SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TERAPI KOMPLEMENTER PADA KASUS ASMA
Dosen Pengampu : Ahmad Subandi, M. Kep., Sp.Kep.An
Disusun Oleh : Kelompok 3
1. Marfenda Dila A (108113054)
2. Erni Yunia N (108114002)
3. Widian Listanti (108114006)
4. Tuminah (108114016)
5. Laelatul Mahmudah (108114031)
6. Siti Karina (108114012)
7. Desi Ika P (108114041)
8. Nilam Marwati (108114021)
9. Mukharom (108114010)
10. Iqbal Aziz (108114025)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2014/201
TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA
A. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Pengertian Terapi Komplementer
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan
berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu
misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang
dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah
semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi
konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggaraan
pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar
pengobatan medis yang konvensional.
2. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi
dari sistem -sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang
sakit, karena tubuh mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan
dirinya sendiri dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta
perawatan yang tepat.
B. TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA
Kemajuan di bidang farmakologi dan terapi dalam pengobatan
maupun pencegahan asma, mampu mengurangi angka insidensi. Obat
yang digunakan dalam penatalaksanaan asma adalah jenis bronkodilator
dan turunan steroid. Semakin maju obat yang ditemukan seiring dengan
bertambahnya biaya dan obat harus dikonsumsi setiap kali terjadi
serangan. Hal ini merupakan kendala untuk penerapan pengobatan
mutakhir terhadap asma. Kemudian timbul paradigma baru dalam
bidang farmakologi dan terapi untuk kembali ke alam, selain itu juga
dikembangkannya latihan-latihan olah napas sederhana yang bertujuan
mengembalikan fungsi normal tubuh secara alami.
Terapi komplementer untuk asma bronchial diantaranya yaitu:
1. Latihan pernapasan menggunakan metode Buteyko
Latihan olah napas biasanya merupakan bagian dari suatu
kesatuan gerakan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh budaya yang
berkembang di negara asalnya. Salah satu metode olah napas yang
dikembangkan di Rusia oleh Konstantin Buteyko adalah latihan
pernapasan dengan metode Buteyko. Metode Buteyko adalah
serangkaian latihan pernapasan yang sederhana dengan prinsip
secara mekanisnya berbeda dengan metode pernapasan yang lain.
Namun secara umum memiliki tujuan yang sama yaitu memperbaiki
pernapasan diafragma. Metode ini memiliki ciri khusus yang lebih
memfokuskan pada menurunkan frekuensi pernapasan. Penderita
asma akan mengalami hiperventilasi yang menyebabkan rendahnya
kadar CO2 yang akan diikuti dengan pergeseran efek Bohr dan
akibatnya oksigenasi akan semakin berkurang. Frekuensi napas
yang optimal dengan penurunan frekuensi pernapasan membawa
kadar CO2 pada kadar normal, sehingga oksigenasi akan optimal.
Metode Buteyko mengajarkan pasien untuk menormalkan
pernapasan mereka dengan membiasakan menghirup dan
menghembus napas melalui hidung, tidur dengan posisi miring ke
kiri dan mencegah tidur terlentang karena dapat menyebabkan
hiperventilasi. Sesi latihan yang dilakukan adalah dengan
menghembus napas normal kemudian menahan napas sampai
pertama kali merasa tidak nyaman.
Teknik pernapasan Buteyko merupakan salah satu teknik
olah napas yang bertujuan untuk menurunkan ventilasi alveolar
terhadap hiperventilasi paru penderita asma (GINA, 2005). Teknik
pernapasan Buteyko juga membantu menyeimbangkan kadar
karbondioksida dalam darah sehingga oksigenasi yang lancar akan
menurunkan kejadian hipoksia, hiperventilasi dan apnea saat tidur
pada penderita asma (Murphy, 2005). Pemberian latihan teknik
pernapasan Buteyko secara teratur akan memperbaiki buruknya
sistem pernapasan pada penderita asma sehingga akan menurunkan
gejala asma sekaligus akan menurunkan frekuensi serangan pada
asma. (Kolb dalam Dalimunthe, 2010).
Teknik pernapasan buteyko memiliki beberapa teknik:
a. Nose clearing exercise (latihan pembersihan hidung)
1) Teknik ini untuk memulai dan melatih membiasakan dengan
pernapasan hidung, menghembuskan napas hanya melalui
hidung
2) Menghitung denyut nadi selama satu menit
3) Setelah melakukan tenik pernapasan buteyko kemudian
denyutan nadi sama atau lebih rendah mengindikasikan
bahwa yang melakukan teknik tersebut dalam keadaan
relaks.
b. Relaxed breathing (merelaksasikan hidung)
Bernapas yang tenang serta perlahan melalui hdung dan
melakukan pernapasan perut yang memiliki peran memperbaiki
