SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
MAKALAH
ASKEP KARDIOVASKULER
“ RUPTUR JANTUNG ”
Di susun Oleh :
Kelompok 9
1. Sellvy Kurniasih (108114043)
2. Rulieti (108114044)
3. Sutrimo (108114045)
4. Sulistia Rini (108114046)
5. Yahya Saiful Rizal (108114047)
6. Sumintri (108114048)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015/2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “Ruptur
Jantung” dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Askep Respiratory untuk melengkapi materi
berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan
kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa
yang akan datang. Terima kasih.
Penulis
Cilacap, 17 November 2015
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah..................................................................................................................... 2
Tujuan......................................................................................................................................2
BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
Defenisi....................................................................................................................................3
Etiologi.....................................................................................................................................3
Manifestasi klinik...................................................................................................................... 3
Patofisiologi.............................................................................................................................. 4
Pathway...................................................................................................................................6
Komplikasi................................................................................................................................ 7
Penanganan/pengobatan..........................................................................................................7
BAB 111 PENUTUP...................................................................................................................... 10
A.Kesimpulan.......................................................................................................................... 10
B.Saran................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pecah Myocardial mempersulit sebanyak 10% dari Amis. Sekitar 6-10% dari luka
dada penetrasi dan 15-75% dari cedera dada tumpul berhubungan dengan trauma jantung.
Ruptur miokard terjadi pada 10-15% dari kecelakaan fatal kendaraan bermotor. Insiden
ruptur jantung setelah trauma tumpul adalah 0,5-2% di antara penerimaan trauma rumah
sakit.
Pecah miokard setelah AMI lebih umum pada pasien berusia 60 tahun atau lebih.
Pecah miokard Trauma diamati lebih sering pada mereka yang berusia 15-63 tahun (rata-
rata, 34 tahun) miokard pecah setelah AMI dilaporkan lebih sering pada wanita
dibandingkan pada pria (1.4:1).. Insiden pecah miokard traumatis lebih tinggi pada laki-
laki (hingga 85% di beberapa seri) daripada perempuan.
Rupture Myocardial bertanggung jawab untuk hampir 15% dari semua kematian di
rumah sakit di antara pasien dengan AMI. Setelah kegagalan pompa, itu adalah penyebab
paling umum kedua kematian di rumah sakit antara pasien dengan AMI.
Sekitar 50% pasien dengan ruptur jantung setelah AMI meninggal dalam waktu 5
hari, dan 82% meninggal dalam waktu 2 minggu dari infark indeks. Diagnosis dini agresif
dan operasi dapat memberikan tingkat kelangsungan hidup setinggi 75%.
Keseluruhan mortalitas akibat pecahnya miokard setelah trauma tumpul adalah 76-
93%. Namun, di antara mereka yang mencapai rumah sakit hidup-hidup, mortalitas
adalah 29-50%. Angka kematian dari pecahnya miokard akibat trauma tembus berkisar
62-89% di lapangan untuk 2-83% di rumah sakit. Kematian setelah pasien tiba di rumah
sakit sangat tergantung pada jenis cedera, kecepatan dari transfer ke rumah sakit, dan
tanda-tanda vital pasien dan kondisi pada saat kedatangan.
Untuk pecah miokard akibat trauma tembus jantung, kematian di rumah sakit lebih
tinggi pada pasien dengan hipovolemia dibandingkan pada pasien yang mengalami
tamponade perikardial (22% vs 8%). Kematian di rumah sakit adalah terendah untuk
pasien dengan RV pecah.
2
A.Rumusan Masalah
1. Apakah defenisi dari rupture miokardium?
2. Bagaimana etiologi rupture miokardium?
3. Bagaimana manifestasi klinik rupture miokardium?
4. Bagaimana patofisiologi rupture miokardium?
5. Bagaimana penatalaksaan rupture miokardium?
6. Bagaimaan proses keperawatanruptur miokardium?
B.Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang defenisi rupture miokardium
2. Untuk mengetahui tentang etiologi rupture miokardium
3. Untuk mengetahui tentang manifestasi klinik rupture miokardium
4. Untuk mengetahui tentang patofisiologi rupture miokardium
5. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan rupture miokardium
6. Untuk mengetahui tentang proses keperawatan rupture miokardium
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.Defenisi
Ruptur miokard (pecahnya otot jantung) adalah laserasi atau robeknya dinding
ventrikel atau atrium jantung, dari septum interatrial atau interventriculare, otot-otot
papiler atau korda tendinea atau salah satu katup jantung. Hal ini paling sering dilihat
sebagai sekuele serius infark miokard akut (serangan jantung).
B.Etiologi
Penyebab paling umum rupture miokard yaitu terjadi dengan pecah yang biasanya
terjadi tiga sampai lima hari setelah infark. Penyebab lain yaitu trauma jantung,
endokarditis (infeksi hati), Tumor jantung, penyakit infiltratif jantung, dan diseksi aorta.
Faktor risiko untuk rupture miokard meliputi:
1. Relatif kecil terlebih dahulu AMI
2. Jenis kelamin perempuan
3. Usia tua lebih dari 60 tahun
4. Hipertensi
5. Indeks massa tubuh rendah
