KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami selaku kelompok I dapat menyelesaikan tanggung jawab kami yaitu menyusun makalah yang membahas tentang “ STROK “
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari lembah yang gelap gulita menuju lembah yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Sistem Persarafan yang telah membimbing kami dalam pelajaran ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, olehnya itu tegur sapa yang halus dari pembaca selalu kami harapkan untuk kesempurnaan lebih lanjut.
Makassar, 12 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II KONSEP MEDIS
A. Definisi 3
B. Klasifikasi 3
C. Etiologi 4
D. Patofisiologi 5
E. Tanda dan gejala 6
F. Penatalaksanaan medic 6
BAB III KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian 8
B. Diagnosa 10
C. Intervensi 11
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan berulang. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. (Goldstein,dkk 2006; Kollen,dkk 2006; Lyoyd-Jones dkk,2009).
Di Indonesia sendiri walaupun data studi epidemiologi stroke secara komprehensif dan akurat belum ada, dengan meningkatnya harapan hidup tendensi peningkatan kasus stroke akan meningkat di masa yang akan datang. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama yang harus ditangani dengan segera, tepat dan cermat (Kelompok Studi Serebrovaskular dan Neurogeriatri Perdossi,1999)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud strok ?
2. Ada berapa klasifikasi strok ?
3. Apa penyebab strok ?
4. Bagaimana patofisiologi strok ?
5. Bagaimana tanda dan gejala strok ?
6. Bagaimana penatalaksanaan medic dari strok ?
7. Pengkajian apa yang dilakukan pada pasien strok ?
8. Diagnosa keperawatan apa yang biasanya muncul pada pasien strok ?
9. Intervensi apa yang biasanya diberikan pada pasien strok ?
C. TUJUAN
1. Memahami yang dimaksud dengan strok
2. Mengetahui klasifikasi strok
3. Mengetahui penyebab strok
4. Mampu menjelaskan patofisiologi strok
5. Mengetahui tanda dan gejala strok
6. Mengetahui penatalaksanaan medic dari strok
7. Mengetahui hal-hal yang harus dikaji pada klien st
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
1. 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CVA INFARK DI RUANG ICU RUMAH SAKIT
SUDIRAN MANGUN SUMARSO
BAB I Perspektif Kasus
1. Definisi
CVA (Cerebro Vascular Accident) merupakan kelainan fungsi otak
yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan
peredaran darah otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja
dengan gejala-gejala berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabakan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan
bicara, proses berpikir, daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan lain
hingga menyebabkan kematian (Muttaqin, 2008:234).
CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak,
progresif cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang
berlangsung 24 jam terjadi karena trombositosis dan emboli yang
menyebabkan penyumbatan yang bisa terjadi di sepanjang jalur
pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh
dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini
merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta) (Suzanne,
2002: 2131)
2. Etiologi
Beberapa penyebab CVA infark (Muttaqin, 2008: 235)
a. Trombosis serebri
2. 2
Terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan edema
dan kongesti disekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua
yang sedang tidur atau bangun tidur. Terjadi karena penurunan
aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah. Trombosis serebri ini
disebabkan karena adanya:
1) Aterosklerostis: mengerasnya/berkurangnya kelenturan dan
elastisitas dinding pembuluh darah.
2) Hiperkoagulasi: darah yang bertambah kental yang akan
menyebabkan viskositas hematokrit meningkat sehingga dapat
melambatkan aliran darah cerebral
3) Arteritis: radang pada arteri
b. Emboli
Dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluhan darah
otak oleh bekuan darah, lemak, dan udara. Biasanya emboli berasal
dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri
serebri. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan emboli:
1) Penyakit jantung, reumatik
2) Infark miokardium
3) Fibrilasi dan keadaan aritmia : dapat membentuk gumpalan-
gumpalan kecil yang dapat menyebabkan emboli cerebri
4) Endokarditis : menyebabkan gangguan pada endokardium
3. Manisfestasi klinis
Menurut Hudak dan Gallo dalam buku keperawatn Kritis (1996: 258-
260), yaitu:
a. Lobus Frontal
1) Deficit Kognitif: kehilangan memori, rentang perhatian singkat,
peningkatan distraktibilitas (mudah buyar), penilaian buruk, tidak
mampu menghitung, memberi alasan atau berpikir abstrak.