pernapasan diafragma, juga mempengaruhi sensasi dari dispnea
dan kebutuhan penggunaan bronkodilator. Mampu menurunkan
jumlah hiperinflasi atau jebakan uara dalam paru pada pasie
asma.
c. Control pause (mengontrol jeda napas)
Bernapas secara intensif dapat membantu mengenbalikan
irama pernapasan yang tidak normal dengan cara yag sama juga
untuk menghentikan aritmia jantung agar kembali normal
d. Extende pause (memanjangkan jeda napas)
Akan mengalami penurunan saturasi oksigen yang
kemudian mencapai saturasi maksimum ketika pertama kali
mengambil napas.
e. Reduce breathing (menurunkan aliran napas)
Salah satu cara menstabilkan kadar CO2 dalam paru.
2. Senam Asma
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang
tepat bagi penderita asma. Karena senam asma bermanfaat untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan
kemampuan benapas.
Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga
lain, di antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu
diperhatikan pula faktor pemicu asma, jika asma muncul karena
udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau
melakukan jogging di pegunungan.
Di Indonesia, telah dikembangkan latihan untuk penderita
asma yang dikenal sebagai Senam Asma Indonesia. Senam ini terdiri
dari beberapa tahapan latihan seperti halnya olah raga yang lain,
yaitu: pemanasan, latihan inti A, latihan inti B, aerobik dan
pendinginan. Adapun tujuan senam ini adalah untuk melatih cara
bernapas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan,
melatih ekspektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi,
mempertahankan asma terkontrol, serta meningkatkan kualitas
hidup.
Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada
syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu:
tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan
jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau
kurang tidur dan baru sembuh.
3. Akupuntur
Merupakan terapi dengan menusukkan jarum ketitik-titik
tubuh tertentu. Mengatur energi (chi) yang berhubungan dengan
organ internal dalam menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh.
Dalam terapi akupuntur, asma dibagi menjadi dua jenis,
yaitu asma dingin dan asma panas. Asma dingin ini disebabkan oleh
faktor eksternal, seperti suhu udara yang dingin serta angin berlebih
yang menyebabkan gangguan pada paru-paru. Sehingga, terapinya
dilaksanakan dengan membuang angin dingin dan menghangatkan
paru-paru.
Sedangkan, asma panas lebih disebabkan oleh produksi
lendir yang mengumpul di paru-paru dan membuatnya menjadi lebih
lembab, sehingga timbul sumbatan yang mengganggu jalan
pernafasan. Asma panas ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup
dan pola makan, sehingga dalam terapi, jarum-jarum difokuskan
pada titik-titik tubuh yang dapat mengontrol nafsu makan dan
menyeimbangkan energi dalam tubuh.
Perbedaan antara asma dingin dan asma panas terdapat pada
warna wajah. Penderita asma panas di mata akupunturis wajahnya
kemerahan seperti orang marah.
Anak-anak dan bayi penderita asma juga bisa diterapi
dengan akupuntur. Titik-titk akupuntur untuk mereka sama dengan
titik akupuntur pada orang dewasa. Tentu caranya berbeda dengan
orang dewasa. Malah, terapi akupuntur sejak dini itu lebih baik dan
lebih cepat sembuhnya.
4. Akupresur
Menggunakan pemijatan benda tumpul dan keras atau
dengan jari sebagai pengganti jarum. Prinsip sama dengan
akupunktur.
5. Terapi Herba
Penggunaan herba untuk menyembuhkan penyakit.
a. Astragalus membranacious
b. Glycyrrhiza glabra ( akar kayu manis)
c. Tanacetum parthenium
6. Terapi Nutrisi
Pemilihan nutrisi atau zat makanan untuk membantu penyembuhan.
a. Vitamin C → menaikkan imunitas, sebagai antioksidan dan
antiradang. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melapisi
bronkus dan bronkhiolus dan minum 3 gelas jus jeruk akan
cukup jumlah yang diperlukan vitamin C untuk penderita asma.
Misal brokoli, pepaya, stroberi, buah biru, dan paprika merah,
wortel, sawi, kubis, tomat, ubi jalar.
b. Vitamin E → sebagai antiokidan dan memperlambat degenarasi
Misal sawi, bayam.
c. Selenium → meningkatkan fagositik sel darah putih,
menghambat produksi prostaglandin.
7. Terapi Aroma
Minyak atsiri untuk melegakan pernapasan, merelaksasi, dan
melebarkan saluran pernapasan.
Untuk penderita kronik :
a. Masing-masing 5 tetes Ravensara aromatica, Thyme, madu
Mertyle, Chamomile Roma, dengan10 mL ekstrak Echinacea
dan 15 mL air, digosokkan pada leher disekitar tenggorokan atau
di dada.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta :
Salemba Medika.
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=alternatif&y=cy
bermed|0|0|2|206
http://www.vemale.com/topik/asma/72181-atasi-asma-bronkial-dengan-
akupuntur.html
http://muarafarma.com/makanan-sehat-untuk-penderita-asma/

