1. KOMPILASI KUIS DAN FORUM
MATA KULIAH : STRATEGIC MANAGEMEN
Dirangkum oleh : Mawardi Janitra (55116120153)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, M.M., CMA.
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. Q : Berdasarkan resume saudara bagaimanakah implementasi apda perusahaan saudara atau pada
perusahaan yang saudara amati.
A : Mengenai implementasi strategi ditempat saya bekerja sudah berjalan dengan baik. Setiap
proses yang dijalankan dalam strategi tersebut termonitoring dengan baik dan personil yang terlibat
telah memahami fungsi masing-masing sehingga dapat terdeteksi dengan cepat jika ada suatu
kendala dan dapat diambil tindakan yang cepat dan tepat. SDM yang terlibat dalam semua proses
mengikuti strategi yang dimainkan. Terima kasih,
Q : Jelaskan kembali dari sumber lain selain dari sumber modul ini tentang:
1) Vision and Company Mission,
2) Longterm objective,
3) Corporate Culture,
4) Corporate Governance,
5) The Agency Theory,
A :
1. Visi adalah suatu pandangan jauh ke depan mengenai cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu
institusi/organisasi pada masa yang akan dating(David, Fred R., 2012), Sedangkan misi mempunyai
pengertian sesuatu yang harus diemban oleh suatu institusi/organisasi sesuai dengan visinya. (David,
Fred R., 2012).
Menurut David, Fred R, (2009:102) terdapat Sembilan karakteristik yang harus terangkum dalam
suatu misi perusahaan, dan karena misi perusahaan merupakan bagian dari proses strategic
management yang akan dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya
mencakup kesembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari :
1. Customer : secara explisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan bagi produk
perusahaan
2. Product or Services : dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk atau
jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.
3. Markets : pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan bersaing dengan
produk yang dihasilkan oleh pesaing.
4. Technology : pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
5. Concern for survival, growth, and profitablility : dalam hal ini pernyataan misi menunjukkan
secara jelas komitmen perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan dan
kemampuan untuk menghasilkan laba (Profitabilitas).
6. Philosophy : misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis
dari perusahaan.
7. Self Concept : misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan (distinctive
competences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.
3. 8. Concern for public image : misi akan menunjukan apa kah perusahaan memiliki respons terhadap
masalah-masalah sosial, kemasyarakatan maupun terhadap masalah lingkungan.
9. Concern for employees : dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukkan apakah karyawan
merupakan aset yang berharga bagi perusahaan.
2. Sasaran kinerja organisasi, yang dimaksudkan untuk dicapai dalam jangka waktu lima tahun atau
lebih. Tujuan jangka panjang biasanya mencakup perbaikan spesifik dalam posisi kompetitif
organisasi, kepemimpinan teknologi, profitabilitas, laba atas investasi, hubungan karyawan dan
produktivitas, serta citra perusahaan.
3. Berdasarkan definisi Corporate culture atau budaya perusahaan menurut Denison, Daniel R
(1990:2), budaya sendiri juga dapat dilihat dari empat aspek, yaitu:
a. Aspek keterlibatan
Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab yang secara
tidak langsung meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. Rasa kebersamaan dan
kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, dimana sangat penting dalam membantu menyelesaikan
pekerjaan.
b. Aspek konsistensi
Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan termasuk masalah komunikasi,
kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi dan penghargaan terhadap prestasi. Hal
tersebut memberikan dampak positif terhadap pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun
atau dikembangkan secara konsisten.
c. Aspek adaptabilitas
Adaptabilitas sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan
terhadap berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup
perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.
d. Aspek misi
Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.
Budaya perusahaan tidak hanya menjadi salah satu variabel yang berhubungan dengan penentuan
peningkatan kinerja perusahaan, tetapi memiliki fungsi di dalam suatu organisasi antara lain
memiliki suatu peran dalam batas-batas tertentu yaitu menciptakan perbedaan antara satu
organisasi dengan organisasi yang lain. Selain itu, budaya digunakan untuk menyampaikan identitas
bagi anggota-anggotanya. apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya
dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai. Melihat
persaingan di era global yang semakin tinggi, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya.
Salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah memiliki budaya perusahaan yang unggul.
Dengan begitu, perusahaan akan memiliki modal untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan
lain. bukan hanya berfokus pada masalah produksi dan teknologi, tetapi juga sistem pengelolaan
organisasi untuk melakukan produksi.
4. 4. Dua teori utama yang terkait dengan corporate governance adalah stewardship theory dan
agency theory (Chinn,2000; Shaw,2003). Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis
mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak
dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang
tersirat dalam hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain,
stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan
sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun stakeholder.
5. Agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson, memandang bahwa manajemen
perusahaan sebagai “agents” bagi para pemegang saham, akan bertindak dengan penuh kesadaran
bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap
pemegang saham. Dalam perkembangan selanjutnya, agency theory mendapat respon lebih luas
karena dipandang lebih mencerminkan kenyataan yang ada. Berbagai pemikiran mengenai
corporate governance berkembang dengan bertumpu pada agency theory di mana pengelolaan
dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Daftar Pustaka
Thomas S. Kaihatu. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, vol.8, no. 1.
http://pakarkinerja.com
Yusuf Hamdan. 2001. Pernyataan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi. Mimbar, Volume .XVII No. 1
Q : Jelaskan apa yang harus dilakukan untuk mengalisis lingkungan ekternal perusahaan, dimana
lingkungan bisnis sangat cepat berubah.
A : Lingkungan eksternal perusahaan merupakan suatu kondisi yang cukup sulit diprediksi.
Berkembangnya begitu cepat, global, dan kompleks. Diperlukan pendekatan analisis yang
menjadikan pengambilan keputusan dapat berdampak positif bagi perkembangan perusahaan dan
proses ini dikenal dengan analisis lingkungan eksternal yang mencakup scanning, monitoring,
forecasting, dan assessing. Siklus proses tersebut membuat perusahaan dapat mengidentifikasi
berbagai peluang dan ancaman.
Proses analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan SWOT Analysis dan Five
Forces Model sebagai tools. Five Forces Model terdiri dari persaingan antar pesaing dalam industri
yang sama, ancaman untuk memasuki pasar bagi pendatang baru, ancaman barang substitusi, daya
tawar pembeli, dan daya tawar penjual. Sedangkan SWOT Analysis merupakan tools untuk
memetakan dan meganalisis strengths, weaknesses, opportunities, dan threats sehingga melahirkan
rekomendasi terhadap eksekusi yang tepat.
Langkah-langkah analisis lingkungan eksternal :
5. Q : Jelaskan Executive Summary dari materi minggu ini:
1) Tipe-tipe strategi,
2) Form and Implementation Strategy
A :
A. Strategi Generik Porter
Generic strategies porter, adalah suatu gagasan yang dikemukakan oleh Michael Porter yang
menjelaskan 3 jenis strategi yang umum digunakan perusahaan dalam mencapai dan menjaga
keunggulan kompetitifnya.
Differentiation Strategy adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan
keunggulan kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan antara produk dari perusahaan dengan
produk-produk dari perusahaan saingan. Ada juga keadaan dimana strategi ini akan lebih baik
diterapkan jika target pelanggan merupakan golongan-golongan yang tidak sensitif dengan harga,
pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat spesifik sehingga tidak dapat dipenuhi perusahaan
lainnya, dan sebagainya.
Cost Leadership Strategy adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan
keunggulan kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan harga antara produk-produknya
dibandingkan perusahaan lainya. Terdapat keadaan dimana strategi ini akan lebih efektif jika
diterapkan pada target pelanggan yang tergolong sebagai yang sensitif terhadap harga. Strategi ini
dapat tercapai dengan memiliki harga termurah pada segmen pasar, maupun memiliki perbandingan
harga terhadap nilai produk yang paling rendah (perbandingan antara harga dengan apa yang
diterima pelanggan).