3. 3
2) Deficit Motorik: hemiparese, hemiplegia, distria (kerusakan otot-
otot bicara), disfagia (kerusakan otot-otot menelan).
3) Defici aktivitas mental dan psikologi antara lain: labilitas
emosional, kehilangan kontrol diri dan hambatan sosial,
penurunan toleransi terhadap stres, ketakutan, permusuhan
frustasi, marah, kekacuan mental dan keputusasaan, menarik diri,
isolasi, depresi.
b. Lobus Parietal
1) Dominan
a) Defisit sensori antara lain defisit visual (jarak visual terpotong
sebagian besar pada hemisfer serebri), hilangnya respon
terhadap sensasi superfisial (sentuhan, nyeri, tekanan, panas
dan dingin), hilangnya respon terhadap proprioresepsi
(pengetahuan tentang posisi bagian tubuh).
b) Defisit bahasa/komunikasi
-Afasia ekspresif (kesulitan dalam mengubah suara menjadi
pola-pola bicara yang dapat dipahami)
-Afasia reseptif (kerusakan kelengkapan kata yang
diucapkan)
-Afasia global (tidak mampu berkomunikasi pada setiap
tingkat)
-Aleksia (ketidakmampuan untuk mengerti kata yang
dituliskan)
-Agrafasia (ketidakmampuan untuk mengekspresikan ide-ide
dalam tulisan).
2) Non Dominan
-Defisit perseptual (gangguan dalam merasakan dengan tepat
dan menginterpretasi diri/lingkungan) antara lain:
-Gangguan skem/maksud tubuh (amnesia atau menyangkal
terhadap ekstremitas yang mengalami paralise)
4. 4
-Disorientasi (waktu, tempat dan orang)
-Apraksia (kehilangan kemampuan untuk menggunakan objek-
objak dengan tepat)
-Agnosia (ketidakmampuan untuk mengidentifikasi
lingkungan melalui indra)
-Kelainan dalam menemukan letak obyek dalam ruangan
-Kerusakan memori untuk mengingat letak spasial obyek atau
tempat
-Disorientasi kanan kiri
c. Lobus Occipital: defisit lapang penglihatan penurunan ketajaman
penglihatan, diplobia(penglihatan ganda), buta.
d. Lobus Temporal: defisit pendengaran, gangguan keseimbangan
tubuh.
4. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi CVA infark (Muttaqin, 2008: 253)
a. Dalam hal imobilisasi:
Infeksi pernafasan (Pneumoni), nyeri tekan pada decubitus,
Konstipasi
b. Dalam hal paralisis:
Nyeri pada punggung,Dislokasi sendi, deformitas
c. Dalam hal kerusakan otak:
Epilepsy, Sakit kepala
d. Hipoksia serebral
e. Herniasi otak
5. Patofisiologi
a. Klasifikasi ( Arief Mansoer, dkk, 2000) berdasarkan Klinik
1) Stroke Hemoragik (SH)
5. 5
Stroke yang terjadi karena perdarahan Sub arachnoid, mungkin
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah
tertentu, biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas atau saat
aktif. Namun bisa juga terjadi saat istirahat, kesadaran pasien
umumnya menurun.
2) Stroke Non Hemoragik (SNH)
Dapat berupa iskemia, emboli dan trombosis serebral, biasanya
terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi
hari. Tidak terjadi iskemi yang menyebabkan hipoksia dan
selanjutnya dapat timbul edema sekunder, kesadaran pasien
umumnya baik.
b. Berdasarkan Perjalanan Penyakit
1) Trancient Iskemik Attack (TIA) atau serangan iskemik sepintas
merupakan gangguan neurologis fokal yang timbul mendadak dan
hilang dalam beberapa menit (durasi rata-rata 10 menit) sampai
beberapa jam (24 jam)
2) Stroke Involution atau Progresif
Adalah perjalanan penyakit stroke berlangsung perlahan meskipun
akut. Munculnya gejala makin bertambah buruk, proses progresif
beberapa jam sampai beberapa hari.
3) Stroke Complete
Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau permanen,
maksimal sejak awal serangan dan sedikit memperlihatkan
parbaikan dapat didahului dengan TIA yang berulang.
