Teknologi informasi dapat mendukung keunggulan kompetitif perusahaan dengan:
1. Mengoptimalkan rantai pasokan dan biaya operasi
2. Mendiferensiasikan produk dan layanan
3. Mendukung inovasi bisnis dan ekspansi pasar
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN , 2018.
1. PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENCAPAI
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Disusun Oleh:
Akbar Nurhisyam
43217010116
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi S1
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Kelas : Sistem Informasi Manajemen (B-202, 16.00-18.30)
2. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu
perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa
efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka
pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi
informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit
kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu
keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin
dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu computer
dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua
faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari keungguan kompetitif
itu ?
2. Bagaimana kekuatan menentukan daya tarik itu?
3. Apa dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi?
4. Bagaimana cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategisb
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari keunggulan kompetitif dan sumber-sumber dari keungguan
kompetitif
2. Mengetahui kekuatan menentukan daya tarik
3. Mengetahui dampak dari sistem informasi strategis bagi manager dan organisasi
4. Mengetahui cara menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis
3. Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang
unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam
produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan
"perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara
pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut
adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam
hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan.
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis
secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
4. Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis
sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi
ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk
meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi
strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan
produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat.
Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan intranet
perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek dari investasi
sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi,
membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan
kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi
biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur
penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi
bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan
operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya
dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg
kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai
resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan
tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh,
balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg
dapat diukur melebihi akuntasi yg conventional.
5. Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi
para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak
memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat
menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang
relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi
yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam
kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca
negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah
mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang
bersangkutan
6. BAB II
PEMBAHASAN
1. Perusahan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana ia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah
sumber daya alam tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang
telah diubah kembali ke lingkungan.
Aliran sumber daya fisik perusahaan meliputi pegawai, bahanbaku, mesin, dan uang. Pegawai
dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan
dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki
perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual
kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan, dan pada akhirnya dijual dalam
bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin yang lebih baru. Uang memasuki perusahaan dalam
bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi
pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengambilan kepada para
pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Unsur-
unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri meliputi (1) standar
kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai tujuannya secara
keseluruhan, (2) manajemen perusahaan, dan (3) suatu pemrosesan informasi yang mengubah
data menjadi informasi. Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalu
aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya
mengalir lebih sering dari pada sumber daya yang lain. Aliran-aliran yang umum terjadi
meliputi aliran informasi dan pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang
kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang jarang terjadi
meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada
pemasok (pengambilan barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang
“dibajak” oleh perusahaan lain). Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan
dan seluruh unsur lingkungannya. Sebagai contoh, mesin biasanya tidak mengalir dari
perusahaan kepada pemegang saham, dan uang seharusnya tidak mengalir kepada pesaing.
Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsur adalah
informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan pesaing
sebagai suatu aliran satu arah.
7. 2. Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber
daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi
dengan cara yang tepat waktu dan efisien, proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan
(supply chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas akktivitas-aktivitas berikut
ini :
Meramalkan permintaan pelanggan
Membuat jadwal produksi
Menyiapkan jaringan transportasi
Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
Menerima persediaan dari pemasok
Menerima persediaan bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
Melakukan produksi
Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan
Sistem informasi perusahaan dapat di gunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas di atas.
3. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang
lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu. Satu hal yang tidak terlalu
terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem
informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage), mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage), di dalam pasar. Ingat bahwa para
manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategis perusahaan. Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang
tertinggi tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah
sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana
strategis akan diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat
kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam
berbagai pengumpulan data penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi,
sehingga mencapai keunggulan operasional.
8. 4. Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi kerika
sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi
beberapa kendala yang unik, istilah sistem informasi global (global information system-GIS),
diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas
negara. Ada beberapa kendala yang diatasi oleh pengembangan GIS.
Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka (interface),
GIS harus teteap konsisten meskipun masih menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai
akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi
dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang di ketikan ke dalam field.
Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam
format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk
membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke
dalam sistemnya. Rintangan budaya dapat mempengaruhi rancangan suatu GIS, penggunaan
teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di
masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial. (1) Pembatasan
Pembelanjaan dan Impor Peranti Lunak, contohnya pemerintah mencoba untuk melindungi
pabrikan local dan merangsang investasi asing pada produksi local dengan menentukan
peralatan yang diproduksi atau di rakit di negara itu yang dapat di pergunakan. (2) Pembatasan
Pemrosesan Data, contohnya kebijakan pemerintah mengatur data diproses di dalam negeri,
bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain. (3) Pembatasn Komunikasi Data,
contohnya pembatasan komunikasi data yang dipublikasikan misalnya pembatasn yang
dikenakan pada aliran data antar negara (transborder data flow-TDF).
