Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan - Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Asuransi dan risiko merupakan konsep-konsep yang erat kaitannya. Asuransi adalah suatu bentuk perlindungan finansial yang memberikan jaminan kompensasi atau penggantian atas kerugian atau risiko tertentu yang mungkin terjadi. Risiko, dalam konteks ini, adalah potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerugian atau dampak negatif. Secara keseluruhan, asuransi berperan penting dalam manajemen risiko, memberikan ketenangan pikiran kepada pemegang polis dengan mengurangi ketidakpastian finansial yang dapat timbul akibat kejadian yang tidak diinginkan.
Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan - Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Asuransi dan risiko merupakan konsep-konsep yang erat kaitannya. Asuransi adalah suatu bentuk perlindungan finansial yang memberikan jaminan kompensasi atau penggantian atas kerugian atau risiko tertentu yang mungkin terjadi. Risiko, dalam konteks ini, adalah potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerugian atau dampak negatif. Secara keseluruhan, asuransi berperan penting dalam manajemen risiko, memberikan ketenangan pikiran kepada pemegang polis dengan mengurangi ketidakpastian finansial yang dapat timbul akibat kejadian yang tidak diinginkan.
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang tertanggung
perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang tertanggung
Fungsi Jaminan Sosial
Dari aspek ekonomi, ada 2 (dua fungsi jaminan sosial, yaitu:
Economic security dan (2) economic insecurity
Jaminan sosial secara hakiki merupakan sistem proteksi sosial dasar untuk masyarakat yang bekerja dan masyarakat luas,yang mengalami musibah atau kemalangan, baik yang disebabkan oleh peristiwa hubungan industrial atau diluar hubungan industrial, seperti kemiskinan;
Manfaat jaminan sosial mencakup santunan tunai untuk mendukung pendapatan pencari nafkah utama (cash benefit for the incoma support of the breadwinner), kompensasi finansial untuk kasus kecelakaan kerja dan kematian dini serta pelayanan kesehatan dan pemberian alat bantu (benefits in kind);
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...An Nisbah
Abstract: Insurance business can be distinguished on some reviews. It includes general insurances, life insurances and reinsurances (on the basis of its function). Based on its basic policy, It includes term life insurances, whole life insurances, two benefcial insurances, insurances of investment unit (unit linked). Based on its belongings, it includes national private-owned insurances, state-owned
insurances, foreign corporations-owned insurances, and multiplicity-owned insurances. Based on the nature of its implementation, it includes voluntary and compulsory insurances. Based on the business support activities, it includes insurance brokers, reinsurance brokers, insurance loss assessor, consulting
actuary, and insurance agents. Mean while, mechanisms of Takaful (shari’a insurances) include underwriting, insurance policies, premiums, management of premiums, claims and insurance coverage. The main obstacles to develop shari’a insurance are lack of socialization, limitation of human resources of Takaful’s expert; lack of Muslim support, weakness of government support.
Keywords: Insurance, Syari’ah, BPJS.
Asuransi syariah di Indonesia berpotensi untuk tumbuh seiring dengan peningkatan pasar keuangan syariah. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui bagaimana sikap perilaku masyarakat terhadap eksistensi asuransi syariah. Selain itu melihat apakah ada faktor yang mendukung eksistensi asuransi dan kesadaran masyarakat terhadap asuransi syariah di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan kajian pustaka atau library research dengan pendekatan deskriptif yang merupakan bagian dari kualitatif. Data yang digunakan berupa tulisan, grafik, gambar dan bukan angka-angka. Hasil penelitian bahwa eksistensi asuransi syariah di Indonesia dapat ditingkatkan apabila memiliki dasar hukum yang khusus yang masih sangat minim untuk mengatur asuransi syariah serta peran agen asuransi syariah sangat diperlukan untuk menjembatani informasi kepada masyarakat tentang produk, sistem, kegunaan, manfaat asuransi syariah.