7. 7
6. Penatalaksanaan
Pemeriksaan penunjang pada pasien CVA infark:
a. Laboratorium :
b. Pada pemeriksaan paket stroke: Viskositas darah pada apsien CVA
ada peningkatan VD > 5,1 cp, Test Agresi Trombosit (TAT), Asam
Arachidonic (AA), Platelet Activating Factor (PAF), fibrinogen
(Muttaqin, 2008: 249-252)
c. Analisis laboratorium standar mencakup urinalisis, HDL pasien CVA
infark mengalami penurunan HDL dibawah nilai normal 60 mg/dl,
Laju endap darah (LED) pada pasien CVA bertujuan mengukur
kecepatan sel darah merah mengendap dalam tabung darah LED yang
tinggi menunjukkan adanya radang. Namun LED tidak menunjukkan
apakah itu radang jangka lama, misalnya artritis, panel metabolic dasar
(Natrium (135-145 nMol/L), kalium (3,6- 5,0 mMol/l), klorida,)
(Prince, dkk ,2005:1122)
d. Pemeriksaan sinar X toraks: dapat mendeteksi pembesaran jantung
(kardiomegali) dan infiltrate paru yang berkaitan dengan gagal
jantung kongestif (Prince,dkk,2005:1122)
e. Ultrasonografi (USG) karaois: evaluasi standard untuk mendeteksi
gangguan aliran darah karotis dan kemungkinan memmperbaiki kausa
stroke (Prince, dkk, 2005:1122).
f. Angiografi serebrum: membantu menentukan penyebab dari stroke
secara Spesifik seperti lesi ulseratrif, stenosis, displosia
fibraomuskular, fistula arteriovena, vaskulitis dan pembentukan
thrombus di pembuluh besar (Prince, dkk, 2005:1122).
g. Pemindaian dengan Positron Emission Tomography (PET):
mengidentifikasi seberapa besar suatu daerah di otak menerima dan
memetabolisme glukosa serta luas cedera (Prince, dkk ,2005:1122)
8. 8
h. Ekokardiogram transesofagus (TEE): mendeteksi sumber
kardioembolus potensial (Prince, dkk, 2005:1123).
i. CT scan: pemindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema,
posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan
posisinya secara pasti. Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan
hiperdens fokal, kadang pemadatan terlihat di ventrikel atau menyebar
ke permukaan otak (Muttaqin, 2008:140).
j. MRI: menggunakan gelombang magnetik untuk memeriksa posisi dan
besar / luasnya daerah infark (Muttaqin, 2008:140).
Penatalaksanaan medis :
Ada bebrapa penatalaksanaan pada pasien dengan CVA infark (Muttaqin,
2008:14):
a. Untuk mengobati keadaan akut, berusaha menstabilkan TTV dengan :
1) Mempertahankan saluran nafas yang paten
2) Kontrol tekanan darah
3) Merawat kandung kemih, tidak memakai keteter
4) Posisi yang tepat, posisi diubah tiap 2 jam, latihan gerak pasif.
b. Terapi Konservatif
1) Vasodilator untuk meningkatkan aliran serebral
2) Anti agregasi trombolis: aspirin untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi
alteroma.
3) Anti koagulan untuk mencegah terjadinya atau memberatnya
trombosisiatau embolisasi dari tempat lain ke sistem
kardiovaskuler.
4) Bila terjadi peningkatan TIK, hal yang dilakukan:
c. Hiperventilasi dengan ventilator sehingga PaCO2 30-35 mmHg
d. Osmoterapi antara lain:
9. 9
Infus manitol 20% 100 ml atau 0,25-0,5 g/kg BB/ kali dalam waktu
15-30 menit, 4-6 kali/hari.
Infus gliserol 10% 250 ml dalam waktu 1 jam, 4 kali/hari
e. Posisi kepala head up (15-30⁰)
f. Menghindari mengejan pada BAB
g. Hindari batuk
h. Meminimalkan lingkungan yang panas
BAB II Resume Kasus
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. S
Alamat : Gunungsari Jatisrono
Umur : 73 thn
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Tgl/Jam masuk RS : 20 Juni 2015 pukul 20. 00
Tgl dan waktu kajian : 21 Juni 2015 pukul 14.00
Metode pengkajian : Tanya jawab
Diagnosa Medis : CVA Infark
10. 10
No. Registrasi : 502753
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama : Nyeri Kepala
b. Riwayat masuk rumah sakit
Keluarga mengatakan klien belum pernah masuk rumah sakit
c. Riwayat Kesehatan sekarang
Sudah empat hari kepala pusing , tengkuk terasa kaku, klien berobat
di Rumah Sakit Amal sehat, disuruh opname, setelah 2 hari klien
dirujuk ke Rumah Sakit Sudiran Mangun Sumarso
3. Data Fokus
a. Breathing
Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, bunyi napas
bronkovesikuler, tidak terdengar bunyi tambahan seperti Wheezing atau
ronchi, bunyi resonan pada paru.