6. Penggunaan obat anti-inflammatory drugs (NSAID) atau steroid selama fase akut
dari AMI (gangguan pada proses penyembuhan)
7. Akhir trombolisis (> 11 jam)
8. Pasca infark angina
9. Puncak serum tingkat protein C-reactive
C.Manifestasi klinik
Tanda dan gejala rupture miokard adalah nyeri berulang atau persisten dada, sinkop,
dan distensi vena jugularis, dispnea, hipotensi, suara jantung mejauh.
4
D.Patofisiologi
Rupture miokard iskemik setelah AMI mungkin melibatkan ventrikel kiri (LV) dan
ventrikel kanan (RV) dinding bebas, septum ventrikel, dan LV otot papiler, dalam urutan
penurunan frekuensi. Ini jarang melibatkan dinding atrium kiri atau kanan.
Akibat dari pecahnya miokard dalam pengaturan AMI dapat meliputi:
1. Tamponade perikardial
2. Ventricular septal defect (VSD) dengan shunt kiri-ke-kanan
3. Regurgitasi mitral akut (MR)
4. Pembentukan sebuah pseudoaneurysm
Dalam kebanyakan kasus, presentasi klinis bencana terjadi dalam waktu 3-5 hari dari
AMI agak kecil. Kedua faktor hemodinamik (peningkatan tekanan Intracavitary) dan
kelemahan struktural miokard daerah (nekrosis miosit, resolusi matriks kolagen, dan
peradangan intens) dapat memberikan kontribusi penting untuk rupture miokard dalam
pengaturan AMI.
Dalam kasus yang jarang, pasien secara bersamaan mengalami LV pecah bebas-
dinding dan septum ventrikel atau papiler otot pecah (double ruptur) setelah AMI.
Pecahnya kedua otot papiler setelah AMI telah dilaporkan.
Dalam kasus dari sebuah otot pecah papiler, otot papiler posteromedial adalah dua
kali lebih mungkin untuk pecah sebagai otot papiler anterolateral. Ini karena otot papiler
anteromedial lebih sering disalurkan oleh 2 sistem arteri (arteri desendens, dan kiri kiri
anterior sirkumfleksa koroner), sedangkan otot papiler posteromedial sering disalurkan
oleh hanya 1 arteri koroner (biasanya kanan).
Pada beberapa pasien yang bertahan hidup LV gratis-dinding pecah setelah AMI,
pecah dapat disegel oleh epicardium (perikardium visceral) atau hematoma pada
permukaan epicardial jantung. Entitas ini telah disebut sebagai LV divertikulum (atau
terkandung miokard pecah) dan merupakan kondisi patologis subakut antara pecah bebas
ke dalam rongga perikardial dan pembentukan pseudoaneurysma.
Pseudoaneurysm A dibentuk jika area pecah terkandung secara lokal oleh parietal
perikardium berdekatan dan merupakan tahap kronis LV pecah bebas-dinding. Penyebab
terbanyak dari LV pseudoaneurysm adalah AMI. (LV pseudoaneurysm adalah dua kali
5
lebih umum dengan rendah AMI karena dengan anterior AMI.) LV pseudoaneurysms
mungkin juga mengembangkan setelah intervensi bedah, terutama setelah penggantian
katup mitral.
Trauma tumpul jantung, paling sering terjadi dalam pengaturan kecelakaan mobil,
dapat menyebabkan pecahnya miokard akibat kompresi jantung antara sternum dan tulang
belakang, dampak langsung pada jantung (trauma sternum), atau cedera deselerasi. Ini
dapat mengakibatkan pecahnya otot papiler, dinding bebas jantung, atau septum ventrikel.
Ruang jantung yang terlibat, dalam rangka penurunan frekuensi, ventrikel kanan,
ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri. Namun, di antara pasien yang mencapai
rumah sakit hidup, atrium kanan yang paling sering terlibat. Dalam sebanyak 30% kasus,
ruptur melibatkan lebih dari 1 kamar. Rupture miokard Tertunda telah dilaporkan sebagai
hasil dari memar jantung. Mitral atau trikuspid regurgitasi akut, VSD, atau tamponade
perikardial mungkin akibat dari pecahnya miokard sekunder untuk trauma tumpul
jantung.
Penetrasi Cedera miokard paling sering terjadi sebagai akibat dari tusukan atau luka
tembak.Ruang jantung yang terlibat, dalam rangka penurunan frekuensi, ventrikel kanan,
ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri.Photograph dari hati manusia 43 tahun
menunjukkan lokasi luka tusuk di atas ventrikel kiri dinding lateral bebas (ditampilkan
sebagai air mata vertikal).
Tidak seperti trauma tumpul, menembus cedera jantung selalu melibatkan
perikardium. Akibatnya, ventrikel pecah bebas-dinding dalam pengaturan ini dapat
menyebabkan tamponade perikardial baik (jika luka perikardial dilenyapkan) atau
perdarahan intrathoracic. Tamponade perikardial adalah lebih umum dengan luka
tusukan, sedangkan syok hipovolemik adalah lebih sering dikaitkan dengan luka tembak.
Abses miokard menyertai infeksi endokarditis infektif yang dapat ruptur
transmurally, sehingga VSD atau perikardial tamponade (pyohemopericardium). Abses
tersebut diamati paling sering dalam pengaturan Staphylococcus aureus endokarditis
katup prostetik melibatkan dalam posisi aorta. Jarang, nekrosis miokard akibat
miokarditis akut, TBC, atau sarkoidosis dapat mengakibatkan pecahnya miokard.
6
Rupture Myocardial jarang disebabkan oleh tumor primer (misalnya,
hemangiopericytoma, angiosarcoma, atau limfoma) atau (metastasis) tumor jantung
sekunder. Limfoma dan leukemia myeloblastic akut juga telah dikaitkan dengan pecahnya
miokard.
E.Pathway
Trauma jantung, endokarditis, tumor, diseksi aorta, IMA
Robeknya otot jantung Nyeri
Kerusakan struktur dan jaringan otot jantung termasuk pembuluh darah
Menghambat aktivitas jantung dan mengganggu pengisian ventrikel
Distensi vena jugularis Kontraksi jantungmenurun
Venous return menurun menjauh Penurunancurahjantung Suara jantung
CO2 menurun
Hipotensi
Kulit pucat dan dingin
Tekanan arteri menurun
Penurunanperfusi jaringan
Hipoksia dan hipoksemia
Gangguan pola nafas
7
F.Komplikasi
1. Tamponade jantung
Tamponade jantung merupakan suatu sindroma klinis akibat penumpukan cairan
berlebihan di rongga perikard yang menyebabkan penurunan pengisian ventrikel
disertai gangguan hemodinamik. Tamponade jantung merupakan kompresi akut pada
jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperikardial akibat
pengumpulan darah atau cairan dalam pericardium dari rupture jantung, trauma
tembus atau efusi yang progresif. Tamponade adalah perembesan darah dari jantung
