Terapi komplementer seperti latihan pernapasan Buteyko, senam asma, akupuntur, akupresur, terapi herba, dan terapi nutrisi dapat membantu mengurangi gejala asma dan meningkatkan kualitas hidup penderita asma. Terapi-terapi tersebut bertujuan untuk memperbaiki sistem pernapasan dan meningkatkan imunitas tubuh.
1. TERAPI KOMPLEMENTER PADA KASUS ASMA
Dosen Pengampu : Ahmad Subandi, M. Kep., Sp.Kep.An
Disusun Oleh : Kelompok 3
1. Marfenda Dila A (108113054)
2. Erni Yunia N (108114002)
3. Widian Listanti (108114006)
4. Tuminah (108114016)
5. Laelatul Mahmudah (108114031)
6. Siti Karina (108114012)
7. Desi Ika P (108114041)
8. Nilam Marwati (108114021)
9. Mukharom (108114010)
10. Iqbal Aziz (108114025)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2014/201
2. TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA
A. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Pengertian Terapi Komplementer
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan
berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu
misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang
dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah
semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi
konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggaraan
pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar
pengobatan medis yang konvensional.
2. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi
dari sistem -sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang
sakit, karena tubuh mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan
dirinya sendiri dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta
perawatan yang tepat.
3. B. TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA
Kemajuan di bidang farmakologi dan terapi dalam pengobatan
maupun pencegahan asma, mampu mengurangi angka insidensi. Obat
yang digunakan dalam penatalaksanaan asma adalah jenis bronkodilator
dan turunan steroid. Semakin maju obat yang ditemukan seiring dengan
bertambahnya biaya dan obat harus dikonsumsi setiap kali terjadi
serangan. Hal ini merupakan kendala untuk penerapan pengobatan
mutakhir terhadap asma. Kemudian timbul paradigma baru dalam
bidang farmakologi dan terapi untuk kembali ke alam, selain itu juga
dikembangkannya latihan-latihan olah napas sederhana yang bertujuan
mengembalikan fungsi normal tubuh secara alami.
Terapi komplementer untuk asma bronchial diantaranya yaitu:
1. Latihan pernapasan menggunakan metode Buteyko
Latihan olah napas biasanya merupakan bagian dari suatu
kesatuan gerakan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh budaya yang
berkembang di negara asalnya. Salah satu metode olah napas yang
dikembangkan di Rusia oleh Konstantin Buteyko adalah latihan
pernapasan dengan metode Buteyko. Metode Buteyko adalah
serangkaian latihan pernapasan yang sederhana dengan prinsip
secara mekanisnya berbeda dengan metode pernapasan yang lain.
Namun secara umum memiliki tujuan yang sama yaitu memperbaiki
pernapasan diafragma. Metode ini memiliki ciri khusus yang lebih
memfokuskan pada menurunkan frekuensi pernapasan. Penderita
asma akan mengalami hiperventilasi yang menyebabkan rendahnya
kadar CO2 yang akan diikuti dengan pergeseran efek Bohr dan
akibatnya oksigenasi akan semakin berkurang. Frekuensi napas
yang optimal dengan penurunan frekuensi pernapasan membawa
kadar CO2 pada kadar normal, sehingga oksigenasi akan optimal.
Metode Buteyko mengajarkan pasien untuk menormalkan
pernapasan mereka dengan membiasakan menghirup dan
menghembus napas melalui hidung, tidur dengan posisi miring ke
4. kiri dan mencegah tidur terlentang karena dapat menyebabkan
hiperventilasi. Sesi latihan yang dilakukan adalah dengan
menghembus napas normal kemudian menahan napas sampai
pertama kali merasa tidak nyaman.
Teknik pernapasan Buteyko merupakan salah satu teknik
olah napas yang bertujuan untuk menurunkan ventilasi alveolar
terhadap hiperventilasi paru penderita asma (GINA, 2005). Teknik
pernapasan Buteyko juga membantu menyeimbangkan kadar
karbondioksida dalam darah sehingga oksigenasi yang lancar akan
menurunkan kejadian hipoksia, hiperventilasi dan apnea saat tidur
pada penderita asma (Murphy, 2005). Pemberian latihan teknik
pernapasan Buteyko secara teratur akan memperbaiki buruknya
sistem pernapasan pada penderita asma sehingga akan menurunkan
gejala asma sekaligus akan menurunkan frekuensi serangan pada
asma. (Kolb dalam Dalimunthe, 2010).