b. Blood
Terjad peningkatanTekananDarahdisertai denganpelebarannadi dan
penurunanjumlahnadi.
c. Brain
sakitkepalahebat,danada penurunankesadaran,pupil normal nilai 2
d. Blader
tidak ada tanda tanda inkontinensia urine
e. Bowel
tidak ada tanda tanda inkontinensia alfi
11. 11
4. Data Tambahan
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 136/64 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- Frekuensi : 92x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : baik
- Pernapasan : 18x/ menit
- Irama : teratur
- Suhu : 37°C
Hari/Tgl
/Jam
Jenis Pemeriksaan
Nilai
normal
Satuan Hasil
Ket
hasil
senin/21-
06-
15/10.00
Asam urat
Colesterol tot
Trigliserid
HDL colest
LDL colest
Glukosa sewaktu
Ureum
Creatinine
SGOT
SGPT
2.4-5.7
50-200
50-200
>45
<190
<170
10-50
0.5-0.9
<31
<32
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
u/l
u/l
6.50
116
99
25
71.2
182
22
0.9
26
9
12. 12
5. Pemeriksaan Diagostik
a. Dilakukan pemeriksaan CT scan dengan hasil didapatkan hiperdens fokal,
pemadatan terlihat di ventrikel menyebar ke permukaan otak .
7. Terapi
Hari/tanggal/jam Jenis Terapi Dosis
Golongan &
Kandungan
Fungsi &
Garmakologi
senin/21-06-
15/12.00
Cairan IV
Manitol
Obat Parenteral
Bralin
Somerol
Antalgin
Ranitidin
Obat oral
Aspilet
125 ml
4x1 gr
2x12 mg
3x1 amp
2x1 amp
1x1 mg
13. 13
B. Analisa Data
Nama : Ny. S No. CM : 502753
Umur : 73 tahun Diagnosa Medis : CVA Infark
N
o
Hari/Tgl/jam Data Fokus Problem Etilogi Ttd
1 Senin/21-06-
15/15.00
DS : -
DO : Kesadaran
Samnolent
Tensi 130/64
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
Gangguan
aliran arteri
2 Senin/21-06-
15/15.00
DS : -
DO : terpasang sonde
Di lubang hidung
kanan
Gangguan
menelan
Penurunan
fungsi
nerfus
vagus
C. Diagnosa Keperawatan
Muncul dua diagnosa keperawatn dalam asuhan keparawatan Ny.S yaitu :
1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
gangguan aliran arteri
2. Gangguan menelan berhubungan dengan penurunan fungsi nerfus vagus
14. 14
D. Intervensi Keperawatan
Nama : Ny. S No. CM : 502753
Umur : 73 tahun Diagnosa Medis : CVA Infark
Hari/Tgl No.
Dx
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Senin/21-
06-2015
Jam 1500
2 NOC : Status menelan fase
esophagus;penyaluran cairan
atau partikel padat dari faring
kelambung
Tujuan dan kriteria hasil
Kemampuan menelan
adekuat
Dapat mentoleransi
ingesti makanan tanpa
tersedak
Tidak ada kerusakan
otot tenggorok untuk
menelan dan
menggerakkan lidah
atau reflek muntah
Tidak terjadi
gangguan neurologis
NIC : Aspirasi Precaution
Memantau tingat
kesadaran, reflek
batuk, reflek muntah,
dan kemapuan
menelan
Memonitor status
paru untuk menjaga
dan
mempertahankan
jalan nafas
Berikan makanan
atau minuman lewat
sonde dalam keadaan
hangat
Monitor tanda dan
gejala aspirasi
Hindari cairan yang
kental
15. 15
Senin
21-6-15
Jam 1600
1 NOC : Cirkulation sta
tus.