ke dalam ruang pericardial sehingga menimbulkan kompresi yang proggresif pada
jantung dan obstruksi pada vena-vena besar. Tamponade jantung merupakan salah
satu komplikasi yang paling fatal dan memerlukan tindakan darurat.
2. Hemothorax
Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea pleural (antara pleura
viseralis dan pleura parietalis). Hemothoraksmerupakan akumulasi darah dan cairan di
dalam rongga pleura di antara pleura parietal dan pleura viseral, biasanya merupakan
akibat trauma. Hemothoraks menghasilkan tekanan (counterpressure) dan mencegah
paru berekspansi penuh. Hemothoraks juga disebabkan oleh ruptur pembuluh darah
kecil akibat proses inflamasi, seperti pneumonia atau tuberkolosis. Selain terjadi nyeri
dan dispnea, juga dapat terjadi tanda dan gejala syok apabila mengalami kehilangan
darah yang banyak.
3. Kematian mendadak
G.Penanganan/pengobatan
1. Terapi pengobatan
Obat yang berguna untuk membantu menstabilkan pasien yang menunggu
operasi darurat. Agen yang digunakan pada pasien yang telah menderita pecah
miokard
a. Inotropik digunakan pada pasien dengan ventrikel septal defect (VSD) atau pecah
bebas dinding untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan cardiac output
dalam keadaan hipotensi.
8
1) Dopamin
Dopamin menstimulasi alpha1-adrenergik, beta-adrenergik, dan
dopaminergik reseptor, yang dirangsang pada dosis rendah (<2 mg / kg /
menit) dan mengakibatkan ginjal dan mesenterika vasodilatasi arteri. Stimulasi
beta-adrenergik terjadi pada dosis 2-10 mg / kg / menit dengan efek inotropik
positif. Stimulasi Alpha-adrenergic pada dosis melebihi 10 mg / kg / menit
dalam hasil vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah dan afterload.
2) Dobutamin
Dobutamin adalah terutama agonis beta-reseptor dengan kedua inotropik
dan efek kronotropik.
3) Vasodilator
Vasodilator dapat digunakan pada pasien dengan VSD atau mitral
regurgitasi (MR) untuk mengurangi afterload dan, kemudian, keparahan shunt.
b. Sodium nitroprusside (Nitropress)
Sodium nitroprusside mengurangi resistensi perifer dengan bertindak
langsung pada arteriol dan vena otot polos.
c. Nitrogliserin IV (Nitro-Bid, Nitrostat, Nitro-Dur, Nitrolingual, NitroMist)
Nitrogliserin adalah terutama venodilator yang menurunkan preload dan
afterload baik. Hal ini lebih seperti natrium nitroprusside pada pasien dengan
infark miokard akut (AMI).
d. Diuretik Loop
Diuretik dapat digunakan dalam edema paru yang disebabkan oleh VSD atau
MR. Contohnya Furosemide (Lasix).
Furosemide adalah loop diuretik yang menurunkan preload melalui
pengurangan volume plasma dan vasodilatasi langsung.
2. Pembedahan
Pada kebanyakan pasien, operasi segera diperlukan dan tidak boleh ditunda
oleh upaya untuk menstabilkan pasien medis.
a. Otot pecah papiler umumnya diobati dengan penggantian katup mitral.
b. Rupture free-dinding diperlakukan oleh resecting daerah infarcted dan menutup
zona pecah dengan Teflon atau patch Dacron atau dengan menggunakan perekat
9
biologis. operasi off-pompa (tanpa menggunakan cardiopulmonary bypass) telah
dilaporkan Sukses.
c. Ventricular Septum Deffect (VSD) dapat ditutup secara langsung atau dengan
menempatkan patch, tergantung pada ukuran cacat dan waktu operasi.
d. Pseudoaneurysma membawa risiko tinggi pecah, meskipun selamat jangka
panjang telah dilaporkan. Oleh karena itu, perbaikan bedah dianjurkan, bahkan
pada pasien tanpa gejala. Bedah perbaikan adalah sama dengan pecahnya
ventrikel.
e. Operasi bypass arteri koroner sering diperlukan sebagai bagian dari pengobatan
pasien dengan komplikasi mekanik AMI mengalami koreksi bedah (terutama
pasien dengan VSD). Sebuah laporan dari Society of Thoracic Bedah Nasional
Jantung database menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi bypass
arteri koroner untuk syok kardiogenik setelah AMI memiliki angka kematian
operasi 19%, ini meningkat menjadi 31% bagi mereka yang juga
membutuhkanpenggantian katup mitral dan 58% bagi mereka yang membutuhkan
perbaikan septum ventrikel pecah.
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ruptur miokard (atau pecahnya otot jantung) adalah laserasi atau robeknya dinding ventrikel
atau atrium jantung, dari septum interatrial atau interventriculare, otot-otot papiler atau korda
tendinea atau salah satu katup jantung. Hal ini paling sering dilihat sebagai sekuele serius
infark miokard akut (serangan jantung).
Penyebab paling umum rupture miokard yaitu terjadi dengan pecah yang biasanya terjadi tiga
sampai lima hari setelah infark. Penyebab lain yaitu trauma jantung, endokarditis (infeksi
hati), Tumor jantung, penyakit infiltratif jantung, dan diseksi aorta.
Gejala pecah miokard adalah nyeri berulang atau persisten dada, sinkop, dan distensi vena
jugularis.
B.Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu memahami tentang penyakit Ruptur Miokardium, dan dapat
menerapkan bagaimana cara penanganan pasien dengan Ruptur Miokardium.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang Ruptur Miokardium
dan dapat lebih banyak menyediakan referensi-referensi buku tentang penyakit-
penyakit serta asuhan keperawatan penyakit tersebut.
3. Bagi Masyarakat
Diharapakan agar lebih mengerti dan memahami tentang Ruptur Miokardium serta
bagaimana penyebaran dan penularan Ruptur Miokardium untuk meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. NANDA Internasional.2010.DIAGNOSA KEPERAWATAN Definisi dan Klasifikasi
2009-2011.EGC:Jakarta
2. Tarwanto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
3. http://emedicine.medscape.com/article/156455-overview#showall
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Myocardial_rupture
5. Tabrani (1998), Agenda Gawat Darurat, Pembina Ilmu, Bandung
6. Hudack & Galo (1996), Perawatan Kritis; Pendekatan Holistik, EGC , Jakarta
7. https://narayihaa.wordpress.com/2013/08/11/ruptur-miokard/

