2017 49
Mengirim form-form pesanan ke bagian akuntansi atau
kasir.
Kejadian-kejadian Informasi yang mungkin dipicu oleh
kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan:
Membuat laporan analisa pelanggan.
Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis makanan
(soto, ayam penyet, nasi ayam lalapan, nasi goreng special,
nasi goreng biasa, masakan padang, nasi + lele bakar, dan
masih ada beberapa menu lagi).
Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin).
Membuat laporan kerugian penjualan akibat jaminan 20
menit penyajian.
50. June 4, 2017 50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu
fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan
eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis, bukan hanya pada intuisi dugaan. Perencanaan
merupakan sebuah proses dengan apa para manajer memvisualisasi
dan mendeterminasi langkah-langkah masa mendatang yang menuju
ke arah realisasi sasaran-sasaran yang diinginkan. Semua kegiatan
manajerial didasarkan dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Rencana menentukan ke mana dan bagaimana kegiatan-kegiatannya
akan diarahkan. Ini berarti bahwa maksud dari tiap rencana dan
semua rencana-rencana turunan adalah membantu pencapaian tujuan
organisasi.
Pentingnya perencanaan dalam organisasi dapat dilihat dari
keuntungan perencanaan, yaitu meningkatkan fokus dan
fleksibilitas, meningkatkan koordinasi, meningkatkan kontrol, serta
memperbaiki manajemen waktu. Sedangkan perencanaan sebagai
suatu proses dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu,
formulasi tujuan, diagnosis lingkungan, rencana strategi, rencana
operasional, dan implementasi rencana.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam
berbagai bentuk organisasi ataupun bisnis, menggunakan proses
dasar manajemen berupa perencanaan. Dan dalam sebuah
prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
51. June 4, 2017 51
DAFTAR PUSTAKA
R. Molz. “How Leaders Use Goals.” Long Range Planning. Oktober
1987. p. 81.
F. Delmar dan S. Shane, “Does Business Planning Facilitate the
Development of New Ventures” Strategic Management Journal,
December 2003, pp. 1165—1185.
http://mgstrategi.blogspot.co.id/2010/04/rantai-nilai-value-chain-
porter.html?m=1
http://yuliaseptiani.blogspot.com/2013/04/perencanaan-strategik-
pengantar.html
http://rijaluljalul.blogspot.com/2013/11/rencana-operasional-
rencana-strategik.html
http://oathinking.blogspot.com/2011/02/langkah-langkah-
perencanaan-operasional.html
http://kuncibisnis.com/prospek-usaha-batubara-di-indonesia.php
http://bisnis-mci.com/new-marketing-plan-mci
52. June 4, 2017 52
ANGGOTA KELOMPOK 3:
STB NAMA KET.
161002 NI NYOMAN UNI LESTARI AKTIF
161031 ALIF SULFIKAR AKTIF
161040 HARDYAN RANDA AKTIF