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementeralfathikaendar
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsWarnet Raha
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritisshaniawira dika
 
Lp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimLp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimElinaIra
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitismaelmery
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementer
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
 
131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis131550624 makalah-askep-pielonefritis
131550624 makalah-askep-pielonefritis
 
Lp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katimLp karu-dan-katim
Lp karu-dan-katim
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 

Viewers also liked

Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakTerapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Makalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementerMakalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementerMuhidin Ae
 

Viewers also liked (6)

Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anakTerapi komplementer pneumonia pada anak
Terapi komplementer pneumonia pada anak
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Makalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementerMakalah terapi-komplementer
Makalah terapi-komplementer
 

Similar to Terapi komplementer pada anak asma bronkhial

Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Askep akupuntur
Askep akupunturAskep akupuntur
Askep akupunturDayu Mas
 
Terapi akupuntur
Terapi akupunturTerapi akupuntur
Terapi akupunturAFif RvGs
 
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul RakanHolistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul RakanAbdul Rakan Jamaludin
 
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanPengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanunsri
 
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).ppt
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).pptKonsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).ppt
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).pptLucuLucuan3
 
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan Asma
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan AsmaPengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan Asma
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan AsmaAlya Titania Annisaa
 
Terapi Komplementer HIV-AIDS Keperawatan
Terapi Komplementer HIV-AIDS KeperawatanTerapi Komplementer HIV-AIDS Keperawatan
Terapi Komplementer HIV-AIDS KeperawatanMahruriSaputra
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asmawitanurma
 
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.pptfdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.pptKevinTandarto1
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresur
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresurAspek medis pijat urut, refleksi, akupresur
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresurGregory Budiman
 
ASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptChristikaSo
 
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxPPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxAuliaPutri98
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakitYabniel Lit Jingga
 

Similar to Terapi komplementer pada anak asma bronkhial (20)

Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Askep akupuntur
Askep akupunturAskep akupuntur
Askep akupuntur
 
Terapi akupuntur
Terapi akupunturTerapi akupuntur
Terapi akupuntur
 
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul RakanHolistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
Holistic Healing - Pranic Energy Healing by Master Abdul Rakan
 
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakanPengobatan darurat sederhana untuk meredakan
Pengobatan darurat sederhana untuk meredakan
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).ppt
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).pptKonsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).ppt
Konsep Dasar Terapi Komplementer (1) (1).ppt
 
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan Asma
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan AsmaPengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan Asma
Pengobatan Darurat Sederhana untuk Meredakan Asma
 
Terapi Komplementer HIV-AIDS Keperawatan
Terapi Komplementer HIV-AIDS KeperawatanTerapi Komplementer HIV-AIDS Keperawatan
Terapi Komplementer HIV-AIDS Keperawatan
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Manajemen nyeri
Manajemen nyeriManajemen nyeri
Manajemen nyeri
 
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.pptfdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
fdokumen.com_penyuluhan-asma.ppt
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresur
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresurAspek medis pijat urut, refleksi, akupresur
Aspek medis pijat urut, refleksi, akupresur
 
ASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.pptASMA EKSASERBASI.ppt
ASMA EKSASERBASI.ppt
 
Chapter i 2
Chapter i 2Chapter i 2
Chapter i 2
 
Chapter i 3
Chapter i 3Chapter i 3
Chapter i 3
 
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptxPPT Kel 4 Farmakologi.pptx
PPT Kel 4 Farmakologi.pptx
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airwaySulistia Rini
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisSulistia Rini
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisSulistia Rini
 
Peran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisPeran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisSulistia Rini
 
Peran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisPeran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisSulistia Rini
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airwayDeteksi dini kegawatan sistem respirasi  dan  management  airway
Deteksi dini kegawatan sistem respirasi dan management airway
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
Peran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak PertusisPeran perawat pada anak Pertusis
Peran perawat pada anak Pertusis
 
Peran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisPeran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak Bronkhitis
 
Peran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak BronkhitisPeran perawat pada anak Bronkhitis
Peran perawat pada anak Bronkhitis
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Terapi komplementer pada anak asma bronkhial