Aneka Program Jaminan Sosial
Jaminan pemeliharaan kesehatan disaat aktif bekerja;
Jaminan pemeliharaan kesehatan disaat usia Pensiun;
Santunan untuk Keluarga
Santunan untuk melahirkan;
Santunan Kecelakaan;
Program Hari Tua;
Program untuk para janda;
Santunan untuk para Yatim Piatu
Program Hari Tua
Santunan Duka
Santunan ketidak mampuan kerja karena cacat tetap akibat sakit atau Kecelakaan;
Santunan untuk para penganggur
Program santunan kecelakaan di perjalanan
Program khusus untuk para petani terhadap resiko kegagalan panen
Santunan khusus akibat bencana alam
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang tertanggung
perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang tertanggung
Fungsi Jaminan Sosial
Dari aspek ekonomi, ada 2 (dua fungsi jaminan sosial, yaitu:
Economic security dan (2) economic insecurity
Jaminan sosial secara hakiki merupakan sistem proteksi sosial dasar untuk masyarakat yang bekerja dan masyarakat luas,yang mengalami musibah atau kemalangan, baik yang disebabkan oleh peristiwa hubungan industrial atau diluar hubungan industrial, seperti kemiskinan;
Manfaat jaminan sosial mencakup santunan tunai untuk mendukung pendapatan pencari nafkah utama (cash benefit for the incoma support of the breadwinner), kompensasi finansial untuk kasus kecelakaan kerja dan kematian dini serta pelayanan kesehatan dan pemberian alat bantu (benefits in kind);
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...An Nisbah
Abstract: Insurance business can be distinguished on some reviews. It includes general insurances, life insurances and reinsurances (on the basis of its function). Based on its basic policy, It includes term life insurances, whole life insurances, two benefcial insurances, insurances of investment unit (unit linked). Based on its belongings, it includes national private-owned insurances, state-owned
insurances, foreign corporations-owned insurances, and multiplicity-owned insurances. Based on the nature of its implementation, it includes voluntary and compulsory insurances. Based on the business support activities, it includes insurance brokers, reinsurance brokers, insurance loss assessor, consulting
actuary, and insurance agents. Mean while, mechanisms of Takaful (shari’a insurances) include underwriting, insurance policies, premiums, management of premiums, claims and insurance coverage. The main obstacles to develop shari’a insurance are lack of socialization, limitation of human resources of Takaful’s expert; lack of Muslim support, weakness of government support.
Keywords: Insurance, Syari’ah, BPJS.
Asuransi syariah di Indonesia berpotensi untuk tumbuh seiring dengan peningkatan pasar keuangan syariah. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui bagaimana sikap perilaku masyarakat terhadap eksistensi asuransi syariah. Selain itu melihat apakah ada faktor yang mendukung eksistensi asuransi dan kesadaran masyarakat terhadap asuransi syariah di Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan kajian pustaka atau library research dengan pendekatan deskriptif yang merupakan bagian dari kualitatif. Data yang digunakan berupa tulisan, grafik, gambar dan bukan angka-angka. Hasil penelitian bahwa eksistensi asuransi syariah di Indonesia dapat ditingkatkan apabila memiliki dasar hukum yang khusus yang masih sangat minim untuk mengatur asuransi syariah serta peran agen asuransi syariah sangat diperlukan untuk menjembatani informasi kepada masyarakat tentang produk, sistem, kegunaan, manfaat asuransi syariah.
Aneka Program Jaminan Sosial
Jaminan pemeliharaan kesehatan disaat aktif bekerja;
Jaminan pemeliharaan kesehatan disaat usia Pensiun;
Santunan untuk Keluarga
Santunan untuk melahirkan;
Santunan Kecelakaan;
Program Hari Tua;
Program untuk para janda;
Santunan untuk para Yatim Piatu
Program Hari Tua
Santunan Duka
Santunan ketidak mampuan kerja karena cacat tetap akibat sakit atau Kecelakaan;
Santunan untuk para penganggur
Program santunan kecelakaan di perjalanan
Program khusus untuk para petani terhadap resiko kegagalan panen
Santunan khusus akibat bencana alam
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. • Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Asuransi
• Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Asuransi Kesehatan
• Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Managed Care
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
4. Konsep Dasar Asuransi
• Asuransi timbul karena setiap orang tidak dapat dengan tepat meramalkan
berbagai kejadian yang merugikan dirinya (risiko)
• Risiko dalam hidup seseorang sejak lahir hingga mati dijamin dengan kontrak
asuransi.
• Dalam kontrak asuransi, salah satu pihak setuju untuk menanggung kerugian
yang akan dialami pihak lain
• Jenis asuransi yang ditawarkan industri asuransi (Carroll, 2009):
– Penjamin pihak pertama
– Penjamin pihak ketiga atau hutang
– Penjamin kesehatan dan kesejahteraan
– Penjamin keuangan
5. 1. Risk (Risiko)
– Kemungkinan terjadinya kerugian
– Risiko merupakan faktor yang menimbulkan adanya
asuransi
2. Transfer
– Individu/organisasi dapat mengambil risiko atau
memindahkan risiko ke individu/organisasi lain.
– Dalam bisnis asuransi, risiko dipindahkan dari
individu/organisasi ke perusahaan asuransi
3. Sharing
– Dengan menerima risiko dan membagi risiko dari
individu/organisasi, secara statistik perusahaan asuransi
dapat menghitung probabilitas individu/kelompok
mengalami kejadian yang merugikan atau tidak
mengalami kejadian merugikan
– Bentuk pembagian risiko dapat berupa premi, dan
cakupan jaminan.