Segmentation Strategy adalah suatu strategi yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan
menerapkan kedua strategi sebelumnya bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen
pasar yang lebih kecil dan spesifik.
6. B. Strategi Generik Glueck
Glueck berpendapat bahwa pada prinsipnya terdapat empat macam strategi generik. Keempatnya
dikenal sebagai strategi stabilitas (Stability strategy), strategi ekspansi (Expansion strategy),strategi
penciutan (retrenchment strategy) dan combinasi (Combination).
a. Strategi stabilitas
1. Tidak ada pertambahan pada produk,pasar dan fungsi-fungsi perusahaan.
2. Peningkatan efisiensi.
3. Resikonya kecil
4. Alasan menggunakan strategi ini :
a. Perusahaan telah berhasil dan menguntungkan pada saat ini.
b. Mudah menerapkan.
c. Takut ada pemborosan.
b. Strategi ekspansi
1. Menitik beratkan pada pertambahan pada produk,pasar dan fungsi-fungsi perusahaan.
2. Meningkatkan aktivitas perusahaan.
3. Resiko tinggi.
4. Alasan menggunakan strategi ini
Masyarakat akan diuntungkan dengan adanya perluasan usaha.
Adanya tekanan dari pihak luar
c. Strategi penciutan
1. Pengurangan atas produk,pasar dan fungsi-fungsi perusahaan.
2. Penekanan pada pengurangan bisnis.
3. Kondisi bisnis menurun
4. Karena unit-unit tertentu memerlukan penambahan untuk mengatasi masalah yang timbul (SBU).
5. Alasan :
Adanya kesempatan yang lebih baik dibidang lain.
Kekuatan yang tidak mampu menghadapi persaingan
Unit bisnis merugi terus.
Unit bisnis todak dapat memenuhi target yang telah ditentukan.
d. Strategi combinasi
1. Gabungan strategi diats pada situsi dan kondisi yang berbeda.
7. 2. Alasan menggunakan strategi ini :
Terjadinya perubahan yang cepat.
Adanya tahap-tahap kehidupan yang berbeda dari sebuah produk
FORMULASI STRATEGI
Langkah formulasi strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk mengelola secara
efektif kesempatan dan ancaman dari luar yang dihadapi organisasi, dalam batasan kekuatan dan
kelemahan organisasi. Langkah ini menyangkut penentuan misi organisasi atau perusahaan,
penentuan obyektif yang terjangkan, pengembangan strategi, dan pembuatan petunjuk kebijakan
perusahaan
IMPLEMENTASI STRATEGI
Implementasi strategi adalah kegiatan manajemen untuk menterjemahkan strategi dan
kebijaksanaan ke dalam aktivitas melalui pengembangan dan pembuatan program, penyusunan
anggaran, dan pembuatan prosedur. Proses ini mungkin memerlukan perubahan dalam budaya,
struktur, dan prosedur, mungkin juga tidak
Q : Jelaskan Executive Summary (kesimpulan) dari Strategi Generik Porter secara mendetail
A : Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif
dari tiga landasan yang berbeda, yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus. Porter
menamakan strategi ini strategi generic (generic strategic). Keunggulan atau kepemimpinan biaya
(cost leadership) menekankan pemroduksian produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per
unit yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua tipe
alternatif kepemimpinan biaya: Tipe 1 adalah strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan
produk atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe 2 adalah
strategi nilai terbaik (bestvalue) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada nilai
harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk
atau jasa pada harga yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut
serupa. Sasaran (target) dari strategi tipe 1 maupun strategi tipe 2 adalah pasar yang besar. Tipe 3
strategi generik Porter adalah diferensiasi. Pembedaan atau diferensiasi (differentiation) adalah
sebuah strategi yang bertujuan menghasilkan produk atau jasa yang dianggap unik di industri dan
diarahkan kepada konsumen yang relatif peka terhadap harga.