  • 1. TERAPI KOMPLEMENTER PADA KASUS ASMA Dosen Pengampu : Ahmad Subandi, M. Kep., Sp.Kep.An Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Marfenda Dila A (108113054) 2. Erni Yunia N (108114002) 3. Widian Listanti (108114006) 4. Tuminah (108114016) 5. Laelatul Mahmudah (108114031) 6. Siti Karina (108114012) 7. Desi Ika P (108114041) 8. Nilam Marwati (108114021) 9. Mukharom (108114010) 10. Iqbal Aziz (108114025) S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2014/201
  • 2. TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA A. TERAPI KOMPLEMENTER 1. Pengertian Terapi Komplementer Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional. 2. Tujuan Terapi Komplementer Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem -sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta perawatan yang tepat.
  • 3. B. TERAPI KOMPLEMENTER PADA ASMA Kemajuan di bidang farmakologi dan terapi dalam pengobatan maupun pencegahan asma, mampu mengurangi angka insidensi. Obat yang digunakan dalam penatalaksanaan asma adalah jenis bronkodilator dan turunan steroid. Semakin maju obat yang ditemukan seiring dengan bertambahnya biaya dan obat harus dikonsumsi setiap kali terjadi serangan. Hal ini merupakan kendala untuk penerapan pengobatan mutakhir terhadap asma. Kemudian timbul paradigma baru dalam bidang farmakologi dan terapi untuk kembali ke alam, selain itu juga dikembangkannya latihan-latihan olah napas sederhana yang bertujuan mengembalikan fungsi normal tubuh secara alami. Terapi komplementer untuk asma bronchial diantaranya yaitu: 1. Latihan pernapasan menggunakan metode Buteyko Latihan olah napas biasanya merupakan bagian dari suatu kesatuan gerakan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh budaya yang berkembang di negara asalnya. Salah satu metode olah napas yang dikembangkan di Rusia oleh Konstantin Buteyko adalah latihan pernapasan dengan metode Buteyko. Metode Buteyko adalah serangkaian latihan pernapasan yang sederhana dengan prinsip secara mekanisnya berbeda dengan metode pernapasan yang lain. Namun secara umum memiliki tujuan yang sama yaitu memperbaiki pernapasan diafragma. Metode ini memiliki ciri khusus yang lebih memfokuskan pada menurunkan frekuensi pernapasan. Penderita asma akan mengalami hiperventilasi yang menyebabkan rendahnya kadar CO2 yang akan diikuti dengan pergeseran efek Bohr dan akibatnya oksigenasi akan semakin berkurang. Frekuensi napas yang optimal dengan penurunan frekuensi pernapasan membawa kadar CO2 pada kadar normal, sehingga oksigenasi akan optimal. Metode Buteyko mengajarkan pasien untuk menormalkan pernapasan mereka dengan membiasakan menghirup dan menghembus napas melalui hidung, tidur dengan posisi miring ke
  • 4. kiri dan mencegah tidur terlentang karena dapat menyebabkan hiperventilasi. Sesi latihan yang dilakukan adalah dengan menghembus napas normal kemudian menahan napas sampai pertama kali merasa tidak nyaman. Teknik pernapasan Buteyko merupakan salah satu teknik olah napas yang bertujuan untuk menurunkan ventilasi alveolar terhadap hiperventilasi paru penderita asma (GINA, 2005). Teknik pernapasan Buteyko juga membantu menyeimbangkan kadar karbondioksida dalam darah sehingga oksigenasi yang lancar akan menurunkan kejadian hipoksia, hiperventilasi dan apnea saat tidur pada penderita asma (Murphy, 2005). Pemberian latihan teknik pernapasan Buteyko secara teratur akan memperbaiki buruknya sistem pernapasan pada penderita asma sehingga akan menurunkan gejala asma sekaligus akan menurunkan frekuensi serangan pada asma. (Kolb dalam Dalimunthe, 2010). Teknik pernapasan buteyko memiliki beberapa teknik: a. Nose clearing exercise (latihan pembersihan hidung) 1) Teknik ini untuk memulai dan melatih membiasakan dengan pernapasan hidung, menghembuskan napas hanya melalui hidung 2) Menghitung denyut nadi selama satu menit 3) Setelah melakukan tenik pernapasan buteyko kemudian denyutan nadi sama atau lebih rendah mengindikasikan bahwa yang melakukan teknik tersebut dalam keadaan relaks. b. Relaxed breathing (merelaksasikan hidung) Bernapas yang tenang serta perlahan melalui hdung dan melakukan pernapasan perut yang memiliki peran memperbaiki pernapasan diafragma, juga mempengaruhi sensasi dari dispnea dan kebutuhan penggunaan bronkodilator. Mampu menurunkan