Elemen Utama Asuransi (Carroll, 2009)
6. Definisi Asuransi
• Asuransi adalah kontrak/perjanjian mengikat yang melindungi pemilik
asuransi (nasabah) dari kerugian (Green & Rowell, 2011)
• Asuransi adalah proteksi terhadap kejadian yang tidak diharapkan,
dalam bentuk kompensasi finansial atau penggantian kerugian,yang
tertulis dalam kontrak (Macinko & Hetico, 2006)
• Dalam asuransi, untuk mengganti sejumlah uang yang dibayarkan oleh
nasabah (disebut premi), perusahaan asuransi harus memastikan
bahwa risiko kerugian yang akan dialami nasabah masih dalam batas
yang dapat ditanggung (Zevnik, 2004)
8. Definisi Asuransi Kesehatan
• Disebut Health Insurance atau Healthcare Insurance
• Asuransi Kesehatan adalah perjanjian yang dibuat antara
pemegang polis (nasabah) dengan pembayar pihak ketiga atau
pemerintah, untuk menanggung seluruh atau sebagian biaya
pengobatan atau pencegahan pemegang polis yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan profesional (Green & Rowell, 2011, hal. 20)
• Asuransi Kesehatan adalah penjaminan dalam bentuk
pembayaran untuk menggantikan biaya sakit dan kecelakaan
(Macinko & Hetico, 2006, hal. 138)
• Jenis Asuransi Kesehatan: 1) Asuransi kesehatan sosial;
dan 2) Asuransi kesehatan komersial/privat
• Kepesertaan pada askes sosial bersifat wajib, sedangkan
pada askes komersial bersifat sukarela.
9. Asuransi Kesehatan bagian dari Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan
Pelayanan
Kesehatan
Dibiayai perorangan
(privately financed)
Pembayaran
langsung (Out-of-
Pocket)
Pembiayaan
seluruhnya oleh
pasien
Ditanggung bersama
pasien dan yankes
Asuransi Kesehatan
Swasta
Skema
individu/kelompok
Managed care
Dibiayai publik
(Publicly financed)
Asuransi Kesehatan
Sosial
Dana tunggal
Dana majemuk
Pajak
Pajak umum
Pajak hipotik
Sumber: Wonderling, Gruen, & Black, 2005, hal. 161
10. Asuransi Kesehatan di Indonesia
Sumber: Hasbullah Thabrany
• Perkembangannya lambat dibanding negara Asia lain
• Penyebab keterlambatan perkembangan:
– Permintaan yang rendah (penduduk Indonesia risk taker terhadap
sakit dan mati)
– Pendapatan penduduk yang rendah
– Jumlah perusahaan asuransi terbatas
– Buruknya kualitas pelayanan kesehatan
– Tidak ada jaminan hukum
– Penentangan dari beberapa kelompok masyarakat
11. Sejarah Asuransi Kesehatan di Indonesia
• Sejarah Asuransi Kesehatan Sosial:
– 1947: kewajiban perusahaan mengasuransikan karyawan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja
– 1960: Undang-undang Pokok Kesehatan “Dana Sakit”
– 1967: Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dibentuk 6% dari upah (5%+1%)
– 1968: Asuransi kesehatan bagi pegawai negeri BPDPK (Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan
Kesehatan) di bawah Depkeu
– 1984: BPDPK di bawah Depkeu diganti Perum Husada Bakti
– 1992: Perum Husda Bakti diganti PT Asuransi Kesehatan Indonesia
– 2011: lahir UU tentang BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial)
– 2014: BPJS Kesehatan beroperasional
• Sejarah Asuransi Kesehatan Komersial:
– 1970: perusahaan asuransi multinasional mulai menawarkan asuransi kesehatan komersial di Indonesia.