Q : Jelaskan Executive Summary (kesimpulan) dari materi:
· Business Level Strategi,
· Strategi di Tingkat unit bisnis dan Evaluasinya.
A :
1. Strategi korporat adalah strategi yang dijalankan oleh induk grup perusahaan atau holding
company untuk mengatur berbagai perusahaan atau strategic business unit yang ada di bawahnya.
Contoh strategi korporat :
8. Horizontal integration : Semen Gresik mengakuisisi Semen Padang dan Semen Tonasa.
Concentric diversification : Bank Rakyat Indonesia mendirikan asuransi jiwa Bringin.
Conglomerate diversification : Astra International mendirikan perusahaan Astra Agro Lestari
(agribisnis).
Horizontal diversification : Bank BNI mendirikan Swadharma Duta Data (perusahaan teknologi
informasi).
Liquidation : Humpuss melikuidasi Sempati Air karena masalah keuangan.
Product development : AIG Lippo mengeluarkan banyak produk asuransi jiwa pada segmen pasar
yang sama.
Market penetration : AJB Bumiputera 1912 memperbanyak kantor operasional dan jumlah agen
asuransinya.
Market development : AJB Bumiputera 1912 mengeluarkan produk asuransi jiwa untuk kalangan
eksekutif.
Divestitutre : Astra International melepas Astra Microelectronics.
Retrenchment (regrouping) : Pemerintah mendirikan Bank Mandiri.
2. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling berhubungan, yaitu misi dan
keunggulan kompetitifnya.
Dilakukan untuk satu unit bisnis tertentu dengan satu produk, satu lini produk, atau satu rumpun
produk tertentu yang memiliki suatu kesamaan.
Inti dari perumusan strategi adalah bagaimana supaya produk mampu bersaing di pasar.
Dimulai dengan analisis industri, baru menentukan strategi.
Misi berkaitan dengan tujuan keseluruhan sebuah perusahaan dan biasanya mempunyai empat
perangkat yaitu bangun (build), pertahankan (hold), panen (harvest) dan divestasi (divest).
Q : Jelaskan Executive Summary tentang Canvas Business Model, Diversification and Balance
Scorecard
A :
Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart yang terdiri
dari 9 elemen
Customer Segments
Menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis. Misalnya, suatu maskapai
penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang
berbeda, atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen
pelanggan yang berbeda.
Value Proposition
9. ni adalah sekat yang merupakan keunggulan produk, apa saja sesungguhnya poin-poin yang dapat
mendatangkan manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi customer segment-nya. Hal ini menjadi
kesempatan bagi Anda untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis Anda
dengan bisnis yang lain.
Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda baru bisa menyampaikan value propositions kepada
customer segments. Jadi, cobalah pikirkan channels yang ingin Anda gunakan dengan baik, karena
penentuan channels adalah salah satu elemen penting bagi keberhasilan sebuah bisnis
Revenue Streams
Merupakan bagian yang paling vital, di mana organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan.
Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan
sampai ada bahan baku, produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Key Resource
Key resource adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan daftar sumber daya yang
sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk mewujudkan value proposition mereka.
Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan
penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis
Customer Relationship
Ini merupakan elemen di mana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya. Perlu
pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya
karena jalinan hubungan yang kurang baik.
Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan
dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai.
Key Partnership
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan lainnya. Posisi-posisi
partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat.
Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.
Cost Structure
Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa
meminimalkan risiko kerugian. Hal ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk
pelanggan.