More Related Content

What's hot

262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragikHusen Aminudin
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluannervaeria
 
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darah
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darahKelainan & penyakit pada sistem peredaran darah
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darahKiryuukaze Azure
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahAndini Nurul
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeSujana Pkm
 
Cva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomyCva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomyDheaPermatasariIskan
 
Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikSulistia Rini
 
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Aprita Ma'ruf
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeTerminal Purba
 
Udem Paru
Udem ParuUdem Paru
Udem ParuArif WR
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordiswahyufarabi
 
182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-imaKenny Sadega
 

What's hot (20)

penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darahpenyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
 
Lp stroke iwan
Lp stroke iwanLp stroke iwan
Lp stroke iwan
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Gangguan pada sistem peredaran darah
Gangguan pada sistem peredaran darahGangguan pada sistem peredaran darah
Gangguan pada sistem peredaran darah
 
Infark miokard
Infark miokardInfark miokard
Infark miokard
 
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darah
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darahKelainan & penyakit pada sistem peredaran darah
Kelainan & penyakit pada sistem peredaran darah
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darah
 
Laporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan strokeLaporan pendahuluan stroke
Laporan pendahuluan stroke
 
Cva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomyCva infark cerebral + post op crainotomy
Cva infark cerebral + post op crainotomy
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik
 
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
 
Udem Paru
Udem ParuUdem Paru
Udem Paru
 
Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordis
 
Infark
InfarkInfark
Infark
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima
 

Viewers also liked

Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaWarnet Raha
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga eviceliaa
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaArief Yanto
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 

Viewers also liked (8)

Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga
 
Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
asuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluargaasuhan keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluarga
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
 