Masalah-masalah Teknologi
Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga
mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya
dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk.
Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta
atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak bajakan, beberapa vendor peranti lunak
menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahan
Manajemen kantor anak perusahan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin
bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan
mereka memandang peraturan yang tidak ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas,
dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap dapat
mengurangi pendapat mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS
sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat
merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada
perusahaan induk. Dengan segala kemungkinan masalah diatas, adalah harapan kecil jika
9. perusahaan mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah
diatas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh perusahaan dapat
diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke
dalam rencana strategis sumber daya informasi.
5. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas;
Peranti keras komputer
Peranti lunak komputer
Speisalis informasi
Pengguna
Fasilitas
Database
Informasi
Kerika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang diinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses
menjadi informasi yang bernanfaat. Manajer kemudian bahwa individu-individu yang tepat
akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat
dipergunakan. Last, manajer akan membuang informasi yang telah melewati masa manfaatnya
dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini megakuisisi data,
memproses data menjadi informasi, menggunakan data mengomunikasikan informasi dengan
cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat atau bisa disebut
dengan manajemen pengetahuan (knowledge management). Ketika pengembangan sistem
(pengguna maupun spesialis informasi) mendefiniskan output yang diberikan prosesor
informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi
yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.
Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan
masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang
akan diambil saja yang akan disebut dengan “informasi”.
Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Dan tingkat keakuratannya harus
maksimal.
Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum
situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada.
Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah teretentu atau solusinya.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
10. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak
terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi
informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi
dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-
benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Menurut O’Brien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi adalah
memperbaiki efisiensi operasi, meningkatkan inovasi organisasi dan membangun sumber daya
informasi yang strategis. Ketiga peran strategis ini dapat mendukung organisasi dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bersaing. Dalam sebuah organisasi non-profit,
peran strategis yang dimaksud adalah meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan dan
meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas pelayanan.
Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat pula
digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya sistem
informasi, maka perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang karena adanya perubahan orientasi bisnis.
Disamping itu, sistem informasi yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada
kompetitor karena adanya kerumitan teknologi untuk memasuki persaingan pasar.
11. Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan
kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat
menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di
bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat
berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi,
sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem
informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai
berikut.
1. Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada
umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain
yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial
advisory, planning expert, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan
sarana bagi manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.
2. Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya
operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat empat
cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi
proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat dan
praktis, serta otomatisasi proses.
3. Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value ini
tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan
dalam jangka panjang.
4. Create New Realities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia
maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer,
dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung
kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem
informasi. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya perencanaan strategis sistem
informasi. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, peningkatan perencanaan strategis
sistem informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen sistem informasi.
12. Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali
target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen, serta
memaksimalkan hasil investasi dari teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik
akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan
rencana bisnisnya. Dengan demikian, penerapan teknologi informasi untuk menentukan
strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif dalam untuk meningkatkan
performa bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi lain yang
diterapkan perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem
informasi menjadi kunci strategi sistem informasi
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi
bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1. Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2. Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif
berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3. Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.
4. Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era
persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan
intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok
akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu
pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi sebagai online
company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak
company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan meningkatkan good corporate
image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi
yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner
bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan
penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit
ke konsumen.
13. Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan
menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan
menerapkan computer based information system dimana system informasi perusahaan tersebut
dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-
pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung
dengan laporan keuangan perusahaan.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada
penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan
dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap
pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai
online company profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system
dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan
kecepatan respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara
internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi
di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat
perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi
pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin
cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk
jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan
karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.
Keunggulan kompetitif
Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif
muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
14. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas
bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya
untuk mendapatkan sesuatu.
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan
berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa
bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi
pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa
keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan.
Sumber keunggulan kompetitif
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti
sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di salon
yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk
potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal.
Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut yang
bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong
rambutnya.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak
mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang
cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia
menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung
hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan
kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa
makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih
dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’
sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda ‘kulakan’
langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar
mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari
dan bahkan berkembang pesat.
15. Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama
yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing
lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk
berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima
kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu:
Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki
pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang
besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek
kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah
pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru
dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat
berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu
menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta
mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh
pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group
mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh
PT Unilever.
Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun
tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling
beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar
pembeli akan meningkat apabila:
1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
2. Produk tidak berbeda
3. Tingkat pendapatan konsumen rendah
4. Pembeli memproduksi sendiri
5. Pembeli tidak tahu harga
6. Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT
Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan
dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang
sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
16. Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih
jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang
tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan
bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya
berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk
menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku
dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri
hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk
deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen
mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan
perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi
deterjen mereka.
Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah
produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan
menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan
harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika kemajuan
teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen
akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT
Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian
secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan
menggunakan mesin cuci.
Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang
besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha
“menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso,
Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat
persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya
biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing dengan
pesaing lainnya.
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu
dalam mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem
Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
17. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung atau
membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, sistem informasi
strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem
pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar.
Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan
strategis bagi organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di bidang
produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan produktivitas terhadap
proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat dijadikan
aset perusahaan dalam jangka panjang :
Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan
teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki
tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan perangkat
keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional perusahaan.
Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai
pengambil keputusan (decision maker).
Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan Stategis
Penggunaan strategis TI
Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi.
Contohnya, perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi secara strategis,
atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin
yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari
tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor
pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk berbagai
strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat
perusahaan bersaing.
18. Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan
Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada
pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap
loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan
menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan
ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam presepsi
pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara
konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya,
mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan
memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk
menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang
disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya. Situs Web
sistem CRM dan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk
komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para
pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan
interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng
kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran,
pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan,
menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta
melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para
ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa
respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim
pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk
pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat
digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman
tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen
perusahaan pada para pelanggannya.
Perekayasaan ulang proses bisnis
Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses
bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang.
Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang
radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas,
kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi
bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil
dalam pasar.
19. Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang
menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa
ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan
sumberdaya manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang
mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami kegagalan
yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku
perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi.
Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas
fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para
teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim
untuk proses pengembangan produk.
Peran tegnologi informasi
Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar
proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer
secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi
dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
Contohnya, proses manajemen pesanan yang digambarkan dalam gambar
Menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera
dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas
tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat
membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan
dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan
tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk
individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang
lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola proses
bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan
sebagai individual.
Strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang lincah. Antara lain
:
1. Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi
terhadap masalah individual mereka.
20. Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya.
1. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain
bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk
dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang
memlikinya.
2. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian.
Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan
peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda.
Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan
pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha, perusahaan yang
lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi,
dan inovasi pegawai.
Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini
menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi
informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan.
Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu
perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya
melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara
signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.
Membuat perusahaan virtual
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual dapat
menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual
(juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan
teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide.
Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis
yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan
ini telah diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang
dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan
ekstranet yang membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan,
subkontraktor dan pesaing. Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja
virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang
berubah dengan cepat.
21. Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat
dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan
pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan
bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun
pengetahuan baru kedalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan.
Antara lain :
1. Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan
dalam komputer.
2. Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan
sesuatu”, yang ada didalam diri para pekerja.
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi, sistem,
dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk
membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara
ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan
mereka.
Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu
penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh
ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama
adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan
lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua
jenis pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa
disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara melakukan sesuatu
yagn ada di dalam diri pekerja.
Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran
organisasional , pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan
kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2
terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI seperti internet dan intranet untuk
respon yang lebih cepat.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan
organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong
perubahan perilaku para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan
dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya,
perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu produk
serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar.
22. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan
berkaitan dengan perusahaan lainnya.
Sumber keunggulan kompetitif :
1. Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikmati sepadan atau lebih besar
dari biaya yang ia keluarkan.
2. Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing
anda.
Kekuatan menentukan daya tarik :
1. Pendatang baru
2. Pembeli
3. Pemasok
4. Substitusi
5. Pesaing
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya aplikasi
teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen.
Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan
sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi.
Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara perusahaan
melakukan perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi
perusahaan yang lincah, membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yang
menghasilkan pengetahuan.
23. DAFTAR PUSTAKA
O’Brien JA. 2005. Introduction to Information System 12th ed. Boston: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Interisti JR. 2010. Peranan IT dalam organisasi perusahaan. http://jane.blog.uns.ac.id. [25
Desember 2010]
Noviyanto. 2010. Konsep-konsep dasar sistem informasi dalam bisnis.
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id. [25 Desember 2010]
Pradita, Adif. 2015. Peranan teknologi informasi dalam mencapai keunggulan kompetitif.
https://adifpradita.wordpress.com/2015/03/18/peranan-teknologi-informasi-dalam-mencapai-
keunggulan-kompetitif/
Erna. 2015. Sistem Informasi sebagai keunggulan.
http://ernaparj.blogspot.com/2015/06/sistem-informasi-sebagai-keunggulan.html