Tissue Prefusion
Cerebral
Tujuan dan kriteria
hasil:
Tekanan systole
dan diastole
dalam rentang
yang
diharapkan
Tidak ada
ortostatik
hipertensi
Tidak ada
tanda-tanda
peningkatan
intrakranial
NIC : Manajemen sensasi perife
Monitor adanya paretese
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan bab
Monitor adanya
tromboplebitis
Kolaborasi pemberian
analgetik
E. Implementasi Keperawatan
Nama : Ny. S No. CM : 502753
Umur : 73 tahun Diagnosa Medis : CVA Infark
Hari/Tgl/jam No Dx Implementasi Respon Ttd
Senin/21-06-
15/17.00
2 - Memantau tingat
kesadaran, reflek batuk,
reflek muntah, dan
kemapuan menelan
S : -
O : masih terpasang NGT
16. 16
Senin/21-06-
15/17.10
2 - Memonitor status paru
untuk menjaga dan
mempertahankan jalan
nafas
S : -
O : tidak ada wheezing
Senin/21-06-
15/17.20
2 - Berikan makanan atau
minuman lewat sonde
dalam keadaan hangat
S : -
O : makanan dapat masuk
semua lewat sonde
Senin/21-06-
15/17.50
2 - Monitor tanda dan gejala
aspirasi
S : -
O : tidak ada wheezing
Senin/21-06-
15/18.10
2 - Monitor lingkar lengan S : -
O : BB : 60 kg
Senin/21-06-
15/18.20
2 - Monitor hidrasi tubuh
(intake, out put, turgor
kulit, membrane mukosa)
S : -
O : turgor baik, mukosa
lembab
Senin/21-06-
15/18.30
2 Bantu untuk
mempertahankan intake
kalori dan cairan
S : -
O : turgor baik, mukosa
lembab
Senin/21-06-
15/18.45
2 - Tentukan factor
penyebab
S :-
O : perfusi jaringan
Senin/21-06-
15/18.45
2 - Monitor status neurologi S : -
O : kesadaran samnolent
Senin/21-06-
15/17.00
2 - Monitor vital sign S :
O : Tensi 130/90, respirasi
17. 17
18x/menit, nadi 80x/menit
Suhu 370c
Senin/21-06-
15/17.10
2 - Auskultasi denyut
jantung dan irama, serta
adanya mur mur
S :
O :Denyut jantung teraba
Tidak ada bunyi tamba-
han
Senin/21-06-
15/17.20
2 - Amati respirasi, bentuk
dan irama seperti cheyne
stroke
-
S :
O :Jalan napas tidak ada
Sumbatan.
Napas adekuat 18x/mnt
Senin/21-06-
15/18.45
2 - Evaluasi pupil, amati
ukuran, ketajaman dan
reaksi terhadap cahaya
-
S :
O : Reaksi pupil +
Besar pupil 2
Senin
21-6-2015
Jam 1730
2 - Pertahankan istirahat di
tempat tidur, beri
lingkungan yang tenang,
batasi pengunjung dan
aktivitas sesuai dengan
indikasi
S : -
O : Pasien dijenguk anak
Dan keluarganya
Senin/21-06-
15/17.50
2 - Kaji adanya kaku kuduk,
kelelahan, iritabilitas, dan
onset kejang
S : -
O : Pasien tidak kejang
Tidak ada iritasi kulit
Dipantat
Senin 21-06-
15/ 16.00
1 - Monitor adanya paretese S : -
O : Klien tidak dapat
bergerak
18. 18
- Batasi gerakan pada
kepala, leher dan
punggung
- Monitor kemampuan bab
- Monitor adanya
tromboplebitis
- Kolaborasi pemberian
analgetik
S : -
O : klien tidak dapat
menggerakan kepala, leher
dan punggung
S : -
O : Klien mampu
melakukan BAB tanpa obat
pencahar
S : -
O : tempat pemasangan
infuse tidak mengalami
pembengkakan
S : -
O : Antalgin
Ranitidin
Aspilet
F. EVALUASI
Nama : Ny. S No. CM : 502753
Umur : 73 tahun Diagnosa Medis : CVA Infark
19. 19
NO
DX
Hari/tgl/jam Evaluasi Ttd
1
2
Senin
21-6-2015
Jam 17.00
Senin21-6-
2015
S : -
O : PasienKesadaranmenurun(Samnolentt)
Tensi 130/90
RRi18x/menit, nadi 80x/menit Suhu 370c
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana dilanjutkan
S : K
O : tidak
A : Masalah belum teratasi
P : Rencana dilanjutkan