Teknik pernapasan buteyko memiliki beberapa teknik:
a. Nose clearing exercise (latihan pembersihan hidung)
1) Teknik ini untuk memulai dan melatih membiasakan dengan
pernapasan hidung, menghembuskan napas hanya melalui
hidung
2) Menghitung denyut nadi selama satu menit
3) Setelah melakukan tenik pernapasan buteyko kemudian
denyutan nadi sama atau lebih rendah mengindikasikan
bahwa yang melakukan teknik tersebut dalam keadaan
relaks.
b. Relaxed breathing (merelaksasikan hidung)
Bernapas yang tenang serta perlahan melalui hdung dan
melakukan pernapasan perut yang memiliki peran memperbaiki
pernapasan diafragma, juga mempengaruhi sensasi dari dispnea
dan kebutuhan penggunaan bronkodilator. Mampu menurunkan
5. jumlah hiperinflasi atau jebakan uara dalam paru pada pasie
asma.
c. Control pause (mengontrol jeda napas)
Bernapas secara intensif dapat membantu mengenbalikan
irama pernapasan yang tidak normal dengan cara yag sama juga
untuk menghentikan aritmia jantung agar kembali normal
d. Extende pause (memanjangkan jeda napas)
Akan mengalami penurunan saturasi oksigen yang
kemudian mencapai saturasi maksimum ketika pertama kali
mengambil napas.
e. Reduce breathing (menurunkan aliran napas)
Salah satu cara menstabilkan kadar CO2 dalam paru.
2. Senam Asma
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang
tepat bagi penderita asma. Karena senam asma bermanfaat untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan
kemampuan benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga
lain, di antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu
diperhatikan pula faktor pemicu asma, jika asma muncul karena
udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau
melakukan jogging di pegunungan.
Di Indonesia, telah dikembangkan latihan untuk penderita
asma yang dikenal sebagai Senam Asma Indonesia. Senam ini terdiri
dari beberapa tahapan latihan seperti halnya olah raga yang lain,
yaitu: pemanasan, latihan inti A, latihan inti B, aerobik dan
pendinginan. Adapun tujuan senam ini adalah untuk melatih cara
bernapas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan,
melatih ekspektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi,
6. mempertahankan asma terkontrol, serta meningkatkan kualitas
hidup.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada
syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu:
tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan
jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
3. Akupuntur
Merupakan terapi dengan menusukkan jarum ketitik-titik
tubuh tertentu. Mengatur energi (chi) yang berhubungan dengan
organ internal dalam menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh.
Dalam terapi akupuntur, asma dibagi menjadi dua jenis,
yaitu asma dingin dan asma panas. Asma dingin ini disebabkan oleh
faktor eksternal, seperti suhu udara yang dingin serta angin berlebih
yang menyebabkan gangguan pada paru-paru. Sehingga, terapinya
dilaksanakan dengan membuang angin dingin dan menghangatkan
paru-paru.
Sedangkan, asma panas lebih disebabkan oleh produksi
lendir yang mengumpul di paru-paru dan membuatnya menjadi lebih
lembab, sehingga timbul sumbatan yang mengganggu jalan
pernafasan. Asma panas ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup
dan pola makan, sehingga dalam terapi, jarum-jarum difokuskan
7. pada titik-titik tubuh yang dapat mengontrol nafsu makan dan
menyeimbangkan energi dalam tubuh.
Perbedaan antara asma dingin dan asma panas terdapat pada
warna wajah. Penderita asma panas di mata akupunturis wajahnya
kemerahan seperti orang marah.
Anak-anak dan bayi penderita asma juga bisa diterapi
dengan akupuntur. Titik-titk akupuntur untuk mereka sama dengan
titik akupuntur pada orang dewasa. Tentu caranya berbeda dengan
orang dewasa. Malah, terapi akupuntur sejak dini itu lebih baik dan
lebih cepat sembuhnya.
4. Akupresur
Menggunakan pemijatan benda tumpul dan keras atau
dengan jari sebagai pengganti jarum. Prinsip sama dengan
akupunktur.
5. Terapi Herba
Penggunaan herba untuk menyembuhkan penyakit.
a. Astragalus membranacious
b. Glycyrrhiza glabra ( akar kayu manis)
c. Tanacetum parthenium
6. Terapi Nutrisi
Pemilihan nutrisi atau zat makanan untuk membantu penyembuhan.
a. Vitamin C → menaikkan imunitas, sebagai antioksidan dan
antiradang. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melapisi
bronkus dan bronkhiolus dan minum 3 gelas jus jeruk akan
cukup jumlah yang diperlukan vitamin C untuk penderita asma.
Misal brokoli, pepaya, stroberi, buah biru, dan paprika merah,
wortel, sawi, kubis, tomat, ubi jalar.
8. b. Vitamin E → sebagai antiokidan dan memperlambat degenarasi
Misal sawi, bayam.
c. Selenium → meningkatkan fagositik sel darah putih,
menghambat produksi prostaglandin.
7. Terapi Aroma
Minyak atsiri untuk melegakan pernapasan, merelaksasi, dan
melebarkan saluran pernapasan.
Untuk penderita kronik :
a. Masing-masing 5 tetes Ravensara aromatica, Thyme, madu
Mertyle, Chamomile Roma, dengan10 mL ekstrak Echinacea
dan 15 mL air, digosokkan pada leher disekitar tenggorokan atau
di dada.
9. DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta :
Salemba Medika.
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=alternatif&y=cy
bermed|0|0|2|206
http://www.vemale.com/topik/asma/72181-atasi-asma-bronkial-dengan-
akupuntur.html
http://muarafarma.com/makanan-sehat-untuk-penderita-asma/