Analisa jurnal
Analisa jurnalAnalisa jurnal
Analisa jurnal
 

Similar to RUPTUR MIOKARD

Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikSulistia Rini
 
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxPERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxSuriatiSalahuddin
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Sri Nala
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)rickygunawan84
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
Refrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fixRefrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fixImam Surkani
 
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Amanda Putri Utami
 
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)Paranse Elsando
 
357617387 askep-gadar-stemi
357617387 askep-gadar-stemi357617387 askep-gadar-stemi
357617387 askep-gadar-stemidini0103
 
Stenosis nanda oleh kelompok III
Stenosis nanda oleh kelompok IIIStenosis nanda oleh kelompok III
Stenosis nanda oleh kelompok IIISri Nala
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 

Similar to RUPTUR MIOKARD (20)

Penyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemikPenyakit jantung iskemik
Penyakit jantung iskemik
 
Tipe tipe penyakit jantung
Tipe tipe penyakit jantungTipe tipe penyakit jantung
Tipe tipe penyakit jantung
 
Ca
CaCa
Ca
 
tak
taktak
tak
 
Risma
RismaRisma
Risma
 
Askep iccu mci citra
Askep iccu mci citraAskep iccu mci citra
Askep iccu mci citra
 
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docxPERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
PERDARAHAN_INTRAKRANIAL.docx
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Kelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem sarafKelainan pada sistem saraf
Kelainan pada sistem saraf
 
Refrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fixRefrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fix
 
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
Skenario A blok 12 th 2013 (Infark miokard)
 
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)
Word seminar rs. muhammadiyah palembang (repaired)
 
357617387 askep-gadar-stemi
357617387 askep-gadar-stemi357617387 askep-gadar-stemi
357617387 askep-gadar-stemi
 
Stenosis nanda oleh kelompok III
Stenosis nanda oleh kelompok IIIStenosis nanda oleh kelompok III
Stenosis nanda oleh kelompok III
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxarbidu2022
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNURULATIQAHBINTIABDG
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