BALANCED SCORECARD
merupakan pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Kaplan danNorton dimana digunakan
untuk mengukur kinerja management atau strategic management system dari visi dan strategi
perusahaan dan diterjemahkan ke dalam aspek penting dalam suatu bisnis (Pratiwi, 2009)
Menurut Zizlavsky (2014), ada lima prinsip dasar untuk strategy-focused organization dalam
menggunakan balance scorecard, antara lain :
10. 1. Menerjemahkan strategi kedalam istilah operasional dengan menggunakan balanced
scorecards and strategy maps.
2. Menyelaraskan organisasi ke dalam cascading the highest-level scorecard ke strategis unit
bisnis, support department, dan external partners.
3. Membuat strategi untuk menciptakan strategic awareness dengan menggunakan personal
scorecards dengan related incentives.
4. Membuat strategi proses yang berkelanjutan dengan menghubungkan anggaran dengan
strategi, melaksanakan proses untuk belajar dan beradaptasi strategi perusahaan.
5. Mobilize leadership untuk perubahan ke strategic management system.
Dalam melakukan penyusunan balance scorecard, ada empat perspektif yang harus dilakukan,
antara lain : (Pratiwi, 2009)
1. Financial Perspective : bagaimana kita memuaskan saham ?
2. Customer Perspective: bagaimana kita memuaskan pelanggan ?
3. Internal Business Perspective : terdiri dari 3 pross bisnis utama yaitu inovasi, operasi dan
aftersales services.
4. Learning and Growth Perspective : terdiri dari 3 ukuran antara lain mengenai kepuasan
pekerja, retensi pekerja dan produktivitias pekerja.
Jika dalam sisi management ada pengukuran kinerja dengan menggunakan Balance Scorecaard,
maka seiring dengan perkembangan teknologi informasi bahwa perlu dilakukannya sebuah
pengukuran kinerja khusunya untuk teknlogoi informasi. Hal tersebut dilakukan agar teknologi
informasi yang digunakan dapat di ukur serta di evaluasi berdasarkan hasil pengukuran yang telah
dilakukan.
Q : Jelaskan Executive Summary dari Business Eticks, CSR, Risk management
A :
CSR adalah sebuah konsep dan tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai rasa
tanggung jawabnya terhadap sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut berdiri.
Seperti dengan melaksanakan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat
atau penduduk sekitar, menjaga lingkungan sekitar, memberikan beasiswa pendidikan kepada
masyarakat yang kurang mampu, membangun fasilitas umum, dan memberikan bantuan berupa
dana ataupun kebutuhan pokok untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pada dasarnya CSR adalah bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan terhadap stakeholder atau
pemangku kepentingan. Menurut para ahli, CSR memiliki 3 definisi, yakni :
1. Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap lingkungan
hidup yang diharuskan dalam peraturan perundangan-undangan.
2. Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara resmi, serta dapat
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi yang di iringi dengan peningkatan kualitas hidup
karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal, serta masyarakat luas.
11. 3. Komitmen bisnis untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal, serta
masyarakat luas dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Manfaat CSR (Corporate Sosial Responbility)
A. Manfaat CSR untuk Perusahaan
1. Meningkat citra perusahaan di mata masyarakat.
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3. Membedakan perusahaan tersebut dengan para kompetitornya.
4. Memperkuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.
5. Mmberikan inovasi bagi perusahaan tersebut.
B. Manfaat CSR untuk Masyarakat
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan kelestarian lingkungan
hidup sekitar.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang sifatnya sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Q : Jelaskan kembali Executive Summary dari materi minggu ini: tentang: Digital Era.
A :
Tidak bisa dihindari jika saat ini digitalisasi berbagai sektor telah dilakukan dan terus menerus
dilakukan inovasi untuk mencapai titik perbaikan yang diharapkan. Upaya digitalisasi mungkin
memberikan banyak dampak positif tapi banyak pula dampak negatif yang ikut hadir.
1) Dampak Positif Era Digital Berikut dampak Positif era digital :
Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses.
Tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang berorentasi pada teknologi digital,inovasi ini lebih
memudahkan proses dalam pekerjaan kita.
Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber
pengetahuan dan informasi.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
Dalam dunia pendidikan seperti perpustakaan online, media pembelajaran online,diskusi online
dan masih banyak lagi.
Dalam dunia bisnis seperti toko online dengan menggunakan aplikasi yang terhubung pada situs
toko online tersebut
12. 2) Dampak Negatif Era Digital Berikut dampak negatif era digital :
Kemajuan teknologi digital akan semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana. Kita tahu
bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book tinggi berpengetahuan tetapi
moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan mencoba untuk
menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
Tidak membuat teknologi informasi sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita
tidak hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi perpustakaan
digital, tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.
Mengingat banyaknya dampak negatif yang dihairkan oleh rezim digitalisasi maka diperlukan
beberapa kajian-kajian khusus yang difokuskan pada upaya pencegahan dampak negatif dan
optimalisasi dampak negatif dari produk digitalisasi. Tentu diperlukan kehadiran negara dalam
kondisi ini disamping kebijaksanaan secara personal dan aktif memberikan edukasi dilingkukan
keluarga.
Q : Jelaskan tema dan yang latar belakang tugas personal saudara
A : SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang
memimpin proyek riset pada Universitas Stanfordpada dasawarsa 1960-andan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Menurut Freddy Rangkuti (1997),
SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan.
Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
dan faktor internal.
13. Gambar Diagram Analisis SWOT
• Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif. (Growth oriented strategy).
• Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).
• Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
• Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Berikut merupakan potensial pokok persoalan yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis
SWOT menurut Ferrel dan Harline (2005):
1. Potensial Kekuatan Internal
o Kepemilikan sumberdaya keuangan
o Kepemilikan nama yang sudah dikenal
o Peringkat 1 dalam jenis industrinya
o Skala ekonomi
o Properti Teknologi
o Proses yang paten
o Harga yang lebih murah (bahan mentah atau proses)
o Kepercayaan dan respek pada perusahaan, produk atau brand image.
o Superior talenta manajemen
o Kemampuan pemasaran yang lebih baik
o Kualitas produk yang superior
o Aliansi dengan perusahaan lain.
o Kemampuan distribusi yang baik
o Karyawan yang berkomitmen
2. Potensial Kelemahan Internal
o Kurangnya pengaturan strategi
14. o Terbatasnya sumberdaya finansial
o Pengeluaran yang kurang dalam pemasaran dan promosi
o Sempitnya garis produk
o Terbatasnya distribusi
o Mahalnya Biaya (Bahan Mentah atau Proses)
o Teknologi yang ketinggalan jaman.
o Problem proses operasi internal
o Imej pasar yang lemah
o Kemampuan pemasaran yang kurang baik
o Lemahnya bekerjasama dengan perusahaan lain
o Karyawan yang tidak terlatih
3. Potensial Peluang Eksternal
o Pertumbuhan pasar yang terus meningkat
o Perusahaan pesaing yang sudah merasa puas diri
o Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah
o Terbukanya pemasaran luar negri
o Kecelakaan yang terjadi di perusahaan pesaing
o Ditemukannya produk baru
o Perubahan Peraturan pemerintah
o Teknologi baru
o Ekonomi yang meningkat
o Pergantian demografi
o Perusahaan lain yang mencari aliansi
o Penolakan akan subtisusi produk
o Perubahan metode distribusi
4. Potensial Ancaman Eksternal
o Masuknya kompetitor asing
o Pengenalan produk subtitusi baru
o Daur hidup produk pada saat penolakan
o Perubahan kebutuhan dan keiinginan konsumen
o Kepercayaan Konsumen yang berkurang
15. o Perusahaan pesaing mengadopsi strategi baru
o Peningkatan peraturan pemerintah
o Ekonomi yang mengalami penurunan
o Teknologi baru
o Perubahan demografi
o Hambatan perdagangan asing
o Lemahnya kinerja perusahaan aliansi