Perkembangannya tidak berarti karena tidak ada landasan hukumnya. Dijual sebagai “produk sampingan” dari
asuransi kerugian
– 1992: lahir UU No.2 tahun 1992 ttg Asuransi yang membolehkan perusahaan asuransi jiwa menjual asuransi
kesehatan
– 1993: lahir PP No.14 tahun 1993 tentang Jamsostek yang membolehkan perusahaan swasta membeli
asuransi kesehatan selain Jamsostek
Sumber: Hasbullah Thabrany
12. Asuransi Kesehatan
Swasta tahun 2016
(Susenas BPS 2016)
• Jumlah peserta asuransi kesehatan swasta di
Indonesia mencapai 2.543.458 jiwa (0,9-1%
dari jumlah penduduk)
• Provinsi terbanyak: DKI (4,9%), Kep. Riau
(3,1%), dan Bali (2,9%)
• Kab/Kota terbanyak:
– Denpasar (5,92%),
– Jakarta Selatan (5,71%)
– Jakarta Utara (5,61%)
– Bekasi (5,59%)
– Badung (5,37%)
Sumber: Lokadata Beritagar.id
13. Mekanisme Asuransi Kesehatan Komersial
• Premi asuransi dibayar di muka oleh nasabah kepada perusahaan asuransi sehingga
biaya dapat dibayarkan saat nasabah mengalami penyakit
• Paket asuransi dapat ditawarkan dalam bentuk a) skema individu/kelompok, atau b)
Managed care
• Jenis penjaminan dalam asuransi kesehatan komersial tergantung pada sistem kesehatan
yang ada di negara masing-masing, yaitu:
1. Penjaminan Principal meng-cover orang2 yang tidak dijamin asuransi sosial. Dengan adanya BPJS,
jenis ini tidak ada di Indonesia, tetapi di negara2 yang tidak menerapka Askes sosial (seperti Amerika
Serikat)
2. Penjaminan Substitusi meng-cover paket asuransi yang dapat menggantikan jenis jaminan asuransi
sosial. Di Jerman berlaku hanya pada karyawan dengan penghasilan tinggi.
3. Penjaminan Komplementer meng-cover paket asuransi yang dibuat bersama dengan asuransi sosial,
disebut Cooperation of Benefit (CoB)
4. Penjaminan Suplementer meng-cover paket asuransi yang tidak dijamin oleh askes sosial
5. Penjaminan Duplikasi meng-cover paket asuransi yang sudah dijamin dalam askes sosial
Sumber: Wonderling, Gruen & Black. 2005
15. Definisi Managed Care (1)
• Managed Care adalah
– Sistem yang terintegrasi antara asuransi kesehatan,
pembiayaan, dan pelayanan kesehatan, termasuk di
dalamnya pembagian risiko dalam pemberian
pelayanan kesehatan serta penentuan jaringan
pelayanan;
– Sistem pembayaran dan pelayanan kesehatan yang
dikendalikan dan dikoordinasikan dengan
perencanaan kesehatan (health plan) yang
memungkinkan peserta dapat menentukan biaya
kesehatan dan kualitas pelayanan atau keduanya;
– Pendekatan dalam pemberian pelayanan kesehatan,
yang dirancang untuk mengintegrasikan pengelolaan
dan koordinasi pelayanan kesehatan dengan
pembiayaan, untuk mempengaruhi pemanfaatan,
biaya, kualitas, dan hasil.
Asuransi
kesehatan
Pembiayaan
Pelayanan
kesehatan
Managed
Care
Sumber: Macinko & Hetico, 2006, hal. 174
16. Definisi Managed Care (2)
• Managed Care adalah penerapan prinsip-
prinsip manajemen dalam
mengintegrasikan pembiayaan dan
pelayanan kesehatan, sebagaimana yang
ditetapkan dalam perjanjian/kontrak
dengan pemberi pelayanan terpilih
(Amelung, 2013, hal. 7)
• Managed Care dirancang untuk
mengendalikan pemanfaatan pelayanan
kesehatan (Todd, 2009, hal.11)
18. Kepustakaan
1. Morissey, Michael A. 2008. Health Insurance. Washington: AUPHA Press [e-book]
2. Green, Michele A., dan JoAnn C. Rowell. 2011. Understanding Health Insurance: A Guide to Billing and Reimbursement, 10th
edition. New York: Delmar Cengeage Learning [e-book]
3. Marcinko, David Edward dan Hope Rachel Hetico. 2006. Dictionary of Health Insurance and Managed Care. New York: Springer
Publishing [e-book]
4. Amelung, Volker Eric. 2013. Healthcare Management: Managed Care Organisations and Instruments. Heidelberg: Springer-
Verlag Berlin [e-book]
5. Rickel, Annette U. dan Thomas N. Wise. 2000. Understanding Managed Care: An Introduction for Health Care Professional.
Switzerland: Karger AG [e-book]
6. Samuel, David I. 2012. Managed Healthcare in the New Millenium: Innovative Financial Modeling for the 21st Century. CRC Press
[e-book]
7. Todd, Maria K. 2009. The Managed Care Contracting Handbook: Planning and Negotiating the Managed Care Relationship, 2nd
edition. New York: Productivity Press. [e-book]
8. Veeder, Nancy W (editors). 2001. Managed Care Service: Policy, Program, and Research. New Yord: Oxford University Press [e-
book]
9. Zevnik, Richard Wm. 2004. The Complete Book of Insurance: Understand the Coverage You Really Need. Illinois: Sphinx Publishing
[e-book]
10. Carroll, Roberta (editor). 2009. Risk Management Handbook for Health Care Organizations, student edition. Jossey-Bass [e-book]
11. Wonderling, David, Reinhold Gruen, dan Nick Black. 2005. Introduction to Health Economics. Open University Press [e-book]