RUPTUR MIOKARD

  • 1. i MAKALAH ASKEP KARDIOVASKULER “ RUPTUR JANTUNG ” Di susun Oleh : Kelompok 9 1. Sellvy Kurniasih (108114043) 2. Rulieti (108114044) 3. Sutrimo (108114045) 4. Sulistia Rini (108114046) 5. Yahya Saiful Rizal (108114047) 6. Sumintri (108114048) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2015/2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang “Ruptur Jantung” dengan sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Askep Respiratory untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam taraf belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih. Penulis Cilacap, 17 November 2015
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 2 Tujuan......................................................................................................................................2 BAB I PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3 Defenisi....................................................................................................................................3 Etiologi.....................................................................................................................................3 Manifestasi klinik...................................................................................................................... 3 Patofisiologi.............................................................................................................................. 4 Pathway...................................................................................................................................6 Komplikasi................................................................................................................................ 7 Penanganan/pengobatan..........................................................................................................7 BAB 111 PENUTUP...................................................................................................................... 10 A.Kesimpulan.......................................................................................................................... 10 B.Saran................................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pecah Myocardial mempersulit sebanyak 10% dari Amis. Sekitar 6-10% dari luka dada penetrasi dan 15-75% dari cedera dada tumpul berhubungan dengan trauma jantung. Ruptur miokard terjadi pada 10-15% dari kecelakaan fatal kendaraan bermotor. Insiden ruptur jantung setelah trauma tumpul adalah 0,5-2% di antara penerimaan trauma rumah sakit. Pecah miokard setelah AMI lebih umum pada pasien berusia 60 tahun atau lebih. Pecah miokard Trauma diamati lebih sering pada mereka yang berusia 15-63 tahun (rata- rata, 34 tahun) miokard pecah setelah AMI dilaporkan lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria (1.4:1).. Insiden pecah miokard traumatis lebih tinggi pada laki- laki (hingga 85% di beberapa seri) daripada perempuan. Rupture Myocardial bertanggung jawab untuk hampir 15% dari semua kematian di rumah sakit di antara pasien dengan AMI. Setelah kegagalan pompa, itu adalah penyebab paling umum kedua kematian di rumah sakit antara pasien dengan AMI. Sekitar 50% pasien dengan ruptur jantung setelah AMI meninggal dalam waktu 5 hari, dan 82% meninggal dalam waktu 2 minggu dari infark indeks. Diagnosis dini agresif dan operasi dapat memberikan tingkat kelangsungan hidup setinggi 75%. Keseluruhan mortalitas akibat pecahnya miokard setelah trauma tumpul adalah 76- 93%. Namun, di antara mereka yang mencapai rumah sakit hidup-hidup, mortalitas adalah 29-50%. Angka kematian dari pecahnya miokard akibat trauma tembus berkisar 62-89% di lapangan untuk 2-83% di rumah sakit. Kematian setelah pasien tiba di rumah sakit sangat tergantung pada jenis cedera, kecepatan dari transfer ke rumah sakit, dan tanda-tanda vital pasien dan kondisi pada saat kedatangan. Untuk pecah miokard akibat trauma tembus jantung, kematian di rumah sakit lebih tinggi pada pasien dengan hipovolemia dibandingkan pada pasien yang mengalami tamponade perikardial (22% vs 8%). Kematian di rumah sakit adalah terendah untuk pasien dengan RV pecah.
  • 5. 2 A.Rumusan Masalah 1. Apakah defenisi dari rupture miokardium? 2. Bagaimana etiologi rupture miokardium? 3. Bagaimana manifestasi klinik rupture miokardium? 4. Bagaimana patofisiologi rupture miokardium? 5. Bagaimana penatalaksaan rupture miokardium? 6. Bagaimaan proses keperawatanruptur miokardium? B.Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang defenisi rupture miokardium 2. Untuk mengetahui tentang etiologi rupture miokardium 3. Untuk mengetahui tentang manifestasi klinik rupture miokardium 4. Untuk mengetahui tentang patofisiologi rupture miokardium 5. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan rupture miokardium 6. Untuk mengetahui tentang proses keperawatan rupture miokardium
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A.Defenisi Ruptur miokard (pecahnya otot jantung) adalah laserasi atau robeknya dinding ventrikel atau atrium jantung, dari septum interatrial atau interventriculare, otot-otot papiler atau korda tendinea atau salah satu katup jantung. Hal ini paling sering dilihat sebagai sekuele serius infark miokard akut (serangan jantung). B.Etiologi Penyebab paling umum rupture miokard yaitu terjadi dengan pecah yang biasanya terjadi tiga sampai lima hari setelah infark. Penyebab lain yaitu trauma jantung, endokarditis (infeksi hati), Tumor jantung, penyakit infiltratif jantung, dan diseksi aorta. Faktor risiko untuk rupture miokard meliputi: 1. Relatif kecil terlebih dahulu AMI 2. Jenis kelamin perempuan 3. Usia tua lebih dari 60 tahun 4. Hipertensi 5. Indeks massa tubuh rendah 6. Penggunaan obat anti-inflammatory drugs (NSAID) atau steroid selama fase akut dari AMI (gangguan pada proses penyembuhan) 7. Akhir trombolisis (> 11 jam) 8. Pasca infark angina 9. Puncak serum tingkat protein C-reactive C.Manifestasi klinik Tanda dan gejala rupture miokard adalah nyeri berulang atau persisten dada, sinkop, dan distensi vena jugularis, dispnea, hipotensi, suara jantung mejauh.