  • 5. jumlah hiperinflasi atau jebakan uara dalam paru pada pasie asma. c. Control pause (mengontrol jeda napas) Bernapas secara intensif dapat membantu mengenbalikan irama pernapasan yang tidak normal dengan cara yag sama juga untuk menghentikan aritmia jantung agar kembali normal d. Extende pause (memanjangkan jeda napas) Akan mengalami penurunan saturasi oksigen yang kemudian mencapai saturasi maksimum ketika pertama kali mengambil napas. e. Reduce breathing (menurunkan aliran napas) Salah satu cara menstabilkan kadar CO2 dalam paru. 2. Senam Asma Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma. Karena senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas. Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu asma, jika asma muncul karena udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan. Di Indonesia, telah dikembangkan latihan untuk penderita asma yang dikenal sebagai Senam Asma Indonesia. Senam ini terdiri dari beberapa tahapan latihan seperti halnya olah raga yang lain, yaitu: pemanasan, latihan inti A, latihan inti B, aerobik dan pendinginan. Adapun tujuan senam ini adalah untuk melatih cara bernapas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan, melatih ekspektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi,
  • 6. mempertahankan asma terkontrol, serta meningkatkan kualitas hidup. Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh. 3. Akupuntur Merupakan terapi dengan menusukkan jarum ketitik-titik tubuh tertentu. Mengatur energi (chi) yang berhubungan dengan organ internal dalam menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh. Dalam terapi akupuntur, asma dibagi menjadi dua jenis, yaitu asma dingin dan asma panas. Asma dingin ini disebabkan oleh faktor eksternal, seperti suhu udara yang dingin serta angin berlebih yang menyebabkan gangguan pada paru-paru. Sehingga, terapinya dilaksanakan dengan membuang angin dingin dan menghangatkan paru-paru. Sedangkan, asma panas lebih disebabkan oleh produksi lendir yang mengumpul di paru-paru dan membuatnya menjadi lebih lembab, sehingga timbul sumbatan yang mengganggu jalan pernafasan. Asma panas ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan, sehingga dalam terapi, jarum-jarum difokuskan
  • 7. pada titik-titik tubuh yang dapat mengontrol nafsu makan dan menyeimbangkan energi dalam tubuh. Perbedaan antara asma dingin dan asma panas terdapat pada warna wajah. Penderita asma panas di mata akupunturis wajahnya kemerahan seperti orang marah. Anak-anak dan bayi penderita asma juga bisa diterapi dengan akupuntur. Titik-titk akupuntur untuk mereka sama dengan titik akupuntur pada orang dewasa. Tentu caranya berbeda dengan orang dewasa. Malah, terapi akupuntur sejak dini itu lebih baik dan lebih cepat sembuhnya. 4. Akupresur Menggunakan pemijatan benda tumpul dan keras atau dengan jari sebagai pengganti jarum. Prinsip sama dengan akupunktur. 5. Terapi Herba Penggunaan herba untuk menyembuhkan penyakit. a. Astragalus membranacious b. Glycyrrhiza glabra ( akar kayu manis) c. Tanacetum parthenium 6. Terapi Nutrisi Pemilihan nutrisi atau zat makanan untuk membantu penyembuhan. a. Vitamin C → menaikkan imunitas, sebagai antioksidan dan antiradang. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melapisi bronkus dan bronkhiolus dan minum 3 gelas jus jeruk akan cukup jumlah yang diperlukan vitamin C untuk penderita asma. Misal brokoli, pepaya, stroberi, buah biru, dan paprika merah, wortel, sawi, kubis, tomat, ubi jalar.
  • 8. b. Vitamin E → sebagai antiokidan dan memperlambat degenarasi Misal sawi, bayam. c. Selenium → meningkatkan fagositik sel darah putih, menghambat produksi prostaglandin. 7. Terapi Aroma Minyak atsiri untuk melegakan pernapasan, merelaksasi, dan melebarkan saluran pernapasan. Untuk penderita kronik : a. Masing-masing 5 tetes Ravensara aromatica, Thyme, madu Mertyle, Chamomile Roma, dengan10 mL ekstrak Echinacea dan 15 mL air, digosokkan pada leher disekitar tenggorokan atau di dada.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=alternatif&y=cy bermed|0|0|2|206 http://www.vemale.com/topik/asma/72181-atasi-asma-bronkial-dengan- akupuntur.html http://muarafarma.com/makanan-sehat-untuk-penderita-asma/