  • 7. 4 D.Patofisiologi Rupture miokard iskemik setelah AMI mungkin melibatkan ventrikel kiri (LV) dan ventrikel kanan (RV) dinding bebas, septum ventrikel, dan LV otot papiler, dalam urutan penurunan frekuensi. Ini jarang melibatkan dinding atrium kiri atau kanan. Akibat dari pecahnya miokard dalam pengaturan AMI dapat meliputi: 1. Tamponade perikardial 2. Ventricular septal defect (VSD) dengan shunt kiri-ke-kanan 3. Regurgitasi mitral akut (MR) 4. Pembentukan sebuah pseudoaneurysm Dalam kebanyakan kasus, presentasi klinis bencana terjadi dalam waktu 3-5 hari dari AMI agak kecil. Kedua faktor hemodinamik (peningkatan tekanan Intracavitary) dan kelemahan struktural miokard daerah (nekrosis miosit, resolusi matriks kolagen, dan peradangan intens) dapat memberikan kontribusi penting untuk rupture miokard dalam pengaturan AMI. Dalam kasus yang jarang, pasien secara bersamaan mengalami LV pecah bebas- dinding dan septum ventrikel atau papiler otot pecah (double ruptur) setelah AMI. Pecahnya kedua otot papiler setelah AMI telah dilaporkan. Dalam kasus dari sebuah otot pecah papiler, otot papiler posteromedial adalah dua kali lebih mungkin untuk pecah sebagai otot papiler anterolateral. Ini karena otot papiler anteromedial lebih sering disalurkan oleh 2 sistem arteri (arteri desendens, dan kiri kiri anterior sirkumfleksa koroner), sedangkan otot papiler posteromedial sering disalurkan oleh hanya 1 arteri koroner (biasanya kanan). Pada beberapa pasien yang bertahan hidup LV gratis-dinding pecah setelah AMI, pecah dapat disegel oleh epicardium (perikardium visceral) atau hematoma pada permukaan epicardial jantung. Entitas ini telah disebut sebagai LV divertikulum (atau terkandung miokard pecah) dan merupakan kondisi patologis subakut antara pecah bebas ke dalam rongga perikardial dan pembentukan pseudoaneurysma. Pseudoaneurysm A dibentuk jika area pecah terkandung secara lokal oleh parietal perikardium berdekatan dan merupakan tahap kronis LV pecah bebas-dinding. Penyebab terbanyak dari LV pseudoaneurysm adalah AMI. (LV pseudoaneurysm adalah dua kali
  • 8. 5 lebih umum dengan rendah AMI karena dengan anterior AMI.) LV pseudoaneurysms mungkin juga mengembangkan setelah intervensi bedah, terutama setelah penggantian katup mitral. Trauma tumpul jantung, paling sering terjadi dalam pengaturan kecelakaan mobil, dapat menyebabkan pecahnya miokard akibat kompresi jantung antara sternum dan tulang belakang, dampak langsung pada jantung (trauma sternum), atau cedera deselerasi. Ini dapat mengakibatkan pecahnya otot papiler, dinding bebas jantung, atau septum ventrikel. Ruang jantung yang terlibat, dalam rangka penurunan frekuensi, ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri. Namun, di antara pasien yang mencapai rumah sakit hidup, atrium kanan yang paling sering terlibat. Dalam sebanyak 30% kasus, ruptur melibatkan lebih dari 1 kamar. Rupture miokard Tertunda telah dilaporkan sebagai hasil dari memar jantung. Mitral atau trikuspid regurgitasi akut, VSD, atau tamponade perikardial mungkin akibat dari pecahnya miokard sekunder untuk trauma tumpul jantung. Penetrasi Cedera miokard paling sering terjadi sebagai akibat dari tusukan atau luka tembak.Ruang jantung yang terlibat, dalam rangka penurunan frekuensi, ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri.Photograph dari hati manusia 43 tahun menunjukkan lokasi luka tusuk di atas ventrikel kiri dinding lateral bebas (ditampilkan sebagai air mata vertikal). Tidak seperti trauma tumpul, menembus cedera jantung selalu melibatkan perikardium. Akibatnya, ventrikel pecah bebas-dinding dalam pengaturan ini dapat menyebabkan tamponade perikardial baik (jika luka perikardial dilenyapkan) atau perdarahan intrathoracic. Tamponade perikardial adalah lebih umum dengan luka tusukan, sedangkan syok hipovolemik adalah lebih sering dikaitkan dengan luka tembak. Abses miokard menyertai infeksi endokarditis infektif yang dapat ruptur transmurally, sehingga VSD atau perikardial tamponade (pyohemopericardium). Abses tersebut diamati paling sering dalam pengaturan Staphylococcus aureus endokarditis katup prostetik melibatkan dalam posisi aorta. Jarang, nekrosis miokard akibat miokarditis akut, TBC, atau sarkoidosis dapat mengakibatkan pecahnya miokard.
  • 9. 6 Rupture Myocardial jarang disebabkan oleh tumor primer (misalnya, hemangiopericytoma, angiosarcoma, atau limfoma) atau (metastasis) tumor jantung sekunder. Limfoma dan leukemia myeloblastic akut juga telah dikaitkan dengan pecahnya miokard. E.Pathway Trauma jantung, endokarditis, tumor, diseksi aorta, IMA Robeknya otot jantung Nyeri Kerusakan struktur dan jaringan otot jantung termasuk pembuluh darah Menghambat aktivitas jantung dan mengganggu pengisian ventrikel Distensi vena jugularis Kontraksi jantungmenurun Venous return menurun menjauh Penurunancurahjantung Suara jantung CO2 menurun Hipotensi Kulit pucat dan dingin Tekanan arteri menurun Penurunanperfusi jaringan Hipoksia dan hipoksemia Gangguan pola nafas
  • 10. 7 F.Komplikasi 1. Tamponade jantung Tamponade jantung merupakan suatu sindroma klinis akibat penumpukan cairan berlebihan di rongga perikard yang menyebabkan penurunan pengisian ventrikel disertai gangguan hemodinamik. Tamponade jantung merupakan kompresi akut pada jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperikardial akibat pengumpulan darah atau cairan dalam pericardium dari rupture jantung, trauma tembus atau efusi yang progresif. Tamponade adalah perembesan darah dari jantung ke dalam ruang pericardial sehingga menimbulkan kompresi yang proggresif pada jantung dan obstruksi pada vena-vena besar. Tamponade jantung merupakan salah satu komplikasi yang paling fatal dan memerlukan tindakan darurat. 2. Hemothorax Hemothorak adalah adanya darah yang masuk kearea pleural (antara pleura viseralis dan pleura parietalis). Hemothoraksmerupakan akumulasi darah dan cairan di dalam rongga pleura di antara pleura parietal dan pleura viseral, biasanya merupakan akibat trauma. Hemothoraks menghasilkan tekanan (counterpressure) dan mencegah paru berekspansi penuh. Hemothoraks juga disebabkan oleh ruptur pembuluh darah kecil akibat proses inflamasi, seperti pneumonia atau tuberkolosis. Selain terjadi nyeri dan dispnea, juga dapat terjadi tanda dan gejala syok apabila mengalami kehilangan darah yang banyak. 3. Kematian mendadak G.Penanganan/pengobatan 1. Terapi pengobatan Obat yang berguna untuk membantu menstabilkan pasien yang menunggu operasi darurat. Agen yang digunakan pada pasien yang telah menderita pecah miokard a. Inotropik digunakan pada pasien dengan ventrikel septal defect (VSD) atau pecah bebas dinding untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan cardiac output dalam keadaan hipotensi.
  • 11. 8 1) Dopamin Dopamin menstimulasi alpha1-adrenergik, beta-adrenergik, dan dopaminergik reseptor, yang dirangsang pada dosis rendah (<2 mg / kg / menit) dan mengakibatkan ginjal dan mesenterika vasodilatasi arteri. Stimulasi beta-adrenergik terjadi pada dosis 2-10 mg / kg / menit dengan efek inotropik positif. Stimulasi Alpha-adrenergic pada dosis melebihi 10 mg / kg / menit dalam hasil vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah dan afterload. 2) Dobutamin Dobutamin adalah terutama agonis beta-reseptor dengan kedua inotropik dan efek kronotropik. 3) Vasodilator Vasodilator dapat digunakan pada pasien dengan VSD atau mitral regurgitasi (MR) untuk mengurangi afterload dan, kemudian, keparahan shunt. b. Sodium nitroprusside (Nitropress) Sodium nitroprusside mengurangi resistensi perifer dengan bertindak langsung pada arteriol dan vena otot polos. c. Nitrogliserin IV (Nitro-Bid, Nitrostat, Nitro-Dur, Nitrolingual, NitroMist) Nitrogliserin adalah terutama venodilator yang menurunkan preload dan afterload baik. Hal ini lebih seperti natrium nitroprusside pada pasien dengan infark miokard akut (AMI). d. Diuretik Loop Diuretik dapat digunakan dalam edema paru yang disebabkan oleh VSD atau MR. Contohnya Furosemide (Lasix). Furosemide adalah loop diuretik yang menurunkan preload melalui pengurangan volume plasma dan vasodilatasi langsung. 2. Pembedahan Pada kebanyakan pasien, operasi segera diperlukan dan tidak boleh ditunda oleh upaya untuk menstabilkan pasien medis. a. Otot pecah papiler umumnya diobati dengan penggantian katup mitral. b. Rupture free-dinding diperlakukan oleh resecting daerah infarcted dan menutup zona pecah dengan Teflon atau patch Dacron atau dengan menggunakan perekat
  • 12. 9 biologis. operasi off-pompa (tanpa menggunakan cardiopulmonary bypass) telah dilaporkan Sukses. c. Ventricular Septum Deffect (VSD) dapat ditutup secara langsung atau dengan menempatkan patch, tergantung pada ukuran cacat dan waktu operasi. d. Pseudoaneurysma membawa risiko tinggi pecah, meskipun selamat jangka panjang telah dilaporkan. Oleh karena itu, perbaikan bedah dianjurkan, bahkan pada pasien tanpa gejala. Bedah perbaikan adalah sama dengan pecahnya ventrikel. e. Operasi bypass arteri koroner sering diperlukan sebagai bagian dari pengobatan pasien dengan komplikasi mekanik AMI mengalami koreksi bedah (terutama pasien dengan VSD). Sebuah laporan dari Society of Thoracic Bedah Nasional Jantung database menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi bypass arteri koroner untuk syok kardiogenik setelah AMI memiliki angka kematian operasi 19%, ini meningkat menjadi 31% bagi mereka yang juga membutuhkanpenggantian katup mitral dan 58% bagi mereka yang membutuhkan perbaikan septum ventrikel pecah.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Ruptur miokard (atau pecahnya otot jantung) adalah laserasi atau robeknya dinding ventrikel atau atrium jantung, dari septum interatrial atau interventriculare, otot-otot papiler atau korda tendinea atau salah satu katup jantung. Hal ini paling sering dilihat sebagai sekuele serius infark miokard akut (serangan jantung). Penyebab paling umum rupture miokard yaitu terjadi dengan pecah yang biasanya terjadi tiga sampai lima hari setelah infark. Penyebab lain yaitu trauma jantung, endokarditis (infeksi hati), Tumor jantung, penyakit infiltratif jantung, dan diseksi aorta. Gejala pecah miokard adalah nyeri berulang atau persisten dada, sinkop, dan distensi vena jugularis. B.Saran 1. Bagi Mahasiswa Diharapkan mampu memahami tentang penyakit Ruptur Miokardium, dan dapat menerapkan bagaimana cara penanganan pasien dengan Ruptur Miokardium. 2. Bagi Institusi Diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang Ruptur Miokardium dan dapat lebih banyak menyediakan referensi-referensi buku tentang penyakit- penyakit serta asuhan keperawatan penyakit tersebut. 3. Bagi Masyarakat Diharapakan agar lebih mengerti dan memahami tentang Ruptur Miokardium serta bagaimana penyebaran dan penularan Ruptur Miokardium untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA 1. NANDA Internasional.2010.DIAGNOSA KEPERAWATAN Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.EGC:Jakarta 2. Tarwanto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 3. http://emedicine.medscape.com/article/156455-overview#showall 4. http://en.wikipedia.org/wiki/Myocardial_rupture 5. Tabrani (1998), Agenda Gawat Darurat, Pembina Ilmu, Bandung 6. Hudack & Galo (1996), Perawatan Kritis; Pendekatan Holistik, EGC , Jakarta 7. https://narayihaa.wordpress.com/2013/08/11/ruptur-miokard/